• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

(Board of Commissioners Manual) 11 Januari 2016

Page 1 of 11

Pedoman dan Tata Tertib Kerja

Dewan Komisaris

(2)

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

(Board of Commissioners Manual) 11 Januari 2016

Page 2 of 11

Daftar Isi

1. Organisasi

2. Independensi

3. Tugas dan Tanggung Jawab

4. Pembentukan Komite-Komite

5. Fungsi Komisaris Utama

6. Rapat 7. Benturan Kepentingan 8. Transparansi 9. Masa Jabatan 10. Etika Kerja 11. Waktu Kerja

12. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris 13. Pelatihan

(3)

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

(Board of Commissioners Manual) 11 Januari 2016

Page 3 of 11

Fungsi, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagaimana diatur dalam UU No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas (”UUPT”), Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik dan ketentuan perundangan lainnya yang berlaku.

Dokumen ini mengatur pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk (“Bank”), dan berfungsi untuk melengkapi ketentuan perundangan yang berlaku.

1. Organisasi

a. Jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang 5 (lima) orang dan paling banyak sama dengan jumlah anggota Direksi.

b. Paling kurang 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris wajib berdomisili di Indonesia. c. Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris atau Komisaris Utama.

d. Dewan Komisaris harus terdiri dari Komisaris dan Komisaris Independen.

e. Sekurangnya 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.

f. Yang dapat menjadi anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan pada saat diangkat dan selama menjabat:

i) mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik; ii) cakap melakukan perbuatan hukum;

iii) dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat: 1. tidak pernah dinyatakan pailit;

2. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit; 3. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan

keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan 4. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris

yang selama menjabat:

a) pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan;

b) pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan

c) pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari OJK tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada OJK.

(4)

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

(Board of Commissioners Manual) 11 Januari 2016

Page 4 of 11

iv) memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan v) memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Emiten

atau Perusahaan Publik.

Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud di atas wajib dimuat dalam surat pernyataan dan disampaikan kepada Bank.

Bank wajib menyelenggarakan RUPS untuk melakukan penggantian anggota Dewan Komisaris yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud di atas.

g. Setiap usulan penggantian dan/atau pengangkatan anggota Dewan Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Saham harus memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi.

h. Setiap anggota Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test).

i. Anggota Dewan Komisaris hanya dapat merangkap jabatan sebagai :

 anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/perusahaan bukan lembaga keuangan.

 Sebagai Pejabat Eksekutif/Direksi/ Komisaris yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan anak Bank yang dikendalikan Bank.

j. Dikecualikan dari pengertian rangkap jabatan apabila:

 Anggota Dewan Komisaris non Independen menjalankan tugas fungsional dari pemilik Bank yang berbentuk badan hukum pada kelompok usahanya, atau  Anggota Dewan Komisaris mempunyai jabatan pada organisasi atau lembaga

nirlaba,

k. Mayoritas anggota Dewan Komisaris dilarang saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota BOC dan/atau anggota Direksi.

2. Independensi

a. Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen. b. Yang dimaksud dengan Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang

tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan sesama anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan lain yang secara alamiah dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

c. Mantan anggota Direksi atau Pejabat Ekesekutif Bank atau pihak-pihak yang mempunyai hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak

(5)

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

(Board of Commissioners Manual) 11 Januari 2016

Page 5 of 11

independen tidak dapat menjadi Komisaris Independen pada Bank yang bersangkutan, sebelum menjalani masa tunggu (cooling off) selama 1 (satu) tahun. Namun demikian ketentuan ini tidak berlaku bagi mantan Direksi atau Pejabat Eksekutif yang melakukan fungsi pengawasan.

d. Komisaris Independen wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Bank dalam waktu 1 (satu) tahun terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Bank periode berikutnya;

2) Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Bank;

3) Tidak mempunyai hubungan afiiasi dengan Bank, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi atau pemegang saham utama Bank;

4) Tidak mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan Bank

e. Komisaris Independen yang telah menjabat selama 2 (dua) periode jabatan dapat diangkat kembali pada periode selanjutnya sepanjang Komisaris Independen tersebut menyatakan dirinya tetap independen kepada RUPS.

f. Pernyataan independensi Komisaris Independen wajib diungkapkan dalam laporan tahunan.

g. Dalam hal Komisaris Independen menjabat pada Komite Audit , Komisaris Independen yang bersangkutan hanya dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) periode masa jabatan Komite Audit berikutnya.

3. Tugas dan tanggung jawab

a. Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate

Governance (“GCG”) dalam setiap usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang

organisasi.

b. Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi.

c. Dalam melakukan pengawasan, Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank.

d. Dalam melakukan pengawasan, Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali:

 Penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum; dan

 Hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank atau peraturan perundangan yang berlaku.

(6)

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

(Board of Commissioners Manual) 11 Januari 2016

Page 6 of 11

e. Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris tidak meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan Bank.

f. Dewan Komisaris wajib menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara optimal.

g. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan badan otoritas lainnya.

h. Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya:

 Pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan;

 Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.

4. Pembentukan Komite-komite

a. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk sekurangnya:

 Komite Audit;

 Komite Pemantau Risiko;

 Komite Remunerasi dan Nominasi.

b. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa komite yang telah dibentuk menjalankan tugasnya secara efektif.

c. Dewan Komisaris wajib melakukan evaluasi terhadap kinerja Komite setiap akhir tahun buku.

d. Komite wajib menyusun pedoman dan tata tertib kerja komite.

5. Fungsi Komisaris Utama

a. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara.

b. Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah utamanya mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris dan memastikan agar setiap anggota Dewan Komisaris dapat menyampaikan pendapatnya dengan didasarkan kepada informasi yang cukup.

c. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dipimpin oleh Komisaris Utama. Dalam hal Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada

(7)

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

(Board of Commissioners Manual) 11 Januari 2016

Page 7 of 11

pihak ketiga maka RUPS dipimpin oleh Wakil Komisaris Utama, dalam hal Wakil Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris lainnya. 6. Rapat

a. Rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan.

b. Rapat Dewan Komisaris wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun.

c. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat bersama Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.

d. Dewan Komisaris harus menjadwalkan rapat untuk tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku.

e. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama/Presiden Komisaris atau dalam hal berhalangan, oleh Komisaris lain yang ditunjuk didalam rapat tersebut.

f. Pengambilan keputusan Rapat Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat.

g. Dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.

h. Segala keputusan yang diputuskan secara sah didalam Rapat Dewan Komisaris bersifat mengikat bagi seluruh anggota Dewan Komisaris.

i. Perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam rapat Dewan Komisaris wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah beserta alasan perbedaan pendapat tersebut.

j. Hasil rapat Dewan Komisaris wajib dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan secara baik.

k. Risalah Rapat Dewan Komisaris dibuat oleh Sekretaris Perusahaan atau pihak yang ditunjuk didalam rapat, serta ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam rapat.

l. Risalah rapat disimpan oleh Sekretaris Perusahaan dan didistribusikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris.

m. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota Komisaris hadir atau diwakili

(8)

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

(Board of Commissioners Manual) 11 Januari 2016

Page 8 of 11

dalam rapat.

n. Pada rapat yang telah dijadwalkan, bahan Rapat Dewan Komisaris disampaikan kepada peserta rapat paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum rapat dilakukan.

o. Dalam hal terdapat rapat yang diselenggarakan di luar jadwal yang telah disusun, bahan rapat disampaikan kepada peserta rapat paling lambat sebelum rapat diselenggarakan. p. Panggilan Rapat Dewan Komisaris wajib dilakukan secara tertulis dan dikirim dengan

surat elektronik (elektronik media) atau -surat tercatat atau disampaikan secara langsung dengan mendapat tanda terima. Panggilan harus dikirim kepada (para) anggota Dewan Komisaris dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari kalender sebelum Rapat Dewan Komisaris dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat Dewan Komisaris tersebut. Dalam hal rapat telah dijadwalkan, panggilan rapat tidak diperlukan.

q. Seorang Dewan Komisaris dapat diwakili hanya oleh anggota Dewan Komisaris lainnya didalam Rapat Dewan Komisaris berdasarkan surat kuasa. Seorang anggota Komisaris hanya dapat mewakili 1 (satu) anggota Komisaris lainnya.

r. Rapat Dewan Komisaris dapat juga dilakukan -melalui media telepon konferensi, video konferensi atau sistem komunikasi sejenis yang penggunaannya dapat membuat semua anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam rapat saling mendengar secara langsung serta berpartisipasi dan berbicara satu sama lain dan keturutsertaan anggota dalam Rapat Dewan Komisaris yang bersangkutan dengan cara demikian harus dianggap merupakan kehadiran langsung dari anggota Dewan Komisaris tersebut dalam Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan keputusan yang diambil dalam Rapat Dewan Komisaris tersebut dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh Ketua Rapat dan salah seorang anggota Dewan Komisaris lainnya yang hadir dan ditunjuk untuk itu oleh Rapat Dewan Komisaris tersebut.

s. Jika selama berlangsungnya Rapat terjadi kerusakan atau kegagalan dalam telepon konferensi atau sarana komunikasi sejenis, maka hal tersebut tidak mempengaruhi korum Rapat yang telah tercapai sebelum terjadinya kerusakan atau kegagalan dalam telepon konferensi atau sarana komunikasi sejenis dari anggota Dewan Komisaris yang berpartisipasi dalam Rapat Dewan Komisaris dengan cara demikian dianggap tidak memberikan suara mengenai usul yang diajukan dalam rapat tersebut setelah terjadinya kerusakan atau kegagalan dalam telepon konferensi atau sarana komunikasi yang sejenis.

t. Risalah Rapat hasil penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris yang menggunakan telepon konferensi atau peralatan komunikasi yang sejenis di atas harus dibuat secara tertulis dan diedarkan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris yang ikut serta untuk disetujui dan ditandatangani.

(9)

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

(Board of Commissioners Manual) 11 Januari 2016

Page 9 of 11

Dewan Komisaris, dengan ketentuan semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan sirkular mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan sirkular tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris. v. Anggota Dewan Komisaris tidak dapat mengambil keputusan didalam Rapat Dewan

Komisaris mengenai hal dimana anggota Dewan Komisaris tersebut mempunyai benturan kepentingan dengan Bank, kecuali ditentukan lain didalam Rapat Dewan Komisaris tersebut.

7. Benturan Kepentingan

a. Dalam hal terjadi benturan kepentingan antara Bank dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Dewan Komisaris dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan Bank atau mengurangi keuntungan Bank dan wajib mengungkapkan benturan kepentingan dimaksud dalam setiap keputusan.

b. Pengungkapan benturan kepentingan dituangkan dalam risalah rapat yang paling kurang mencakup nama pihak yang memiliki benturan kepentingan, masalah pokok benturan kepentingan dan dasar pertimbangan pengambilan keputusan.

8. Transparansi/Keterbukaan

Anggota Dewan Komisaris wajib mengungkapkan dalam laporan pelaksanaan GCG:  Kepemilikan sahamnya pada Bank;

Kepemilikan sahamnya yang mencapai 5% (lima perseratus), pada perusahaan lain, baik yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri;

 Hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lain, anggota Direksi dan/atau pemegang saham Bank;

 Remunerasi dan fasilitas yang diterima dari Bank.

9. Masa Jabatan

a. Anggota Dewan Komisaris dapat diangkat untuk jangka waktu 3 tahun dan dapat diangkat kembali.

b. Jabatan anggota Dewan Komisaris dengan sendirinya berakhir, jika anggota Dewan Komisaris:

1) Mengundurkan diri; atau 2) Meninggal dunia; atau

3) Diberhentikan berdasarkan RUPS; atau

(10)

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

(Board of Commissioners Manual) 11 Januari 2016

Page 10 of 11

c. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri, anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan wajib menyampaikan kepada Bank.

d. Bank wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris paling lambat 90 (Sembilan puluh) hari setelah diterimanya permohonan pengunduran diri.

e. Anggota Dewan Komisaris wajib menyampaikan pengunduran diri sebagai anggota Dewan Komisaris kepada Bank apabila terlibat dalam kejahatan keuangan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan yang berlaku

f. Anggota Dewan Komisaris yang telah menyampaikan pemberitahuan tertulis mengenai pengunduran dirinya tidak dapat membuat keputusan yang secara hukum mengikat dan mempengaruhi kondisi keuangan Bank.

10. Etika Kerja

a. Anggota Dewan Komisaris dilarang memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan bank. b. Anggota Dewan Komisaris dilarang mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari Bank selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham.

c. Setiap anggota Dewan Komisaris wajib memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Bank, Kebijakan Good Corporate Governance dan Kebijakan lain yang berlaku.

d. Setiap anggota Dewan Komisaris harus tunduk pada Nilai-nilai dan Kode Etik yang berlaku di Bank.

11. Waktu Kerja

Waktu kerja adalah waktu dimana anggota Dewan Komisaris hadir di tempat kerja dalam rangka melaksanakan tugas pengawasannya termasuk mengikuti rapat BOC dan Komite tingkat Dewan Komisaris.

12. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris

a. Setiap anggota Dewan Komisaris bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Bank disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian anggota Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya.

(11)

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

(Board of Commissioners Manual) 11 Januari 2016

Page 11 of 11

b. Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian Bank apabila dapat membuktikan:

1) kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;

2) telah melakukan pengurusan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Bank;

3) tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan

4) telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.

13. Pelatihan

Untuk meningkatkan kompetensi dan mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, anggota Dewan Komisaris turut serta dalam Induction Program khusus untuk anggota BOC baru dan Refreshment Program yang terd(ri dari :

1. Regular Update yaitu update terkait peraturan/ regulasi baru.

2. Macro Update yaitu update kondisi makro ekonomi atau issue lain yang relevan.

3. Development yaitu pelatihan untuk masing-masing anggota Dewan Komisaris.

4. Program Refreshment lainnya yang diwajibkan oleh peraturan yang berlaku.

Dewan Komisaris wajib melakukan review atas Pedoman ini sekurang-kurangnya 1 tahun sekali dan melakukan usulan perubahannya apabila diperlukan.

Dewan Komisaris wajib melakukan self assesment tentang efektifitas Dewan Komisaris, sekurang-kurangnya 1 tahun sekali.

Referensi

Dokumen terkait

Keadilan prosedural yang tercermin dalam faktor seperti komunikasi bilateral, mengenal & memahami permasalahan individu, menyangggah keputusan serta aplikasi

Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil statistik uji Fisher’s Exact Test antara variabel keturunan, stresor psikososial dari masalah hubungan interpersonal dan faktor keluarga

Untuk menghindari kesalahan data dalam penerbitan SK Guru maupun Kepala dan untuk mengantisipasi kesiapan setiap Guru/ Kepala ketika data-data tersebut dibutuhkan oleh

Berikut adalah grafik fungsi keanggotaan himpunan representasi linear naik dapat dilihat pada Gambar 2.7... Gambar 2.7 Grafik Fungsi Keanggotaan Himpunan Respresentasi Linear

Desa, hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun sebelumnya, prioritas kebijakan supra desa, pembangunan kawasan perdesaan/ antar desa dan atau hal-hal yang karena keadaan

Tapi, sampai sekarang ini belum ada lembaga pemerintahan maupun instansi yang menyerahkan arsip statisnya, yang diserahkan hanya arsip yang disimpan dalam karung yang

utama, sedangkan pada jangka pendek terjadi hubungan asimetris antara Amerika Serikat dan Jepang terhadap harga ekspor kopi di Indonesia, hal ini disebabkan karena adanya

Pada pengujian koefisien determinasi (R2), nilai koefisien determinasi menunjukkan 0,283 atau 28,3% yang artinya variabel lingkungan kerja memberikan pengaruh positif sebesar