i ABSTRAK
Siti Herani. 308321071. Perbandingan Hasil Belajar Sejarah Siswa SMA Yang Diajar Oleh Guru Yang Berasal Dari Jurusan Pendidikan Sejarah Dan Yang Bukan Dari Jurusan Pendidikan Sejarah Di Kabupaten Langkat. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Hasil Belajar Sejarah Siswa SMA Yang Diajar Oleh Guru Yang Berasal Dari Jurusan Pendidikan Sejarah Dan Yang Bukan Dari Jurusan Pendidikan Sejarah Di Kabupaten Langkat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan rumus Uji t.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan tes soal. Dimana sebelumnya tes soal disebarkan ke sekolah yang bukan menjadi sampel penelitian, sebelum angket dan tes disebarkan kekelas sampel yang sesungguhnya, terlebih dahulu instrument tersebut diujicobakan kepada 40 siswa yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden dengan 4 option dan jumlah soal tes yaitu 25 item. Untuk melihat validitas dan reliabilitas instrument. Dari 25 item yang diujicobakan hanya 20 item yang dinyatakan valid dengan reliabilitasnya 0,683.
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X-1 di 4 sekolah di Kabupaten Langkat yang berjumlah 160 orang. Tehnik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa statistik dengan menggunakan rumus Uji t.
Dari hasil pengolahan data, diperoleh hasil rhitung sebesar 0,683 dan rtabel
0,312, kemudian uji t kesignifikan dengan menggunakan rumus uji t yaitu sebesar 3,860 dengan ttabel 1,645 dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini diterima,
dimana thitung> ttabel = 3,860 > 1,645. Maka dapat dinyatakan terdapat Perbedaan
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
atas segala berkat dan rahmat- Nya yang tak terhingga berupa kesehatan serta
kemampuan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Sejarah Siswa SMA Yang Diajar Oleh Guru Yang Berasal Dari Jurusan Pendidikan Sejarah Dan Yang Bukan Dari Jurusan Pendidikan Sejarah Di Kabupaten Langkat ”. Tidak lupa penulis sampaikan sholawat dan salam atas junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa
umatnya keluar dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang seperti yang
kita rasakan sekarang ini.
Skiripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar
sarjana pendidikan. Penulis menyadari bahwa didalam skripsi ini masih terdapat banyak
sekali kekurangan, baik dari segi isi maupun dalam hal penyajian, mengingat
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis sendiri. Oleh sebab itu, dengan
kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan sumbangan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini penulis tentu tidak sendiri. Penulis
mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak, baik berupa moril maupun material.
Maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya
kepada:
1. Kedua orangtua peneliti yang tercinta, yaitu ayahanda Harsoyo dan ibunda tersayang
Alm.Irawani, terimakasih untuk limpahan kasih sayang, motivasi dan semangat yang
tiada henti selama ini kepada peneliti
2. Kakanda Irmawan Syahputra dan Adinda Suci Lestari yang tersayang, terimakasih
untuk motivasi sehingga skripsi ini dapat selesai
3. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
4. Bapak Drs. H. Restu, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
5. Ibu Dra. Normala Berutu, M.Pd selaku pembantu dekan I
6. Ibu Dra. Syarifah, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membantu,
membingbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
7. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku ketua jurusan Pendidikan Sejarah
9. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan arahan agar lebih baik lagi dalam melaksanakan
10. bapak Drs. Ponirin, M.Si selaku penguji yang telah memberikan motivasi serta
membimbingan penulis sehingga skripsi ini dapat selesai
11. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku penguji yang telah memberikan masukan
dalam penulisan skripsi saya
12. Bapak dan Ibu Dosen berserta Pegawai Jurusan Pendidikan Sejarah yang telah
memberikan ilmu yang berharga selama penulis mengikuti perkuliahan
13. Bapak Drs. Sumardi selaku kepala sekolah dan Bapak Samsuar, S.Pd selaku guru
SMA Negeri 1 Wampu yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan sumber
yang dibutuhkan
17. Sahabat-sahabatku Penghuni Vaviliun Anggrek Tria Asvina, Elvina Rahmitha, Rita
Maya Sari, Ika Surya Oktria, Siska Deci Wulandari, dan Anita Purba terimakasih
atas semuanya yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi kepada saya
18. Untuk Dedi Kusman terimakasih telah membantu dan memberikan motivasi
sehingga skripsi ini dapat selesai
19. Teman-teman senasib dan seperjuangan, stambuk 2008 Pendidikan Sejarah
UNIMED, yang bersama menghadapi perkuliahan
20. Kepada sahabat-sahabatku Dian, Ulan, Enynta, Irma, Nina, Isma, Rina, Fikri,
Arlan, Sandi, Sutan, Umar, Reza, Emil Reza terimakasi atas semuanya
Hanya doa yang penulis panjatkan, kiranya Tuhan yang membalas segala kebaikan
yang telah diberikan semua pihak kepada penulis sampai selesainya skripsi ini.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis mengucapakn terimakasih dan
iv
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ………. 1
1.2. Identifikasi Masalah ……… 6
1.3. Batasan Masalah ……….. 6
1.4. Rumusan Masalah ………... 6
1.5. Tujuan Penelitian ………. 7
1.6. Manfaat Penelitian ………... 7
BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Kajian Teoritis ……… 8
2.1.1. Pengertian Belajar ……… 8
2.1.2. Pengertian Hasil Belajar ……… 11
2.1.3. Professional Guru ………. 15
2.1.4. Guru Sejarah ……….. 23
2.2. Kerangka Berfikir ………. 26
2.3. Hipotesis Penelitian ……….. 30
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian ……….. 31
3.2. Jenis Penelitian ……… 31
3.3. Populasi Dan Sampel ……… 31
3.4. Variabel Penelitian ……….. 34
3.5. Tehnik Pengumpulan Data ……… 35
v BAB IV. PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Penelitian ...……….. 45
4.3. Deskripsi Hasil Penelitian ..……….. 45
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian……… 52
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan ……… 60
b. Saran ……….. 61
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data ujicoba validitas tes hasil belajar sejarah siswa
Tabel 2. Tabel tingkat kesukaran tes
Tabel 3. Tabel daya pembeda tes
Tabel 4.1.1. Data hasil belajar sejarah siswa SMA yang diajar oleh guru dari
pendidikan sejarah
tabel 4.1.2. Data hasil belajar sejarah siswa SMA yang diajar oleh guru bukan dari
pendidikan sejarah
gambar 4.1.3. Grafik hasil belajar sejarah siswa SMA yang diajar oleh guru dari
pendidikan sejarah dan yang diajar oleh guru bukan dari
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kisi – kisi soal
Lampiran 2. Tabulasi uji validitas dan reliabilitas
Lampiran 3. Taraf kesukaran dan daya beda
Lampiran 4. Data hasil tes siswa yang diajar oleh guru dari pendidikan sejarah dan
data hasil tes siswa yang diajar oleh guru bukan dari pendidikan
sejarah
Lampiran 5. Data hasil belajar sejarah siswa SMA yang diajar oleh guru yang
berasal dari jurusan pendidikan sejarah dan yang bukan dari jurusan
pendidikan sejarah di Kabupaten Langkat
Lampiran 6. Nilai – nilai r product moment
Lampiran 7. Nilai – nilai dalam distribusi t
Lampiran 8. Daftar wawancara
Lampiran 9. Daftar nama siswa
Lampiran 10. Daftar Informan
Lampiran 11. Peta Kabupaten Langkat
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Profesionalisme merupakan sikap profesional yang berarti melakukan sesuatu
sebagai pekerjaan pokok sebagai profesi dan bukan sebagai pengisi waktu luang
atau sebagai hobi belaka. Seorang profesional mempunyai kebermaknaan ahli
dengan pengetahuan yang dimiliki dalam melayani pekerjaannnya. Memberikan
layanan pekerjaan secara terstruktur dan ini dapat dilihat dari tugas personal yang
mencerminkan suatu pribadi yaitu terdiri dari konsep diri, ide yang muncul dari
diri sendiri dan realita atau kenyataan dari diri sendiri.
Profesionalisme adalah suatu terminologi yang menjelaskan bahwa setiap
pekerjaan hendaklah dikerjakan oleh seorang yang mempunyai keahlian dalam
bidangnya atau profesinya. Seseorang akan menjadi profesional bila ia memiliki
pengetahuan dan keterampilan bekerja dalam bidangnya. Dan seorang profesional
guru harus memiliki kompetensi keguruan yang cukup. Kompetensi keguruan itu
tampak pada kemampuannya menerapkan sejumlah konsep, asas kerja sebagai
guru, mampu mendemonstrasikan sejumlah strategi maupun pendekatan
pengajaran yang menarik dan interaktif, disiplin, jujur dan konsisten.
Seorang guru dalam melaksankan tugasnya sebagai seorang yang profesional
haruslah memiliki kompetensi yang terkandung dalam UU No.14 tahun 2005
pasal 8 yang meliputi : kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian,
2
Slamet PH (Sagala 2008 : 31) mengatakan kompetensi paedagogik terdiri dari
sub-kompetensi yaitu (1) berkontribusi dalam pengembangan KTSP yang terkait
dengan mata pelajaran yang diajarkan, (2) mengembangkan silabus mata pelajaran
berdasarkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD), (3)
merencanakan rencana pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus yang telah
dikembangkan, (4) merancang manajemen pembelajaran dan manajemen kelas,
(5) melaksanakan pembelajaran yang pro – perubahan (aktif, kreatif, inovatif,
eksperimentatif, efektif, dan meyenangkan, (6) menilai hasil belajar peserta didik
secara otentik, (7) membimbing peserta didik dalam berbagai aspek misalnya:
pelajaran, kepribadian, bakat, minat, dan karir, (8) mengembangkan
profesionalisme diri sebagai guru.
Dari pandangan tersebut dapat ditegaskan kompetensi paedagogik merupakan
kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi (1) pemahaman
wawasan guru akan landasan dan filsafat pendidikan, (2) guru memahami potensi
dan keberagaman peserta didik sehingga dapat didesain strategi pelayanan belajar
sesuai keunikan masing – masing peserta didik, (3) guru mampu mengembangkan
kurikulum/silabus baik dalam bentuk dokumen maupun implementasi dalam
bentuk pengalaman belajar, (4) guru mampu menyusun rencana dan strategi
pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar,(5) mampu
melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan suasana dialogis dan
interaktif. Sehingga pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
3
(6) mampu melakukan evaluasi hasil belajar dengan memenuhi prosedur dan
standar yang dipersyaratkan, dan (7) mampu mengembangkan bakat dan minat
peserta didik melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Guru sebagai pekerjaan profesi, secara holistik adalah berada pada tingkatan
tertinggi dalam sistem pendidikan nasional. Karena guru dalam melaksanakan
tugas profesionalnya memiliki otonomi yang kuat. Disamping itu guru haruslah
senantiasa berupaya meningkatkan dan mengembangkan ilmu yang menjadi
bidang studinya agar tidak ketinggalan zaman ataupun diluar kedinasan yang
terkait dengan tugas kemanusiaan dan kemasyarakatan secara umum diluar
sekolah.
Kompetensi profesional menurut Slamet PH (Sagala 2008:39) terdiri dari
sub-kompetensi (1) memahami mata pelajaran yang telah dipersiapkan untuk
mengajar, (2) memahami standar kompetensi dan standar isi mata pelajaran yang
tertera dalam peraturan menteri serta bahan ajar yang ada dalam kurikulum tingkat
satuan pendidikan(KTSP), (3) memahami sruktur, konsep dan metode keilmuan
yang menaungi materi ajar, (4) memahami hubungan konsep antar mata pelajaran
terkait dan, (5) menerapkan konsep – konsep keilmuan dalam kehidupan sehari –
4
Peranan guru sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran, guru yang
digugu dan ditiru adalah suatu profesi yang mengutamakan intelektualitas,
kepandaian, kecerdasan, keahlian berkomunikasi, kebijaksanaan dan kesabaran
tinggi. Tidak semua orang dapat menekuni profesi guru dengan baik, karena jika
seseorang tampak pandai dan cerdas bukan penentu keberhasilan orang tersebut
menjadi guru.
Guru yang bermutu niscaya mampu melaksanakan pendidikan, pengajaran dan
pelatihan yang efektif dan efisien. Guru yang profesional diyakini mampu
memotivasi siswa untuk mengoptimalkan potensinya dalam kerangka pencapaian
standar pendidikan yang ditetapkan. Kompetensi profesional menurut Usman
(Sagala 2008 : 41 ) meliputi :
1. Penguasaan terhadap landasan kependidikan
2. menguasai bahan pengajaran, artinya guru harus memahami dengan baik
materi pelajaran yang di ajarkan. penguasaan terhadap materi pokok yang
ada pada kurikulum maupun bahan pengayaan
3. kemampuan menyusun program pengajaran, mencakup kemampuan
menetapkan kompetensi belajar, mengembangkan bahan pelajaran dan
mengembangkan strategi pembelajaran
4. kemampuan menyusun perangkat penilaian hasil belajar dan proses
5
Namun dalam perjalanannya banyak guru yang tidak memperhatikan
kompetensi profesional ini dan terkesan mengabaikannya ini terbukti dengan
banyaknya guru mengajar mata pelajaran tidak sesuai dengan jurusannya. Penulis
telah melihat dan membuktikan sendiri kualitas dari guru yang mengajar tidak
sesuai dengan bidangnya.
Guru tersebut kesulitan untuk menyampaikan materi yang sedang diajarkan,
tidak fokus kesiswa melainkan hanya fokus terhadap buku panduannya. Selalu
berkelit apa bila diberi pertanyaan oleh siswa dan tidak menjawab sehingga
membuat siswa menjadi malas bertanya dan peduli terhadap pelajaran tersebut.
Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa menurun, keinginan untuk mengikuti
pelajaran tidak ada dan siswa tersebut terkesan acuh terhadap guru mereka.
kegiatan ini berlangsung hingga sekarang untuk itu penulis ingin mengubah
sistem belajar mengajar seperti ini.
Dan berdasarkan masalah diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang “Perbandingan Hasil Belajar Sejarah Siswa SMA Yang Diajar Oleh
6 1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengidentifikasikan
beberapa masalah sebagai berikut :
1. Mengapa ada guru sejarah di SMA yang bukan dari jurusan pendidikan
sejarah di kabupaten langkat.
2. Perbedaan cara mengajar sejarah di SMA guru yang berasal dari jurusan
pendidikan sejarah dan yang bukan dari jurusan pendidikan sejarah.
3. Kurangnya profesionalitas guru yang bukan dari jurusan pendidikan sejarah
dalam meningkatkan hasil belajar siswa SMA di kabupaten langkat.
4. Penyebab rendahnya hasil belajar sejarah siswa SMA di kabupaten langkat.
1.3. Pembatasan Masalah
Karena luasnya cakupan yang akan diteliti, maka penulis membatasi
permasalahan yang akan diteliti agar dapat lebih terarah dan terfokus, untuk itu
peneliti difokuskan dan dibatasi pada “ perbandingan hasil belajar sejarah siswa
SMA yang diajar oleh guru yang berasal dari jurusan pendidikan sejarah dan guru
yang bukan dari jurusan pendidikan sejarah di kabupaten langkat”.
1.4. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada
perbedaan hasil belajar sejarah siswa SMA yang diajar oleh guru yang berasal dari
jurusan pendidikan sejarah dan guru yang bukan dari jurusan pendidikan sejarah
7 1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar sejarah siswa SMA yang diajar oleh guru yang berasal dari jurusan
pendidikan sejarah dan guru yang bukan dari jurusan pendidikan sejarah di
kabupaten langkat.
1.6. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas diharapkan penelitian ini memiliki
manfaat sebagai berikut :
1. Agar pembaca dan penulis mengetahui perbandingan hasil belajar sejarah
siswa SMA yang diajar oleh guru yang berasal dari jurusan pendidikan
sejarah dan guru yang bukan dari jurusan pendidikan sejarah.
2. Menambah pengetahuan pembaca mengenai perbandingan hasil belajar
sejarah siswa SMA yang diajar oleh guru yang berasal dari jurusan
pendidikan sejarah dan yang bukan dari jurusan pendidikan sejarah.
3. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi bahan
60 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Profesionalisme guru merupakan suatu keadaan dimana seorang guru
memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas kependidikan
dan pengajaran yang telah terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki
pengalaman yang kaya dibidangnya. Untuk menjadi seorang guru yang
profesional, guru harus mengikuti program sertifikasi terlebih dahulu sesuai
dengan UU No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen dimana sertifikasi tersebut
merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan mutu dan kesejahteraan guru,
serta berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen
pembelajaran.
Kompetensi paedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan
pemahaman peserta didik dan pengolahan pembelajaran yang mendidik dan
dialogis. Kompetensi profesional yaitu kemampuan yang berkenaan dengan
penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang
mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum mata pelajaran disekolah
dan substansi keilmuan yang menaungi materi keilmuan kurikulum tersebut, disini
seorang guru harus mampu memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum
sekolah dan guru harus menambah wawasan dan selalu memperdalam
61
Karena itu, apabila seorang guru mempunyai kompetensi yang kurang baik
atau tidak kompeten maka akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula
sehingga berdampak terhadap hasil belajar siswa. Misalnya guru kurang
persiapan, dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut
menyajikannya tidak jelas dan menyebabkan siswa kurang senang terhadap
pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa malas untuk belajar dan berdampak
terhadap hasil belajarnya.
b. Saran
Sebaiknya guru yang mengajar mata pelajaran sejarah disekolah haruslah
berasal dari jurusan pendidikan sejarah karena guru yang berasal dari jurusan
pendidikan lebih mengerti atau lebih memahami mata pelajaran sejarah secara
mendalam sehingga saat menyampaikan materi guru yang berasal dari jurusan
pendidikan sejarah lebih mudah mencontohkannya pada kehidupan sehari – hari
atau dapat lebih mengetahui metode apa yang harus diajarkan dikelas pada saat
pelajaran berlangsung.
Selain itu, adanya sertifikasi juga mempertegas status guru tersebut karena
guru yang diberi sertifikat profesional tersebut berasal dari jurusan mereka masing
– masing. Sehingga guru yang bukan dari jurusan pendidikan sejarah tidak akan
mendapatkan sertifikat profesional dari jurusan pendidikan sejarah. Dengan begitu
guru yang bukan dari jurusan pendidikan sejarah tidak akan pernah mendapatkan
62
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati, Mudjiono, 2009. Belajar dan Pembelajaran, Ed ke-4, PT Rineka
Cipta: Jakarta.
Drs. Sumadi Suryabrata, B.A, M.A, Ed.S., Ph.D.1983. Metodologi
Penelitian. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Bakar, Rosdiana A, 2008. Pendidikan Suatu Pengantar, Ciptapustaka
Media: Bandung.
Sagala, H. Syaiful, 2008. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga
Kependidikan. Alfa Beta: Bandung.
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
Kochhar, S.K, 2008. Pembelajaran Sejarah ( Teaching Of History ).
Grasindo: Jakarta.
Arikunto, Suharsimi,2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana,1992. Metodologi Statistik. Bandung : Tarsito.
Sumber :
http://mitanggel.blogspot.com/2009/09/pengertian-mengajar.html Di akses
pada Tanggal 14/03/2012 Pukul 10 : 30 Wib.
http://www.scribd.com/doc/51282702/Pengertian-Hasil-Belajar-Menurut-Para-Ahli Di akses pada Tanggal 14/03/2012 Pukul 10 : 30 Wib.
http://joegolan.wordpress.com/2012/03/14/pengertian-belajar/ Di akses