Oleh :
Syawal Dina Simangunsong NIM 4111521005
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, pencipta, pemelihara dan pemberi
rezeki kepada seluruh makhluk karena berkat rahmat dan hidayah-Nya dan
Rasulullah Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat sebagai tauladan dalam
aktivitas manusia, hal ini menjadi pedoman dalam menjalankan amanah sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Problem Based Learning Dengan Bantuan Animasi Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Di Kelas X SMA
Negeri 16 Medan T.P. 2014/2015”. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam Di Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang setulusnya kepada Ibu Dr. Sondang R. Manurung, M. Pd selaku
dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran-saran
serta motivasi yang kuat kepada penulis dari awal sampai dengan selesainya
penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.
Rahmatsyah, M.Si, Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd, dan Bapak Alkhafi Maas
Siregar, M.Siselaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan
saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Drs. Ratelit Tarigan M.Pd selaku
dosen pembimbing akademik, serta Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku dekan
FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih kepada seluruh bapak dan ibu dosen serta staf
pegawai jurusan Fisika FMIPA Unimed yang telah membimbing penulis selama
menjalankan perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra.
Hj. Sri Irawati, M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 16 Medan. Bapak
Parulian Marpaung, M.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak
v
Teristimewa diucapan terimakasih kepada, Ibunda Nur Aini dan Ayahanda
Amiruddin Simangunsong dan adik - adik tercinta Ilham Simangunsong dan
Ramadhani Simangunsong yang terus memberikan motivasi, doa serta kasih
sayang, serta sanak keluarga yang senantiasa memberikan motivasi dan doa yang
tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan
hingga selesainya skripsi ini. Dan tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada
sahabat terbaik Azrai yang selalu ada disaat suka maupun duka, serta senantiasa
memberikan motivasi dan nasehat yang membangun kepada penulis dalam
menyelesaikan perkuliahan di Universitas Negeri Medan hingga selesainya skripsi
ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan untuk teman tersayang
seluruh teman-teman Pendidikan Fisika Ekstensi 2011 atas kebersamaan, kasih
sayang, dukungan dan semua hal yang telah diberikan kepada penulis selama
menjalani perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karna
kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata. Oleh karena itu penulis
menerima kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun dan
menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata penulis mengharapkan skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya, bagi pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, Juni 2015
Penulis,
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN BANTUAN ANIMASI MACRO MRDIA FLASH TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR DI KELAS X
SMA NEGERI 16 MEDAN T.P. 2014/2015 Syawal Dina Simangunsong (4111521005)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui pengaruh model Problem Based Learning dengan bantuan animasi macromedia flash terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi suhu, kalor dan perpindahan kalor di kelas X SMA negeri 16 Medan.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan menggunakan two group pretest – postest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 16 Medan T.P 2014/2015 yang berjumlah 7 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling, yaitu kelas X-MIA 1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 45 siswa dan kelas X-MIA 3 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 45 siswa. Teknik pengumpulan data hasil belajar kognitif fisika menggunakan teknik tes yaitu bentuk essai tes yang berjumlah 8 soal dan lembar observasi yang diisi oleh observer yang dihitung dengan N-gain. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji kesamaan rata – rata (uji t dua pihak dan uji t satu pihak.
Berdasarkan analisis data kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama, dilihat dari uji normalitas kelas eksperimen L0 < Ltabel yaitu 0,1088 <
0,1321 dan kelas kontrol L0 < Ltabel yaitu 0,1168 < 0,132, maka data kedua kelas
berdistribusi normal. Pada uji homogenitas Fhitung < Ftabel yaitu 1,59 < 1,64, maka
kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Hasil penelitian menunjukan aktivitas siswa meningkat dari pertemuan pertama hingga pertemuan keempat. pertemuan I-II sebesar 38%, pertemuan II-III sebesar 11% dan pertemuan III-IV sebesar 60% dengan kategori aktif. Sedangkan kelas kontrol pertemuan I-II sebesar 17 % , pertemuan II-III sebesar 17,5% dan pertemuan III-IV sebesar 4,8% dengan kategori cukup aktif. Setelah diberi perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model Problem Based Learning dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional, diperoleh hasil uji t satu pihak postes thitung > ttabel
yaitu 11,340>1,665 maka Ha diterima, dengan demikian ada pengaruh model Problem Based Learning dengan bantuan animasi macromedia flash terhadap hasil belajar siswa SMA N 16 Medan T.P 2014/2015.
vi
1.7.Definisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1 Kajian Teoritis 7
2.1.1. Pengertian Belajar 7
2.1.2. Aktivitas Belajar 9
2.1.3. Hasil Belajar 10
2.1.4. Model Problem Based Learning 13 2.1.4.1. Ciri Utama Problem Based Learning 15 2.1.4.2. Tahapan Problem Based Learning 16 2.1.4.3. Hasil Belajar Problem Based Learning 18 2.1.4.4. Penelitian Terdahulu 20 2.1.5. Pengertian Media Pembelajaran 21
2.1.4.1 Macromedia Flash 22
2.1.6. Materi Pembelajaran 24
2.2. Kerangka Konseptual 43
2.3. Hipotesis Penelitian 44
BAB III METODE PENELITIAN 46
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 46 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 46
3.2.1. Populasi 46
3.7 Instrumen Penelitian 49
3.8 Analisis Butir Tes 49
3.8.1 Validitas Isi 50
3.9 Teknik Analisis Data 50
3.9.1 Observasi Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa 50 3.9.2 Tes Hasil Belajar Kognitif 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 56
4.2 Deskriftif dan Hasil Penelitian 56 4.2.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 56 4.2.2 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 58 4.3 Uji Persyaratan Analisis Data 59
4.3.1 Uji Normalitas 59
4.3.2 Uji Homogenitas 60
4.3.3 Uji Hipotesis 61
4.4 Penilaian Aktivitas Siswa 62
4.5 Pembahasan 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan 70
5.2Saran 70
vix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 : Aktivitas Siswa 10
Tabel 2.2. : Sintaks Model Problem BasedLearning 17 Tabel 2.3. : Hasil Penelitian Terdahulu 20
Tabel 2.4. : Muai Panjang Pada Suhu Kamar Sekitar 25 0C 27
Tabel 2.5. : Kalor Jenis dari Berbagai Zat pada suhu 200C dan Tekanan 1 atm 33
Tabel 2.6. :Menyajikan Titik Lebur Dan Titik Didih Dari Berbagai Benda 35
Tabel 2.7. : Menyajikan Kalor Lebur dan Kalor Uap Berbagai Zat 36
Tabel 2.8. : Menyajikan Konduktivitas Termal Berbagai Zat 41
Tabel 3.1. : Desain Penelitian 47
Tabel 3.2. : Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siswa 49
Tabel 4.1. : Hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol 56
Tabel 4.2. : Hasil postest kelas eksperimen dan kelas kontrol 58
Tabel 4.3. : Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol 60
Tabel 4.4. : Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Sampel 60
Tabel 4.5. : Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan
Awal / Pretes Siswa 61
Tabel 4.6. : Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Postes Siswa 62
Tabel 4.7 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 62
Tabel 4.8 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol 63
Tabel 4.9Nilai Pretes Aktivitas Belajar Dan Nilai Postes Siswa Kelas Eksperimen 64
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. : Hasil Belajar dari Pembelajaran Berbasis Masalah 17
Gambar 2.2. : Tampilan Animasi Macromedia Flash 21 Gambar 2.3. : Termometer Celcius, Reamur, Fahreinheit, dan Kelvin 23
Gambar 2.4 : Pemuaian panjang 23
Gambar 2.5 : Grafik Yang Menerangkan Terjadinya Anomali Air 26
Gambar 2.6. : Proses Pertukaran Suhu 26 Gambar 2.7. :Keadaan suhu danau ketika air di permukaan membeku 27
Gambar 2.8. : Proses Tumbukan Molekul-Molekul 29 Gambar 2.9.:Percobaan James Prescott Joule 29
Gambar 2.10:Diagram Perubahan Zat 32
Gambar 2.11.:Grafik Suhu Terhadap Fungsi Kalor 33
Gambar 2.12.: Proses mendidih pada air 35
Gambar 4.1. : Diagram garis nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 55
Gambar 4.2. : Diagram garis nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 56
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP 1 75
Lampiran 2 RPP 2 87
Lampiran 3 RPP 3 100
Lampiran 4 RPP 4 111
Lampiran 5 LKS 1 122
Lampiran 6 LKS 2 125
Lampiran 7 LKS 3 128
Lampiran 8 LKS 4 130
Lampiran 9 Tabel Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar 134
Lampiran 10 Lembar Penilaian Psikomotorik 146
Lampiran 11 Deskriptor Penilaian Psikomotorik 147
Lampiran 12 Soal Tes Hasil Belajar 148
Lampiran 13 Rekapitulasi Nilai Pretes Kelas Eksperimen 150
Lampiran 14 Rekapitulasi Nilai Pretes Kelas Kontrol 152
Lampiran 15 Rekapitulasi Nilai Postes Kelas Eksperimen 154
Lampiran 16 Rekapitulasi Nilai Postes Kelas Eksperimen 156
Lampiran 17 Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 158
Lampiran 18 Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol 160
Lampiran 19 Perhitungan Rata, Simpangan Baku dan Varians 162
Lampiran 20 Uji Normalitas 166
Lampiran 21 Uji Homogenitas 167
Lampiran 22 Uji Hipotesis 169
Lampiran 24 Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Kontrol 186
Lampiran 25 Dokumentasi Penelitian 196
Lampiran 26 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 200
Lampiran 27 Tabel Wilayah Luas Dibawah Kurva Normal 0 Ke Z 201
Lampiran 28 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 202
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pada Abad ke 21 pendidikan nasional menghadapi tantangan yang sangat
besar mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut Arends
(2008) tantangan mengajar di abad ini yaitu: 1) Masyarakat multikultural, 2)
Kontruksi makna, 3) Pembelajaran aktif, 4) Akuntabilitas, 5) Pilihan, 6)
Pandangan baru tentang kemampuan, 7) Teknologi. Sumber daya manusia yang
berkualitas yaitu mempunyai moral, pengetahuan dalam menguasai
perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK) sehingga mampu bersaing
di era globalisasi. Hal yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan hal tersebut
adalah melalui proses pembelajaran. Menurut Sani (2014) memiliki pengetahuan
mata pelajaran pokok saja tidak cukup namun dilengkapi dengan 1) kemampuan
kreatif-kritis 2) karakter kuat (bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif,
adaptif dan sebagainya), 3) kemampuan memanfaatkan informasi dan
berkomunikasi. Dengan demikian akan dihasilkan siswa yang mampu bersaing di
era globalisasi dan menguasai perkembangan IPTEK.
Perkembangan IPTEK tersebut yang menempatkan mata pelajaran fisika
sebagai salah satu pelajaran yang penting untuk dipelajari. Fisika adalah
pengetahuan yang paling mendasar, karena berhubungan dengan perilaku dan
struktur benda (Giancolli, 2001). Tujuan utama fisika merupakan usaha untuk
mencari keteraturan dalam pengamatan manusia pada alam sekitarnya, sehingga
pembelajaran fisika bukan hanya penguasaan berupa fakta, konsep, dan prinsip
tetapi juga suatu proses penemuan sistematis yang harus ditempuh siswa dalam
menyelesaikan suatu masalah. Siswa didorong untuk menggunakan kemampuan
berpikir kritisnya dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari – hari.
Mutu pendidikan di Indonesia terutama dalam mata pelajaran fisika masih
internasional adalah 500. Sedangkan pada tahun 2011, Indonesia posisinya
menurun menduduki peringkat ke 40 dari 42 negara. Hasil survey tersebut tentu
saja menjadi salah satu indikator mengenai kondisi dan kualitas pendidikan
di Indonesia yang perlu mendapat perhatian serius untuk ditingkatkan (Balitbang,
2013).
Kenyataan tersebut juga dijelaskan berdasarkan hasil studi pendahuluan
peneliti yang telah dilakukan di SMA Negeri 16 Medan dengan memberikan
angket yang disebarkan kepada 42 siswa diperoleh bahwa hasil ulangan fisika
belum memuaskan, dimana nilai rata – rata siswa hanya 65. Jika dilihat dari nilai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75 yang ditetapkan oleh sekolah untuk
menyatakan siswa tuntas dalam belajar fisika, dan hanya 1-5 orang saja yang
mampu mencapai nilai tersebut, 61,90 % siswa mengatakan fisika sulit dan
kurang menarik, 28, 57% siswa mengatakan fisika tidak terlalu sulit tapi kurang
menarik dan 9,53 % siswa mengatakan fisika menarik dan menyenangkan, dan
76,19 % siswa mengatakan tidak pernah mengemukakan pendapat di depan kelas.
Pengamatan berikutnya melalui wawancara dan angket guru, bahwa guru kurang
memvariasikan model pembelajaran, kurangnya pemanfaatan media saat proses
pembelajaran, dan guru jarang menilai kemampuan berpikir kritis siswa.
Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran fisika merupakan gambaran,
bagaimana tingkat kemampuan dan pemahaman siswa menguasai materi pelajaran
masih rendah. Hal ini disebabkan proses pembelajaran masih lemah, pemilihan
model pembelajaran kurang divariasikan untuk materi ajar tertentu. Hal inilah
yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar fisika (Mangungsong, 2015).
Menurut survei, banyak siswa yang jika ditanya mengenai pelajaran yang
mereka tidak suka, tanpa berpikir panjang menjawab “Fisika”. Itulah Fisika
dimata para siswa sekarang. Bahkan, Kevin pemenang Olimpiade Sains
Internasional 2008 mengatakan bahwa “fisika itu sulit”. Mungkin sulit disini
dalam banyak arti dan pandangan (Purba, 2014).
Upaya dan mengeliminasi masalah tersebut diharapkan guru berperan
3
yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran. Model pembelajaran ini
dapat menemukan pengetahuan baru bagi siswa. Pembelajaran berbasis masalah
dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa. Dapat membantu siswa
bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam
kehidupan nyata. Pembelajaran berbasis masalah juga dapat mengembangkan
kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka
untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru (Sanjaya, 2011)
Model pembelajaran problem based learning ini sudah pernah diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya. Hermanto (2013) menerapkan model pembelajaran
problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis diperoleh nilai rata – rata pretes 4,85 setelah diberi perlakuan dengan
model pembelajaran problem based learning maka hasil belajar fisika siswa adalah 61,91. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Sufiya (2014) tentang
model problem based learning berbantuan mind mapping terhadap prestasi belajar fisikaadalah Sufiya (2014). Memperoleh hasil belajar pada kelompok eksperimen
mengalami peningkatan yaitu rata – rata skor dari 41,95 menjadi 75,00.
Berdasarkan perolehan data tersebut dianalisis dan didapatkan pada kelompok
eksperimen memberikan gambaran adanya peningkatan yang signifikan sebelum
dan sesudah pemberian perlakuan yang terbukti dari hasil tes siswa. Kelompok
kontrol juga mengalami peningkatan yaitu skor rata – rata dari 44,76 menjadi
65,24. perolehan skor ini memberikan gambaran adanya peningkatan prestasi
antara sebelum perlakuan dan setelah perlakuan.
Berdasarkan penelitian diatas, pada penelitian ini penulis berusaha
mengatasi kendala – kendala yang ada dengan membimbing siswa dengan cara
aktif bertanya kepada siswa tentang kendala yang mereka hadapi, memberikan
permasalahan awal yang lebih variatif dan lebih bisa mengkondisikan durasi
waktu, guna terlaksananya seluruh tahapan model pembelajaran Problem Based Learning sehingga proses pembelajaran dapat berjalan sesuai rencana. Untuk membantu memfasilitasi siswa dalam belajar, ada berbagai macam media yang
peneliti dengan menggunakan program ini diharapkan dapat lebih membantu
mempermudah pengajaran fisika serta menambah kemampuan guru dalam
berinteraksi dengan media.
Bedasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul: Pengaruh Model Problem Based Learning Dengan Bantuan Animasi Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Di Kelas X SMA Negeri 16 Medan T.P. 2014/2015.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
dapat diidentifikasi penyebab rendahnya hasil belajar fisika yaitu :
1. Pelajaran fisika yang sulit dan tidak menarik
2. Rendahnya hasil belajar kognitif fisika
3. Siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran
4. Pemanfaatan media yang kurang maksimal
5. Guru tidak pernah menilai kemampuan berpikir kritis siswa
6. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi pada proses
pembelajaran.
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka yang menjadi batasan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Rendahnya hasil belajar kognitif fisika
2. Siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran
3. Pemanfaatan media yang kurang maksimal
4. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi pada proses
5
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang diuraikan di atas,
maka masalah yang diajukan dalam penelitian ini pada materi pokok suhu, kalor
dan perpindahan kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 16 Medan T.P
2014/2015 dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar kognitif siswa yang menggunakan model problem based learning dengan bantuan animasi macromedia flash dan dengan menggunakan pembelajaran konvensional?
2. Bagaimana aktivitas siswa menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan bantuan animasi macromedia flash dan dengan menggunakan pembelajaran konvensional?
3. Apakah ada pengaruh hasil belajar kognitif siswa menggunakan model
problem based learning dengan bantuan animasi macromedia flash dan pembelajaran konvensional?
1.5Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh model
pembelajaran Problem Based Learning dengan bantuan animasi macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi suhu, kalor dan perpindahan kalor di
kelas X Semester II SMA Negeri 16 Medan T.P 2014/2015. Secara khusus
penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui hasil belajar kognitif siswa yang menggunakan model problem based learning dengan bantuan animasi macromedia flash dan dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
2. Mengetahui aktivitas siswa menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan bantuan animasi macromedia flash dan dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
3. Mengetahui pengaruh hasil belajar kognitif siswa menggunakan model
1.6Manfaat Penelitian
Sehubungan dengan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat yakni :
1. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran bagi
guru – guru fisika untuk memilih model pembelajaran yang lebih baik dan
tepat pada pembeljaran fisika.
2. Bahan informasi hasil belajar siswa menggunakan model PBL pada
materi suhu, kalor dan perpindahan kalor di kelas X SMA Negeri 16
Medan T.P 2014/2015
1.7. Definisi Operasional
1. Model PBL adalah model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya
permasalahan yang membutuhkan penyelidikan otentik yakni penyelidikan
yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan nyata (Arends,
2008).
2. Macromedia flash merupakan suatu software yang memiliki kemampuan menggambar sekaligus menganimasikannya. Animasi yang dihasilkan
flash adalah animasi berupa file movie (Astuti, 2006).
3. Hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh dari dan sesudah kegiatan
pembelajaran berlangsung, hasil belajar ini biasanya dinyatakan dalam
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan dari data-data hasil
penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan
penelitian ya ng telah dirumuskan pada materi pokok suhu, kalor dan
perpindahan kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2014/2015.
Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain:
1. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model Problem Based Learning dengan bantuan macromediaflash dan menggunakan pembelajaran konvensional sebelum diberikan perlakuan berturut-turut
rata-rata pretes sebesar 22,67 dan 21,27 setelah diberikan perlakuan rata-rata-rata-rata
postes siswa sebesar 73,56 dan 59,69.
2. Peningkatan aktivitas siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan
dengan model pembelajaran Problem Based Learning dengan bantuan macromediaflash dan pembelajaran konvensional berturut – turut pertemuan I-II sebesar 38% daan 17%, pertemuan II-III sebesar 11% dan 17,5%,
pertemuan III-IV sebesar 60% dan 4,8%.
3. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan analisis pengujian hipotesis
diperoleh > (11,34 > 1,665), sehingga dapat dinyatakan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan akibat pengaruh penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan bantuan macromediaflash.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang problem based learning hendaknya lebih memahami bagaimana cara mengambil masalah yang layak
2. Peneliti juga mengalami kendala dalam mengawasi siswa dalam setiap
kelompok karena observer yang dilibatkan masih terbatas sehingga diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar menambah jumlah observer dalam mengamati proses pembelajaran.
3. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan model
pembelajaran yang sama, disarankan melakukan penelitian pada lokasi dan
materi pokok yang berbeda serta terlebih dahulu memperhatikan
kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini untuk memperoleh hasil belajar yang lebih
72
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, A. (2007). http://researchengines.com/1007arief3.html (accessed 25 Januari 2015)
Arends. R. (2008). Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar). Pustaka. Pelajar Yogyakarta.
Arikunto,S. (2011). Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Arikunto.S.. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Reineka
Cipta. Jakarta.
Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Astuti, D. (2006). Teknik Membuat Animasi Profesional Menggunakan
Macromedia Flash 8Andi. Semarang.
Aunurrahman. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta. Bandung.
Balitbang. (2013). Survei Internasional TIMSS (Trends In International Mathematics and Science Study). Jakarta: http://litbang.kemdikbud.go.id/-detail.php?id=214. (accessed 18 Desember 2014).
Dalyono, M. (2005). Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. Djamarah, B. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Daryanto. (2009). Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Teori dan Praktik dalam pengembangan Profesionalisme Bagi Guru. AV Publisher. Jakarta.
Duch, B, et.all. (2001). The Power Of Problem Based Learning. Stylus Publishing. LLC
Giancoli. ( 2001). Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Hamalik, O. (2013). Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.
Hermanto. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Sei bingai T.P. 2012/2013. Skripsi. FMIPA Unimed. Medan.
Joyce, B.et.all. (2009). Models of Teaching: Model-Model Pengajaran. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
73
Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Purba, Y. (2014). Fisikaitu (tidak) sulit http://yonpurbalife.tumblr.com/post/ 70491685739/fisika-itu-tidak-sulit (accessed 27 Maret 2015).
Simangunsong, S. (2015) Studi Pendahuluan. Tidak Dipublikasikan.
Mudjiono., Dimyati. (2013). Belajar & Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta . Nur, M. (2008). Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Pusat Sains dan
Matematika Sekolah UNESA. Surabaya.
Sani, R, A. (2013). Pembelajaran SaintifikUntuk Implementasi Kurikulum 2013. PT Bumi Aksara. Jakarta
Sanjaya,W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Prenada Media. Jakarta.
Santoso,S. (2008). Latihan SPSS Statistik Parametrik. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Selcuk, Gamze S. (2010). Online Jurnal : The effects of problem-based learning on pre-service teachers’ achievement. approaches and attitudes towards learning physics. Department of Secondary Science and Mathematics Education. Dokuz Eylul University. Turkey
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. PT.Rineka Cipta. Jakarta.
Sudjana, M.A. (2005). Metoda Statistika. Tarsito. Bandung.
Sufiya. (2014). Online Jurnal : Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Mind Mapping Terhadap Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 02 Batu. FMIPA. Universitas Negeri Malang.
Yohannnes, S. (1997). Olimpiade Fisika. Jakarta : Penerbit PT Primatika Cipta Ilmu.
ii
RIWAYAT HIDUP
Syawal Dina Simangunsong dilahirkan di Tanjung Balai pada tanggal 10
Juni 1993. Ayah bernama Amiruddin Simangunsong dan Ibu bernama Nur Aini.
Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1999, penulis
masuk SD Madrasah Ibtidaiyah Swasta di Desa Sei Sembilang Kecamatan Sei
Kepayang Kabupaten Asahan dan lulus pada tahun 2005, penulis melanjutkan
sekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjung Balai dan lulus tahun 2008.
Pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di SMK Negeri 4 Informatika
Tanjung Balai dan lulus tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di
Universitas Negeri Medan Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika,