Bab 10
Aspek Kelembagaan Kabupaten Kota
10.1 ARAHAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN BIDANG CIPTA KARYA
(Blm ada isi)
10.2 KONDISI KELEMBAGAAN SAAT INI
10.2.1 KONDISI KEORGANISASIAN BIDANG CIPTAKARYA
A. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bombana dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 25 Tahun 2005 tentang Struktur Organisasi dan Tata
Pemerintahan Kabupaten Bombana, yang mempunyai tugas pokok Bappeda sebagai koordinator
perencanaan pembangunan daerah, Sedangkan fungsi Bappeda sebagai perangkat daerah adalah
sebagai berikut:
1. Fungsi Perencanaan, yaitu menyusun dokumen umum perencanaan pembangunan daerah
yang meliputi: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP), Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD),
Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Penyusunan Prioritas Plafon Anggaran (PPA), serta
dokumen rencana pembangunan daerah lainnya.
2. Fungsi Koordinasi, yaitu melaksanakan koordinasi di bidang perencanaan dengan
dinas-dinas dan instansi vertical yang ada di lingkup pemerintah Kabupaten Bombana.
3. Fungsi Pengendalian, yaitu melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi
rencana pembangunan dalam wilayah Kabupaten Bombana.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dibidang perencanaan pembangunan
379 dan misi. Visi Bappeda yaitu “ Mewujudkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Bombana sebagai perencana pembangunan daerah yang aspiratif, konduktif, dan
partisipatif menuju masyarakat Bombana yang madani.”. Sedang misi yang diemban adalah
sebagai berikut:
1.Menciptakan sumberdaya aparat perencana yang kompeten dan profesional.
2.Meningkatkan kordinasi partisipatif, demokratis, dan kualitas perencanaan yang komprehensif. 3.Mengembangkan manajemen transparan danaccountable
Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, Kepala Bappeda dibantu oleh seorang sekretaris
dan tiga orang kepala bidang (Kabid) beserta staf. Sekretaris membawahi dua orang Kepala Sub
Bagian (Kasubag) yaitu Kasubag Perlengkapan dan kepegawaian danKasubag perencanaan.
Sedangkan masing-masing kepala bidang bertanggung jawab kepada Kepala Badan dan
membawahi beberapa Kepala Sub Bidang (Kasubid) sebagai berikut:
1. Kepala Bidang (Kabid) Ekonomi Sosial dan Budaya, terdiri atas dua Sub Bidang: • Kepala Sub Bidang (Kasubid) Sub Bidang Pertanian, Kehutanan, Perdagangan,
2. Kepala Sub Bidang (Kasubid) Sub Bidang Perhubungan, Pariwisata, Seni Dan Budaya, Diknas,
Kesehatan, Sdm
3. Kepala Bidang (Kabid) fisik dan Prasana, terdiri atas dua Sub Bidang:
• Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pemukiman Prasarana Wilayah, Pengembangan dan Penataan Ruang.
• Kepala Sub Bidang (Kasubid) Sumber Daya Alam, Sumber daya Listri dan Pertambangan dan Energi.
4. Kepala Bidang (Kabid) Penelitian, Pengembangan dan Statistik, terdiri atas dua Sub Bidang: • Kepala Sub Bidang (Kasubid) Bidang Penelitian, Pengembangan Dan Statistik
• Kepala Sub Bidang (Kasubid) Sub Bidang Penelitian, Pengembangan Statistik
380 STRUKTUR ORGANISASI
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA
KEPALA BAPPEDA
BIDANG PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN
STATISTIK
SUB BIDANG PENELITIAN, PENGEMBANGAN STATISTIK
SUB BIDANG PENGENDALIAN, EVALUASI, KERJASAMA, DAN
PELAPORAN SUB. BIDANG UMUM,KEPEGAWAIAN
DAN PERLENGKAPAN KLEOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SEKRETARIS
SUB. BIDANG PERENCANAAN, KEUANGAN
BIDANG EKONOMI SOSIAL DAN BUDAYA BIDANG FISIK DAN
PRASARANA
SUB BIDANG SDA, SDL, PERTAMBANGAN DAN ENERGI
SUB BIDANG PERMUKIMAN, PRASARANA WILAYAH, PENGEMBANGAN KAWASAN
DAN PENATAAN RUANG
SUB BIDANG PERTANIAN, KEHUTANAN, PERDAGANGAN,
SUB BIDANG PERHUBUNGAN, PARIWISATA, SENI DAN
BUDAYA, DIKNAS, KESEHATAN, SDM,
381 B. Dinas Pekerjaan Umumdan Tata Ruang
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bombana dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah (Perda) Nomor 25 Tahun 2005 tentang Struktur Organisasi dan Tata Pemerintahan
Kabupaten Bombana.
Visi Dinas PU Kabupaten Bombana adalah sebagai “Pengelola Bangunan dan
Lingkungan yang Berkelanjutan” dengan didukung oleh 2 (dua) Misi yaitu:
1) Mewujudkan pengelolaan lingkungan yang lebih bersih, sehat, indah, aman dan serasi;
2) Mewujudkan manajemen pembangunan lebih profesional.
Untuk mendukung dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, semua tugas
tersebut telah terbagi habis dalam bidang dan seksi serta unit pelaksana teknis. Susunan
organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas PU Kabupaten Bombana terdiri
dari:
1) Kepala Dinas;
2) Sekretaris, didukung oleh 2 (dua) sub bagian yaitu: - Sub Bagian Umum dan kepegawaian; - Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan. 3) Bidang Bina Marga, didukung oleh 2 (dua) seksi yaitu:
- Seksi Jalan dan Jembatan; - Seksi Peralatan dan Perbekalan.
4) Bidang Cipta Karya, didukung oleh 2 (dua) seksi yaitu: - Seksi Bangunan dan Gedung;
- Seksi Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Air Bersih. 5) Bidang Tata Ruang, didukung oleh 2 (dua) seksi yaitu:
6) Unit Pelaksana Teknis Dinas yang terdiri dari 6 (enam) unit, yaitu: - UPTD Wilayah Boepinang;
383 Struktur Organisasi Dinas PU Kabupaten Bombana
KEPALA DINAS
KEPALA BIDANG BINA MARGA
KEPALA BIDANG CIPTA KARYA
SEKSI PEMUKIMAN, PENYEHATAN DAN AIR
BERSIH
SEKSI TATA BANGUNAN
SEKSI TEKNOLOGI KONSTRUKSI
PENGAIRAN
SEKSI OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN
SEKSI JALAN DAN JEMBATAN
SEKSI PERALATAN DAN PERBEKALAN
UPTD
KEPALA BIDANG TATA RUANG
SEKSI TATA KOTA
10.2.2 KONDISI KETATALAKSANAAN BIDANG CIPTA KARYA
Penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan kapasitas
kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu dikembangkan adalah menciptakan hubungan
kerja antar perangkat daerah dengan menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan
dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja.
Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang keciptakaryaan, perlu
mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam
melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga
perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam
keorganisasian urusan keciptakaryaan, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam
rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan
menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.
Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan di dalam Peraturan
Daerah tentang keorganisasian Pemerintah Kabupaten/kota, khususnya menyangkut tupoksi dari
masing-masing instansi pemerintah bidang keciptakaryaan. Dengan mengacu pada tabel berikut,
dapat dicantumkan penjabaran peran masing- masing instansi dalam pembangunan bidang Cipta
Karya.
Tabel-10.1:
Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya di Kabupaten Bombana
No Instansi Peran Instansi dalam Pembangunan Bidang CK
Unit/Bagian yang Menangani Pembangunan Bidang CK 1. Bappeda 1. Pengoordinasian penyusunan
perencanaan pembangunan 2. Penetapan petunjuk pelaksanaan
perencanaan dan pengendalian pembangunan
3. Bimbingan supervisi dan konsultasi penyusunan rencana pembangunan.
4. Pengendalian pembangunan.
Bidang Fisik dan Prasarana
2. Dinas PU 1. Teknis Pelaksanaan Pekerjaan 2. Pengkoordinasian penyusunan
perencanaan pembangunan 3. Penetapan petunjuk pelaksanaan
385 perencanaan dan pengendalian
pembangunan
4. Bimbingan supervisi dan konsultasi penyusunan rencana pembangunan.
5. Pengendalian pembangunan. 3. Badan Lingkungan
Hidup
1. Teknis dan Pelaksanaan Pekerjaan
2. Amdal
3. Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan pengelolaan kualitas air;
4. Pelaksanaan kegiatan pengendalian pencemaran lingkungan dan pengelolaan limbah dengan instansi terkait; 5. Pelaksanaan inventarisasi permasalahan pengendalian pencemaran lingkungan dan pengelolaan limbah serta menetapkan langkah-langkah dan kebijakan pemecahan 6. Menkoordinasikan
Pelaksanaan program dan kegiatan pemberdayaan yang berbasis masyarakat.
Bidang Pertamanan Pemakanan dan Persampahan dan
Bidang Analisa dan dampak Lingkungan
Selain itu, guna memperjelas pelaksanaan tugas pada setiap satuan kerja, perlu dilengkapi dengan
tatalaksana dan tata hubungan kerja antar satuan kerja, serta Standar Operasional Prosedur (SOP)
untuk setiap pelaksanaan tugas, yang dapat dijadikan pedoman bagi pegawai dalam melakukan
tugasnya. Dengan tabel berikut bisa dicantumkan inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya di
Tabel-10.2:
Inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya
No Nama SOP Instansi yang Terlibat Tugas dan Fungsi Instansi dalam SOP I Pengembangan Permukiman
1. SOP Penanganan Kawasan Kumuh Bappeda, Dinas PU, Kantor Perumahan
Bappeda:
 Perencanaan
 Mengkoordinasikan penyusunan
perencanaan kawasan kumuh
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
II Penataan Bangunan dan Lingkungan 1. Pengendalian Pembangunan
Pemukiman ( IMB)
Bappeda, Dinas Pu, Perizinan
Bappeda - Fungsi
Perencanaan Sesuai dengan Rencana Detail Tata Ruang
III Pengembangan Air Minum
387 Pengendalian dan Desain
PDAM
- Pelaksanaan Kegiatan - Pengawasan
2. Pengembangan SPAM Daerah rawan Air
IV Pengembangan PLP
1. SOP Sarana dan Prasarana
Persampahan 
PenyediaanTruck yang mengangkut sampah dilengkapi penutup agar sampah tidak tercecer di jalan,
BLH :
 menyiapkan wadah persampahan pada kawasan – kawasan permukiman dan tempat strategis berupa wadah sampah organik dan anorganik untuk memudahkan pekerjaan pengumpulan.
2. SOP Penanganan IPLT Dinas PU, BLH Dinas PU :
Penyediaan Lokasi IPLT Desain
BLH
Penyediaan Sarana Tempat IPLT
10.2.3 KONDISI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) BIDANG CIPTA KARYA
Pemerintah Kabupaten Bombana didukung oleh Sumber Daya Manusia/Aparatur yang Handal.
Sebagian besar aparatur/pegawai di Pemerintah Kabupaten Bombana yang menangani bidang
Cipta Karya adalah lulusan (SMA/Diploma/S1/S2/S3). Kondisi SDM di keorganisasian instansi yang
Tabel-10.3:
Komposisi Pegawai dalamBadan Perencanaan Pembangunan Daerah
NO URAIAN PENDIDIKAN %
S-2 S-1 D Ml SMA/ STM JUMLAH
1 1 Kepala Badan 1 1 2,08
1.2 Sekretaris 2 2 - 4 8 27,08
1.3 Bidang Penelitian Penqembangan dan Statistik
- 5 _ 2 7 20,73
1.4 1.5
Bidang Fisik dan Prasarana Wilayah Bidang SosiaL Budaya & Pemerintahan
1
Pejabat Fungsional Perencana - - - - 0
JUMLAH 5 15 - 6 26 100,00
Tabel-10.4:
Komposisi Pegawai dalam Dinas Pekerjaan Umum
NO URAIAN
PENDIDIKAN
% S-2 S-1 D III SMA/
STM SMP SD JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Kepala Dinas 1 1 0,90
2 Sekretaris 1 1 7 1 10 9,09
3 Bidang Cipta Karya 1 1 - 10 - 12 10
4 Bidang Tata Ruang 1 1 - 6 - 8 8,18
5 Bidang Pengairan 1 1 1
6 Bidang Bina Marga 1 - 14 15 30 26,36
7 Unit Pelaksana Teknis Dinas:
389
- Cabang Bambaea - - - 3 1 4 3,64
- Cabang Kabaena - - - 12 - 12 10,91
- Cabang Kasipute - - - 12 1 13 11,82
JUMLAH 4 5 1 83 18 84 100,00
10.3 ANALISIS KELEMBAGAAN
10.3.1 ANALISIS KEORGANISASIAN BIDANG CIPTA KARYA
Tujuan analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan keorganisasian
bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM
Bidang Cipta Karya. Analisis deskriptif keorganisasian bidang Cipta Karya di Kabupaten Bombana
adalah sebagai berikut:
1. Struktur organisasi
 Struktur organisasi perangkat kerja daerah yang menangani bidang Cipta Karya di Kabupaten Bombana sudah/belum sesuaidengan disiplin ilmu yang dimiliki..
2. Tugas dan fungsi organisasi
 Sudah Berjalan sesuai Tupoksi
3. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi struktur organisasi
 Kinerja masing – masing orang belum memenuhi standar
4. Permasalahan dalam keorganisasian
 Masih Kurangnya SDM
10.3.2 ANALISIS KETATALAKSANAAN BIDANG CIPTA KARYA
Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan bidang cipta karya adalah
untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran
produk RPIJM Bidang Cipta Karya. Analisis deskriptif ketatalaksanaan bidang Cipta Karya di
1. Perda Penetapan Organisasi Pemerintah
 Perda penetapan organisasi sudah/belum menguraikan tupoksi dari masing-masing dinas/unit kerja yang ada
2. Mekanisme hubungan kerja di dalam dan antar instansi terkait
 Terkoordinasi dengan Baik
3. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi ketatalaksanaan perangkat kerja daerah
 Pergantian Struktur di organisasi
4. Permasalahan dalam ketatalaksanaan perangkat kerja daerah
 Sumber Daya Manusia Masih sangat terbatas
10.3.3 ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) BIDANG CIPTA KARYA
Tujuan analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui permasalahan SDM
bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM
Bidang Cipta Karya. Analisis deskriptif Sumber Daya Manusia bidang Cipta Karya di Kabupaten
Bombana adalah sebagai berikut:
1. Ketersediaan SDM
 SDM yang tersedia sudah/belum memenuhi kebutuhan baik dari segi jumlah maupun kualitas dalam perangkat daerah khususnya bidang Cipta Karya
2. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas SDM
 Pergantian Kepemimpinan dan struktur
3. Permasalahan dalam manajemen SDM
 Masih lemahnya Akuntabilitas Kinerja Masing-masing Pegawai
10.3.4 ANALISIS SWOT KELEMBAGAAN
Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
391 dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
kemudian menerapkannya dalam matriks SWOT.
Strategi yang digunakan adalah bagaimana kekuatan mampu mengambil
keuntungan dari peluang yang ada (strategi S-O); bagaimana cara mengatasi kelemahan yang
mencegah keuntungan dari peluang yang ada (strategi W-O); bagaimana kekuatan mampu
menghadapi ancaman yang ada (strategi S-T); dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi
kelemahan yang mampu membuat ancaman menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman
baru (strategi W-T).
Berdasarkan informasi serta analisis tentang keorganisasian, tata laksana dan SDM
bidang Cipta Karya pada sub-bab sebelumnya, selanjutnya dapat dirumuskan Matriks Analisis
392 Tabel-10.5:
Matriks Analisis SWOT Kelembagaan
FAKTOR EKSTERNAL FAKTOR
I NTERNAL
PELUANG (O)
 Terbukanya kesempatan mengikuti pelatihan/bimtek terkait dengan tugas pokok dan fungsi.
 Adanya Gerakan Disiplin Nasional untuk peningkatan waskat oleh atasan secara berjenjang;
 Adanya Perhatian dan dukungan Pemerintah pusat
ANCAMAN (T)
 Belum maksimalnya penerapan peraturan, khususnya undang-undang persampaha bagi
masyarakat yang melanggar, yaitu membuang
sampah di sembarang tempat.
 Penegakkan aturan dan hukum lingkungan tidak jelas siapa yang bertanggung jawab;
KEKUATAN (S)
 Struktur organisasi perangkat kerja daerah yang menangani bidang Cipta Karya di Kota
Kendari sudah sesuai untuk mendukung
pembangunan bidang cipta karya di Kota
Kendari.
 Tersedianya personil yang cukup
 Adanya struktur organisasi & Job discription yang jelas
 Memberikan kesempatan kepada aparat daerah untuk mengikuti pelatihan/bimtek terkait dengan
bidang keciptakaryaan;
Meningkatkan disiplin dan motivasi kerja aparatur Pemerintah Daerah;
Menempatkan personil yang telah mengikuti pelatihan pada pembagian kerja yang jelas Sinkronisasi antar peraturan terkait dengan bidang keciptakaryaan;
 Pengendalian dan pengawasan terhadap peraturan daerah yang telah dibuat;
393
Sarana dan Prasarana kerja yang memadai
Terjalinnya kekompakan kerja KELEMAHAN (W) Belum optimalnya manajemen bidang cipta karya mengikuti sistem perencanaan,
pelaksanaan dan Monev.
 Koordinasi dan kerjasama instansi sektor terkait dalam bidang cipta karya masih
sangat rendah.
 Masih terbatasnya personil yang mengikuti pelatihan/bimtek terkait bidang
keciptakaryaan.
 Keterbatasan anggaran APBD di sektor cipta karya
Adanya aparat daerah yang berprestasi pindah ke Instansi lain Mengoptimalkan manajemen bidang
 ciptakarya dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan monev;
 Meningkatkan fungsi koordinasi dengan instansi terkait kegiatan dalam bidang cipta karya;
Meningkatkan jumlah aparat bidang cipta karya untuk mengikuti pelatihan dan bimtekkeciptakaryaan;
Mengalokasikan dana APBD yang ada dengan didukung sumber pendanaan dari APBN Mengintensifkan pertemuan antara aparat pusat dengan aparat pemkot guna mendapatkan
pemahaman yang jelas mengenai
penyelenggaraan RPIJM.
 Menyediakan sarana dan prasarana kerja guna mendukung penyelenggaraan RPIJM.
 Menyediakan data base bidang keciptakaryaan guna menarik minat investor menanamkan
10.4 RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
10.4.1 RENCANA PENGEMBANGAN KEORGANISASIAN
Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT, maka rencana
pengembangan keorganisasian di Kabupaten Bombana adalah sebagai berikut:
1. Belum tersistematis dengan baik
2. Pemahaman akanTugas dan Fungsinya
3. Manajemen yang akuntabel, transparent dan terukur
10.4.2 RENCANA PENGEMBANGAN TATA LAKSANA
Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT, maka rencana
pengembangan tata laksana di Kabupaten Bombana adalah sebagai berikut:
1. Diperlukan Penempatan Pegawai harus sesuai dengan Disiplin Ilmunya
2. Perencanaan Program Yang Jelas Terarah dan terukur
10.4.3 RENCANA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT, maka rencana
pengembangan SDM di Kabupaten Bombana adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan akan SDM yang memiliki Keahlian di Bidangnya