• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 10 Aspek Kelembagaan Kabupaten Kota - DOCRPIJM 59ca12d379 BAB XIBab 10 ASPEK KELEMBAGAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Bab 10 Aspek Kelembagaan Kabupaten Kota - DOCRPIJM 59ca12d379 BAB XIBab 10 ASPEK KELEMBAGAAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Bab 10

Aspek Kelembagaan Kabupaten Kota

10.1 ARAHAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN BIDANG CIPTA KARYA

(Blm ada isi)

10.2 KONDISI KELEMBAGAAN SAAT INI

10.2.1 KONDISI KEORGANISASIAN BIDANG CIPTAKARYA

A. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bombana dibentuk

berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 25 Tahun 2005 tentang Struktur Organisasi dan Tata

Pemerintahan Kabupaten Bombana, yang mempunyai tugas pokok Bappeda sebagai koordinator

perencanaan pembangunan daerah, Sedangkan fungsi Bappeda sebagai perangkat daerah adalah

sebagai berikut:

1. Fungsi Perencanaan, yaitu menyusun dokumen umum perencanaan pembangunan daerah

yang meliputi: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP), Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD),

Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Penyusunan Prioritas Plafon Anggaran (PPA), serta

dokumen rencana pembangunan daerah lainnya.

2. Fungsi Koordinasi, yaitu melaksanakan koordinasi di bidang perencanaan dengan

dinas-dinas dan instansi vertical yang ada di lingkup pemerintah Kabupaten Bombana.

3. Fungsi Pengendalian, yaitu melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi

rencana pembangunan dalam wilayah Kabupaten Bombana.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dibidang perencanaan pembangunan

(2)

379 dan misi. Visi Bappeda yaitu “ Mewujudkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kabupaten Bombana sebagai perencana pembangunan daerah yang aspiratif, konduktif, dan

partisipatif menuju masyarakat Bombana yang madani.”. Sedang misi yang diemban adalah

sebagai berikut:

1.Menciptakan sumberdaya aparat perencana yang kompeten dan profesional.

2.Meningkatkan kordinasi partisipatif, demokratis, dan kualitas perencanaan yang komprehensif. 3.Mengembangkan manajemen transparan danaccountable

Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, Kepala Bappeda dibantu oleh seorang sekretaris

dan tiga orang kepala bidang (Kabid) beserta staf. Sekretaris membawahi dua orang Kepala Sub

Bagian (Kasubag) yaitu Kasubag Perlengkapan dan kepegawaian danKasubag perencanaan.

Sedangkan masing-masing kepala bidang bertanggung jawab kepada Kepala Badan dan

membawahi beberapa Kepala Sub Bidang (Kasubid) sebagai berikut:

1. Kepala Bidang (Kabid) Ekonomi Sosial dan Budaya, terdiri atas dua Sub Bidang: • Kepala Sub Bidang (Kasubid) Sub Bidang Pertanian, Kehutanan, Perdagangan,

2. Kepala Sub Bidang (Kasubid) Sub Bidang Perhubungan, Pariwisata, Seni Dan Budaya, Diknas,

Kesehatan, Sdm

3. Kepala Bidang (Kabid) fisik dan Prasana, terdiri atas dua Sub Bidang:

• Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pemukiman Prasarana Wilayah, Pengembangan dan Penataan Ruang.

• Kepala Sub Bidang (Kasubid) Sumber Daya Alam, Sumber daya Listri dan Pertambangan dan Energi.

4. Kepala Bidang (Kabid) Penelitian, Pengembangan dan Statistik, terdiri atas dua Sub Bidang: • Kepala Sub Bidang (Kasubid) Bidang Penelitian, Pengembangan Dan Statistik

• Kepala Sub Bidang (Kasubid) Sub Bidang Penelitian, Pengembangan Statistik

(3)

380 STRUKTUR ORGANISASI

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA

KEPALA BAPPEDA

BIDANG PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN

STATISTIK

SUB BIDANG PENELITIAN, PENGEMBANGAN STATISTIK

SUB BIDANG PENGENDALIAN, EVALUASI, KERJASAMA, DAN

PELAPORAN SUB. BIDANG UMUM,KEPEGAWAIAN

DAN PERLENGKAPAN KLEOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SEKRETARIS

SUB. BIDANG PERENCANAAN, KEUANGAN

BIDANG EKONOMI SOSIAL DAN BUDAYA BIDANG FISIK DAN

PRASARANA

SUB BIDANG SDA, SDL, PERTAMBANGAN DAN ENERGI

SUB BIDANG PERMUKIMAN, PRASARANA WILAYAH, PENGEMBANGAN KAWASAN

DAN PENATAAN RUANG

SUB BIDANG PERTANIAN, KEHUTANAN, PERDAGANGAN,

SUB BIDANG PERHUBUNGAN, PARIWISATA, SENI DAN

BUDAYA, DIKNAS, KESEHATAN, SDM,

(4)

381 B. Dinas Pekerjaan Umumdan Tata Ruang

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bombana dibentuk berdasarkan Peraturan

Daerah (Perda) Nomor 25 Tahun 2005 tentang Struktur Organisasi dan Tata Pemerintahan

Kabupaten Bombana.

Visi Dinas PU Kabupaten Bombana adalah sebagai “Pengelola Bangunan dan

Lingkungan yang Berkelanjutan” dengan didukung oleh 2 (dua) Misi yaitu:

1) Mewujudkan pengelolaan lingkungan yang lebih bersih, sehat, indah, aman dan serasi;

2) Mewujudkan manajemen pembangunan lebih profesional.

Untuk mendukung dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, semua tugas

tersebut telah terbagi habis dalam bidang dan seksi serta unit pelaksana teknis. Susunan

organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas PU Kabupaten Bombana terdiri

dari:

1) Kepala Dinas;

2) Sekretaris, didukung oleh 2 (dua) sub bagian yaitu: - Sub Bagian Umum dan kepegawaian; - Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan. 3) Bidang Bina Marga, didukung oleh 2 (dua) seksi yaitu:

- Seksi Jalan dan Jembatan; - Seksi Peralatan dan Perbekalan.

4) Bidang Cipta Karya, didukung oleh 2 (dua) seksi yaitu: - Seksi Bangunan dan Gedung;

- Seksi Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Air Bersih. 5) Bidang Tata Ruang, didukung oleh 2 (dua) seksi yaitu:

(5)

6) Unit Pelaksana Teknis Dinas yang terdiri dari 6 (enam) unit, yaitu: - UPTD Wilayah Boepinang;

(6)

383 Struktur Organisasi Dinas PU Kabupaten Bombana

KEPALA DINAS

KEPALA BIDANG BINA MARGA

KEPALA BIDANG CIPTA KARYA

SEKSI PEMUKIMAN, PENYEHATAN DAN AIR

BERSIH

SEKSI TATA BANGUNAN

SEKSI TEKNOLOGI KONSTRUKSI

PENGAIRAN

SEKSI OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN

SEKSI JALAN DAN JEMBATAN

SEKSI PERALATAN DAN PERBEKALAN

UPTD

KEPALA BIDANG TATA RUANG

SEKSI TATA KOTA

(7)

10.2.2 KONDISI KETATALAKSANAAN BIDANG CIPTA KARYA

Penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan kapasitas

kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu dikembangkan adalah menciptakan hubungan

kerja antar perangkat daerah dengan menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan

dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja.

Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang keciptakaryaan, perlu

mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam

melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga

perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam

keorganisasian urusan keciptakaryaan, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam

rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan

menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.

Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan di dalam Peraturan

Daerah tentang keorganisasian Pemerintah Kabupaten/kota, khususnya menyangkut tupoksi dari

masing-masing instansi pemerintah bidang keciptakaryaan. Dengan mengacu pada tabel berikut,

dapat dicantumkan penjabaran peran masing- masing instansi dalam pembangunan bidang Cipta

Karya.

Tabel-10.1:

Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya di Kabupaten Bombana

No Instansi Peran Instansi dalam Pembangunan Bidang CK

Unit/Bagian yang Menangani Pembangunan Bidang CK 1. Bappeda 1. Pengoordinasian penyusunan

perencanaan pembangunan 2. Penetapan petunjuk pelaksanaan

perencanaan dan pengendalian pembangunan

3. Bimbingan supervisi dan konsultasi penyusunan rencana pembangunan.

4. Pengendalian pembangunan.

Bidang Fisik dan Prasarana

2. Dinas PU 1. Teknis Pelaksanaan Pekerjaan 2. Pengkoordinasian penyusunan

perencanaan pembangunan 3. Penetapan petunjuk pelaksanaan

(8)

385 perencanaan dan pengendalian

pembangunan

4. Bimbingan supervisi dan konsultasi penyusunan rencana pembangunan.

5. Pengendalian pembangunan. 3. Badan Lingkungan

Hidup

1. Teknis dan Pelaksanaan Pekerjaan

2. Amdal

3. Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan pengelolaan kualitas air;

4. Pelaksanaan kegiatan pengendalian pencemaran lingkungan dan pengelolaan limbah dengan instansi terkait; 5. Pelaksanaan inventarisasi permasalahan pengendalian pencemaran lingkungan dan pengelolaan limbah serta menetapkan langkah-langkah dan kebijakan pemecahan 6. Menkoordinasikan

Pelaksanaan program dan kegiatan pemberdayaan yang berbasis masyarakat.

Bidang Pertamanan Pemakanan dan Persampahan dan

Bidang Analisa dan dampak Lingkungan

Selain itu, guna memperjelas pelaksanaan tugas pada setiap satuan kerja, perlu dilengkapi dengan

tatalaksana dan tata hubungan kerja antar satuan kerja, serta Standar Operasional Prosedur (SOP)

untuk setiap pelaksanaan tugas, yang dapat dijadikan pedoman bagi pegawai dalam melakukan

tugasnya. Dengan tabel berikut bisa dicantumkan inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya di

(9)

Tabel-10.2:

Inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya

No Nama SOP Instansi yang Terlibat Tugas dan Fungsi Instansi dalam SOP I Pengembangan Permukiman

1. SOP Penanganan Kawasan Kumuh Bappeda, Dinas PU, Kantor Perumahan

Bappeda:

 Perencanaan

 Mengkoordinasikan penyusunan

perencanaan kawasan kumuh

 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan

II Penataan Bangunan dan Lingkungan 1. Pengendalian Pembangunan

Pemukiman ( IMB)

Bappeda, Dinas Pu, Perizinan

Bappeda - Fungsi

Perencanaan Sesuai dengan Rencana Detail Tata Ruang

III Pengembangan Air Minum

(10)

387 Pengendalian dan Desain

PDAM

- Pelaksanaan Kegiatan - Pengawasan

2. Pengembangan SPAM Daerah rawan Air

IV Pengembangan PLP

1. SOP Sarana dan Prasarana

Persampahan 

PenyediaanTruck yang mengangkut sampah dilengkapi penutup agar sampah tidak tercecer di jalan,

BLH :

 menyiapkan wadah persampahan pada kawasan – kawasan permukiman dan tempat strategis berupa wadah sampah organik dan anorganik untuk memudahkan pekerjaan pengumpulan.

2. SOP Penanganan IPLT Dinas PU, BLH Dinas PU :

Penyediaan Lokasi IPLT Desain

BLH

Penyediaan Sarana Tempat IPLT

10.2.3 KONDISI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) BIDANG CIPTA KARYA

Pemerintah Kabupaten Bombana didukung oleh Sumber Daya Manusia/Aparatur yang Handal.

Sebagian besar aparatur/pegawai di Pemerintah Kabupaten Bombana yang menangani bidang

Cipta Karya adalah lulusan (SMA/Diploma/S1/S2/S3). Kondisi SDM di keorganisasian instansi yang

(11)

Tabel-10.3:

Komposisi Pegawai dalamBadan Perencanaan Pembangunan Daerah

NO URAIAN PENDIDIKAN %

S-2 S-1 D Ml SMA/ STM JUMLAH

1 1 Kepala Badan 1 1 2,08

1.2 Sekretaris 2 2 - 4 8 27,08

1.3 Bidang Penelitian Penqembangan dan Statistik

- 5 _ 2 7 20,73

1.4 1.5

Bidang Fisik dan Prasarana Wilayah Bidang SosiaL Budaya & Pemerintahan

1

Pejabat Fungsional Perencana - - - - 0

JUMLAH 5 15 - 6 26 100,00

Tabel-10.4:

Komposisi Pegawai dalam Dinas Pekerjaan Umum

NO URAIAN

PENDIDIKAN

% S-2 S-1 D III SMA/

STM SMP SD JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Kepala Dinas 1 1 0,90

2 Sekretaris 1 1 7 1 10 9,09

3 Bidang Cipta Karya 1 1 - 10 - 12 10

4 Bidang Tata Ruang 1 1 - 6 - 8 8,18

5 Bidang Pengairan 1 1 1

6 Bidang Bina Marga 1 - 14 15 30 26,36

7 Unit Pelaksana Teknis Dinas:

(12)

389

- Cabang Bambaea - - - 3 1 4 3,64

- Cabang Kabaena - - - 12 - 12 10,91

- Cabang Kasipute - - - 12 1 13 11,82

JUMLAH 4 5 1 83 18 84 100,00

10.3 ANALISIS KELEMBAGAAN

10.3.1 ANALISIS KEORGANISASIAN BIDANG CIPTA KARYA

Tujuan analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan keorganisasian

bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM

Bidang Cipta Karya. Analisis deskriptif keorganisasian bidang Cipta Karya di Kabupaten Bombana

adalah sebagai berikut:

1. Struktur organisasi

 Struktur organisasi perangkat kerja daerah yang menangani bidang Cipta Karya di Kabupaten Bombana sudah/belum sesuaidengan disiplin ilmu yang dimiliki..

2. Tugas dan fungsi organisasi

 Sudah Berjalan sesuai Tupoksi

3. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi struktur organisasi

 Kinerja masing – masing orang belum memenuhi standar

4. Permasalahan dalam keorganisasian

 Masih Kurangnya SDM

10.3.2 ANALISIS KETATALAKSANAAN BIDANG CIPTA KARYA

Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan bidang cipta karya adalah

untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran

produk RPIJM Bidang Cipta Karya. Analisis deskriptif ketatalaksanaan bidang Cipta Karya di

(13)

1. Perda Penetapan Organisasi Pemerintah

 Perda penetapan organisasi sudah/belum menguraikan tupoksi dari masing-masing dinas/unit kerja yang ada

2. Mekanisme hubungan kerja di dalam dan antar instansi terkait

 Terkoordinasi dengan Baik

3. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi ketatalaksanaan perangkat kerja daerah

 Pergantian Struktur di organisasi

4. Permasalahan dalam ketatalaksanaan perangkat kerja daerah

 Sumber Daya Manusia Masih sangat terbatas

10.3.3 ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) BIDANG CIPTA KARYA

Tujuan analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui permasalahan SDM

bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM

Bidang Cipta Karya. Analisis deskriptif Sumber Daya Manusia bidang Cipta Karya di Kabupaten

Bombana adalah sebagai berikut:

1. Ketersediaan SDM

 SDM yang tersedia sudah/belum memenuhi kebutuhan baik dari segi jumlah maupun kualitas dalam perangkat daerah khususnya bidang Cipta Karya

2. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas SDM

 Pergantian Kepemimpinan dan struktur

3. Permasalahan dalam manajemen SDM

 Masih lemahnya Akuntabilitas Kinerja Masing-masing Pegawai

10.3.4 ANALISIS SWOT KELEMBAGAAN

Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan strategis yang

digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang

(14)

391 dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,

kemudian menerapkannya dalam matriks SWOT.

Strategi yang digunakan adalah bagaimana kekuatan mampu mengambil

keuntungan dari peluang yang ada (strategi S-O); bagaimana cara mengatasi kelemahan yang

mencegah keuntungan dari peluang yang ada (strategi W-O); bagaimana kekuatan mampu

menghadapi ancaman yang ada (strategi S-T); dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi

kelemahan yang mampu membuat ancaman menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman

baru (strategi W-T).

Berdasarkan informasi serta analisis tentang keorganisasian, tata laksana dan SDM

bidang Cipta Karya pada sub-bab sebelumnya, selanjutnya dapat dirumuskan Matriks Analisis

(15)

392 Tabel-10.5:

Matriks Analisis SWOT Kelembagaan

FAKTOR EKSTERNAL FAKTOR

I NTERNAL

PELUANG (O)

 Terbukanya kesempatan mengikuti pelatihan/bimtek terkait dengan tugas pokok dan fungsi.

 Adanya Gerakan Disiplin Nasional untuk peningkatan waskat oleh atasan secara berjenjang;

 Adanya Perhatian dan dukungan Pemerintah pusat

ANCAMAN (T)

 Belum maksimalnya penerapan peraturan, khususnya undang-undang persampaha bagi

masyarakat yang melanggar, yaitu membuang

sampah di sembarang tempat.

 Penegakkan aturan dan hukum lingkungan tidak jelas siapa yang bertanggung jawab;

KEKUATAN (S)

 Struktur organisasi perangkat kerja daerah yang menangani bidang Cipta Karya di Kota

Kendari sudah sesuai untuk mendukung

pembangunan bidang cipta karya di Kota

Kendari.

 Tersedianya personil yang cukup

 Adanya struktur organisasi & Job discription yang jelas

 Memberikan kesempatan kepada aparat daerah untuk mengikuti pelatihan/bimtek terkait dengan

bidang keciptakaryaan;

Meningkatkan disiplin dan motivasi kerja aparatur Pemerintah Daerah;

Menempatkan personil yang telah mengikuti pelatihan pada pembagian kerja yang jelas

 Sinkronisasi antar peraturan terkait dengan bidang keciptakaryaan;

 Pengendalian dan pengawasan terhadap peraturan daerah yang telah dibuat;

(16)

393

Sarana dan Prasarana kerja yang memadai

Terjalinnya kekompakan kerja KELEMAHAN (W)

 Belum optimalnya manajemen bidang cipta karya mengikuti sistem perencanaan,

pelaksanaan dan Monev.

 Koordinasi dan kerjasama instansi sektor terkait dalam bidang cipta karya masih

sangat rendah.

 Masih terbatasnya personil yang mengikuti pelatihan/bimtek terkait bidang

keciptakaryaan.

 Keterbatasan anggaran APBD di sektor cipta karya

Adanya aparat daerah yang berprestasi pindah ke Instansi lain

 Mengoptimalkan manajemen bidang

 ciptakarya dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan monev;

 Meningkatkan fungsi koordinasi dengan instansi terkait kegiatan dalam bidang cipta karya;

Meningkatkan jumlah aparat bidang cipta karya untuk mengikuti pelatihan dan bimtek

keciptakaryaan;

Mengalokasikan dana APBD yang ada dengan didukung sumber pendanaan dari APBN

 Mengintensifkan pertemuan antara aparat pusat dengan aparat pemkot guna mendapatkan

pemahaman yang jelas mengenai

penyelenggaraan RPIJM.

 Menyediakan sarana dan prasarana kerja guna mendukung penyelenggaraan RPIJM.

 Menyediakan data base bidang keciptakaryaan guna menarik minat investor menanamkan

(17)

10.4 RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN

10.4.1 RENCANA PENGEMBANGAN KEORGANISASIAN

Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT, maka rencana

pengembangan keorganisasian di Kabupaten Bombana adalah sebagai berikut:

1. Belum tersistematis dengan baik

2. Pemahaman akanTugas dan Fungsinya

3. Manajemen yang akuntabel, transparent dan terukur

10.4.2 RENCANA PENGEMBANGAN TATA LAKSANA

Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT, maka rencana

pengembangan tata laksana di Kabupaten Bombana adalah sebagai berikut:

1. Diperlukan Penempatan Pegawai harus sesuai dengan Disiplin Ilmunya

2. Perencanaan Program Yang Jelas Terarah dan terukur

10.4.3 RENCANA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT, maka rencana

pengembangan SDM di Kabupaten Bombana adalah sebagai berikut:

1. Kebutuhan akan SDM yang memiliki Keahlian di Bidangnya

Referensi

Dokumen terkait

Seperti halnya perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di daftar efek syariah periode 2012-2016, memiliki rata-rata kebijakan hutangnya masih di

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) keberhasilan pelatihan kerja da- pat di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti : reaksi karyawan, bahan pembelaja- ran,

Serial Peripheral Interface (SPI) merupakan salah satu mode komunikasi serial synchrounous kecepatan tinggi yang dapat digunakan pada banyak.. mikrokontroler,

melakukan sejumlah operasi pemotongan atau pembentukan dalam beberapa stasiun kerja pada setiap langkah penekanan menghasilkan beberapa jenis pengerjaan dan setiap stasiun kerja

Ada perbedaan yang sangat signifikan intensitas penggunaan SMS untuk berbincang-bincang (p = 0.000) dan perbedaan yang signifikan intensitas penggunaan SMS untuk

Prinsip kerja dinamometer yang akan dipergunakan pada penelitian ini adalah, putaran roda belakang motor bakar disambungkan langsung terhadap belt , belt ini berfungsi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru dalam meningkatkan perkembangan sosial anak usia dini melalui metode karyawisata di Taman kanak-kanak Al-Irsyad

Langkah kedua proses dari proses keperawatan adalah rencana dimana perawat akan menyusun rencana yang akan dilakukan pada klien untuk mengatasi masalahnya