PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI PROGRAM
LINEAR DI KELAS X-PM SMK NEGERI 1 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013
Oleh : Dwinta Kartika NIM 408111044
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan ridha-Nya
sehingga penelitian dan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini
berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) pada Materi Program Linear di Kelas X-PM SMK Negeri 1
Medan Tahun Ajaran 2012/2013” disusun untuk memenuhi sebagian syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak
Drs. Togi, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan
proposal penelitiansampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Asrin Lubis, M.Pd, Bapak Drs.
Yasifati Hia, M.Si, dan Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku dosen penguji yang telah
memberikan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya skripsi
ini dan kepada Bapak Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd selaku dosen pembimbing
akademik.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar,
M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta jajarannya.ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan Sirait, M.Sc., Ph.D
selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan beserta jajarannya. Terima kasih juga kepada Bapak Prof. Dr.
Mukhtar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Syafari, M.Pd
selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia,
M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika, Mutia Khairani selaku Pegawai
Jurusan Matematika, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf
pegawai Jurusan Matematika yang telah banyak membantu kelancaran selama
penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Asli Br.
v
selaku guru bidang studi matematika kelas X-PM SMK Negeri 1 Medan yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan
membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.
Teristimewa dan terkhusus rasa terima kasih penulis ucapkan kepada
Ayahanda Syamsul Bachri dan Ibunda Syahdinar Tanjung yang selalu setia
memberikan dukungan, doa, bantuan moril maupun materil. Penulis juga
menyampaikan ucapan terima kasih kepada kakanda penulis yaitu Nanda Sartika
yang setia juga memberikan dukungan, semangat dan doa.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak H. Manurung,
S.Pd, M.Pd selaku guru matematika penulis ketika SMA atas kesempatan yang
begitu berharga kepada penulis, terima kasih penulis sampaikan kepada para
sahabat (Hetty, Lisa, Yuni, Nita, Rifi, Ningsih, Ade, Irda) atas dukungan dan
bantuannya selama penelitian, terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman
seperjuangan penulis (Ervides, Yuli, Efril, Jamiah) yang selalu memberikan
dukungan kepada penulis serta rekan-rekan seperjuangan kelas Dik A dan B
Reguler 2008 yang memberikan support dalam mengerjakan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan matematika.
Medan, Maret 2013
Penulis,
Dwinta Kartika
iii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI PROGRAM LINEAR DI
KELAS X-PM SMK NEGERI 1 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013 DWINTA KARTIKA (408111044)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pelaksanaan kegiatan pembelajaran matematika pada materi program linear melalui penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT), untuk
mengetahui bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) pada materi program linear, untuk mengetahui bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa pada materi program linear setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT), dan untuk mengetahui
bagaimana hasil belajar siswa pada materi program linear setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams games Tournament (TGT).
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Research) yang terdiri dari dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-PM SMK Negeri 1 Medan yang berjumlah 35 orang. Objek penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams games Tournament (TGT) pada materi
program linear tahun ajaran 2012/2013.
Berdasarkan hasil observasi pada setiap pertemuan, diperoleh rata-rata penilaian 2,8 dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran termasuk kategori baik. Dari hasil angket motivasi awal yang diberikan kepada siswa sebelum tindakan, diketahui tingkat motivasi siswa rendah dengan rata-rata skor angket motivasi awal 48,46 dan persentase tingkat motivasi kelas sebesar 48,46%. Setelah pemberian tindakan siklus I, rata-rata skor angket motivasi siswa 52,14 dan persentase tingkat motivasi kelas sebesar 52,14%. Selanjutnya, pada siklus II, rata-rata skor angket motivasi siswa sebesar 57,20 dan persentase tingkat motivasi kelas adalah 57,20%. Dari lembar observasi aktivitas siswa pada siklus I secara keseluruhan diperoleh persentase 56,49% (kategori kurang aktif), sedangkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II secara keseluruhan diperoleh persentase 70,42% (kategori aktif). Dari tes hasil belajar siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 22 siswa (62,85%) sedangkan pada siklus II sebanyak 31 siswa (88,57%), diperoleh tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal meningkat sebesar 25,72%. Dengan demikian, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams games Tournament (TGT) dapat memberikan hasil belajar yang baik.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan
model kooperatif tipe Teams games Tournament (TGT) dapat meningkatkan
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Daftar Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 5
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1. Kerangka Teoritis 8
2.1.1. Pengertian Belajar 8
2.1.2. Pengertian Hasil Belajar 9
2.1.3. Motivasi Belajar Siswa 11
2.1.3.1 Pengertian Motivasi 11
2.1.3.2 Jenis – jenis Motivasi 13
2.1.3.3 Fungsi Motivasi dalam Belajar 17
2.1.3.4 Indikator Motivasi Belajar Matematika 19
2.1.3.5 Teknik – Teknik Motivasi dalam Pembelajaran 19
2.1.3.6 Peranan Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran 20
2.1.4. Aktivitas Belajar 21
2.1.4.1. Lembar Aktivitas Siswa 24
2.1.5. Pembelajaran Kooperatif 25
2.1.5.1 Definisi Pembelajaran Kooperatif 25
2.1.5.2 Langkah – langkah Pembelajaran Kooperatif 29
2.1.5.3 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif 30
2.1.6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 32
vii
2.2. Materi Program Linear 40
2.2.1 Konsep Dasar Program Linear 40
2.2.2 Pertidaksamaan Linear Dua Variabel 41
2.2.3 Sistem Pertidaksamaan Linear dengan Dua Variabel 43
2.2.4 Model Matematika 44
2.2.4.1 Menentukan Fungsi Objektif dan Kendala 44
2.2.4.2 Membuat Model Matematika dari Masalah 45
2.2.5 Menyelesaikan Masalah Optimasi 46
2.3. Kajian Penelitian yang Relevan 50
2.4. Kerangka Konseptual 51
BAB III METODE PENELITIAN 53
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 53
3.2. Subjek dan Objek Penelitian 53
3.2.1 Subjek Penelitian 53
3.2.2 Objek Penenlitian 53
3.3. Jenis Penelitian 53
3.4. Prosedur Penelitian 54
3.4.1 Prosedur Penelitian Siklus I 54
3.4.2 Prosedur Penelitian Siklus II 57
3.5. Alat Pengumpul Data 59
3.5.1. Tes 59
3.5.2. Teknik Non Tes 60
3.5.2.1 Angket 60
3.5.2.2 Observasi 62
3.6. Teknik Analisis Data 64
3.6.1. Reduksi Data 65
3.6.2. Paparan Data 69
3.6.3. Menarik Kesimpulan 70
3.6.4. Indikator Keberhasilan Penelitian 71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 72
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 72
4.1.1. Hasil Penelitian Siklus I 72
4.1.1.1. Permasalahan Siklus I 72
4.1.1.2. Perencanaan Tindakan Siklus I 73
4.1.1.3. Pelaksanaan Tindakan Siklus I 74
4.1.1.4. Pengamatan Siklus I 75
4.1.1.5. Analisis Data Siklus I 75
viii
4.1.1.5.2. Analisis Data Hasil Observasi I 77
4.1.1.5.3. Analisis Data Tes hasil Belajar I 82
4.1.1.6. Refleksi Siklus I 83
4.1.2. Hasil Penelitian Siklus II 85
4.1.2.1. Permasalahan Siklus I I 85
4.1.2.2. Perencanaan Tindakan Siklus II 86
4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan Siklus II 87
4.1.2.4. Pengamatan Siklus II 88
4.1.2.5. Analisis Data Siklus II 88
4.1.2.5.1. Analisis Data Angket Motivasi II 88
4.1.2.5.2. Analisis Data Hasil Observasi II 90
4.1.2.5.3. Analisis Data Tes hasil Belajar II 94
4.1.1.6. Refleksi Siklus II 96
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 97
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 102
5.1. Kesimpulan 102
5.2. Saran 104
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Pedoman Skala Penilaian Observasi Aktivitas Siswa 22
Tabel 2.2. Fase Pembelajaran Kooperatif 29
Tabel 2.3. Fase Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 34
Tabel 2.4. Penghargaan Kelompok 39
Tabel 2.5. Petunjuk untuk Mengarsir Daerah yang Memenuhi Pertidaksamaan 42
Tabel 2.6. Contoh Impliksai Suatu Ungkapan Dengan Tanda Pertidaksamaan 44
Tabel 3.1. Kriteria Dalam Penilaian Angket 61
Tabel 3.2. Pedoman Skala Penilaian Observasi Aktivitas Siswa 63
Tabel 3.3. Kriteria Dalam Penilaian Angket 65
Tabel 3.4. Kategori Tingkat Motivasi 66
Tabel 3.5. Pedoman Untuk Melihat Aktivitas Guru 68
Tabel 3.6. Persentase Skor Angket Motivasi Siswa 69
Tabel 3.7. Persentase Hasil Belajar Siswa 70
Tabel 3.8. Hasil Observasi Proses Pembelajaran 70
Tabel 4.1. Persentase Skor Angket Motivasi I Siswa 76
Tabel 4.2. Deskripsi Hasil Observasi Guru Mengelola Pelajaran 77
Tabel 4.3. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 78
Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 80
Tabel 4.5. Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus I 82
Tabel 4.6. Persentase Jawaban Siswa Pada Siklus I 82
Tabel 4.7. Persentase Skor Angket Motivasi II Siswa 89
Tabel 4.8. Deskripsi Hasil Observasi Guru Mengelola Pelajaran 90
Tabel 4.9. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 91
Tabel 4.10. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 94
Tabel 4.11. Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus II 95
Tabel 4.12. Persentase Jawaban Siswa Pada Siklus II 95
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Penempatan pada Meja Turnamen 37
Gambar 1. Plang Sekolah Penelitian 206
Gambar 2. Gedung Sekolah Penelitian 206
Gambar 3. Peneliti Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
dan Memotivasi Siswa 207
Gambar 4. Peneliti Memberikan Penjelasan Mengenai Materi
Program Linear 207
Gambar 5. Siswa Belajar dalam Kelompok 208
Gambar 6. Guru Membimbing Siswa dalam Diskusi Kelompok 208
Gambar 7. Antusias Siswa dalam Menjawab Pertanyaan 209
Gambar 8. Perwakilan Kelompok Menuliskan Hasil Diskusinya
didepan Kelas 209
Gambar 9. Melaksanakan Game Setelah Belajar Kelompok 210
Gambar 10. Pencabutan Nomor Soal untuk Pelaksanaan Turnamen 210
Gambar 11. Siswa Membacakan Soal Sesuai dengan Nomor yang
diambil 211
Gambar 12. Penantang Mencari Jawaban pada Saat Turnamen 211
Gambar 13. Siswa Mengisi Angket Motivasi dan Tes Hasil Belajar 212
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 RPP Pertemuan 1 (Siklus I) 107
Lampiran 2 RPP Pertemuan 2 (Siklus I) 111
Lampiran 3 RPP Pertemuan 1 (Siklus II) 115
Lampiran 4 RPP Pertemuan 2 (Siklus II) 119
Lampiran 5 Lembar Aktivitas Siswa (LAS) I 123
Lampiran 6 Lembar Aktivitas Siswa (LAS) II 125
Lampiran 7 Lembar Aktivitas Siswa (LAS) III 127
Lampiran 8 Lembar Aktivitas Siswa (LAS) IV 129
Lampiran 9 Kartu Soal Game I 134
Lampiran 10 Kartu Soal Game II 135
Lampiran 11 Kisi – Kisi Angket Motivasi Awal 136
Lampiran 12 Angket Motivasi Awal 137
Lampiran 13 Lembar Validasi Angket Motivasi Awal 140
Lampiran 14 Kisi – Kisi Angket Motivasi I 141
Lampiran 15 Angket Motivasi I 142
Lampiran 16 Lembar Validasi Angket Motivasi I 144
Lampiran 17 Kisi – Kisi Angket Motivasi II 145
Lampiran 18 Angket Motivasi II 146
Lampiran 19 Lembar Validasi Angket Motivasi II 148
Lampiran 20 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
(Pertemuan I) 149
Lampiran 21 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
(Pertemuan II) 152
Lampiran 22 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
(Pertemuan I) 155
Lampiran 23 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
(Pertemuan II) 158
Lampiran 24 Pedoman Skala Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 161 Lampiran 25 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I (Pertemuan I) 163 Lampiran 26 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I (Pertemuan II) 165 Lampiran 27 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II (Pertemuan I) 167 Lampiran 28 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II (Pertemuan II) 169
Lampiran 29 Kisi – Kisi Tes Awal 171
Lampiran 30 Tes Awal 172
Lampiran 31 Alternatif Penyelesaian Tes Awal 174
xii
Lampiran 33 Lembar Validasi Tes Awal 177
Lampiran 34 Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar I 178
Lampiran 35 Tes Hasil Belajar I 179
Lampiran 36 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I 180
Lampiran 37 Pedoman Penskoran Nilai Tes Hasil Belajar I 184
Lampiran 38 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar I 185
Lampiran 39 Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar II 186
Lampiran 40 Tes Hasil Belajar II 187
Lampiran 41 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar II 189
Lampiran 42 Pedoman Penskoran Nilai Tes Hasil Belajar II 193
Lampiran 43 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar II 194
Lampiran 44 Rekapitulasi Skor Angket Motivasi Siswa 195
Lampiran 45 Deskripsi Motivasi Siswa 197
Lampiran 46 Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus I 198
Lampiran 47 Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus II 200
Lampiran 48 Deskripsi Aktivitas Siswa Siklus I dan II 202
Lampiran 49 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan II 203
Lampiran 50 Rekapitulasi Tes Hasil Belajar 204
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia berbudi luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan.
Salah satu bidang studi yang memiliki peranan penting dalam pendidikan
adalah matematika. Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang
tujuan pengajarannya adalah agar siswa mampu menguasai konsep-konsep dan
mengkaitkan antar konsep serta mampu menggunakan konsep-konsep itu dalam
metode ilmiah untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Cornelius (dalam Abdurrahman, 1999 : 37) mengemukakan :
“Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) saran untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya”.
Hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh besarnya usaha yang
dilakukan peserta didik. Rendahnya hasil belajar sering kali disebabkan oleh
intelegensi yang dimiliki peserta didik, ketidaksesuaian metode yang digunakan
guru dalam menyampaikan materi, serta kurangnya motivasi belajar peserta didik.
Menurut Paling (dalam Abdurrahman, 1999 : 252) mengemukakan
bahwa:
2
Oleh karena itu, matematika wajib dipelajari oleh semua siswa SD, SMP,
SMA hingga mahasiswa di perguruan tinggi. Corckroft (dalam Abdurrahman,
1999 : 253) mengungkapkan :
“Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berfikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan; (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang”.
Mengingat besarnya peranan matematika dalam kehidupan tersebut,
diharapkan matematika dapat menjadi pelajaran yang disenangi oleh semua siswa.
Namun pada kenyataannya, sebagian besar siswa tidak menyukai matematika dan
menjadikannya sebagai salah satu pelajaran yang menakutkan.
Berdasarkan observasi awal (tanggal 11 Oktober 2012) di SMK Negeri 1
Medan berupa pemberian angket yang berisi sejumlah pertanyaan terhadap siswa
kelas X-PM1 yang berjumlah 35 orang, menunjukkan bahwa 77,14% menganggap
bahwa pembelajaran matematika sulit dan kurang menarik, terlihat selama
pembelajaran berlangsung, siswa tidak termotivasi. Hal ini terlihat dari jawaban
mereka terhadap pertanyaan pada angket yg diberikan, yaitu mereka jarang
mengerjakan soal-soal matematika, jika mereka tidak dapat menjawab soal yang
diberikan, mereka tidak berusaha untuk bertanya/berdiskusi, mereka juga tidak
pernah mencoba mempelajari materi yang belum dijelaskan. Selain itu, melalui
observasi langsung yang dilakukan terhadap siswa tampak bahwa aktivitas belajar
siswa sangat rendah. Hal ini terlihat dari tingkah laku siswa yang cenderung tidak
antusias dalam pembelajaran matematika, terkadang mereka tidak mendengarkan
penjelasan guru dan tidak respon terhadap pertanyaan guru.
Dari hasil observasi tersebut, tampak bahwa siswa dalam pembelajaran
matematika tidak mendapat motivasi ekstrinsik dari lingkungan belajarnya serta
penggunaan metode yang kurang tepat sehingga aktivitas belajar siswa rendah.
Pembelajaran matematika yang disajikan kurang menarik, hasilnya siswa tidak
termotivasi dan tidak aktif dalam belajar. Maka, dalam pembelajaran matematika
3
inilah yang seharusnya menjadi fokus utama bagi guru dalam menjalankan
kegiatan pembelajaran.
Penemuan-penemuan penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar pada
umumnya meningkat jika motivasi dan aktivitas siswa untuk belajar bertambah.
Hal ini dipandang masuk akal, karena seperti dikemukakan oleh Ngalim Purwanto
(dalam Djamarah, 2008 : 200) bahwa :
“Banyak bakat tidak berkembang karena tidak diperolehnya motivasi yang
tepat. Jika seseorang mendapat motivasi yang tepat, maka lepaslah tenaga
yang luar biasa, sehingga tercapai hasil-hasil yang semula tidak terduga”.
Hal ini sejalan dengan pendapat M. Dalyono (dalam, Djamarah, 2008 :
201) bahwa :
“Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilan belajar. Karena itu motivasi belajar perlu diusahakan, terutama yang berasal dari dalam diri (motivasi instrinsik) dengan cara senantiasa memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai cita-cita. Senantiasa memasang tekad bulat dan selalu optimis bahwa cita-cita dapat dicapai dengan belajar”.
Nasution (dalam Rahmadani, 2010 : 13) menyatakan bahwa :
“Tanpa aktivitas, belajar tidak akan memberi hasil yang baik. Aktivitas itu
sendiri tidak hanya aktivitas jasmani, melainkan juga aktivitas rohani, dan
keduanya harus digabungkan”.
Salah satu faktor yang juga menyebabkan tidak termotivasinya siswa serta
rendahnya aktivitas siswa adalah metode pengajarannya yang tidak sesuai. Selama
ini, metode pengajaran yang pada umumnya digunakan dalam pembelajaran
adalah metode pengajaran konvensional yang terpusat pada guru (teacher
centered). Siswa hanya bisa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru
tanpa ikut berperan aktif dalam pembelajaran. Ditambah lagi materi ajar
matematika yang cenderung abstrak, membuat siswa kesulitan dalam belajar.
Metode pengajaran yang tidak tepat akan berakibat pada motivasi dan
aktivitas belajar siswa yang menjadi rendah. Motivasi dan aktivitas belajar siswa
4
dalam belajar matematika. Oleh karena itu, diperlukan suatu pembelajaran
inovatif yang dapat mencakup seluruh aspek dan memenuhi kebutuhan belajar
siswa sehingga mereka dapat termotivasi belajar serta aktif dan pada akhirnya
dapat meningkatkan hasil belajar.
Salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah menggunakan model
pembelajaran Kooperatif saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Beberapa
kajian telah menenmukan bahwa ketika para siswa bekerja sama-sama untuk
meraih sebuah tujuan kelompok, membuat mereka mengekspresikan
norma-norma yang baik dalam melakukan apa pun yang diperlukan untuk keberhasilan
kelompok. Di dalam kelas yang menggunakan pembelajaran Kooperatif, murid
yang berusaha keras, selalu hadir di kelas, dan membantu yang lainnya belajar
akan dipuji dan didukung oleh teman satu timnya.
Salah satu model pembelajaran Kooperatif adalah tipe Teams Games
Tournaments (TGT) yang merupakan salah satu tipe atau model pembelajaran
yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada
perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung
unsur permainan. Pembelajaran model Teams Games Tournaments (TGT)
memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan
tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat dalam keterlibatan dalam belajar.
Menurut seorang guru matematika, Steve Persons yang mengajar di West
Frederick Middle School (dalam Slavin, 2005 : 167) menyatakan :
“Teams Games Tournaments (TGT) adalah salah satu teknik terbaik yang
pernah saya gunakan di dalam kelas saya. Apa yang dilakukan Teams
Games Tournaments (TGT) adalah memberikan kesempatan kepada saya sebagai guru untuk menggunakan kompetisi dalam suasana yang konstruktif/positif. Para siswa menyadari bahwa kompetisi merupakan
sesuatu yang selalu mereka hadapi setipa saat, tetapi Teams Games
Tournaments (TGT) memberikan mereka peraturan dan strategi untuk
5
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams Games Tournament (TGT) Pada Materi Program Linear Di Kelas X-PM SMK Negeri 1 MedanTahun Ajaran 2012/2013.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas diperoleh
beberapa identifikasi masalah maka dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Hasil belajar matematika siswa masih rendah
2. Masih banyak siswa yang menganggap matematika sebagai pelajaran yang
sulit untuk dipahami
3. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru belum efektif
4. Kurangnya aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika
5. Kurangnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang ada tersebut,
tidak semua diteliti karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya yang dimiliki
oleh penulis, maka dalam penelitian ini dibatasi dan hanya difokuskan pada
Materi Program Linear di kelas X-AK dengan penerapan model pembelajaran
Kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang dikemukakan di atas, maka rumusan
masalah penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut :
1. Bagaimana strategi pelaksanaan kegiatan pembelajaran matematika pada
materi program linear melalui penerapan model pembelajaran kooperatif
6
2. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournaments (TGT) pada materi program linear ?
3. Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa pada materi program linear
setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) ?
4. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada materi program linear
setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) ?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan
penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana strategi pelaksanaan kegiatan pembelajaran
matematika pada materi program linear melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).
2. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran
matematika setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournaments (TGT) pada materi program linear.
3. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa pada
materi program linear setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
tipe Teams Games Tournament (TGT).
4. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa pada materi program
linear setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams games
Tournament (TGT).
I.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai berikut :
1. Bagi siswa sebagai pemicu motivasi belajar sehingga dapat belajar
7
2. Bagi guru sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk meningkatkan
hasil belajar matematika siswa melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam mengajar.
3. Bagi sekolah sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan
menyetujui pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) di sekolah yang
bersangkutan.
4. Bagi peneliti sebagai bahan masukan untuk menambah wawasan tentang
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament
(TGT) dalam menjalankan tugas sebagai pengajar kelak.
5. Sebagai bahan masukan dan perbandingan untuk penelitian berikutnya
102 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada BAB IV dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Strategi pelaksanaan kegiatan pembelajaran matematika pada materi program
linear melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) yaitu :
− Tahap Menyampikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan tujuan yang harus dicapai pada pembelajaran yang
akan dilaksanakan, kemudian memotivasi siswa agar motivasi belajar
siswa dapat meningkat
− Tahap menyampaikan informasi
Guru menyampaikan informasi atau materi yang dipelajari dan memberi
kesempatan kepada siswa untuk bertanya,
− Tahap mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar
Guru mengorganisaikan siswa ke dalam kelompok belajar yang heterogen,
artinya setiap kelompok terdiri dari siswa yang memiliki tingkat
kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
− Tahap membimbing kelompok belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mengerjakan
tugas bersama untuk membantu siswa ketika mengalami kesulitan dalam
menjawab soal yang kurang dimengerti.
− Tahap games dan Tournament
Guru membuat games dan turmanen setelah siswa selesai
mempresentasikan hasil diskusi kelompok, pelaksanaan games dan
Tournament bertujuan untuk membangkitkan motivasi belajar siswa,
karena salah satu hal yang dapat meningkatkan motivasi adalah dengan
103
− Tahap evaluasi
Guru memberikan penilaian terhadap siswa baik dari segi kognitif, afektik
dan psikomotorik siswa. Guru tidak hanya menilai secara individual tetapi
juga menilai hasil kerja kelompok dan kerja sama kelompok.
− Tahap memberikan penghargaan
Guru memberikan penghargaan (reward) kepada kelompok yang berhasil
mengumpulkan skor tertinggi pada saat games dan Tournament, untuk
membangkitkan motivasi belajar siswa.
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) yaitu :
− Siswa memperhatikan penjelasan guru ketika guru menjelaskan tujuan
pembelajaran, memotivasi siswa dan menjelaskan materi
− Siswa memberikan jawaban terhadap pertanyaan yg diajukan oleh guru
− Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menyelesaikan soal-soal pada
Lembar Aktivitas Siswa (LAS)
− Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru jika mengalami kesulitan
− Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas
− Siswa menyampaikan pendapat/ide kepada kelompok yang
mempresentasikan hasil diskusi
− Siswa melakukan Games dan Tournament
− Siswa mengerjakan Tes Hasil Belajar (THB) yang diberikan guru
− Siswa menerima penghargaan atas keberhasilan yang diperoleh ketika
Games dan Tournament
− Siswa mengisi angket motivasi
− Siswa membuat kesimpulan setelah pembelajaran selesai.
3. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) diperoleh adanya peningkatan motivasi belajar siswa pada
materi program linear yakni motivasi belajar siswa secara keseluruhan pada
siklus I memperoleh skor rata-rata angket motivasi 52,15 dimana terdapat 8
siswa (22,86%) memiliki tingkat motivasi tinggi, 18 siswa (51,43%) memiliki
104
rendah, dan pada siklus II 57,20 dimana terdapat 14 siswa (40%) memiliki
tingkat motivasi tinggi, 19 siswa (54,29%) memiliki tingkat motivasi sedang
dan 2 siswa (5,71%) memiliki tingkat motivasi rendah. peningkatan rata-rata
skor angket motivasi siswa dari angket motivasi awal sebesar 48,46 menjadi
57,20 pada siklus II dan terdapat peningkatan persentase tingkat motivasi
kelas sebesar 8,74%.
4. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) diperoleh adanya peningkatan hasil belajar siswa pada
materi program linear yakni pada siklus I nilai rata-rata kelas pada tes hasil
belajar I mencapai 64,17 dengan tingkat ketuntasan belajar klasikal 62,85%
dan pada siklus II nilai rata-rata kelas pada tes hasil belajar II mencapai 72,61
dengan tingkat ketuntasan belajar klasikal 88,57%
5. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa
pada materi program linear di kelas X-PM SMK Negeri 1 Medan.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Kepada guru matematika disarankan untuk menggunakan model pembelajaran
skooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran, untuk
memacu motivasi belajar siswa
2. Kepada siswa disarankan untuk tetap aktif dalam kegiatan pembelajaran, agar
seluruh potensi yang dimiliki semakin berkembang
3. Kepada peneliti lain disarankan agar hasil penelitian ini dijadikan sebagai
pertimbangan untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams
105
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono, (1999), Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar, Rineka
Cipta, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi, (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara,
Jakarta
Djamarah, Syaiful Bahri, (2008), Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.
___________________, (2000), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta.
Hamalik, Oemar, (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Isjoni, H., (2009), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan
Komunikasi Antar Peserta Didik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Mala, Ery Indra, (2009), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Times
Games Tournaments (TGT) pada Materi Bilangan Bulat di Kelas IV SD
Al-Ittihadiyah Kecamatan Percut Sei Tuan., Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan.
Nababan, Imelda, (2010), Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan
Berfikir Kreatif Matematika Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif
Tipe Teams Games Tournaments (TGT) di Kelas XI IPA SMA Negeri 1
Sipoholon Tahun Ajaran 2009/2010., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Panjaitan, Arie Candra, (2010), Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Matematika dengan Model Times Games Tournaments (TGT)
Menggunakan Pemecahan Soal Berkonteks Cerita Rakyat Sumut di Kelas
V SDN 060870 Medan T.A 2009/1010., Skripsi, FMIPA, Unimed,
106
Purwanto, (2009), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Rahmadani, Siti, (2010), Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
Melalui Metode Inkuiri Pada Pokok Bahasan Statistika Di Kelas IX SMP
Swasta Al-Ittihadiyah Medan T.P 2010/2011., Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan.
Rusman, (2011), Model- Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru, RajaGrafindoPersada, Jakarta.
Sardiman, (2006), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,
RajaGrafindoPersada, Jakarta.
Slavin, Robert, (2005), Pembelajaran Kooperatif, Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung
Sudjana, Nana , (2005), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja
Rosdakarya Offset, Bandung
Sugiono, (2009), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung
Suprijono, Agus, (2009), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Uno, Hamzah, (2007), Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang
Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
ii
RIWAYAT HIDUP
Dwinta Kartika dilahirkan di Medan, pada tanggal 24 Juli 1990. Ibu
bernama Syahdinar Tanjung dan Ayah bernama Syamsul Bachri. Merupakan anak
kedua dari tiga bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk SD Negeri 066054
Medan dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan
pendidikan di SMP Negeri 13 Medan dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun
2005, penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 8 Medan dan lulus pada
tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Pendidikan
Matematika Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan