• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Fakfak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Fakfak"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

B

B

a

a

b

b

3

3

R

R

E

E

N

N

C

C

A

A

N

N

A

A

P

P

E

E

M

M

B

B

A

A

N

N

G

G

U

U

N

N

A

A

N

N

W

W

I

I

L

L

A

A

Y

Y

A

A

H

H

K

K

A

A

B

B

U

U

P

P

A

A

T

T

E

E

N

N

F

F

A

A

K

K

F

F

A

A

K

K

3.1

Strategi/Skenario

Pengembangan

Wilayah

Kabupaten

Fakfak Berdasarkan Rencana Penataan Ruang (RTRW)

3.1.1 Kebijakan dan Strategi Tata Ruang

A. Kebijakan Pengembangan Ekonomi Wilayah

engembangan ekonomi wilayah dimaksudkan untuk memberikan peluang

pada pertumbuhan di samping untuk memperoleh wujud perekonomian yang

adil dan merata. Wujud tersebut adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh

rakyat dalam mengelola sumberdaya alam dengan tata cara yang efisien, sehingga

kerjanya berdaya saing tinggi dan kelestarian lingkungannya terjaga. Wujud

pembangunan, dalam hal ini kegiatan kerekonomian wilayah di Kabupaten Fakfak

diharapkan terbentuk melalui penyebaran kegiatan yang merata dan mampu meredam

timbulnya kesenjangan baik dalam dimensi daerah maupun golongan masyarakat.

wilayah melalui pengembangan agrobisnis hulu ( yang berupa penyediaan sarana dan

prasarana sektor pertanian) dan agribisnis hilir (processing dan pemasaran) dan

jasa-jasa pendukungnya. Untuk mendukung dari pengembangan kegiatan agribisnis ini

harus didukung oleh pengembangan sektor industri, perdagangan, pariwisata dan

jasa-jasa yang lainnya, sehingga para investor dapat menanamkan modalnya dalam

mendukung pengembangan wilayah di Kabupaten Fakfak.

Untuk mencapai kebijakan umum perekonomian wilayah di Kabupaten Fakfak, maka

strategi umum yang dilakukan dalam pengembangan ekonomi wilayah di Kabupaten

Fakfak, meliputi :

 Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme

pasar dengan prinsip persaingan sehat dan memperhatikan pertumbuhan ekonomi

nilai-nilai keadilan, kepentingan sosial, kualitas hidup, pembangunan berwawasan

lingkungan dan keadilan, sehingga terjamin kesempatan yang sama dalam

berusaha dan berkarya;

 Mengoptimalkan peran pemerintah dalam mengoreksi ketidaksempurnaan pasar

dengan menghilangkan seluruh hambatan yang mengganggu mekanisme pasar;

 Mengembangkan kehidupan yang layak berdasarkan atas kemanusiaan yang adil

bagi masyarakat;

 Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan

teknologi dengan membangun keunggulan kompetitif berdasarkan keunggulan

komparatif kelautan dan pertanian;

 Menyediakan kebutuhan pokok perumahan terutama perumahan dan pangan

rakyat, menyediakan fasilitas publik yang memadai dan memperlancar perizinan

yang transparan;

 Mengembangkan kebijakan industri, perdagangan dan investasi dalam rangka

meningkatkan daya saing global dengan membuka aksesibilitas yang sama

terhadap kesempatan kerja dan berusaha melalui keunggulan kompetitif terutama

berbasis keunggulan sumberdaya alam;

 Memberdayakan pengusaha kecil menengah dan koperasi agar lebih efisien,

produktif dan berdaya saing dengan menciptakan iklim berusaha yang kondusif

(2)

 Mengembangkan hubungan kemitraan dalam bentuk keterkaitan usaha yang saling

menunjang dan menguntungkan antara koperasi, swasta dan badan usaha serta

antara usaha besar, menengah dan kecil dalam rangka memperkuat struktur

ekonomi baik lokal maupun regional;

 Mengembangkan sistem ketahanan pangan yang berbasis pada keragaman

sumberdaya bahan pangan;

 Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik guna

mendorong pemerataan pembangunan, melayani kebutuhan masyarakat dan

membuka keterisolasian wilayah terpencil;

 Meningkatkan penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan

dan teknologi dalam dunia usaha terutama usaha-usaha kecil, menengah dan

koperasi guna meningkatkan daya saing produk yang kebijakan yang kondusif dan

perencanaan pembangunan daerah berbasis sumberdaya lokal;

 Melakukan berbagai upaya secara terpadu untuk mempercepat proses

pengentasan masyarakat dari kemiskinan dan mengurangi pengangguran;

 Melakukan berbagai upaya untuk mempercepat penyelamatan dan pemulihan

ekonomi guna membangkitkan sektor riil melalui.

Sesuai dengan potensi ekonomi wilayah, maka arah pembangunan ekonomi Kabupaten

Fakfak dibuat dalam rangka mencapai tujuan pengembangan wilayah yaitu dalam

rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan kebijakan mengembangkan

kegiatan ekonomi yang berorientasi untuk mengembangkan produksi sektor unggulan

yaitu sektor pertanian yang didukung oleh industri, pariwisata dan pertambangan.

Untuk mewujudkan tujuan pengembangan wilayah tersebut, maka kebijakan dan

strategi dalam pengembangan ekonomi wilayah Kabupaten Fakfak adalah

menindaklanjuti dari visi dan misi wilayah yang disesuaikan dengan pot ensi

sumberdaya ekonomi wilayah, antara lain :

 Mengembangkan agrobisnis dengan basis sektor pertanian. Strategi yang dilakukn

untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah sebagai berikut :

a) Peningkatan produktivitas komoditas pertanian tanaman pangan;

b) Peningkatan produktivitas perkebunan rakyat (perkebunan pala);

c) Peningkatan produktivitas tanaman hortikultura;

d) Peningkatan kemampuan dan keterampilan petani dalam hal cara tanam dan

pemeliharaan;

e) Peningkatan akses informasi petani tentang alternatif berbagai jenis tanaman

yang dapat dikembangkan sesuai dengan iklim wilayah;

f) Kemudahan dalam mendapatkan bibit dan pupuk tanaman;

g) Peningkatan sarana dan prasarana pendukung sektor pertanian khususnya

sumberdaya air, pupuk dan obat -obatan;

h) Peningkatan sarana dan prasarana pengolahan produksi pertanian pasca

panen;

i) Menyediakan kantong-kantong produksi pertanian;

j) Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana sistem transportasi baik berupa

jaringan sistem transportasi maupun berupa moda transportasi;

k) Penyediaan jaringan pemasaran dari hasil produksi dan pengolahan sektor

pertanian pasca panen.

 Mengembangkan sektor kelautan dan perikanan melalui strategi pengembangan

pengelolaan sumberdaya kelautan, meliputi :

a) Peningkatan pemanfaatan dan produktivitas potensi kelautan melalui

keterpaduan pengelolaan secara adil, berimbang dan berkelanjutan;

b) Peningkatan upaya rehabilitasi dan konservasi habitat kepulauan, seperti hutan

bakau, terumbu karang, padang lamun, estuaria dalam rangka melestarikan

plasma nutfah, penyediaan bahan baku, perlindungan hidup dan jasa

pariwisata;

c) Peningkatan pengamanan dan pengawasan dalam rangka pemanfaatan

sumberdaya kelautan;

d) Peningkatan kualitas dan kuantitas armada dan alat tangkap;

e) Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana penangkapan dan budidaya;

f) Peningkatan sarana dan prasarana pengolahan produksi perikanan pasca

penangkapan;

g) Menyediakan kantong-kantong produksi perikanan;

h) Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana sistem transportasi baik berupa

(3)

i) Penyediaan jaringan pemasaran dari hasil produksi dan pengolahan sektor

perikanan pasca penangkapan dan pengolahan;

j) Peningkatan wawasan nelayan tentang teknik budidaya yang lebih modern dan

lebih baik dalam pengembangan usaha perikanan;

k) Peningkatan akses nelayan dalam memperoleh modal, sarana dan prasana

pendukung produksi terutama pinjaman modal/ kredit, perahu, mesin, alat

tangkap, sarana penunjang pemasaran dan BBM;

l) Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang cara-cara penanganan budidaya

tambak yang benar;

m) Peningkatan akses transporasi ke lokasi-lokasi usaha perikanan budidaya

perikanan.

 Mengembangkan kegiatan sektor pertambangan yang dilaksanakan melalui strategi

sebagai berikut :

a) Pengembangan dan pengelolaan usaha pertambangan, pembangunan migas

dan energi lainnya melalui peningkatan pemanfaatan sumberdaya mineral dan

energi dengan tetap memperhatikan daya dukung;

b) Menciptakan kondisi yang kondusif untuk para investor dalam mengembangkan

sektor pertambangan;

c) Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana pendukung baik berupa sistem

transportasi maupun akomodasi;

d) Menjamin stabilitas wilayah dalam pengembangan sektor pertambangan.

 Mengembangkan kegiatan sektor kehutanan dan perkebunan yang dilakukan

melalui strategi sebagai berikut :

a) Peningkatan produktivitas pala;

b) Peningkatan sarana dan prasarana pengolahan produksi pala pasca panen pala;

c) Peningkatan kantong-kantong produksi pala

d) Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana sistem transportasi baik berupa

jaringan sistem transportasi maupun berupa moda transportasi;

e) Menciptakan dan meningkatkan iklim kebiasaan budidaya kehutanan dan

perkebunan yang lebih intensif dan profesional;

f) Meningkatkan kemampuan petani dalam mengolah dan mengemas hasil

perkebunan agar lebih memiliki nilai jual serta membuka usaha baru kegiatan

ekonomi produksi dari hasil perkebunan;

g) Memudahkan masyarakat dalam memperoleh sarana pendukung produksi

kehutanan dan perkebunan khususnya bibit tanaman perkebunan;

h) Meningkatkan usaha perangsangan terhadap investor terutama pemilik modal

lokal agar mau menggarap hasil perkebunan menjadi komoditas yang lebih

marketable;

i) Penyediaan jaringan pemasaran dari hasil produksi dan pengolahan sektor

perkebunan pasca panen dan pengolahan;

j) Pengembangan dan pengelolaan hutan secara efisien, adil dan berkelanjutan

sehingga meningkatkan kontribusi hutan terhadap perekonomian dan

kesejahteraan masyakarakat.

 Pembangunan perindustrian dan perdagangan dilaksanakan melalui strategi

pembangunan industri, peningkatan pemanfaatan dan penguasaan teknologi,

pengembangan industri serta penguatan institusi pasar.

a) Peningkatan produksi khususnya industri kecil dan menengah yang berbahan

baku lokal, perluasan persebaran industri kecil dan menengah melalui

sentral-sentralnya serta menumbuhkembangkan usaha dan wirausaha baru industri

kecil dan menengah;

b) Peningkatan penguasaan teknologi bertujuan untuk meningkatkan

pemanfaatan da penguasaan teknologi dalam meningkatkan efisiensi, mutu dan

daya saing industri sehingga mampu meningkatkan nilai tambah produk

industri;

c) Penguasaan institusi pasar dilaksanakan melalui penciptaan iklim yang kondusif

bagi kegiatan usaha yang kompetitif sehingga meningkatkan daya saing daerah

berbasis efisiensi;

d) Penguatan unit-unit usaha dan lembaga-lembaga ekonomi yang ada yang

memanfaatkan produk-produk unggulan;

e) Pelatihan pengolahan hasil pertanian terutama perikanan laut, pertanian

(4)

g) Pengembangan sarana dan prasarana ekonomi, seperti pasar, lembaga

keuangan, prasarana listrik dan telokomunikasi dan sebagainya;

 Pembangunan perhubungan dilaksanakan melalui strategi pengembangan sistem

transportasi darat, udara dan laut yang dilengkapi dengan pengembangan sarana

dan prasarana pendukung transportasi.

Secara lebih detail strategi ini dijabarkan melalui :

a) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana sistem transportasi yang terdiri

dari transportasi darat, udara dan laut sesuai dengan kebutuhan yang

berkembang secara efisien, ekonomis, manusiawi dan makin berkembang;

b) Pemeliharaan kondisi fisik sarana dan prasarana perhubungan;

c) Memadukan sistem jaringan perhubungan secara intermoda dengan sistem

jaringan transportasi wilayah;

d) Membangunan jaringan jalan yang menghubungkan antar distrik/ pusat

pertumbuhan baik dalam wilayah Kabupaten Fakfak maupun yang

menghubungkan dengan pusat pertumbuhan kabupaten lain di sekitar

Kabupaten Fakfak (Kaimana, Teluk Bintuni);

e) Membuka akses pelabuhan laut, baik berupa pelabuhan laut, pelabuhan

perintis, pelabuhan pendaratan ikan;

f) Membuka akses bandar udara dengan meningkatkan penyediaan sarana dan

prasarana pada bandar udara Torea dan membangun bandar udara baru di

Distrik Bomberay.

 Mengembangkan pembangunan sektor pariwisata yang dilaksanakan melalui

strategi sebagai berikut :

a) Pengembangan pariwisata sebagai industri jasa yang bernilai ekonomi dan

meningkatkan kualitas berbudaya serta meningkatkan apresiasi budaya dan

seni;

b) Mengembangkan objek dan daya tarik wisata potensial yang khas, melalui

penyediaan fasilitas pendukung dan program interpretasi;

c) Meningkatkan keanekaragaman pemanfaatan daya tarik alam dan budaya

bahari untuk menambah nilai dan daya saing produk wisata;

d) Memperkuat keunikan dan keunggulan daya tarik yang dimiliki dengan tetap

berpijak pada pelestarian sumberdaya alam untuk keberlanjutan

pengembangan;

e) Meningkatkan aksesibilitas dari sumber pasar wisatawan dan indra wilayah,

melalui penyediaan sarana dan prasarana tansportasi yang terintegrasi;

f) Memelihara dan meningkatkan kualitas hidup di kawasan wisata;

g) Menangkap pasar wisatawan ekowisata yang berkunjung ke objek-objek wisata

dan akomodasi di sumber-sumber pasar wisatawan di wilayah timur khususnya

dan I ndonesia pada umumnya;

h) Mengembangkan segmen pasar wisatawan bahari yang belum tergarap,

dengan menangkap peluang pasar wisatawan dan minat khusus lainnya;

i) Memperluas skala sasaran pasar wisata, baik nasional maupun internasional;

j) Mengembangkan program pemasaran yang sejalan dengan citra pariwisata

I ndonesia Timur pada khususnya dan I ndonesia pada umumnya;

k) Penggunaan sarana promosi wisata yang sesuai dengan target pasar

wisatawan yang ditetapkan dengan memanfaatkan aplikasi teknologi informasi

bagi promosi wisata;

l) Promosi objek wisata pontensial yang khas secara terpadu dengan objek wisata

lain yang telah berkembang dalam satu destinasi wisata;

m) Pengembangan promosi wisata yang komunikatif dan informatif melalui media

yang murah dan mudah diakses oleh masyarakat;

n) Memanfaatkan event-event promosi pariwisata daerah yang telah berlangsung

secara teratur;

o) Meningkatkan kualitas pengetahuan dan pemahaman kepariwisataan kepada

pengelola objek wisata;

p) Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan

pariwisata di daerahnya;

q) Menciptakan koordinasi yang harmonis antar berbagai pihak yang terkait dalam

pengembangan pariwisata;

r) Menyiapkan peraturan pendukung;

s) Meningkatkan ketersediaan dan kemudahan mendapatkan informasi yang

(5)

t) Mempercepat pembangunan dan penyediaan infrastruktur penunjang kegiatan

investasi dengan membangun kerjasama dengan pihak swasta;

u) Melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat mengenai rencana

pengembangan investasi pariwisata, bila memungkinkan turut melibatkan

masyarakat dalam pengelolaan jenis investasinya.

B. Kebijakan Pengembangan SDA dan Lingkungan

Arah kebijakan pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup ditekankan pada

pengendalian perusakan lingkungan yang diimbangi dengan pengembangan sistem

dan mekanisme pengelolaan sumberdaya alam yang secara langsung mendorong

peningkatan perekonomian rakyat. Untuk itu, diperlukan pengembangan hubungan

kemitraan antar berbagai stakeholders dalam pengelolaan sumber-sumber alam dalam

rangka mewujudkan pembangunan daerah yang berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan hidup. Pengelolaan dan pelestarian lingkungan dilaksanakan melalui

strategi pengendalian pencemaran lingkungan hidup, strategi penyelamatan hutan,

tanah dan air, strategi pembinaan dan pengelolaan lingkungan hidup, strategi

inventarisasi dan evaluasi sumberdaya alam. Secara lebih detail strategi ini dijabarkan

melalui :

 Pengurangan kemerosotan mutu dan fungsi lingkungan hidup perairan tawar dan

laut, tanah dan udara yang disebabkan oleh makin meningkatnya aktivitas

pembangunan;

 Pelestarian fungsi dan kemampuan sumber alam hayati dan non hayati;

 Peningkatan pelestarian fungsi ekosistem dan mengendalikan kerusakan

lingkungan serta meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pengelolaan

wilayah pesisir dan laut;

 Peningkatan jumlah dan mutu informasi sumberdaya alam serta mengembangkan

neraca dan tata guna sumber alam dan lingkungan hidup.

C. Sumberdaya Manusia

Kualitas pendidikan menjadi persoalan yang sangat penting dalam kaitannya dengan

upaya pengembangan dan pembangunan wilayah. Hal ini menyangkut berbagai faktor

manajemen. Kondisi ini memunculkan berbagai permasalahan yang sangat kompleks

dan memiliki peran yang strategis dalam pembangunan sumberdaya manusia. Strategi

dalam mewujudkan peningkatan kualitas sumberdaya manusia untuk mendukung

pengembangan wilayah Kabupaten Fakfak, meliputi :

 Meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan prasekolah;

 Meningkatkan sumberdaya tenaga pendidikan prasekolah;

 Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan prasekolah;

 Meningkatkan angka partisipasi usia sekolah (SD, SMP, SMA);

 Mengurangi angka putus sekolah;

 Meningkatkan sumberdaya manusia tenaga pendidik;

 Meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan;

 Menyediakan pelayanan pendidikan alternatif bagi masyarakat yang belum sempat

memperoleh pendidikan formal;

 Meningkatkan jangkauan pelayanan pendidikan kejar paket A, B, C dan kejar

usaha;

 Perluasan dan pengembangan kesempatan kerja, sebagai upaya untuk mengurangi

pengangguran dan meningkatnya penerimaan tenaga kerja;

 Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja melalui pemasyarakatan dan

peningkatan kegaitan pelatihan kerja dan aspek-aspek yang mempengaruhi

peningkatan produktivitas kerja;

 Perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan guna mewujudkan

ketenagakerjaan dan berusaha, sehingga tercipta hubungan yang serasi antara

pekerja dan pengusaha yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

D. Kebijakan dan Strategi Tata Ruang

Pendekatan yang digunakan di wilayah Kabupaten Fakfak ini meliputi pendekatan

pembangunan (prosperity/ development approach) dan pendekatan lingkungan

(environment approach) dengan mempertimbang-kan hal sebagai berikut :

 Menekan ekspoitasi SDA terutama sektor kehutanan dan pertambangan;

(6)

Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam perumusan kebijakan spasial dalam

pengembangan wilayah Kabupaten antara lain :

 Lemahnya akses pasar dan pusat kegiatan ekonomi di wilayah Kabupaten Fakfak

sehingga menjadi pemicu terjadinya disparitas pengembangan wilayah. Oleh

karena itu,kebijakan spasial harus bisa mendorong pemerataan pusat pertumbuhan

dan meningkatkan akses ke pusat kegiatan. Selain itu bisa membuka peluang

pusat kegiatan ekonomi lokal;

 Kelambanan dalam penyediaan sarana dan prasarana akibat kurangnya

aksesibilitas antar wilayah inteer dan antar wilayah;

 Kerjasama dengan antar wilayh sekitarnya secara komprehensif dan terkoordinasi

sehingga orientasi pembangunan sehingga tercipta sinergitas dalam kerjasama

regional yang kompetitif.

Dengan mempertimbangkan hal diatas, maka dirumuskan kebijakan spasial

pengembangan wilayah kabupaten sebagai berikut :

 Meningkatkan fungsi kawasan lindung dan kawasan konservasi. Adapun strategi

yang dilakukan untuk mencapai peningkatan kawasan lindung adalah sebagai

berikut :

a) Penetapan batas kawasan lindung;

b) Penetapan garis sempadan baik sempadan pantai maupun sempadan sungai;

c) Menetapkan bagian hulu sungai sebagai kawasan lindung;

d) Membuat peraturan daerah tentang penetapan kawasan lindung.

 Mengembangkan kawasan pusat pertumbuhan wilayah sesuai potensi yang ada.

Strategi yang dilakukan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah sebagai

berikut :

a) Menetapkan kawasan sentra produksi;

b) Penyediaan sarana dan prasarana wilayah yang menghubungkan dari dan

menuju kawasan sentra produksi;

c) Penyediaan sarana dan prasarana pengolahan produksi pasca panen;

d) Peningkatan dan pembangunan sarana dan prasarana ekonomi yang berupa

pasar baik pasar skala regional maupun lokal;

e) Membuka link pemasaran wilayah pendukung sistem investasi dan produksi.

 Meningkatkan sarana dan prasarana wilayah pendukung sistem investasi dan

produksi

a) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana transportasi darat yang

menghubungkan antar dan inter distrik/ pusat pertumbuhan baik dalam lingkup

Kabupaten Fakfak maupun dengan wilayah lain di sekitar Kabupaten Fakfak

(Kaimana, Teluk Bintuni, Nabire);

b) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana transportasi laut, baik

pelabuhan laut Fakfak maupun pembangunan pelabuhan laut baru di Fakfak

Timur;

c) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana transportasi udara baik

peningkatan pelayanan dari bandar udara Torea maupun baru bandar udara

Bomberay.

3.1.2 Rencana Struktur Ruang

A. Rencana Hirarki Wilayah

Penetapan hirarki wilayah selain didasarkan pada hasil analisis kuantitatif dengan

variabel kelengkapan fasilitas yang terdapat pada kota tersebut pada kondisi saat ini,

juga perlu mempertimbangkan rencana program-program dari pemerintah baik pusat

maupun daerah (Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Fakfak) pada kawasan-kawasan

tertentu terkait dengan fungsi kawasan serta skenario konsep pengembangan yang

telah dirumuskan. Di samping pertimbangan diatas dalam penetapan hirarki wilayah

juga mempertimbangkan aspek pemerataan wilayah, yakni penetapan wilayah berorde

I I dan I I I (skala sub kabupaten) pada wilayah timur, utara dan selatan sebagai

pendukung kota Fakfak yang merupakan orde I . Penetapan hirarki ini menjadi dasar

pula dalam penetapan sub kawasan pengembangan wilayah yang akan diuraikan pada

sub bab berikutnya. Dengan beberapa pertimbangan ini, maka rencana orde kota di

(7)

Tabel 3.1

Rencana Hirarki Pusat- Pusat Di Wilayah Kabupaten Fakfak

No Orde Sub Wilayah

1. Fungsi utama, sebagai pusat kegiatan wilayah (PKW) :

 Sebagai pusat pemerintahan lingkup Kabupaten (ibukota kabupaten)  Sebagai pusat pelayanan distrik  Sebagai pusat perdagangan dan jasa

(CBD) skala pelayanan regional kabupaten

 Sebagai pusat pelayanan pendidikan skala regional

 Sebagai pusat pelayanan kesehatan skala regional

 Sebagai pusat pelayanan komunikasi dan perhubungan

 Untuk pengembangan kegiatan pariwisata

 Sebagai pengembangan kegiatan industri kelautan dan perikanan  Sebagai pusat perdagangan dan jasa

 Sebagai pusat pelayanan

perhubungan skala distrik/lokal  Sebagai pusat pelayanan pendidikan

skala lokal/distrik

 Sebagai pusat pengembangan kegiatan pariwisata

 Sebagai pusat pelayanan pendidikan skala lokal/distrik

 Sebagai pusat pelayanan kesehatan skala lokal/distrik

 Sebagai pusat pengembangan sektor industri perkebunan rakyat

 Sebagai pengembangan kegiatan industri kelautan dan perikanan

Teluk Patipi 1. Fungsi utama :

 Sebagai pusat pelayanan distrik

 Sebagai pusat perdagangan dan jasa distrik

 Sebagai pusat pelayanan perhubungan skala distrik/lokal

 Sebagai pusat pelayanan pendidikan skala lokal

 Sebagai pusat pelayanan kesehatan skala lokal

 Sebagai pusat pelayanan komunikasi dan perhubungan

 Untuk pengembangan kegiatan industri perkebunan rakyat

4 III bomberay Bomberay 1. Fungsi utama :

 Sebagai pusat pelayanan distrik

 Sebagai pusat perdagangan dan jasa distrik

 Sebagai pusat pelayanan perhubungan skala distrik/lokal

 Sebagai pusat pelayanan pendidikan skala lokal

 Sebagai pusat kesehatan skala lokal  Sebagai pusat pengembangan

permukiman

 Sebagai pusat pengembangan pertanian dan peternakan

 Sebagai pusat pengembangan pertambangan dan energi

 Sebagai pengembangan kegiatan budidaya perikanan

 Sebagai pusat pengembangan agrobisnis

Sebagai koleksi dan distribusi 2. Fungsi Pendukung :

(8)

No Orde Sub Wilayah Pengembangan

Pusat Sub Wilayah

Pengembangan Fungsi

5 III Fakfak Timur, Karas Fakfak Timur 1. Fungsi utama :

 Sebagai pusat pelayanan distrik  Sebagai pusat perdagangan dan jasa

distrik

 Sebagai pusat pelayanan

perhubungan skala distrik/lokal

 Sebagai pengembangan kegiatan pertanian

 Sebagai pengembangan agrobisnis  Sebagai pusat pelayanan pendidikan

skala lokal

 Sebagai pusat pelayanan kesehatan skala lokal

 Sebagai pusat pelayanan komunikasi dan perhubungan

 Sebagai pusat pengembangan kegiatan industri kelautan dan perikanan

 Pusat pengembangan agroindustri

Sumber : RTRW Kabupaten Fakfak, 2006 Keterangan :

Orde I = Skala Kabupaten

Orde I I = Skala Sub Kabupaten (I nter Distrik)

Orde I I I = Skala Lokal/ Distrik (yang dipicu perkembangan yang disiapkan sebagai pengganti fungsi orde I )

Berdasarkan penetapan hirarki tersebut dapat disimpulkan pada tiap wilayah

kabupaten (timur, selatan, utara dan barat) masing-masing memiliki pusat pelayanan

sosial ekonomi. Penetapan ini dirumuskan sebagai dukungan penerapan pendekatan

pemerataan perkembangan antar wilayah. Selain itu, penetapan Distrik Bomberay

sebagai pusat kegiatan skala distrik disebabkan oleh peranannya sebagai pusat

kegiatan pertambangan migas (skala nasional) dan sebagai pusat pengembangan

kegiatan pertanian dan peternakan serta sebagai pusat pelayanan sosial ekonomi dan

permukiman terutama wilayah timur (Bomberay, Karas dan dengan wilayah luar

wilayah kabupaten) dalam hal ini adalah Kabupaten Teluk Bintuni. Untuk lebih jelasnya

rencana struktur tata ruang wilayah pada Kabupaten Fakfak dapat dilihat pada

Gambar 3.1.

B. Rencana Sistem Pusat Kegiatan

Kegiatan utama di kawasan perkotaan Fakfak yaitu pusat kegiatan pelayanan

perkotaan, pusat pemerintahan I bukota Kabupaten Fakfak, simpul jasa perhubungan

laut yang saat ini merupakan pintu masuk ke Kabupaten Fakfak. Pelabuhan ini

direncanakan untuk dikembangkan menjadi pelabuhan perintis. Selain itu secara

eksisting terdapat kegiatan pelabuhan bandar udara yaitu Bandara Torea yang

memberikan pelayanan perhubungan antara Fakfak – Ambon, Fakfak – Sorong, Fakfak

– Kaimana atau sebaliknya melalui udara. Kegiatan utama di kawasan Kokas yaitu

sarana perhubungan berupa pelabuhan perintis yang menghubungkan antara wilayah

distrik inter dan antar wilayah kabupaten dan direncanakan menjadi salah satu pintu

masuk ke Kabupaten Fakfak dengan direncanakannya pembangunan bandar udara

Bomberay. Selain pusat pelayanan jasa perhubungan, kegiatan utama lainnya adalah

kegiatan pelayanan perdagangan dan jasa skala lokal/ distrik setelah Fakfak. Pada

bagian kawasan ini juga cukup menonjol kegiatan kehutanan dan perkebunan,

pengembangan kegiatan pesisir dan laut dengan dukungan ketersediaan sarana dan

prasarana pelabuhan.

Kawasan Bomberay diharapkan akan lebih berkembang sejalan dengan fungsi produksi

hasil pertanian. Kawasan ini diharapkan berkembang menjadi pusat koleksi dan

distribusi komoditas sektor primer bagi pelayanan lokal dan regional terutama terkait

dengan pengembangan industri pertanian melalui konsep pengembangan agropolitan

yang didukung dengan pembangunan sarana dan prasarana penunjang. Disamping itu,

kawasan ini juga dapat dikembangkan sebagai kawasan pertambangan migas sesuai

dengan potensi sumberdaya alam yang terdapat di Distrik Bomberay ini. Untuk

memenuhi kebutuhan pendudukan akan perumahan, maka Distrik Bomberay ini

merupakan kawasna yang direncanakan untuk pengembangan kawasan permukiman

sesuai dengan kesesuaian lahan secara fisik dan lingkungan.

Kawasan Fakfak Timur diarahkan menjadi sentra kegiatan pertanian, pesisir dan

kelautan terutama sub sektor perikanan tangkap sesuai dengan potensi sumberdaya

alam wilayah. Disamping itu, kawasan ini direncanakan sebagai pintu masuk ke

Kabupaten Fakfak melalui jalur laut, dengan direncanakannya pembangunan

pelabuhan laut. Disamping itu, pada kawasan ini juga didukung dengan

(9)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH KABUPATEN FAKFAK

Gambar 3.1

(10)

C. Rencana Sistem Transportasi

Sistem transportasi yang ada di wilayah Kabupaten Fakfak ada tiga, yaitu sistem

transportasi darat, laut dan udara. Namun untuk keterkaitan antar pusat pertumbuhan

di wilayah kabupaten digunakan sistem transportasi darat dan laut , sedangkan jalur

transportasi udara digunakan untuk mendukung keterkaitan dengan wilayah

kabupaten/ provinsi lain. Adanya tiga sistem transportasi yang melayani pergerakan

internal dan eksternal, maka dikaitkan dengan karakteristik pelayanan dari

masing-masing sistem prasarana transportasi tersebut, rencana pengembangan sistem

transportasi diklasifikasikan dalam dua tipologi, yaitu sistem transportasi yang

melayani pergerakan intra kawasan yaitu sistem prasarana transportasi darat dan

transportasi laut dan sistem transportasi darat, laut dan transportasi udara yang

melayani pergerakan inter kawasan yaitu terhadap wilayah yang lebih luas.

Sejalan dengan pola distribusi struktur jaringan jalan yang direncanakan adalah

jaringan jalan lokal primer yang berfungsi menghubungkan antara pusat -pusat

kecamatan dan jalan kolektor sekunder yang menghubungkan pusat kecamatan

dengan pusat-pusat perdesaan dan antar pusat perdesaan, serta jalan arteri sekunder

yang menghubungkan Kabupaten Fakfak dengan kabupaten lain disekitarnya. Dalam

pengembangan jaringan jalan yang berfungsi memberikan peningkatan pelayanan

akasesibilias di dalam wilayah Kabupaten Fakfak tersebut, maka dengan melihat

kondisi dan karakteristik prasarana jalan yang ada, perlu dilakukan :

 Peningkatan fungsi jaringan jalan yang telah ada;

 Peningkatan perkerasan jaringan jalan;

 Pengembangan jaringan jalan baru untuk menghubungkan pusat -pusat

pertumbuhan kecamatan dan pusat pertumbuhan desa.

Untuk mendukung pemasaran hasil produksi dan interaksi masyarakat, sistem

prasarana yang dikembangkan ini perlu ditunjang oleh moda angkutan penumpang

yang melayani pusat-pusat pertumbuhan yang ada dan yang direncanakan. Untuk

mendukung intensitas pergerakan eksternal baik menuju wilayah perencanaan atau

keluar dari wilayah perencanaan, maka terintegrasinya ketiga sistem prasarana

transportasi dan moda perangkutan yang ada merupakan satu hal yang sangat

penting. Kondisi sarana perangkutan yang telah ada seperti angkutan penumpang dari

pelabuhan laut dan bandar udara, perlu ditingkatkan baik dari segi kuantitas maupun

kualitas pelayanannya. Selain itu, adanya pusat -pusat pertumbuhan baru yang akan

dikembangkan seperti pengembangan kegiatan pariwisata di Distrik Kokas, Fakfak

Timur, Fakfak Tengah, maka pengembangan sistem transportasi darat perlu juga

mendukung rencana pengembangan kawasan ini. Adapun rencana sistem transportasi

yang dikembangkan di Kabupaten Fakfak dalam rangka membuka akses ke setiap

distrik dan akses ke wilayah di sekitar Kabupaten Fakfak adalah sebagai berikut :

Transportasi Darat

Rencana transportasi darat bertujuan untuk membuka akses antar distrik di dalam

wilayah Kabupaten Fakfak yang bertujuan untuk mengantisipasi keterisolasian dan

disparitas wilayah sehingga terwujud keseimbangan pengembangan wilayah

dengan lancarnya perhubungan untuk jalur koleksi dan distribusi hasil sumberdaya

alam. Adapun rencana transportasi yang di Kabupaten Fakfak untuk

pengembangan wilayah dalam percepatan pertumbuhan ekonomi wilayah adalah

sebagai berikut:

a) Pembangunan jaringan jalan baru, mencakup :

1) Sistem jaringan jalan primer, yaitu jalan yang menghubungkan antara

wilayah PKL dengan PKW atau jalan yang menghubungkan antara wilayah

PKL dengan wilayah PKL yang terdiri dari jalan arteri primer, arteri sekunder

dan jalan lokal primer. Berdasarkan klasifikasi dari sistem jaringan jalan

primer tersebut, maka rencana jaringan jalan di Kabupaten Fakfak adalah

sebagai berikut :

 Jalan arteri sekunder yaitu :

a. Jalan lingkar selatan yang menghubungkan Distrik Fakfak – Fakfak

Tengah – Fakfak Timur – Distrik Karas – Kabupaten Kaimana –

Nabire – Mimika

b. Jalan lingkar utara, yang menghubungkan Distrik Fakfak – Kokas –

Bomberay – Kabupaten Teluk Bintuni – Babo.

 Jalan kolektor primer yaitu :

(11)

b. Jalan yang menghubungkan Distrik Kokas – dengan Distrik

Bomberay

c. Jalan yang menghubungkan distrik Bomberay – Karas

d. Pembangunan jalan baru; jalan lingkar barat yang menghubungkan

Fakfak – Fakfak Barat – Teluk Patipi

 Jalan kolektor sekunder yaitu :

a. Peningkatan status jalan HPH, yaitu jalan yang menghubungkan

Distrik Karas dengan Distrik Bomberay

b) Perbaikan dan peningkatan jaringan jalan, mencakup :

1) Perbaikan jaringan jalan arteri sekunder yang menghubungkan Kota Fakfak

– Distrik Kokas

2) Perbaikan jaringan jalan kolektor primer yang menghubungkan Distrik

Kokas - Bomberay

c) Peningkatan status terminal wilayah yang terdapat di Kota Fakfak menjadi

terminal kelas B dengan skala pelayanan regional dan lokal

d) Pembangunan terminal wilayah di Distrik Bomberay kelas B dengan skala

pelayanan regional dan lokal.

Transportasi Laut

Rencana transportasi laut dalam rangka pengembangan wilayah di Kabupaten

Fakfak bertujuan untuk membuka akses wilayah Kabupaten Fakfakdengan wilayah

kabupaten atau provinsi sekitarnya. Rencana transportasi laut dalam rangka

pengembangan wilayah Kabupaten Fakfak adalah sebagai berikut :

a) Pembangunan pelabuhan laut baru dengan skala pelayanan regional di Distrik

Fakfak Timur yang menghubungkan Fakfak ke wilayah yang ada disekitarnya

seperti Fakfak – Kabupaten Teluk Bintuni – Kaimana – Sorong – Ambon –

Surabaya – Jakarta;

b) Peningkatan pelabuhan rakyat di Distrik Bomberay menjadi pelabuhan perintis

yang dapat menghubungkan antar distrik dan juga menghubungkan antar

kabupaten yang ada disekitar Kabupat en Fakfak;

c) Peningkatan pelayanan dari pelabuhan laut, baik pelabuhan laut yang ada saat

ini, terutama dalam peningkatan kelengkapan sarana dan prasarana pelabuhan

laut yang terdapat di Kota Fakfak maupun pelabuhan laut yang terdapat di

Distrik Kokas.

Transportasi Udara

Rencana transportasi udara dalam rangka pengembangan wilayah di Kabupaten

Fakfak bertujuan untuk membuka akses wilayah Kabupaten Fakfak dengan wilayah

kabupaten atau provinsi sekitarnya. Rencana transportasi udara dalam rangka

pengembangan wilayah Kabupaten Fakfak adalah berikut :

a) Pembangunan bandar udara baru (bandar udara Bomberay) dengan skala

pelayanan seperti Fakfak – Kabupaten Teluk Bintuni – Kaimana – Sorong –

Ambon – Surabaya – Jakarta dan lain-lain

b) Peningkatan pelayanan dari bandar udara Torea yang ada saat ini, terutama

dalam peningkatan kelengkapan sarana dan prasarana bandar udara.

Untuk lebih jelasnya rencana sistem transportasi di Kabupaten Fakfak dapat dilihat

(12)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH KABUPATEN FAKFAK

Gambar 3.2

(13)

3.1.3 Rencana Pola Pemanfaatan Ruang

Substansi dari rencana pola pemanfaatan ruang meliputi batas-batas kegiatan sosial,

ekonomi, budaya dan kawasan-kawasan lainnya (kawasan lindung dan kawasan

budidaya). Tujuan pengembangan rencana pola pemanfaatan ruang kerja :

 Pemanfaatan ruang harus memperhatikan daya dukung lingkungan;

 Tersedianya lahan yang dapat menampung perkembangan jumlah penduduk dan

tenaga kerja;

 Terciptanya sinkronisasi antara rencana pada pemanfaatan ruang dan rencana

struktur tata ruang yang dikembangkan;

 Memperhatikan kesesuaian lahan dan kondisi eksisting;

 Mewujudkan aspirasi masyarakat.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka rencana pola pemanfaatan

Kabupaten Fakfak Tahun 2025 dikembangkan untuk kawasan lindung Menetapkan

kawsan lindung sebesar 608.721,89 Ha (42,51% ) yang meliputi rencana pemanfaatan

ruang kawasan lindung (hutan) dengan luas 508.56,25 Ha (35,51% ) dari luas

Kabupaten Fakfak dan kawasan lindung (non hutan) sebesar 100.154,64 Ha (6,99% )

dari luas Kabupaten Fakfak. Dengan demikian kawasan lindung di Kabupaten Fakfak

sebesar 608.721,89 Ha (42,51% ) dan kawasan budidaya sebesar 823.318,11

(57,49% ). Secara lebih lengkap, rencana pola pemanfaatan ruang Kabupaten Fakfak

pada Tahun 2025 dapat dilihat padaTabel 3.2. dan Gambar 3.3.

Tabel 3.2

Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Kabupaten Fakfak Tahun 2025

No Pemanfaatan Lahan Luas (Ha) Proporsi (%)

1 Kawasan Lindung 608.721,89 42,51

a. Hutan lindung 508.562,56 35,51

b. Cagar alam 58.795,56 4,11

c. Sempadan pantai 26.988,68 1,88

d. Sempadan sungai 14.370,40 1,00

2 Kawasan Budidaya Pertanian 542.222,29 38,14

a. Perkebunan 93.775,89 8,55

b. Pertanian 92.245,33 6,44

c. Hutan produksi tetap 109.525,45 7,65

d. Hutan produksi terbatas 150.386 10,50

e. Hutan konversi 100289,62 7,00

3 Kawasan Budidaya Non Pertanian 277.095,82 19,35

a. Permukiman 145.218,42 10,14

b. Pariwisata 131.877,40 9,21

(14)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH KABUPATEN FAKFAK

Gambar 3.3

(15)

3.2

Skenario Pengembangan Sektor/Bidang PU/Cipta Karya

3.2.1 Sub Bidang Air Minum

Kebutuhan air bersih di Kabupaten Fakfak

meliputi kebutuhan rumah tangga

(domestik), kebutuhan untuk sarana

lingkungan, kegiatan perekonomian dan

produksi (non domestik). Sistem

pelayanan air bersih di Kabupaten Fakfak

dapat dilayani melalui sambungan PDAM

khusus untuk daerah kawasan wilayah

kota yang mencakup Distrik Fakfak, Fakfak

Tengah dan sebagian Fakfak Barat, sedangkan yang tidak terlayani oleh sambungan

PDAM air bersih dapat diperoleh langsung melalui sungai dengan menggunakan

sambungan pipa langsung dari sumber air (hulu sungai) yang kemudian ditampung

dengan pipa di rumah masyarakat.

Sumber air baku yang digunakan oleh

PDAM adalah dengan memanfaatkan 3

sumber air, kampung sungai dan kalimati,

sumber air yang ada dalam kondisi baik

yaitu tidak berbau, tidak berwarna dan

tidak berasa. Selain menggunakan 3

sumber air masyarakat di Kabupaten

Fakfak memanfaatkan PDAM, dimana PDAM belum melayani seluruh masyarakat di

Kabupaten Fakfak. Untuk saat ini PDAM melayani kawasan perkotaan dan belum

sampai ke pedesaan. Tahun 2005 kebutuhan air rata-rata di Kabupaten Fakfak adalah

686.952 liter/ hari dimana mengalami suatu kebocoran yang sebesar 412.171,

sedangkan untuk perencanaan 20 tahun mendatang yaitu 2025 kebutuhan air

rata-rata di Kabupaten Fakfak sebesar 953.037 liter/ hari dengan kebocoran air sebesar

571.822. Untuk lebih jelasnya mengenai persediaan air bersih di Kabupaten Fakfak

dapat dilihat padaTabel 2.18.

Tabel 2.18

Kebutuhan Air Bersih di Kabupaten Fakfak Tahun 2005 – 2010, 2015, 2020 dan 2025

No Distrik Satuan Proyeksi Kebutuhan Air

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025

Kebutuhan Jumlah Sambungan

1 Fakfak SR 5613 5994 5998 6001 6005 6008 6025 6043 6060 Fakfak Tengah 2354 2259 2331 2403 2475 2547 2906 3266 3625 Fakfak Barat 901 899 968 1036 1105 1173 1516 1859 2201 Fakfak Timur 765 783 786 788 791 794 807 820 933 Karas 1049 1079 1114 1148 1182 1217 1389 1560 1732 Kokas 963 905 933 962 991 1020 1164 1308 1452 Teluk Patipi 727 682 704 726 747 769 878 986 1095 kramongmongga 581 545 562 579 597 614 701 787 874 Bomberay 582 565 583 601 619 637 727 817 907

Kab. Fakfak 32373 32602 12833 13065 13296 13527 14684 15841 36998

2 Fakfak KU 281 300 300 300 300 300 301 302 303 Fakfak Tengah 118 113 117 120 124 127 145 163 181 Fakfak Barat 45 45 48 52 55 59 76 93 110 Fakfak Timur 38 39 39 39 40 40 40 41 42 Karas 52 54 56 57 59 61 69 78 87 Kokas 48 45 47 48 50 51 58 65 73 Teluk Patipi 36 34 35 36 37 38 44 49 55 kramongmongga 29 27 28 29 30 31 35 39 44 Bomberay 29 28 29 30 31 32 36 41 45

Kab. Fakfak 677 686 699 712 726 739 806 872 939

Saluran Pipa Air Minum PDAM

(16)

No Distrik Satuan Proyeksi Kebutuhan Air

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025

Kebutuhan Air Domestik (ltr/org/hr)

1 Fakfak SR 561260 599434 599780 600126 600471 600817 602546 604275 606004 Fakfak Tengah 235420 225910 233101 240291 247482 254672 290625 326578 362531 Fakfak Barat 90120 89926 96778 103630 110483 117335 151597 185858 220120 Fakfak Timur 76500 78323 78584 78845 79106 79367 80673 81979 83285 Karas 104900 107932 111367 114802 118238 121673 138850 156027 173204 Kokas 96340 90461 93340 96220 99099 101978 116375 130772 145168 Teluk Patipi 72740 68210 70381 72552 74724 76895 67750 98606 109461 kramongmongga 58100 54471 56205 57939 59672 61406 70075 76744 87413 Bomberay 58220 56531 58330 60130 61929 63728 72725 81722 90719

Kab. Fakfak 3353600 13711937 1397866 1424535 1451204 1477873 1611217 1744561 1877906

2 Fakfak KU 8419 8992 8997 9002 9007 9012 9038 9064 9090 Fakfak Tengah 3531 3389 3497 3604 3712 3820 4359 4899 5438 Fakfak Barat 1352 1349 1452 1554 1657 1760 2274 2788 3302 Fakfak Timur 1148 1175 1179 1183 1187 1191 1210 1230 1249 Karas 1574 1619 1671 1722 1774 1825 2083 2340 2598 Kokas 1445 1357 1400 1443 1486 1530 1746 1962 2178 Teluk Patipi 1091 1023 1056 1088 1121 1153 1316 1479 1642 kramongmongga 872 817 843 869 895 921 1051 1181 1311 Bomberay 873 848 875 902 929 956 1091 1226 1361

Kab. Fakfak 20304 20568 20968 21368 21768 22168 24168 26168 28169

Kebutuhan Air Non Domestik (ltr/org/hr)

1 Fakfak QND 113936 121685 121755 121825 121896 121966 122317 122668 123019 Fakfak Tengah 47790 45860 47319 48779 50239 51698 58997 66295 73594 Fakfak Barat 18294 18255 19646 21037 22428 23819 30774 37729 44684 Fakfak Timur 15530 15900 15953 16006 16059 16112 16377 16642 16907 Karas 21295 21910 22607 23305 24002 24700 28187 31674 35160 Kokas 19557 18364 18948 19533 20117 20702 23624 26547 29469 Teluk Patipi 14766 13847 14287 14728 15169 15610 17813 20017 22221 kramongmongga 11794 11058 11410 11762 12113 12465 14225 15985 17745 Bomberay 11819 11476 11841 12206 12572 12937 14763 16590 18416

Kab. Fakfak 274781 278353 283767 289161 294594 300008 327077 354146 381215

Kebocoran Air

2 Fakfak QKA 170904 182528 182633 182738 182844 182949 183475 184002 184528 Fakfak Tengah 71685 68790 70979 73169 75358 77548 88495 99443 110391 Fakfak Barat 27442 27382 29469 31555 33642 35728 46161 56594 67026 Fakfak Timur 23294 23849 23929 24008 24008 24167 24565 24963 25360 Karas 31942 32865 33911 34957 36003 37049 42280 47510 52741 Kokas 29336 27545 28422 29299 30176 31052 25436 39820 44204 Teluk Patipi 22149 20770 21431 22092 22753 23414 26720 30025 33331 kramongmongga 17691 16586 17114 17642 18170 18698 21338 23978 26617 Bomberay 17728 17214 17762 18309 18857 19405 22145 24884 27624

Kab. Fakfak 412171 417530 425650 433771 441892 450012 490616 531219 571822

Total Kebutuhan Air Rata-rata (ltr/hr)

3 Fakfak Qrata2 284839 304213 304388 304564 304739 304915 305792 30670 307547

Fakfak Tengah 119476 114649 118299 121948 125597 129246 147492 165739 183985 Fakfak Barat 45736 45637 49115 52592 56070 56547 76935 94323 111711 Fakfak Timur 38824 39749 39881 40014 40146 40279 40942 41604 42267 Karas 53237 54775 56519 58262 60006 61749 70466 79184 87901 Kokas 48893 45909 47370 48832 50293 51754 59060 66367 73673 Teluk Patipi 36916 34617 35719 36820 37922 39024 44533 50042 55551 kramongmongga 29486 27644 28524 29404 30284 31164 35563 39963 44362 Bomberay 29547 28689 29603 30516 31429 32342 36908 41474 46040

Kab. Fakfak 686952 695883 709417 722951 736486 750020 817693 88565 953037

Sumber : RTRW Kaupaten Fakfak, 2006

3.2.2 Sub Bidang Sampah

Pengelolaan sampah di Kabupaten Fakfak dilakukan

dengan 2 (dua) sistem yaitu :

 Sistem tradisional yaitu dilakukan sendiri dengan cara

menimbun atau membakar

 Sistem pengelolaan yang dilakukan melalui lembaga

yang terstruktur dengan cara mengkoordinir

sampah-sampah kemudian membuangnya ke tempat

pembuangan akhir maupun tempat pembuangan

sementara.

Pada Tahun 2007 sampah di Kabupaten Fakfak yang berasal dari berbagai macam

kegiatan yaitu permukiman sebesar 135.360 liter/ hari, komersil dan pasar sebesar

27.140 serta jalan serta fasilitas lainnya sebesar 21.996 liter/ hari, sedangkan untuk

perencanaan 20 tahun mendatang yaitu 2025

sampah yang dihasilkan dari kegiatan

permukiman sebesar 479.622 liter/ hari,

komersil dan pasar sebesar 96.164 liter/ hari

serta yang dihasilkan jalan dan fasilitas

lainnya sebesar 479.622 liter/ hari, dengan

demikian di masa mendatang kegiatan yang

memberikan jumlah sampah terbesar adalah permukiman, jalan serta fasilitas

lainnya. Untuk lebih jelasnya mengenai proyeksi sampah di Kabupaten Fakfak dapat

(17)

Berdasarkan hasil pengamatan tidak

seluruhnya dapat dikelola Dinas Kebersihan,

selain itu persampahan membutuhkan suatu

perhatian yang lebih yaitu memperhitungkan

lokasi TPA dengan mempertimbangkan volume

sampah yang akan dihasilkan, dengan

demikian untuk 20 tahun mendatang yaitu

2025 Kabupaten Fakfak membutuhkan TPA sebanyak 3 unit, sedangkan untuk

pengangkutan sampah ke lokasi TPA diperlukan suatu angkutan operasional berupa

truk. Untuk lebih jelasnya mengenai volume sampah dan luas TPA serta armada

angkutan sampah di Kabupaten Fakfak dapat dilihat pada Tabel 2.20 dan pada

Tabel 2.21 mengenai Analisis Kebutuhan Armada Pengangkutan Sampah di

Kabupaten Fakfak pada Tahun 2005 – 2010, 2015, 2020 dan 2025

Tabel 2.19

Proyeksi Sampah di Kabupaten Fakfak Tahun 2005 – 2010, 2015, 2020 dan 2025

No Distrik Sumber Proyeksi Sampah (lt/hr)

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025

1 Fakfak

56126 62821 65874 69076 4847 96019 96295 122083 154775 2 Fakfak Tengah 23542 23675 26502 27658 72433 40700 46446 65979 92592 3 Fakfak Barat 9012 9424 10629 11928 29853 18752 24227 37549 56219 4 Fakfak Timur 7650 8208 8631 9075 13327 12684 12893 16562 21271 5 Karas 10490 11311 12231 13214 9542 19445 22190 31522 44237 6 Kokas 9634 9480 10252 11075 14263 16298 18598 26420 37076 7 Teluk Patipi 7274 7148 7730 8351 11954 12289 14024 19921 27957 8 kramongmongga 5810 5709 6173 6669 9014 9814 11199 15909 22326 9 Bomberay 5822 5924 6406 6921 7198 10185 11622 16510 23170

Kabupaten 135360 143701 153528 163967 172431 236184 257494 352456 479622

1 Fakfak

11253 12596 13208 13850 14523 15229 19307 24478 31032 2 Fakfak Tengah 4720 4747 5133 5545 5986 6455 9312 13229 18565 3 Fakfak Barat 1807 1890 2131 2392 2672 2974 4858 7529 11272 4 Fakfak Timur 1534 1646 1730 1820 1913 2021 2585 3321 4265 5 Karas 2103 2268 2452 2649 2860 3084 4449 6320 8869 6 Kokas 1932 1901 2055 2221 2397 2585 3729 5297 7434 7 Teluk Patipi 1458 1433 1550 1674 1807 1949 2812 3994 5605 8 kramongmongga 1165 1167 1238 1337 1443 1556 2245 3190 4476 9 Bomberay 1167 1188 2384 1388 1498 1615 2330 3310 4646

Kabupaten 27140 28812 30782 32875 35098 37459 51628 70668 96164

1 Fakfak

9120 62821 65874 69076 72433 75854 96295 122083 154775 2 Fakfak Tengah 3826 23675 25602 27658 29853 32195 46446 65979 92592 3 Fakfak Barat 1464 9424 10629 11928 13327 14833 24227 37549 56219 4 Fakfak Timur 1243 8208 8631 9075 9542 10033 12893 16562 21271 5 Karas 1705 11311 12231 1.3214 14263 15382 22190 31522 44237 6 Kokas 1566 9480 10252 11075 11954 12892 18598 26420 37076 7 Teluk Patipi 1182 7148 7730 8351 9014 9721 14024 19921 27957 8 kramongmongga 944 5709 6173 6669 7198 7763 11199 15909 22326 9 Bomberay 946 5924 6406 6921 7470 8056 11622 16510 23170

Kabupaten 21996 143701 353528 163967 175055 186829 257494 352456 479622

Sumber : RTRW Kota Fakfak, 2006

Rumah Kompos

(18)

Tabel 2.20

Kebutuhan Luas Tempat Penampungan Akhir ( TPA) Sampah di Kabupaten Fakfak Tahun 2005 – 2010, 2015, 2020 dan 2025

No Distrik

Volume Sampah )M4/hr) Kebutuhan Luas TPA (Ha/Th)

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025 2007 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025

1 Fakfak 76 138 145 152 92 187 212 269 341 0,28 0,50 0,53 0,55 0,34 0,68 0,77 0,98 1,24

2 Fakfak Tengah 32 52 56 61 108 79 102 145 204 0,12 0,19 0,21 0,22 0,40 0,29 0,37 0,53 0,74

3 Fakfak Barat 12 21 23 26 46 37 53 83 124 0,04 0,08 0,09 0,10 0,17 0,13 0,19 0,30 0,45

4 Fakfak Timur 10 18 19 20 25 25 28 36 47 0,04 0,07 0,07 0,07 0,09 0,09 0,10 0,13 0,17

5 Karas 14 25 27 29 27 38 49 69 97 0,05 0,09 0,10 0,11 0,14 0,14 0,18 0,25 0,36

6 Kokas 13 21 23 24 29 32 41 58 82 0,05 0,08 0,08 0,09 0,12 0,12 0,15 0,21 0,30

7 Teluk Patipi 10 16 17 18 23 24 31 44 62 0,04 0,06 0,06 0,07 0,09 0,09 0,11 0,16 0,22

8 kramongmongga 8 13 14 15 18 19 25 35 49 0,03 0,05 0,05 0,05 0,07 0,07 0,09 0,13 0,18

9 Bomberay 8 13 14 15 16 20 26 36 51 0,03 0,05 0,05 0,06 0,07 0,07 0,09 0,13 0,19

Kabupaten 184 316 338 361 383 460 567 776 1055 0,67 1,15 1,23 1,32 1,68 1,68 2,07 2,03 3,85

Sumber : RTRW Kabupaten Fakfak, 2006

Keterangan :

F = Faktor rasio (1,20)

R = Laju timbunan sampah (lt/ org/ hr) V = F.R (1-D).P.N

D = Faktor Densitas (ton/ m3)

P = Faktor pemadatan (25% - 75% ) A =

v

A

x

h

h

v

V = Volume sampah padat (m3/ org/ hr)

H = Tinggi timbunan (m)

A = Luas lahan TPA (m3/ ...., atau ha/ th)

(19)

Tabel 2.21

Analisis Kebutuhan Armada Pengangkutan Sampah di Kabupaten Fakfak Tahun 2005 – 2010, 2015, 2020 dan 2025

No Distrik Sumber Trip (Jam) Cotruk(M3)

Armada Truk (Unit)

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025

1 Fakfak

Sumber : RTRW Kabupaten Fakfak, 2006

3.2.3 Sub Bidang Air Limbah

Saluran pembuangan yaitu untuk pembuangan

limbah cair rumah tanggga ataupun industri dan

juga untuk mengalirkan air hujan (Run Off),

saluran yang digunakan untuk mengalirkan

limbah cair dan air limpasan air hujan (run off)

adalah bersifat alami dan buatan, saluran alami

yang dipakai sebagai saluran drainase adalah

sanitasi alam berupa parit/ selokan dari sungai yang kemudian limbah cair itu menuju

pantai.

Dalam suatu w ilayah air kotor yang ada di Kabupaten Fakfak berasal dari air kotor

yang ditimbulkan dari rumah tangga yang disebut limbah kotor domestik dan air kotor

yang dihasilkan dari buangan kegiatan ekonomi, industri masyarakat disebut air kotor

non domestik.

Gambar 3.4

(20)

Berdasarkan hasil analisis produksi limbah cair yang diperoleh dari penggunaan

masyarakat setempat untuk masa yang akan datang diketahui bahwa, intensitas

terhada produksi limbah cair semakin meningkat pada tahun perencanaan. Oleh

karena itu diperlukan sebuah pengelolaan mengenai limbah cair, baik yang diperoleh

dari hasil rumah tangga, industri perkantoran, maupun dari daerah perdagangan.

Sehingga tercipta lingkungan yang sehat dan nyaman dan dapat mendorong

pembangunan ke arah yang lebih baik. Produksi air limbah di Kabupaten Fakfak Tahun

2007 sebesar 549.562 liter/ hari, sedangkan berdasarkan hasil analisis untuk kurun

waktu 20 tahun mendatang yaitu 2025 produksi limbah yang akan dihasilkan oleh

Kabupaten Fakfak sebesar 762.430 liter/ hari. Untuk lebih jelasnya mengenai produksi

air limbah di Kabupaten Fakfak dapat dilihat pada Tabel 2.22.

Tabel 2.22

Produksi Air Limbah di Kabupaten Fakfak Tahun 2005 – 2010, 2015, 2020 dan 2025

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025

1 Fakfak Barat 227.872 243.370 243.511 243.651 243.791 243.932 244.634 245.336 246.038 2 Fakfak Timur 95.581 91.719 94.639 97.558 100.478 103.397 117.994 132.591 147.188 3 Fakfak 36.589 36.510 39.292 42.074 44.856 47.638 61.548 75.458 89.369 4 Kokas 31.059 31.799 31.905 32.011 32.117 32.223 32.753 33.284 33.814 5 Karas 42.589 43.820 45.215 46.610 48.005 49.399 56.373 63.347 70.321 6 Fakfak Tengah 39.114 36.727 37.896 39.065 40.234 41.403 47.248 53.093 58.938 7 Kramongmongga 29.532 27.693 28.575 29.456 30.338 31.219 35.627 40.034 44.441 8 Teluk Patipi 23.589 22.115 22.819 23.523 24.227 24.931 28.450 31.970 35.490 9 Bomberay 23.637 22.952 23.682 24.413 25.143 25.874 29.526 33.179 36.832

549.562 556.705 567.534 578.361 589.189 600.016 654.153 708.292 762.431

Sumber : RTRW Kab. Fakfak, 2006

No. Distrik

Kabupaten

Produksi Air Limbah ( lt/ hr)

3.2.4 Sub Bidang Jalan Lingkungan

Sejalan dengan pola distribusi struktur jaringan jalan yang direncanakan adalah

jaringan jalan lokal primer yang berfungsi menghubungkan antara pusat-pusat

kecamatan dan jalan kolektor sekunder yang menghubungkan pusat kecamatan dengan

pusat - pusat perdesaan dan antar pusat perdesaan, serta jalan arteni sekunder yang

menghubungkan kabupaten Fakfak dengan kabupaten lain disekitamya. Dalam

pengembangan jaringan jalan yang berfungsi memberikan peningkatan pelayanan

aksesibilitas didalam wilayah Kabupaten Fakfak tersebut, maka dengan melihat kondisi

dan karakteristik prasarana jalan yang ada, perlu dilakukan :

a) Pembangunan jaringan jalan baru, antara lain mencakup beberapa hal sebagai

berikut :

• Sistem Jaringan Jalan Primer, yaitu jalan yang menghubungkan antara wilayah

PKL dengan PKW atau jalan yang menghubungkan antara wilayah PKL dengan

wilayah PKL, yang terdiri dan jalan arteri primer, arteri sekunder, dan jalan loka

primer. Berdasarkan kiasifikasi dad sistem jaringan jalan primer tersebut, maka

rencana jaringan jalan di Kabupaten Fakfak adalah sebagai berikut:

i. Jalan arteri sekunder yaitu:

1. Jalan I ingkar selatan yang menghubungkan distnik Fakfak - Fakfak Tengah

— Fakfak Timur — Distrik Karas — Kabupaten Kaimana — nabire - Mimika

2. Jalan I ingkar utara, yang menghubungkan distnik Fakfak — Kokas —

Bomberay — Kabupaten teluk Bintuni - babo

ii. Jalan kolektor primer, yaitu:

1. Jalan yang menghubungkan Distnik Kokas — distnik Kramomongga

(21)

3. Jalan yang menghubungkan distrik Bomberay — Karas

4. Pembangunan jalan baru; jalan I ingkar barat yang menghubungkan fakfak

— fakfak barat — teluk patipi

iii. Jalan kolektor sekunder, yaitu:

1. Peningkatan status jalan HPH, yaitu jalan yang menghubungkan Distrik

Karas dengan Distrik Bomberay

b) Perbaikan dan peningkatan jaringan jalan, mencakup:

• Perbaikan jaringan jalan arteri sekunder yang menghubungkan Kota Fakfak

— Distrik Kokas

 Perbaikan jaringan jalan kolektor primer yang menghubungkan distrik Kokas

— Bomberay.

3.2.5 Sub Bidang Drainase

Pada umumnya sistem jaringan drainase di

Kawasan Perkotaan Fakfak terbagi atas dua

macam, yaitu drainase buatan yang terdapat

di kawasan perkotaan yang terdiri dari

drainase terbuka dan ada juga drainase

tertutup, drainase alami terdapat di daerah

puncak. Drainase alami ini kondisinya ada

yang masih bisa dialiri air dan ada yang

sudah tertutup tanah.

Kawasan Perkotaan Fakfak merupakan wilayah pesisir dengan kondisi kelerengan yang

bergelombang. Di bagian hulu kawasan ini merupakan hutan lebat yang masih utuh dan

berfungsi sebagai pengatur impasan air permukaan. Dengan bentuk kelerengan yang

terjal tidak terdapat banyak sungai yang mengalir ke kawasan ini. Terdapat 5 buah

sungai yang mengalir melintasi kawasan ini, 2 sungai terdapat di Distrik Fakfak Barat, 2

sungai lagi mengalir di Distrik Fakfak dan satu buah sungai mengalir di Distik Fakfak

Tengah. Sungai-sungai ini tidak terlalu panjang, dan bermuara masih di bagian

administrasi kawasan. Namun demikian meskipun jumlah sungal ini sedikit, tapi karena

morfologi kawasan yang terjal menjulur pendek menuju laut, maka dipastikan air

permukaan cepat mengalir menyusuri tanah dan bermuaran di laut.

Drainase kota sebagian besar terdapat di Distrik Fakfak dan Distrik Fakfak Tengah

mengikuti arah jaringan jalan. Saluran ini merupakan saluran buatan atau anak-anak

sungai yang sudah mengalami perkerasan. Sistem jaringan yang ada belum terpadu

sehingga belum tampak pola teratur yang menggabungkan saluran tersier, sekunder

dan primer. Umumnya kondisi fisik saluran yang ada sudah banyak yang membutuhkan

perawatan karena selain bangunannya yang sudah mulai pelapukan, disebagian tempat

juga banyak tersumbat oleh tumpukan sampah.

Pada dasarnya sistem pengaliran air permukaan saat ini tidak terlalu bermasalah karena

didukung oleh kelerengan yang memungkinkan air mengalir secepat mungkin di

saluran. Namun demikian, seiring berubahnya kondisi bentang alam di masa yang akan

datang, saluran drainase di kawasan ini perlu dikelola sedemikian rupa sehingga aliran

run off mengikuti arah aliran yang terpadu dan sesuai kaidah teknis.

Kondisi drainase perkotaan yang tedetak di jalan Ahmad Yani ini menggunakan pola

sistem drainase tertutup. Drainase yang ada di sekitar kawasan perkotaan tidak

berfungsi dengan semestinya (ada beberapa drainase yang tertimbun oleh sampah,

(22)

Tabel 2.24

1 Sanitasi Makam Tanjung Pasangan Makam Lokasi pasir Perlu Pembersihan

Sendiri - Pantai Tanjung Batu Tanjung Usman Tamzil material Padat

Sendiri Sendiri

2 Sanitasi Masjid Agung - Pasangan Simpang Sisi Makam Perlu Pembersihan

Makam Tanjung Sendiri Batu Atas Masjid Tanjung material/ sampah

Agung Sendiri

3 Sanitasi Komplek Pasangan Rumah Samping Perlu Pembersihan

Transmigrasi - Masjid Agung Batu Warga rumah I mam material/ sampah

(Jazuli) masjid Agung pada gorong depan

Komplek transmigrasi 4 Sanitasi kantor Prabu Alaska - Pasangan Pagar Sisi Pantai depan

Pantai Prabu Alaska Batu Atas Kantor Kantor Prabu Prabu Alaska Alaska 5 Sanitasi - Cengkeh Tiga - Pasangan Rumah Warga Pagar Sisi

Kantor Prabu Alaska Batu (Mas Jl Sudi Atas Kantor Mampir) Prabu Alaska 6 Sanitasi kantor Kimbangwil - Pasangan Kimbangwil Gorong-gorong

Gorong-gorong Transmigrasi Batu Transmigrasi 7 Sanitasi kantor Pertambangan Pasangan Simpang Gorong-gorong

- Gorong-Gorong Transmigrasi Batu depan Transmigrasi Pertambangan

8 Sanitasi Kantor KSDA - Pasangan Kantor KSDA Gorong-gorong 20 belum ada

Gorong-gorong Transmigrasi Batu Transmigrasi saluran

9 Sanitasi Jl. I mam Bonjol - Pasangan Jl. I mam Gorong-gorong Perlu peninggian

Kantor KSDA Batu Bonjol depan KSDA lantai dekat simpang

Jl. Komplek semuel 10 Sanitasi Komplek Semuel - Pasangan Rumah Warga Simpang Jl. Rencana pasangan

Jl. I mam Bonjol Batu I mam Bonjol baru

11 Sanitasi Jl. I mam Bonjol - Pasangan Simpang STI E Sisi atas Aman / Baik Samsat (Depan Rumah Batu O & G Kantor Samsat

Kambuaya)

No. Nama Sanitasi ( Drainase) Pangkal

(23)

Timbunan Lantai

( m3)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

12 Sanitasi Jl. I mam Bonjol - Pasangan Simpang STI E Belakang Rmh Perlu plat jembatan

Pantai Wagom Piahar Batu O & G I ndustri Tempe 11 buah (4,4 m3

beton bertulang) 13 Sanitasi Rumah Sakit - Pasangan Gorong-gorong Gorong-gorong

Pengadilan Negeri Batu depan Rumah samping Kantor Sakit Pengadilan

Negeri

14 Sanitasi Perumahan Bea Pasangan Gorong-gorong Gorong-gorong Cukai - Pengadilan Negeri Batu depan samping Kantor

Perumahan Pengadilan Bea Cukai Negeri

15 Sanitasi Diklat Pemda - Pasangan Gorong-gorong Gorong-gorong Kantor Pengadilan Agama Batu depan Diklat samping Kantor

Pengadilan Agama

16 Sanitasi Kantor PPP - Diklat Pasangan Gorong-gorong Gorong-gorong Perlu pembersihan Pemda Batu depan kantor depan Diklat

PPP & gorong-gorong depan rumah Vince Kutanggas

17 Sanitasi Jl. Mambruk - Jl. Nuri Pasangan Gorong-gorong Gorong-gorong Gorong-gorong

Bawah Batu depan Rumah depan rumah depan rumah I r. Serin

Udin Rumbara I r. Serin Alek Alek perlu diperbesar

(air meluap) 18 Sanitasi Jl. Nuri Bawah - Pasangan Gorong-gorong Gorong-gorong Perlu plat jembatan

Kantor KSDA Batu depan rumah depan kantor empat buah 1,6 m3

I r. Serin Alek KSDA

19 Sanitasi Sinar Suri - Pantai Pasangan Samping kiri Pantai Perlu penggantian

Piahar Batu kantor Sinar Piahar Gorong-gorong

Suri kayu di jl. Kapt.

No. Nama Sanitasi ( Drainase) Jenis

Sanitasi

(24)

Timbunan Lantai

( m3)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

20 Sanitasi Komplek Tsanawiyah Pasangan Pagar sisi Gorong-gorong - Masjid At-Tarbiyah Batu belakang depan Masjid

Tsanawiyah At-Tarbiyah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

21 Sanitasi Masjid At-Tarbiyah - Pasangan Gorong-gorong Gorong-gorong Lantai masih berupa

Wagom Pantai Batu depan Masjid Hamzah batu alam. Perlu plat

At-Tarbiyah Namudat jembatan 1 buah

22 Sanitasi Pustu Wagom - - Pustu Wagom Perlu pembuatan

Wagom Pantai Wagom Pantai sanitasi

23 Sanitasi Jl. M. Tata - Pasangan Gorong-gorong Gorong-gorong Perlu plat jembatan

Tikungan Nasir Hegemur Batu simpang M. Tikungan dua buah 0,15 m3

Tata (depan Nasir Hegemur rumah

Saharudin)

24 Sanitasi Gereja Nasaret Pasangan Simpang depan Gorong-gorong Perlu plat jembatan

Wagom - Masjid Tanjung Batu Gereja Nasaret depan Masjid 3 buah 0,75 m3

Wagom Wagom Tanjung

Wagom

25 Sanitasi Tikungan Nasir Pasangan Gorong-gorong Pantai Tanjung Perlu diperbesar

Hegemur - Pantai Tanjung Batu Tikungan Nasir Wagom gorong-gorong pada

Wagom Hegemur tikungan Nasir

Hegemur 26 Sanitasi Jl. Hasanudin - Kantor Pasangan Depan rumah Gorong-gorong Perlu perbaikan

Lurah Fakfak Selatan - Travic Batu Mas No Jl. S depan travic elevasi di depan toko

Light Tambaruni Hasanudin light Sulawesi, perbaikan

sebelah kiri Tambaruni alinemen saluran,

dacker pada areal terminal perlu dibuka 27 Sanitasi Terminal - Tugu pala Pasangan Gorong-gorong Gorong-gorong I ntak pada areal

- Plasa Tambaruni sisi kanan Batu I ntak areal pantai travic terminal terlalu kecil,

Terminal light Tambaruni alinemen kurang

No. Nama Sanitasi ( Drainase) Jenis

(25)

Timbunan Lantai

( m3)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

28 Sanitasi Jl. Sultan Hasanudin - Pasangan Box kontrol Sudut Plasa Air meluap perlu BRI - Andalas - Plasa Batu depan bengkel (depan toko perbaikan elevasi di

Tambaruni sisi kiri Tomi Tohari) depan kantor BRI ,

perbaikan alinemen saluran, dacker pada areal terminal perlu dibuka

29 Sanitasi (Besar) Jl. Ki Hajar Pasangan Rumah warga Jembatan Dewantara - Jl. Patimura Batu Tambaruni (Jembatan Tambaruni)

30 Sanitasi (Kecil) Jl. Ki Hajar Pasangan Gorong-gorong Rumah Warga Dewantara - Jl. Patimura Batu depan

(Jembatan Tambaruni) Romansa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

31 Sanitasi kantor DPU - Loka Pasangan Depan kantor Gorong-gorong Perlu plat Jembatan

Jaya Batu Pembangunan Simpang Loka 2 buah 0,8 m3

DPU Provinsi Jaya

6.553 173,85 1.334,55 402,51 172

10 5

420 35 8,75

No. Nama Sanitasi ( Drainase) Jenis

Sanitasi

Titik Pengenal

Pangkal ( aw al)

Ujung ( akhir)

Dinding Kiri ( m2)

Lantai ( m2)

-Panjang ( m2)

Kerusakan

Keterangan Dinding

Kanan ( m2)

100 - 5

-584

Jumlah

541 - 7

(26)

132º13'30" 132º15'00"

Gambar

Tabel 3.1
Gambar 3.1.
Gambar 3.1Peta Rencana Struktur Tata Ruang
Gambar 3.2Peta Rencana Sistem Transportasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji Chi-Square Tingkat literasi keuangan syariah berdasarkan pendapatan (penghasilan rata-rata per bulan) terhadap 83 orang responden yang merupakan pedagang di

Untuk itu perlu analisa yang lebih lanjut sehingga akan tergambar dengan jelas kinerja keuangan perusahaan, yaitu suatu ukuran yang dapat menggambarkan kesehatan keuangan

Menurut ketiga subjek mainan yang dapat digolongkan sebagai APE adalah mainan-mainan yang tidak hanya memberikan hiburan saja tapi juga sarat akan nilai

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dengan penyesuaian diri menantu perempuan terhadap ibu mertua.

Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan tersebut telah dan harus dilakukan, mulai dari berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru, penyempurnaan

1) Pada faktor demografi, jenis kelamin memiliki hubungan yang signifikan dengan pembelian impulsif di Supermarket Tiara Dewata. 2) Pada faktor demografi, usia

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan anestesi menggunakan ektrak tembakau pada transportasi sistem kering menyebabkan kadar

Tujuan penelitian ini adalah memberikan suatu gambaran mengenai hasil yang dperoleh dalam menyelesaikan persoalan interaksi tolak-menolak yang terjadi antara atom target