• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN

MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X

SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

FERLIANUS TELAUMBANUA

NIM 2113311026

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul Pengaruh Media Audiovisual Terhadap Kemampuan Memahami Makna Puisi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Medan Putri Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Adapun tujuan penyusunan Skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang dapat membangun demi kesempurnaan Skripsi ini. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, Penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia 4. Syairal Fahmy Dalimunthe, S.Sos, M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa

dan Sastra Indonesia

5. Fitriani Lubis, S.Pd.,M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

6. Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi 7. Drs. Azhar Umar, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik 8. Drs. T.R. Pangaribuan, M.Pd., Dosen Penguji

9. Dra. Inayah Hanum, M.Pd., Dosen Penguji

10.Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

11.Kepala Sekolah, Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X, Pegawai Tata Usaha, serta siswa kelas X SMA Swasta Medan Putri Medan

12.Kedua orangtua Penulis yang telah mendukung dalam menyelesaikan studi Penulis

(7)

ii

14.Seluruh sahabat Penulis yang tidak lupa membantu dan mendukung Penulis dalam penyusunan skripsi ini

15.Semua yang berperan dalam perkuliahan Penulis dan yang telah mendoakan keberhasilan Penulis.

Semoga Skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua. Akhir kata, Penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Agustus 2015 Penulis

Ferlianus Telaumbanua

(8)

ABSTRAK

Ferlianus Telaumbanua NIM 2113311026, Pengaruh Media Audiovisual Terhadap Kemampuan Memahami Makna Puisi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Medan Putri Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia/S1. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Media Audiovisual Terhadap Kemampuan Memahami Makna Puisi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Medan Putri Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas Siswa Kelas X SMA Swasta Medan Putri berjumlah 140 orang dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang yang diambil secara acak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain one group pre-test post-test design. Instrumen yang digunakan adalah tes memahami makna puisi dalam bentuk essay tes.

Hasil pengolahan data menunjukkan ada perbedaan hasil kemampuan memahami makna puisi. Tes awal (pre-test) dengan nilai rata-rata = 63,66 Standar Deviasi = 7,52, dan Standar Error = 1,39. Tas akhir (post-test) nilai rata-rata = 73,83, Standar Deviasi = 7,38 , dan Standar Error = 1,37. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Dari perhitungan uji hipotesis diperoleh = 5,21, selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikan 5% dengan dk = (N - 1) = (30-1) = 29. Pada tabel t dengan dk 29 pada taraf 5% = 2,04. Karena thitung yang diperoleh lebih besar dari ltabel yaitu 5,21 > 2,04, maka hipotesis nihil ) ditolak dan hipotesis alternatif ) diterima. Hal ini membuktikan bahwa media audiovisual memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan memahami makna puisi.

(9)

i

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X Sma Swasta Medan Putri Medan ... 36

Tabel 3.2 Perincian Sampel Penelitian ... 37

Tabel 3.3 Desain Eksperimen One Group Pre-Test And Post Test ... 39

Tabel 3.4 Aspek Penilaian Tes Pemahaman Puisi ... 43

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian ... 43

Tabel 3.6 Rentang Skor Dan Kategori Penilaian Kemampuan Memahami Makna Puisi ... 45

Tabel 3.7 Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Media Audiovisual ... 46

Tabel 4.1 Data Kemampuan Siswa Memahami Makna Puisi Sebelum Menggunakan Media Audiovisual ... 53

Tabel 4.2 Data Kemampuan Siswa Memahami Makna Puisi Setelah Menggunakan Media Audiovisual ... 54

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-Test... 56

Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Hasil Pre-Test ... 57

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Post-Test ... 58

Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-Test ... 59

Tabel 4.7 Uji Normalitas Hasil Pre-Test ... 60

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. RP ... 71

Lampiran 2. Soal Tes Pemahaman Makna Puisi ... 84

Lampiran 3. Nilai Terendah dan Tertinggi Pre-test Dan Post- test ... 85

Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian ... 92

Lampiran 5. Daftar F ... 94

Lampiran 6. Daftar Tabel wilayah normal 0 Ke Z ... 95

Lampiran 7. Tabel Nilai Distribusi t ... 96

Lampiran 8. Daftar Nilai Kritis Liliofors ... 97

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses kegiatan mengubah perilaku individu ke arah kedewasaan dan kematangan. Salah satu bentuk pendidikan adalah pendidikan yang berupa sastra. Sastra adalah bentuk ekspresi dari kehidupan manusia yang menggunakan media bahasa yang khas. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumardjo (Mursini 2010:17) yang mengemukakan bahwa sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkrit yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa.

Sastra yang merupakan cerminan kehidupan masyarakat sudah menjadi kebutuhan dan kesenangan bagi masyarakat saat ini. Hampir setiap hari kita melakukan kegiatan yang berhubungan dengan sastra, seperti menyanyikan lagu, mendengarkan sebuah cerita, dalam adat-istiadat, dan masih banyak lagi kegiatan yang kita lakukan yang berhubungan dengan sastra. Selain menjadi kebutuhan dan kesenangan, di dalam sastra juga mengandung nilai budaya, moral, dan sosial. Oleh karena itu, dipelajarilah unsur-unsur yang membangun karya sastra tersebut, sehingga sastra menjadi salah satu objek studi.

(12)

2

sastra adalah agar anak didik hendaknya memperoleh kesadaran yang lebih baik terhadap diri sendiri, orang lain, dan kehidupan sekitarnya sehingga mereka bersifat terbuka, rendah hati, peka perasaan dan pikiran kritisnya terhadap tingkah laku pribadi orang lain. Beliau juga menambahkan bahwa tujuan pengajaran sastra (puisi) agar siswa memperoleh pengetahuan dasar tentang puisi, sehingga tumbuh keinginan untuk memadukannya dengan pengalaman pribadinya. Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengajaran sastra bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mengenal nilai-nilai yang terkandung dalam sastra dan mengapresiasikannya dengan tepat.

Ada beberapa jenis sastra yang diajarkan di tingkat SMA, yaitu : puisi, cepen, prosa, drama, hikayat, dan gurindam. Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang tertulis dalam silabus KD 14.2 juga terlihat bahwa menghubungkan isi puisi dengan realitas alam, sosial budaya dan masyarakat melalui diskusi merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa kelas X. Artinya puisi harus bisa dipahami, dan dikuasai oleh siswa kelas X dengan baik. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang mengutamakan keindahan dari rangkaian kata-kata dan dalam penulisannya melibatkan ide, imajinasi, emosi, dan kekreatifan seseorang.

(13)

3

tidak ada yang secara konkret dilihat siswa tentang pengarang yang berupa latar belakang, sosial, budaya pengarang. Hal inilah yang menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran memahami makna puisi.

Sekolah yang menjadi tempat penelitian ini adalah SMA Swasta Medan Putri Medan. Oleh karena itu, penulis terlebih dahulu melakukan wawancara dengan guru bahasa Indonesia kelas X yaitu, ibu Fahdilah Kumala Sari, S.Pd. Hasil wawancara yang dilakukan penulis terhadap guru mata pelajaran yaitu beliau mengatakan bahwa kemampuan siswa dalam memahami isi puisi juga masih jauh dari yang diharapkan, karena nilai rata-rata yang diperoleh siswa masih tergolong rendah yaitu 65, sedangkan Standar Ketuntasan Minimal (SKM) yang ditetapkan adalah 70. Beliau juga mengatakan masih menggunakan cara yang sudah lama diterapkan di sekolah tersebut dengan menggunakan media yang dianggap konvensional yang menggunakan media buku pelajaran sebagai media dalam pengajaranya. Beliau menambahkan bahwa siswa kurang tertarik dengan pelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam materi pembelajaran puisi. Mereka menganggap hal tersebut sangat membosankan karena siswa hanya berimajinasi tanpa ada satupun yang konkret bagi mereka.

(14)

4

tersebut yang berupa latarbelakang, sosial, dan budaya pengarang. Sementara dalam mengapresiasi sebuah puisi harus penuh penghayatan yaitu melalui pemahaman unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi. Hal inilah yang menjadi kendala siswa dalam memahami makna puisi.

Berdasarkan uraian di atas dibutuhkan perbaikan yang dapat mendorong dan memberi kemudahan bagi siswa dalam mengapresiasi sebuah puisi, khususnya dalam pembelajaran memahami makna yang terkandung dalam sebuah puisi. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian lebih lanjut dalam meningkatkan hasil belajar memahami makna puisi. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan media audiovisual sebagai alat untuk meransang motivasi dan minat siswa terhadap pembelajaran memahami makna puisi.

(15)

5

secara sekuensial. Jenis media ini baik digunakan dalam menjelaskan suatu proses dalam pembelajaran. Sebagai landasannya media ini pernah digunakan dalam

jurnal penelitian yang ditulis oleh Riduan Sibaren dengan judul “Penggunaan

Media Audiovisual dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa”.

Penelitian yang dilakukan menunjukkan motivasi dan hasil belajar siswa meningkat. Media ini dianggap efektif dalam pembelajaran karena sekaligus melibatkan dua alat indera manusia, yang pada dasarnya manusia lebih memahami segala sesuatunya berdasarkan penglihatan dan pendengarannya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk menggunakan media pembelajaran Audiovisual dalam pembelajaran memahami makna puisi. Penelitian yang akan dilakukan peneliti berjudul “Pengaruh Media Audiovisual terhadap kemampuan memahami Makna Puisi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta

Medan Putri Tahun Pembelajaran 2014/2015.”

B. Identifikasi Masalah

1) Kemampuan siswa dalam memahami makna puisi masih rendah 2) Kurangnya motivasi siswa dalam memahami makna puisi

3) Guru belum menggunakan media pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran memahami makna puisi

C. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini, peneliti membatasi masalah dan memfokuskan

(16)

6

memahami Makna Puisi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Medan Putri Tahun Pembelajaran 2014/2015.”

D. Rumusan Masalah

1) Bagaimana kemampuan Siswa Kelas X SMA Swasta Medan Putri dalam memahami makna puisi sebelum menggunakan media Audiovisual? 2) Bagaimana kemampuan siswa Siswa Kelas X SMA Swasta Medan Putri

dalam memahami makna puisi dengan menggunakan media Audiovisual ? 3) Bagaimana pengaruh media Audiovisual terhadap kemampuan memahami

makna puisi Siswa Kelas X SMA Swasta Medan Putri?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah :

1) untuk mengetahui kemampuan Siswa Kelas X SMA Swasta Medan Putri Medan dalam memahami makna puisi dengan menggunakan media konvensional

(17)

7

memahami makna puisi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Medan Putri Medan

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis dan praktis kepada pihak antara lain :

a) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pendidik dan calon pendidik untuk menciptakan suasana belajar yang bervariasi dan menyenangkan dengan menggunakan media pembelajaran audiovisual dalam proses belajar mengajar, khususnya dalam pembelajaran memahami makna puisi, guna meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami makna puisi.

b) Manfaat Praktis 1) Bagi guru

a. Sebagai bahan rujukan bagi guru bidang studi bahasa Indonesia dalam pengajaran memahami makna puisi dengan memanfaatkan media audiovisual.

b. Menciptakan suasana belajar bahasa dan sastra Indonesia yang menyenangkan, sehingga tidak menimbulkan rasa jenuh dan bosan pada siswa.

(18)

8

a) Penelitian ini dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa dalam proses pemahaman makna puisi dengan menggunakan media audiovisual.

b) Penelitian ini dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan pemahaman terhadap makna puisi

3) Bagi peneliti

(19)

67 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audiovisual dalam meningkatkan kemampuan memahami makna puisi. Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan dalam bab IV, maka dapat disimpulkan beberapa hal dalam paparan dibawah ini :

1. Kemampuan memahami makna puisi siswa kelas X SMA Swasta Medan Putri Medan sebelum menggunakan media audiovisual (pre-test) diperoleh nilai rata-rata 63,66 yang berarti nilai tersebut berada pada kategori cukup. 2. Kemampuan memahami makna puisi siswa kelas X SMA Swasta Medan

Putri Medan setelah diberikan perlakuan yaitu dengan menggunakan media audiovisual (pre-test) diperoleh nilai rata-rata 73,83 yang berarti nilai tersebut berada pada kategori baik.

3. Penggunaan media audiovisual terhadap kemampuan memahami makna puisi siswa kelas X SMA Swasta Medan Putri Medan, dengan mengadakan pengujian hipotesis diperoleh to lebih besar dari ttabel yaitu 5,21 > 2,04 terdapat pengaruh yang signifikan. Kemampuan memahami makna puisi siswa semakin meningkat.

B. Saran

(20)

68

1. Bagi siswa

Ketika belajar untuk memahami sebuah puisi hendaklah siswa mengenal latar belakang kepengarangan puisi. Hal ini ditujukan untuk memahami maksud yang hendak disampaikan pengarang kepada pendengar ataupun pembaca. Salah satu media pembelajaran alternatif adalah media audiovisual.

2. Bagi guru

Diharapkan guru dapat menggunakan media audiovisual dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam materi memahami makna puisi. Untuk menggunakan media ini diperlukan kecakapan dalam mengoperasikannya, mulai dari pembuatan video, laptop sebagai program sampai pada pengoperasian infokus untuk menampilkan video sebagai media pembelajaran audiovisual.

3. Bagi peneliti

(21)

69

DAFTAR PUSTAKA

Ambarita, Biner. 2010. Berbagai Pendekatan Dalam Pengajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Manurung, P. 2013. Statistik Pendidikan. Jakarta Barat: Halaman Moeka Publishing.

Mursini. 2011. Apresiasi Dan Pembelajaran Sastra Anak-Anak. Bandung: Cipta Pustaka Media Perintis. 2012. Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Dan Sastra Indonesia. Medan: Unimed Press.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Pratiwi, Yuni, Dkk. 2008. Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sanjaya, Wina H. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sudaryat, Yayat. 2011. Makna Dalam Wacana Prinsip-Prinsip Semantik dan Pragmatik. Bandung: Yrama Widya.

Sudijono, Anas. 2013. Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D. Bandung: Alfabeta.

(22)

70

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembentukan kepribadian siswa dapat dilakukan melalui pembiasaan membaca asmaul husna dan surat yasin secara terus- menerus. Dengan

Ada empat level dalam satu one pager , yaitu level 1 yang merupakan skenario business as usual ; level 2 merupakan skenario dengan rencana proyek maupun kebijakan

Dalam konteks pendididkan supervisi adalah usaha memberi layanan kepada guru-guru baik secara individual maupun kelompok dalam usaha memperbaiki proses pembelajaran dengan

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa pemberian pupuk organik cair kulit pisang kepok bersamaan dengan pemberian pupuk bokashi kulit buah kakao memberikan jumlah daun

Hasil ini bertentangan terhadap trading range theory yang menyatakan bahwa manajemen melakukan stock split di dorong oleh perilaku praktisi pasar yang konsisten

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-5/W3, 2013 The Role of Geomatics in Hydrogeological Risk, 27 – 28

Penyajian pengungkapan secara penuh ( full disclosure ) 1 Keterangan: Tujuan penyajian temuan yang hanya didukung oleh satu partisipan adalah untuk menunjukkan bahwa keputusan

merupakan tes yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun – tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan – kelainan yang terjadi pada sel – sel leher rahim (Diananda, 2009)..