• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN INKUIRI YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER DAN PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN INKUIRI YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER DAN PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

DIINTEGRASIKAN DENGAN MEDIA BERBASIS

KOMPUTER DAN PRAKTIKUM TERHADAP HASIL

BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA PADA POKOK

BAHASAN LARUTAN PENYANGGA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh :

MELLYZAR

NIM: 8116142013

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Mellyzar. NIM 8116142013. Efektivitas Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Pembelajaran Inkuiri Yang Diintegrasikan Dengan Media Berbasis Komputer Dan Praktikum Terhadap Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa Pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga. Tesis. Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2013.

(6)

ABSTRACT

Mellyzar. NIM 8116142013. The Effectivity Problem Based Learning and Inquiry With Computer and Laboratory on the Creativity and Student Learning Outcome on the Subject Buffer. Thesis. Chemical Education Post Graduate. State University of Medan. 2013.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Efektivitas Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelejaran Inkuiri yang Diintegrasikan Dengan Media Berbasis Komputer dan

Praktikum Terhadap Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa Pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga”.

Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat selesai berkat bantuan berbagai

pihak, untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M. Si., sebagai dosen pembimbing I dan

Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M. Si., sebagai dosen pembimbing II yang telah

banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis. Penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Suharta, M. Si, Bapak Dr.

Marham Sitorus, M. Si., dan Bapak Dr. Mahmud, M. Sc., sebagai penguji yang

telah benyak memberikan masukan dan saran untuk perbaikan dalam penyusunan

tesis ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten Nagan Raya Aceh, Kepala SMA Negeri 1 Darul Makmur, Kepala

SMA Negeri 2 Darul Makmur dan Kepala SMA Negeri Bunga Bangsa yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian disekolah yang bersangkutan.

Kepada wakil Kepala sekolah, guru-guru dan para observator yang telah banyak

membantu penulis selama melakukan penelitian sehingga penelitian tesis berjalan

dengan lancar. Serta kepada seluruh siswa/i kelas XI IPA yang menjadi sampel

penelitian ini.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda

yang telah memberikan dukungan moral dan materil, yang senantiasa mendoakan

dan mendorong penulis untuk menyelesaikan tesis ini tepat waktu, kepada seluruh

anggota keluarga dan rekan-rekan yang telah banyak memberi bantuan dan

(8)

Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan tesis ini,

semoga Allah SWT membalas kebaikan yang telah diberikan. Penulis telah

berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tesis ini, namun penulis

menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis berharap

semoga tesis ini dapat memberikan manfaat kepada siapa saja yang membacanya,

khususnya dalam dunia pendidikan.

Medan, Juni 2013 Penulis,

Mellyzar

(9)

DAFTAR ISI

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 6

2.1.1. Hakikat Hasil Belajar 10

2.1.2. Pendidikan Karakter 11

2.1.3. Kreativitas 13

2.1.4. Hakikat Media Pembelajaran 17

2.1.5. Media Komputer dalam Pembelajaran Kimia 18 2.1.6. Praktikum dalam Pembelajaran Kimia 20

2.1.7. Strategi Inkuiri 22

2.1.8. Strategi Pembelajaran berbasis Masalah 28

2.2. Kerangka Konseptual 30

2.3. Hipotesis Penelitian 31

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Peelitian 33

3.2. Populasi dan Sampel 33

3.3. Jenis dan Rancangan Penelitian 34

3.4. Prosedur Penelitian 36

3.5. Teknik Pegumpulan Data 38

3.6. Instrumen Penelitian 38

3.6.1. Lembar Tes Hasil Belajar Siswa 38 3.6.2. Lembar Observasi Kreativitas Siswa 39

3.7. Uji Coba Instrumen 40

3.7.1. Validitas Tes 40

3.7.2 Tingkat Kesukaran Soal 41

3.7.3 Daya Beda Butir Tes Hasil Belajar 42

(10)

3.8. Teknik Analisis Data 43 3.8.1. Menghitung Tingkat Pemahaman Konsep 44

3.8.2. Uji Normalitas Data 44

3.8.3. Uji Homogenitas Data 44

3.8.4. Uji Hipotesis 44

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Instrumen Penelitian 45

4.1.1. Hasil Uji Validitas 45

4.1.2. Hasil Uji Tingkat Kesukaran 45

4.1.3. Hasil Uji Daya Pembeda 46

4.1.4. Hasil Uji Reliabilitas 46

4.2. Deskripsi Data Penelitian 46

4.2.1. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa 47 4.2.2. Deskripsi Data Kreativitas Siswa 48

4.3. Uji Persyaratan Analisis 48

4.3.1. Hasil Uji Normalitas 48

4.3.2. Hasil Uji Homogenitas 49

4.4. Hasil Uji Hipotesis 50

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian 53

4.5.1. Efektivitas Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar

Siswa 53

4.5.2. Efektivitas Model Pembelajaran Terhadap Kreativitas

Siswa 55

4.5.3. Interaksi Strategi dan Media Dalam Pembelajaran 56

BAB V: SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan 57

5.2. Saran 58

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter 12

Tabel 2.2 Sintaks Strategi Pembelajaran Inkuiri Terpimpin 25

Tabel 2.3 Sintaks Strategi Pembelajaran Inkuiri Bebas 27

Table 2.4 Sintaks Strategi Pembelajaran Inkuiri Bebas yang Dimodifikasi 28

Tabel 2.5 Sintaks Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah 30

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Anova Dua Jalur 34

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian dengan Strategi Pembelajaran dan

Media Pembelajaran. 35

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa Pada Setiap Indikator Yang Telah Sesuai Dengan Aspek Kognitif Untuk

Tiap Nomor Butir Soal. 38

Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi untuk Mengukur Kreativitas Siswa 39

Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Siswa Pada Keempat Kelas Eksperimen 47

Tabel 4.2 Data Kreativitas Siswa Pada Keempat Kelas Eksperimen 48

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Levene’s Test Dengan Program SPSS-

19 Untuk Keempat kelas Eksperimen 49

Tabel 4.4 Hasil Uji Pengaruh Strategi Dan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Dan Kreativitas Siswa Serta Interaksi Antara Strategi Pembelajaran Dengan Media Pembelajaran

Terhadap Hasil Belajar Dan Kreativitas Siswa. 50

Tabel 4.8 Nilai Rata-rata Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa dalam

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Silabus 63

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen-1 71

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen-2 85

Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen-3 98

Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen-4 111

Lampiran 6 : Lembar Kegiatan Praktikum 125

Lampiran 7 : Materi Larutan Penyangga 127

Lampiran 8 : Kisi-kisi Soal Instrumen Tes 132

Lampiran 9 : Instrumen Untuk Penelitian 136

Lampiran 10 : Lembar Observasi Karakter Kreativitas Siswa Dalam Proses

Pembeljaran 141

Lampiran 11 : Validitas Soal Instrumen Tes Hasil Belajar 142

Lampiran 12 : Tingkat Kesukaran Soal Instrumen Tes Hasil Belajar 143

Lampiran 13 : Daya Pembeda Soal Instrumen Tes Hasil Belajar 144

Lampiran 14 : Reliabilitas Soal Instrumen Tes Hasil Belajar 145

Lampiran 15 : Rekapitulasi Soal Instrumen Tes Hasil Belajar 146

Lampiran 16 : Data Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa Kelas

Eksperimen I 147

Lampiran 17 : Data Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa Kelas

Eksperimen II 148

Lampiran 18 : Data Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa Kelas

Eksperimen III 149

Lampiran 19 : Data Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa Kelas

(14)

Lampiran 20 : Uji Normalitas 151

Lampiran 21 : Perhitungan Uji Hipotesis General Linear Multivariate Untuk Hasil Belajar Dan Kreativitas Siswa 153

Lampiran 22 : Contoh Media Berbasis Komputer 154

Lampiran 23 : Foto Pelaksanaan Penelitian 157

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Fungsi pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 UU

Sisdiknas Tahun 2003 bahwa pendidikan nasional untuk mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreativitasatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab (UU RI No.20 Th. 2003). Sehubungan dengan hal tersebut,

salah satu program utama Kementerian Pendidikan Nasional dalam rangka

meningkatkan mutu proses dan output pendidikan pada jenjang pendidikan dasar

dan menengah adalah pengembangan pendidikan karakter. Hal yang tersirat dalam

kandungan isi tujuan pendidikan nasional bahwa melalui pendidikan hendak

diwujudkan kecerdasan spiritual, emosional, sosial, intelektual, serta kecerdasan

kinestetika (Suharta dan Syafriani, 2012).

Pada era globalisasi saat ini bangsa Indonesia telah mampu menghasilkan

Sumber Daya Manusia (SDM) yang secara kuantitas sudah memadai, namun dari

segi kualitas masih sangat perlu ditingkatkan agar dihasilkan SDM yang mampu

berkompetisi dengan negara berkembang bahkan negara maju. Hal yang penting

yaitu menghasilkan SDM yang beretika, bermoral dan sopan. Melalui pendidikan

karakter, siswa akan dilatih untuk lebih menghargai dan menerapkan nilai-nilai

yang ada sehingga dalam kehidupannya menjadi insan yang berbudi pekerti,

berakhlak dan selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Melalui pendidikan

karakter pula, siswa akan dilatih mengembangkan kemampuan berpikir logis,

yaitu mampu memecahkan masalah sehingga kelak menjadi insan yang tangguh,

kreativitas dan bermanfaat bagi alam semesta. Pendidikan karakter pada intinya

(16)

bermoral, bertoleransi, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis,

berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman

dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa berdasarkan Pancasila. Pendidikan

karakter berfungsi (1) mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran

baik, dan berperilaku baik; (2) memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang

multikultur; (3) meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan

dunia. Pendidikan karakter dilakukan melalui berbagai media yang mencakup

keluarga, satuan pendidikan, masyarakat sipil, masyarakat politik, pemerintah,

dunia usaha, dan media massa (Kemendiknas, 2011). Salah satu karakter yang

perlu ditingkatkan dalam pembelajaran yaitu kreativitas.

Dalam proses pembelajaran, seorang anak didik diharapkan memiliki

kreativitas tinggi agar ilmu yang diperoleh berkembang dan bertambah banyak.

Guru harus berusaha menanamkan dan menumbuhkan kreativitas anak didik.

Setiap orang memiliki kreativitas dan kreativitas itu dapat dikembangkan.

Pengembangan kreativitas hendaknya dipupuk sejak dini, sebab kalau tidak

dipupuk maka kreativitas itu tidak akan berkembang. Hal ini sejalan dengan

pendapat Munandar dalam Trianto (2007) yang memberikan alasan bahwa

kreativitas pada anak perlu dikembangkan karena dengan berkreasi anak dapat

mewujudkan dirinya, sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam

kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, memberikan kepuasan kepada

individu, dan memungkinkan meningkatkan kualitas hidupnya. Kreativitas adalah

hasil dari interaksi antara individu dan lingkungannya seseorang mempengaruhi

dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada dengan demikian baik berubah

di dalam individu maupun di dalam lingkungan dapat menunjang atau dapat

menghambat upaya kreatif. Kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu

yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan

apa yang telah ada sebelumnya. Kreativias siswa merupakan potensi yang harus

kita kembangkan jika ingin menjadi bangsa yang mampu bersaing dalam

pencaturan dunia secara global, unggulan kompetitif baru dapat diciptakan dari

insan-insan kreatif adalah mereka yang mampu menciptakan sesuatu yang sama

(17)

unggulan kompetitif ditengah-tengah bangsa lain (Aryani, 2008). Didalam

pembelajaran kimia kreativitas siswa sangat dituntut agar pembelajaran lebih

bermakna, maka diperlukan strategi yang sesuai untuk dapat meningkatkan

kreativitas siswa.

Ilmu kimia merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).Dalam

kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA), mata pelajaran kimia menjadi salah

satu mata pelajaran wajib bagi siswa SMA di kelas X, XI IPA dan kelas XII IPA.

Mengajarkan ilmu kimia di Sekolah Menengah Atas merupakan tantangan yang

menarik sebab bukan hanya karena sebahagian besar bahan kajian ilmu kimia

merupakan materi yang abstrak tetapi juga karena ilmu kimia sarat dengan konsep

matematika yang tidak sederhana. Kombinasi kedua hal ini menjadikan ilmu

kimia sebagai materi pelajaran yang sulit (Nazriati dan Fajaroh, 2007). Salah satu

materi kimia yang perlu dipelajari adalah larutan penyangga yang merupakan

materi pelajaran kimia yang harus dipahami siswa dikelas XI IPA SMA yang

diharapkan siswa dapat menjelaskan pengertian larutan penyangga, mengerti

komponen penyusun larutan penyangga, mengetahui ciri-ciri dan jenis dari

larutan penyangga, mampu menghitung nilai pH larutan penyangga, mampu

menjelaskan bagaimana larutan penyangga dapat mempertahankan pH pada

penambahan sedikit asam atau basa dan pengenceran, dan dapat

menginformasikan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup. Selain

penyajian ilmu kimia yang kurang menarik dan membosankan, guru hanya

menekankan penggunaan pembelajaran konvensional, guru jarang melibatkan

siswa dalam proses pembelajaran, jarang menggunakan media pembelajaran

dalam menyampaikan materi dan tidak terdapat interaksi dalam pembelajaran,

karena proses pembelajaran hanya berlangsung satu arah (Yamin, 2004).

Setidaknya ada dua hal yang menjadi penyebab alasan pelajaran kimia tidak

disukai. Pertama, pembelajaran kimia yang diterapkan guru bersifat monoton dan

kurang bervariasi. Kedua, sebagian besar siswa terbawa opini yang terbentuk

ditengah-tengah masyarakat bahwa pelajaran kimia itu sulit. Diperlukan upaya

(18)

bermakna (Nugraha, 2006). Agar materi pelajaran kimia dapat tersampaikan dan

dipahami siswa, diperlukan strategi yang tepat dalam pembelajaran.

Strategi pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri merupakan strategi

pembelajaran yang memusatkan kepada siswa. Pembelajaran berbasis masalah

adalah salah satu pendekatan yang berpusat kepada siswa yang telah dianggap

oleh lembaga pendidikan sebagai metode pengajaran (Awang dan Ramly, 2008).

Pembelajaran berbasis masalah dikembangkan memperbaiki keterampilan

interpersonal, berpikir kritis, pencarian informasi komunikasi, rasa hormat dan

kerja kelompok (Sungur dan Tekkaya, 2006). Menurut Killey (2005)

pembelajaran berbasis masalah mempunyai kelebihan dalam hal membantu siswa

memilih masalah, mendefinisikan masalah, menyelesaikan masalah, membantu

mengembangkan berpikir kritis, komunikasi secara lisan dan tulisan dan

mengembangkan kerja kelompok. Strategi pembelajaran berbasis masalah siswa

lebih termotivasi untuk bekerja lebih keras dibandingkan dengan pengajaran

tradisional yang mana keikutsertaan siswa sangat sedikit (Graaff dan Kolmos,

2003). Pembelajaran berbasis masalah harus di sesuaikan dengan kondisi setempat

serta pendidikan dan budayanya (Dirckinck dan Holmfeld, 2009).

Selain pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran inkuiri juga

merupakan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Menurut Sanjaya

(2008) strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran

yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari

dan menemukan sendiri jawaban dari sesuatu masalah yang dipertanyakan.

Intisari dari pembelajaran inkuiri adalah memberi pembelajaran siswa untuk

menangani permasalahan yang mereka hadapi ketika berhadapan dengan dunia

nyata. Dari berbagai literatur telah menunjukkan metode pengajaran itu yang

menjadikankan pembelajaran aktif seperti pendekatan inkuiri lebih efektif

dibanding pada pembelajaran pasif (Cunningham dan McNear, 2006). Pada

pembelajaran inkuiri guru harus merencanakan situasi sedemikian rupa, sehingga

siswa bekerja seperti seorang peneliti dengan menggunakan prosedur mengenali

permasalahan, menjawab pertanyaan, menyiapkan kerangka berpikir, hipotesis

(19)

2008). Pembelajaran inkuiri banyak memberikan kebaikan-kebaikan dalam bidang

pendidikan yang meningkatkan potensi intelektual siswa, memperoleh kepuasan

intelektual yang datang dari dalam diri siswa dan memperpanjang proses ingatan

(Tarigan, 2007). Terjadi peningkatan berpikir kritis siswa pada pembelajaran

berbasis inkuiri dan terjadi penurunan dalam pembelajaran tradisional (Quitadamo

dan Faiola, 2008). Penggunaan strategi pembelajaran dengan menggunakan media

dan pendekaran inkuiri berbasis laboratorium dalam memberi pengajaran kepada

siswa akan berhasil (Madhuri dan Brusssard, 2008).

Penggunaan strategi pembelajaran lebih baik jika diintegrasikan dengan

media pembelajaran yang sesuai, seperti melaksanakan praktikum di

laboratorium ataupun secara pengamatan melalui video yang dirangkai berbasis

komputer. Praktikum merupakan salah satu cara mengajar kepada siswa dan siswa

melakukan percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan

hasil percobaannya dan hasil pengamatan disampaikan dan dievaluasi oleh guru,

siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri

mengenai suatu materi atau masalah sehingga siswa dapat mengetahui dan

mengerti tujuan pembelajaran melalui kegiatan eksperimen. Eksperimen bisa

dilakukan secara langsung di laboratorium atau juga dapat diamati dengan

menggunakan media pembelajaran lainnya. Pembuatan media pembelajaran yang

tepat akan dapat mengatasi sikap pasif siswa, yang akhirnya menimbulkan

kegairahan dalam belajar dan memungkinkan anak untuk belajar sendiri menurut

kemampuan dan minatnya (Sadiman, 2008). Para ahli sepakat bahwa media

pendidikan dapat meningkatkan proses belajar siswa dalam pengajaran sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar yang dicapainya (Butar-butar, 2007). Penerapan

pembelajaran interaktif dengan komputer menjadi salah satu variasi penggunaan

media pembelajaran modern yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Pembelajaran dengan komputer berfungsi baik sebagai alat komunikasi dalam

penyampaian materi pelajaran (Situmorang dan Laora, 2009). Hasil strategi

pembelajaran dengan media pembelajaran ternyata dapat meningkatkan hasil

(20)

Berdasarkan dari latar belakang secara keseluruhan maka peneliti ingin

melakukan penelitian untuk mengetahui “Efektivitas Strategi Pembelajaran

Berbasis Masalah dan Pembelajaran Inkuiri yang di Integrasikan dengan Media Berbasis Komputer dan Praktikum Terhadap Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

dibuat identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Adanya tuntutan penanaman nila-nilai karakter dalam pendidikan.

2. Rendahnya hasil belajar dan kreativitas siswa dalam pembelajaran kimia.

3. Dalam mengajar materi kimia masih banyak guru tidak mengefektifkan

penggunaan media pembelajaran.

4. Guru masih sering menerapkan model konvensional dalam proses belajar

mengajar.

5. Hasil belajar siswa hanya sebatas tingkat ingatan, belum dapat diterapkan

dalam kehidupan nyata.

6. Keefektifan strategi pembelajaran inkuiri dan pembelajaran berbasis masalah

yang diintegrasikan dengan media berbasis komputer dan praktikum terhadap

hasil belajar siswa pada pokok bahasan larutan penyangga

7. Keefektifan strategi pembelajaran inkuiri dan pembelajaran berbasis masalah

yang diintegrasikan dengan media berbasis komputer dan praktikum terhadap

(21)

1.3. Batasan Masalah

Karena keterbatasan kemampuan peneliti dalam meneliti semua

permasalahan yang terkait, maka peneliti akan membatasi permasalahan dalam

penelitian ini.

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran berbasis masalah

dan inkuiri

2. Media pembelajaran yang digunakan adalah media komputer dengan

menggunakan program FrontPage, PowerPoint yang dilengkapi gambar,

video dan soal-soal interaktif dengan menggunakan projektor.

3. Karakter yang diamati yaitu kreativitas siswa.

4. Hasil belajar siswa dibatasi dalam ranah kognitif taksonomi Bloom dengan

pokok bahasan larutan penyangga.

5. Penelitian dilakukan di SMA kelas XI IPA, semester 2 tahun Pelajaran

2012/2013 yaitu di SMA Negeri Bunga Bangsa, SMA Negeri 1 Darul

Makmur dan SMA Negeri 2 darul Makmur yang terletak di Kecamatan Darul

Makmur Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah yang diteliti

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari strategi pembelajaran inkuiri

dan strategi pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari strategi pembelajaran inkuiri

dan strategi pembelajaran berbasis masalah terhadap kreativitas siswa?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari media berbasis komputer dan

praktikum di laboratorium terhadap hasil belajar siswa?

4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari media berbasis komputer dan

(22)

5. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran inkuiri dan strategi

pembelajaran berbasis masalah dengan media berbasis komputer dan

praktikum di laboratorium terhadap hasil belajar siswa?

6. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran inkuiri dan strategi

pembelajaran berbasis masalah dengan media berbasis komputer dan

praktikum di laboratorium terhadap kreativitas siswa?

7. Manakah model pembelajaran yang paling efektif untuk meningkatkan hasil

belajar siswa?

8. Manakah model pembelajaran yang paling efektif untuk meningkatkan

kreativitas siswa?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan umum penelitian adalah untuk mengimplementasikan

media berbasis komputer dan praktikum dengan strategi pembelajaran berbasis

masalah dan inkuiri terhadap karakter rasa ingin tahu siswa dan hasil belajar kimia

siswa. Sedang tujuan khususnya adalah untuk mengetahui :

1. Ada tidaknya pengaruh yang signifikan dari strategi pembelajaran inkuiri dan

strategi pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa.

2. Ada tidaknya pengaruh yang signifikan dari strategi pembelajaran inkuiri dan

strategi pembelajaran berbasis masalah terhadap kreativitas siswa.

3. Ada tidaknya pengaruh yang signifikan dari media berbasis komputer dan

praktikum di laboratorium terhadap hasil belajar siswa.

4. Ada tidaknya pengaruh yang signifikan dari media berbasis komputer dan

praktikum di laboratorium terhadap kreativitas siswa.

5. Ada tidaknya interaksi antara strategi pembelajaran inkuiri dan strategi

pembelajaran berbasis masalah dengan media berbasis komputer dan

praktikum di laboratorium terhadap hasil belajar siswa.

6. Ada tidaknya interaksi antara strategi pembelajaran inkuiri dan strategi

pembelajaran berbasis masalah dengan media berbasis komputer dan

(23)

7. Menentukan model pembelajaran yang paling efektif untuk meningkatkan

hasil belajar siswa.

8. Menentukan model pembelajaran yang paling efektif untuk meningkatkan

kreativitas siswa.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat pada tenaga

pendidikan atau guru bidang studi kimia dan pembaca, baik yang bersifat teoritis

maupun bersifat praktis.

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

kepada peneliti lain tentang pengaruh penggunaan media berbasis komputer dan

praktikum dilaboratorium dalam pembelajaran kimia terhadap hasil belajar siswa,

bagi kepala sekolah dan pengawas pendidikan dalam langkah meningkatkan mutu

pendidikan. Dan merupakan kontribusi peneliti dalam memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan yang berhubungan dengan penerapan strategi pembelajaran berbasis

masalah dan inkuiri yang diintegrasikan dengan media berbasis komputer dan

praktikum terhadap hasil belajar kimia dan kreativitas siswa.

2. Manfaat secara praktis

Hasil penelitian ini di harapkan memberikan masukan bagi guru,

khususnya guru bidang studi kimia dalam menggunakan strategi pembelajaran dan

(24)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan

sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari strategi pembelajaran inkuiri dan

strategi pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari strategi pembelajaran inkuiri dan

strategi pembelajaran berbasis masalah terhadap kreativitas siswa.

3. Terdapat pengaruh yang sangat signifikan dari media berbasis komputer dan

praktikum dilaboratorium terhadap hasil belajar siswa.

4. Tidak terdapat pengaruh yang sangat signifikan dari media berbasis komputer

dan praktikum dilaboratorium terhadap kreativitas siswa.

5. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran inkuiri dan strategi

pembelajaran berbasis masalah dengan media berbasis komputer dan

praktikum dilaboratorium terhadap hasil belajar siswa.

6. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran inkuiri dan strategi

pembelajaran berbasis masalah dengan media berbasis komputer dan

praktikum dilaboratorium terhadap kreativitas siswa.

7. Model pembelajaran yang paling efektif untuk meningkatkan hasil belajar

siswa adalah model pembelajaran berbasis masalah diintegrasikan dengan

media komputer.

8. Model pembelajaran yang paling efektif untuk meningkatkan kreativitas siswa

(25)

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang dikemukakan, maka

disarankan beberapa hal berikut:

1. Dalam pembelajaran kimia khususnya pada pokok bahasan larutan penyangga

guru sebaiknya menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah dengan

media berbasis komputer.

2. Penggunaan strategi dan media dalam pembelajaran dapat dikembangkan

lebih luas lagi pada pokok bahasan kimia yang lainnya untuk dapat meningkat

(26)

59

Alberta, S., (2011), Implementasi Strategi pembelajaran Berbasis masalah yang Diintegrasikan dengan Media Peta Konsep Dibandingkan dengan Media Komputer pada Pembelajaran Kinetika Kimia di Universitas Riau. Tesis Tidak Diterbitkan, PPS Unimed, Medan.

Arikunto, S., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Aruan, R., (2012), Efektivitas Penggunaan Media Komputer dan Media Buatan Pada Pembelajaran Inkuiri dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dan Kreativitas Siswa Pada Materi Ikatan Kimia di SMK kelas X. Tesis Tidak Diterbitkan, PPS Unimed, Medan.

Aryani, F., (2008), Kreativitas dalam Pembelajaran, Didaktika Jurnal Pendidikan,

2(3): 207-215

Aunillah, N. I., (2011), Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah, Laksana, Jogjakarta.

Awang, H., and Ramly, I., (2008), Creative Thinking Skill Approach Through Problem-Based Learning: Pedagogy and Practice in the Engineering Classroom, International Journal of Human Sciences, 3(1): 18-23.

Butar-butar, R., (2007), Pengaruh Penggunaan Program Animasi komputer Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Negeri di Kota Sibolga. Tesis Tidak Diterbitkan, PPS Unimed, Medan.

Cunningham, S., and McNear, B., (2006), Beverage-Agarose Gel Electrophoresis: An Inquiry-based Laboratory Exercise with Virtual Adaptation,CBE-Life Sciences Education, (5): 281-286.

Dirckinck, L and Holmfeld., (2009), Innovation of Problem Based Learning Through ICT: Linking Local and Global Experiences, International Journal of Education and development using Information and Communication Technology (IJEDICT), 1(5): 3-12.

Graaff, D., and Kolmos, A,. (2003), Characteristics of Problem-Based learning, International Journal Enggineering Education, 0(00): 1-5.

Hakim, L., (2008), Perencanaan Pembelajaran, Wacana Prima, Bandung.

Hallinger, P., (2005), Integrating Learning Technologies and Problem-based Learning, Proceeding of Thr Second International Coference one Learning for Knowledge-Based Society, Bangkok, Thailand.

(27)

60

Kemendiknas, (2011), Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter Berdasarkan pengalaman di Satuan Pendidikan Rintisan. Jakarta, (Online),

(http://rizkasafriyani.files.wordpress.com/2011/12/nartopdf_01-pedoman-pelaksanaan-pendikar-rev-ks.pdf, diakses 19 Januari 2013).

Kemp, J.E, 1985, Instructional Design Process, New York, Harper and Row Publisher.

Killey, M., (2005), Problem-Based Learning¸Centre for Learning and Professional Development, University of Adelaide, Australia.

Madhuri, M., and Broussard, C., (2008), “Do I Need to Know This for the

Exam?” Using Popular Media, Inquiry-based Laboratories, and a

Community of Scientific Practice to Motivate Students to Learn Developmental Biology, CBE Life Sciences Education, (7): 36-44.

Marahalim, Pengaruh Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Berbasis Animasi Komputer Terhadap Aktifitas Dan Hasil Belajar Laju Reaksi Pada Siswa SMK, Tesis, PPS Unimed, Medan

Muchtar, Z., (2004) Pemakaian media dalam pembelajaran kimia di SMU . FMIPA Unimed, Medan.

Napitupulu. E., (2008), Pengembangan Kemampuan Menalar dan memecahkan Masalah melalui Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM), Jurnal Pendidikan Matematika PPS Unimed, 1(1): 33-45.

Nazriati dan Fajaroh, F., (2007), Pengaruh Penerapan Model Learning Cycle Dalam Pembelajaran Kimia Berbahan Ajar Terpadu (Makroskopis Mikroskopis) Terhadap Motivasi, Hasil Belajar Dan Retensi Kimia SMA, Jurnal Penelitian Kependidikan2: 90-108

Nasution, S.R,.(2007),Pembuatan Media interaktif Berbasis Komputer dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Kimia SMA, Tesis Tidak di terbitkan, PPS Unimed, Medan.

Nugraha, W. A., (2006), Penerapan Model Praktikum Semi Riset Pada Praktikum Kimia Fisika 2, Laporan Hasil Penelitian, Jurusan Kimia FPMIPA Universitas Negeri Medan.

Nuryani, R., (2005), Strategi Belajar Mengajar Biologi, Cet. I, Penerbit Univ. Negeri Malang, Malang.

(28)

61

Sadiman, A., dan Raharjo, R., (2008). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sadiman, A., (2008), Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No.6. Rajawali, Jakarta.

Sadiman, A., (2003), Media Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sagala, S., (2005), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

Sanjaya, W. (2008).Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran, Kencana Media Persada, Jakarta.

Saragih, R., (2012), Efektivitas Pembelajaran Inquiri dan Problem Based Learning dengan Media berbasis Komputer dan Praktikum Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Tesis tidak di Terbitkan, PPS Unimed, Medan.

Sembiring, M., (2008), Pengaruh Metode Praktikum Menggunakan Media Komputer pada Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Kimia SMA Negeri 2 Lubuk Pakam, Tesis tidak di Terbitkan, PPS Unimed, Medan.

Siregar, Z., (2011), Pengaruh Penerapan Praktikum dengan Animasi Power Point dan Praktikum di Laboratorium dalam Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA. Tesis Tidak Diterbitkan, PPS Unimed, Medan.

Situmorang, M., (2006), Efektivitas Inovasi Pembelajaran Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa Dalam Perkuliahan Kimia Analitik II, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan 13(1): 1-13.

Situmorang, M. dan Laora, L., (2009). Efektivitas Media Audiovisual Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada pengajaran Sistem Koloid, Jurnal Pendidikan Kimia, 1(1): 1-3.

Sudjana, Nana. (2004), Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru Algensindo, Bandung.

(29)

62

Sungur, S., Tekkaya, C., dan Geban, O., (2006), Improving Achievement Through Problem-Based learning, Journal of Biological Education 40(4): 155-160. Supranata, S., (2004), Analisa Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes,

PT Remaja Rosdakarya, Jakarta.

Suyanti, R. D., (2008), Strategi Pembelajaran Kimia, Program Pascasarjana Unimed, Medan.

Suyanto, (2010), Aktualisasi Pendidikan Karakter, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta.

Suyanto,(2010),Pendidikan Karakter, http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id.

Diakses tanggal 21 Januari 2013.

Syafriani, D., (2012), Pengembangan Model Pembelajaran Dalam Upaya Membentuk Kepribadian yang Berkarakter Mulia dan Hasil Belajar yang Tinggi Pada Materi Bentuk Geometri Molekul ,Tesis tidak di Terbitkan, PPS Unimed, Medan.

Tarigan, S., (2007), Implementasi Pendekatan Inkuiri dalam Pendidikan IPA, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (13):39-45.

Tartiyoso, S., (2011), Pengaruh Penggunaan Multimedia Dalam Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Ikatan Kimia dan Struktur Molekul Mahasiswa Prodi Pendidikan matematika STKIP Budidaya Binjai. Tesis Tidak Diterbitkan, PPS Unimed, Medan.

Trianto, (2007), Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstruktivistik.Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan

Implementasinya.Prestasi Pustaka Publisher. Cetakan Pertama: Jakarta.

UU RI, No. 20 Th. 2003 Sisdiknas, Undang-undang Sistem Pendidikan nasional (Online), (http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf, diakses 19Januari 2013).

Yamin, M., (2004), Pengembangan Kompetensi belajar, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Gambar

Gambar 3.1     Bagan Alir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang ingin diungkapkan dalam penelitian ini adalah, Apakah tindakan supervisi, konflik peran dan motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja auditor pemula di

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan tentang kesalahan konstruksi hukum Judex Fatie dalam membuktikan surat dakwaan berbentuk alternatif sebagai

[r]

Kondisi ini dapat diakibatkan oleh (1) perbedaan kondisi cairan rumen dan populasi mikroba rumen yang mengkonsumsi pakan dan mendapat perlakuan yang berbeda dari

Puji syukur, Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahamat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat meneyelesaiakan penyusunan

Apabila terdapat keberatan atas penetapan penyedia barang/jasa tersebut diatas, kami memberi kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis selambat-lambatnya

17 Gambaran bobot lahir anak tikus yang tidak berbeda nyata antar kelompok perlakuan juga mengindikasikan bahwa selama masa kebuntingan aksi senyawa- senyawa aktif yang

Laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya yang telah diketahui dan disahkan oleh Dosen Penguji dan Dekan