• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III URUSAN DESENTRALISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III URUSAN DESENTRALISASI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

URUSAN DESENTRALISASI

A. RINGKASAN URUSAN DESENTRALISASI

Pola hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di Negara Kesatuan Republik Indonesia menganut asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan. Sebagai konsekuensi sebuah negara kesatuan, diperlukan adanya pembagian wewenang antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Penyerahan kewenangan kepada Pemerintah Daerah diselenggarakan melalui desentralisasi. Sedangkan dekonsentrasi dan tugas pembantuan diselenggarakan karena tidak semua wewenang dan tugas pemerintahan dapat didistribusikan dengan menggunakan asas desentralisasi.

Dalam rangka desentralisasi, urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007. Di Kota Semarang, Peraturan Pemerintah tersebut ditindaklanjuti dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Semarang. Berdasarkan Peraturan Daerah tersebut, Pemerintah Kota Semarang melaksanakan 26 urusan wajib dan 8 urusan pilihan. Urusan-urusan wajib dan pilihan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Semarang akan diuraikan pada penjelasan berikut ini.

1. Anggaran Belanja, Realisasi Dan Pelaksana Urusan Wajib

NO URUSAN WAJIB DAN SKPD CAPAIAN

FISIK ANGGARAN TAHUN 2013 PAGU ANGGARAN REALISASI ANGGARAN %

1.01 Urusan Wajib Pendidikan 96,99 280.652.599.000 133.264.873.872 47,48

1.01.01 Dinas Pendidikan

1.02 Urusan Wajib Kesehatan 94,64 214.110.034.000 183.234.822.581 85,58

1.02.01 Dinas Kesehatan Kota

1.02.02 Rumah Sakit Umum Daerah

1.03 Urusan Wajib Pekerjaan Umum 87,65 612.754.486.200 337.125.881.086 55,02

1.03.01 Dinas Bina Marga

1.03.02 Dinas PSDA dan ESDM

1.05.02 Dinas PJPR

1.04 Urusan Wajib Perumahan 95,74 92.214.944.011 82.710.013.785 89,69

1.04.01 Dinas Kebakaran

1.05.01 Dinas Tata Kota dan Perumahan

1.05 Urusan Wajib Penataan Ruang 93,12 10.582.305.789 9.146.578.922 86,43

1.05.01 Dinas Tata Kota dan Perumahan

1.05.02 Dinas PJPR

1.06.01 BAPPEDA

1.06 Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan 91,92 13.430.042.000 10.886.558.258 81,06

1.06.01 BAPPEDA

1.07 Urusan Wajib Perhubungan 96,99 44.165.308.000 41.806.831.108 94,66

1.07.01 Dinas Perhubungan, Kominfo

1.08 Urusan Wajib Lingkungan Hidup 95,87 74.158.372.846 63.155.885.970 85,16

1.08.01 Badan Lingkungan Hidup

1.08.02 Dinas Kebersihan dan Pertamanan

(2)

NO URUSAN WAJIB DAN SKPD CAPAIAN FISIK ANGGARAN TAHUN 2013 PAGU ANGGARAN REALISASI ANGGARAN %

1.09 Urusan Wajib Pertanahan 97,59 550.000.000 510.160.000 92,76

5 Bagian Tata Pemerintahan

1.10 Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil 99,24 7.000.164.000 6.880.860.376 98,30

1.10.01 Dinas Kependudukan dan Capil

Bagian Tata Pemerintahan

1.11 Urusan Wajib Pemberdayaan Peremp dan PA 99,35 4.296.101.000 4.215.899.902 98,13

1.11.01 Bapermas, Perempuan dan KB

1.12 Urusan Wajib Keluarga Berencana dan KS 99,87 3.425.653.400 3.369.922.150 98,37

1.11.01 Bapermas, Perempuan dan KB

1.13 Urusan Wajib Sosial 88,12 14.619.043.253 12.421.092.666 84,97

1.13.01 Dinas Sosial, Pemuda dan Olah Raga

1.13.02 BPBD

Bagian Sosial

1.14 Urusan Wajib Ketenagakerjaan 91,50 10.741.144.000 9.743.502.445 90,71

1.14.01 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Bagian Perekonomian

1.15 Urusan Wajib Koperasi dan UKM 98,10 7.000.294.000 6.453.505.699 92,19

1.15.01 Dinas Koperasi dan UKM

1.16 Urusan Wajib Penanaman Modal 95,37 8.183.470.000 6.821.861.938 83,36

1.16.01 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu

Bagian Perekonomian

Bagian Kerjasama

1.17 Urusan Wajib Kebudayaan 98,53 7.374.354.500 7.160.172.238 97,10

1.17.01 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

1.18 Urusan Wajib Pemuda dan Olah Raga 90,20 5.561.021.447 4.863.956.955 87,47

1.13.01 Dinas Sosial, Pemuda dan Olah Raga

Kecamatan (16 kecamatan)

1.19 Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Poldagri 96,67 15.172.168.200 14.095.412.204 92,90

1.13.02 BPBD

1.19.01 Badan Kesbang, Politik dan Linmas

1.19.02 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

1.20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pem Um 96,82 262.008.252.883 201.964.424.061 77,08

1.20.04 Sekretariat DPRD

1.20.05 DPKAD

1.20.06 Inspektorat

Kecamatan (16 kecamatan)

Sekretariat Daerah

1.20.23 Badan Kepegawaian Daerah

1.20.24 Kantor Pendidikan dan Latihan

1.21 Urusan Wajib Ketahanan Pangan 99,68 1.719.113.000 1.709.093.263 99,42

1.21.01 Kantor Ketahanan Pangan

1.22 Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat 98,50 47.805.215.117 46.835.184.859 97,97

1.11.01 Bapermas, Perempuan dan KB

Kecamatan (16 kecamatan)

Bagian Pembangunan

1.23 Urusan Wajib Statistik 97,10 638.500.000 582.985.030 91,31

1.06.01 BAPPEDA

1.24 Urusan Wajib Kearsipan 97,39 556.870.000 511.301.140 91,82

1.24.01 Kantor Perpustakaan dan Arsip

1.25 Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika 97,00 6.501.746.200 5.936.165.900 91,30

1.07.01 Dinas Perhubungan, Kominfo

Bagian Humas

Bagian PDE

1.26 Urusan Wajib Perpustakaan 98,73 2.701.819.000 2.538.266.534 93,95

1.24.01 Kantor Perpustakaan dan Arsip

JUMLAH 95,87 1.747.923.021.846 1.197.945.212.942 68,54

2. Anggaran Belanja, Realisasi dan Pelaksana Urusan Pilihan

NO URUSAN WAJIB DAN SKPD CAPAIAN

FISIK ANGGARAN TAHUN 2013 PAGU ANGGARAN REALISASI ANGGARAN %

2.01 Urusan Pilihan Pertanian 97,60 6.459.042.000 5.978.894.074 92,57

2.01.01 Dinas Pertanian

Bagian Perekonomian

2.02 Urusan Pilihan Kehutanan 97,77 491.025.000 456.795.000 93,03

2.01.01 Dinas Pertanian

2.03 Urusan Pilihan Energi dan Sumberdaya Mineral 56,66 480.000.000 85.438.225 17,80

1.03.02 Dinas PSDA dan ESDM

2.04 Urusan Pilihan Pariwisata 99,38 4.217.089.500 4.127.742.800 97,88

(3)

NO URUSAN WAJIB DAN SKPD CAPAIAN FISIK ANGGARAN TAHUN 2013 PAGU ANGGARAN REALISASI ANGGARAN %

2.05 Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan 98,07 5.860.297.000 5.443.556.576 92,89

2.05.01 Dinas Kelautan dan Perikanan

2.06 Urusan Pilihan Perdagangan 98,47 65.938.233.450 58.007.383.542 87,97

2.06.02 Dinas Pasar

2.07.01 Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Bagian Perekonomian

2.07 Urusan Pilihan Industri 95,38 4.218.238.550 3.845.213.152 91,16

2.07.01 Dinas Perindustrian dan Perdagangan

2.08 Urusan Pilihan Transmigrasi

Pelaksanaannya “secara mata anggaran” menempel pada Urusan Ketenagakerjaan dengan SKPD Pelaksana adalah DInas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

JUMLAH 91,90 87.663.925.500 77.945.023.369 88,91

Pada tahun 2013, seluruh urusan pemerintahan sebagaimana tersebut di atas telah dilaksanakan Pemerintah Kota Semarang. Akan tetapi, khusus untuk urusan pilihan ketransmigrasian pelaksanaan tersebut tidak secara eksplisit dapat dilihat dalam APBD Kota Semarang Tahun 2013 tetapi bergabung dengan anggaran urusan wajib ketenagakerjaan.

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah

Untuk melaksanakan urusan-urusan pemerintahan sebagaimana tersebut di atas, penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan tugas-tugas lainnya, Pemerintah Kota Semarang dipimpin oleh seorang Walikota dengan dibantu oleh seorang Wakil Walikota dan perangkat daerah. Organisasi perangkat daerah Kota Semarang terdiri dari :

a. Sekretariat Daerah yang terdiri dari 4 Asisten, 13 Bagian dan 39 Sub Bagian sebagai unsur staf yang membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi Walikota Semarang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2008.

b. Sekretariat DPRD yang terdiri dari 3 Bagian dan 9 Sub Bagian sebagai unsur staf yang mendampingi DPRD dalam penyusunan kebijakan dan koordinasi Walikota Semarang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2008.

c. Dinas Daerah yang terdiri dari 19 Dinas, sebagai unsur pelaksana urusan daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2008

d. Lembaga Teknis Daerah terdiri dari 7 Badan, 3 Kantor, RSUD, Inspektorat dan Satpol PP, sebagai unsur pendukung tugas Walikota dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah

(4)

yang bersifat spesifik dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2008.

e. Kecamatan dan Kelurahan terdiri dari 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan, sebagai unsur kewilayahan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2008.

Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Semarang secara terperinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

NO UNIT KERJA PNS CPNS PNS+ CPNS JML GOL I JML GOL II JML GOL III JML GOL IV JUMLAH PNS 1 DINAS PENDIDIKAN 8 910 2574 4730 8222 1 8223 2 DINAS KESEHATAN 31 272 666 45 1014 0 1014 3 RSUD 7 30 63 3 103 1 104

4 DINAS BINA MARGA 9 170 230 30 439 0 439

5 DINAS PSDA & ESDM 6 51 43 3 103 1 104

6 DINAS KEBAKARAN 6 69 43 4 122 0 122

7 DINAS TATA KOTA & PERUMAHAN 14 68 89 5 176 0 176

8 DINAS PENERANGAN JALAN &

PENGELOLAAN REKLAME 5 48 42 3 98 0 98

9 BAPPEDA 0 14 56 7 77 0 77

10 DISHUB, KOMUNIKASI & INFORMATIKA 29 100 102 7 238 0 238

11 BADAN LINGKUNGAN HIDUP 0 7 33 6 46 1 47

12 DINAS KEBERSIHAN & PERTAMANAN 33 103 61 3 200 0 200

13 DISPENDUK & CAPIL 0 24 96 5 125 0 125

14 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT,

PEREMPUAN DAN KB 0 8 112 7 127 0 127

15 DINAS SOSIAL, PEMUDA & OLAHRAGA 15 54 47 4 120 0 120

16 BPBD 1 35 20 3 59 0 59

17 DISNAKERTRANS 1 6 61 11 79 0 79

18 DINAS KOPERASI DAN UMKM 0 9 41 6 56 0 56

19 BPPT 1 14 46 7 68 0 68

20 DINAS KEBUDAYAAN & PARIWISATA 19 49 53 4 125 0 125

21 BADAN KESBANGPOL & LINMAS 0 12 19 6 37 0 37

22 SATPOL PAMONG PRAJA 17 161 60 3 241 0 241

23 SETDA 4 103 197 22 326 0 326

24 SET DPRD 3 10 28 2 43 0 43

25 DPKAD 4 85 133 4 226 0 226

26 INSPEKTORAT 0 6 39 2 47 0 47

27 KEC. SEMARANG SELATAN 5 36 67 1 109 0 109

28 KEC. SEMARANG UTARA 12 33 43 1 89 1 90

29 KEC. SMG BARAT 2 26 89 2 119 0 119

30 KEC. SEMARANG TIMUR 6 26 66 1 99 0 99

31 KEC. SEMARANG TENGAH 11 42 82 2 137 0 137

32 KEC. GUNUNGPATI 1 27 82 2 112 1 113 33 KEC. TUGU 6 19 40 1 66 0 66 34 KEC. MIJEN 0 22 63 2 87 0 87 35 KEC. GENUK 2 23 77 1 103 0 103 36 KEC. GAJAHMUNGKUR 4 28 49 2 83 0 83 37 KEC. TEMBALANG 2 25 74 2 103 0 103 38 KEC. CANDISARI 3 30 49 2 84 0 84 39 KEC. BANYUMANIK 20 33 74 2 129 0 129 40 KEC. NGALIAN 7 20 60 1 88 0 88 41 KEC. GAYAMSARI 7 20 44 1 72 0 72 42 KEC. PEDURUNGAN 6 37 87 1 131 0 131

43 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 0 13 46 4 63 0 63

44 KANTOR DIKLAT 1 7 12 1 21 0 21

45 KANTOR KETAHANAN PANGAN 0 2 16 1 19 0 19

46 KANTOR PERPUS & ARSIP 0 5 16 1 22 0 22

47 DINAS PERTANIAN 0 8 67 6 81 0 81

48 DINAS KELAUTAN & PERIKANAN 0 1 40 7 48 0 48

49 DINAS PASAR 42 194 59 5 300 0 300

50 DISPERINDAG 2 6 43 6 57 0 57

(5)

B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN

1. URUSAN PILIHAN PENDIDIKAN

1.1. KONDISI UMUM

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan dan peningkatan mutu serta relevansi pendidikan untuk menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Usaha untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut dilakukan melalui program Wajib Belajar 9 Tahun. Program yang telah dimulai secara nasional dari tahun 1994 tersebut berhasil dituntaskan dengan indikator Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP mencapai 99,94% pada tahun 2013.

Konsekuensi dari keberhasilan program Wajib Belajar 9 Tahun tersebut adalah meningkatnya jumlah siswa lulusan SMP yang harus ditampung oleh pendidikan menengah. Pusat Data dan Statistik Pendidikan atau PDSP, Kemdikbud (2011) menyatakan bahwa dari 4,2 juta lulusan SMP, hanya sekitar 3 juta yang melanjutkan ke Sekolah Menengah (SM) dan sisanya sebesar 1,2 juta siswa tidak melanjutkan. Sementara pada waktu yang bersamaan sekitar 159.805 siswa Sekolah Menengah mengalami putus sekolah, yang sebagian besar disebabkan karena alasan ketidakmampuan membayar biaya pendidikan.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, Pemerintah mencanangkan program Pendidikan Menengah Universal (PMU) yang dimulai pada tahun 2013. Salah satu tujuan PMU adalah memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat terutama yang tidak mampu secara ekonomi untuk mendapatkan layanan pendidikan menengah. Untuk mencapai tujuan PMU tersebut, pemerintah telah menyusun program Bantuan Operasional Sekolah Menengah Atas (BOS SMA) dan Bantuan Operasional Sekolah Menengah Kejuruan (BOS SMK). Pada tahun 2013, telah disiapkan anggaran sebesar 4,68 triliun rupiah dari Pemerintah Pusat yang akan disalurkan kepada SMA dan SMK baik Negeri dan Swasta diseluruh Indonesia. Tujuan digulirkannya program BOS ini adalah membantu sekolah memenuhi biaya operasional non personalia dan membantu siswa miskin memenuhi kebutuhan biaya pendidikan dalam kerangka program PMU.

Untuk menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan dan untuk mendukung kegiatan PMU

(6)

(Pendidikan Menengah Universal) tersebut, maka Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pendidikan Kota Semarang menunjukkan komitmennya dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan kepada masyarakat. Wujud dari komitmen tersebut adalah memberikan Pendampingan Bantuan Operasional Sekolah untuk Satuan Pendidikan Menengah baik pada sekolah Negeri maupun Swasta mulai bulan Juli 2013.

Tujuan pemberian Pendampingan BOS untuk SMA dan SMK adalah untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di SMA dan SMK negeri/swasta dan meringankan beban biaya operasional terutama bagi siswa miskin pada SMA dan SMK Negeri/Swasta. Adapun perhitungan Alokasi Anggaran BOS dan Pendamping BOS dari jenjang SD sampai SMA/SMK untuk sekolah Negeri maupun Swasata adalah sebagai berikut :

ANGGARAN BOS DAN PENDAMPING BOS SD, SMP, SMA DAN SMK NEGERI TAHUN 2013

SEKOLAH BOS TOTAL/tahun per

anak

Pusat Provinsi Kota/P. Bos

SD 580.000 30.000 159.000 769.000

SMP 710.000 50.000 402.000 1.162.000

SMA 1.000.000 - 660.000 1.660.000

SMK 1.000.000 - 780.000 1.780.000

Catatan : - Listrik, Telp, Air, ATK 100% dibiayai APBD Kota

- Bahan Praktek SMK per siswa Rp.120.000/Tahun

- Bahan Praktek SMK untuk sekolah dibiayai tersendiri

ANGGARAN BOS DAN PENDAMPING BOS SD, SMP, SMA DAN SMK SWASTA TAHUN 2013

SEKOLAH BOS TOTAL/tahun

/anak

Pusat Provinsi Kota/P. BOS

SD 580.000 30.000 300.000 910.000

SMP 710.000 50.000 900.000 1.660.000

SMA 1.000.000 - 1.200.000 2.200.000

SMK 1.000.000 - 1.200.000 2.200.000

Catatan : Dihitung berdasarkan jumlah siswa miskin

Penyelenggaraan urusan pendidikan di Kota Semarang selama ini telah dilaksanakan secara bertahap, terencana, sistematis dan terkoordinasi oleh Dinas Pendidikan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diatur dalam Peraturan Walikota Semarang Nomor 24 Tahun 2008 tentang tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Kota Semarang.

1.2. PROGRAM DAN KEGIATAN

Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang berkualitas di Kota Semarang dibutuhkan perencanaan pendidikan yang dapat diimplementasikan secara nyata. Didalam perencanaan pendidikan tersebut harus disertai proyeksi capaian pembangunan pendidikan 5 (lima) tahun ke depan, sehingga dapat menuntut aspek-aspek lain

(7)

yang erat pengaruhnya terhadap komponen-komponen internal pendidikan. Persoalan-persoalan internal pendidikan mulai dari prasarana, sarana, tenaga pendidik dan hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran, akan menjadi tanggungjawab yang harus dipecahkan dalam waktu yang bersamaan pada era otonomi daerah. Sehingga hal tersebut menjadi tanggungjawab yang harus diemban oleh seluruh pemangku kepentingan pembangunan pendidikan di Kota Semarang, agar nantinya dapat meningkatkan standar pendidikan kota.

Langkah konkret mewujudkan hal tersebut dilakukan dengan memprioritaskan program-progran pembangunan yang diwujudkan dalam program prioritas. Kemudian program program prioritas dijabarkan melalui pelaksanaan program penunjang dan program kegiatan tahun 2013, harapannya sasaran dan prioritas pembangunan pendidikan urusan pendidikan tahun 2013 dapat tercapai,

Adapun untuk melaksanakan kebijakan urusan tersebut dilaksanakan program-program penunjang yang meliputi :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan administrasi perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur

Program ini diarahkan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana yang memadai bagi aparat dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas layanan publik.

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel. Sedangkan program pelaksanaan Urusan Pendidikan pada tahun 2013 meliputi :

1. Program Pendidikan Anak Usia Dini

Program ini diarahkan untuk memberi kesempatan yang sama kepada semua anak usia dini (0-6 tahun) untuk tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan potensi dan tahap perkembangan usianya.

2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Program ini diarahkan untuk meningkatkan pemerataan dan perluasan layanan pendidikan dasar yang bermutu dan

(8)

terjangkau, serta mewujudkan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, yang meliputi jenjang SD dan SMP.

3. Program Pendidikan Menengah

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pendidikan menengah umum dan kejuruan dalam upaya mewujudkan rintisan wajar Dikmen 12 tahun, yang meliputi SMA dan SMK

4. Program Pendidikan Non Formal

Program ini diarahkan untuk memberi pelayanan pendidikan kepada warga masyarakat yang belum sekolah, tidak pernah sekolah atau buta aksara, putus sekolah, dan masyarakat yang kebutuhan pendidikannya tidak dapat terpenuhi melalui jalur pendidikan formal serta memberikan ketrampilan dan berwirausaha.

5. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Program ini diarahkan untuk mengembangkan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka peningkatan potensi diri, pengetahuan dan ketrampilan.

6. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

Program ini diarahkan untuk meningkatkan pengelolaan dan

penyelenggaraan pendidikan yang berbasis

sekolah/masyarakat.

1.3. HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Dari 6 program yang dilaksanakan untuk Urusan Pendidikan, semua saling terkait tidak bisa lepas atau berdiri sendiri. Program tersebut diarahkan untuk pengembangan pendidikan, layanan pendidikan dan akses pendidikan bagi masyarakat melalui jalur formal dan non formal. Cakupan pendidikan formal meliputi jenjang TK/RA, SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, Sekolah Menengah (SMA/SMK/MA/SMALB), sedangkan cakupan pendidikan non formal meliputi kejar paket A, B, C, pendidikan kecakapan hidup, dan PAUD non formal.

Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program dan kegiatan Urusan Pendidikan tahun 2013 adalah :

1. Program Pendidikan Anak usia dini

Pendidikan anak usia dini mengalami perkembangan yang baik, hal ini dapat dilihat dari meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD. Pada tahun 2012 APK PAUD sebesar 53,72% dan pada tahun 2013 APK

(9)

PAUD sebesar 57,38% mengalami peningkatan sebesar 3,66%. Sedangkan dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membatalkan Pasal 50 ayat 3 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menjadi dasar pembentukan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) dan Sekolah Berstandar Internasional (SBI), yang menyatakan bahwa keberadaan RSBI dan SBI dihapuskan dalam sistem penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, maka TK Negeri bertaraf Internasional di Kota Semarang berubah menjadi TK Negeri Sendang Mulyo.

Adapun perkembangan pendidikan anak usia dini di Kota Semarang tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KOTA SEMARANG

Indikator Kinerja Program (output) Satuan

Kondisi (Capaian 2012) Kondisi (Capaian 2013)

1 Meningkatkan APK PAUD 62% % 53,72% 57,38%

2 Penerapan Sistem Pembelajaran berkarakter % 100 100

3 Mempertahankan jumlah TK NBI dan mendorong menjadi TK Bertaraf Internasional

Sekolah 1 0

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Semarang, Tahun 2013 (profile Pendidikan)

2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Jumlah SD/MI pada tahun 2013 sebanyak 604 sekolah sedangkan jumlah SD saja sebanyak 525 sekolah, APK berkisar diatas 100 % yaitu 107,45%, dan APM sebesar 92,22% yang berarti di Kota Semarang sudah tidak ada permasalahan akses layanan dan pemerataan pendidikan tingkat SD. Pada tahun 2013 tingkat kelulusan SD sebesar 99,999% dimana hanya 1 siswa yang tidak lulus dan angka melanjutkan sebesar 102,18%, hal ini menunjukkan bahwa jenjang SD secara umum tidak ada kendala dalam kelulusan dan semua siswa yang lulus dapat tertampung pada jenjang SMP.

Berdasarkan data yang ada pada Tahun 2013, jumlah SMP 173 dan MTs 35 sekolah. Dengan capaian APK sebesar 117,19% serta APM sebesar 80,23%. Ruang kelas yang tersedia sebanyak 2.056 ruang. APK SMP Tahun 2013 sebesar 117,19% seperti tersebut menunjukkan bahwa akses dan pemerataan pendidikan SMP di Kota Semarang tidak mengalami kendala. Sedangkan untuk kelulusan jenjang SMP mencapai 99,75% hal ini membawa konsekwensi pembinaan lebih lanjut dengan memberikan kesempatan siswa yang belum lulus UN untuk mengikuti Ujian Nasional Program Paket pada jalur Non Formal.

Pada tahun 2013 untuk jenjang Pendidikan Dasar sembila tahun juga terjadi perubahan satu buah SD Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) dan 7 SMP Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) statusnya

(10)

menjadi SD dan SMP regular. Hal ini sebagai pelaksanaan adanya Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membatalkan Pasal 50 ayat 3 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN TAHUN

Indikator Kinerja Program (output)

Kondisi (Capaian 2012) Kondisi (Capaian 2013) 1 Mempertahankn APK SD di atas 100%, dan APM SD diatas 90% 107,25

92,58

107,45 92,22 2 Mempertahankn APK SMP diatas 100%, dan APM SMP diatas 75% 112,20

79,14

117,19 80,23 3 Meningkatkan kualitas Peserta didik dengan mempertahankn

kelulusan SD diatas 95%, dan SMP diatas 90 %

100% 99,54

100% 99,75

4 Meningkatkan kualitas ruang kelas SD 308 212

5 Meningkatkan kualitas ruang kelas SMP 105 78

6 Capaian 16 rintisan SD pelaksanaan e-pembelajaran 32 32

7 Capaian 60% SMP pelaksanaan e-pembelajaran 52 52

8 Mempertahankn jumlah SD SBI 1 0

9 Mempertahankn jumlah SMP SBI 7 0

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Semarang, Tahun 2013 (Profile Pendidikan)

Jumlah ruang kelas SD yang telah diperbaiki sampai dengan tahun 2013 sebanyak 558 ruang kelas SD sedangkan untuk ruang kelas SMP sampai dengan tahun 2013 sebanyak 188 ruang kelas SMP.

3. Program Pendidikan Menengah

Berdasarkan data yang ada pada Tahun 2013 jumlah SMA, SMK, dan MA sebanyak 185. Dengan APK sebesar 118,97% dan besaran APM 81,87%, Dengan capaian APK seperti tersebut diatas menunjukkan keberhasilan dalam aspek layanan dan pemerataan pendidikan menengah. Kelulusan SMA sebesar 99,94% dan SMK dengan kelulusan 99,79%, Bagi yang belum lulus dapat mengikuti UNPK (Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan) atau Ujian Kejar Paket C.

Pada Tahun 2013 dalam kerangka kepatuhan hukum menindak lanjuti keputusan MK terkait dengan Sekolah RSBI, Kota Semarang telah melakukan penyesuaian dengan merubah SMA RSBI di Kota Semarang sebanyak 7 sekolah dan SMK RSBI sebanyak 4 sekolah kembali menjadi sekolah reguler.

PROGRAM PENDIDIKAN MENENGAH

Indikator Kinerja Program (output) Kondisi (Capaian

2012)

Kondisi (Capaian 2013)

1 Mempertahankn APK SM diatas 100% 119,56 118,97%

2 mempertahankn APM diatas 75% 84,11 81,87%

3 Meningkatkan kualitas Peserta didik dengan

mempertahankn kelulusan di atas 90% untuk SMA / SMK :

 SMA

 SMK

99,87 99,94

99,79

4 Meningkatkan jumlah SMK ber ISO 9001-2008 sebanyak 11 9 10

5 Mempertahankan jumlah sekolah SMA RSBI 7 0

6 Mempertahankan jumlah sekolah SMK RSBI 4 0

(11)

4. Program pendidikan Non Formal

Pendidikan non formal atau pendidikan Luar Sekolah bertujuan untuk menyediakan pelayanan kepada masyarakat yang tidak, atau belum sempat memperoleh pendidikan formal untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan, potensi pribadi, dan dapat mengembangkan usaha produktif guna meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Dengan sasaran yang dituju adalah penduduk atau warga belajar yang tidak atau belum sempat memperoleh pendidikan formal.

Penuntasan buta aksara tahun 2009 ditandai dengan pendeklarasian tuntas buta aksara, pada tahun 2013 angka melek huruf telah mencapai 99,94 %. Pendidikan kesetaraan melalui program kejar paket A, B, C Program untuk buta aksara di tujukan sebagai langkah pelestarian dalam arti sebagai kegiatan untuk mempertahankan dan menguatkan kemampuan baca tulis bagi mantan penyandang buta aksara.

Tahun 2013 jumlah lembaga kursus dan pelatihan berakreditasi sebesar 11,9%. Sedang PKBM yang terakreditasi sebesar 15,15% PKBM, untuk peningkatan keahlian dan mengurangi kemiskinan di masing-masing kecamatan sekurang-kurangnya ada 1 kelurahan Vokasi (percontohan) sampai tahun 2013 telah terdapat 14 kelurahan yang terbina kegiatan Vokasi. Untuk Taman Bacaan Masyarakat (TBM) sampai tahun 2013 telah terdapat minimal masing-masing 1 TBM di setiap Kecamatan.

PROGRAM PENDIDIKAN NON FORMAL

Indikator Kinerja Program (output) Kondisi (Capaian

2012)

Kondisi (Capaian 2013) 1 Meningkatkan Jumlah lembaga kursus dan pelatihan

berakreditasi sebesar 25%

4% 11,9%

2 Akreditasi PKBM sebesar 40 8% 15,15%

3 Sekurang -kurangnya 1 kelurahan VOKASI di setiap Kecamatan (16 Kecamatan)

10 14

4 1 TBM di masing-masing Kecamatan (16 kecamatan) 14 16

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Semarang, Tahun 2013 (Profile Pendidikan)

5. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan

Peningkatan mutu satuan pendidikan dan pelayanan pendidikan tidak hanya pada sarana dan prasarana atau infrastruktur tetapi dapat juga dilakukan dengan peningkatan kualitas pendidik (guru). Pada tahun 2013 jumlah guru SMA/SMK berkualifikasi S1/DIV sebesar 92,94%, sedang jumlah guru SMA/SMK bersertifikat mengajar sebesar 92,94%. Pada bagian SD jumlah guru berkualifikasi S1/DIV sebesar 70% , pada SMP jumlah guru berkualifikasi S1/DIV sebesar 90%.

(12)

PROGRAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Indikator Kinerja Program (output) Kondisi

(Capaian 2012)

Kondisi (Capaian 2013)

1 Jumlah guru SMA/SMK berkualifikasi S-1/D-4 sebesar 87% 92 92,94%

2 Jumlah guru SMA/SMK bersertifikat 90% 92 92,94%

3 Jumlah guru SD berkualifikasi S-1/D-4 sebesar 88% 64 70%

4 Jumlah guru SMP berkualifikasi S-1/D-4 sebesar 98% 88 90%

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Semarang, Tahun 2013 (Profile Pendidikan)

6. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

Program manajemen pelayanan pendidikan merupakan pelaksanaan kegiatan yang melimpah/tidak tertampung di 6 program lainnya. Pada tahun 2013 sekolah SMK telah melaksanakan sertifikasi ISO berjumlah 10. Jumlah SMP yang terakreditasi sebesar 97,11% dan yang berakreditasi B sampai tahun 2013 sebesar 79,32%, sedangkan jumlah SMA berakreditasi B sebesar 83,56%.

PROGRAM MANAJEMEN PELAYANAN PENDIDIKAN

Indikator Kinerja Program (output) Kondisi

(Capaian 2012)

Kondisi (Capaian 2013)

1 Meningkatkan jumlah 11 SMK ber ISO 9001:2008 9 10

2 meningkatkan jumlah sekolah SD, SMP terakreditasi 95% 94 97,11%

3 meningkatkan 90% SD dan SMP terakreditasi minimal B 88 79,32%

4 meningkatkan jumlah SMA berkreditasi B sebesar 90% 84 83,56%

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Semarang, Tahun 2013 (Profile Pendidikan)

Beberapa kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung terwujudnya tujuan penyelenggaraan pendidikan pada tahun 2013 adalah :

a. Meningkatkan akses pendidikan khususnya bagi masyarakat kurang mampu melalui penyaluran beasiswa dan juga Subsidi Satuan Pendidikan.

b. Meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kualitas tenaga pendidik melalui sertifikasi guru, dan peningkatan kualifikasi S1/DIV bagi guru serta peningkatan kesejahteraan guru.

c. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan untuk menciptakan tempat pendidikan yang representatif melalui rehabilitasi bangunan Ruang kelas, gedung dan sarana prasarana. d. Pendidikan karakter kepada siswa berkenaan dengan bela negara

nilai-nilai semangat nasionalisme, patriotisme dan budaya bangsa yang dijabarkan dalam etika budi pekerti di keluarga, sekolah, dan di dalam kehidupan bermasyarakat.

e. Memberdayakan masyarakat dengan peningkatkan dan pelatihan life skill. Lewat pelatihan kursus dan fasilitasi kegiatan Vokasi serta kelompok usaha. Selain itu, prestasi pendidikan pada tahun 2013 menunjukkan nilai tambah yang signifikan pada tingkat nasional maupun internasional.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dan pengembangan yang dilakukan adalah untuk menghasilkan produk berupa konsep matematika yang sudah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari siswa

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pola sebaran panas di Kolam Pelabuhan Tambak Lorok Semarang menuju ke arah timur pada bulan Agustus 2012, kemudian ke arah

Judul : Analisis Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dalam Meningkatkan Kualitas Kelengkapan Fasilitas Sekolah Di SMP Negeri 3 Makassar.

[r]

[r]

[r]

Perkebunan Nusantara II Kwala Madu merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan Gula Kristal Putih (GKP) yang telah menerapkan program Keselamatan

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia yang diberikan sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul SISTEM