• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN BARANG-BARANG BEKAS SEBAGAI ALAT MUSIK PENGIRING LAGU ROHANI DI GEREJA HKBP PAGAR JATI LUBUK PAKAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMANFAATAN BARANG-BARANG BEKAS SEBAGAI ALAT MUSIK PENGIRING LAGU ROHANI DI GEREJA HKBP PAGAR JATI LUBUK PAKAM."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN BARANG-BARANG BEKAS SEBAGAI ALAT

MUSIK PENGIRING LAGU ROHANI DI GEREJA HKBP

PAGAR JATI LUBUK PAKAM

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MARNI SINAGA

NIM. 209442013

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PEMANFAATAN BARANG-BARANG BEKAS SEBAGAI ALAT

MUSIK PENGIRING LAGU ROHANI DI GEREJA HKBP

PAGAR JATI LUBUK PAKAM

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MARNI SINAGA

NIM. 209442013

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

i

ABSTRAK

MARNI SINAGA. NIM. 209442013. Pemanfaatan Barang-Barang Bekas Sebagai Alat Musik Pengiring Lagu Rohani di Gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam. Jurusan Sendratasik. Fakultas Bahasadan Seni Universitas Negeri Medan 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan barang-barang bekas sebagai alat musik pengiring lagu rohani di gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam. Pemuda-pemudi mengembangkan kreatifitas dengan cara memanfaatkan barang-barang bekas seperti pipa paralon, botol, tutupbotol. Alat musik tersebut dapat memberikan suatu perubahan dalam pelayanan khususnya dalam mengiringi lagu rohani.

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik sampel bertujuan atau Purposive Sample. Sampel penelitian ini adalah kumpulan bernyanyi pemuda-pemudi di gereja HKBP Pagar Jati Lubuk pakam.

Pengumpulan data dilakukan dengan metode studi kepustakaan, observasi, wawancara, dan dokumentasi, yang dilakukan terhadap kumpulan bernyanyi pemud-pemudi gereja HKBP Pagar Jati.

(8)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih dan karunia yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : Pemanfaatan Barang-Barang Bekas Sebagai Alat Musik Pengiring Lagu Rohani Di Gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam.

Penulisan skripsi ini bermaksud untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa program S1 pada Pogram Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari tidak terlepas dari hambatan dan kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun berkat rahmatNya dan bantuan semua pihak serta usaha yang maksimal sesuai kemampuan penulis, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Atas bantuan tersebut, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan FBS Universitas Negeri

Medan.

3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni Musik.

5. Ibu Dra. Theodora Sinaga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi I dan bapak Lamhot Basani Sihombing, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah membimbing penulis serta memberikan arahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Uyuni Widiastuty, M.Pd selaku Dosen pembimbing Akademik penulis yang telah banyak memberikan nasehat dan bimbingan selama perkuliahan. 7. kepada Seluruh Dosen seni musik yang telah membimbing dan memberi ilmu

selama perkuliahan.

8. seluruh parhalado di gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam yang telah memberikan arahan dan narasumber kepada penulis.

9. teristimewa buat kedua orang tua penulis, Bapak K. Sinaga dan H. Manalu. terima kasih atas curahan kasih sayang yang tiada ternilai, doa serta nasehat serta dukungan baik moril dan material sampai terselesaikannya skripsi ini. Kiranya Tuhan Yesus Kristus selalu memberkati dan menyertai dalam Kasih dan Damai Sejahtera.

10. buat saudaraku Dewi Sinaga (kak Dewi), Kristian Sinaga, Mayani Sinaga, Rica Yulia Ambarita (adik-adikku).

11. seluruh keluarga besarku Amang boru, bou, kak Rika, kak Adi, kak Firda, kak Dita yang telah memanbantuku baik dari moril dan material kiranya Tuhan Yesus Kristus selalu memberkati.

(9)

iii

gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam yang telah membantuku dalam menyelesaikan skripsi.

13. Drs. R. Manalu/ br Lumban Tobing, (op yang selalu memberikan motivasi yang dapat mengguatkanku dalam menyelesaikan segala masalah).

14. buat tulangku yang tersayang Zulfriend Manalu yang selalu mendukungku dan membersemangat dalam penyelesaian skripsi.

15. buat sahabatku yang sependeritaan Rika Sihotang, Risma Manurung, Yeni Sihombing Iren Sembiring, Yohana Simbolon yang telah memberikan semangat, doa, serta kebersamaan kita selama ini.

16. terima kasih juga buat kak Clara yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang turut membantu, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Agustus 2013 Penulis,

(10)

iv

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Landasan Teoritis ... 12

1. Pengertianpemanfaatan... 12

2. Pengertian Barang-BarangBekas ... 13

3.PengertianMusik ... 14

4.PengertianMusikPengiring ... 20

5. PengertianAlatPerkusi……….. .... 21

6. PengertianLaguRohani……… 24

B.Penelitian yang relevan... 26

C. KerangkaKonseptual ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

B. Populasi dan Sampel ... 32

(11)

v

B. Proses PembuatanAlatMusik Yang Terbuat Dari Barang- BarangBekas……….…

…. 40

C. Lagurohani yang dapatdinyanyikandenganmenggunakan alatmusikbarang-barangbekas di gereja HKBP PagarJati

LubukPakam……… 49

D. Bentukpenyajianbarang-barangbekassebagaialatmusikpengiring lagurohani di gereja HKBP PagarJatiLubukPakam………. 55

E. Tanggapanjemaat di gereja HKBP PagarJatiLubuk Pakamterhadappemanfaatanbarang-barangbekas sebagaialatmusikpengiringlagurohani………. 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... .... 71

B. Saran ... .... 72

DAFTAR PUSTAKA ... .. 74

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah

berakhirnya suatu proses. Sampah didefenisikan oleh manusia menurut derajat

keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah,

yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam

tersebut berlangsung, misalnya barang-barang bekas yang berupa botol

minuman, panci, wajan, gelas, galon air minum, maupun ember plastik. Tidak

hanya dari peralatan rumah tangga saja, tapi juga dari bahan bangunan seperti

kaleng bekas cat rumah, paralon atau drum bekas aspal jalan.

Bagi kebanyakan orang, sampah adalah barang yang sudah tidak dapat

dipergunakan lagi. Mereka menganggap sampah adalah benda yang memang

harus dibuang, sehingga mereka sering mengabaikan dan membiarkan sampah,

tanpa perlu mengetahui manfaat lain dari sampah. Namun bagi sebagian orang,

sampah adalah barang yang dapat dipergunakan dan dimanfaatkan kembali sesuai

dengan kebutuhannya.Mereka menyadari bahwa, ternyata sampah mempunyai

manfaat lain yang tentunya sangat berguna. Salah satu cara pemanfaatan yang

digunakan adalah dengan mendaur ulang kembali sampah.

Daur ulang adalah pengolahan kembali barang-barang bekas yang sudah

tidak bergunalagi menjadi barang-barang yang dapat digunakan kembali. Pada

umumnya, setiap barang yang dihasilkan dari proses daur ulang mempunyai

(13)

2

fungsi yang berbeda dari barang asalnya, sebelum menjadi sampah,

dengan kata lain terjadi perubahan fungsi. Proses daur ulang yang dilakukan,

untuk menghasilkan barang-barang baru (hasil daur ulang), disesuaikan dengan

kebutuhan.Selain harus disesuaikan dengan kebutuhan, proses daur ulang juga

harus membutuhkan kreatifitas yang tinggi dari orang yang mendaur ulang, untuk

menghasilkan barang yang bernilai tinggi, baik dari segi seni maupun manfaatnya.

Kreatifitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan atau

menghasilkan sesuatu yang baru dan asli, yang sebelumnya belum dikenal

ataupun memecahkan masalah baru yang dihadapi.Kreatifitas dapat muncul dari

pemikiran yang didasari untuk memecahkan suatu masalah.Manusia yang kreatif

adalah manusia yang memiliki gambaran suatu sikap baru, pandangan baru,

konsep baru, Dengan kreatifitas, seseorang dapat menghasilkan barang-barang

yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang.Salah satunya dalam bidang

musik, sampah dapat dibuat menjadi alat musik seperti marakas dari botol bekas.

Musik adalah ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan dalam bentuk

suara atau bunyi-bunyian.Berdasarkan sumber bunyi, musik dibedakan menjadi

dua, yaitu musik vokal dan musik instrumen.Musik vokal merupakan musik yang

sebagian besar penyampaiannya menggunakan suara manusia sebagai

medianya.Bentuk musik vokal yang ada saat ini antara lain opera atau operrete,

nyanyian solo, atau bentuk tunggal, duet, trio, kwartet, kwintet, sektet, oktet atau

kwartet ganda, dan paduan suara.Sedangkan musik instrumental adalah

(14)

3

beberapa lagu tertentu yang harusnya berisi vokal manusia diganti dengan suara

dari alat musik tertentu, seperti dentingan piano dan petikan gitar.

Pada umumnya, alat musik dibuat dari bahan-bahan baku baru. Namun

dengan adanya kreatifitas, alat musik dapat juga dibuat dari bahan-bahan yang

diperoleh dari barang-barang bekas atau yang sudah tidak digunakan lain. Dengan

kata lain, dengan kreatifitas, orang dapat mendaur ulang kembali barang-barang

bekas menjadi alat musik.

Alat musik yang dapat dihasilkan dari barang-barang bekas, pada

umumnya adalah alat musik perkusi. Alat musik perkusi adalah alat musik yang

menghasilkan dengan cara dipukul, baik menggunakan stik atau tangan. Alat

musik perkusi yang dapat dibuat dari barang-barang bekas antara lain tagading,

tamborin, maracas, dan triangle.Alat musik perkusi pada umumnya digunakan

untuk mengiringi melodi dan sebagai pengatur tempo dalam bermusik.

Alat musik perkusi yang terbuat dari barang-barang bekas pada umumnya

digunakan oleh anak-anak musik jalanan (pengamen) untuk mengiringi

lagu.Namun, sekarang ini pemuda-pemudi gereja juga sudah mulai menggunakan

alat musik perkusi yang terbuat dari barang-barang bekas sebagai alat musik

pengiring lagu rohani.

Di dalam setiap ibadah yang dilaksanakan di gereja, khususnya HKBP

Pagar Jati Lubuk Pakam biasanya tidak terlepas dari kumpulan-kumpulan jemaat

yang menyanyikan lagu-lagu rohani.Lagu rohani merupakan ungkapan perasaan

seseorang yang berisikan tentang renungan Alkitab yang ditujukan untuk memuji

(15)

4

sehingga harus didasari motivasi dan tujuan di mana akhirnya hanya untuk

memuliakan Tuhan. Dengan kata lain, lagu rohani bermotivasi dan bertujuan

untuk memuliakan Tuhan dilihat dari isi lagu. Lagu yang baik haruslah berisi

memuliakan Tuhan dan meninggikan Allah dengan motivasi mengingat anugerah

dan kasih-Nya, dengan maksud agar Tuhan memberkati kita setiap saat.Lirik-lirik

lagu rohani bukan hanya indah dinyanyikan.Akan tetapi lagu rohani membawa

perubahan hidup untuk orang yang menyanyikan.Lagu ini dapat dinyanyikan

dalam bentuk paduan suara ataupun vocal group.Salah satu kumpulan jemaat yang

ada adalah kumpulan pemuda-pemudi.Lagu-lagu rohani yang dipersembahkan

oleh kumpulan tersebut biasanya diiringi oleh alat musik.Alat musik yang

digunakan adalah alat musik yang terbuat dari bahan baku baru, yang masih

berasal dari swadaya pemuda-pemudi.

Pemuda-pemudi gereja menyadari bahwa untuk mendapatkan fasilitas alat

musik sebagai pengiring lagu tidak mudah, karena pendanaan yang kurang.Hal

inilah yang melatarbelakangi pemuda-pemudi gereja menggunakan alat musik

yang terbuat dari barang-barang bekas.

Dengan kreatifitasnya, pemuda-pemudi gereja membuat sendiri alat musik

dari barang-barang bekas.Mereka memanfaatkan barang bekas seperti pipa

paralon, tutup botol, botol minuman kaca, karet ban, besi, dan jari-jari sepeda.Alat

musik yang terbuat dari barang-barangbekas ini, tidak hanya dapat mengiring

vokal, akan tetapi dapat juga mengiringi ansambelpada saat ibadah di gereja.Di

(16)

5

masih digunakan untuk mengiringi lagu kumpulan bernyanyi pemuda-pemudi

gereja.

Dalam penyajian karya musik yang baik, untukmenggunakan alat musik

dari barang bekas, pemuda-pemudi gereja membutuhkan kreatifitas yang tinggi,

karena warna musik yang dihasilkan berbeda dengan warna musik yang

dihasilkan dari alat musik yang sesungguhnya. Sehingga pemuda-pemudi gereja

membutuhkan latihan yang rutin agar musik yang disajikan menjadi karya musik

yang baik.

Dengan adanya alat musik dari barang-barang bekas di gereja tersebut,

dapat menarik perhatian setiap pemuda-pemudi untuk ikut serta dalam

kumpulan.Hal ini dibuktikan dengan semakin bertambahnya jumlah anggota

kumpulan.Kumpulan tersebut memberikan pelatihan kepada setiap orang yang

berminat dalam memainkan alat musik, sehingga meningkatkan semangat bagi

anggota untuk tetap mengikuti kumpulan.Dalam setiap minggu, kumpulan selalu

mempersembahkan lagu rohani berbeda sesuai dengan khotbah minggu. Oleh

karena itu, setiap pemuda-pemudi diberikan tanggung jawab dalam mengiringi

lagu setiap minggu agar pemuda-pemudi dapat memainkan hasil karya musik

tersebut dengan baik dan dapat didengar pada saat acara ibadah.

Adanya alat musik barang-barang bekas yang dipadukan dengan alat musik

lainnya menjadi hal yang baru dan motivasi yang positif untuk kumpulan pemuda-

pemudi yang berada di dalam maupun di luar gereja untuk berkreasi dibidang

musik.Sehingga, dapat menghasilkan berbagai manfaat yaitu dari sisi materi dapat

(17)

6

pembelajaran bahwa dalam berkarya tidak harus menggunakan alat musik yang

modern. Akan tetapi kita berkarya dari lingkungan sekitar kita dengan cara

memanfaatkan barang-barang bekas. Dan dari segi rohani lebih mendekatkan

kepada Tuhan dan lebih meningkatkan persaudaraan diantara pemuda-pemudi

tersebut untuk memuji Tuhan Yang Maha Esa.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pemanfaatan Barang-Barang Bekas Sebagai Alat

Musik Pengiring Lagu Rohani di Gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam.

B.Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah bertujuan agar penelitian yang dilakukan oleh peneliti

menjadi lebih terarah serta mempersempit cakupan yang akan dibahas. Menurut

pendapat Hadeli (2006:23) mengatakan bahwa: “Identifikasi masalah adalah suatu

situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih faktor (seperti

kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan, dan lain sebagainya) yang menimbulkan

beberapa pertanyaan-pertanyaan”. Berdasarkan pendapat diatas serta melihat latar

belakang masalah, maka permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasikan

sebagai berikut:

1. Bagaimana keberadaan jemaat di gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam?

2. Bagaimana keberadaan pemuda-pemudi di gereja HKBP Pagar Jati?

3.Apakah latar belakang pemanfaatan barang-barang bekas di gereja HKBP

(18)

7

4.Barang-barang bekas apa saja yang digunakan dalam pembuatan alat musik

di gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam?

5.Bagaimana proses pembuatan alat musik yang terbuat dari barang-barang

bekas sebagai alat musik pengiring lagu rohani di gereja HKBP Pagar Jati

Lubuk Pakam.?

6. Lagu rohani apa saja yang dapat dinyanyikan dengan menggunakan alat

musik pengiring dari barang-barang bekasdi gereja HKBP Pagar Jati

Lubuk Pakam ?

7.Bagaimana bentuk penyajian barang-barang bekas sebagai pengiring lagu

rohani di gereja HKBP Pagar Jati?

8. Bagaimana tanggapan jemaat di gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam

terhadap barang-barang bekas sebagai pengiring lagu rohani ?

9. Apakah kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan penyajian

barang-barang bekas sebagai pengiring lagu rohani di gereja HKBP Pagar Jati?

C.Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah yang terdapat dalam identifikasi

masalah diatas maka peneliti perlu membuat batasan masalah, sesuai dengan

pendapat Sugiono (2009:286) yang mengatakan bahwa: ”Pembatasan dalam

penelitian kualitatif lebih lebih didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi, serta

faktor keterbatasan tenaga, dana, dan waktu”. Maka dapat disimpulkan bahwa

pembatas masalah merupakan usaha dalam menetapkan batas dari masalah yang

(19)

8

diatas dan pada latar belakang masalah maka penulis membatasi masalah peneliti

ini sebagai berikut :

1.Apakah latar belakang pemanfaatan barang-barang bekas di gereja HKBP

Pagar Jati ?

2.Bagaimana proses pembuatan alat musik yang terbuat dari barang-barang

bekas sebagai alat musik pengiring lagu rohani di gereja HKBP Pagar Jati

Lubuk Pakam.?

3.Lagu rohani apa saja yang dapat dinyanyikan dengan menggunakan alat

musik pengiring dari barang-barang bekasdi gereja HKBP Pagar Jati

Lubuk Pakam ?

4.Bagaimana bentuk penyajian barang-barang bekas sebagai pengiring lagu

rohani di gereja HKBP Pagar Jati?

5.Bagaimana tanggapan jemaat di gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam

terhadap pemanfaatan barang-barang bekas sebagai alat musik pengiring

lagu rohani ?

D.Perumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan titik fokus dari sebuah penelitian yang

hendak dilakukan.Mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk

menemukan jawaban untuk pernyataan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan

baik, sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan. Menurut

pendapat Bungin (2001:5) mengatakan bahwa “permasalahan yang diajukan

(20)

9

tegas. Rumusan masalah juga diajukan sejelas mungkin agar variabel-variabel

penelitian ataupun hubungan antara variabel itu terlihat dengan mudah dan

kemudian tidak menimbulkan interprestasi lain terhadap rumusan sebagai

berikut”.

Dari uraian yang telah dijabarkan pada latar belakang, identifikasi, serta

pembatasan masalah maka akan menuntut peneliti kearah perumusan masalah.

Adapun perumusan masalahnya adalah sebagai berikut: “Bagaimana keberadaan

jemaat, keberadaan pemuda-pemudi, latar belakang pemanfaatan barang-barang

bekas, barang-barang bekas apa saja yang digunakan, proses pembuatan alat

musik, lagu rohani apa saja yang dinyanyikan, bentuk penyajian, tanggapan

jemaat, kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan penyajian barang-barang

bekas untuk mengiringi lagu-lagu rohani di gereja HKBP pagar jati lubuk pakam”.

E.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah untuk memecahkan setiap permasalahan

penelitian yang telah diuraikan dan dirumuskan pada bagian sebelumnya untuk

lebih jelasnya penelitian menguraikan tujuan yang ingin dicapai dalam

pelaksanaan penelitian, hal ini disesuaikan dengan pendapat Moleong(2005:94)

yaitu “Tujuan suatu penelitian ialah upaya untuk memecahkan masalah.

Perumusan masalah dilakukan dengan jalan mengumpulkan sejumlah

pengetahuan yang memadai dan yang mengarahkan pada upaya untuk memahami

(21)

10

1.Untuk mengetahui latar belakang pemanfaatan barang-barang bekas di

gereja HKBP Pagar Jati.

2.Untuk mengetahui proses pembuatan alat musik yang terbuat dari

barang-barang bekas sebagai alat musik pengiring lagu rohani di gereja HKBP

Pagar Jati Lubuk Pakam.

3. Untuk mengetahui lagu rohani apa saja yang dapat dinyanyikan dengan

menggunakan alat musik pengiring dari barang-barang bekasdi gereja

HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam.

4.Untuk mengetahui bentuk penyajian barang-barang bekas sebagai pengiring

lagu rohani di gereja HKBP Pagar Jati.

5.Untuk mengetahui tanggapan jemaat terhadap dalam pemanfaatan

barang-barang bekas sebagai alat musik pengiring lagu rohani di gereja HKBP

Pagar Jati.

F. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian dapat memberikan manfaat yang dapat diambil dari hasil

penelitian ini adalah :

1.Sebagai masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan dan wawasan

mengenai peranan dari barang-barang bekas untuk mengiringi lagu rohani

di HKBP Pagar Jati.

2.Sebagai bahan referensi bagi gereja HKBP Pagar Jati tentang peranan

(22)

11

3.Untuk membantu dalam mengekspresikan sebuah karya musik dalam

memuji Tuhan.

4.Sebagai bahan acuan untuk peneliti berikutnya yang ingin dan akan meneliti

(23)

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

disimpulkan, bahwa: Pemanfaatan barang bekas dapat menghasilkan sesuatu yang

jauh lebih berharga dan bernilai tinggi. Hal ini yang membuat membuat

pemuda-pemudi untuk kreastifitas dengan cara memanfaatkan barang-barang bekas

sebagai alat musik. Alat musik tersebut digunakan sebagai alat musik pengiring

lagu rohani.

1. Pembuatan alat musik dari barang-barang bekas disesuaikan dengan

alat musik yang sesunggunya. Semua barang bekas diubah menjadi

alat musik dan memerlukan kreatifitas yang tinggi untuk

menghasilkan bunyi yang baik didengar sehingga dapat mengiringi

lagu rohani.

2. Lagu yang dinyanyikan berbahasa Batak Toba dan bahasa Indonesia.

Lagu rohani yang dinyanyikan biasanya berkaitan isi khotbah.

3. Dalam mempersembahkan lagu, alat musik barang bekas digunakan

sebagai pengiring lagu rohani. Tempo musik disesuaikan dengan

tempo lagu. Alat musik yang terbuat dari barang bekas dapat

dimainkan dengan berbagai cara misalkan, alat musik terbuat dari pipa

paralon yang mengantikan alat musik tagading dan alat musik ini

dapat digunakan sebagai pengatur pada lagu. Alat musik terbuat dari

botol minuman yang diisi dengan biji kacang

(24)

72

4. Hijau ,menggantikan alat musik maracas dan alat musik ini dimainkan

dengan cara diguncangkan hingga material didalamnya membentur

dinding bagian dalam dari material luarnya dan menghasilkan bunyi

karakteristik khas dan tajam dan tempo pada alat musik tersebut dapat

disesuaikan dengan lagu. Alat musik terbuat dari tutup botol yang

menyerupai alat musik tamborin, alat musik ini dimainkan dengan

cara dipukulkan salah satu telapak tangan. Alat musik terbuat dari besi

yang menyerupai alat musik tamborin triangle pada terbuat dari bahan

dasar besi murni, alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul

dengan besi yang berukuran lebih kecil. Alat musik tersebut mainkan

secara bertahap.

5. Tanggapan seluruh jemaat sangat positif yaitu itu dilihat dari perhatian

kepada pemuda-pemudi dalam bentuk pembentuk materi dan

memberikan arahan yang membangun jiwa pemuda-pemudi untuk

(25)

74

DAFTAR PUSTAKA

Lidianata, Siska.2009. dengan judul skripsi : “Pemanfaatan Barang-barang Bekas dalam Pengajaran Seni Musik di kelas XII SMA Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa. Skripsi, Medan : Universitas Negeri Medan.

Lumbantoruan, Julieta, Clara.2013. dengan Judul skripsi :”Peranan Musik Pada Upacara Adat Perkawinan Suku Nias Di Kecamatan Sukabangun

Kabupaten Tapanuli Tengah”. Skripsi, Medan : Universitas Negeri

Medan.

Kennedy, Michael.1995. Oxford (Concise dictionary of Music ) Oxford University Press.

Muttaqin, Moh.2008. Musik Klasik (Pengantar Musikologi untuk SMK). Jakarta: Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional.

Sihombing, Wahyuni, Ide.2012. dengan judul skripsi:” Pemanfaatan Boneka Puppet dalam Pengajaran Iagu-lagu ibadah Pada Anak-anak Sekolah

Minggu di Gereja GKPI Gloria Medan” . Skripsi, Medan : Universitas

Negeri Medan.

Panggabean, Elisabeth.2012. dengan judul skripsi : Kemampuan Anak Usia 10-15 Tahun Dalam Membaca Notasi Balok Buku Logu Pada Permainan Clavinova Di HKBP Indra Kasih Medan. Skripsi, Medan: Universitas Negeri Medan.

Simanjuntak, Krismanto, Berry 2012. dengan judul skripsi “Peranan Musik Pada

Kegiatan Dansa Berbaris Di The Universal Line Dance Medan”. Skripsi,

Medan: Universitas Negeri Medan.

Suroso, Panji 2012. Kettoprak Dor di Helvetia. Medan. CV.Budi Utomo.

Sugiyono.2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Soeharto. M.1992. Kamus Musik . Jakarta :Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Tampi, Rumantir, Grace, Gertruida.2004. Decebook” Kreasi dan Seni

Memberdayakan Barang-barang Bekas”. Printed by Gramedia Printing,

Jakarta, Indonesia.

Thaddeus, George, Jones. 1974. Music Theory. Lodon.Barnes and Noble Book.

Walter, E, Nallin.1968. The Musical Idea. London. United States of America.

http://id.wikipedia.org/wiki/Musik_gereja/10 Mei 2013/20:50

(26)

75

http://joglosemar.co//ekplorasi-kreativitas-musik-recycle.html/12 Mei 2013/18:00

http://www.indosiar.com/ /ragam/ Majalah Warisan Indonesia.html/06 Mei 2013/19:00

http://x-mivis.blogspot.cm/membuat-alat-musik-dari-barang-bekas.html/12 Mei

2013/20:00

http://sabda.org/sejarah perkembangan musik rohani/13 Mei 2013/18:00

http://id.wikipedia.org/wiki/alat-musik/24 Mei 2013/19:00

Referensi

Dokumen terkait

Demikian juga dengan hukum Adat; teristimewa disini dijumpai perhubungan dan persesuaian yang langsung antara hukum dan kesusilaan; pada akhirnya hubunghan antra

tanggal Dua puluh delapan bulan Juni tahun 1.00 WIB melalui website LPSE Kementerian telah dilaksanakan acara penjelasan Dokumen. ksi Pengecoran Jalan Lingkungan

Secara spesifik hasilnya adalah sebagai berikut: (1) Berdasarkan hasil jawaban yang diberikan oleh subjek sebelum diberikan Pendekatan Antisipasi Didaktis terlihat

Kesimpulan dari penelitian Putz-Bankuti et al ini yaitu terdapat hubungan signifikan dari 25(OH)D dengan derajat disfungsi hati dan memberi kesan bahwa rendahnya kadar

di Surakarta sendiri khususnya di Solo baru mungkin sangat kurang untuk penambahan pusat perbelanjaan dengan konsep mall masyarakat akan jenuh dengan fasilitas yang

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 Qanun Kabupaten Aceh Barat Daya Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Kabupaten Aceh Barat

§ Model ini dapat menghasilkan kualitas solusi yang sama baik dengan hasil yang dicatat dalam literatur untuk berbagai ukuran kasus uji, khususnya untuk fungsi objektif minimasi

Sel T supresor bekerja menekan atau mengendalikan aktivitas sel T dan sel B agar tidak terjadi respon imun yang berlebihan (Martini, 2001). Sel B memproduksi antibodi yang