• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN PARTISIPATIF. Oleh : Bella Ardhy Wijaya Masry ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN PARTISIPATIF. Oleh : Bella Ardhy Wijaya Masry ( )"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN

PARTISIPATIF

(2)

Pengertian Perencanaan

Adapun definisi perencanaan menurut para ahli antara lain sebagai berikut :

• Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh karena itu pada hakekatnya terdapat pada setiap jenis usaha manusia (Khairuddin, 1992 : 47).

• Perencanaan adalah merupakan suatu upaya penyusunan program baik program yang sifatnya umum maupun yang spesifik, baik jangka pendek maupun jangka panjang (Sa’id & Intan, 2001 : 44 ).

• Perencanaan sebagai Analisis Kebijakan (Planning as Policy Analysis) yaitu, merupakan tradisi yang diilhami oleh logika-logika berpikir ilmu manajemen, administrasi publik, kebangkitan kembali ekonomi neoklasik, dan teknologi informasi yang disebut sibernetika (Aristo, 2004).

(3)

Lanjutan...

Dari segi jangka waktu, perencanaan dapat dibedakan : (a) perencanaan jangka pendek (1 tahun)

(b) perencanaan jangka panjang (lebih dari 1 tahun).

Dari segi luas lingkupnya, perencanaan dapat dibedakan :

(a) perencanaan nasional (umumnya untuk mengejar keterbelakangan suatu bangsa dalam berbagai bidang)

(b) perencanaan regional (untuk menggali potensi suatu wilayah dan mengembangkan kehidupan masyarakat wilayah itu)

(c) perencanaan lokal, misalnya; perencanaan kota (untuk mengatur pertumbuhan Kota menertibkan penggunaan tempat dan memperindah corak kota) dan perencanaan desa (untuk menggali potensi suatu desa serta mengembangkan masyarakat desa tersebut).

 Dari segi bidang kerja yang dicakup, dapat dikemukakan antara lain : industrialisasi, agraria (pertanahan), pendidikan, kesehatan, pertanian, pertahanan, dan keamanan, dan lain sebagainya.

 Dari segi tata jenjang organisasi dan tingkat kedudukan menejer, perencanaan dapat dibedakan : (a) perencanaan haluan policy planning (b) perencanaan program (program planning) (c) perencanaan langkah operational planning.

(4)

Pengertian Partisipasi

• Partisipasi sepadan dengan arti peranserta, ikutserta, keterlibatan, atau proses belajar bersama saling memahami, menganalisis, merencanakan dan melakukan tindakan oleh sejumlah anggota masyarakat.

• Parwoto (1997), partisipasi merupakan pelibatan diri secara penuh pada suatu tekad yang telah menjadi kesepakatan bersama antar anggota dalam satu

kelompok / antar kelompok.

• Istilah Partisipasi menurut Mikkelsen 2005 biasanya digunakan di masyarakat dalam berbagai makna umum, diantaranya :

1. Partisipasi adalah kontribusi sukarela dari masyarakat dalam suatu proyek (pembangunan), tetapi tanpa mereka ikut terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

2. Partisipasi adalah proses membuat masyarakat menjadi lebih peka dalam rangka menerima dan merespons berbagai proyek pembangunan.

(5)

3. Partisipasi adalah suatu proses aktif, yang bermakna bahwa orang ataupun

kelompok yang sedang ditanyakan mengambil inisiatif dan mempunyai otonomi untuk melakukan hal itu.

4. Partisipasi adalah proses menjembatani dialog antara komunitas lokal dan pihak penyelenggara proyek dalam rangka persiapan, pengimplenetasian, pemantauan dan pengevaluasian staf agar dapat memperoleh informasi tentang konteks sosial maupun dampak sosial proyek terhadap masyarakat.

5. Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat secara sukarela dalam perubahan yang ditentukan sendiri oleh masyarakat.

6. Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam upaya pembangunan lingkungan, kehidupan dan diri mereka sendiri.

(6)

Ciri – Ciri Partisipasi

• Proaktif atau sukarela (tanpa disuruh)

• Adanya kesepakatan yang diambil bersama oleh semua pihak yang terlibat dan yang akan terkena akibat kesepakatan tersebut

• Adanya tindakan mengisi kesepakatan tersebut

• Adanya pembagian kewenangan dan tanggungjawab dalam kedudukan yang setara antar unsur/pihak yang terlibat.

(7)

Perencanaan Partisipatif

• Partisipasi:

Proses dimana stakeholder mempengaruhi dan membagi kewenangan dalam inisiatif pembangunan, pengambilam keputussan dan penggunaan sumberdaya yang mempengaruhi mereka.

• Perencanaan partisipatif:

(8)

Perencanaan Partisipatif

Perencanaan partisipatif mulai dikenal secara luas sejak munculnya metode partisipatif yang biasa disebut Participatory Rural Appraisal. Metode ini menekankan adanya peran serta aktif dari masyarakat dalam merencanakan pembangunan (penyelesaian masalah) mulai dari pengenalan wilayah, pengidentifkasian masalah sampai pada penentuan skala prioritas.

Perencanaan partisipatif saat ini mulai merambah ke tingkat makro atau lebih pada pengembangan kebijakan, biasanya kegiatan ini lebih banyak dilakukan oleh Lembaga Non Pemerintah (NGO’s). Selain itu perencanaan partisipatif banyak dilakukan di tingkat mikro seperti pada tingkat masyarakat maupun di tingkat individu.

Secara garis besar perencanaan partisipatif mengandung makna adanya keikutsertaan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan, mulai dari melakukan analisis masalah mereka, memikirkan bagaimana cara mengatasinya, mndapatkan rasa percaya diri untuk mengatasi masalah, mengambil keputusan sendiri tentang alternatif pemecahan masalah apa yang ingin mereka atasi.

(9)

Lanjutan…

Tiga alasan utama mengapa perencanaan partisipatif dibutuhkan, yaitu (Conyers, 1991) :

1. Alasan pertama partisipasi masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhandan sikap masyarakat setempat yang tanpa kehadirannya program pembangunan serta proyek-proyek akan gagal.

2. Alasan kedua adalah bahwa masyarakat akan lebih mempercayai kegiatan atau proram pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya, karena mereka akan lebih mengetahui seluk beluk program tersebut dan akan mempunyai rasa memiliki terhadap program tersebut.

3. Alasan ketiga adalah karena timbul anggapan bahwa merupakan suatu hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam proses pembangunan.

(10)

Permasalahan dalam Perencanaan

Partisipatif

Keterlibatan masyarakat akan terjadi secara sukarela jika perencanaan dilakukan secara desentralisasi, dan kegiatan pembangunan selalu diarahkan pada keadaan atau kepentingan masyarakat. Jika hal ini tidak terjadi maka partisipasi masyarakat akan sulit terjadi karena masyarakat tidak akan berpartisipasi jika kegiatan dirasa tidak menarik minat mereka atau partisipasi mereka tidak berpengaruh pada rencana akhir.

Partisipasi akan sulit terjadi apabila di dalam suatu masyarakat tidak mengetahui atau tidak mempunyai gagasan mengenai rangkaian pilihan yang seharusnya mereka pilih, maka tidak mengherankan apabila masyarakat, terutama masyarakat pedesaan, sering meminta hal-hal yang tidak mungkin atau hal lain yang sebenarnya bukan merupakan kebutuhan mereka. Jadi ada kemungkinan skala prioritas akan berbeda antara pihak pemerintah dan masyarakat.

(11)

Metode Proses Perencanaan

Partisipasi Pembangunan

Masyarakat

1.

Participatory Rural Appraisal

(PRA)

2.

Kaji-Tindak Partisipatif (KTP)

3.

Participatory Research and Development

(PRD)

4.

Metode Rapid Rural Appraisal

(RRA)

5.

Metode Participatory Action Research

(PAR)

6.

Metode

PPKP (Pemahaman

Partisipatif

Kondisi

Pedesaan)

7.

Metode Participatory Learning Methods

(PLM)

8.

Metodologi Participatory Assessment

(MPA)

(12)

Participatory Rural Appraisal

(PRA)

Participatory Rural Appraisal (PRA) adalah sebuah metode pemahaman lokasi dengan cara belajar dari, untuk dan bersama dengan masyarakat untuk mengetahui, menganalisa dan mengevaluasi hambatan dan kesempatan melalui multi-disiplin dan keahlian untuk menyusun informasi dan pengambilan keputusan sesuai dengan kebutuhan.

Teknik - Teknik PRA Antara Lain :

1. Secondary Data Review (SDR) – Review Data Sekunder.

Merupakan cara mengumpulkan sumber-sumber informasi yang telah diterbitkan maupun yang belum disebarkan. Tujuan dari usaha ini adalah untuk mengetahui data manakah yang telah ada sehingga tidak perlu lagi dikumpulkan.

(13)

Lanjutan...

2. Direct Observation – Observasi Langsung.

Direct Observation adalah kegiatan observasi langsung pada obyek-obyek tertentu, kejadian, proses, hubungan-hubungan masyarakat dan mencatatnya. Tujuan dari teknik ini adalah untuk melakukan cross-check terhadap jawaban-jawaban masyarakat.

3. Semi-Structured Interviewing (SSI) – Wawancara Semi Terstruktur.

Teknik ini adalah wawancara yang mempergunakan panduan pertanyaan sistematis yang hanya merupakan panduan terbuka dan masih mungkin untuk berkembang selama interview dilaksanakan. SSI dapat dilakukan bersama individu yang dianggap mewakili informasi, misalnya wanita,

pria, anak-anak, pemuda, petani, pejabat lokal.

4. Focus Group Discussion – Diskusi Kelompok Terfokus.

Teknik ini berupa diskusi antara beberapa orang untuk membicarakan hal-hal bersifat khusus secara mendalam. Tujuannya untuk memperoleh gambaran terhadap suatu masalah tertentu dengan lebih rinci.

(14)

Lanjutan...

5. Preference Ranking and Scoring.

Merupakan teknik untuk menentukan secara tepat problem - problem utama dan pilihan-pilihan masyarakat. Tujuan dari teknik ini adalah untuk

memahami prioritas-prioritas kehidupan masyarakat sehingga mudah untuk diperbandingkan.

6. Direct Matrix Ranking.

Yaitu sebuah bentuk ranking yang mengidentifikasi daftar criteria

obyek tertentu. Tujuannya untuk memahami alasan terhadap pilihan - pilihan masyarakat, misalnya mengapa mereka lebih suka menanam pohon rambutan dibandingkan dengan pohon yang lain. Kriteria ini mungkin berbeda dari satu orang dengan orang lain, misalnya menurut wanita dan pria tentang tanaman sayur.

7. Peringkat Kesejahteraan.

Yaitu Rangking Kesejahteraan Masyarakat di suatu tempat tertentu. Tujuannya : memperoleh gambaran profil kondisi sosio-ekonomis dgn cara menggali persepsi perbedaan-perbedaan kesejahteraan antara satu keluarga dan keluarga yang lainnya dan ketidak seimbangan di masyarakat, menemukan indikator lokal mengenai kesejahteraan

(15)

Strategi partisipatif dalam

pembangunan kota

-Strategi dukunggan

Partisipasi berkaitan dengan kegiatan berbasis masyarakat

untuk mengembangkan/memperbaiki sistem lokal.

-Strategi pelibatan

Lebih kepada aktivitas yang dikelola pemerintah pada kawasan tertentu

-Strategi kolaborasi

Lebih kepada aktivitas yang dikelola pemerintah pada kawasan tertentu

-Strategi desentralisasi

Aktivitas dikelola oleh pemerintah dalam cakupan luas (perkotaan) dengan model desentralisasi ke lembaga-lembaga lokal

(16)

Kemitraan

Kemitraan (Partnership) adalah sebuah organisasi multipihak yang bekerja dengan badan-badan pemerintah, organisasi-organisasi

internasional dan lembaga swadaya masyrakat untuk

memajukan reformasi di tingkat lokal, nasional, dan regional. Kemitraan (Partnership) membangun hubungan penting antara semua tingkat pemerintahan dan masyarakat sipil untuk meningkatkan tata pemerintahan yang baik di indonesia secara berkelanjutan.

(17)

Pendekataan Kemitraan

Program berbasis masyarakat hanya akan berhasil optimal bila ada kemitraan, dan partisipasi yang sangat tinggi dari semua komponen yang ada di sektor masyarakat, pemerintah maupun institusi / LSM lainnya. Memperkuat kemitraan dan partisipasi dalam hal ini tidak hanya diarahkan pada penyediaan dana, material dan tenaga, namun juga dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasianya, termasuk sustainabilitas program. Memperkuat kemitraan dan partisipasi dimaksudkan juga membina komunikasi, koordinasi dan kerjasama dari berbagai disiplin dan profesi terkait seperti meteorologis, pekerja pengembangan masyarakat, praktisi kesehatan ekonom, biolog, medis/ paramedis, geolog, pekerja sosial, insinyur, konselor, guru dan sebagainya.

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Hambatan yang muncul antara lain : Hambatan Yuridis yaitu hambatan yang muncul karena adanya peraturan perundang-undangan yang baru dari pemerintah pusat di saat

[r]

Keunggulan menggunakan koefisien variasi Williamson didalam menjelaskan disparitas ialah mampu dijalankan untuk jumlah pengamatan kecil di dalam suatu wilayah atau di satu

Pada bab kedua menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu mengenai Teori Kebijakan Program UPK MP, Syarat Penerima SPP,

dan pokok pikiran  pokok pikiran yang terkandung yang terkandung dalam Pembukaan dalam Pembukaan Undang-Undang Undang-Undang Dasar Negara Dasar Negara Republik Indonesia

Data dalam penelitian ini disajikan dengan mendeskripsikan kalimat- kalimat yang relevan dengan permasalahan yang dikaji yaitu aspek bunyi, aspek sintaksis, aspek semantik, dan

Berdasarkan tabel 1, dapat dilihat bahwa keluhan utama terbanyak pada pasien kanker kolorektal yang di rawat inap adalah buang air besar berdarah, yaitu berjumlah 18