• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

 Inflasi Kota Kendari bulan Januari tahun 2017, tercatat sebesar 0,88 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 122,75. Secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi, semua kota tercatat inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Pontianak (Provinsi Kalimantan Barat) 1,82 persen dan inflasi terendah tercatat di Manokwari (Provinsi Papua Barat) 0,09 persen.

 Inflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan 1,76 persen; transpor, komunikasi dan jasa keuangan 1,53 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,40 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,31 persen; kesehatan 0,30 persen serta sandang 0,07 persen. Sementara kelompok yang tercatat negatif yaitu pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,01 persen.

 Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah biaya perpanjangan STNK; layang/benggol; cakalang/sisik; tarip listrik; tarip pulsa ponsel; rambe; bayam; cabai rawit; angkutan udara serta teri.

 Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah bawang merah; tomat sayur; ayam hidup; tomat buah; bawal; celana panjang jeans anak; telur ayam ras; blus wanita; papaya muda serta minyak goreng.  Dari sebelas kota di Pulau Sulawesi, semua kota tercatat inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Watampone

(Provinsi Sulawesi Selatan) 1,52 persen dengan IHK 122,10 sedang inflasi terendah tercatat di Baubau (Provinsi Sulawesi Tenggara) 0,45 persen dengan IHK 129,45.

 Tingkat inflasi Kota Kendari tahun kalender (Januari) 2017 tercatat 0,88 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2017 terhadap Januari 2016) 2,45 persen.

 Laju inflasi periode yang sama tahun kalender (Januari) 2016 1,49 persen dan laju inflasi year on year (Januari 2016 terhadap Januari 2015) tercatat sebesar 4,15 persen.

 Nasional Januari 2017 tercatat inflasi 0,97 persen, laju inflasi (Januari 2017) tercatat 0,97 dan laju inflasi year on year (Januari 2017 terhadap Januari 2016) tercatat 3,49 persen.

No. 06/02/Th. XX, 1 Februari 2017

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI KOTA

K

ENDARI

(2)

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya.

SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga.

Paket komoditas nasional hasil SBH 2012 terdiri dari 862 komoditas. Paket komoditas terbanyak ada di Jakarta yaitu 462 komoditas, dan yang palling sedikit di Singaraja sebanyak 225 komoditas.

Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Kendari pada Januari 2017 tercatat inflasi sebesar 0,88 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 121,68 pada Desember 2016 menjadi 122,75 pada Januari 2017. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari) 2017 0,88 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2017 terhadap Januari 2016) sebesar 2,45 persen.

Inflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan 1,76 persen; transpor, komunikasi dan jasa keuangan 1,53 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,40 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,31 persen; kesehatan 0,30 persen serta sandang 0,07 persen. Sementara kelompok yang tercatat negatif yaitu pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,01 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Januari 2017 antara lain: biaya perpanjangan STNK; wortel; nangka muda; layang/benggol; ketela pohon; bayam; cabai rawit; jeruk; teri serta tulang sapi.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah tomat sayur; celana panjang jeans anak; bawang merah; papaya muda; ayam hidup; tomat buah; jeruk nipis/limau; telur ayam kampung; cabai merah serta kacang hijau.

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Januari 2017, yaitu: kelompok bahan makanan 0,42 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,32 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,08 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,04 persen; kelompok kesehatan 0,01 persen serta kelompok sandang 0,005 persen. Sedang kelompok yang memberikan andil deflasi yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,0004 persen.

(3)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Kendari Januari 2017, Tahun Kalender 2017, dan Tahun ke Tahun 2017, Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi Bulan Januari 2017 1) Laju Inflasi Tahun Kalender 2017 2) Inflasi Tahun Ke Tahun 3) Januari 2016 Desember 2016 Januari 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 119,82 121,68 122,75 0,88 0,88 2,45 1 Bahan Makanan 128,70 125,29 127,49 1,76 1,76 -0,94

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok & Tembakau 121,27 129,37 129,89 0,40 0,40 7,11 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 123,17 123,63 124,01 0,31 0,31 0,68

4 Sandang 98,09 103,38 103,45 0,07 0,07 5,46

5 Kesehatan 113,88 121,62 121,99 0,30 0,30 7,12

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 105,99 114,51 114,50 -0,01 -0,01 8,03 7 Transpor & Komunikasi dan Jasa Keuangan 120,38 121,68 123,54 1,53 1,53 2,63

1) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016 3) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2017 terhadap IHK bulan Januari 2016

Gambar 1

Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Kendari (2012=100), Januari 2016 – Januari 2017 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 U M U M Bahan Makanan

Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar

Sandang Kesehatan

Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga Transpor & Komunikasi dan Jasa Keuangan 2016

2017

(4)

Tabel 2

Perkembangan Inflasi dan Laju Inflasi Kota Kendari dan Nasional Bulan Januari 2015 – Januari 2017 (2012 = 100,00)

B u l a n Inflasi (%) Laju Inflasi (%) Kota Kendari Nasional Kota Kendari Nasional

(1) (2) (3) (4) (5) Januari -0,96 -0,24 -0,96 -0,25 Februari -0,91 -0,36 -1,86 -0,61 Maret 0,57 -0,17 -1,30 -0,43 April -0,03 0,36 -1,33 -0,08 Mei 0,64 0,50 -0,70 0,42 Juni 0,28 0,54 -0,42 0,96 Juli 0,75 0,93 0,33 1,90 Agustus 0,64 0,39 0,97 2,29 September 0,61 -0,05 1,58 2,24 Oktober -0,36 -0,08 1,22 2,16 November -0,10 0,21 1,12 2,37 Desember 0,51 0,96 1,64 3,35 Januari 1,49 0,51 1,49 0,51 Februari 0,07 -0,09 1,56 0,42 Maret 0,23 0,19 1,80 0,62 April -0,62 -0,45 1,16 0,16 Mei 0,15 0,24 1,31 0,40 Juni 0,93 0,66 2,25 1,06 Juli 0,77 0,69 3,04 1,76 Agustus 0,01 -0,02 3,05 1,74 September -0,01 0,23 3,04 1,97 Oktober 0,12 0,14 3,16 2,11 November -0,22 0,47 2,93 2,59 Desember 0,13 0,42 3,07 3,02 Januari 0,88 0,97 0,88 0,97

(5)

Tabel 3

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi di Kota Kendari Desember 2016 dan Januari 2017 (2012=100)

No. Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (%)

Desember 2016 Januari 2017

(1) (2) (3)

U M U M 0,13 0,88

1. Bahan Makanan -0,15 0,42

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0,01 0,04 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,01 0,08

4. Sandang -0,04 0,005

5. Kesehatan 0,05 0,01

6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0,001 -0,0004 7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 0,25 0,32

Gambar 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Kendari (2012=100) Januari 2017 (Persen) 0,88 0,42 0,04 0,08 0,005 0,01 0,32 000 000 000 000 000 000 001 001 001 001 001 001 U M U M Bahan Makanan

Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar Sandang

Kesehatan

Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga Transpor & Komunikasi dan Jasa Keuangan

(6)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Januari 2017 tercatat inflasi 1,76 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 125,29 pada Desember 2016 menjadi 127,49 pada Januari 2017.

Dari sebelas subkelompok bahan makanan, enam subkelompok tercatat inflasi dan lima subkelompok tercatat deflasi. Subkelompok yang tercatat inflasi adalah subkelompok ikan segar 5,08; sayur-sayuran 2,53; buah-buahan 2,06; ikan diawetkan 0,58; padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,22 serta kacang-kacangan 0,03. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok daging dan hasil-hasilnya 1,91; bumbu-bumbuan 1,24; lemak dan minyak 0,54; bahan makanan lainnya 0,32 serta telur, susu dan hasil-hasilnya 0,02.

Kelompok ini pada Januari 2017 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,42 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: layang/benggol 0,10 persen; cakalang/sisik 0,08 persen; rambe 0,05 persen serta bayam dan cabai rawit masing-masing 0,04 persen. Sedang komoditas yang memberikan sumbangan deflasi yaitu bawang merah 0,06 persen serta tomat sayur dan ayam hidup masing-masing 0,03 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok ini pada Januari 2017 tercatat inflasi 0,40 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 129,37 pada Desember 2016 menjadi 129,89 pada Januari 2017.

Dua subkelompok tercatat inflasi pada Januari 2017 yaitu tembakau dan minuman beralkohol 0,95 persen serta makanan jadi 0,29 persen. Sedang subkelompok yang menyumbang deflasi yaitu minuman yang tidak beralkohol 0,08 persen.

Kelompok ini pada Januari 2017 keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,04 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu rokok kretek filter 0,02 persen; serta mie dan rokok kretek masing-masing 0,01 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi gula pasir 0,005 persen serta ice cream 0,003 persen. Sedangkan komoditas yang lain tidak memberikan sumbangan inflasi maupun deflasi.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada Januari 2017 mencatat inflasi sebesar 0,31 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 123,63 pada Desember 2016 menjadi 124,01 pada Januari 2017.

Semua subkelompok tercatat inflasi dengan urutan subkelompok bahan bakar penerangan dan air 0,74 persen; penyelenggaraan rumahtangga 0,37 persen; perlengkapan rumahtangga 0,29 persen serta biaya tempat tinggal 0,04 persen.

Pada Januari 2017 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,08 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu tarif listrik 0,05 persen,dan sabun deterjen bubuk/cair 0,01 persen. Sedang

(7)

komoditas yang memberikan sumbangan deflasi yaitu kipas angin 0,003 persen serta pengharum/pelembut cucian 0,001 persen. Komoditas lainnya tidak memberikan sumbangan inflasi maupun deflasi.

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada Januari 2017 tercatat deflasi sebesar 0,07 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 103,38 pada Desember 2016 menjadi 103,45 pada Januari 2017.

Dua subkelompok yang tercatat inflasi yaitu sandang laki-laki 0,59 persen dan sandang anak-anak 0,07 persen. Sedang subkelompok tercatat deflasi pada Januari 2017 yaitu subkelompok sandang wanita 0,29 persen dan barang pribadi dan sandang lainnya 0,08 persen.

Kelompok ini pada Januari 2017 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,005 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif yaitu sepatu dan sandal kulit masing-masing 0,01 persen. Sementara yang memberikan sumbangan negatif yaitu celana panjang jeans anak dan blus wanita masing-masing 0,01 persen.

5. K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Januari 2017 tercatat inflasi 0,30 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 121,62 Desember 2016 menjadi 121,99 pada Januari 2017.

Subkelompok yang tercatat inflasi pada Januari 2017 yaitu subkelompok perawatan jasmani 1,15 persen; perawatan jasmani dan kosmetik 0,47 persen serta obat-obatan 0,01 persen. Sedang subkelompok jasa kesehatan tidak mengalami perubahan atau relatif stabil.

Kelompok ini pada Januari 2017 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif yaitu sabun mandi 0,005 persen; shampo 0,003 persen serta sabun mandi cair, hand body lotion, creambath dan lulur masing-masing 0,002 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Januari 2017 tercatat deflasi 0,01 persen atau terjadi penurunan indeks dari 114,51 pada Desember 2016 menjadi 114,50 pada Januari 2017.

Subkelompok yang tercatat deflasi adalah subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,09 persen Sedang subkelompok yang tercatat inflasi adalah subkelompok olahraga 0,65 persen. Sementara subkelompok pendidikan, kursus-kursus/pelatihan dan rekreasi tidak mengalami perubahan atau relatif stabil.

Kelompok ini pada Januari 2017 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil deflasi sebesar 0,0004 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan negatif yaitu buku tulisbergaris dan laptop/notebook masing-masing 0,001 persen, sedang komoditas memberikan sumbangan positif yaitu sepatuolahraga pria 0,001 persen dan pensin hitam 0,0003 persen. Sementara komoditas yang lain tidak mengalami perubahan.

(8)

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Januari 2017 tercatat inflasi 1,53 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,68 pada Desember 2016 menjadi 123,54 pada Januari 2017.

Subkelompok yang tercatat inflasi adalah subkelompok sarana dan penunjang transpor 12,54 persen; komunikasi dan pengiriman 1,46 persen serta transpor 0,60 persen. Sementara subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan atau relatif stabil.

Secara keseluruhan kelompok ini pada Januari 2017 memberikan sumbangan inflasi 0,32 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil positif adalah biaya perpanjangan STNK 0,16 persen; tarip pulsa ponsel 0,05 persen; angkutan udara 0,04 persen serta sepeda motor dan telepon seluler masing-masing 0,02 persen. Sedang beberapa komoditas yang lain tidak memberikan sumbangan/andil inflasi maupun deflasi.

(9)

Tabel 3

IHK dan Inflasi Kota Kendari Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Bulan Januari 2017 (2012 = 100,00)

No. Kelompok/Sub kelompok IHK Inflasi %

(1) (2) (3)

A U M U M 122,75 0,88

I BAHAN MAKANAN 127,49 1,76

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 123,39 0,22

Daging dan Hasil-hasilnya 116,68 -1,91

Ikan Segar 132,30 5,08

Ikan Diawetkan 141,02 0,58

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 124,91 -0,02

Sayur-sayuran 119,07 2,53

Kacang – kacangan 112,19 0,03

Buah – buahan 120,57 2,06

Bumbu – bumbuan 156,17 -1,24

Lemak dan Minyak 126,34 -0,54

Bahan Makanan Lainnya 121,29 -0,32

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 129,89 0,40

Makanan Jadi 126,10 0,29

Minuman yang Tidak Beralkohol 119,26 -0,08

Tembakau dan Minuman Beralkohol 147,81 0,95

III PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS DAN BAHAN BAKAR 124,01 0,31

Biaya Tempat Tinggal 112,11 0,04

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 164,10 0,74

Perlengkapan Rumahtangga 109,98 0,29 Penyelenggaraan Rumahtangga 123,66 0,37 IV SANDANG 103,45 0,07 Sandang Laki-laki 101,15 0,59 Sandang Wanita 105,31 -0,29 Sandang Anak-anak 115,23 0,07

Barang Pribadi dan Sandang Lain 94,46 -0,08

V KESEHATAN 121,99 0,30

Jasa Kesehatan 114,48 0,00

Obat-obatan 112,80 0,01

Jasa Perawatan Jasmani 119,42 1,15

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 131,76 0,47

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 114,50 -0,01

Pendidikan 113,79 0,00

Kursus-kursus / Pelatihan 148,24 0,00

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 105,97 -0,09

Rekreasi 111,58 0,00

Olahraga 105,84 0,65

VII TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 123,54 1,53

Transpor 132,11 0,60

Komunikasi Dan Pengiriman 101,60 1,46

Sarana dan Penunjang Transpor 132,75 12,54

(10)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Inflasi Kota Kendari Januari 2017 tercatat 0,88 persen dan tahun kalender (Januari) 2017 tercatat 0,88 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2017 terhadap Januari 2016) tercatat 2,45 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama Januari 2016 tercatat 1,49 persen, tahun kalender (Januari) 2016 sebesar 1,49 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Januari 2016 terhadap Januari 2015 tercatat 4,15 persen.

Tabel 4

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, 2013 - 2017

Inflasi 2013 2014 2015 2016 2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Januari

0,13

0,31

-0,96

1,49

0,88

2. Januari ( Tahun Kalender)

0,13

0,31

-0,96

1,49

0,88

3. Januari terhadap Januari (year on year)

(tahun n) (tahun n-1)

3,63

6,97

6,04

4,15

2,45

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada Januari 2017 di Kota Kendari tercatat inflasi sebesar 0,88 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 122,75. Dari 82 kota IHK semua kota tercatat inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Pontianak 1,82 persen dengan IHK 137,25 sedang inflasi terendah tercatat di Manokwari 0,09 persen dengan IHK 122,46.

Perandingan Antarkota di Pulau Sumatera

Kota-kota IHK diwilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota. Pada Januari 2017, semua kota tercatat inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Pangkal Pinang 1,72 persen dengan IHK 135,69 dan inflasi terendah tercatat di Bukittinggi 0,22 persen dengan IHK 126,57 (lihat Tabel 5).

(11)

Tabel 5

Perbandingan Indeks dan Inflasi Januari 2017 Kota-Kota di Pulau Sumatera dengan Nasional

(2012=100) K O T A Januari IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1. Meulaboh

127,51

1,34

2. Banda Aceh

120,27

0,28

3. Lhoksemawe

125,26

0,26

4. Sibolga

133,28

0,58

5. Pematang Siantar

133,02

0,72

6. Medan

133,44

0,38

7. Padangsidempuan

126,72

1,08

8. Padang

134,24

0,57

9. Bukittinggi

126,57

0,22

10. Tembilahan

131,43

1,19

11. Pekanbaru

129,82

1,46

12. Dumai

129,65

1,58

13. Bungo

125,37

0,82

14. Jambi

127,53

0,25

15. Palembang

125,62

0,53

16. Lubuklinggau

124,86

0,85

17. Bengkulu

136,36

0,98

18. Bandar Lampung

128,38

0,84

19. Metro

135,04

0,72

20. Tanjung Pandan

136,53

1,71

21. Pangkal Pinang

135,69

1,72

22. Batam

127,81

0,67

23. Tanjung Pinang

127,23

0,97

NASIONAL 127,94 0,97

(12)

Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa

Pada Januari 2017 kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa semua kota tercatat inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Surabaya 1,76 persen dengan IHK 127,98 dan terendah tercatat di Bandung 0,49 persen dengan IHK 125,89 (lihat Tabel 6).

Tabel 6

Perbandingan Indeks dan Inflasi Januari 2017 Kota-Kota di Pulau Jawa dengan Nasional

(2012=100) K O T A Januari IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1. DKI Jakarta

127,52

0,99

2. Bogor

127,76

1,34

3. Sukabumi

126,10

0,81

4. Bandung

125,89

0,49

5. Cirebon

122,18

0,84

6. Bekasi

124,05

0,80

7. Depok

125,42

0,86

8. Tasikmalaya

125,30

0,70

9. Cilacap

129,85

1,60

10. Purwokerto

124,53

1,05

11. Kudus

132,98

1,36

12. Surakarta

123,83

1,16

13. Semarang

125,97

1,11

14, Tegal

123,69

0,98

15. Yogyakarta

124,74

1,24

16. Jember

124,35

1,46

17. Banyuwangi

123,31

0,66

18. Sumenep

123,83

0,67

19. Kediri

123,71

0,94

20. Malang

128,18

1,45

21. Probolinggo

124,50

1,15

22. Madiun

124,44

1,39

23. Surabaya

127,98

1,76

24. Tangerang

134,48

0,65

25. Cilegon

132,26

0,97

26. Serang

134,06

0,78

NASIONAL 127,94 0,97

(13)

Perbandingan Antarkota di Pulau Sulawesi

Pada Januari 2017 kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi semua kota tercatat inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Watampone 1,52 persen dengan IHK 122,10, sedang inflasi terendah di Baubau 0,45 persen dengan IHK 129,45 (lihat Tabel 7).

Tabel 7

Perbandingan Indeks dan Inflasi Januari 2017 Kota-Kota di Pulau Sulawesi dengan Nasional

(2012=100) Januari IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1. Manado

127,02

1,10

2. Palu

128,77

1,32

3. Bulukumba

131,53

0,99

4. Watampone

122,10

1,52

5. Makassar

127,88

1,14

6. Pare-Pare

123,23

0,93

7. Palopo

124,79

0,82

8. Kendari

122,75

0,88

9. Baubau

129,45

0,45

10. Gorontalo

123,34

1,28

11. Mamuju

126,26

0,59

NASIONAL 127,94 0,97

Perbandingan Antarkota Wilayah Luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi

Pada Januari 2017 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi semua kota tercatat inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Pontianak 1,82 persen dengan IHK 137,25 sedang inflasi terendah tercatat di Manokwari 0,09 persen dengan IHK 122,46(lihat Tabel 8).

(14)

Tabel 8

Perbandingan Indeks dan Inflasi Januari 2017

Kota-Kota di Luar Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi dengan Nasional (2012=100) K O T A Januari IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1. Singaraja

137,52

1,79

2. Denpasar

124,81

1,39

3. Mataram

126,17

1,51

4. Bima

130,92

1,40

5. Maumere

122,35

0,40

6. Kupang

130,09

0,79

7. Pontianak

137,25

1,82

8. Singkawang

127,75

1,76

9. Sampit

128,14

0,91

10. Palangkaraya

124,40

0,85

11. Tanjung

128,45

0,77

12. Banjarmasin

127,47

0,94

13. Balikpapan

133,00

1,08

14. Samarinda

130,14

1,02

15. Tarakan

137,54

0,69

16. Ambon

126,20

0,28

17. Tual

140,27

0,10

18. Ternate

131,09

0,63

19. Manokwari

122,46

0,09

20. Sorong

127,93

0,86

21. Merauke

133,47

1,02

22. Jayapura

128,81

0,12

NASIONAL 127,94 0,97

(15)

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara

Email: antitoar@bps.go.id Informasi lebih lanjut hubungi:

Ir. Surianti Toar, MS

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkatnya yang berlimpah, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Analisa Permintaan

Pada lokasi yang dekat dengan pasar modern diperoleh skor 14,37 yang berarti sikap masyarakat untuk membeli sayur dan buah di Pasar Gamping adalah netral,

Hasyim Asy‟ari sebagai seorang tokoh ulama Indonesia yang berkecimpung dalam dunia pendidikan islam, dan kemudian menyusun dalam sebuah karya skripsi dengan judul

Unit kompetensi ini menggambarkan ruang lingkup pengetahuan, keterampilan serta sikap kerja yang diperlukan untuk membaca dan menterjemahkan gambar kerja dan

Sosok wayang itu sendiri sebagai suatu produk kreatif yang mempunyai banyak ra- gam cerita dan penampilan visual boneka- nya, sering ditafsirkan secara sempit dan direduksi

1) Modernisasi pesantren bagi Abdurrahman Wahid adalah proses dinamisasi: penggalakan nilai-nilai hidup positif tradisi-tradisi pesantren dan penggunaan nilai-nilai baru

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari penelitian yang dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan

Pengembangan kawasan Pulau Maitara dengan konsep ekowisata, sehingga masyarakat dituntut keterlibatan dan peran aktif pada pengelolahan destinasi, masyarakat harus