• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Bahan Ajar Tematik Integratif Subtema 1 Tema 7 Berdasarkan Pendekatan Saintifik untuk Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Bahan Ajar Tematik Integratif Subtema 1 Tema 7 Berdasarkan Pendekatan Saintifik untuk Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan melalui tiga tahap sesuai dengan desain pengembangan yang sudah dipilih. Tahap pertama adalah tahap studi pendahuluan yang meliputi studi kepustakaan dan survai lapangan. Studi kepustakaan dan survai lapangan dilakukan pada Januari 2015 di SD Kristen Satya Wacana Salatiga.

Tahap kedua adalah tahap penyusunan draft produk yang meliputi tahap penyusunan modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik dan tahap penyusunan evaluasi. Tahap penyusunan modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik dilakukan pada bulan Februari 2015. Tahap penyusunan evaluasi dilakukan pada 18 – 30 Februari 2015.

Tahap ketiga adalah tahap pengembangan dan evaluasi yang meliputi tahap validasi dari pakar, revisi draft produk, uji coba terbatas, dan revisi akhir. Tahap validasi dari pakar dilakukan pada 2 – 14 Maret 2015. Validasi dilakukan oleh pakar materi, pakar modul, dan pakar layout. Aspek yang divalidasi oleh pakar materi meliputi aspek kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa, kesesuaian materi dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), teknik penyajian, kelengkapan modul, peyajian bahasa, implementasi pembelajaran tematik integratif dalam modul, implementasi pendekatan saintifik dalam modul, tampilan, dan kesesuaian ilustrasi. Tahap revisi draft produk dilakukan setelah mendapat masukan dari pakar dan disesuaikan dengan masukan dari para pakar. Revisi draft produk ini dilakukan pada 11 – 23 Maret 2015. Tahap uji coba terbatas dilakukan pada tanggal 23, 24, 25, 26, dan 27 Maret 2015 pada 27 siswa kelas 2A SD Kristen Satya Wacana Salatiga. Tahap revisi akhir dilakukan setelah mendapat masukan/saran dari guru kelas. Revisi yang dilakukan disesuaikan dengan masukan dari guru kelas.

4.1.1 Pengembangan Draft Produk

(2)

47

dengan memahami standar isi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai, mengidentifikasi materi pembelajaran, melakukan pemetaan materi, dan menyusun kerangka penyajian. Pengembangan yang dilakukan dari buku siswa yang telah ada dengan penambahan sejumlah bacaan yang dapat memancing siswa untuk membaca lebih banyak, serta penambahan soal-soal latihan untuk melatih pemahaman siswa mengenai materi. Modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik juga dilengkapi dengan daftar isi, panduan penggunaan modul, serta rangkuman materi yang dapat membantu siswa dalam menggunakan modul dalam pembelajaran.

4.1.2 Uji Pakar

Draft produk yang telah siap, divalidasi oleh pakar materi, pakar modul, dan pakar layout. Sebagai pakar materi yang memvalidasi adalah Dr. Wasitohadi, M. Pd. sebagai pakar materi PPKN, Ridha Sarwono, S. Sn, M. Pd. sebagai pakar materi SBdP dan sebagai pakar layout, Erlina Prihatnani, S.Si., M.Pd. sebagai pakar materi matematika, Stepanus Ary Setyo A, S.Pd sebagai pakar materi PJOK, dan Pirenomulyo sebagai pakar materi bahasa Indonesia dan sebagai pakar modul.

Aspek yang divalidasi oleh pakar materi meliputi aspek kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa, kesesuaian materi dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), teknik penyajian, kelengkapan modul, peyajian bahasa, implementasi pembelajaran tematik integratif dalam modul, implementasi pendekatan saintifik dalam modul, tampilan, dan kesesuaian ilustrasi.

Uji validasi oleh pakar dilakukan selama 2 minggu dimulai dari tanggal 2 Maret sampai 14 Maret 2015. Adapun saran perbaikan yang diberikan oleh para pakar terhadap modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik meliputi hal-hal di bawah ini.

Tabel 20

Saran Perbaikan dari Pakar Modul dan Materi Bahasa Indonesia

No Bagian yang Salah Saran Perbaikan

1 Halaman 2, 20, 38, 48, 55, dan 66 pada bagian kolom menanya hanya

Diberi kata-kata tanya seperti”

(3)

48

diberi tanda titik-titik saja kurang tepat.

permulaan. 2 Halaman 4 pada bacaan “Ayam

Lani”, kalimat “Kadang-kadang, ada ayam yang dijual. Terkadang

kalimat “Protein berguna bagi tubuh manusia.” kurang tepat.

Kalimat yang disarankan “telur dan

daging ayam membuat kita menjadi

sehat.”

4 Halaman 16 pada bacaan “Arti

Lambang Pancasila” kalimat “Tuhan yang memberi jalan terang untuk negara” kurang tepat.

Kalimat yang disarankan “Rakyat

Indonesia percaya pada Tuhan.”

5 Halaman 24 kalimat pertama, kedua, dan terakhir pada kata

“aktivitas”, “sebelum beraktivitas” dan “beraktivitas fisik” tidak tepat

Kata yang disarankan aktivitas” diganti “pekerjaan”, “sebelum beraktivitas” diganti “ketika membantu ayah” dan “beraktivitas

fisik” diganti “melakukan pekerjaan”.

6 Halaman 28 gambar hewan tanpa timbangan.

Gambar diperbaiki menjadi timbangan dengan hewan diatasnya dan jarum timbangan menunjukkan berat hewan.

7 Halaman 40 pada soal nomor 7

“Mengapa kelinci memiliki pendengaran yang tajam?” kurang

tepat.

Kalimat yang disarankan “Mengapa

kelinci dapat mendengar dengan

baik?”

8 Halaman 49 pada bacaan “Burung

Pipit Padi”, kalimat “Pipit betina

lebih sering mengerami karena sifat

keibuannya.” kurang tepat.

Kalimat yang disarankan “Pipit betina lebih sering mengerami dari

pada pipit jantan.”

Saran perbaikan yang diberikan oleh pakar modul dan materi bahasa Indonesia terhadap modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik meliputi aspek kesalahan penulisan, saran kalimat yang tepat dalam bacaan. Selebihnya, saran perbaikan terhadap penggunaan kata yang kurang tepat.

Tabel 21

Saran Perbaikan dari Pakar Materi PPKN

No Bagian yang Salah Saran Perbaikan

1 Halaman 15 pada bunyi Pancasila belum memperhatikan penggunaan huruf kapital.

(4)

49

2 Halaman 16 kata “gambar” pada kalimat perintah pertama kurang tepat.

Saran perbaikan untuk kata

“gambar” diganti “simbol”.

3 Halaman 16 pada bacaan “Arti

Lambang Pancasila” kurang diberi

poin-poin guna memperjelas bagian-bagiannya.

Saran perbaikan dengan memberi poin-poin agar memperjelas tiap lambang pada Pancasila.

4 Halaman 17 kata “sikap” pada kalimat perintah tidak sesuai dengan Kompetensi Dasar.

Saran perbaikan dengan mengganti

kata “sikap” menjadi “perilaku”.

Saran perbaikan yang diberikan oleh pakar materi PPKn terhadap modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik, selebihnya adalah saran karena kesalahan penulisan dan saran untuk menggunaan kata yang kurang tepat.

Tabel 22

Saran Perbaikan dari Pakar Materi Matematika

No Bagian yang Salah Saran Perbaikan

1 Halaman 10 belum menggunakan contoh hewan yang tepat dan proporsional.

Mengganti contoh hewan yang lebih tepat dan lebih proporsional. 2 Halaman 11 bentuk timbangan

kurang tepat.

Perbaikan dengan mengganti timbangan dan memposisikan hewan yang lebih berat ada di bagian bawah.

3 Halaman 12 belum memperhatikan proporsi gambar gajah dan anjing.

Perbaikan dengan mengganti gambar gajah yang lebih gemuk dan anjing yang tidak lebih tinggi dari gajah.

4 Halaman 13 pada latihan pertama

“.... lebih berat dari pada ....”

kurang menyebutkan hewan sebagai pembanding.

Diberi tambahan hewan sebagai

pembanding seperti “Kucing lebih berat dari pada ....”

5 Halaman 28-32, contoh hewan yang digunakan tidak sesuai.

Saran perbaikan dengan mengganti hewan ayam menjadi kucing, kelinci hitam menjadi anjing, dan kelinci putih menjadi kambing. 6 Halaman 29-32, kurang diberi

kalimat matematika pada bagian bawah gambar agar siswa lebih paham.

Diberi kalimat matematika seperti

“2 kg + 2 kg = 4 kg” pada bagian

bawah gambar agar siswa lebih paham.

7 Halaman 42-43, contoh hewan kelinci kurang tepat.

(5)

50

anjing. 8 Halaman 45, kalimat tanya kurang

sesuai, lebih baik diganti dengan tabel.

Saran perbaikan dengan mengganti kalimat tanya dengan tabel dan kalimat matematika.

9 Halaman 72-73, contoh hewan yang digunakan tidak sesuai.

Saran perbaikan dengan mengganti hewan kelinci dengan kambing, mengganti hewan ayam dengan anjing, dan mengganti hewan bebek dengan kucing.

Saran perbaikan yang diberikan oleh pakar materi matematika terhadap modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik meliputi saran karena ketidaksesuaian contoh-contoh yang digunakan, serta saran karena ketidaksesuaian contoh hewan dengan berat hewan.

Tabel 23

Saran Perbaikan dari Pakar Materi PJOK

No Bagian yang Salah Saran Perbaikan

1 Masih kurang menghadirkan kegiatan dalam olahraga.

Menambahkan kegiatan yang dapat dilakukan ketika berolahraga.

Saran perbaikan yang diberikan pakar materi PJOK terhadap modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik meliputi saran untuk menambahkan lagi contoh kegiatan yang dapat dilakukan ketika berolahraga.

Tabel 24

Saran Perbaikan dari Pakar Materi SBdP dan Layout

No Bagian yang Salah Saran Perbaikan

1 Halaman sampul terkesan kosong. Memperbaiki halaman sampul dengan memberi tambahan gambar dan warna.

2 Halaman 5 bagian bawah pada gambar matahari masih terkesan kaku.

Merubah gambar menjadi lebih baik.

3 Halaman 52, warna latar jangan menggunakan warna merah.

(6)

51

4.1.3 Revisi Draft Produk

Setelah dilakukan validasi oleh pakar materi, pakar modul, dan pakar layout, maka dilakukan revisi sesuai dengan masukan/saran pakar-pakar tersebut. Revisi draft produk ini dilakukan pada tanggal 11 Maret sampai tanggal 23 Maret 2015. Berikut adalah tabel perbandingan antara tampilan bagian sebelum perbaikan dengan tampilan setelah dilakukan perbaikan.

Tabel 25

Perbandingan Tampilan Modul Sebelum dan Sesudah Revisi Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan Kolom menanya hanya diberi tanda

titik-titik saja.

Kolom menanya diberi kata tanya

“Siapa” dan “Berapa”.

Kalimat awal “Kadang-Kadang, ada ayam yang dijual. Terkadang ada pula

ayam yang dimasak ibu”.

Kalimat diganti “Kadang-kadang ayah menjual ayam. Ibu sering memasak

daging ayam.”

Kalimat awal “Protein berguna bagi tubuh manusia.”

(7)

52

Kalimat kurang tepat dan berbentuk narasi.

Kalimat disederhanakan dan berbentuk poin-poin untuk memperjelas.

Kata “aktivitas”, “sebelum beraktivitas”, dan “”beraktivitas fisik”

kurang tepat.

Disaranakan “aktivitas” diganti “pekerjaan”, “sebelum beraktivitas” diganti “ketika membantu ayah”, dan

“beraktivitas fisik” diganti “melakukan pekerjaan”.

(8)

53

Kalimat dianggap kurang tepat. Kalimat yang disarankan:

Penggunaan kalimat kurang tepat. Kalimat yang disarankan:

Penggunaan huruf kapital belum tepat. Perbaikan huruf kapital.

Kalimat perintah kurang tepat. Kalimat perintah setelah perbaikan:

Belum diberi poin-poin sehingga kurang jelas.

Setelah diberi poin-poin untuk memperjelas.

Kata “sikap” tidak sesuai dengan

Kompetensi Dasar.

Kata “sikap” diganti “perilaku”.

(9)

54

yang tepat. tepat.

(10)

55

Belum menyebutkan hewan pembandingnya.

Setelah diberi hewan pembanding.

Contoh gambar belum disesuaikan dengan gambar sebelumnya.

Contoh gambar disesuaikan dengan gambar sebelumnya.

Kalimat tanya kurang sesuai. Kalimat tanya diganti tabel.

Halaman sampul masih kosong dan terkesan kaku.

(11)

56

Pemilihan warna latar kurang tepat. Warna latar setelah direvisi.

4.1.4 Uji Coba Terbatas

(12)

57

Data hasil belajar pre test siswa diambil sebelum kegiatan pembelajaran dengan menggunakan modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik dilakukan yaitu pada tanggal 23 Maret 2015. Siswa yang hadir, yaitu 27 orang siswa menjawab soal pre test yang telah disiapkan sebelumnya. Setelah semua siswa selesai menjawab soal pre test, modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik dibagikan kepada setiap siswa kelas 2A. Setelah semua siswa selesai menjawab pre test, kegiatan dilanjutkan dengan membahas pembelajaran 1. Pembelajaran 1 diawali dengan kegiatan mengamati gambar yang terdapat pada modul. Setelah siswa diajak mengamati gambar, siswa dituntun untuk dapat membuat pertanyaan mengenai gambar yang telah diamati sebelumnya. Setelah siswa dapat melakukan kegiatan menanya, siswa diajak untuk mencoba gerakan hewan yang terdapat pada gambar sebelumnya. Untuk lebih meningkatkan

semangat, siswa diajak untuk melakukan gerakan hewan berupa “chicken dance”, lalu siswa diminta untuk mengidentifikasi gerakan tubuh ayam. Dari kegiatan mengidentifikasi gerakan hewan, siswa diarahkan untuk membandingkan berat

antara dua hewan lalu mengelompokkan hewan berdasarkan “lebih berat” atau “lebih ringan”. Selanjutnya siswa mengidentifikasi gambar hewan yang ada di

dalam kelas. Salah satu gambar hewan yang terdapat di dalam kelas adalah gambar burung garuda. Siswa diajak untuk mengamati gambar burung garuda serta mengingat-ingat kembali bunyi sila-sila pada Pancasila. Setelah kegiatan mengamati, siswa diminta untuk mengidentifikasi lambang-lambang sila Pancasila. Melalui kegiatan menalar, siswa mengelompokkan perilaku-perilaku yang sesuai dengan sila Pancasila. Diakhir pembelajaran siswa dapat menceritakan perilaku yang pernah dilakukan yang sesuai dengan sila Pancasila.

(13)

58

sebelumnya. Dengan mengamati video, siswa juga dapat mengidentifikasi tentang tubuh ayam, makanan ayam, serta bagaimana cara berkembang biak ayam dengan lebih mudah. Setelah mengamati dan mengidentifikasi tentang ayam, siswa menulis hasil mengamati dalam bentuk laporan singkat tentang ayam. Beberapa siswa menulis laporan singkat dengan kurang dari lima kalimat, sedangkan sisanya dapat membuat laporan singkat dengan lebih dari lima kalimat. Menuju materi selanjutnya, guru mengaitkan antar materi dengan cerita singkat yang berujung pada bunyi dan lambang sila pertama Pancasila. Siswa juga menyebutkan contoh perilaku yang pernah mereka lakukan dan sesuai dengan sila pertama Pancasila. Guru mengajak siswa membandingkan berat hewan dan mengurutkan hewan dari yang terberat sampai teringan. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan membuat piktograf dengan menggunting dan menempel gambar pada grafik piktograf.

(14)

59

untuk menghubungkan materi sebelumnya dengan materi selanjutnya yang berujung pada gerakan hewan. Salah satunya adalah gerakan kucing. Siswa

mencoba memperagakan gerakan kucing sambil menyanyikan lagu “Kucing

Meong-Meong”. Kegiatan dilanjutkan dengan narasi tentang kegiatan saling membantu oleh guru. Narasi selanjutnya dikaitkan dengan bunyi dan lambang sila kedua Pancasila. Setelah diberi contoh, siswa kemudian dapat menyebutkan perilaku yang pernah dilakukan yang sesuai dengan sila kedua Pancasila. Pertemuan ketiga ini diakhiri dengan menyanyikan lagu tentang hewan bersama-sama.

(15)

60

pembelajaran. Pembelajaran dilanjutkan dengan narasi dari guru untuk menghubungkan antar materi pembelajaran. Siswa diajak untuk mengingat kembali dan menyebutkan contoh-contoh kegiatan yang sesuai dengan sila kedua Pancasila. Contoh yang disebutkan siswa sebagian besar adalah kegiatan yang pernah mereka lakukan sehari-harinya. Pembelajaran diakhiri dengan memilih beberapa siswa untuk bercerita tentang pengalaman siswa dalam membantu sesamanya.

Pertemuan kelima, yaitu pada tanggal 27 Maret 2015 adalah pertemuan terakhir. Pembelajaran diawali dengan kegiatan mengamati dan kegiatan menanya yang berkaitan dengan gambar yang telah tersedia pada modul. Kegiatan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “Kupu-Kupu” yang disertai dengan gerakan mengepak-ngepakkan tangan seperti kupu-kupu. Setelah itu siswa diajak membaca teks tentang kupu-kupu secara bergantian. Setelah membaca teks, siswa membuat laporan sederhana yang berisi tentang hal-hal penting yang terdapat pada teks bacaan. Selanjutnya untuk menghubungkan antar materi, guru menyampaikan narasi yang berujung pada pengukuran berat hewan. Setelah mengukur berat hewan, beberapa hewan kemudian diurutkan dari yang memiliki berat terkecil hingga berat terbesar. Guru kembali menyampaikan narasi untuk menghubungkan materi dengan keberagaman suku bangsa. Siswa kemudian menyebutkan beberapa kegiatan yang sesuai dengan sila ketiga Pancasila serta perilaku yang pernah siswa lakukan yang sesuai dengan sila ketiga Pancasila. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan bertanya jawab mengenai pendapat siswa mengenai modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik.

(16)

61

berdasarkan pendekatan saintifik. Observasi dilakukan dengan mengisi lembar obserbasi dengan pengamatan secara langsung. Observasi ini bertujuan untuk memperoleh gambaran interaksi antara guru dan siswa ketika proses pembelajaran dengan menggunakan modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik berlangsung. Dari hasil observasi, disimpulkan bahwa guru telah menggunakan modul tematik integrtif dalam pembelajaran dengan tidak canggung dan menggunakan modul dengan penuh selama pembelajaran.

4.1.5 Revisi Produk Akhir

Revisi produk akhir dilakukan setelah mendapat masukan dari guru kelas ketika uji coba terbatas. Revisi akhir yang dilakukan disesuaikan dengan masukan/saran yang diberikan oleh guru kelas. Saran yang diberikan berupa saran untuk menambahkan bacaan secara lebih rinci serta pemilihan soal latihan yang memiliki tingkat kesulitan yang meningkat untuk melatih siswa dalam menganalisis masalah.

4.2 Data Hasil Penelitian

Data yang diperoleh setelah dilakukan uji validasi pakar dan uji coba terbatas adalah skor uji validasi pakar materi, modul, dan layout, serta nilai hasil pre test, post test, skor dari daftar cek siswa dan skor dari daftar cek guru. Berikut

adalah hasil validasi pakar terhadap rancangan produk awal modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik.

Tabel 26

Hasil Validasi Pakar Terhadap Rancangan Produk Awal

Pakar No Aspek

Rata-Rata Skor

Kategori

Materi 1 Kelayakan isi 3,52 Sangat baik

2 Kelayakan penyajian 3,4 Sangat baik

3 Kelayakan bahasa 2,33 Baik

4 Kesesuaian materi dengan KI & KD 3,5 Sangat baik

5 Teknik penyajian 3,25 Sangat baik

Modul 6 Kelengkapan modul 3,92 Sangat baik

7 Penyajian Bahasa 3,44 Sangat baik

8 Implementasi pembelajaran tematik integrative

(17)

62

9 Implementasi pendekatan saintifik 4 Sangat baik

Layout 10 Tampilan 3,2 Sangat baik

11 Kesessuaian ilustrasi 3,2 Sangat baik

Rata-rata 3,43 Sangat baik

Berikut adalah diagram nilai hasil pre test yang dihasilkan sebelum kegiatan pembelajaran dengan menggunakan modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik.

Gambar 4 Nilai Hasil Pre Test

Berikut adalah diagram nilai post-test siswa yang dihasilkan setelah pembelajaran dengan menggunakan modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik.

Nilai 35-46 Nilai 47-58 Nilai 59-70 Nilai 71-82 Nilai 83-94 Nilai 95-100

Series1 1 2 3 7 9 5

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Fr

e

ku

e

n

si

(18)

63

Gambar 5 Nilai Hasil Post Test

Berikut adalah hasil daftar cek dari guru kelas terhadap modul tematik

3 Implementasi tematik integratif 3,0 Baik 4 Implementasi pendekatan saintifik 3,0 Baik

Rata-rata 3,0 Baik

Berikut adalah hasil daftar cek dari 27 orang siswa kelas 2A SD Kristen Satya Wacana terhadap modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik.

Tabel 28

Hasil Daftar Cek Siswa

No Aspek Rata-rata Kategori 1 Tampilan 3,80 Sangat baik 2 Materi 3,81 Sangat baik Rata-rata 3,81 Sangat baik

Nilai 75-79 Nilai 80-84 Nilai 85-89 Nilai 90-94 Nilai 95-99 Nilai 100

(19)

64

4.3 Analisis Data

Data hasil penelitian terdiri dari (1) data berupa skor meliputi data-data hasil validasi pakar materi, pakar modul, dan pakar layout, daftar cek guru dan siswa, serta hasil observasi pembelajaran menggunakan modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik, dan (2) hasil uji coba terbatas yang meliputi hasil pre test dan post test.

4.3.1 Hasil Validasi dari Pakar

Secara umum draft produk awal ini sudah sangat baik dengan melihat skor pencapaian untuk sebagian besar indikator berada pada 3,43 (sangat baik), hanya ada satu indikator yang berada pada 3 (baik). Nilai rata-rata dari lembar validasi oleh pakar materi adalah 3,2 termasuk dalam kategori sangat baik. Nilai rata-rata untuk validasi pakar modul adalah 3,84 termasuk dalam kategori sangat baik. Sedangkan untuk nilai rata-rata validasi pakar layout adalah 3,2 termasuk kategori sangat baik.

4.3.2 Hasil Daftar Cek Uji Coba Terbatas

Hasil daftar cek siswa terhadap modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik menunjukkan bahwa ketertarikan siswa pada modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik sangat tinggi yang ditunjukkan dengan nilai rata-tata tampilan mencapai 1,95 (nilai maksimum 2), dan nilai rata-rata materi mencapai 1,95 (nilai maksimum 2).

Data hasil daftar cek guru terhadap modul tematik integratif berdasarkan

pendekatan saintifik menunjukkan bahwa format modul termasuk kategori “baik”

dengan nilai rata-rata mencapai 3 (nilai maksimum 4), penggunaan bahasa

termasuk kategori “baik” dengan nilai rata-rata mencapai 3 (nilai maksimum 4),

implementasi pembelajaran tematik integratif termasuk kategori “baik” dengan

nilai rata-rata mencapai 3 (nilai maksimum 4), dan implementasi pendekatan

saintifik termasuk kategori “baik” dengan nilai rata-rata mencapai 3 (nilai maksimum 4).

4.3.3 Analisis Hasil Belajar Siswa

(20)

65

tinggi dari kriteria ketuntasan minimal. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang dipakai SD Kristen Satya Wacana Salatiga adalah 70. Berikut adalah Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan interval kelas agar lebih mudah mengetahui rentang nilai yang memiliki persentase terbanyak. Menurut Sartono (2007:10) cara menentukan interval kelas digunakan rumus seperti dibawah ini.

Banyak kategori (k) = 1 + 3,3 Log n (jumlah siswa) k = 1 + 3,3 Log 27

k = 5, 72

k = 6 (dibulatkan keatas) Interval kelas (i) =

i = i = 10, 83

i = 11 (dibulatkan keatas)

Hasil pre-test siswa pada uji coba terbatas dengan jumlah 27 siswa diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 100, sedangkan nilai terendah adalah 35, dan rata-rata kelas adalah 79,6. Hasil post-test siswa pada uji coba terbatas diketahui bahwa tertinggi adalah 100, sedangkan niai terendah adalah 75, dan rata-rata kelas adalah 91,1. Tes siswa pada uji coba terbatas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 29

Hasil Pre Test Uji Coba Terbatas

Interval Kelas Pre-test Frekuensi Persentase

1 35 – 46 1 4%

2 47 – 58 2 7%

3 59 – 70 3 11%

4 71 – 82 7 26%

5 83 – 94 9 33%

6 x ≥ 95 5 19%

Total 27 100%

(21)

66

Interval kelas post test (i) =

i = i = i = 4,17

i = 5 (dibulatkan keatas)

Hasil post-test iswa pada uji coba terbatas dengan jumlah 27 siswa diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 100, sedangkan nilai terendah adalah 75. Hasil post-test siswa pada uji coba terbatas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 30

Hasil Post Test Uji Coba Terbatas

Interval Kelas Post-test Frekuensi Persentase

1 75 – 79 2 7%

2 80 – 84 3 11%

3 85 – 89 3 11%

4 90 – 94 4 15%

5 95 – 99 9 33%

6 x = 100 6 22%

Total 27 100%

Dati tabel diatas diketahui nilai post-test dari 27 orang siswa, nilai semua siswa mencapai KKM. Dari tabel nilai pre-test dan post-test siswa dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data nilai yang didapat memiliki distribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas ini digunakan untuk menentukan teknik analisis apa yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Berikut adalah hasil uji normalitas dengan menggunakan program SPSS 20.

Tabel 31

Tests of Normality (Uji Normalitas)

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

posttest ,245 27 ,000 ,879 27 ,005

pretest ,160 27 ,076 ,903 27 ,016

a. Lilliefors Significance Correction

(22)

67

dari 0,05. Dengan nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 maka Ha diterima,

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pre-test dan post-test dengan distribusi tidak normal. Setelah diketahui bahwa data berdistribusi tidak normal, maka pengambilan keputusan menggunakan statistik non-parametrik. Statistik non-parametrik yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Berikut adalah hasil uji Wilcoxon dengan menggunakan program SPSS 20.

Tabel 32

Wilcoxon Test Statisticsa(Uji Wilcoxon) posttest - pretest

Z -3,748b

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Berdasarkan hasil dari perhitungan wilcoxon Signed Rank Test, maka nilai Asymp. Sig. (2 tailed) sebesar 0,000 dimana kurang dari batas kritis penelitian

0,05 sehingga keputusan hipotesis adalah menerima Ha atau yang berarti terdapat

perbedaan yang signifikan antara pre-test dan post-test. 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

(23)

68

dalam 1 kelas adalah 75 dan maksimum 100, rata-rata perolehan skor 1 kelas adalah 91,11. Pembelajaran dengan menggunakan modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik yang telah dikembangkan selain dikatakan berhasil dan layak pakai, juga efektif digunakan dalam pembelajaran. Keefektifan modul ini dilihat dari banyaknya skor siswa yang jauh dari KKM. Jadi modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik pada siswa kelas 2 SD yang telah dikembangkan dinyatakan efektif digunakan dalam pembelajaran.

Penelitian ini mendukung teori menurut Mudzakir dan Sutrisno (1997) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar meliputi dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal yang mempengaruhi salah satunya adalah lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah yang dimaksud dapat berupa sarana dan prasarana yang mendukung ketercapaian belajar diantaranya adalah bahan ajar yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Bahan ajar yang dipilih adalah bahan ajar cetak berjenis modul.

Modul tematik ini menurut T. R. Joni dalam Sekar (2013:69) memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik. Kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan membaca.

Penelitian ini mendukung beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, diantaranya penelitian oleh Kustiah dengan judul penelitian

“Pengembangan Buku Ajar dan Lembar Aktivitas Siswa untuk Membelajarkan Materi Pecahan Kelas V SD”. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa

hasil belajar siswa meningkat dan buku ajar dinyatakan layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Penelitian juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Farah Diba, Zulkardi, dan Trimurti Saleh dengan judul penelitian “Pengembangan

Materi Pembelajaran Bilangan Berdasarkan Pendidikan Matematika Realistik

untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar”. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan

(24)

69

Handout Pembelajaran Tematik untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas III”. Penelitian ini terbukti efektif digunakan dalam pembelajaran untuk kelas 3 SD.

Gambar

Tabel 20
Gambar diperbaiki
tabel. kalimat matematika.
Tabel 25 Perbandingan Tampilan Modul Sebelum dan Sesudah Revisi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampah kota terseleksi yang terdiri dari styrofoam , komponen berbahan dasar biomass (daun pisang), komponen berbahan

pemahaman yang clear and disting ketika harus memahami apakah bunga bank dan asuransi itu tepat untuk disamakan dengan riba atau tidak. Realita teoritisnya, fiqh

Hasil penelitian ini mirip dengan kultur in vitro tanaman Kaempferia galanga dengan perlakuan 1 mg/l benzyl adenine ditambah 0,5mg/l asam indol asetat yang

"dagangan subjek" ertinya kelas atau jenis dagangan yang diimport atau dijual untuk pengimportan ke dalam Malaysia yang menjadi subjek bagi apa-apa tindakan duti timbal

Untuk mengetahui pengaruh campuran pasir sungai Lumajang terhadap kualitas batu bata lumpur Lapindo dilakukan dengan cara memberikan penambahan pada bahan baku

Dapur yang kini kerap ditemui pada masyarakat urban seyogyanya tidak hanya indah dari segi tampilan namun juga harus memenuhi aspek- aspek dapur masa kini yang memberi nilai lebih

permukiman. b) Pusat ini ditandai dengan adanya pampatan agung/persimpangan jalan (catus patha) sebagai simbol kultural secara spasial. c) Pola ruang desa adat yang berorientasi

Hasil penelitian diperoleh; siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran talking stick memperoleh hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan lebih tinggi dibandingkan