• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL KABUPATEN SRAGEN - DOCRPIJM 1512438025BAB II PROFIL KAB SRAGEN AKHIR FINAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II PROFIL KABUPATEN SRAGEN - DOCRPIJM 1512438025BAB II PROFIL KAB SRAGEN AKHIR FINAL"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL KABUPATEN SRAGEN

2.1. WILAYAH ADMINISTRASI

Wilayah Kabupaten Sragen, terdiri 20 Kecamatan, 208 desa/kelurahan, 2.519 dukuh dan 5.328 RT. Secara geografis terletak diantara 110º 45’ dan 111º 10’ Bujur Timur (BT), serta 7º 15’ dan 7º 30’ Lintang Selatan (LS). Adapun batas-batas administrasi Kabupaten Sragen adalah :  Sebelah Utara : Kabupaten Grobogan

 Sebelah Timur : Kabupaten Ngawi Provinsi Jawa Timur  Sebelah Selatan : Kabupaten Karanganyar

 Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali

Secara administrasi, Kabupaten Sragen terdiri dari 20 kecamatan, 208 kelurahan/desa, 2.519 dukuh, 907 RW dan 5.328 RT. Untuk lebih jelasnya kondisi administrasi di Kabupaten Sragen,

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

TABEL II. 1 BANYAKNYA KELURAHAN/DESA, DUKUH, RT, RW KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2015

No Kecamatan Desa/Kelurahan Dukuh RW RT

Sumber : Kabupaten Sragen Dalam Angka, 2016

Kabupaten Sragen memiliki luas sebesar 941,55 km2, dengan kecamatan terluas adalah Kecamatan Sumberlawang yaitu seluas 75,16 km2 (7,98 persen dari seluruh luas Kabupaten

Sragen). Selengkapnya pembagian administrasi per kecamatan di Kabupaten Sragen dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL II.2 LUAS WILAYAH KABUPATEN SRAGEN DIRINCI PER KECAMATAN TAHUN 2015

(2)

No Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Persentase (%)

Sumber : Kabupaten Sragen Dalam Angka, 2016

Secara spasial kondisi administrasi Kabupaten Sragen dapat dilihat pada Peta Administrasi Kabupaten Sragen.

Secara administratif Kabupaten Sragen terbagi dalam dua bagian yaitu lahan sawah dan

lahan kering. Lahan sawah seluas 39.835 Ha (42,67%) dan lahan kering seluas 53.520 Ha (57,33%). Penggunaan lahan untuk sawah hampir merata di seluruh kecamatan. Kabupaten

Sragen merupakan salah satu lumbung pangan Provinsi Jawa Tengah. Dengan pertumbuhan penduduk dan adanya perkembangan kota maka besar kemungkinan lahan sawah akan

terkonversi terutama pada kawasan perkotaan. Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi lahan di

(3)

TABEL II. 3 LUAS TANAH SAWAH DAN TANAH KERING DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2015

No Kecamatan

Tanah Sawah (Ha) Tanah Kering (Ha) Irigasi Tadah

(4)
(5)
(6)

2.2. POTENSI WILAYAH KABUPATEN SRAGEN

Potensi wilayah Kabupaten Sragen perlu dikembangkan untuk mendukung pembangunan ekonomi wilayah kabupaten. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses perubahan yang

dilakukan melalui upaya-upaya terencana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara ekonomi yang turut ditunjang oleh faktor-faktor non ekonomi. Perkuatan infrastruktur

perkonomian harus terus diupayakan oleh Pemerintah Daerah agar pertumbuhan ekonomi dapat menciptakan pemerataan ekonomi pada semua wilayah dan sektor usaha serta memberikan

dampak ganda (multiplier effect). Beberapa potensi wilayah Kabupaten Sragen sebagai berikut : 1. Potensi pariwisata

Potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Sragen meliputi :

(1) Kawasan atraksi wisata dan/atau destinasi pariwisata meliputi:  Kawasan atraksi wisata alam meliputi:

 Kawasan wisata Pemandian Air Panas (PAP) Bayanan dan PAP Ngunut berada di Kecamatan Sambirejo; dan

 Kawasan wisata Waduk Kedung Ombo berada di Kecamatan Sumberlawang.  Kawasan atraksi wisata budaya meliputi:

 Kawasan wisata Makam Pangeran Samudro Gunung Kemukus berada di Kecamatan Sumberlawang;

 Wisata Makam Butuh berada di Kecamatan Plupuh; dan

 Kawasan wisata Purbakala Sangiran berada di Kecamatan Kalijambe.  Kawasan atraksi wisata buatan meliputi:

 Wisata Ndayu Alam Asri berada di Kecamatan Karangmalang.

 Wisata kolam renang meliputi: Kecamatan Sragen; Kecamatan Kalijambe; dan Kecamatan Sidoharjo.

 Wisata kolam renang, pemancingan dan water boom meliputi: Kecamatan Gemolong; dan Kecamatan Karangmalang.

(2) Kawasan usaha jasa pariwisata dan/atau industri pariwisata meliputi:

 Kecamatan Sragen;

Pengembangan potensi kawasan atraksi wisata dan/atau destinasi pariwisata dan kawasan usaha jasa pariwisata dan/atau industri pariwisata yang terdapat di Kabupaten Sragen perlu

(7)

infrastruktur air limbah, infrastruktur air minum, dan penataan spot-spot kawasan potensi

wisata yang ada di Kabupaten Sragen. 2. Potensi cagar budaya

Potensi cagar budaya dan ilmu pengetahuan di Kabupaten Sragen meliputi :  Kawasan cagar budaya Situs Purbakala Sangiran di Kecamatan Kalijambe;  Kawasan cagar budaya Masjid Butuh di Kecamatan Plupuh; dan

 Kawasan cagar budaya Masjid Bulu.

Pelestarian potensi cagar budaya yang terdapat di Kabupaten Sragen perlu didukung infrastruktur dan kegiatan penataan kawasan disekitar situs potensi cagar budaya. Infrastruktur

penataan kawasan potensi cagar budaya antara lain jalan lingkungan dan pedestrian, ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan situs cagar budaya.

3. Kawasan permukiman dengan potensi ekonomi kreatif (Desa Wisata Batik)

Kawasan permukiman Desa Wisata Batik ini terdapat di Desa Kliwonan, Desa Pilang di

Kecamatan Masaran dan Desa Gedongan, Desa Pungsari, dan Desa Jabung Kecamatan Plupuh. Kondisi kawasan permukiman Desa Wisata Batik tersebut pemanfaatannya sebagai permukiman

namun didalamnya terdapat industri rumah tangga pengrajin batik. Kegiatan usaha Batik di

Kecamatan Masaran diperkirakan telah berlangsung sejak 132-an tahun yang lalu, yang diawali oleh para pengrajin yang bekerja sebagai pembatik di lingkungan Keraton Surakarta

Hadiningrat, sehingga motif batik yang diproduksi masih memiliki keterkaitan dengan motif batik di Solo.

Dalam perkembangannya kawasan permukiman di Desa Wisata Batik diupayakan untuk mampu mewadahi aktivitas yang ada yaitu aktivitas perumahan dan kawasan permukiman serta

kegiatan industri membatik didalamnya. Kondisi tersebut menuntut adanya upaya peningkatan infrastruktur permukiman antara lain peningkatan kualitas jaringan jalan, sarana dan prasarana

dasar permukiman, sarana kesehatan lingkungan (sanitasi dan pengelolaan persampahan), sarana pengelolaan limbah untuk mewadahi limbah industri batik, ruang terbuka hijau, dan

penataan kawasan lingkungan permukiman secara keseluruhan. Selain itu, perlu juga adanya kebijakan dan perencanaan yang mendukung pelestarian kawasan lingkungan permukiman

Desa Wisata Baik tersebut, misalnya : Penyusunan RTBL.

2.3. DEMOGRAFI DAN URBANISASI

2.3.1. Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga (KK)

Jumlah penduduk di Kabupaten Sragen Tahun 2015 sebesar 879.027 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 934 jiwa/km2 yang berarti meningkat apabila dibandingkan dengan

tahun 2014 yang mencapai angka kepadatan sebesar 930 jiwa/km2. Kecamatan dengan jumlah penduduk paling banyak yaitu Kecamatan Masaran sebesar 72.633 jiwa. Sedangkan kecamatan

dengan jumlah penduduk paling sedikit yaitu Kecamatan Gesi sebesar 19.828 jiwa. Lebih jelasnya kondisi jumlah penduduk di Kabupaten Sragen dapat dilihat pada tabel berikut.

TABEL II. 4 JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011-2015

(8)

No Kecamatan 2011 2012 2013 2014 2015

Jumlah 863.977 868.090 871.991 875.615 879.027

Sumber : Kabupaten Sragen Dalam Angka, 2012-2016

Jumlah penduduk Kabupaten Sragen sebesar 879.027 jiwa tersbut terbagi kedalam 273.419 KK (Kepala Keluarga). Rata - Rata Penduduk Tiap KK sebesar 3,21. Lebih jelasnya

banyaknya jumlah KK di Kabupaten Sragen dapat dilihat pada tabel berikut.

TABEL II. 5 BANYAKNYA JUMLAH KK KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2015

No Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah KK Rata - Rata Penduduk Tiap KK

1 Kalijambe 48.693 15.748 3,09

Sumber : Kabupaten Sragen Dalam Angka, 2016

2.3.2. Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan data Tahun 2015 jumlah penduduk Kabupaten Sragen berjumlah 879.027

jiwa terdiri dari laki-laki 430.717 jiwa dan perempuan 448.310 jiwa dengan sex ratio jenis kelamin 961. Rasio Jenis Kelamin (sex ratio), menggambarkan banyaknya laki-laki per 100 perempuan.

Sebagian besar wilayah kecamatan masih menunjukkan pola sex ratio dibawah 100 (lebih banyak

perempuan dibandingkan laki-laki). Lebih jelasnya kondisi penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kabupaten Sragen dapat dilihat pada tabel berikut.

TABEL II. 6 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2015

No Kecamatan Lak-laki Perempuan Jumlah Sex Ratio

(9)

No Kecamatan Lak-laki Perempuan Jumlah Sex Ratio

Sumber : Kabupaten Sragen Dalam Angka, 2016

2.3.3. Proyeksi Penduduk 5 (Lima) Tahun Kedepan

Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Sragen secara umum mengalami perkembangan yang fluktuatif. Pada tahun 2010 laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Sragen menurun sebesar

-2,01%. Kemudian dari tahun 2011 mengalami peningkatan sampai dengan Tahun 2015 dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk tiap tahun sebesar 0,47%. Tahun 2015, rata-rata laju

pertumbuhan penduduk di tiap kecamatan yang tertinggi berada di Kecamatan Karangmalang sebesar 1,04%. Untuk lebih jelasnya gambaran mengenai kondisi laju pertumbuhan penduduk di

Kabupaten Sragen, dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL II. 7 LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN SRAGEN

No Kecamatan 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

Sumber : Kabupaten Sragen Dalam Angka, 2015

Dari data laju pertumbuhan penduduk di atas, maka dapat digunakan dalam

memproyeksikan pertumbuhan penduduk Kabupaten Sragen selama kurun waktu 5 tahun ke depan. Persamaan proyeksi penduduk melalui metode proyeksi linier sebagai berikut :

Pt = Po + a.n

Keterangan :

Pt = Jumlah penduduk tahun proyeksi

Po = Jumlah penduduk tahun dasar

a = jumlahpertumbuhan rata-rata per tahun

n = waktu proyeksi

Berdasarkan rumus di atas, perhitungan proyeksi penduduk Kabupaten Sragen dapat dilihat pada

(10)

TABEL II. 8 PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2018-2022

No Kecamatan Proyeksi Penduduk

2018 2019 2020 2021 2022

Jumlah 892.914 896.437 899.980 903.544 907.129

Sumber : Penyusun, 2017

2.3.4. Jumlah Penduduk Perkotaan dan Urbanisasi (Migrasi)

Penetapan perkotaan di Kabupaten Sragen didasarkan atas Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 37 Tahun 2010 Tentang Klasifikasi Perkotaan dan Perdesaan di Indonesia.

Berdasarkan peraturan tersebut dapat diketahui Desa/Kelurahan di Kabupaten Sragen yang ditetapkan sebagai perkotaan sejumlah 48, yang secara umum merupakan ibukota kecamatan.

Jumlah penduduk perkotaan sebanyak 268.923 jiwa dengan jumlah KK 80.859 KK. Selengkapnya mengenai jumlah penduduk perkotaan dapat dilihat pada tabel berikut.

TABEL II. 9 JUMLAH PENDUDUK PERKOTAAN KABUPATEN SRAGEN

No Kecamatan Perkotaan Jumlah Penduduk Jumlah KK

1 Kalijambe Banaran 4.894 1.664

6 Sambungmacan Gringging 4.791 1.273

(11)

No Kecamatan Perkotaan Jumlah Penduduk Jumlah KK

12 Gemolong Ngembatpadas 5.670 1.628

Kragilan 3.495 1.025

Tegaldowo 3.985 1.226

Gemolong 9.006 2.420

Kwangen 3.723 1.052

13 Sumberlawang Mojopuro 3.775 1.285

Ngandul 3.355 1.207

14 Gesi Gesi 2.845 1.016

Jumlah 268.923 80.859

Sumber: Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 37 Tahun 2010 dan Kecamatan Dalam Angka, 2016

Urbanisasi menyangkut perpindahan penduduk atau migrasi di Kabupaten Sragen baik

yang datang maupun keluar dari wilayah Kabupaten Sragen. Penyebab terjadinya urbanisasi secara umum disebabkan karena menempuh pendidikan maupun mencari pekerjaan. Dilihat dari kondisi

yang ada, banyak penduduk yang berada di daerah perdesaan, yang datang ke wilayah perkotaan untuk faktor pendidikan dan pekerjaan, bahkan terdapat penduduk yang bermigrasi keluar wilayah

Kabupaten Sragen. Jika dilihat dari data statistik yang ada, penduduk yang datang ke Kabupaten Sragen pada tahun 2015 sebanyak 8.110 jiwa. Sedangkan penduduk yang bermigrasi keluar

(pindah) dari wilayah Kabupaten Sragen sebanyak 9.085 jiwa pada tahun 2015. Selengkapnya, dapat dilihat pada tabel migrasi penduduk berikut ini.

TABEL II. 10 MIGRASI PENDUDUK KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2015

No Kecamatan Datang (Imigrant) Pindah (Emigrant)

1 Kalijambe 720 750

Sumber : Kabupaten Sragen Dalam Angka, 2016

2.4. ISU STRATEGIS SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN

Isu strategis sosial, ekonomi dan lingkungan Kabupaten Sragen yang terkait dengan

(12)

2.4.1. Kondisi dan Isu Strategis Sosial

2.4.1.1. Kondisi Pendapatan Perkapita dan Proporsi Penduduk Miskin

A. Kondisi Pendapatan Perkapita

Pendapatan perkapita merupakan salah satu indikator guna melihat keberhasilan

pembangunan perekonomian di suatu wilayah. Perkembangan pendapatan perkapita di Kabupaten

Sragen Atas Dasar Harga Berlaku, menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012 pendapatan per kapita masih mencapai angka sebesar Rp. 22.909.565, tahun 2013

sebesar Rp. 25.081.324, tahun 2014 sebesar Rp. 27.967.683. dan tahun 2015 sebesar Rp. 31.006.384. Selengkapnya mengenai pendapatan perkapita Kabupaten Sragen Tahun 2012-2015

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

TABEL II. 11 PDRB PERKAPITA ADHB DAN ADHK 2000 DI KABUPATEN SRAGEN

No Uraian 2012 2013 2014 2015 A ADHB

1 PDRB Kabupaten Sragen (Juta Rp) 19.887.565,0 21.870.689,0 24.488.922,7 27.255.449,1

2 Jumlah Penduduk (jiwa) 868.090 871.991 875.615 879.027

3 PDRB Perkapita (Rp) 22.909.565,8 25.081.324,3 27.967.683,0 31.006.384,5

B ADHK 2000

1 PDRB Kabupaten Sragen (Juta Rp) 17.902.104,9 19.102.981,6 20.170.942,5 21.388.358,2

2 Jumlah Penduduk (jiwa) 868.090 871.991 875.615 879.027

3 PDRB Perkapita (Rp) 20.622.406,5 21.907.315,1 23.036.314,5 24.331.855,8

Sumber : Kabupaten Sragen Dalam Angka, 2016

B. Proporsi Penduduk Miskin

Perkembangan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sragen selama kurun waktu tahun 2010-2014 menunjukkan tren penurunan. Pemerintah Kabupaten Sragen telah berupaya

menurunkan jumlah penduduk miskin melalui berbagai program penanggulangan kemiskinan, baik program secara nasional maupun daerah, antara lain Program Jamkesmas, Raskin dan Beasiswa

pendidikan untuk siswa kurang mampu. Jumlah penduduk miskin pada tahun 2013 sebanyak

139.000 jiwa (15,93%) dan pada tahun 2014 menurun menjadi sebesar 130.277 jiwa (14,87%), sehingga rata-rata per tahun mengalami penurunan sekitar 1%.

Garis kemiskinan merupakan ambang batas yang menentukan seseorang menjadi miskin atau tidak. Garis kemiskinan pada tahun 2013 sebesar Rp. 247.495,00 meningkat pada tahun 2014

menjadi sebesar Rp.255.550,00. Adapun perkembangan persentase tingkat kemiskinan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

TABEL II. 12 PERKEMBANGAN TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2010-2014

Tahun Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) Presentase Penduduk Miskin (%) Garis Kemiskinan (Rp)

2010 149.715 17,49 206.273

2011 154.26 17,95 222.267

2012 142.800 16,72 234.254

2013 139.000 15,93 247.495

2014 130.277 14,87 255.550

Sumber : Sragen Dalam Angka 2015, RPJMD Kabupaten Sragen Tahun 2016-2021

Persentase penduduk miskin dari tahun 2010-2014 menunjukkan penurunan. Persentase

penduduk miskin pada tahun 2010 sebesar 17,49% menurun menjadi 14,87% pada tahun 2014. Persentase penduduk miskin di Kabupaten Sragen masih tergolong tinggi dibandingkan dengan

angka kemiskinan Nasional (10,96%) dan Jawa Tengah (13,58%).

C. Tingkat Pendidikan Masyarakat

Tingkat pendidikan penduduk di Kabupaten Sragen dapat dilihat pada jumlah penduduk yang

(13)

Dari data, tercatat jumlah penduduk yang bersekolah berjumlah 169.515 jiwa diantaranya: jumlah

penduduk yang sedang menempuh pendidikan TK sebesar 20.552 jiwa, MI/SD sebesar 88.211 jiwa, MTs/SLTP sebesar 54.309 jiwa dan MA/SLTA sebesar 11.573 jiwa. Gambaran mengenai kondisi pendidikan masyarakat di Kabupaten Sragen berdasarkan tingkat pendidikan selengkapnya

dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL II. 13 TINGKAT PENDIDIKAN PENDUDUK DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2015

No Kecamatan TK MI/SD MTS/SLTP MA/SLTA

Sumber : Kabupaten Sragen Dalam Angka, 2016

2.4.1.2. Isu-isu Strategis Sosial

Isu-isu strategis sosial yang masih terdapat di Kabupaten Sragen diuraikan sebagai

berikut (RPJMD Kabupaten Sragen, 2016-2021) :

1) Kurangnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kesehatan pada fasilitas kesehatan

tingkat pertama (1 puskesmas : 43.582 jiwa).

2) Masih rendahnya rasio penduduk yang bekerja dibandingkan dengan angkatan kerja, tercatat

pada tahun 2015 baru sebesar 70,03%.

3) Masih rendahnya tingkat partisipasi angkatan kerja, pada tahun 2015 menunjukkan capaian

baru sebesar 63,04%.

4) Masih rendahnya peserta pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja yang di terima kerja,

tercatat pada tahun 2015 baru mencapai 20,13%.

5) Masih rendahnya penempatan tenaga kerja dibandingkan penawaran tenaga kerja dengan capaian pada tahun 2015 sebesar 54,06%.

6) Rendahnya kasus perselisihan tenaga kerja yang terselesaikan, tahun 2015 yang terselesaikan baru sebesar 2%.

(14)

2.4.2. Kondisi dan Isu Strategis Ekonomi

2.4.2.1. Kondisi Perkembangan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dan Potensi

Ekonomi

A. Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)

PDRB Kabupaten Sragen mengalami peningkatan setiap tahunnya baik berdasarkan harga

berlaku maupun harga konstan. Berdasarkan harga konstan, laju pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan dari 16,12% di Tahun 2012 menjadi 6,71% di Tahun 2013, 5,59% Tahun

2014, dan kembali mengalami peningkatan pada tahun 2015 sebesar 6,04%.

Pertumbuhan ekonomi berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan tertinggi terjadi

pada Sektor Pertanian yang mengalami peningkatan setiap tahunnya disusul oleh Sektor Industri Pengolahan dan Perdagangan, Hotel dan Restoran. Sektor yang memberikan kontribusi terkecil

dalam pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sragen adalah Sektor Pertambangan dan Penggalian. Selengkapnya mengenai pendapatan domestik regional bruto dapat dilihat pada tabel berikut.

TABEL II. 14 PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2012-2015

Kategori Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015

A Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan 3.990.434,1 4.418.770,5 4.290.999,9 4.681.006,9

1 Pertanian, Peternakan,

Perburuan dan Jasa Pertanian 3.660.042,2 4.048.036,2 3.868.639,9 4.213.983,9

a. Tanaman Pangan 2.327.365,4 2.522.247,0 2.122.239,2 2.343.785,7

b. Tanaman Hortikultura 431.150,1 514.336,2 605.012,4 644.202,0

c. Tanaman Perkebunan 251.963,5 266.610,1 302.171,3 317.790,7

f. Peternakan 569.117,9 653.922,9 747.489,7 813.134,1

g. Jasa Pertanian dan

Perburuan 80.445,3 90.920,0 91.727,3 95.071,4

2 Kehutanan dan Penebangan

Kayu 42.271,4 43.080,7 44.680,3 47.816,7

3 Perikanan 288.120,5 327.653,6 377.679,8 419.206,3

B Pertambangan dan Penggalian 484.071,8 528.364,6 667.048,5 807.763,8

C Industri Pengolahan 6.150.225,2 6.821.861,6 8.192.457,4 9.397.105,3

D,E

Pengadaan Listrik, Gas, Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

45.283,9 47.432,0 49.355,5 50.296,6

F Konstruksi / Construction 1.336.223,1 1.474.163,2 1.675.491,4 1.845.451,5

G Perdagangan Besar dan Eceran,

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 4.084.521,1 4.404.506,1 4.819.224,6 5.209.395,7

H Transportasi dan Pergudangan 477.118,7 527.231,2 624.098,4 673.705,8

I Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 566.482,8 599.817,7 692.706,9 777.970,0

J Informasi dan Komunikasi 230.192,1 242.513,5 274.887,6 298.543,5

K,L, M,N Jasa Keuangan & Asuransi, Real

Estate dan Jasa Perusahaan 799.833,2 869.594,9 981.768,9 1.096.257,3

O

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

500.514,7 532.741,7 579.445,3 627.059,4

P,Q,R,

S,T,U Jasa- Jasa 1.222.664,4 1.403.691,9 1.641.438,2 1.790.893,5

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 19.887.565,0 21.870.689,0 24.488.922,7 27.255.449,1 PENDUDUK PERTENGAHAN TAHUN (JIWA) 868.090 871.991 875.615 879.027 PDRB PERKAPITA (RUPIAH) 22.909.565,8 25.081.324,3 27.967.683,0 31.006.384,5

(15)

Sumber : PDRB Kabupaten Sragen, 2016 dan Hasil Olahan, 2017

Gambar 2. 1 Grafik Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Sragen Tahun 2012-2015

TABEL II. 15 PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2012-2015

Kategori Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015

A Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan 3.477.863,8 3.623.915,5 3.348.642,2 3.471.414,5

1 Pertanian, Peternakan,

Perburuan dan Jasa Pertanian 3.187.353,8 3.313.499,0 3.028.931,1 3.140.522,4

a. Tanaman Pangan 1.936.123,6 2.009.767,2 1.679.780,3 1.765.823,9

b. Tanaman Hortikultura 415.842,8 428.982,4 421.712,7 419.303,3

c. Tanaman Perkebunan 237.902,7 248.353,9 247.544,6 247.568,3

f. Peternakan 530.010,1 551.911,4 605.504,5 631.914,8

g. Jasa Pertanian dan

Perburuan 67.474,6 74.484,1 74.388,9 75.912,0

2 Kehutanan dan Penebangan

Kayu 38.056,3 35.984,7 32.723,4 30.501,2

3 Perikanan 252.453,7 274.431,9 286.987,7 300.390,9

B Pertambangan dan Penggalian 451.599,9 483.472,5 517.243,8 549.656,6

C Industri Pengolahan 5.359.097,2 5.886.053,1 6.567.736,6 7.097.515,2

D,E

Pengadaan Listrik, Gas, Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

45.567,6 48.894,2 50.315,1 49.261,5

F Konstruksi 1.231.737,8 1.312.563,8 1.380.826,7 1.461.724,9

G Perdagangan Besar dan Eceran,

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3.859.085,1 4.055.278,0 4.288.084,8 4.484.492,7

H Transportasi dan Pergudangan 472.892,3 518.075,0 572.182,4 600.022,0

I Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 541.932,2 554.736,7 600.498,5 641.083,1

J Informasi dan Komunikasi 236.515,5 255.720,4 302.066,9 333.960,3

K,L, M,N Jasa Keuangan & Asuransi, Real

Estate dan Jasa Perusahaan 715.964,8 755.173,5 811.434,5 868.307,9

O

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

446.245,7 457.107,1 460.947,6 480.355,1

P,Q,R,

S,T,U Jasa- Jasa 1.063.603,3 1.151.991,8 1.270.963,3 1.350.564,5

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 17.902.104,9 19.102.981,6 20.170.942,5 21.388.358,2 PENDUDUK PERTENGAHAN TAHUN

(JIWA) 868.090 871.991 875.615 879.027 PDRB PERKAPITA (RUPIAH) 20.622.406,5 21.907.315,1 23.036.314,5 24.331.855,8

(16)

Sumber : PDRB Kabupaten Sragen, 2016 dan Hasil Olahan, 2017

Gambar 2. 2 Grafik Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Sragen Tahun 2012-2015

B. Laju Pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)

Laju pertumbuhan PDRB ADHK Kabupaten Sragen tahun 2012-2015 dapat dilihat pada tabel

berikut.

TABEL II. 16 LAJU PERTUMBUHAN PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2012-2015

D,E Pengadaan Listrik, Gas, Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur

Ulang 5,51 7,30 2,91 -2,09

F Konstruksi 6,83 6,56 5,20 5,86

G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1,52 5,08 5,74 4,58

H Transportasi dan Pergudangan 8,51 9,55 10,44 4,87

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 5,89 2,36 8,25 6,76

J Informasi dan Komunikasi 10,34 8,12 18,12 10,56

K,L, M,N Jasa Keuangan & Asuransi, Real Estate dan Jasa Perusahaan 4,68 5,48 7,45 7,01

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 0,10 2,43 0,84 4,21

P,Q,R,

S,T,U Jasa- Jasa 12,08 8,31 10,33 6,26

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 16,12 6,71 5,59 6,04

(17)

C. PAD Kabupaten Sragen

1) Realisasi Penerimaan

Perkembangan realisasi penerimaan daerah Kabupaten Sragen mengalami peningkatan dari tahun 2011-2015. Pada tahun 2011 sebesar Rp. 1.094.585.823.239 menjadi Rp.

2.024.057.424.890 pada tahun 2015. Sehingga terlihat apabila terjadi penningkatan setiap

tahunnya. Komponen pembentuk dari realisasi penerimaan yang memberikan sumbangan terbesar di tahun 2015 berasal dari Lain-lain penerimaan yang sah yaitu sebesar Rp. 602.289.623.470.

Diurutan kedua berasal dari Dana Perimbangan sebesar Rp. 1.154.055.980.941 dan terakhir berasal dari Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp. 267.711.820.479.

Perkembangan Pendapatan Asli Daerah mengalami peningkatan setiap tahunnya dari tahun 2011-2015. Perkembangan Dana Perimbangan selama periode tahun 2011-2015 mengalami

perkembangan yang meningkat setiap tahunnya. Perkembangan Lain-Lain Pendapatan Yang Sah juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada grafik dan tabel

berikut :

Sumber : PDRB Kabupaten Sragen, 2016 dan Hasil Olahan, 2017

(18)

TABEL II. 17 REALISASI PENERIMAAN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011-2015

Jenis Penerimaan Jumlah Realisasi

2011 2012 2013 2014 2015

A. PENDAPATAN / Revenue: 1.094.585.823.239 1.308.940.381.569 1.468.966.588.879 1.761.964.575.867 2.024.057.424.890

1. Pendapatan asli daerah Local Goverment Receipt 94.518.999.398 127.695.844.300 146.721.552.108 254.392.449.817 267.711.820.479

a. Pajak daerah / Local Taxes Receipt 20.594.223.505 22.662.311.722 28.585.226.917 51.515.846.702 57.923.222.297

b. Retribusi daerah / Retributions Receipt 17.179.403.807 21.169.074.341 28.533.333.726 44.154.155.927 15.124.083.284

c. Bagian Laba usaha milik daerah Local / Goverment Corporate Profit 7.079.893.351 8.533.382.654 7.884.947.426 9.139.419.732 12.067.596.066

d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah / Other Receipt 49.665.478.735 75.331.075.583 81.718.044.039 149.583.027.456 182.596.918.832

2. Dana Perimbangan / Balance Funds 728.600.173.450 890.241.506.456 974.779.878.909 1.051.509.847.538 1.154.055.980.941

a. Bagi Hasil Pajak / Bagi Hsl Bukn Pajak / Tax and Non Tax Share 38.545.743.450 42.195.191.456 43.766.773.909 28.213.906.538 26.875.051.941

b. Dana Alokasi Umum 618.442.630.000 778.668.035.000 869.155.545.000 946.826.641.000 977.443.589.000

c. Dana Alokasi Khusus 71.611.800.000 69.378.280.000 61.857.560.000 76.469.300.000 149.737.340.000

3. Lain-lain Penerimaan Yang Sah / Others Receipt 271.466.650.391 291.003.030.813 347.465.157.862 456.062.278.512 602.289.623.470

a. Pendapatan Hibah / Revenue Grants 318.000.000 1.417.200.613 5.846.141.332 7.355.016.804 3.442.943.000

b. Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemda lainnya / 54.539.436.511 70.534.596.200 82.944.852.043 89.646.661.644 119.998.729.168

c. Dana Percepatan dan Penguatan Pembangunan Infrastruktur Daerah 15.269.925.000 - - 86.047.826.302

d. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya 25.682.340.000 51.742.465.000 28.941.798.487 95.727.407.064 392.800.125.000

e. Dana Alokasi Tambahan Penghasilan Bagi Guru PNSD 121.052.696.880 167.308.769.000 229.732.366.000 263.333.193.000 2.024.057.424.890

f. Dana Alokasi Bantuan Operasional Sekolah 54.604.252.000 - - - -

(19)

2) Realisasi Pengeluaran Rutin

Perkembangan realisasi pengeluaran daerah terdiri dari Belanja dan Pembiayaan Netto.

Perkembangan Belanja daerah mengalami peningkatan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir. Pada Tahun 2011 pengeluaran rutin untuk Belanja sebesar Rp.1.030.854.864.744

meningkat setiap tahunnya dan Tahun 2015 menjadi sebesar Rp.2.034.911.833.327. Perkembangan pembiayaan netto dari Tahun 2011 – 2015 mengalami peningkatan setiap

tahunnya. Pada tahun 2011 sebesar Rp.34.161.031.950, dan pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp.245.975.363.916. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada grafik dan tabel berikut :

Sumber : DPPKAD Kabupaten Sragen, 2011-2015 dan Hasil Olahan, 2017

Gambar 2. 4 Grafik Perkembangan Realisasi Belanja Kabupaten Sragen Tahun 2011-2015

Sumber : DPPKAD Kabupaten Sragen, 2011-2015 dan Hasil Olahan, 2017

(20)

TABEL II. 18 REALISASI PENGELUARAN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011-2015

Jenis Pengeluaran Jumlah Realisasi

2011 2012 2013 2014 2015 A. B E L A N J A / Expenditure 1.030.854.864.744 1.197.404.071.270 1.408.595.385.453 1.712.997.366.121 2.034.911.833.327 1. Belanja Tidak Langsung / Indirect Expenditure 786.303.265.108 888.752.235.353 1.002.207.021.571 1.133.288.807.388 1.285.062.565.493

a. Belanja Pegawai / Personnel Expenditure 720.405.488.622 797.916.722.353 855.828.609.934 961.223.963.697 1.027.920.943.126

b. Belanja Hibah / Grants Expenditure 17.086.984.026 35.573.456.500 58.402.460.952 71.911.959.750 50.527.725.400

c. Belanja Bantuan Sosial / Social Expenditure 22.153.438.500 9.936.486.700 26.448.300.000 14.870.265.115 20.188.850.000

d. Belanja Bagi Hasil Kepada Prov/Kab/Kota dan Pemerintah Desa / Profit Sharing 718.277.260 669.659.800 861.643.500 1.557.126.950 886.689.390

e. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Prov/Kab/Kota dan Pemerintah Desa 25.939.076.700 44.170.872.000 60.649.940.700 83.427.013.876 184.725.277.577

f. Belanja Tidak Terduga / Unpredicted Expenditure - 485.038.000 16.066.485 298.478.000 813.080.000

2. Belanja Langsung / Direct Expenditure 244.551.599.636 308.651.835.917 406.388.363.882 579.708.558.733 749.849.267.834

a. Belanja Pegawai / Personnel Expenditure 33.781.826.833 20.414.323.240 22.500.554.563 25.146.391.760 49.595.729.034

b. Belanja Barang dan jasa / Goods and Services Expenditure 139.932.992.524 162.731.241.738 242.642.083.498 287.343.111.919 376.112.645.802

c. Belanja Modal / Capital Expenditure 70.836.780.279 125.506.270.939 141.263.725.821 267.219.055.054 324.140.892.998

B. PEMBIAYAAN NETTO / Financial Netto 101.732.990.445 173.341.550.744 246.378.518.564 245.975.363.916 1. Penerimaan Pembiayaan Netto / Financing Acceptance Netto 31.007.031.950 91.583.990.445 192.948.550.744 223.211.308.818 256.275.363.916

a. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelum 29.777.031.950 91.583.990.445 192.941.300.744 223.211.308.818 256.275.363.916

b. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah/ Acceptance Back Lending - - 7.250.000 0 0

2. Pengeluaran Pembiyaan Daerah / Regional Financing Expenses 229.373.333 - - 25.800.000.000 10.300.000.000

a. Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah / Regional Investation 3.154.000.000 10.149.000.000 19.607.000.000 25.800.000.000 10.300.000.000

b. Pembayaran Pokok Utang 2.764.000.000 9.549.000.000 19.607.000.000

(21)

2.4.2.2. Isu-isu Strategis Ekonomi

Isu-isu strategis ekonomi yang masih terdapat di Kabupaten Sragen diuraikan sebagai berikut (RPJMD Kabupaten Sragen, 2016-2021) :

1) Belum optimalnya peran kelembagaan masyarakat desa dalam upaya pemberdayaan

masyarakat.

2) Kesiapan pemerintah desa dalam penerapan Undang-Undang tentang desa masih belum optimal.

3) Belum tersedianya data base pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang baik dan terupdate.

4) Jumlah usaha mikro, kecil dan menengah yang cenderung mengalami penurunan.

5) Terbatasnya kemampuan SDM usaha mikro, kecil dan menengah dalam pengembangan

usahanya.

6) Masih banyaknya UMKM yang belum mempunyai ijin usaha.

7) Rendahnya tingkat pertumbuhan jumlah koperasi baru dan cenderung mengalami penurunan. 8) Menurunnya jumlah koperasi aktif.

2.4.3. Kondisi dan Isu Strategis Lingkungan 2.4.3.1. Kondisi Lingkungan Strategis

A. Topografi

Secara topografi, wilayah Kabupaten Sragen mempunyai ketinggian bervariasi antara 84 sampai dengan 190 m di atas permukaan laut (mdpl) dengan standar deviasi 50 m. Ketinggian

tertinggi terdapat di Kecamatan Sambirejo yaitu berada pada ketinggian 190 mdpl, sedangkan ketinggian terendah terdapat di Kecamatan Ngrampal dengan ketinggian 84 mdpl. Topografi

Kabupaten Sragen secara umum berupa lembah dengan dataran tinggi di bagian utara- tenggara dan dataran di bagian tengahnya. Untuk gambaran mengenai kondisi topografi di Kabupaten

Sragen dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL II. 19 TOPOGRAFI KABUPATEN SRAGEN

No Kecamatan Mdpl

Sumber : Kabupaten Sragen Dalam Angka, 2016

(22)
(23)

B. Geohidrologi

Wilayah Kabupaten Sragen mempunyai total pelayanan seluas : 33.628 Ha terdiri dari : Irigasi Teknis seluas : 23.158 Ha, Irigasi 1/2 teknis seluas : 1.742 Ha, dan Irigasi sederhana 8.728 Ha. Pelayanan Irigasi teknis meliputi Layanan irigasi dari Daerah Irigasi Colo Timur 9.717 Ha dan

Layanan irigasi diluar Daerah Irigasi Colo 13.441 Ha.

Daerah layanan DI Colo Timur dengan luas areal rencana ± 11.000 Ha dengan debit air irigasi sebesar 8.50 m3/dt. Prasarana bangunan irigasi sebagai pendukung pelayanan berupa Saluran

Induk Colo Timur di wilayah Sragen sepanjang 26 km, terdiri dari 21 km saluran tanah dan 5 km saluran pasangan batu. Suplesi air SICT sejak tahun 1995 menurun akibat sedimentasi pada dasar

mulut pintu pengambilan Waduk Wonogiri dari kondisi normal +127.00 menjadi +130.00 dan pada tahun 2003 telah terjadi defisit kwantitas tampungan air waduk Wonogiri sebesar + 160 juta m3.

Penurunan daya tampung waduk berdampak pada pasokan air pada Saluran Induk Colo Timur, dari debit sebesar 18 m3/dt menjadi 12 m3/dt.

Debit rata-rata air sungai di Kabupaten Sragen pada tahun 2013-2015 cukup fluktuatif. Pada tahun 2013 Jumlah Debit Rata-rata adalah sebesar 85.083 m3/hari, kemudian menurun pada

tahun 2014 yaitu sebesar 81.578 m3/hari. Selengkapnya debit air pada masing-masing

sungai/bendung dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL II. 20 DEBIT AIR SUNGAI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013-2015

No Nama Sungai / Bendung Jumlah Debit Rata-rata ( m

3/hari )

Sumber : Kabupaten Sragen Dalam Angka, 2016

(24)

C. Geologi Dan Jenis Tanah

Kondisi geologi di Kabupaten Sragen terdiri dari Batuan Alluvial, Miocene Sedimentari, Pleistocenen Vulcanic, Plioscene Vulcanic, Old Sedimentary Quaterrary Vulcanic Product dan

Lencolite Bearing Rocks. Keadaan Alam di Kabupaten Sragen mempunyai relief yang beraneka ragam, ada daerah pegunungan kapur yang membentang dari timur ke barat terletak di sebelah

utara bengawan Solo dan dataran rendah yang tersebar di seluruh Kabupaten Sragen, dengan jenis tanah : Gromusol, Alluvial Regosol, Latosol dan Mediteran. Secara spasial kondisi geologi dan

jenis tanah Kabupaten Sragen dapat dilihat pada Peta Geologi Kabupaten Sragen dan Peta Jenis Tanah Kabupaten Sragen.

D. Klimatologi

Kabupaten Sragen beriklim tropis dan bertemperatur sedang, dengan curah hujan rata-rata

1884 mm per tahun dan hari hujan dengan rata-rata 6 hari per tahun. Secara geografis, wilayah Kabupaten Sragen terletak di selatan garis ekuator. Oleh karena itu, Kabupaten Sragen

bertemperatur sedang dengan suhu berkisar antara 24-290C. Wilayah yang berlokasi di dekat Gunung Lawu mempunyai suhu udara rata-rata relatif rendah dibandingkan dengan wilayah di

utara Sungai Bengawan Solo. Pada iklim tropis ini menjadikan banyak terjadi angin terutama pada

musim kemarau.

Rata-rata curah hujan pada Tahun 2015 sebesar 1884 mm/tahun dengan rata-rata hari hujan

setahun sebesar 6 hari hujan. Untuk lebih jelasnya, mengenai kondisi curah hujan dan hari hujan yang terjadi di Kabupaten Sragen dilihat pada tabel berikut :

TABEL II. 21 CURAH HUJAN DAN HARI HUJAN DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2015

No. Bulan Curah Hujan (mm) Hari Hujan (hari)

(25)
(26)
(27)
(28)

E. Resiko Bencana Alam

Berdasarkan RTRW, Kabupaten Sragen mempunyai kawasan rawan bencana alam berupa banjir, gerakan tanah, kekeringan, dan angin topan. Adapun sebaran kawasan Rawan bencana

alam Kabupaten Sragen, meliputi :

(1) Kawasan rawan banjir, meliputi Kecamatan Masaran; Kecamatan Sidoharjo; Kecamatan

Sragen; Kecamatan Plupuh; Kecamatan Tanon; Kecamatan Gesi; Kecamatan Tangen; Kecamatan Jenar; Kecamatan Sukodono; Kecamatan Sambungmacan; dan Kecamatan

Ngrampal.

(2) Kawasan rawan gerakan tanah, meliputi:

 Kawasan nendatan disertai retakan berada di Desa Gading Kecamatan Tanon; dan  Kawasan rawan longsor berada di Kecamatan Sambirejo.

(3) Kawasan rawan kekeringan, meliputi Kecamatan Tangen; Kecamatan Gesi; Kecamatan Jenar;

Kecamatan Mondokan; Kecamatan Sukodono; Kecamatan Miri; Kecamatan Sumberlawang; dan Kecamatan Sambirejo.

(4) Kawasan rawan angin topan, meliputi: Kecamatan Sambungmacan; Kecamatan Gondang; dan Kecamatan Jenar.

2.4.3.2. Isu-isu Strategis Lingkungan

Isu-isu strategis lingkungan yang masih terdapat di Kabupaten Sragen dan terkait

dengan bidang cipta karya diuraikan sebagai berikut (RPJMD Kabupaten Sragen, 2016-2021) : 1) Masih kurangnya kepedulian pemilik jenis usaha atau kegiatan dalam pengelolaan limbah.

2) Kurangnya peran serta masyarakat untuk mengelola sampah secara mandiri.

3) Masih belum seluruh jaringan irgasi dan drainase dalam kondisi baik. Sampai dengan tahun

2015 persentase drainase dalam kondisi baik sebesar 65%, sementara persentase saluran

irigasi dalam kondisi baik sebesar 70%.

4) Belum semua rumah tangga mendapat layanan akses air bersih. (Menuju Universal Accses).

5) Belum seluruh rumah tangga mendapat layanan akses sanitasi sehat (Cakupan penggunaan jamban sehat belum 100%).

6) Penanganan pemukiman kumuh dalam menuju Universal Acsess belum optimal.

7) Belum seluruh rumah tidak layak huni mendapat penanganan menjadi rumah layak huni.

8) Belum seluruh MBR mampu mengakses perumahan dengan harga terjangkau. 9) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengurus IMB (Ijin Mendirikan Bangunan).

10)Rawan bencana banjir, longsor, angin puting beliung dan kekeringan.

2.4.4. Isu Strategis Terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Isu strategis terkait dengan pembangunan infrastruktur bidang cipta karya berdasarkan

RPJMD Kabupaten Sragen Tahun 2016 – 2021 adalah :

TABEL II. 22 ISU STRATEGIS TERKAIT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA BERDASARKAN RANCANGAN RPJMD KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2016-2021

No Isu Strategis Terkait RPJMD Keterkaitan dalam RPIJM

1 Masih adanya angka kemiskinan

Persentase penduduk miskin Kabupaten Sragen (14,87%) lebih tinggi dari angka kemiskinan Nasional (10,96%) dan rata-rata Jawa Tengah (13,58%). Persentase penduduk miskin Kabupaten Sragen tahun 2010-2014 menunjukkan penurunan dari tahun 2010 sebesar 17,49% menurun menjadi 14,87% pada tahun 2014.

Melalui program-program perbaikan infrastruktur yang direncanakan dalam RPIJM diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan sehingga dapat

berdampak pada peningkatan aktivitas

masyarakat. Peningkatan aktivitas masyarakat ini diharapkan juga dapat membawa peningkatan perekonomian masyarakat nantinya.

(29)

No Isu Strategis Terkait RPJMD Keterkaitan dalam RPIJM

Sampai dengan tahun 2015, kondisi jalan dalam kondisi baik (sebesar 71,78%), jembatan dalam kondisi baik (sebesar 92,23%), kurangnya drainase dalam kondisi baik, belum optimalnya penataan permukiman di kawasan kumuh, belum seluruh daerah terjangkau layanan air minum dan sanitasi layak serta belum tuntasnya pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH).

penataan lingkungan dan bangunan, yang dituangkan dalam dokumen RPIJM diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur lingkungan.

3 Derajat kesehatan masyarakat belum optimal

Derajat kesehatan belum optimal, antara lain masih tingginya angka kematian ibu (AKI) (tahun 2015 terdapat 8 kasus) dan cukup tingginya angka kematian bayi (AKB) (tahun 2015 : 10,1/ 1000 KH) serta munculnya pergesaran penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian.

Melalui pengembangan program pengembangan

PLP (Penyehatan Lingkungan Permukiman)

diharapkan dapat memperbaiki kualitas

lingkungan seperti pengelolaan sampah,

pengelolaan air limbah, drainase lingkungan, penyediaan air minum bagi masyarakat sehingga

terjadi peningkatan derajad kesehatan

masyarakat. 4 Kualitas lingkungan yang semakin menurun

 Masih ditemukannya luasan lahan kritis yang belum tertangani. (9.330,20 ha tahun 2015)

 Menurunnya kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh pencemaran air, tanah dan udara.

 Pengelolaan sampah dan limbah belum sesuai dengan metode 3R (reduce, reuse dan recycle) berbasis masyarakat.

Rencana program penyediaan air minum, program pengambangan PLP, dan PBL yang direncanakan

pada program RPIJM diharapkan dapat

meminimalisir dan mendukung penyelesaian permasalahan kualitas lingkungan yang terjadi di Kabupaten Sragen.

Gambar

TABEL II.2 LUAS WILAYAH KABUPATEN SRAGEN DIRINCI PER KECAMATAN TAHUN 2015
TABEL II. 3 LUAS TANAH SAWAH DAN TANAH KERING DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2015
TABEL II. 6 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2015
TABEL II. 7 LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN SRAGEN
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini penulis akan membahas salah satu kitab tafsir yang monumental pada abad V H karya Imam Ibnul Jauzi (597 H) yang secara sempurna membahas

Sebuah tag RFID selangkah lebih maju dengan mengemisikan sebuah nomor seri unik di antara jutaan obyek yang identik, sehingga ia dapat mengindikasikan “Ini

Oleh itu, saya ingin mengambil kesempatan mi untuk mengucapkan setinggi-tinggi terima kasih kepada warga UiTM, khususnya fakulti-fakulti dan semua kampus c a w a n g a n ,

Karakter yang diamati antara lain umur umbi, pertumbuhan umbi, jumlah umbi dalam 1 tanaman, percabangan pada umbi, jarak umbi dari permukaan tanah, serat umbi, warna

Pengukuran kinerja mencakup kinerja kegiatan yang merupakan tingkat capaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing kelompok kinerja kegiatan dan tingkat

Semua spesies yang telah diketahui dalam famili ini merupakan parasitoid telur dan hidup pada berbagai habitat (Hagen 1973; Austin et al.. telah menjadi spesies yang

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kesalahan jawaban mahasiswa dalam menyelesaikan soal pada mata kuliah statistika deskriptif ditinjau dari

Transisi menjadi orangtua akan sulit bagi orangtua yang masih remaja, tugas-tugas perkembangan orangtua seringkali diperburuk oleh kebutuhan dan tugas perkembangan remaja salah