Oktober 2015
Comparator,
Parity Generator
,
Converter
, Decoder
Disusun oleh: Tim dosen SLD
Diedit ulang oleh:
Endro Ariyanto
Prodi S1 Teknik Informatika
Fakultas Informatika
Bahan Presentasi Bagian 5
C O M P A R A T O R
(Rangkaian yang melakukan
Perbandingan 2 bit atau lebih)
Sistem dan Logika Digital/2015 #
2
Comparator
1-Bit
(1) Spesifikasi:
(2) Tabel kebenaran: (I/O)
(3) K-map
dan
(4) Fungsi Boolean:
Comparator
2-Bit
(1)
(1) Spesifikasi:
Sistem dan Logika Digital/2015 #
4
Comparator
2-Bit
(2)
B0’A1’A0B1’+B0’A1A0B1= B0’A0(A1’B1’+A1B1) = B0’A0(A1B1)
(3) K-map :
Comparator
2-Bit
(3)
Sistem dan Logika Digital/2015 #
6
Comparator
3-Bit
(1)
Comparator
3-Bit
(2)
Sistem dan Logika Digital/2015 #
8
Comparator n-Bit
Bahan Presentasi Bagian 6
PARITY GENERATOR
(Rangkaian yang menghasilkan
Bit Paritas)
Sistem dan Logika Digital/2015 #
10
Generator Paritas
(1)
Contoh: Buatlah rangkaian Generator
paritas 4 bit
(2) Tabel kebenaran: (I/O)
(3) K-map
dan
Generator Paritas
(2)
Rangkaiannya:
Sistem dan Logika Digital/2015 #
12
Binary Code
(1)
• Tujuan: Untuk memudahkan komunikasi antara manusia dengan mesin
(komputer)
• Kode BCD
weighted
: setiap posisi bit mempunyai bobot tertentu
• Kode BCD
unweighted
: posisi bit tidak mempunyai bobot tertentu
Binary Code
(2)
• Contoh: Angka desimal 6
NBCD (8421): (0x8)+(1x4)+(1x2)+(0x1) = 0110
2421: (1x2)+(1x4)+(0x2)+(0x1) = 1100
84-2-1: (1x8)+(0x4)+(1x–2)+(0x–1) = 1010
• Apa kelebihan masing-masing?
NBCD: natural
XS3, 2421, 84-2-1, dan 51111: berlaku
komplemen 9
XS3: 1 desimal = 0100
komplemen = 8 desimal = 1011
Sistem dan Logika Digital/2015 #
14
Binary Code
(3)
Contoh keunikan XS3 dan NBCD:
komplemen 9
- berlaku komplemen 9
- komplemen 9 = komplemen 1
Binary Code
(4)
Code biner
yang dilengkapi
bit paritas
:
-Sistem dan Logika Digital/2015 #
16
Binary Code
(5)
•
Code biner
berjarak satu
bit (
perubahan antar
bilangan
berurutan
sebesar 1 bit)
– Non-reflektif (BCD code)
– Reflektif
:
• Gray code
• XS3 Gray BCD code
Bahan Presentasi Bagian 7
CODE CONVERTER
(Rangkaian yang mengubah satu
nilai dengan nilai lainnya)
Sistem dan Logika Digital/2015 #
18
Code Converter
(1)
Contoh 1: Buatlah rangkaian untuk mengkonversi bilangan
Gray
ke bilangan
Biner
C dan D dibuat urut: 0, 1, 2, 3 untuk mempermu dah pengisian K-map nya(2) Tabel kebenaran: (I/O)
Code Converter
(2)
Sistem dan Logika Digital/2015 #
20
Code Converter
(3)
Contoh 2: Buatlah rangkaian untuk mengkonversi bilangan
XS3
ke bilangan
NBCD
(tanpa FDR)
– FDR = False Data Rejection (kombinasi bit-bit yang tidak termasuk XS3 tetap diproses)
(2) Tabel kebenaran: (I/O)
Code Converter
(4)
Sistem dan Logika Digital/2015 #
22
Code Converter
(5)
Contoh 3: Buatlah rangkaian untuk mengkonversi bilangan
XS3 Gray
ke
bilangan
Desimal
(2) Tabel kebenaran: (I/O)
(3) K-map:
Code Converter
(6)
(5) Rangkaian logika untuk konversi
XS3 Gray ke Desimal
:
(
tanpa FDR) – dengan gerbang logika
Sistem dan Logika Digital/2015 #
24
Code Converter
(7)
(5) Rangkaian logika untuk konversi
XS3 Gray ke Desimal:
(dengan
FDR) – menggunakan decoder 4 to 16
Code Converter
(8)
Contoh 5: Buatlah rangkaian untuk mengkonversi bilangan NBCD ke
Seven-Segment
menggunakan
Decoder 4 to 16
Sistem dan Logika Digital/2015 #
26
Code Converter
(9)
(5) Rangkaian logika untuk konversi
NBCD ke Sev
en-Segment:
Bahan Presentasi Bagian 8
D E C O D E R
(Rangkaian yang menghasilkan
Bit output tertentu sesuai dengan bit input
)
Sistem dan Logika Digital/2015 #
28
Decoders
(1)
• Disebut juga sebagai
Minterm/Maxterm Generator
• Merupakan perangkat kombinasional logic yang memiliki
fungsi untuk
mengaktifkan satu dari 2
noutput sesuai dengan
nilai inputnya
•
Decoder berfungsi jika
ENABLE ACTIVE LOW
, yaitu jika
dihubungkan dengan LOW VOLTAGE, jika sebaliknya maka
tidak berfungsi
Decoders
(2)
En
w
'
w
'...
w
y
En
'
w
'
w
'...
w
y
n
n
0
1
1
1
0
1
1
0
Simbol:
Sistem dan Logika Digital/2015 #
30
Decoders
1-to-2
y
0= w
0’En
y
1= w
0En
Simbol:
(2) Tabel kebenaran:
(4) Fungsi:
(5) Rangkaian:
nilai input
menunjukkan nomor variabel yang aktif
Decoders
2-to-4
y
0= w
1’w
0’En
y
2= w
1w
0’En
y
1= w
1’w
0En
y
3= w
1w
0En
Simbol:
(2) Tabel kebenaran:
(4) Fungsi:
(5) Rangkaian:
Sistem dan Logika Digital/2015 #
32
Decoders
3-to-8
(1)
Decoders
3-to-8
(2)
Sistem dan Logika Digital/2015 #
34
Decoders
3-to-8
(2)
Contoh Kasus 1
Implementasikan fungsi di bawah ini dengan decoder 3-to-8:
F(A,B,C) = m(1,3,4,7)(H)
G(A,B,C) = M(1,3,4,7)(H)
Jawab:
Sistem dan Logika Digital/2015 #
36
Contoh Kasus 2
(1)
• Bagaimana jika input A = aktif H, sedangkan
input B dan C aktif L ?
– Solusi 1:
Ubah rangkaian internal
decoder
(
difficult or impossible !
)
– Solusi 2:
F
sop[A(H),B(L),C(L)] = F
sop[A,B’,C’](H)
G
pos[A(H),B(L),C(L)] = G
pos[A,B’,C’](H)
Bit-bit
B dan C masing-masing di-
inversi
-kan:
m
1= 0
01
0
10
= m
2
m
3= 0
11
0
00
= m
0
m
4= 1
00
1
11
= m
7
m
7= 1
11
1
00
= m
4
Persamaan menjadi:
F
sop[A(H),B(L),C(L)] = m(0,2,4,7)(H)
G
pos[A(H),B(L),C(L)] = M(0,2,4,7)(H)
Modifikasi rangkaiannya
Sistem dan Logika Digital/2015 #
38
Contoh Kasus 3
Implementasikan persamaan berikut dengan
decoder
3-to-8
yang tersusun
dari gabungan antara
decoder
1-to-2
dan
decoder 2-to-4
:
F(A,B,C) = m(1,3,5,7)(H)
G(A,B,C) = M(1,3,5,7)(H)
Jawab:
Jika diimplementasikan dengan
decoder
1-to-2, berarti memerlukan 4 buah
decoder
1-to-2 dan 1 buah
decoder
2-to-4
Contoh Kasus 4
Buatlah
decoder
3-to-8
dari
decoder
2-to-4
!
Jawab:
Sistem dan Logika Digital/2015 #
40
Contoh Kasus 5
(1)
Buatlah
decoder
4-to-16
dari
decoder
2-to-4
!
Jawab:
(satu notasi lojik)
Contoh Kasus 5
(2)
Sistem dan Logika Digital/2015 #20090327 #42
42
Soal Latihan
(1)
Implementasikan
Generator Paritas
dengan menggunakan
Soal Latihan
(2)
Implementasikan diagram blok di atas dengan
menggunakan DEC 2-to-4, dimana:
a. A(H), B(L)
b. A(L), B(L)
( )
2
+ ( ) + 2
A
y-bit
Sistem dan Logika Digital/2015 #