B
B
a
a
b
b
–
–
3
3
R
R
E
E
N
N
C
C
A
A
N
N
A
A
P
P
E
E
M
M
B
B
A
A
N
N
G
G
U
U
N
N
A
A
N
N
W
W
I
I
L
L
A
A
Y
Y
A
A
H
H
K
K
A
A
B
B
U
U
P
P
A
A
T
T
E
E
N
N
F
F
A
A
K
K
F
F
A
A
K
K
3.1
Strategi/Skenario
Pengembangan
Wilayah
Kabupaten
Fakfak Berdasarkan Rencana Penataan Ruang (RTRW)
3.1.1 Kebijakan dan Strategi Tata Ruang
A. Kebijakan Pengembangan Ekonomi Wilayah
engembangan ekonomi wilayah dimaksudkan untuk memberikan peluang
pada pertumbuhan di samping untuk memperoleh wujud perekonomian yang
adil dan merata. Wujud tersebut adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh
rakyat dalam mengelola sumberdaya alam dengan tata cara yang efisien, sehingga
kerjanya berdaya saing tinggi dan kelestarian lingkungannya terjaga. Wujud
pembangunan, dalam hal ini kegiatan kerekonomian wilayah di Kabupaten Fakfak
diharapkan terbentuk melalui penyebaran kegiatan yang merata dan mampu meredam
timbulnya kesenjangan baik dalam dimensi daerah maupun golongan masyarakat.
wilayah melalui pengembangan agrobisnis hulu ( yang berupa penyediaan sarana dan
prasarana sektor pertanian) dan agribisnis hilir (processing dan pemasaran) dan
jasa-jasa pendukungnya. Untuk mendukung dari pengembangan kegiatan agribisnis ini
harus didukung oleh pengembangan sektor industri, perdagangan, pariwisata dan
jasa-jasa yang lainnya, sehingga para investor dapat menanamkan modalnya dalam
mendukung pengembangan wilayah di Kabupaten Fakfak.
Untuk mencapai kebijakan umum perekonomian wilayah di Kabupaten Fakfak, maka
strategi umum yang dilakukan dalam pengembangan ekonomi wilayah di Kabupaten
Fakfak, meliputi :
Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme
pasar dengan prinsip persaingan sehat dan memperhatikan pertumbuhan ekonomi
nilai-nilai keadilan, kepentingan sosial, kualitas hidup, pembangunan berwawasan
lingkungan dan keadilan, sehingga terjamin kesempatan yang sama dalam
berusaha dan berkarya;
Mengoptimalkan peran pemerintah dalam mengoreksi ketidaksempurnaan pasar
dengan menghilangkan seluruh hambatan yang mengganggu mekanisme pasar;
Mengembangkan kehidupan yang layak berdasarkan atas kemanusiaan yang adil
bagi masyarakat;
Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan
teknologi dengan membangun keunggulan kompetitif berdasarkan keunggulan
komparatif kelautan dan pertanian;
Menyediakan kebutuhan pokok perumahan terutama perumahan dan pangan
rakyat, menyediakan fasilitas publik yang memadai dan memperlancar perizinan
yang transparan;
Mengembangkan kebijakan industri, perdagangan dan investasi dalam rangka
meningkatkan daya saing global dengan membuka aksesibilitas yang sama
terhadap kesempatan kerja dan berusaha melalui keunggulan kompetitif terutama
berbasis keunggulan sumberdaya alam;
Memberdayakan pengusaha kecil menengah dan koperasi agar lebih efisien,
produktif dan berdaya saing dengan menciptakan iklim berusaha yang kondusif
Mengembangkan hubungan kemitraan dalam bentuk keterkaitan usaha yang saling
menunjang dan menguntungkan antara koperasi, swasta dan badan usaha serta
antara usaha besar, menengah dan kecil dalam rangka memperkuat struktur
ekonomi baik lokal maupun regional;
Mengembangkan sistem ketahanan pangan yang berbasis pada keragaman
sumberdaya bahan pangan;
Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik guna
mendorong pemerataan pembangunan, melayani kebutuhan masyarakat dan
membuka keterisolasian wilayah terpencil;
Meningkatkan penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam dunia usaha terutama usaha-usaha kecil, menengah dan
koperasi guna meningkatkan daya saing produk yang kebijakan yang kondusif dan
perencanaan pembangunan daerah berbasis sumberdaya lokal;
Melakukan berbagai upaya secara terpadu untuk mempercepat proses
pengentasan masyarakat dari kemiskinan dan mengurangi pengangguran;
Melakukan berbagai upaya untuk mempercepat penyelamatan dan pemulihan
ekonomi guna membangkitkan sektor riil melalui.
Sesuai dengan potensi ekonomi wilayah, maka arah pembangunan ekonomi Kabupaten
Fakfak dibuat dalam rangka mencapai tujuan pengembangan wilayah yaitu dalam
rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan kebijakan mengembangkan
kegiatan ekonomi yang berorientasi untuk mengembangkan produksi sektor unggulan
yaitu sektor pertanian yang didukung oleh industri, pariwisata dan pertambangan.
Untuk mewujudkan tujuan pengembangan wilayah tersebut, maka kebijakan dan
strategi dalam pengembangan ekonomi wilayah Kabupaten Fakfak adalah
menindaklanjuti dari visi dan misi wilayah yang disesuaikan dengan pot ensi
sumberdaya ekonomi wilayah, antara lain :
Mengembangkan agrobisnis dengan basis sektor pertanian. Strategi yang dilakukn
untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah sebagai berikut :
a) Peningkatan produktivitas komoditas pertanian tanaman pangan;
b) Peningkatan produktivitas perkebunan rakyat (perkebunan pala);
c) Peningkatan produktivitas tanaman hortikultura;
d) Peningkatan kemampuan dan keterampilan petani dalam hal cara tanam dan
pemeliharaan;
e) Peningkatan akses informasi petani tentang alternatif berbagai jenis tanaman
yang dapat dikembangkan sesuai dengan iklim wilayah;
f) Kemudahan dalam mendapatkan bibit dan pupuk tanaman;
g) Peningkatan sarana dan prasarana pendukung sektor pertanian khususnya
sumberdaya air, pupuk dan obat -obatan;
h) Peningkatan sarana dan prasarana pengolahan produksi pertanian pasca
panen;
i) Menyediakan kantong-kantong produksi pertanian;
j) Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana sistem transportasi baik berupa
jaringan sistem transportasi maupun berupa moda transportasi;
k) Penyediaan jaringan pemasaran dari hasil produksi dan pengolahan sektor
pertanian pasca panen.
Mengembangkan sektor kelautan dan perikanan melalui strategi pengembangan
pengelolaan sumberdaya kelautan, meliputi :
a) Peningkatan pemanfaatan dan produktivitas potensi kelautan melalui
keterpaduan pengelolaan secara adil, berimbang dan berkelanjutan;
b) Peningkatan upaya rehabilitasi dan konservasi habitat kepulauan, seperti hutan
bakau, terumbu karang, padang lamun, estuaria dalam rangka melestarikan
plasma nutfah, penyediaan bahan baku, perlindungan hidup dan jasa
pariwisata;
c) Peningkatan pengamanan dan pengawasan dalam rangka pemanfaatan
sumberdaya kelautan;
d) Peningkatan kualitas dan kuantitas armada dan alat tangkap;
e) Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana penangkapan dan budidaya;
f) Peningkatan sarana dan prasarana pengolahan produksi perikanan pasca
penangkapan;
g) Menyediakan kantong-kantong produksi perikanan;
h) Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana sistem transportasi baik berupa
i) Penyediaan jaringan pemasaran dari hasil produksi dan pengolahan sektor
perikanan pasca penangkapan dan pengolahan;
j) Peningkatan wawasan nelayan tentang teknik budidaya yang lebih modern dan
lebih baik dalam pengembangan usaha perikanan;
k) Peningkatan akses nelayan dalam memperoleh modal, sarana dan prasana
pendukung produksi terutama pinjaman modal/ kredit, perahu, mesin, alat
tangkap, sarana penunjang pemasaran dan BBM;
l) Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang cara-cara penanganan budidaya
tambak yang benar;
m) Peningkatan akses transporasi ke lokasi-lokasi usaha perikanan budidaya
perikanan.
Mengembangkan kegiatan sektor pertambangan yang dilaksanakan melalui strategi
sebagai berikut :
a) Pengembangan dan pengelolaan usaha pertambangan, pembangunan migas
dan energi lainnya melalui peningkatan pemanfaatan sumberdaya mineral dan
energi dengan tetap memperhatikan daya dukung;
b) Menciptakan kondisi yang kondusif untuk para investor dalam mengembangkan
sektor pertambangan;
c) Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana pendukung baik berupa sistem
transportasi maupun akomodasi;
d) Menjamin stabilitas wilayah dalam pengembangan sektor pertambangan.
Mengembangkan kegiatan sektor kehutanan dan perkebunan yang dilakukan
melalui strategi sebagai berikut :
a) Peningkatan produktivitas pala;
b) Peningkatan sarana dan prasarana pengolahan produksi pala pasca panen pala;
c) Peningkatan kantong-kantong produksi pala
d) Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana sistem transportasi baik berupa
jaringan sistem transportasi maupun berupa moda transportasi;
e) Menciptakan dan meningkatkan iklim kebiasaan budidaya kehutanan dan
perkebunan yang lebih intensif dan profesional;
f) Meningkatkan kemampuan petani dalam mengolah dan mengemas hasil
perkebunan agar lebih memiliki nilai jual serta membuka usaha baru kegiatan
ekonomi produksi dari hasil perkebunan;
g) Memudahkan masyarakat dalam memperoleh sarana pendukung produksi
kehutanan dan perkebunan khususnya bibit tanaman perkebunan;
h) Meningkatkan usaha perangsangan terhadap investor terutama pemilik modal
lokal agar mau menggarap hasil perkebunan menjadi komoditas yang lebih
marketable;
i) Penyediaan jaringan pemasaran dari hasil produksi dan pengolahan sektor
perkebunan pasca panen dan pengolahan;
j) Pengembangan dan pengelolaan hutan secara efisien, adil dan berkelanjutan
sehingga meningkatkan kontribusi hutan terhadap perekonomian dan
kesejahteraan masyakarakat.
Pembangunan perindustrian dan perdagangan dilaksanakan melalui strategi
pembangunan industri, peningkatan pemanfaatan dan penguasaan teknologi,
pengembangan industri serta penguatan institusi pasar.
a) Peningkatan produksi khususnya industri kecil dan menengah yang berbahan
baku lokal, perluasan persebaran industri kecil dan menengah melalui
sentral-sentralnya serta menumbuhkembangkan usaha dan wirausaha baru industri
kecil dan menengah;
b) Peningkatan penguasaan teknologi bertujuan untuk meningkatkan
pemanfaatan da penguasaan teknologi dalam meningkatkan efisiensi, mutu dan
daya saing industri sehingga mampu meningkatkan nilai tambah produk
industri;
c) Penguasaan institusi pasar dilaksanakan melalui penciptaan iklim yang kondusif
bagi kegiatan usaha yang kompetitif sehingga meningkatkan daya saing daerah
berbasis efisiensi;
d) Penguatan unit-unit usaha dan lembaga-lembaga ekonomi yang ada yang
memanfaatkan produk-produk unggulan;
e) Pelatihan pengolahan hasil pertanian terutama perikanan laut, pertanian
g) Pengembangan sarana dan prasarana ekonomi, seperti pasar, lembaga
keuangan, prasarana listrik dan telokomunikasi dan sebagainya;
Pembangunan perhubungan dilaksanakan melalui strategi pengembangan sistem
transportasi darat, udara dan laut yang dilengkapi dengan pengembangan sarana
dan prasarana pendukung transportasi.
Secara lebih detail strategi ini dijabarkan melalui :
a) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana sistem transportasi yang terdiri
dari transportasi darat, udara dan laut sesuai dengan kebutuhan yang
berkembang secara efisien, ekonomis, manusiawi dan makin berkembang;
b) Pemeliharaan kondisi fisik sarana dan prasarana perhubungan;
c) Memadukan sistem jaringan perhubungan secara intermoda dengan sistem
jaringan transportasi wilayah;
d) Membangunan jaringan jalan yang menghubungkan antar distrik/ pusat
pertumbuhan baik dalam wilayah Kabupaten Fakfak maupun yang
menghubungkan dengan pusat pertumbuhan kabupaten lain di sekitar
Kabupaten Fakfak (Kaimana, Teluk Bintuni);
e) Membuka akses pelabuhan laut, baik berupa pelabuhan laut, pelabuhan
perintis, pelabuhan pendaratan ikan;
f) Membuka akses bandar udara dengan meningkatkan penyediaan sarana dan
prasarana pada bandar udara Torea dan membangun bandar udara baru di
Distrik Bomberay.
Mengembangkan pembangunan sektor pariwisata yang dilaksanakan melalui
strategi sebagai berikut :
a) Pengembangan pariwisata sebagai industri jasa yang bernilai ekonomi dan
meningkatkan kualitas berbudaya serta meningkatkan apresiasi budaya dan
seni;
b) Mengembangkan objek dan daya tarik wisata potensial yang khas, melalui
penyediaan fasilitas pendukung dan program interpretasi;
c) Meningkatkan keanekaragaman pemanfaatan daya tarik alam dan budaya
bahari untuk menambah nilai dan daya saing produk wisata;
d) Memperkuat keunikan dan keunggulan daya tarik yang dimiliki dengan tetap
berpijak pada pelestarian sumberdaya alam untuk keberlanjutan
pengembangan;
e) Meningkatkan aksesibilitas dari sumber pasar wisatawan dan indra wilayah,
melalui penyediaan sarana dan prasarana tansportasi yang terintegrasi;
f) Memelihara dan meningkatkan kualitas hidup di kawasan wisata;
g) Menangkap pasar wisatawan ekowisata yang berkunjung ke objek-objek wisata
dan akomodasi di sumber-sumber pasar wisatawan di wilayah timur khususnya
dan I ndonesia pada umumnya;
h) Mengembangkan segmen pasar wisatawan bahari yang belum tergarap,
dengan menangkap peluang pasar wisatawan dan minat khusus lainnya;
i) Memperluas skala sasaran pasar wisata, baik nasional maupun internasional;
j) Mengembangkan program pemasaran yang sejalan dengan citra pariwisata
I ndonesia Timur pada khususnya dan I ndonesia pada umumnya;
k) Penggunaan sarana promosi wisata yang sesuai dengan target pasar
wisatawan yang ditetapkan dengan memanfaatkan aplikasi teknologi informasi
bagi promosi wisata;
l) Promosi objek wisata pontensial yang khas secara terpadu dengan objek wisata
lain yang telah berkembang dalam satu destinasi wisata;
m) Pengembangan promosi wisata yang komunikatif dan informatif melalui media
yang murah dan mudah diakses oleh masyarakat;
n) Memanfaatkan event-event promosi pariwisata daerah yang telah berlangsung
secara teratur;
o) Meningkatkan kualitas pengetahuan dan pemahaman kepariwisataan kepada
pengelola objek wisata;
p) Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan
pariwisata di daerahnya;
q) Menciptakan koordinasi yang harmonis antar berbagai pihak yang terkait dalam
pengembangan pariwisata;
r) Menyiapkan peraturan pendukung;
s) Meningkatkan ketersediaan dan kemudahan mendapatkan informasi yang
t) Mempercepat pembangunan dan penyediaan infrastruktur penunjang kegiatan
investasi dengan membangun kerjasama dengan pihak swasta;
u) Melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat mengenai rencana
pengembangan investasi pariwisata, bila memungkinkan turut melibatkan
masyarakat dalam pengelolaan jenis investasinya.
B. Kebijakan Pengembangan SDA dan Lingkungan
Arah kebijakan pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup ditekankan pada
pengendalian perusakan lingkungan yang diimbangi dengan pengembangan sistem
dan mekanisme pengelolaan sumberdaya alam yang secara langsung mendorong
peningkatan perekonomian rakyat. Untuk itu, diperlukan pengembangan hubungan
kemitraan antar berbagai stakeholders dalam pengelolaan sumber-sumber alam dalam
rangka mewujudkan pembangunan daerah yang berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan hidup. Pengelolaan dan pelestarian lingkungan dilaksanakan melalui
strategi pengendalian pencemaran lingkungan hidup, strategi penyelamatan hutan,
tanah dan air, strategi pembinaan dan pengelolaan lingkungan hidup, strategi
inventarisasi dan evaluasi sumberdaya alam. Secara lebih detail strategi ini dijabarkan
melalui :
Pengurangan kemerosotan mutu dan fungsi lingkungan hidup perairan tawar dan
laut, tanah dan udara yang disebabkan oleh makin meningkatnya aktivitas
pembangunan;
Pelestarian fungsi dan kemampuan sumber alam hayati dan non hayati;
Peningkatan pelestarian fungsi ekosistem dan mengendalikan kerusakan
lingkungan serta meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pengelolaan
wilayah pesisir dan laut;
Peningkatan jumlah dan mutu informasi sumberdaya alam serta mengembangkan
neraca dan tata guna sumber alam dan lingkungan hidup.
C. Sumberdaya Manusia
Kualitas pendidikan menjadi persoalan yang sangat penting dalam kaitannya dengan
upaya pengembangan dan pembangunan wilayah. Hal ini menyangkut berbagai faktor
manajemen. Kondisi ini memunculkan berbagai permasalahan yang sangat kompleks
dan memiliki peran yang strategis dalam pembangunan sumberdaya manusia. Strategi
dalam mewujudkan peningkatan kualitas sumberdaya manusia untuk mendukung
pengembangan wilayah Kabupaten Fakfak, meliputi :
Meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan prasekolah;
Meningkatkan sumberdaya tenaga pendidikan prasekolah;
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan prasekolah;
Meningkatkan angka partisipasi usia sekolah (SD, SMP, SMA);
Mengurangi angka putus sekolah;
Meningkatkan sumberdaya manusia tenaga pendidik;
Meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan;
Menyediakan pelayanan pendidikan alternatif bagi masyarakat yang belum sempat
memperoleh pendidikan formal;
Meningkatkan jangkauan pelayanan pendidikan kejar paket A, B, C dan kejar
usaha;
Perluasan dan pengembangan kesempatan kerja, sebagai upaya untuk mengurangi
pengangguran dan meningkatnya penerimaan tenaga kerja;
Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja melalui pemasyarakatan dan
peningkatan kegaitan pelatihan kerja dan aspek-aspek yang mempengaruhi
peningkatan produktivitas kerja;
Perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan guna mewujudkan
ketenagakerjaan dan berusaha, sehingga tercipta hubungan yang serasi antara
pekerja dan pengusaha yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
D. Kebijakan dan Strategi Tata Ruang
Pendekatan yang digunakan di wilayah Kabupaten Fakfak ini meliputi pendekatan
pembangunan (prosperity/ development approach) dan pendekatan lingkungan
(environment approach) dengan mempertimbang-kan hal sebagai berikut :
Menekan ekspoitasi SDA terutama sektor kehutanan dan pertambangan;
Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam perumusan kebijakan spasial dalam
pengembangan wilayah Kabupaten antara lain :
Lemahnya akses pasar dan pusat kegiatan ekonomi di wilayah Kabupaten Fakfak
sehingga menjadi pemicu terjadinya disparitas pengembangan wilayah. Oleh
karena itu,kebijakan spasial harus bisa mendorong pemerataan pusat pertumbuhan
dan meningkatkan akses ke pusat kegiatan. Selain itu bisa membuka peluang
pusat kegiatan ekonomi lokal;
Kelambanan dalam penyediaan sarana dan prasarana akibat kurangnya
aksesibilitas antar wilayah inteer dan antar wilayah;
Kerjasama dengan antar wilayh sekitarnya secara komprehensif dan terkoordinasi
sehingga orientasi pembangunan sehingga tercipta sinergitas dalam kerjasama
regional yang kompetitif.
Dengan mempertimbangkan hal diatas, maka dirumuskan kebijakan spasial
pengembangan wilayah kabupaten sebagai berikut :
Meningkatkan fungsi kawasan lindung dan kawasan konservasi. Adapun strategi
yang dilakukan untuk mencapai peningkatan kawasan lindung adalah sebagai
berikut :
a) Penetapan batas kawasan lindung;
b) Penetapan garis sempadan baik sempadan pantai maupun sempadan sungai;
c) Menetapkan bagian hulu sungai sebagai kawasan lindung;
d) Membuat peraturan daerah tentang penetapan kawasan lindung.
Mengembangkan kawasan pusat pertumbuhan wilayah sesuai potensi yang ada.
Strategi yang dilakukan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah sebagai
berikut :
a) Menetapkan kawasan sentra produksi;
b) Penyediaan sarana dan prasarana wilayah yang menghubungkan dari dan
menuju kawasan sentra produksi;
c) Penyediaan sarana dan prasarana pengolahan produksi pasca panen;
d) Peningkatan dan pembangunan sarana dan prasarana ekonomi yang berupa
pasar baik pasar skala regional maupun lokal;
e) Membuka link pemasaran wilayah pendukung sistem investasi dan produksi.
Meningkatkan sarana dan prasarana wilayah pendukung sistem investasi dan
produksi
a) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana transportasi darat yang
menghubungkan antar dan inter distrik/ pusat pertumbuhan baik dalam lingkup
Kabupaten Fakfak maupun dengan wilayah lain di sekitar Kabupaten Fakfak
(Kaimana, Teluk Bintuni, Nabire);
b) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana transportasi laut, baik
pelabuhan laut Fakfak maupun pembangunan pelabuhan laut baru di Fakfak
Timur;
c) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana transportasi udara baik
peningkatan pelayanan dari bandar udara Torea maupun baru bandar udara
Bomberay.
3.1.2 Rencana Struktur Ruang
A. Rencana Hirarki Wilayah
Penetapan hirarki wilayah selain didasarkan pada hasil analisis kuantitatif dengan
variabel kelengkapan fasilitas yang terdapat pada kota tersebut pada kondisi saat ini,
juga perlu mempertimbangkan rencana program-program dari pemerintah baik pusat
maupun daerah (Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Fakfak) pada kawasan-kawasan
tertentu terkait dengan fungsi kawasan serta skenario konsep pengembangan yang
telah dirumuskan. Di samping pertimbangan diatas dalam penetapan hirarki wilayah
juga mempertimbangkan aspek pemerataan wilayah, yakni penetapan wilayah berorde
I I dan I I I (skala sub kabupaten) pada wilayah timur, utara dan selatan sebagai
pendukung kota Fakfak yang merupakan orde I . Penetapan hirarki ini menjadi dasar
pula dalam penetapan sub kawasan pengembangan wilayah yang akan diuraikan pada
sub bab berikutnya. Dengan beberapa pertimbangan ini, maka rencana orde kota di
Tabel 3.1
Rencana Hirarki Pusat- Pusat Di Wilayah Kabupaten Fakfak
No Orde Sub Wilayah
1. Fungsi utama, sebagai pusat kegiatan wilayah (PKW) :
Sebagai pusat pemerintahan lingkup Kabupaten (ibukota kabupaten) Sebagai pusat pelayanan distrik Sebagai pusat perdagangan dan jasa
(CBD) skala pelayanan regional kabupaten
Sebagai pusat pelayanan pendidikan skala regional
Sebagai pusat pelayanan kesehatan skala regional
Sebagai pusat pelayanan komunikasi dan perhubungan
Untuk pengembangan kegiatan pariwisata
Sebagai pengembangan kegiatan industri kelautan dan perikanan Sebagai pusat perdagangan dan jasa
Sebagai pusat pelayanan
perhubungan skala distrik/lokal Sebagai pusat pelayanan pendidikan
skala lokal/distrik
Sebagai pusat pengembangan kegiatan pariwisata
Sebagai pusat pelayanan pendidikan skala lokal/distrik
Sebagai pusat pelayanan kesehatan skala lokal/distrik
Sebagai pusat pengembangan sektor industri perkebunan rakyat
Sebagai pengembangan kegiatan industri kelautan dan perikanan
Teluk Patipi 1. Fungsi utama :
Sebagai pusat pelayanan distrik
Sebagai pusat perdagangan dan jasa distrik
Sebagai pusat pelayanan perhubungan skala distrik/lokal
Sebagai pusat pelayanan pendidikan skala lokal
Sebagai pusat pelayanan kesehatan skala lokal
Sebagai pusat pelayanan komunikasi dan perhubungan
Untuk pengembangan kegiatan industri perkebunan rakyat
4 III bomberay Bomberay 1. Fungsi utama :
Sebagai pusat pelayanan distrik
Sebagai pusat perdagangan dan jasa distrik
Sebagai pusat pelayanan perhubungan skala distrik/lokal
Sebagai pusat pelayanan pendidikan skala lokal
Sebagai pusat kesehatan skala lokal Sebagai pusat pengembangan
permukiman
Sebagai pusat pengembangan pertanian dan peternakan
Sebagai pusat pengembangan pertambangan dan energi
Sebagai pengembangan kegiatan budidaya perikanan
Sebagai pusat pengembangan agrobisnis
Sebagai koleksi dan distribusi 2. Fungsi Pendukung :
No Orde Sub Wilayah Pengembangan
Pusat Sub Wilayah
Pengembangan Fungsi
5 III Fakfak Timur, Karas Fakfak Timur 1. Fungsi utama :
Sebagai pusat pelayanan distrik Sebagai pusat perdagangan dan jasa
distrik
Sebagai pusat pelayanan
perhubungan skala distrik/lokal
Sebagai pengembangan kegiatan pertanian
Sebagai pengembangan agrobisnis Sebagai pusat pelayanan pendidikan
skala lokal
Sebagai pusat pelayanan kesehatan skala lokal
Sebagai pusat pelayanan komunikasi dan perhubungan
Sebagai pusat pengembangan kegiatan industri kelautan dan perikanan
Pusat pengembangan agroindustri
Sumber : RTRW Kabupaten Fakfak, 2006 Keterangan :
Orde I = Skala Kabupaten
Orde I I = Skala Sub Kabupaten (I nter Distrik)
Orde I I I = Skala Lokal/ Distrik (yang dipicu perkembangan yang disiapkan sebagai pengganti fungsi orde I )
Berdasarkan penetapan hirarki tersebut dapat disimpulkan pada tiap wilayah
kabupaten (timur, selatan, utara dan barat) masing-masing memiliki pusat pelayanan
sosial ekonomi. Penetapan ini dirumuskan sebagai dukungan penerapan pendekatan
pemerataan perkembangan antar wilayah. Selain itu, penetapan Distrik Bomberay
sebagai pusat kegiatan skala distrik disebabkan oleh peranannya sebagai pusat
kegiatan pertambangan migas (skala nasional) dan sebagai pusat pengembangan
kegiatan pertanian dan peternakan serta sebagai pusat pelayanan sosial ekonomi dan
permukiman terutama wilayah timur (Bomberay, Karas dan dengan wilayah luar
wilayah kabupaten) dalam hal ini adalah Kabupaten Teluk Bintuni. Untuk lebih jelasnya
rencana struktur tata ruang wilayah pada Kabupaten Fakfak dapat dilihat pada
Gambar 3.1.
B. Rencana Sistem Pusat Kegiatan
Kegiatan utama di kawasan perkotaan Fakfak yaitu pusat kegiatan pelayanan
perkotaan, pusat pemerintahan I bukota Kabupaten Fakfak, simpul jasa perhubungan
laut yang saat ini merupakan pintu masuk ke Kabupaten Fakfak. Pelabuhan ini
direncanakan untuk dikembangkan menjadi pelabuhan perintis. Selain itu secara
eksisting terdapat kegiatan pelabuhan bandar udara yaitu Bandara Torea yang
memberikan pelayanan perhubungan antara Fakfak – Ambon, Fakfak – Sorong, Fakfak
– Kaimana atau sebaliknya melalui udara. Kegiatan utama di kawasan Kokas yaitu
sarana perhubungan berupa pelabuhan perintis yang menghubungkan antara wilayah
distrik inter dan antar wilayah kabupaten dan direncanakan menjadi salah satu pintu
masuk ke Kabupaten Fakfak dengan direncanakannya pembangunan bandar udara
Bomberay. Selain pusat pelayanan jasa perhubungan, kegiatan utama lainnya adalah
kegiatan pelayanan perdagangan dan jasa skala lokal/ distrik setelah Fakfak. Pada
bagian kawasan ini juga cukup menonjol kegiatan kehutanan dan perkebunan,
pengembangan kegiatan pesisir dan laut dengan dukungan ketersediaan sarana dan
prasarana pelabuhan.
Kawasan Bomberay diharapkan akan lebih berkembang sejalan dengan fungsi produksi
hasil pertanian. Kawasan ini diharapkan berkembang menjadi pusat koleksi dan
distribusi komoditas sektor primer bagi pelayanan lokal dan regional terutama terkait
dengan pengembangan industri pertanian melalui konsep pengembangan agropolitan
yang didukung dengan pembangunan sarana dan prasarana penunjang. Disamping itu,
kawasan ini juga dapat dikembangkan sebagai kawasan pertambangan migas sesuai
dengan potensi sumberdaya alam yang terdapat di Distrik Bomberay ini. Untuk
memenuhi kebutuhan pendudukan akan perumahan, maka Distrik Bomberay ini
merupakan kawasna yang direncanakan untuk pengembangan kawasan permukiman
sesuai dengan kesesuaian lahan secara fisik dan lingkungan.
Kawasan Fakfak Timur diarahkan menjadi sentra kegiatan pertanian, pesisir dan
kelautan terutama sub sektor perikanan tangkap sesuai dengan potensi sumberdaya
alam wilayah. Disamping itu, kawasan ini direncanakan sebagai pintu masuk ke
Kabupaten Fakfak melalui jalur laut, dengan direncanakannya pembangunan
pelabuhan laut. Disamping itu, pada kawasan ini juga didukung dengan
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH KABUPATEN FAKFAK
Gambar 3.1
C. Rencana Sistem Transportasi
Sistem transportasi yang ada di wilayah Kabupaten Fakfak ada tiga, yaitu sistem
transportasi darat, laut dan udara. Namun untuk keterkaitan antar pusat pertumbuhan
di wilayah kabupaten digunakan sistem transportasi darat dan laut , sedangkan jalur
transportasi udara digunakan untuk mendukung keterkaitan dengan wilayah
kabupaten/ provinsi lain. Adanya tiga sistem transportasi yang melayani pergerakan
internal dan eksternal, maka dikaitkan dengan karakteristik pelayanan dari
masing-masing sistem prasarana transportasi tersebut, rencana pengembangan sistem
transportasi diklasifikasikan dalam dua tipologi, yaitu sistem transportasi yang
melayani pergerakan intra kawasan yaitu sistem prasarana transportasi darat dan
transportasi laut dan sistem transportasi darat, laut dan transportasi udara yang
melayani pergerakan inter kawasan yaitu terhadap wilayah yang lebih luas.
Sejalan dengan pola distribusi struktur jaringan jalan yang direncanakan adalah
jaringan jalan lokal primer yang berfungsi menghubungkan antara pusat -pusat
kecamatan dan jalan kolektor sekunder yang menghubungkan pusat kecamatan
dengan pusat-pusat perdesaan dan antar pusat perdesaan, serta jalan arteri sekunder
yang menghubungkan Kabupaten Fakfak dengan kabupaten lain disekitarnya. Dalam
pengembangan jaringan jalan yang berfungsi memberikan peningkatan pelayanan
akasesibilias di dalam wilayah Kabupaten Fakfak tersebut, maka dengan melihat
kondisi dan karakteristik prasarana jalan yang ada, perlu dilakukan :
Peningkatan fungsi jaringan jalan yang telah ada;
Peningkatan perkerasan jaringan jalan;
Pengembangan jaringan jalan baru untuk menghubungkan pusat -pusat
pertumbuhan kecamatan dan pusat pertumbuhan desa.
Untuk mendukung pemasaran hasil produksi dan interaksi masyarakat, sistem
prasarana yang dikembangkan ini perlu ditunjang oleh moda angkutan penumpang
yang melayani pusat-pusat pertumbuhan yang ada dan yang direncanakan. Untuk
mendukung intensitas pergerakan eksternal baik menuju wilayah perencanaan atau
keluar dari wilayah perencanaan, maka terintegrasinya ketiga sistem prasarana
transportasi dan moda perangkutan yang ada merupakan satu hal yang sangat
penting. Kondisi sarana perangkutan yang telah ada seperti angkutan penumpang dari
pelabuhan laut dan bandar udara, perlu ditingkatkan baik dari segi kuantitas maupun
kualitas pelayanannya. Selain itu, adanya pusat -pusat pertumbuhan baru yang akan
dikembangkan seperti pengembangan kegiatan pariwisata di Distrik Kokas, Fakfak
Timur, Fakfak Tengah, maka pengembangan sistem transportasi darat perlu juga
mendukung rencana pengembangan kawasan ini. Adapun rencana sistem transportasi
yang dikembangkan di Kabupaten Fakfak dalam rangka membuka akses ke setiap
distrik dan akses ke wilayah di sekitar Kabupaten Fakfak adalah sebagai berikut :
Transportasi Darat
Rencana transportasi darat bertujuan untuk membuka akses antar distrik di dalam
wilayah Kabupaten Fakfak yang bertujuan untuk mengantisipasi keterisolasian dan
disparitas wilayah sehingga terwujud keseimbangan pengembangan wilayah
dengan lancarnya perhubungan untuk jalur koleksi dan distribusi hasil sumberdaya
alam. Adapun rencana transportasi yang di Kabupaten Fakfak untuk
pengembangan wilayah dalam percepatan pertumbuhan ekonomi wilayah adalah
sebagai berikut:
a) Pembangunan jaringan jalan baru, mencakup :
1) Sistem jaringan jalan primer, yaitu jalan yang menghubungkan antara
wilayah PKL dengan PKW atau jalan yang menghubungkan antara wilayah
PKL dengan wilayah PKL yang terdiri dari jalan arteri primer, arteri sekunder
dan jalan lokal primer. Berdasarkan klasifikasi dari sistem jaringan jalan
primer tersebut, maka rencana jaringan jalan di Kabupaten Fakfak adalah
sebagai berikut :
Jalan arteri sekunder yaitu :
a. Jalan lingkar selatan yang menghubungkan Distrik Fakfak – Fakfak
Tengah – Fakfak Timur – Distrik Karas – Kabupaten Kaimana –
Nabire – Mimika
b. Jalan lingkar utara, yang menghubungkan Distrik Fakfak – Kokas –
Bomberay – Kabupaten Teluk Bintuni – Babo.
Jalan kolektor primer yaitu :
b. Jalan yang menghubungkan Distrik Kokas – dengan Distrik
Bomberay
c. Jalan yang menghubungkan distrik Bomberay – Karas
d. Pembangunan jalan baru; jalan lingkar barat yang menghubungkan
Fakfak – Fakfak Barat – Teluk Patipi
Jalan kolektor sekunder yaitu :
a. Peningkatan status jalan HPH, yaitu jalan yang menghubungkan
Distrik Karas dengan Distrik Bomberay
b) Perbaikan dan peningkatan jaringan jalan, mencakup :
1) Perbaikan jaringan jalan arteri sekunder yang menghubungkan Kota Fakfak
– Distrik Kokas
2) Perbaikan jaringan jalan kolektor primer yang menghubungkan Distrik
Kokas - Bomberay
c) Peningkatan status terminal wilayah yang terdapat di Kota Fakfak menjadi
terminal kelas B dengan skala pelayanan regional dan lokal
d) Pembangunan terminal wilayah di Distrik Bomberay kelas B dengan skala
pelayanan regional dan lokal.
Transportasi Laut
Rencana transportasi laut dalam rangka pengembangan wilayah di Kabupaten
Fakfak bertujuan untuk membuka akses wilayah Kabupaten Fakfakdengan wilayah
kabupaten atau provinsi sekitarnya. Rencana transportasi laut dalam rangka
pengembangan wilayah Kabupaten Fakfak adalah sebagai berikut :
a) Pembangunan pelabuhan laut baru dengan skala pelayanan regional di Distrik
Fakfak Timur yang menghubungkan Fakfak ke wilayah yang ada disekitarnya
seperti Fakfak – Kabupaten Teluk Bintuni – Kaimana – Sorong – Ambon –
Surabaya – Jakarta;
b) Peningkatan pelabuhan rakyat di Distrik Bomberay menjadi pelabuhan perintis
yang dapat menghubungkan antar distrik dan juga menghubungkan antar
kabupaten yang ada disekitar Kabupat en Fakfak;
c) Peningkatan pelayanan dari pelabuhan laut, baik pelabuhan laut yang ada saat
ini, terutama dalam peningkatan kelengkapan sarana dan prasarana pelabuhan
laut yang terdapat di Kota Fakfak maupun pelabuhan laut yang terdapat di
Distrik Kokas.
Transportasi Udara
Rencana transportasi udara dalam rangka pengembangan wilayah di Kabupaten
Fakfak bertujuan untuk membuka akses wilayah Kabupaten Fakfak dengan wilayah
kabupaten atau provinsi sekitarnya. Rencana transportasi udara dalam rangka
pengembangan wilayah Kabupaten Fakfak adalah berikut :
a) Pembangunan bandar udara baru (bandar udara Bomberay) dengan skala
pelayanan seperti Fakfak – Kabupaten Teluk Bintuni – Kaimana – Sorong –
Ambon – Surabaya – Jakarta dan lain-lain
b) Peningkatan pelayanan dari bandar udara Torea yang ada saat ini, terutama
dalam peningkatan kelengkapan sarana dan prasarana bandar udara.
Untuk lebih jelasnya rencana sistem transportasi di Kabupaten Fakfak dapat dilihat
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH KABUPATEN FAKFAK
Gambar 3.2
3.1.3 Rencana Pola Pemanfaatan Ruang
Substansi dari rencana pola pemanfaatan ruang meliputi batas-batas kegiatan sosial,
ekonomi, budaya dan kawasan-kawasan lainnya (kawasan lindung dan kawasan
budidaya). Tujuan pengembangan rencana pola pemanfaatan ruang kerja :
Pemanfaatan ruang harus memperhatikan daya dukung lingkungan;
Tersedianya lahan yang dapat menampung perkembangan jumlah penduduk dan
tenaga kerja;
Terciptanya sinkronisasi antara rencana pada pemanfaatan ruang dan rencana
struktur tata ruang yang dikembangkan;
Memperhatikan kesesuaian lahan dan kondisi eksisting;
Mewujudkan aspirasi masyarakat.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka rencana pola pemanfaatan
Kabupaten Fakfak Tahun 2025 dikembangkan untuk kawasan lindung Menetapkan
kawsan lindung sebesar 608.721,89 Ha (42,51% ) yang meliputi rencana pemanfaatan
ruang kawasan lindung (hutan) dengan luas 508.56,25 Ha (35,51% ) dari luas
Kabupaten Fakfak dan kawasan lindung (non hutan) sebesar 100.154,64 Ha (6,99% )
dari luas Kabupaten Fakfak. Dengan demikian kawasan lindung di Kabupaten Fakfak
sebesar 608.721,89 Ha (42,51% ) dan kawasan budidaya sebesar 823.318,11
(57,49% ). Secara lebih lengkap, rencana pola pemanfaatan ruang Kabupaten Fakfak
pada Tahun 2025 dapat dilihat padaTabel 3.2. dan Gambar 3.3.
Tabel 3.2
Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Kabupaten Fakfak Tahun 2025
No Pemanfaatan Lahan Luas (Ha) Proporsi (%)
1 Kawasan Lindung 608.721,89 42,51
a. Hutan lindung 508.562,56 35,51
b. Cagar alam 58.795,56 4,11
c. Sempadan pantai 26.988,68 1,88
d. Sempadan sungai 14.370,40 1,00
2 Kawasan Budidaya Pertanian 542.222,29 38,14
a. Perkebunan 93.775,89 8,55
b. Pertanian 92.245,33 6,44
c. Hutan produksi tetap 109.525,45 7,65
d. Hutan produksi terbatas 150.386 10,50
e. Hutan konversi 100289,62 7,00
3 Kawasan Budidaya Non Pertanian 277.095,82 19,35
a. Permukiman 145.218,42 10,14
b. Pariwisata 131.877,40 9,21
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH KABUPATEN FAKFAK
Gambar 3.3
3.2
Skenario Pengembangan Sektor/Bidang PU/Cipta Karya
3.2.1 Sub Bidang Air Minum
Kebutuhan air bersih di Kabupaten Fakfak
meliputi kebutuhan rumah tangga
(domestik), kebutuhan untuk sarana
lingkungan, kegiatan perekonomian dan
produksi (non domestik). Sistem
pelayanan air bersih di Kabupaten Fakfak
dapat dilayani melalui sambungan PDAM
khusus untuk daerah kawasan wilayah
kota yang mencakup Distrik Fakfak, Fakfak
Tengah dan sebagian Fakfak Barat, sedangkan yang tidak terlayani oleh sambungan
PDAM air bersih dapat diperoleh langsung melalui sungai dengan menggunakan
sambungan pipa langsung dari sumber air (hulu sungai) yang kemudian ditampung
dengan pipa di rumah masyarakat.
Sumber air baku yang digunakan oleh
PDAM adalah dengan memanfaatkan 3
sumber air, kampung sungai dan kalimati,
sumber air yang ada dalam kondisi baik
yaitu tidak berbau, tidak berwarna dan
tidak berasa. Selain menggunakan 3
sumber air masyarakat di Kabupaten
Fakfak memanfaatkan PDAM, dimana PDAM belum melayani seluruh masyarakat di
Kabupaten Fakfak. Untuk saat ini PDAM melayani kawasan perkotaan dan belum
sampai ke pedesaan. Tahun 2005 kebutuhan air rata-rata di Kabupaten Fakfak adalah
686.952 liter/ hari dimana mengalami suatu kebocoran yang sebesar 412.171,
sedangkan untuk perencanaan 20 tahun mendatang yaitu 2025 kebutuhan air
rata-rata di Kabupaten Fakfak sebesar 953.037 liter/ hari dengan kebocoran air sebesar
571.822. Untuk lebih jelasnya mengenai persediaan air bersih di Kabupaten Fakfak
dapat dilihat padaTabel 2.18.
Tabel 2.18
Kebutuhan Air Bersih di Kabupaten Fakfak Tahun 2005 – 2010, 2015, 2020 dan 2025
No Distrik Satuan Proyeksi Kebutuhan Air
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025
Kebutuhan Jumlah Sambungan
1 Fakfak SR 5613 5994 5998 6001 6005 6008 6025 6043 6060 Fakfak Tengah 2354 2259 2331 2403 2475 2547 2906 3266 3625 Fakfak Barat 901 899 968 1036 1105 1173 1516 1859 2201 Fakfak Timur 765 783 786 788 791 794 807 820 933 Karas 1049 1079 1114 1148 1182 1217 1389 1560 1732 Kokas 963 905 933 962 991 1020 1164 1308 1452 Teluk Patipi 727 682 704 726 747 769 878 986 1095 kramongmongga 581 545 562 579 597 614 701 787 874 Bomberay 582 565 583 601 619 637 727 817 907
Kab. Fakfak 32373 32602 12833 13065 13296 13527 14684 15841 36998
2 Fakfak KU 281 300 300 300 300 300 301 302 303 Fakfak Tengah 118 113 117 120 124 127 145 163 181 Fakfak Barat 45 45 48 52 55 59 76 93 110 Fakfak Timur 38 39 39 39 40 40 40 41 42 Karas 52 54 56 57 59 61 69 78 87 Kokas 48 45 47 48 50 51 58 65 73 Teluk Patipi 36 34 35 36 37 38 44 49 55 kramongmongga 29 27 28 29 30 31 35 39 44 Bomberay 29 28 29 30 31 32 36 41 45
Kab. Fakfak 677 686 699 712 726 739 806 872 939
Saluran Pipa Air Minum PDAM
No Distrik Satuan Proyeksi Kebutuhan Air
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025
Kebutuhan Air Domestik (ltr/org/hr)
1 Fakfak SR 561260 599434 599780 600126 600471 600817 602546 604275 606004 Fakfak Tengah 235420 225910 233101 240291 247482 254672 290625 326578 362531 Fakfak Barat 90120 89926 96778 103630 110483 117335 151597 185858 220120 Fakfak Timur 76500 78323 78584 78845 79106 79367 80673 81979 83285 Karas 104900 107932 111367 114802 118238 121673 138850 156027 173204 Kokas 96340 90461 93340 96220 99099 101978 116375 130772 145168 Teluk Patipi 72740 68210 70381 72552 74724 76895 67750 98606 109461 kramongmongga 58100 54471 56205 57939 59672 61406 70075 76744 87413 Bomberay 58220 56531 58330 60130 61929 63728 72725 81722 90719
Kab. Fakfak 3353600 13711937 1397866 1424535 1451204 1477873 1611217 1744561 1877906
2 Fakfak KU 8419 8992 8997 9002 9007 9012 9038 9064 9090 Fakfak Tengah 3531 3389 3497 3604 3712 3820 4359 4899 5438 Fakfak Barat 1352 1349 1452 1554 1657 1760 2274 2788 3302 Fakfak Timur 1148 1175 1179 1183 1187 1191 1210 1230 1249 Karas 1574 1619 1671 1722 1774 1825 2083 2340 2598 Kokas 1445 1357 1400 1443 1486 1530 1746 1962 2178 Teluk Patipi 1091 1023 1056 1088 1121 1153 1316 1479 1642 kramongmongga 872 817 843 869 895 921 1051 1181 1311 Bomberay 873 848 875 902 929 956 1091 1226 1361
Kab. Fakfak 20304 20568 20968 21368 21768 22168 24168 26168 28169
Kebutuhan Air Non Domestik (ltr/org/hr)
1 Fakfak QND 113936 121685 121755 121825 121896 121966 122317 122668 123019 Fakfak Tengah 47790 45860 47319 48779 50239 51698 58997 66295 73594 Fakfak Barat 18294 18255 19646 21037 22428 23819 30774 37729 44684 Fakfak Timur 15530 15900 15953 16006 16059 16112 16377 16642 16907 Karas 21295 21910 22607 23305 24002 24700 28187 31674 35160 Kokas 19557 18364 18948 19533 20117 20702 23624 26547 29469 Teluk Patipi 14766 13847 14287 14728 15169 15610 17813 20017 22221 kramongmongga 11794 11058 11410 11762 12113 12465 14225 15985 17745 Bomberay 11819 11476 11841 12206 12572 12937 14763 16590 18416
Kab. Fakfak 274781 278353 283767 289161 294594 300008 327077 354146 381215
Kebocoran Air
2 Fakfak QKA 170904 182528 182633 182738 182844 182949 183475 184002 184528 Fakfak Tengah 71685 68790 70979 73169 75358 77548 88495 99443 110391 Fakfak Barat 27442 27382 29469 31555 33642 35728 46161 56594 67026 Fakfak Timur 23294 23849 23929 24008 24008 24167 24565 24963 25360 Karas 31942 32865 33911 34957 36003 37049 42280 47510 52741 Kokas 29336 27545 28422 29299 30176 31052 25436 39820 44204 Teluk Patipi 22149 20770 21431 22092 22753 23414 26720 30025 33331 kramongmongga 17691 16586 17114 17642 18170 18698 21338 23978 26617 Bomberay 17728 17214 17762 18309 18857 19405 22145 24884 27624
Kab. Fakfak 412171 417530 425650 433771 441892 450012 490616 531219 571822
Total Kebutuhan Air Rata-rata (ltr/hr)
3 Fakfak Qrata2 284839 304213 304388 304564 304739 304915 305792 30670 307547
Fakfak Tengah 119476 114649 118299 121948 125597 129246 147492 165739 183985 Fakfak Barat 45736 45637 49115 52592 56070 56547 76935 94323 111711 Fakfak Timur 38824 39749 39881 40014 40146 40279 40942 41604 42267 Karas 53237 54775 56519 58262 60006 61749 70466 79184 87901 Kokas 48893 45909 47370 48832 50293 51754 59060 66367 73673 Teluk Patipi 36916 34617 35719 36820 37922 39024 44533 50042 55551 kramongmongga 29486 27644 28524 29404 30284 31164 35563 39963 44362 Bomberay 29547 28689 29603 30516 31429 32342 36908 41474 46040
Kab. Fakfak 686952 695883 709417 722951 736486 750020 817693 88565 953037
Sumber : RTRW Kaupaten Fakfak, 2006
3.2.2 Sub Bidang Sampah
Pengelolaan sampah di Kabupaten Fakfak dilakukan
dengan 2 (dua) sistem yaitu :
Sistem tradisional yaitu dilakukan sendiri dengan cara
menimbun atau membakar
Sistem pengelolaan yang dilakukan melalui lembaga
yang terstruktur dengan cara mengkoordinir
sampah-sampah kemudian membuangnya ke tempat
pembuangan akhir maupun tempat pembuangan
sementara.
Pada Tahun 2007 sampah di Kabupaten Fakfak yang berasal dari berbagai macam
kegiatan yaitu permukiman sebesar 135.360 liter/ hari, komersil dan pasar sebesar
27.140 serta jalan serta fasilitas lainnya sebesar 21.996 liter/ hari, sedangkan untuk
perencanaan 20 tahun mendatang yaitu 2025
sampah yang dihasilkan dari kegiatan
permukiman sebesar 479.622 liter/ hari,
komersil dan pasar sebesar 96.164 liter/ hari
serta yang dihasilkan jalan dan fasilitas
lainnya sebesar 479.622 liter/ hari, dengan
demikian di masa mendatang kegiatan yang
memberikan jumlah sampah terbesar adalah permukiman, jalan serta fasilitas
lainnya. Untuk lebih jelasnya mengenai proyeksi sampah di Kabupaten Fakfak dapat
Berdasarkan hasil pengamatan tidak
seluruhnya dapat dikelola Dinas Kebersihan,
selain itu persampahan membutuhkan suatu
perhatian yang lebih yaitu memperhitungkan
lokasi TPA dengan mempertimbangkan volume
sampah yang akan dihasilkan, dengan
demikian untuk 20 tahun mendatang yaitu
2025 Kabupaten Fakfak membutuhkan TPA sebanyak 3 unit, sedangkan untuk
pengangkutan sampah ke lokasi TPA diperlukan suatu angkutan operasional berupa
truk. Untuk lebih jelasnya mengenai volume sampah dan luas TPA serta armada
angkutan sampah di Kabupaten Fakfak dapat dilihat pada Tabel 2.20 dan pada
Tabel 2.21 mengenai Analisis Kebutuhan Armada Pengangkutan Sampah di
Kabupaten Fakfak pada Tahun 2005 – 2010, 2015, 2020 dan 2025
Tabel 2.19
Proyeksi Sampah di Kabupaten Fakfak Tahun 2005 – 2010, 2015, 2020 dan 2025
No Distrik Sumber Proyeksi Sampah (lt/hr)
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025
1 Fakfak
56126 62821 65874 69076 4847 96019 96295 122083 154775 2 Fakfak Tengah 23542 23675 26502 27658 72433 40700 46446 65979 92592 3 Fakfak Barat 9012 9424 10629 11928 29853 18752 24227 37549 56219 4 Fakfak Timur 7650 8208 8631 9075 13327 12684 12893 16562 21271 5 Karas 10490 11311 12231 13214 9542 19445 22190 31522 44237 6 Kokas 9634 9480 10252 11075 14263 16298 18598 26420 37076 7 Teluk Patipi 7274 7148 7730 8351 11954 12289 14024 19921 27957 8 kramongmongga 5810 5709 6173 6669 9014 9814 11199 15909 22326 9 Bomberay 5822 5924 6406 6921 7198 10185 11622 16510 23170
Kabupaten 135360 143701 153528 163967 172431 236184 257494 352456 479622
1 Fakfak
11253 12596 13208 13850 14523 15229 19307 24478 31032 2 Fakfak Tengah 4720 4747 5133 5545 5986 6455 9312 13229 18565 3 Fakfak Barat 1807 1890 2131 2392 2672 2974 4858 7529 11272 4 Fakfak Timur 1534 1646 1730 1820 1913 2021 2585 3321 4265 5 Karas 2103 2268 2452 2649 2860 3084 4449 6320 8869 6 Kokas 1932 1901 2055 2221 2397 2585 3729 5297 7434 7 Teluk Patipi 1458 1433 1550 1674 1807 1949 2812 3994 5605 8 kramongmongga 1165 1167 1238 1337 1443 1556 2245 3190 4476 9 Bomberay 1167 1188 2384 1388 1498 1615 2330 3310 4646
Kabupaten 27140 28812 30782 32875 35098 37459 51628 70668 96164
1 Fakfak
9120 62821 65874 69076 72433 75854 96295 122083 154775 2 Fakfak Tengah 3826 23675 25602 27658 29853 32195 46446 65979 92592 3 Fakfak Barat 1464 9424 10629 11928 13327 14833 24227 37549 56219 4 Fakfak Timur 1243 8208 8631 9075 9542 10033 12893 16562 21271 5 Karas 1705 11311 12231 1.3214 14263 15382 22190 31522 44237 6 Kokas 1566 9480 10252 11075 11954 12892 18598 26420 37076 7 Teluk Patipi 1182 7148 7730 8351 9014 9721 14024 19921 27957 8 kramongmongga 944 5709 6173 6669 7198 7763 11199 15909 22326 9 Bomberay 946 5924 6406 6921 7470 8056 11622 16510 23170
Kabupaten 21996 143701 353528 163967 175055 186829 257494 352456 479622
Sumber : RTRW Kota Fakfak, 2006
Rumah Kompos
Tabel 2.20
Kebutuhan Luas Tempat Penampungan Akhir ( TPA) Sampah di Kabupaten Fakfak Tahun 2005 – 2010, 2015, 2020 dan 2025
No Distrik
Volume Sampah )M4/hr) Kebutuhan Luas TPA (Ha/Th)
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025 2007 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025
1 Fakfak 76 138 145 152 92 187 212 269 341 0,28 0,50 0,53 0,55 0,34 0,68 0,77 0,98 1,24
2 Fakfak Tengah 32 52 56 61 108 79 102 145 204 0,12 0,19 0,21 0,22 0,40 0,29 0,37 0,53 0,74
3 Fakfak Barat 12 21 23 26 46 37 53 83 124 0,04 0,08 0,09 0,10 0,17 0,13 0,19 0,30 0,45
4 Fakfak Timur 10 18 19 20 25 25 28 36 47 0,04 0,07 0,07 0,07 0,09 0,09 0,10 0,13 0,17
5 Karas 14 25 27 29 27 38 49 69 97 0,05 0,09 0,10 0,11 0,14 0,14 0,18 0,25 0,36
6 Kokas 13 21 23 24 29 32 41 58 82 0,05 0,08 0,08 0,09 0,12 0,12 0,15 0,21 0,30
7 Teluk Patipi 10 16 17 18 23 24 31 44 62 0,04 0,06 0,06 0,07 0,09 0,09 0,11 0,16 0,22
8 kramongmongga 8 13 14 15 18 19 25 35 49 0,03 0,05 0,05 0,05 0,07 0,07 0,09 0,13 0,18
9 Bomberay 8 13 14 15 16 20 26 36 51 0,03 0,05 0,05 0,06 0,07 0,07 0,09 0,13 0,19
Kabupaten 184 316 338 361 383 460 567 776 1055 0,67 1,15 1,23 1,32 1,68 1,68 2,07 2,03 3,85
Sumber : RTRW Kabupaten Fakfak, 2006
Keterangan :
F = Faktor rasio (1,20)
R = Laju timbunan sampah (lt/ org/ hr) V = F.R (1-D).P.N
D = Faktor Densitas (ton/ m3)
P = Faktor pemadatan (25% - 75% ) A =
v
A
x
h
h
v
V = Volume sampah padat (m3/ org/ hr)
H = Tinggi timbunan (m)
A = Luas lahan TPA (m3/ ...., atau ha/ th)
Tabel 2.21
Analisis Kebutuhan Armada Pengangkutan Sampah di Kabupaten Fakfak Tahun 2005 – 2010, 2015, 2020 dan 2025
No Distrik Sumber Trip (Jam) Cotruk(M3)
Armada Truk (Unit)
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025
1 Fakfak
Sumber : RTRW Kabupaten Fakfak, 2006
3.2.3 Sub Bidang Air Limbah
Saluran pembuangan yaitu untuk pembuangan
limbah cair rumah tanggga ataupun industri dan
juga untuk mengalirkan air hujan (Run Off),
saluran yang digunakan untuk mengalirkan
limbah cair dan air limpasan air hujan (run off)
adalah bersifat alami dan buatan, saluran alami
yang dipakai sebagai saluran drainase adalah
sanitasi alam berupa parit/ selokan dari sungai yang kemudian limbah cair itu menuju
pantai.
Dalam suatu w ilayah air kotor yang ada di Kabupaten Fakfak berasal dari air kotor
yang ditimbulkan dari rumah tangga yang disebut limbah kotor domestik dan air kotor
yang dihasilkan dari buangan kegiatan ekonomi, industri masyarakat disebut air kotor
non domestik.
Gambar 3.4
Berdasarkan hasil analisis produksi limbah cair yang diperoleh dari penggunaan
masyarakat setempat untuk masa yang akan datang diketahui bahwa, intensitas
terhada produksi limbah cair semakin meningkat pada tahun perencanaan. Oleh
karena itu diperlukan sebuah pengelolaan mengenai limbah cair, baik yang diperoleh
dari hasil rumah tangga, industri perkantoran, maupun dari daerah perdagangan.
Sehingga tercipta lingkungan yang sehat dan nyaman dan dapat mendorong
pembangunan ke arah yang lebih baik. Produksi air limbah di Kabupaten Fakfak Tahun
2007 sebesar 549.562 liter/ hari, sedangkan berdasarkan hasil analisis untuk kurun
waktu 20 tahun mendatang yaitu 2025 produksi limbah yang akan dihasilkan oleh
Kabupaten Fakfak sebesar 762.430 liter/ hari. Untuk lebih jelasnya mengenai produksi
air limbah di Kabupaten Fakfak dapat dilihat pada Tabel 2.22.
Tabel 2.22
Produksi Air Limbah di Kabupaten Fakfak Tahun 2005 – 2010, 2015, 2020 dan 2025
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025
1 Fakfak Barat 227.872 243.370 243.511 243.651 243.791 243.932 244.634 245.336 246.038 2 Fakfak Timur 95.581 91.719 94.639 97.558 100.478 103.397 117.994 132.591 147.188 3 Fakfak 36.589 36.510 39.292 42.074 44.856 47.638 61.548 75.458 89.369 4 Kokas 31.059 31.799 31.905 32.011 32.117 32.223 32.753 33.284 33.814 5 Karas 42.589 43.820 45.215 46.610 48.005 49.399 56.373 63.347 70.321 6 Fakfak Tengah 39.114 36.727 37.896 39.065 40.234 41.403 47.248 53.093 58.938 7 Kramongmongga 29.532 27.693 28.575 29.456 30.338 31.219 35.627 40.034 44.441 8 Teluk Patipi 23.589 22.115 22.819 23.523 24.227 24.931 28.450 31.970 35.490 9 Bomberay 23.637 22.952 23.682 24.413 25.143 25.874 29.526 33.179 36.832
549.562 556.705 567.534 578.361 589.189 600.016 654.153 708.292 762.431
Sumber : RTRW Kab. Fakfak, 2006
No. Distrik
Kabupaten
Produksi Air Limbah ( lt/ hr)
3.2.4 Sub Bidang Jalan Lingkungan
Sejalan dengan pola distribusi struktur jaringan jalan yang direncanakan adalah
jaringan jalan lokal primer yang berfungsi menghubungkan antara pusat-pusat
kecamatan dan jalan kolektor sekunder yang menghubungkan pusat kecamatan dengan
pusat - pusat perdesaan dan antar pusat perdesaan, serta jalan arteni sekunder yang
menghubungkan kabupaten Fakfak dengan kabupaten lain disekitamya. Dalam
pengembangan jaringan jalan yang berfungsi memberikan peningkatan pelayanan
aksesibilitas didalam wilayah Kabupaten Fakfak tersebut, maka dengan melihat kondisi
dan karakteristik prasarana jalan yang ada, perlu dilakukan :
a) Pembangunan jaringan jalan baru, antara lain mencakup beberapa hal sebagai
berikut :
• Sistem Jaringan Jalan Primer, yaitu jalan yang menghubungkan antara wilayah
PKL dengan PKW atau jalan yang menghubungkan antara wilayah PKL dengan
wilayah PKL, yang terdiri dan jalan arteri primer, arteri sekunder, dan jalan loka
primer. Berdasarkan kiasifikasi dad sistem jaringan jalan primer tersebut, maka
rencana jaringan jalan di Kabupaten Fakfak adalah sebagai berikut:
i. Jalan arteri sekunder yaitu:
1. Jalan I ingkar selatan yang menghubungkan distnik Fakfak - Fakfak Tengah
— Fakfak Timur — Distrik Karas — Kabupaten Kaimana — nabire - Mimika
2. Jalan I ingkar utara, yang menghubungkan distnik Fakfak — Kokas —
Bomberay — Kabupaten teluk Bintuni - babo
ii. Jalan kolektor primer, yaitu:
1. Jalan yang menghubungkan Distnik Kokas — distnik Kramomongga
3. Jalan yang menghubungkan distrik Bomberay — Karas
4. Pembangunan jalan baru; jalan I ingkar barat yang menghubungkan fakfak
— fakfak barat — teluk patipi
iii. Jalan kolektor sekunder, yaitu:
1. Peningkatan status jalan HPH, yaitu jalan yang menghubungkan Distrik
Karas dengan Distrik Bomberay
b) Perbaikan dan peningkatan jaringan jalan, mencakup:
• Perbaikan jaringan jalan arteri sekunder yang menghubungkan Kota Fakfak
— Distrik Kokas
Perbaikan jaringan jalan kolektor primer yang menghubungkan distrik Kokas
— Bomberay.
3.2.5 Sub Bidang Drainase
Pada umumnya sistem jaringan drainase di
Kawasan Perkotaan Fakfak terbagi atas dua
macam, yaitu drainase buatan yang terdapat
di kawasan perkotaan yang terdiri dari
drainase terbuka dan ada juga drainase
tertutup, drainase alami terdapat di daerah
puncak. Drainase alami ini kondisinya ada
yang masih bisa dialiri air dan ada yang
sudah tertutup tanah.
Kawasan Perkotaan Fakfak merupakan wilayah pesisir dengan kondisi kelerengan yang
bergelombang. Di bagian hulu kawasan ini merupakan hutan lebat yang masih utuh dan
berfungsi sebagai pengatur impasan air permukaan. Dengan bentuk kelerengan yang
terjal tidak terdapat banyak sungai yang mengalir ke kawasan ini. Terdapat 5 buah
sungai yang mengalir melintasi kawasan ini, 2 sungai terdapat di Distrik Fakfak Barat, 2
sungai lagi mengalir di Distrik Fakfak dan satu buah sungai mengalir di Distik Fakfak
Tengah. Sungai-sungai ini tidak terlalu panjang, dan bermuara masih di bagian
administrasi kawasan. Namun demikian meskipun jumlah sungal ini sedikit, tapi karena
morfologi kawasan yang terjal menjulur pendek menuju laut, maka dipastikan air
permukaan cepat mengalir menyusuri tanah dan bermuaran di laut.
Drainase kota sebagian besar terdapat di Distrik Fakfak dan Distrik Fakfak Tengah
mengikuti arah jaringan jalan. Saluran ini merupakan saluran buatan atau anak-anak
sungai yang sudah mengalami perkerasan. Sistem jaringan yang ada belum terpadu
sehingga belum tampak pola teratur yang menggabungkan saluran tersier, sekunder
dan primer. Umumnya kondisi fisik saluran yang ada sudah banyak yang membutuhkan
perawatan karena selain bangunannya yang sudah mulai pelapukan, disebagian tempat
juga banyak tersumbat oleh tumpukan sampah.
Pada dasarnya sistem pengaliran air permukaan saat ini tidak terlalu bermasalah karena
didukung oleh kelerengan yang memungkinkan air mengalir secepat mungkin di
saluran. Namun demikian, seiring berubahnya kondisi bentang alam di masa yang akan
datang, saluran drainase di kawasan ini perlu dikelola sedemikian rupa sehingga aliran
run off mengikuti arah aliran yang terpadu dan sesuai kaidah teknis.
Kondisi drainase perkotaan yang tedetak di jalan Ahmad Yani ini menggunakan pola
sistem drainase tertutup. Drainase yang ada di sekitar kawasan perkotaan tidak
berfungsi dengan semestinya (ada beberapa drainase yang tertimbun oleh sampah,
Tabel 2.24
1 Sanitasi Makam Tanjung Pasangan Makam Lokasi pasir Perlu Pembersihan
Sendiri - Pantai Tanjung Batu Tanjung Usman Tamzil material Padat
Sendiri Sendiri
2 Sanitasi Masjid Agung - Pasangan Simpang Sisi Makam Perlu Pembersihan
Makam Tanjung Sendiri Batu Atas Masjid Tanjung material/ sampah
Agung Sendiri
3 Sanitasi Komplek Pasangan Rumah Samping Perlu Pembersihan
Transmigrasi - Masjid Agung Batu Warga rumah I mam material/ sampah
(Jazuli) masjid Agung pada gorong depan
Komplek transmigrasi 4 Sanitasi kantor Prabu Alaska - Pasangan Pagar Sisi Pantai depan
Pantai Prabu Alaska Batu Atas Kantor Kantor Prabu Prabu Alaska Alaska 5 Sanitasi - Cengkeh Tiga - Pasangan Rumah Warga Pagar Sisi
Kantor Prabu Alaska Batu (Mas Jl Sudi Atas Kantor Mampir) Prabu Alaska 6 Sanitasi kantor Kimbangwil - Pasangan Kimbangwil Gorong-gorong
Gorong-gorong Transmigrasi Batu Transmigrasi 7 Sanitasi kantor Pertambangan Pasangan Simpang Gorong-gorong
- Gorong-Gorong Transmigrasi Batu depan Transmigrasi Pertambangan
8 Sanitasi Kantor KSDA - Pasangan Kantor KSDA Gorong-gorong 20 belum ada
Gorong-gorong Transmigrasi Batu Transmigrasi saluran
9 Sanitasi Jl. I mam Bonjol - Pasangan Jl. I mam Gorong-gorong Perlu peninggian
Kantor KSDA Batu Bonjol depan KSDA lantai dekat simpang
Jl. Komplek semuel 10 Sanitasi Komplek Semuel - Pasangan Rumah Warga Simpang Jl. Rencana pasangan
Jl. I mam Bonjol Batu I mam Bonjol baru
11 Sanitasi Jl. I mam Bonjol - Pasangan Simpang STI E Sisi atas Aman / Baik Samsat (Depan Rumah Batu O & G Kantor Samsat
Kambuaya)
No. Nama Sanitasi ( Drainase) Pangkal
Timbunan Lantai
( m3)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12 Sanitasi Jl. I mam Bonjol - Pasangan Simpang STI E Belakang Rmh Perlu plat jembatan
Pantai Wagom Piahar Batu O & G I ndustri Tempe 11 buah (4,4 m3
beton bertulang) 13 Sanitasi Rumah Sakit - Pasangan Gorong-gorong Gorong-gorong
Pengadilan Negeri Batu depan Rumah samping Kantor Sakit Pengadilan
Negeri
14 Sanitasi Perumahan Bea Pasangan Gorong-gorong Gorong-gorong Cukai - Pengadilan Negeri Batu depan samping Kantor
Perumahan Pengadilan Bea Cukai Negeri
15 Sanitasi Diklat Pemda - Pasangan Gorong-gorong Gorong-gorong Kantor Pengadilan Agama Batu depan Diklat samping Kantor
Pengadilan Agama
16 Sanitasi Kantor PPP - Diklat Pasangan Gorong-gorong Gorong-gorong Perlu pembersihan Pemda Batu depan kantor depan Diklat
PPP & gorong-gorong depan rumah Vince Kutanggas
17 Sanitasi Jl. Mambruk - Jl. Nuri Pasangan Gorong-gorong Gorong-gorong Gorong-gorong
Bawah Batu depan Rumah depan rumah depan rumah I r. Serin
Udin Rumbara I r. Serin Alek Alek perlu diperbesar
(air meluap) 18 Sanitasi Jl. Nuri Bawah - Pasangan Gorong-gorong Gorong-gorong Perlu plat jembatan
Kantor KSDA Batu depan rumah depan kantor empat buah 1,6 m3
I r. Serin Alek KSDA
19 Sanitasi Sinar Suri - Pantai Pasangan Samping kiri Pantai Perlu penggantian
Piahar Batu kantor Sinar Piahar Gorong-gorong
Suri kayu di jl. Kapt.
No. Nama Sanitasi ( Drainase) Jenis
Sanitasi
Timbunan Lantai
( m3)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
20 Sanitasi Komplek Tsanawiyah Pasangan Pagar sisi Gorong-gorong - Masjid At-Tarbiyah Batu belakang depan Masjid
Tsanawiyah At-Tarbiyah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
21 Sanitasi Masjid At-Tarbiyah - Pasangan Gorong-gorong Gorong-gorong Lantai masih berupa
Wagom Pantai Batu depan Masjid Hamzah batu alam. Perlu plat
At-Tarbiyah Namudat jembatan 1 buah
22 Sanitasi Pustu Wagom - - Pustu Wagom Perlu pembuatan
Wagom Pantai Wagom Pantai sanitasi
23 Sanitasi Jl. M. Tata - Pasangan Gorong-gorong Gorong-gorong Perlu plat jembatan
Tikungan Nasir Hegemur Batu simpang M. Tikungan dua buah 0,15 m3
Tata (depan Nasir Hegemur rumah
Saharudin)
24 Sanitasi Gereja Nasaret Pasangan Simpang depan Gorong-gorong Perlu plat jembatan
Wagom - Masjid Tanjung Batu Gereja Nasaret depan Masjid 3 buah 0,75 m3
Wagom Wagom Tanjung
Wagom
25 Sanitasi Tikungan Nasir Pasangan Gorong-gorong Pantai Tanjung Perlu diperbesar
Hegemur - Pantai Tanjung Batu Tikungan Nasir Wagom gorong-gorong pada
Wagom Hegemur tikungan Nasir
Hegemur 26 Sanitasi Jl. Hasanudin - Kantor Pasangan Depan rumah Gorong-gorong Perlu perbaikan
Lurah Fakfak Selatan - Travic Batu Mas No Jl. S depan travic elevasi di depan toko
Light Tambaruni Hasanudin light Sulawesi, perbaikan
sebelah kiri Tambaruni alinemen saluran,
dacker pada areal terminal perlu dibuka 27 Sanitasi Terminal - Tugu pala Pasangan Gorong-gorong Gorong-gorong I ntak pada areal
- Plasa Tambaruni sisi kanan Batu I ntak areal pantai travic terminal terlalu kecil,
Terminal light Tambaruni alinemen kurang
No. Nama Sanitasi ( Drainase) Jenis
Timbunan Lantai
( m3)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
28 Sanitasi Jl. Sultan Hasanudin - Pasangan Box kontrol Sudut Plasa Air meluap perlu BRI - Andalas - Plasa Batu depan bengkel (depan toko perbaikan elevasi di
Tambaruni sisi kiri Tomi Tohari) depan kantor BRI ,
perbaikan alinemen saluran, dacker pada areal terminal perlu dibuka
29 Sanitasi (Besar) Jl. Ki Hajar Pasangan Rumah warga Jembatan Dewantara - Jl. Patimura Batu Tambaruni (Jembatan Tambaruni)
30 Sanitasi (Kecil) Jl. Ki Hajar Pasangan Gorong-gorong Rumah Warga Dewantara - Jl. Patimura Batu depan
(Jembatan Tambaruni) Romansa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
31 Sanitasi kantor DPU - Loka Pasangan Depan kantor Gorong-gorong Perlu plat Jembatan
Jaya Batu Pembangunan Simpang Loka 2 buah 0,8 m3
DPU Provinsi Jaya
6.553 173,85 1.334,55 402,51 172
10 5
420 35 8,75
No. Nama Sanitasi ( Drainase) Jenis
Sanitasi
Titik Pengenal
Pangkal ( aw al)
Ujung ( akhir)
Dinding Kiri ( m2)
Lantai ( m2)
-Panjang ( m2)
Kerusakan
Keterangan Dinding
Kanan ( m2)
100 - 5
-584
Jumlah
541 - 7
132º13'30" 132º15'00"