UNJUK KERJA DESTILASI AIR ENERGI SURYA JENIS
VERTIKAL MENGGUNAKAN EFEK KAPILARITAS
ABSORBER KAIN LAPIS GANDA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Mesin
Oleh:
NAFTANIEL DANI SUGIANTO
NIM : 115214013
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
PERFORMANCE OF SOLAR WATER DISTILLATION
VERTICAL TYPE USING CAPILLARITY EFFECT
OF DOUBLE LAYER FABRIC ABSORBER
FINAL PROJECT
Presented as Partial Fulfillment of The Requirements
To Obtain The Sarjana Teknik Degree
Presented by:
NAFTANIEL DANI SUGIANTO
NIM : 115214013
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
DEPARTMENT OF MECHANICAL ENGINEERING
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
ABSTRAK
Air merupakan sumber kehidupan dan kebutuhan pokok bagi manusia. Air
yang ada seringkali tidak layak konsumsi karena terkontaminasi oleh bahan tak
kasat mataseperti bahan kimia, bakteri, kuman penyakit, tanah, garam, dan
komponen lain yang dapat membahayakan untuk dikonsumsi. Air tersebut akan
mengganggu kesehatan dan menyebabkan penyakit. Untuk menghilangkan zat-zat
yang mengganggu kesehatan dan menyebabkan penyakit, perlu dilakukan
pengolahan terlebih dahulu. Salah satu cara pengolahan air terkontaminasi adalah
destilasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dan membandingkan unjuk
kerja (efisiensi) dari alat destilasi air energi surya konvensional dan alat destilasi
air energi surya jenis vertikal dengan menggunakan efek kapilaritas kain ganda.
Variasi yang digunakan adalah variasi pendingin udara (tanpa pendingin), variasi
pendingin air (aliran air pendingin kaca), dan variasi pendingin air bereflektor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi aktual tertinggi pada alat
destilasi jenis vertikal ditunjukan pada variasi pendingin air yaitu sebesar 8,91 %
pada tingkat radiasi energi surya yang datang (G) sekitar 534 W/m2. Namun untuk
keseluruhan alat destilasi jenis vertikal maupun konvensional, alat destilasi
konvensional memperoleh efisiensi aktual tertinggi sebesar 27,56 % rata-rata
selama 3 hari pada tingkat radiasi energi surya yang datang (G) sekitar 569 W/m2
rata-rata 3 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil air destilasi terbanyak
pada alat destilasi jenis vertikal ditunjukan pada variasi pendingin air
menggunakan reflektor mencapai 0,72 liter per hari atau 0,87 liter/m2 per hari jika
dibagi luas alat. Namun untuk keseluruhan alat destilasi jenis vertikal maupun
konvensional, rata-rata selama 3 hari alat destilasi konvensonal menghasilkan
hasil air destilasi terbanyak, mencapai 1,61 liter selama 3 hari atau 1,85 liter/m2
selama 3 hari jika dibagi luas alat.
ABSTRACT
Water is the source of life and basic needs for humans. Water that is often
not feasible due to the consumption of contaminated by the invisible materials
such as chemicals, bacteria, germs, dirt, salt, and other components that can be
harmful for consumption. Water will damage the health and cause disease. To
remove substances that interfere with health and cause disease, treatment needs to
be done first. One way of processing the contaminated water is distilled.
This study aims to determine and compare the results of the performance
(efficiency) of solar water distillation equipment and tools of conventional solar
water distillation using a vertical type of double fabric capillarity effects.
Variation used is a variation of air conditioning (without cooling), variationsin
cooling water (cooling water flow of the glass), and the variation of the cooling
water and use reflector.
The results showed that the highest actual efficiency of the distillation
equipment types shown on the vertical variation of the cooling water is equal to
8,91 % at the level of solar energy radiation that comes (G) around 534 W/m2. But
for the entire distillation equipment and conventional vertical type, conventional
distillation equipment to obtain the highest current efficiency of 27,56 % on
average for 3 days at the level of solar energy radiation that comes (G) around 569
W/m2 on average for 3 days. The results showed that most of distilled water
results in the distillation apparatus shown in the variation of the vertical type
water coolers use a reflector reaches 0,72 liters per day or 0,87 liters/m2 per day if
divided by the tool. But for the entire distillation apparatus and conventional
vertical type, the average for 3 days distillation equipment konvensonal highest
yield of distilled water, reaching 1,61 liters for 3 days, or 1,85 liters/m2 for 3 days
if widely shared tool.
KATA PENGANTAR
Mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat yang
diberikan dalam penyusunan Tugas Akhir ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.
Tugas Akhir ini merupakan salah satu persyaratan wajib bagi mahasiswa
Jurusan Teknik Mesin. Tugas Akhir dilaksanakan dalam rangka sebagai
pemenuhan syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana S-1 pada Program Studi
Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Tugas Akhir ini terselesaikan dengan baik atas berkat bimbingan,
dukungan maupun nasihat dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan rasa terimakasih kepada :
1. Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas
segala yang telah diberikan selama penulis belajar di Program Studi
Teknik Mesin, Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta;
2. Ir. Petrus Kanisius Purwadi, M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik
Mesin atas segala yang telah diberikan selama penulis belajar di
Program Studi Teknik Mesin;
3. Budi Setyahandana, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan saran, kritik dan bimbingan selama penulis
belajar diProgram Studi Teknik Mesin, Fakultas Sains Dan Teknologi,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta;
4. I Gusti Ketut Puja, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir
yang telah memberikan waktu, tenaga dan pikiran selama penulisan
tugas akhir;
5. Ir. Franciscus Asisi Rusdi Sambada, M.T., atas bantuan selama proses
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... ii
TITLE PAGE ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
DAFTAR DEWAN PENGUJI ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Batasan Masalah ... 4
1.5 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Landasan Teori ... 6
2.2 Persamaan yang Digunakan ... 8
BAB III METODE PENELITIAN... 13
3.1 Alat Penelitian ... 13
3.2 Alat yang Mendukung Dalam Pengambilan Data ... 13
3.3 Parameter yang Divariasikan ... 14
3.4 Variabel yang Diukur ... 15
3.5 Langkah Penelitian ... 19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 21
4.1 Hasil Penelitian ... 21
4.2 Pembahasan ... 26
BAB V PENUTUP ... 34
5.1 Kesimpulan ... 34
5.2 Saran ... 35
DAFTAR PUSTAKA ... 36
LAMPIRAN ... 38
Lampiran 1 Sifat Air dan Uap Jenuh ... 38
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi vertikal
absorber kain ganda dengan pendinginan air hari pertama ... 22
Tabel 2 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi vertikal
absorber kain ganda dengan pendinginan air bereflektor hari kedua . 22
Tabel 3 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi vertikal
absorber kain ganda dengan pendinginan air bereflektor hari ketiga . 22
Tabel 4 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi vertikal
absorber kain ganda dengan pendinginan air hari keempat ... 23
Tabel 5 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi vertikal
absorber kain ganda dengan pendinginan udara hari kelima ... 23
Tabel 6 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi vertikal
absorber kain ganda dengan pendinginan udara hari keenam ... 23
Tabel 7 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi
kovensional hari pertama ... 24
Tabel 8 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi
kovensional hari kedua ... 24
Tabel 9 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi
kovensional hari ketiga ... 24
Tabel 10 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi
kovensional hari keempat ... 25
Tabel 11 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi
kovensional hari kelima ... 25
Tabel 12 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi
kovensional hari keenam ... 25
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Skema alat destilasi air energi surya yang umum ... 7
Gambar 2 Mekanisme perpindahan massa uap air pada destilator
konvensional ... 7
Gambar 3 Skema alat destilasi air energi surya jenis vertikal dengan
menggunakan efek kapilaritas absorber kain lapis ganda ... 10
Gambar 4 Mekanisme aliran kapilaritas alami ... 15
Gambar 5 Skema Alat destilasi berpendingin udara tanpa reflektor
dengan aliran kapilaritas alami... 16
Gambar 6 Skema Alat destilasi berpendingin air tanpa reflektor dengan
aliran kapilaritas alami ... 17
Gambar 7 Alat destilasi berpendingin air menggunakan reflektor dengan
aliran kapilaritas alami ... 18
Gambar 8 Grafik hubungan antara efisiensi aktual dan energi surya yang
datang (G) terhadap alat destilasi jenis vertikal pada variabel
yang divariasikan dan alat destilasi konvensional ... 30
Gambar 9 Grafik perbandingan antara efisiensi teoritis dan aktual pada
alat destilasi jenis vertikal terhadap variabel yang
divariasikan ... 31
Gambar 10 Grafik hubungan hasil air destilasi yang didapat (mD) dan
energi surya yang datang (G) terhadap alat destilasi jenis
vertikal pada variabel yang divariasikan dengan alat destilasi
konvensional. ... 32
Gambar 11 Grafik perbandingan antara hasil massa uap air (mg) dan hasil
massa destilasi (mD) tiap harinya pada destilator jenis vertikal
terhadap variabel yang divariasikan ... 33
Gambar L.1 Logger (Biru) dan Stalker (Merah) ... 39
Gambar L.2 Alat Destilasi Energi Surya Konvensional ... 39
Gambar L.3 Penampung Air Kotor dan Pengatur Ketinggian Air Di dalam
Gambar L.4 Dallas Semiconductor Temperature Sensors (TDS) ... 39
GambarL.5 Alat Destilasi Energi Surya Jenis Vertikal ... 40
GambarL.6 Penambahan Reflektor ... 40
GambarL.7 Solarmeter ... 40
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Air merupakan sumber daya alam yang sangat melimpah dan merupakan
kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Tidak dipungkiri bahwa air bersih
menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia, bahkan banyak
manusia harus mencari air bersih dengan berjalan kaki dengan jarak yang cukup
jauh hanya demi mendapatkan air bersih. Penyebab dari kelangkaan untuk
mendapatkan air bersih disebabakan oleh air bersih yang ada telah terkontaminasi
oleh bahan tak kasat mata, seperti bahan kimia, bakteri, kuman penyakit, tanah,
garam, dan komponen lain yang dapat membahayakan untuk dikonsumsi. Selain
itu, air yang terkontaminasi dapat menyebabkan penyakit di dalam tubuh kita.
Terdapat beberapa langkah untuk mengatasi beberapa permasalahan air
kotor yang sudah terkontaminasi. Salah satu cara untuk menjernihkan air yang
terkontaminasi dengan cara menggunakan destilasi air energi surya. Letak
Indonesia secara astronomis berada antara 6 LU-11 LS dan 95 BT-141 BT yang
merupakan lintang rendah menyebabkan Indonesia beriklim tropis. Dengan
demikian di Indonesia sangat strategis untuk pemanfaatan panas dari sinar
matahari pada proses destilasi air energi surya. Alat destilasi air energi surya
konvensional umumnya berbentuk kotak dan disebut kotak destilator. Alat destiasi
surya banyak memiliki keuntungan dalam hal pembuatan alat yang tidak rumit,
matahari, perawatan alat yang cukup mudah dan biaya pembuatan yang tidak
terlalu mahal.
Unjuk kerja suatu alat destilasi energi surya diukur dari efisiensi yang
dihasilkan. Banyak faktor yang mempengaruhi efisiensi alat destilasi air energi
surya yaitu keefektifan absorber dalam menyerap radiasi surya, keefektifan kaca
dalam mengembunkan uap air, jumlah massa air di alat destilasi, dan temperatur
awal air yang terkontaminasi masuk kedalam alat destilator. Bak absorber harus
terbuat dari bahan dengan absorptivitas energi surya yang baik.Untuk
meningkatkan absorptivitas umumnya bakabsorber dicat hitam, dikarenakan warna
hitam mempunyai nilai absorptivity sebesar 0,97 (Cengel,1998). Kaca penutup
tidak boleh terlalu panas, jika kaca temperaturnya terlalu panas maka uap akan
sulit untuk mengembun. Air masuk pada alat destilasi diusahakan mempunyai
temperatur yang tinggi untuk mempercepat proses penguapan. Semakin cepat
proses penguapan, maka jumlah air bersih yang dihasilkan akan meningkat
sehingga efisiensi alat destilasi juga akan meningkat.
Keuntungan alat destilasi air energi surya diantaranya adalah murah dalam
pembuatan dan pengoperasian serta perawatan yang mudah (Kunze, 2001). Ada
beberapa jenis alat destilasi air energi surya, diantaranya jenis vertikal. Alat
destilasi air energi surya jenis vertikal mempunyai keunggulan dalam hal
konstruksi yang sederhana dibandingkan beberapa jenis alat destilasi air energi
surya lain. Dengan konstruksi sederhana, alat destilasi air energi surya jenis
vertikal termasuk salah satu alat detilasi air energi surya yang paling mudah dibuat
utama sebuah alat destilasi air energi surya jenis vertikal adalah absorber dan kaca
penutup. Absorber merupakan tempat air kotor diuapkan dan kaca penutup
merupakan tempat uap air yang sudah tidak mengandung kotoran diembunkan
sehingga diperoleh air bersih. Absorber pada alat destilasi air energi surya jenis
vertikal umumnya dibuat dari bahan yang memiliki sifat kapilaritas seperti kain
atau spon.
Permasalahan umum pada alat destilasi air energi surya jenis vertikal
saatini adalah masih rendahnya efisiensi yang dihasilkan. Banyak faktor yang
mempengaruhi efisiensi alat destilasi air energi surya diantaranya adalah sifat
kapilaritas absorber. Dari penelitian alat destilasi air energi surya jenis vertikal
yang ada, belum ada penelitian mengenai pengaruh sifat kapilaritas ini terhadap
efisiensi yang dihasilkan. Penelitian ini akan meneliti pengaruh variasi
berpendingin udara (tanpa pendingin), berpendingin air (aliran air), dan
berpendingin air dan bereflektor terhadap efisiensi dan hasil air destilasi yang
dihasilkan. Selain pengaruh variasi-variasi alat, penelitian ini juga akan meneliti
beberapa faktor lain yang mempengaruhi efisiensi alat destilasi air energi surya
jenis vertikal yakni jumlah energi surya yang diterima. Pengembangan variasi
yang ingin dilakukan yaitu dengan menambahkan aliran untuk mendinginkan kaca
penutup dan bereflektor. Penambahan variasi ini diharapkan semakin mempercepat
1.2Rumusan Masalah
1. Bagaimana unjuk kerja dari destilator energi surya jenis vertikal menggunakan
efek kapilaritas absorber kain lapis ganda?
1.3Tujuan Penelitian
1. Membuat model alat destilasi air energi surya jenis vertikal menggunakan efek
kapilaritas absorber kain lapis ganda.
2. Membandingkan unjuk kerja antara alat destilasi jenis vertikal menggunakan
efek kapilaritas absorber kain lapis ganda dengan alat destilasi konvensional.
1.4Batasan Masalah
1. Agar topik tidak meluas penulis membatasi Penelitian khusus untukalat destilasi
air energi surya jenis vertikal menggunakan efek kapilaritas absorber kain lapis
ganda.
2. Membandingkan pengaruh destilasi air energi surya konvensional dengan alat
destilasi air energi surya jenis vertikal menggunakan efek kapilaritas absorber
kain lapis ganda.
3. Rugi-rugi akibat gesekan pada saluran masuk air terkontaminasi dan saluran
keluar air hasil destilasi diabaikan.
4. Variasi pendinginan air (aliaran air) pada kaca penutup pada alat destilasi jenis
vertikal.
5. Variasi pendinginan air (aliaran air) pada kaca penutup dang menggunakan
1.5Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian antara lain :
1. Dapat menguasai proses pembuatan alat destilasi air energi surya jenis vertikal
menggunakan efek kapilaritas absorber kain ganda.
2. Menambah kepustakaan teknologi destilasi air energi surya jenis vertikal.
3. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan untuk membuat
prototipe dan produk teknologi alat destilasi energi surya.
4. Membantu masyarakat yang mengalami keterbatasan dalam pengadaan air
BAB II
DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1Landasan Teori
Destilator energi surya adalah alat yang pada dasarnya memiliki prinsip
kerja seperti alat penyulingan yaitu untuk memisahkan air dari zat yang tidak
diinginkan atau zat kontaminan. Komponen utama destilator adalah bak destilator
dengan kaca penutup pada bagian atas. Bak destilator memiliki fungsi sebagai
tempat penampung air yang akan didestilasi dan sebagai absorber energi surya.
Untuk memperbesar absorpsivitas energi surya maka bak dicat dengan warna
hitam. Menurut Cengel (1998:589) cat hitam memiliki absorpsivitas sebesar 0,97
sehingga dapat menyerap energi surya dengan baik.
Prinsip kerja proses destilasi adalah gabungan proses penguapan dan
pengembunan seperti yang terlihat pada Gambar 1. Energi surya yang datang
memanasi bak destilator dan diserap oleh air terkontaminasi yang didestilasi.
Akibatnya air tersebut berubah fase dari cair menjadi gas berupa uap air. Pada
proses ini, bahan-bahan yang mengkontaminasi air tidak dapat berubah fase dan
terpisah dari air yang telah menjadi gas. Uap air yang bersentuhan dengan kaca
akan mengembun. Pengembunan tersebut diakibatkan suhu lingkungan di bagian
luar kaca lebih rendah dibandingkan suhu bak air di bagian dalam kaca sehingga
panas mengalir dari uap air menuju lingkungan. Embun mengalir ke saluran keluar
Gambar 1 Skema alat destilasi air energi surya yang umum
Mekanisme perpindahan masa uap air dari bak air ke kaca penutup pada
alat destilasi air energi surya terjadi secara: konveksi alami, purging, dan difusi
seperti tersaji pada Gambar 2. Sebagian besar massa uap air berpindah secara
konveksi alami dan hanya sebagian kecil yang berpindah secara purging dan
difusi.
Secara teoritis alat destilasi energi surya dapat menghasilkan air bersih 6
liter per hari tiap satu meter persegi luasan alat. Unjuk kerja suatu alat destilasi
surya diukur dari efisiensi yang dihasilkan. Komponen utama yang terdapat pada
sebuah alat destilasi air energi surya jenis vertikal (Gambar 3) adalah absorber dan
kaca penutup. Absorber berfungsi sebagai penyerap energi surya untuk memanasi
air yang akan diuapkan (didestilasi). Kaca penutup berfungsi sebagai tempat
mengembunnya uap air sehingga dihasilkan air bersih yang dapat langsung
dikonsumsi.Absorber terbuat dari bahan yang memiliki sifat kapilaritas seperti
kain atau spon.
2.2Persamaan yang Digunakan
Efisiensi alat destilasi energi surya didefinisikan sebagai perbandingan
antara jumlah energi yang digunakan dalam proses penguapan air dengan jumlah
energi surya yang datang selama waktu pemanasan (Arismunandar, 1995):
t
C f g g
dt G A
h m
0 .
.
(1)
Dengan AC adalah luas alat destilasi (m2), dt adalah lama waktu pemanasan
(detik), G adalah energi surya yang datang (W/m2), hfg adalah panas laten air
(J/kg), dan mg adalah massa uap air (kg).
Massa uap air (mg) dapat diperkirakan dengan persamaan matematis
konveksi (W/m2), PW adalah tekanan parsial uap air pada temperatur air (N/m2), PC
adalah tekanan parsial uap air pada temperatur kaca penutup (N/m2), TW adalah
temperatur air (oC) dan TC adalah temperatur kaca penutup (oC).
Pada Gambar 3 diketahui beberapa faktor yang mempengaruhi efisiensi
alat destilasi air energi surya jenis vertikal diantaranya: keefektifan absorber dalam
menyerap energi surya jenis vertikal, keefektifan kaca dalam mengembunkan uap
air, jumlah massa air di alat destilasi dan temperatur awal air masuk kedalam alat
destilasi. Absorber harus terbuat dari bahan dengan absorptivitas energi surya yang
baik, untuk meningkatkan absorptivitas umumnya absorber berwarna hitam. Kaca
penutup tidak boleh terlalu panas, jika kaca terlalu panas maka uap akan sukar
mengembun. Jumlah massa air yang ada di dalam alat destilasi tidak boleh terlalu
banyak karena akan memperlama proses penguapan air. Temperatur air masuk alat
destilasi harus diusahakan tinggi. Semakin tinggi temperatur air masuk alat
destilasi maka air bersih yang dihasilkan akan semakin banyak sehingga efisiensi
alat destilasi semakin meningkat. Air yang mengalir pada kain berasal dari bak air
terkontaminasi yang berada di bagian atas alat destilasi. Mengalirnya air
Gambar 3 Skema alat destilasi air energi surya jenis vertikal menggunakan efek kapilaritas absorber kain lapis ganda
2.3Penelitian yang Pernah Dilakukan
Penelitian beberapa jenis alat destilasi air energi surya telah dilakukan oleh
Malick (Malick dkk, 1982). Hasil yang diperoleh Malick dilanjutkan oleh Tiwari
(Tiwari, 1992). Penelitian unjuk kerja alat destilasi jenis vertikal sisi tunggal
dengan menggunakan absorber spon berwarna hitam menghasilkan air destilasi
antara 0,275 sampai 1,31 liter/m2.hari dengan jumlah energi surya antara 8,42
sampai 14,71 MJ. Efisiensi harian berkisar antara 7,85 sampai 21,19 %. (Boukar,
2005). Penelitian tersebut dilakukan di Aljazair pada musim panas dan gugur
2003. Luasan spon yang digunakan 0,817 m2. Pada penelitian tersebut diketahui
bahwa uap air yang mengembun di kaca menghalangi energi surya yang masuk.
Penelitian unjuk kerja alat destilasi jenis vertikal sisi tunggal tersebut dimodifikasi
2007). Modifikasi tersebut menerapkan metode tetesan air terbalik yang telah
diteliti sebelumnya oleh Badran yang menerapkan metode tersebut untuk kolektor
pelat datar (Badran, 1992) dan untuk alat destilasi air energi surya (Badran, 1993).
Penelitian modifikasi oleh Boukar tersebut dilakukan di Aljazair pada musim
dingin (Desember 2005 sampai Januari 2006) dengan luas alat destilasi 0,94 m2
dan luas bagian penguapan (kondensor pasif) 0,869 m2. Produktivitas harian yang
diperoleh bervariasi antara 0,863 sampai 1,32 liter/m2.hari dengan energi surya
sebesar 19,15-26,08 MJ/m2 dan temperatur lingkungan antara 10,68 sampai
15,19oC, efisiensi maksimum yang diperoleh tiap jam antara 47,69 sampai 57,85
%. Sebuah prototipe alat destilasi air energi surya jenis vertikal menggunakan
absorber rata dengan luas 0,817 m2 terbuat dari kain spon hitam mempunyai
penutup kaca dengan luas 0,876 m2 diteliti pada musim panas dari bulan Mei
sampai Juli 2003 dan musim gugur dari September sampai November di daerah
gurun di Adrar. Jarak kaca dengan absorber 70 mm dan tebal isolasi 35 mm.
Penelitian tersebut menganalisis parameter-parameter yang mempengaruhi unjuk
kerja dan produktivitas alat destilasi. Parameter yang dianalisis adalah temperatur
air masuk dan keluar, temperatur sekitar, temperatur kaca, energi aurya yang
datang dan posisi alat destilasi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan unjuk kerja
dan produktivitas alat destilasi air energi surya jenis vertikal sangat bergantung
pada energi surya yang datang, temperatur sekitar dan posisi alat destilasi. Hasil
air yang diperoleh bervariasi antara 0,5 sampai 2,3 kg/m2 (Boukar, 2004).
Produktivitas destilasi air energi surya bergantung pada banyak parameter seperti
uap dan parameter operasional lainnya (Garg, 1976). Pada alat destilasi miring
menggunakan absorber kain umumnya dihasilkan air 20-50 % lebih banyak
dibandingkan alat destilasi konvensional (Tanaka, 1982). Penelitian pengaruh
cuaca, disain dan parameter operasional pada produktivitas alat destilasi juga
diteliti oleh Yeh dan Chen (Yeh, 1986). Penelitian pengaruh regeneratif pada
destilasi air energi surya jenis vertikal juga pernah dilakukan (Wibulswas, 1984).
Menurut Dunkle parameter operasional utama yang mempengaruhi unjuk kerja
destilasi air energi surya adalah jumlah energi surya, temperatur sekitar,
kedalaman air dalam bak dan kebocoran pada bagian dasar alat (Dunkle, 1976).
Jarak kaca dan absorber yang optimum adalah 40 sampai 60 mm (Ramli, 1984).
Penelitian pengaruh disain parameter terhadap unjuk kerja alat destilasi juga
dilakukan oleh Headly (Headly, 1970), Singh (Singh, 1996) dan Garcia (Garcia,
1999). Penelitian menggunakan dua alat destilasi air energi surya vertikal jenis
tidak langsung di Sahara pada musim dingin menghasilkan laju alir air bersih
maksimum 1,061 kg/m2.jam. Temperatur penguapan maksimum 73,26oC pada
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Alat Penelitian
Skema alat penelitian alat destilasi air energi surya jenis vertikal
padapenelitian ini terdiri dari tiga konfigurasi sebagai berikut:
1. Alat destilasi jenis vertikal berpendingin udara tanpa reflektor dengan aliran
kapilaritas alami (Gambar 5).
2. Alat destilasi jenis vertikal berpendingin air tanpa reflektor dengan aliran
kapilaritas alami (Gambar 6).
3. Alat destilasi jenis vertikal berpendingin air dan bereflektor dengan aliran
kapilaritas alami (Gambar 7).
3.2Alat yang Mendukung Dalam Pengambilan Data
a. Piranometer
Piranometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur radiasi
matahari, alat tersebut digunakan untuk mengkalibrasikan dengan solar meter
agar dapat memberikan hasil data energi surya yang datang sama dengan hasil
data energi surya yang datang pada alat piranometer.
b. Dallas Semiconductor Temperature Sensors (TDS)
Dallas Semiconductor Temperature Sensors (TDS) digunakan untuk
c. Sensor Level
Sensor level adalah alat yang digunakan untuk mengukur hasil
ketinggian air dalam penampung air yang sudah didestilasi.
d. Solarmeter
Solarmeter digunakan untuk mengukur intensitas energi matahari yang
datang.
e. Microcontroller Arduino-1.5.2
Microcontroller Arduino merupakan aplikasi software yang digunakan
untuk pembacaan hasil dalam pengambilan data alat destilasi energi surya.
Beberapa bentuk atau foto alat pendukung untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Lampiran 1.
3.3Parameter yang Divariasikan
Terdapat beberapa jenis parameter yang akan divariasikan diantaranya
sebagai berikut :
1. Jenis aliran kapilaritas sebanyak 1 variasi yaitu secara alami.
2. Pendinginan kaca penutup sebanyak 2 variasi (dengan udara dan air).
3. Jumlah energi surya yang diterima sebanyak 2 variasi (bereflektor dan tidak
3.4Variabel yang Diukur
Terdapat beberapa jenis variabel yang akan diukur diantaranya sebagai
berikut :
1. Temperatur air (TW)
2. Temperatur air pendingin (TS)
3. Temperatur kaca penutup (TC)
4. Temperatur udara sekitar (TA)
5. Kelembaban udara sekitar (RHA)
6. Jumlah massa air destilasi yang dihasilkan (mD)
7. Energi surya yang datang (G)
8. Lama waktu pencatatan data (t)
Mekanisme aliran kapilaritas seperti terlihat pada Gambar 4. Air dari bak
pendistribusian mengalir ke atas melalui serat kain dan kemudian mengalir ke
bawah melalui serat kain yang disebabkan oleh adanya gaya gravitasi.
Gambar 4 Mekanisme aliran kapilaritas alami
Arah aliran
air Bak pendistribusian air kotor
Komponen alat destilasi berpendingin udara tanpa reflektor (Gambar 5)
dengan alirankapilaritas alami terdiri dari (1) absorber, (2) kaca penutup, (3) kotak
destilasi, (4) saluran buang air kotor yang tidak menguap, (5) konstruksi
pendukung, (6) kotak air kotor, (7) bak pengatur ketinggian air dan (8) bak
penampung air bersih.
Gambar5 Skema Alat destilasi jenis vertikal berpendingin udara tanpa reflektor dengan aliran kapilaritas alami
Komponen alat destilasi berpendingin air tanpa reflektor (Gambar 6)
dengan aliran kapilaritas alami terdiri dari (1) absorber, (2) kaca penutup, (3) kotak
destilasi, (4) saluran buang air kotor yang tidak menguap, (5) konstruksi
pendukung, (6) kotak air kotor, (7) bak pengatur ketinggian air, (8) bak
penampung air bersih, (9) bak pembuangan air pendingin kaca, (10) keran
Gambar 6 Skema alat destilasi jenis vertikal berpendingin airtanpareflektor dengan aliran kapilaritas alami
Komponen alat destilasi berpendingin air menggunakan reflektor (Gambar
7) dengan aliran kapilaritas alami terdiri (1) absorber, (2) kaca penutup, (3) kotak
destilasi, (4) saluran buang air kotor yang tidak menguap, (5) konstruksi
pendukung, (6)kotak air kotor, (7) bak pengatur ketinggian air, (8) bak penampung
air bersih, (9) bak pembuangan air pendingin kaca, (10) keran pengatur aliran air
Gambar7 Skema alat destilasi jenis vertikalberpendingin air dan bereflektor dengan aliran kapilaritas alami
Untuk pengukuran temperatur digunakan sensor temperatur DS18B20,
untuk pengukuran kelembaban digunakan sensor kelembaban DHT22 dan untuk
pengukuran intensitas energi surya yang datang digunakan photovoltaic yang
dikalibrasi dengan pyranometer. Untuk pengukuran air bersih yang dihasilkan
digunakan E-tape level. Selain sensor-sensor tersebut, untuk mengambil data
diperlukan juga beberapa peralatan penunjang dalam pengambilan data yakni
WSN, Xbee dan Stalker. WSN berfungsi untuk memonitor pengambilan data, Xbee
untuk mentransfer data dari Stalkerke WSN. Stalker berfungsi untuk mengatur
pengambilan data dan menyimpan data untuk keperluan analisis. Sensor dan
penelitian dimulai dengan survey dan pembelian bahan untuk pembuatan alat
destilasi. Konfigurasi alat destilasi yang diteliti berjumlah 3 (tiga) konfigurasi
seperti pada Gambar 5, 6 dan 7. Setelah pembuatan alat perlu dilakukan uji coba.
Tujuan uji coba adalah untuk mengevaluasi apakah alat destilasi yang dibuat dapat
bekerja dengan baik atau tidak. Jika dari uji coba diperoleh data yang menyatakan
alat destilasi dapat bekerja dengan baik maka langkah selanjutnya adalah
pengambilan data tetapi jika tidak maka dilakukan perbaikan dan uji coba kembali.
3.5Langkah Penelitian
Secara rinci langkah penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Penelitian diawali dengan penyiapan alat seperti Gambar 5, 6 dan 7.
2. Ketiga konfigurasi alat di panasi dengan energi surya secara bersamaan.
3. Pengambilan data diperkirakan akan dimulai pada awal Agustus, pada bulan
tersebut matahari berada dibelahan bumi utara maka kedua alat dihadapkan ke
arah utara.
4. Pengambilan data dilakukan tiap 10 detik selama 8 jam dari jam 08.00 sampai
dengan jam 16.00. Tiap variasi dilakukan pengambilan dataselama 2 hari
sehingga memerlukan waktu 6 hari dalam melakukan pengambilan data untuk
keseluruhan variasi.
5. Data yang dicatat adalah temperatur air (TW), temperatur kaca penutup (TC),
temperatur udara sekitar (TA), kelembaban udara sekitar (RHA), jumlah air
destilasi yang dihasilkan (mD), energi surya yangdatang (G) dan lama waktu
6. Sebelum melanjutkan pengambilan data untuk hari berikutnya kondisi alat
destilasi harus diperiksa untuk memastikan ketinggian air saat awal dan tidak
ada masalah seperti kebocoran atau alat ukur yang terlepas.
Untuk proses pengolahan data dapat dilakukan dalam beberapa langkah
yaitu sebagai berikut:
1. Memilah data yang akan digunakan yaitu mencari data pada kondisi TW lebih
besar dibandingkan TC karena persamaan 1, 2 dan 3 hanya dapat digunakan
dengan syarat TW > TC.
2. Interpolasi tekanan parsial uap air pada temperatur air (PW) dengan fungsi TW,
tekanan parsial pada kaca penutup (PC) dengan fungsi TC, dan panas laten air
(hfg) dengan fungsi TW. Interpolasi dilakukan berdasar pada Tabel L1. Sifat Air
dan Uap Jenuh.
3. Menghitung panas yang berpindah ke tutup dengan cara konveksi (qkonveksi)
menggunakan persamaan (3).
4. Menghitung panas yang berpindah ketutup dengan cara penguapan (quap)
menggunakan persamaan (2).
5. Menghitung massa uap air (mg) menggunakan persamaan (2)
6. Menghitung efisiensi (η) menggunakan persamaan (1) dengan luas bidang
penerima energi surya adalah luas alas destilator (AC) sebesar 0,827 m2.
Khusus variasi reflektor luasan bidang penerima energi surya adalah luas alas
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Hasil Penelitian
Dalam pengambilan data penelitian secara keseluruhan ada 3 variasi alat,
yaitu:
1. Destilasi air energi surya jenis vertikal menggunakan efek kapilaritas absorber
kain ganda dengan berpendingin udara dibandingkan dengan destilasi
konvensional di uji secara bersamaan pada hari kelima dan hari keenam.
2. Destilasi air energi surya jenis vertikal menggunakan efek kapilaritas absorber
kain ganda dengan berpendingin air dibandingkan dengan destilasi
konvensional di uji secara bersamaan pada hari kedua dan hari keempat.
3. Destilasi air energi surya jenis vertikal menggunakan efek kapilaritas absorber
kain ganda dengan berpendingin air dan bereflektor dibandingkan dengan
destilasi konvensional di uji secara bersamaan dihari ketiga dan hari keempat.
Secara lengkap data dari tiga variasi tersebut dapat dilihat secara berurutan
Tabel 1 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi vertikal absorber kain ganda dengan pendinginan air hari pertama
1 32,80 38,55 408,65 5023,43 6802,74 2410,07 0,01 0,05 0,08 0 15,05 0 2 34,59 44,32 624,87 5527,62 9161,35 2396,36 0,02 0,13 0,19 0,06 24,46 7,54 3 32,16 42,20 487,47 4853,44 8216,13 2401,41 0,02 0,12 0,18 0,13 28,97 20,86 4 34,29 44,82 677,76 5439,31 9396,27 2395,17 0,02 0,14 0,21 0,05 25,23 6,05 5 35,18 43,53 665,55 5703,01 8796,98 2398,24 0,02 0,10 0,15 0,05 18,56 5,52 6 35,17 42,93 656,29 5698,21 8527,47 2399,69 0,02 0,09 0,14 0,08 16,76 9,49 7 33,40 40,95 477,69 5188,46 7704,24 2404,37 0,01 0,08 0,12 0,06 20,09 9,32 8 31,82 37,92 279,93 4766,29 6581,15 2411,58 0,01 0,05 0,08 0,06 22,76 16,95
534,77 0,47 21,52 8,91
η t eorit is
(%)
Hasil Destilasi dan Rata Rata Efisiensi TC
Vertikal 1 Tanggal 13 Agustus 2014
mg
Tabel 2 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi vertikal absorber kain ganda dengan pendinginan air bereflektor hari kedua
1 31,29 42,22 400,3 4631,29 8223,52 2401,37 0,02 0,13 0,19 0 14,74 0 2 32,55 46,9 594,48 4956,84 10445,95 2390,21 0,04 0,22 0,33 0,06 16,90 3,23 3 32,17 46,75 558,69 4855,43 10365,36 2390,57 0,04 0,22 0,33 0,11 18,13 5,86 4 32,71 46,3 548,55 5000,54 10131,34 2391,65 0,03 0,20 0,30 0,07 16,78 3,92 5 32,17 42,77 363,77 4857,82 8458,51 2400,06 0,02 0,13 0,19 0,10 16,15 8,64 6 32,61 42,32 440,24 4973,27 8265,75 2401,13 0,02 0,11 0,17 0,05 11,85 3,40 7 31,42 39,53 227,28 4662,63 7156,33 2407,76 0,02 0,08 0,12 0,03 16,20 3,58 8 28,47 33,6 70,262 3958,85 5244,27 2421,79 0,01 0,03 0,05 0,05 22,74 24,14
400,45 0,47 16,15 4,53
η t eorit is
(%)
Hasil Destilasi dan Rata Rata Efisiensi TC
Vertikal 1 Tanggal 14 Agustus 2014
mg
Tabel 3 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi vertikal absorber kain ganda dengan pendinginanair bereflektor hari ketiga
1 29,58 41,87 414,60 4214,28 8077,16 2402,20 0,03 0,14 0,21 0 15,85 0 2 30,32 45,22 550,35 4391,27 9589,89 2394,22 0,04 0,21 0,31 0,118 17,33 6,58 3 31,18 47,10 595,91 4603,16 10549,83 2389,74 0,04 0,24 0,37 0,132 18,86 6,79 4 31,66 44,58 566,42 4723,29 9282,44 2395,74 0,03 0,17 0,26 0,091 14,09 4,91 5 32,65 46,34 556,34 4983,02 10154,44 2391,54 0,03 0,20 0,30 0,073 16,73 4,01 6 32,19 42,61 472,73 4861,21 8390,40 2400,44 0,02 0,12 0,19 0,238 12,11 15,46 7 31,98 40,00 461,14 4806,45 7333,49 2406,64 0,02 0,08 0,12 0,063 8,08 4,20 8 30,84 36,66 216,17 4516,56 6162,89 2414,56 0,01 0,05 0,07 0,005 9,98 0,65
479,21 0,72 14,69 5,76
η t eorit is
(%)
Hasil Destilasi dan Rata Rata Efisiensi TC
Vertikal 1 Tanggal 15 Agustus 2014
Tabel 4 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi vertikal absorber kain ganda dengan pendinginan air hari keempat
1 29,62 44,61 445,77 4223,95 9293,98 2395,69 0,04 0,20 0,30 0 54,70 0 2 30,67 47,48 634,62 4475,69 10756,33 2388,83 0,04 0,26 0,40 0,11 50,03 13,37 3 31,55 49,54 786,42 4695,69 11929,88 2383,91 0,05 0,31 0,47 0,07 48,01 7,21 4 32,45 48,70 812,16 4930,17 11438,52 2385,91 0,04 0,27 0,41 0,10 40,39 9,94 5 33,13 46,36 791,13 5113,38 10163,85 2391,50 0,03 0,20 0,29 0,06 29,85 6,50 6 32,96 43,55 683,56 5067,83 8804,18 2398,20 0,02 0,13 0,20 0,10 23,50 12,10 7 31,68 39,78 502,29 4728,35 7248,25 2407,17 0,02 0,08 0,12 0,11 19,46 17,78 8 30,06 35,79 290,22 4328,78 5886,89 2416,62 0,01 0,04 0,07 0,03 18,31 8,46
618,27 0,59 36,76 9,51
η t eorit is
(%)
Hasil Destilasi dan Rata Rata Efisiensi TC
Vertikal 1 Tanggal 16 Agustus 2014
mg
Tabel 5 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi vertikal absorber kain ganda dengan pendinginan udara hari kelima
1 46,46 49,09 427,01 10213,00 11666,25 2384,98 0,004 0,03 0,05 0 9,73 0 2 56,86 55,01 627,77 17103,45 15634,00 2370,79 0,003 0,03 0,05 0,04 6,33 5,15 3 60,85 57,19 761,57 20653,02 17368,74 2365,55 0,006 0,09 0,14 0,05 14,97 5,48 4 57,99 53,85 663,13 18049,34 14777,37 2373,56 0,007 0,10 0,14 0,13 17,40 15,58 5 62,12 54,98 831,52 21915,01 15612,05 2370,86 0,016 0,23 0,34 0,04 32,71 3,94 6 51,40 49,09 415,70 13092,42 11665,80 2384,98 0,003 0,03 0,05 0,09 9,54 18,11 7 49,88 45,18 520,35 12139,67 9570,21 2394,32 0,008 0,07 0,11 0,04 17,06 6,63 8 44,55 41,52 310,67 9265,51 7932,63 2403,03 0,004 0,03 0,05 0,03 12,43 6,90
569,71 0,43 16,48 7,50
η t eorit is
(%)
Hasil Destilasi dan Rata Rata Efisiensi TC
Vertikal 1 Tanggal 17 Agustus 2014
mg
Tabel 6 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi vertikal absorber kain ganda dengan pendinginan udara hari keenam
1 49,27 47,34 418,35 11769,08 10681,75 2389,16 0,00 0,02 0,03 0 6,71 0 2 57,12 53,74 610,79 17311,87 14695,05 2373,84 0,01 0,07 0,11 0,02 14,07 2,62 3 60,66 56,72 753,38 20473,51 16981,43 2366,68 0,01 0,10 0,16 0,05 16,45 5,63 4 60,99 56,41 758,64 20789,62 16729,19 2367,43 0,01 0,13 0,19 0,02 19,97 2,09 5 58,35 54,48 690,01 18363,54 15241,35 2372,04 0,01 0,09 0,14 0,03 15,66 3,86 6 55,43 50,92 647,21 15956,43 12782,93 2380,60 0,01 0,09 0,14 0,03 17,41 3,65 7 49,67 47,94 378,68 12011,48 11010,39 2387,72 0,00 0,02 0,03 0,06 6,61 13,50 8 40,76 39,28 209 7626,30 7063,84 2408,35 0,00 0,01 0,02 0,06 6,04 23,59
558,26 0,28 21,52 8,91
Vertikal 1 Tanggal 18 Agustus 2014
mg
Tabel 7 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi kovensional hari pertama
1 42,99 36,36 385,92 8556,47 6067,91 2415,26 0,012 0,08 0,11 0 22,72 0 2 53,29 52,22 597,46 14375,70 13632,88 2377,49 0,001 0,01 0,02 0 2,61 0,00 3 51,79 59,33 494,53 13349,15 19237,91 2360,37 0,017 0,21 0,32 0,16 49,17 24,59 4 58,25 63,79 721,30 18272,17 23656,38 2349,60 0,012 0,18 0,28 0,05 29,10 5,02 5 58,62 66,97 657,69 18595,01 27296,87 2341,88 0,020 0,34 0,53 0,20 60,23 22,73 6 61,61 70,42 691,71 21400,04 31731,44 2333,50 0,022 0,43 0,66 0,27 71,31 28,95 7 57,68 67,02 534,79 17783,13 27354,78 2341,76 0,023 0,39 0,60 0,35 84,29 49,22 8 51,44 59,65 357,31 13121,99 19526,53 2359,61 0,019 0,24 0,36 0,30 76,15 63,90 555,09 Hasil Destilasi dan Rata Rata Efisiensi 1,33 49,08 22,62 TC
Konvensional Tanggal 13 Agustus 2014
Jam
Tabel 8 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi kovensional hari kedua
1 44,37 40,86 387,47 9180,95 7668,03 2404,59 0,005 0,04 0,06 0 11,32 0 2 53,24 55,99 578,71 14342,44 16399,30 2368,42 0,004 0,05 0,08 0,03 10,37 4,05 3 55,91 64,44 601,43 16337,37 24365,26 2348,02 0,020 0,31 0,48 0,17 59,76 21,17 4 55,92 64,18 567,35 16341,57 24083,82 2348,64 0,019 0,30 0,45 0,20 60,38 26,88 5 51,00 60,20 401,35 12837,21 20036,14 2358,28 0,022 0,28 0,42 0,23 79,24 44,01 6 51,17 58,98 449,95 12941,98 18916,54 2361,23 0,017 0,22 0,33 0,13 55,26 21,45 7 46,73 54,84 289,49 10356,97 15509,61 2371,18 0,018 0,18 0,28 0,25 72,52 65,77 8 35,23 44,20 82,15 5716,51 9101,72 2396,66 0,019 0,11 0,17 0,22 161,29 209,18
419,74 Hasil Destilasi dan Rata Rata Efisiensi 1,24 51,27 28,01 TC
Konvensional Tanggal 14 Agustus 2014
Jam
Tabel 9 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi kovensional hari ketiga
1 45,13 42,67 409,30 9546,50 8418,30 2400,28 0,00 0,03 0,04 0 7,16 0 2 50,60 56,29 566,96 12581,22 16636,89 2367,70 0,01 0,13 0,20 0 26,40 0,00 3 54,96 63,31 629,98 15598,21 23148,92 2350,75 0,02 0,29 0,44 0,09 52,81 10,75 4 52,78 61,12 519,59 14018,82 20915,86 2356,06 0,02 0,26 0,39 0,42 57,36 60,87 5 57,06 65,07 603,20 17263,34 25064,70 2346,51 0,02 0,30 0,46 0,21 57,13 25,65 6 51,89 62,08 507,72 13415,67 21874,27 2353,73 0,03 0,34 0,52 0,27 77,12 39,84 7 48,25 58,88 506,47 11183,96 18827,58 2361,47 0,03 0,30 0,46 0,21 68,88 32,08 8 41,15 51,44 271,86 7780,48 13119,63 2379,35 0,02 0,20 0,30 0,33 83,96 93,56 501,88 Hasil Destilasi dan Rata Rata Efisiensi 1,53 53,02 28,89 TC
Konvensional Tanggal 15 Agustus 2014
Tabel 10 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi kovensional hari keempat
1 45,19 42,94 422,85 9577,71 8532,21 2399,66 0,00 0,02 0,03 0 6,25 0 2 53,08 57,81 609,09 14223,91 17897,54 2364,04 0,01 0,11 0,17 0,07 21,27 8,19 3 58,59 68,17 767,12 18569,54 28773,61 2338,98 0,02 0,42 0,65 0,18 63,78 18,06 4 62,25 72,90 811,11 22046,11 35261,00 2327,45 0,03 0,59 0,92 0,41 84,26 37,94 5 63,66 74,24 808,82 23516,65 37281,01 2324,19 0,03 0,62 0,97 0,29 88,97 26,65 6 61,23 72,69 724,75 21023,40 34942,45 2327,97 0,03 0,64 0,98 0,33 101,27 34,26 7 54,65 66,53 566,11 15365,00 26764,88 2342,95 0,03 0,50 0,76 0,43 101,37 57,46 8 46,65 56,78 365,79 10315,78 17036,83 2366,51 0,02 0,26 0,39 0,40 81,31 82,47 634,45 Hasil Destilasi dan Rata Rata Efisiensi 2,12 72,39 31,39 TC
Konvensional Tanggal 16 Agustus 2014
Jam
Tabel 11 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi kovensional hari kelima
1 46,25 46,01 417,67 10105,95 9984,49 2392,33 0,0002 0,001 0,002 0 0,35 0 2 55,25 60,24 615,88 15821,63 20075,44 2358,18 0,0097 0,135 0,206 0 25,26 0 3 61,32 69,60 744,99 21111,26 30622,44 2335,50 0,0205 0,383 0,590 0,23 59,36 22,82 4 58,68 68,90 671,04 18650,74 29714,16 2337,19 0,0268 0,472 0,726 0,41 81,14 45,44 5 64,16 72,82 849,56 24053,91 35135,11 2327,65 0,0224 0,466 0,721 0,20 63,37 17,47 6 56,36 68,97 476,13 16693,68 29804,80 2337,02 0,0352 0,595 0,916 0,48 144,20 76,14 7 52,14 61,11 569,17 13584,80 20912,16 2356,07 0,0211 0,280 0,428 0,25 56,88 33,53 8 48,48 58,74 391,21 11311,45 18705,26 2361,80 0,0247 0,289 0,440 0,39 85,28 75,22 591,96 Hasil Destilasi dan Rata Rata Efisiensi 1,96 64,17 31,16 TC
Konvensional Tanggal 17 Agustus 2014
Jam
Tabel 12 Data hasil perhitungan efisiensi aktual dan teoritis destilasi kovensional hari keenam
1 44,78 42,40 418,53 9376,60 8301,05 2400,93 0,003 0,02 0,04 0 6,59 0 2 53,72 57,51 604,46 14683,07 17640,72 2364,77 0,007 0,08 0,13 0 16,03 0 3 60,51 68,31 747,35 20329,25 28950,55 2338,64 0,019 0,34 0,52 0,15 52,05 14,99 4 62,72 72,94 755,97 22523,44 35322,95 2327,34 0,028 0,57 0,88 0,28 86,56 27,23 5 62,71 73,74 743,26 22515,58 36524,27 2325,39 0,031 0,64 0,99 0,38 99,29 38,34 6 59,55 69,90 668,41 19436,14 31020,54 2334,78 0,027 0,50 0,77 0,31 86,38 34,92 7 55,21 65,92 473,02 15789,55 26048,47 2344,43 0,028 0,43 0,66 0,41 105,34 65,78 8 42,19 50,85 230,69 8209,95 12739,66 2380,76 0,019 0,16 0,24 0,42 79,30 140,53
580,21 Hasil Destilasi dan Rata Rata Efisiensi 1,96 68,61 31,81 TC
Konvensional Tanggal 18 Agustus 2014
TW adalah temperatur pada air destilasi (oC), TC adalah temperatur pada
kaca penutup (oC), G adalahenergi surya yang datang (W/m2), PW adalah tekanan
parsial uap air pada temperatur air (N/m2), PC adalah tekanan parsial uapair pada
temperatur kaca (N/m2), hfg adalah kalor laten air (kJ/kg), mg adalah massa uap air
(kg/jam.m2), qkonv adalah bagian energi matahari yang digunakan untuk konveksi
(kW/m2), quap adalah bagian energi matahari yang digunakan untuk proses
penguapan (kW/m2) dan mD adalah jumlah air destilasi yang dihasilkan (kg).
4.2Pembahasan
Langkah berikutnya setelah pengumpulan data yang dilakukan yaitu
mencari persamaan dan menghitung dengan rumus yang sudah ditentukan. Sebagai
contoh perhitungan penulis mengambil data yang tercantum pada Tabel 1 yang
merupakan data dari alat destilasi jenis vertikal dengan variasi pendingin air (aliran
air), diketahui:
TC pada jam ketiga = 32,16 °C = 305,16 K
TW pada jam ketiga = 42, 20 °C = 315,20 K
G jam ketiga = 487,47 ⁄
AC alat destilasi vertikal = 0,827
mD alat destilasi vertikal = 0,13 kg
Bagian energi matahari ke kaca penutup karena konveksi (pers. 3) :
[ ]
⁄
= [ ⁄
⁄
] ⁄ ( )
= ⁄
Bagian energi matahari yang digunakan untuk proses penguapan (pers. 2) :
( )
( ⁄
)
⁄
Massa uap air perjamnya pada proses destilasi vertikal (pers. 2) :
⁄ ⁄
⁄
Proses perhitungan efisiensi teoritis dan aktual alat destilasi (pers.1) :
∫
⁄ ⁄ ⁄
⁄
∫
⁄ ⁄
⁄
Berikutnya mencari persamaan dan menghitung dengan rumus yang sudah
ditentukan alat destilasi pembanding dari alat destilasi jenis vertikal yang
tercantum pada Tabel 7 yang merupakan data dari alat destilasi konvensional :
diketahui:
TC pada jam ketiga = 51,79 °C = 324,79 K
TW pada jam ketiga = 59,33 °C = 332,33 K
G jam ketiga = 494,53 ⁄
AC alat destilasi vertikal = 0,866
mDalat destilasi vertikal = 0,16 kg
Bagian energi matahari ke kaca penutup karena konveksi (pers. 3):
[ ]
⁄
( )
[ – ⁄
⁄
] ⁄ ( )
Bagian energi matahari yang digunakan untuk proses penguapan (pers. 2):
( )
( ⁄
)
⁄
Massa uap air perjamnya pada proses destilasi vertikal: (pers. 2)
⁄ ⁄
⁄
Proses perhitungan efisiensi teoritis dan aktual alat destilasi(pers. 1):
∫
⁄ ⁄
⁄
∫
⁄ ⁄
⁄
Gambar 8 menunjukan perbandingan hasil efisiensi aktual per hari yang
dihasilkan pada masing-masing variasi alat destilasi jenis vertikal dan efisiensi
aktual dari alat destilasi konvensional rata-rata 3 hari.
Gambar 8 Grafik hubungan antara efisiensi aktual dan energi surya yang datang (G) terhadap alat destilasi jenis vertikal pada variabel yang divariasikan dan alat destilasi konvensional
Efisiensi aktual pada alat destilasi jenis vertikal dengan variasi
berpendingin air diperoleh efisiensi aktual mencapai 8,91 % dengan rata-rata
radiasi matahari pada hari tersebut sekitar 534 W/m2, variasi berpendingin air dan
bereflektor diperoleh efisiensi aktual mencapai 5,76 % dengan rata-rata radiasi
matahari pada hari tersebut sekitar 479 W/m2, dan variasi berpendingin udara
diperoleh efisiensi aktual mencapai 7,5 % dengan rata-rata radiasi matahari pada
hari tersebut sekitar 569 W/m2. Dari ketiga variasi alat destilasi jenis vertikal pada
garafik, hasil efisiensi aktualnya lebih rendah dibandingkan dengan hasil efisiensi
aktual rata-rata 3 hari dari alat destilasi konvensional yang mencapai 27,56 %
dengan rata-rata radiasi matahari pada hari tersebut sekitar 538 W/m2.
Gambar 9 menunjukan antara efisiensi teoritis dan aktual pada alat destilasi
jenis vertikal terhadap variabel yang divariasikan.
Gambar 9 Grafik perbandingan antara efisiensi teoritis dan aktual pada alat destilasi jenis vertikal terhadap variabel yang divariasikan
Pada variasi berpendingin air efisiensi teoritis yang dihasilkan mencapai
21,52 % dengan efisiensi aktual 8,91 %. Pada variasi berpendingin air dan
bereflektor efisiensi teoritis yang dihasilkan mencapai 14,69 % dengan efisiensi
aktual 5,76. Sedangkan hasil yang diperoleh pada variasi berpendingin udara,
efisiensi teoritis yang diperoleh mencapai 16,48 % dengan efisiensi aktual
mencapai 7,50 %. Dari keseleluruhan hasil efisiensi teoritis dan efisiensi aktual,
efisiensi teoritis yang lebih tinggi dari pada efisiensiaktual terlihat pada grafik
(Gambar 10). Perhitungan grafik (Gambar 10) dapat dilihat padatabel 1,3, dan 5.
Pada Gambar 10 menunjukan perbandingan hasil air alat destilasi jenis
vertikal pada variabel yang divariasikan dengan alat destilasi konvensional.
21,52
14,69
16,48
8,91
5,76
7,50
0 5 10 15 20 25
Pendingin Air Pendingin Air Bereflektor Pendingin Udara
Ef
isi
ensi %
Gambar 10 Grafik hubungan hasil air destilasi yang didapat (mD) dan energi
surya yang datang (G) terhadap alat destilasi jenis vertikal pada variabel yang divariasikan dengan alat destilasi konvensional
Hasil air destilasi yang diperoleh dari rata-rata perhari pada alat destilasi
konvensional menunjukan hasil air bersih yang lebih banyak dibandingkan dengan
alat destilasi jenis vertikal pada variasi-variasinya (Gambar 10). Hasil air bersih
yang diperoleh dari alat destilasi konvensional mencapai 1,85 liter/m2 per
haridengan rata-rata radiasi matahari pada hari tersebut sekitar538 W/m2.
Sedangkan pada alat destilasi jenis vertikal dengan variasi berpendingin air, hasil
air bersih yang dihasilkan mencapai 0,57 liter/m2 perharidengan rata-rata radiasi
matahari pada hari tersebut sekitar 534 W/m2. Pengambilan data pada variasi
berpendingin air dan bereflektor diperoleh hasil air bersih mencapai 0,87 liter/m2
per hari dengan rata-rata radiasi matahari pada hari tersebut sekitar 479 W/m2 dan
variasi berpendingin udara reflektor memperoleh hasil air bersih mencapai 0,51
liter/m2 per hari dengan rata-rata radiasi matahari pada hari tersebut sekitar 569
Gambar 11 menunjukan hasil rata-rata per hari air destilasi massa uap air
(mg) dan massa destilasi (mD) yang dihasilkan pada masing-masing variasi alat
destilasi jenis vertikal.
Gambar 11 Grafik perbandingan antara hasil massa uap air (mg) dan hasil massa
destilasi (mD) tiap harinya pada destilator jenis vertikal terhadap
variabel yang divariasikan
Saat data diambil, pada variasi berpendingin air diperoleh hasil massa uap
airnya (mg) mencapai 1,14 liter/m2 dan massa destilasi yang dihasilkan saat
pengambilan data (mD) mencapai 0,57 liter/m2. Saat pengambilan data pada variasi
berpendingin air dan bereflektor diperoleh hasil massa uap airnya (mg) mencapai
1,86 liter/m2 dan massa destilasi yang dihasilkan saat pengambilan data (mD)
mencapai 0,87 liter/m2. Sedangkan hasil yang diperoleh pada variasi berpendingin
udara, hasil massa uap airnya (mg) mencapai 0,94 liter/m2 dan massa destilasi yang
dihasilkan saat pengambilan data (mD) mencapai 0,51 liter/m2. 1,14
1,84
0,94
0,57
0,87
0,51
0 0,5 1 1,5 2
Pendingin Air Pendingin Air Bereflektor Pendingin Udara
V
olum
e dm
3
BAB V
PENUTUP
5.1Kesimpulan
1. Telah dibuat model alat destilasi air energi surya jenis vertikal menggunakan
efek kapilaritas absorber kain ganda.
2. Hasil efisiensi alat destilasi jenis vertikal rata-rata per haridengan variasi
pendingin air, efisiensi teoritis mencapai 21,52 % dan efisiensi aktual
mencapai 8,91 % dengan luas penampang alat yang menerima panas 0,827 m2
yang dapat menghasilkan air hasil destilasi sebanyak 0,57 liter/m2 per hari.
Pada destilasi vertikal dengan pendingin air menggunakan reflektor efisiensi
teoritis mencapai 14,69 % dan efisiensi aktual mencapai 5,76 % dengan luas
penampang alat yang menerima panas 2,17 m2 yang dapat menghasilkan air
hasil destilasi sebanyak 0,87 liter/m2 per hari. Pada destilasi vertikal dengan
pendingin udaraefisiensi teoritis mencapai 16,48 % dan efisiensi aktual
mencapai 7,50% dengan luas penampang alat yang menerima panas 0,827
m2yang dapat menghasilkan air hasil destilasi sebanyak 0,51 liter/m2 per hari.
Sedangkan efisiensi aktual tertinggi pada penilitian didapat pada alat destilasi
konvensional, dengan rata-rata 3 hari. Efisiensi aktual pada destilasi
konvensional mencapai 27,56 % dengan luas penampang alat yang menerima
panas 0,866 m2. Alat destilasi konvensional juga memperoleh hasil air destilasi
paling banyak dengan menghasilkan air destilasi rata-rata 3 hari pada alat
5.2Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat membuat model alat destilasi
dengan variasi yang berbeda.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan volume
DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar, Wiranto, 1995. Teknologi Rekayasa Surya. Jakarta : Pradnya Paramita.
Badran, A.A., Najjar, Y.S., 1992, The inverted trickle flat plate solar collector, Proc. International Renewable Energy Conference, Amman, Jordan, June 22–26,M. Audi, ed., 1 (1992) 119–129.
Badran, A.A., Hamdan, M.A., 1993, Inverted trickle solar still, 4th Arab International Solar Energy Conference, Amman, Jordan November 20–25, 1993, Publication of Royal Scientific Society, Amman, Jordan, 2 (1993) 763–773.
Boukar, M., Harmim, A., 2004, Parametric study of a vertical solar still under desert climatic conditions, Desalination 168, 21–28.
Boukar, M., Harmim, A., 2005, Performance evaluation of one-sided vertical solar
still tested in the Desert of Algeria, Desalination, 183, 113–126.
Boukar, M., Harmim, A., 2007, Design parameters and preliminary experimental
investigation of an indirect vertical solar still, Desalination 203, 444–454
Cengel, Yunus A., (1998). Heat Transfer: A Practical Approach. Boston: McGraw Hill
Dunkle, R.V., 1976, Solar distillation and combined distillation and water heating
for tropical areas. Conf. Application of Solar Energy, pp. 148–172.
Garcia Rodriguez, L. Gomez-Camacho, C., 1999, Design parameters selection for a distillation system coupled to a solar parabolic trough, Desalination, 122, 195–204.
Garg, H.P., Hann, H.S., 1976, Effect of climatic, operational and design parameters on the year round performance of single sloped and double sloped solar stills under Indian arid zones conditions. Solar Energy, 1, 159.
Headly, O.St., Springer, B.G.F., 1970, Effects of design and empirically variable parameters on solar still performances, 3rd Internat. Symp.on Fresh Water from Sea, 1, 669–677.
Kunze, H. H.,(2001), A New Approach To Solar Desalination For Small- And Medium-Size Use In Remote Areas, Desalination, 139, pp 35–41
Ramli, M., Wibulswas, P., 1984, Solar stills with vertical and flat absorbing surface, Regional seminar on simulation and design in solar energy applications, UNESCO-USAID, Bangkok.
Singh, S.K., Bhatnan, V.P., Tiwari, G.N., 1996, Design parameters for concentrator assisted solar distillation system, Energy Conves. Mgmt., 37(2), 242–252.
Tanaka, K., Yamashita, A., Watanabe, K., 1982, Experimental and analytical study of the tilted wick type solar still, in: Solar World Forum, Vol. 2, Pergamon Press, Oxford.
Tiwari, G.N., 1992, Recent advances in solar distillation. In R. Kamal, K.P. Maheshwari and R.L. Sawhney, eds., Solar Energy and Energy Conservation.Chapter 2, Wiley Eastern Limited.
Wibulswas, P., Tadtiam, S., 1984, Improvement of a basin type solar still by means of vertical back wall.Internat.Symp.Workshop on Renewable Energy Sources, Lahore.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Sifat Air dan Uap Jenuh
Tabel L1. Sifat Air dan Uap Jenuh T
Lampiran 2 Foto-foto Alat Penelitian
Gambar L.1 Logger (Biru) dan Stalker (Merah)
Gambar L.3 Penampung Air Kotor dan Pengatur Ketinggian Air di dalam Bak Destilator
Gambar L.2 Alat Destilasi Energi Surya Konvensional
Gambar L.4 Dallas Semiconductor Temperature Sensors
Gambar L.5 Alat Destilasi Energi Surya Jenis Vertikal
Gambar L.7 Solarmeter
Gambar L.6 Penambahan Reflektor