HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU SD DI KECAMATAN MEDANG DERAS
KABUPATEN BATU BARA
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
MARINTAN DEBORA SARAGIH NIM. 8106132036
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU SD DI KECAMATAN MEDANG DERAS
KABUPATEN BATU BARA
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
MARINTAN DEBORA SARAGIH NIM. 8106132036
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRACT
MARINTAN DEBORA SARAGIH. NIM. 8106132036. Correlation Between Teacher Performance Competency Teaching Elementary School District Teacher Medang Deras Coal District. Thesis. Education Administration Study Program, State University of Medan.
This study aimed to determine: (1) pedagogical correlation with labor productivity; (2) the correlation of personality to the competence of labor productivity; (3) professional competence correlation with labor productivity; (4) the correlation of social competence with work productivity; and (5) pedagogical correlation, personal competence, professional competence, and social competence with work productivity.
Subjects were elementary school teachers in District Medang Deras Coal District with a total sample of 115 people. Research sampling technique used random sampling method. Descriptive research method aimed at obtaining information about the symptoms when the study was conducted.
Prior to this research instrument research first tested, followed by testing the validity and reliability testing. Pedagogical instrument valid questionnaires obtained 26 points out of 30 items tested questionnaire, and has reliability of 0.797. Personality questionnaire instrument valid competency gained 26 points out of 30 questionnaire items were tested, and the reliability coefficient of 0.736. Instruments of professional competence valid questionnaires obtained 27 points from 30 points questionnaires tested, and reliability coefficient of 0.945. Instrument of social competence valid questionnaires obtained 25 points from 30 points questionnaires tested, and reliability coefficient of 0.938.
Based on the hypothesis testing can be concluded: (1) there is a significant correlation between the pedagogical work productivity of ry1,234 = 0.417> rtable = 0.195; (2) there is a significant correlation between personal competence and productivity at work ry2,134 = 0.358 > rtable = 0.195; (3) there is a significant correlation between professional competence and productivity at work ry3,124 = 0.357> rtable = 0.195; (4) there is a significant correlation between social competence and productivity at work ry4,123 = 0.379 > rtable = 0.195; and (5) there is a significant correlation between pedagogical, personal competence, professional competence, and social competence with work productivity by Ry(1234)= 0.696> rtable= 0.195.
ABSTRAK
MARINTAN DEBORA SARAGIH. NIM. 8106132036. Hubungan Antara Kompetensi Guru dengan Kinerja Mengajar Guru SD Negeri Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan kompetensi pedagogik dengan kinerja mengajar guru; (2) hubungan kompetensi kepribadian dengan kinerja mengajar guru; (3) hubungan kompetensi profesional dengan kinerja mengajar guru; (4) hubungan kompetensi sosial dengan kinerja mengajar guru; dan (5) hubungan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial dengan kinerja mengajar guru.
Subjek penelitian adalah guru SD Negeri di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara dengan jumlah sampel sebanyak 115 orang. Teknik pengambilan sampel penelitian digunakan cara random sampling. Metode penelitian bersifat deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang suatu gejala pada saat penelitian dilakukan.
Sebelum penelitian ini dilakukan instrumen penelitian terlebih dahulu diujicobakan, dilanjutkan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Instrumen angket kompetensi pedagogik yang valid diperoleh 26 butir dari 30 butir angket yang diujicobakan, dan mempunyai reliabilitas sebesar 0,797. Instrumen angket kompetensi kepribadian yang valid diperoleh 26 butir dari 30 butir angket yang diujicobakan, dan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,736. Instrumen angket kompetensi profesional yang valid diperoleh 27 butir dari 30 butir angket yang diujicobakan, dan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,945. Instrumen angket kompetensi sosial yang valid diperoleh 25 butir dari 30 butir angket yang diujicobakan, dan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,938.
Berdasarkan pengujian hipotesis dapat disimpulkan: (1) terdapat hubungan yang berarti antara kompetensi pedagogik dengan kinerja mengajar guru sebesar ry1,234 = 0,417 > rtabel = 0,195; (2) terdapat hubungan yang berarti antara kompetensi kepribadian dengan kinerja mengajar guru sebesar ry2,134 = 0,358 > r tabel = 0,195; (3) terdapat hubungan yang berarti antara kompetensi profesional dengan kinerja mengajar guru sebesar ry3,124 = 0,357 > r tabel = 0,195; (4) terdapat hubungan yang berarti antara kompetensi sosial dengan kinerja mengajar guru sebesar ry4,123= 0,379 > rtabel = 0,195; dan (5) terdapat hubungan yang berarti antara kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial dengan kinerja mengajar guru sebesar Ry(1234)= 0,696 > rtabel= 0,195.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan peneliti kelapangan waktu dan kemampuan berpikir sehingga tesis ini
dapat terselesaikan dengan baik. Tesis ini disusun untuk melengkapi sebagian syarat
untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan di Program Studi Administrasi
Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Dalam tesis ini peneliti
dibimbing oleh dosen pembimbing memilih judul “Hubungan antara Kompetensi
Guru dengan Kinerja Mengajar Guru SD Negeri Kecamatan Medang Deras
Kabupaten Batu Bara”.
Dalam penelitian tesis ini, peneliti banyak mengalami hambatan dan rintangan
mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga penyelesaiannya yang kesemuanya itu
disebabkan minimnya pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam penelitian dan
penelitian karya ilmiah. Namun demikian, berkat bantuan dan bimbingan dari Dosen
Pembimbing: Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd. dan Dr. Ridwan A. Sani, M.Si., serta
saran dan masukan dari Narasumber: Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd., Dr.
Yarasatodo Wau, M.Pd., dan Dr. Zulkifli Matondang, M.Si., peneliti dapat
menyelesaikan tesis ini sesempurna mungkin.
Pada kesempatan yang baik ini dengan segala kerendahan hati peneliti
mengucapkan ribuan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Administrasi
Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
4. Para Dosen Pengajar Prodi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan
5. Para guru dan kepala sekolah serta pengawas sekolah yang telah memberikan
bantuan selama penelitian.
6. Staf adminsitrasi Pascasarjana Universitas Negeri Medan atas bantuan
administrasi kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan S2.
7. Teristimewa kepada ayahanda E. Saragih, ibunda D. br. Damanik, dan mertua
B. Purba (+) dan K. br. Saragih atas do’anya, didikan, dan bantuan moril/materil
selama peneliti mengikuti perkuliahan.
8. Teristimewa suami yang penuh kasih Saridin Purba, anak-anak serta menantu dan
cucu.
9. Rekan-rekan mahasiswa S2 Prodi Adminsitrasi Pendidikan Angkatan XIX-B:
Asrul, Ardan, Zulkifli, Ratna, Yetti, Mariana, Juhum, Jumakir, Mael, Indra,
Mariatik, Antalilis, Samsuddin, Zelfriyan, Baruddin, Posma, Artaida, Muara,
Edison, Tio, Kumala, Hendrianto, Bakhtiar. Terima kasih atas bantuan dan
dukungannya kepada peneliti selama perkuliahan.
Untuk semua itu peneliti mendo’akan, semoga Tuhan Yang Maha Esa
melimpahkan berkah dan rahmat-Nya kepada Bapak/Ibu dan Saudara/i. Akhirnya
peneliti mengharapkan semoga tesis ini memberikan manfaat bagi peningkatan mutu
pendidikan pada masa yang akan datang.
Medan, Februari 2013 Peneliti
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Perumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II. KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 9
A. Kajian eoritis ... 9
1. Kinerja Mengajar Guru ... 9
2. Kompetensi Pedagogik... 19
3. Kompetensi Kepribadian... 22
4. Kompetensi Profesional ... 24
5. Kompetensi Sosial... 25
6. Peneltitian yang Relevan... 28
B. Kerangka Berpikir... 29
1. Hubungan antara Kompetensi Pedagogik dengan Kinerja Mengajar Guru ... 29
2. Hubungan antara Kompetensi Kepribadian dengan Kinerja Mengajar Guru ... 30
3. Hubungan antara Kompetensi Profesional dengan Kinerja Mengajar Guru ... 31
4. Hubungan antara Kompetensi Sosial dengan Kinerja Mengajar Guru ... 32
5. Hubungan antara Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional, dan Kompetensi Sosial dengan Kinerja Mengajar Guru ... 33
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 37
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 37
B. Metode Penelitian... 37
C. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ... 37
D. Populasi dan Sampel ... 39
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 42
F. Teknik Analisis Data Penelitian... 51
G. Hipotesis Statistik ... 53
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 54
A. Deskripsi Data Penelitian... 54
B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 62
C. Uji Persyaratan Analisis... 65
D. Temuan Penelitian ... 87
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 90
F. Keterbatasan Penelitian... 92
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 94
A. Kesimpulan ... 94
B. Implikasi ... 95
C. Saran ... 98
DAFTAR TABEL
No. Tabel Halaman
1. Penilaian Kinerja Guru ... 18
2. Jumlah Guru SD Negeri di Kecamatan Medang Deras ... 40
3. Lembar Penilaian Kinerja Mengajar Guru Dengan Menggunakan PKG 2013... 42
4. Kisi-kisi Instrumen Angket Kompetensi Pedagogik... 45
5. Kisi-kisi Instrumen Angket Kompetensi Kepribadian... 46
6. Kisi-kisi Instrumen Angket Kompetensi Profesional ... 47
7. Kisi-kisi Instrumen Angket Kompetensi Sosial... 48
8. Ringkasan Karakteristik Data Variabel Kinerja Mengajar Guru ... 54
9. Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Mengajar Guru ... 55
10. Ringkasan Karakteristik Data Variabel Kompetensi Pedagogik ... 56
11. Distribusi Frekuensi Skor Kompetensi Pedagogik ... 56
12. Ringkasan Karakteristik Data Variabel Kompetensi Kepribadian ... 57
13. Distribusi Frekuensi Skor Kompetensi Kepribadian ... 58
14. Ringkasan Karakteristik Data Variabel Kompetensi Profesional ... 59
15. Distribusi Frekuensi Skor Kompetensi Profesional ... 59
16. Ringkasan Karakteristik Data Variabel Kompetensi Sosial ... 60
17. Distribusi Frekuensi Skor Kompetensi Sosial ... 61
18. Tingkat Kecenderungan Variabel Kinerja Mengajar Guru ... 62
19. Tingkat Kecenderungan Variabel Kompetensi Pedagogik ... 63
20. Tingkat Kecenderungan Variabel Kompetensi Kepribadian ... 63
21. Tingkat Kecenderungan Variabel Kompetensi Profesional ... 64
22. Tingkat Kecenderungan Variabel Kompetensi Sosial ... 65
23. Hasil Output Persamaan Regresi Y atas X1... 66
24. Hasil Output Persamaan Regresi Y atas X2... 70
25. Hasil Output Persamaan Regresi Y atas X3... 73
26. Hasil Output Persamaan Regresi Y atas X4... 77
27. Hasil Output Persamaan Regresi Y atas X1, X2, X3, dan X4... 80
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Halaman
1. Paradigma Penelitian ... 35
2. Penentuan Jumlah Sampel Penelitian ... 41
3. Histogram Variabel Kinerja Mengajar Guru ... 55
4. Histogram Variabel Kompetensi Pedagogik... 57
5. Histogram Variabel Kompetensi Kepribadian ... 58
6. Histogram variabel Kompetensi Profesional ... 60
7. Histogram variabel Kompetensi Sosial... 61
8. Hasil Output Pengujian Linieritas Hubungan Variabel Y atas X1... 66
9. Hasil Output Normal Plot Data Kinerja Mengajar Guru ... 67
10. Hasil Output Homogenitas Data Kinerja Mengajar Guru atas Kompetensi Pedagogik ... 68
11. Hasil Output Pengujian Linieritas Hubungan Variabel Y atas X2... 69
12. Hasil Output Normal Plot Data Kinerja Mengajar Guru atas Kompetensi Pedagogik ... 71
13. Hasil Output Homogenitas Data Kinerja Mengajar Guru atas Kompetensi Kepribadian ... 72
14. Hasil Output Pengujian Linieritas Hubungan Variabel Y atas X3... 73
15. Hasil Output Normal Plot Data Kinerja Mengajar Guru atas Kompetensi Profesional ... 74
16. Hasil Output Homogenitas Data Kinerja Mengajar Guru atas Kompetensi Profesional ... 75
17. Hasil Output Pengujian Linieritas Hubungan Variabel Y atas X4... 76
18. Hasil Output Normal Plot Data Kinerja Mengajar Guru atas Kompetensi Sosial ... 78
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Halaman
1. Instrumen Angket... 104
2. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Kompetensi Pedagogik... 114
3. Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Instrumen Angket Kompetensi Pedagogik ... 115
4. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Kompetensi Kepribadian... 117
5. Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Instrumen Angket Kompetensi Kepribadian ... 118
6. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Kompetensi Profesional ... 120
7. Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Instrumen Angket Kompetensi 8. Profesional ... 121
9. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Kompetensi Sosial... 123
10. Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Instrumen Angket Kompetensi Sosial ... 124
11. Data Induk Variabel Penelitian ... 126
12. Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian ... 129
13. Linieritas dan Normalitas Y atas X1... 143
14. Linieritas dan Normalitas Y atas X2 ... 147
15. Linieritas dan Normalitas Y atas X3 ... 151
16. Linieritas dan Normalitas Y atas X4 ... 155
17. Uji Independensi Antar Variabel Bebas... 159
18. Korelasi Sederhana Antar Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat ... 161
19. Korelasi Parsial ... 163
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan
manusia dan sebagai wahana pengembang sumber daya manusia. Melalui
pendidikan manusia dapat melepaskan diri dari keterbelakangan. Pendidikan
juga mampu menanamkan kapasitas baru bagi manusia dalam mempelajari
pengetahuan dan keterampilan baru, sehingga dapat diperoleh manusia yang
produktif (Sutarto, 1999). Senada dengan itu, Nurhadi (2003) menyatakan
bahwa, “Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor
pendidikan”. Berdasarkan pernyataan tersebut di atas, tidaklah salah jika
disimpulkan bahwa pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam
rangka meningkatkan kualitas, kemajuan, dan perkembangan suatu negara
pada umumnya dan generasi muda pada khususnya. Berdasarkan laporan
Human Development Index (HDI) yang dikeluarkan UNDP melaporkan pada
tahun 2004 Indonesia berada pada rangking 111 dari 174 negara yang diteliti.
Hal ini menggambarkan daya saing Indonesia masih jauh dari memuaskan.
Oleh karena itu, pembaruan pendidikan harus selalu dilakukan dalam
rangka peningkatan kualitas pendidikan nasional. Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 Pasal 3 menyatakan:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
2
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demikratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut, dalam tatanan mikro
pendidikan harus mampu menghasilkan SDM berkualitas dan profesional.
Dalam mempersiapkan SDM, pemerintah harus memfokuskan diri pada
peningkatan kemampuan guru. Hal ini mengingat guru merupakan komponen
paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan. Murphy
dalam Mulyasa (2007:8) menyatakan bahwa keberhasilan pembaharuan
sekolah sangat ditentukan oleh gurunya, karena guru adalah pemimpin
pembelajaran, fasilitator, dan sekaligus merupakan pusat inisiatif
pembelajaran. Karena itu, guru harus senantiasa mengembangkan diri secara
mandiri serta tidak tergantung pada inisiatif kepala sekolah dan supervisor.
Dalam artian guru harus mampu menjadi tenaga profesional di bidangnya.
Guru profesional adalah guru yang mengedepankan mutu dan kualitas
layanan dan produknya, layanan guru harus memenuhi standarisasi kebutuhan
masyarakat, bangsa, dan pengguna serta memaksimalkan kemampuan peserta
didik berdasar potensi dan kecakapan yang dimiliki masing-masing individu
(Yamin dan Maisah, 2010: 28). Supriadi (1998:11) mengemukakan bahwa
untuk menjadi profesional, seorang guru dituntut: (1) Mempunyai komitmen
pada peserta didik dan proses belajarnya; (2) Menguasai secara mendalam
bahan/ mata pelajaran yang diajarkannya serta cara mengajarnya kepada
peserta didik; (3) Bertanggung jawab memantau hasil belajar peserta didik
3
yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya; dan (5) seyogyanya
merupakan bagian dari masyarakat dalam lingkungan profesinya.
Melihat peran dan posisi strategis yang dihadapi guru dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut, maka sudah selayaknya
jika guru senantiasa meningkatkan kemampuan profesionalnya dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya. Artinya agar kualitas anak didiknya
meningkat. Akan tetapi kenyataan menunjukkan bahwa kualitas guru yang ada
cenderung kurang memuaskan. Dari hasil pengamatan yang peneliti lakukan
pada beberapa SD di Kecamatan Medang Deras menunjukkan masih banyak
guru yang belum memaksimalkan waktunya dalam mengajar di sekolah. Lebih
dari 50% dari 50 orang guru SD yang diamati menunjukkan gejala sebagai
berikut: (1) tidak memiliki RPP yang baik; (2) masih menggunakan metode
ceramah untuk menyampaikan materi pelajaran keterampilan; (3) malas
membimbing siswa mengerjakan contoh soal di kelas; (4) senang bercerita
dengan teman sejawat saat pelajaran; (5) tidak suka bercerita tentang anak
didik kepada orang tua; (6) tidak menyukai anak yang aktif bertanya di kelas;
(7) sering pulang lebih awal dengan berbagai alasan, dan lain sebagainya.
Hasil ini juga dibenarkan beberapa kepala SD di Kecamatan Medang
Deras, yang mengaku guru sering tidak hadir di sekolah ketika ia bertugas di
luar sekolah. Selain itu, guru tidak berniat menggunakan metode mengajar
terbaru yang lebih memotivasi siswa untuk belajar mandiri dengan alasan sulit
digunakan dan tidak cocok dengan materi pelajaran. Hasil evaluasi Tim
4
menunjukkan: guru-guru tidak mampu membuat RPP dengan benar dan hanya
mengganti tahun pada RPP lama untuk dikumpulkan. Selain itu, guru tidak
suka bila diberi masukan dalam memberikan materi di kelas untuk
peningkatan kemampuan mengajarnya.
Keadaan di atas jelas menunjukkan bahwa guru belum dapat bekerja
sesuai tuntutan tugasnya. Smith dalam Sedarmayanti (2001:50) menyatakan
kinerja adalah “...output drive from processes, human or otherwise”,
jadi kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses. Mathis
(2002:78), mengungkapkan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang
dilakukan atau tidak dilakukan seseorang. Sedangkan Sutrisno (2010:172)
menyatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja seseorang dilihat pada aspek
kualitas, kuantitas, waktu kerja, dan kerjasama untuk mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan organisasi. Dari beberapa pendapat di atas dapat diartikan
bahwa kinerja berhubungan dengan hasil kerja yang telah dicapai seseorang
dalam organisasi, yang dapat dilihat dari aspek kualitas maupun kuantitas dari
pekerjaan itu sendiri.
Salah satu faktor yang mempunyai hubungan dengan kinerja mengajar
guru adalah faktor kompetensi guru. Mulyasa (2007:26 mengemukakan
kompetensi diartikan dan dimaknai sebagai perangkat perilaku efektif yang
terkait dengan eksplorasi dan investigasi, menganalisis dan memikirkan, serta
memberikan perhatian, dan mempersepsi yang mengarahkan seseorang
menemukan cara-cara untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan
5
2005 mensyaratkan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya harus
memenuhi empat kompetensi, yaitu: (1) kompetensi kepribadian;
(2) kompetensi pedagogik; (3) kompetensi profesional; dan (4) kompetensi
sosial. Dengan memiliki kompetensi yang dipersyaratkan, maka akan tercipta
guru-guru yang profesional di bidangnya.
Dengan adanya peningkatan kompetensi guru dapat ditingkatkan
kinerja mengajar guru. Untuk membuktikan hal tersebut, perlu dilakukan
pengkajian dan penelitian yang berjudul hubungan antara kompetensi guru
dengan kinerja mengajar guru SD di Kecamatan Medang Deras Kabupaten
Batu Bara.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja mengajar
guru guru, antara lain: pekerjaan yang menarik, upah yang baik, lingkungan
atau suasana kerja yang baik, kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja
yang keras, tingkat pendidikan, kompetensi, motivasi, dan kesempatan
berprestasi.
C. Pembatasan Masalah
Masalah kinerja mengajar guru sangat kompleks dan dipengaruhi
banyak faktor, namun dalam penelitian ini dibatasi hanya pada kompetensi
6
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
Subjek dalam penelitian ini dibatasi hanya pada guru SD Negeri di Kecamatan
Medang Deras Kabupaten Batu Bara.
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah disebutkan di atas,
maka rumusan masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan antara kompetensi pedagogik dengan kinerja
mengajar guru SD Negeri di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu
Bara.
2. Apakah terdapat hubungan antara kompetensi kepribadian dengan kinerja
mengajar guru SD Negeri di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu
Bara.
3. Apakah terdapat hubungan antara kompetensi profesional dengan kinerja
mengajar guru SD Negeri di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu
Bara.
4. Apakah terdapat hubungan antara kompetensi sosial dengan kinerja
mengajar guru SD Negeri di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu
Bara.
5. Apakah terdapat hubungan antara kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial dengan secara
bersama-sama kinerja mengajar guru SD Negeri di Kecamatan Medang
7
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui:
1. Hubungan antara Kompetensi Pedagogik dengan Kinerja Mengajar Guru
SD Negeri di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.
2. Hubungan antara Kompetensi Kepribadian dengan Kinerja Mengajar Guru
SD Negeri di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.
3. Hubungan antara Kompetensi Profesional dengan Kinerja Mengajar Guru
SD Negeri di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.
4. Hubungan antara Kompetensi Sosial dengan Kinerja Mengajar Guru SD
Negeri di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.
5. Hubungan antara Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian,
Kompetensi Profesional, dan Kompetensi Sosial dengan secara
bersama-sama Kinerja Mengajar Guru SD Negeri di Kecamatan Medang Deras
Kabupaten Batu Bara.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Manfaat secara teoretis dalam penelitian ini adalah dapat menambah
khasanah ilmu pengetahuan atau mengembangkan wawasan baru dalam
peningkatan kinerja mengajar guru guru, dan sebagai masukan atau
8
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kinerja mengajar
guru dalam peningkatan mutu pendidikan.
2) Sebagai bahan masukan dalam melihat keterhubungan antara
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial dalam upaya meningkatkan
kinerja mengajar guru.
b. Bagi Kepala Sekolah
1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan
kompetensi sosial guru dalam mengajar.
2) Sebagai bahan masukan dalam upaya terus meningkatkan kinerja
mengajar guru.
c. Bagi Sekolah
Memberikan masukan tentang upaya peningkatan kinerja mengajar
guru dalam mengajar, mengingat kinerja mengajar guru dapat
dipengaruhi oleh kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:
1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kompetensi
pedagogik dengan kinerja mengajar guru pada guru SD di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara, artinya semakin baik kompetensi pedagogik maka semakin baik juga kinerja mengajar guru pada guru SD di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.
2. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kompetensi
kepribadian dengan kinerja mengajar guru pada guru SD di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara, artinya semakin baik kompetensi kepribadian maka semakin baik juga kinerja mengajar guru pada guru SD di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.
3. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kompetensi
profesional dengan kinerja mengajar guru pada guru SD di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara, artinya semakin baik kompetensi profesional maka semakin baik juga kinerja mengajar guru pada guru SD di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.
95
Kabupaten Batu Bara, artinya semakin baik kompetensi sosial maka semakin baik juga kinerja mengajar guru pada guru SD di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.
5. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan
kompetensi sosial dengan kinerja mengajar guru pada guru SD di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara, artinya semakin baik kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial maka semakin baik juga kinerja mengajar guru pada guru SD di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.
B. Implikasi
Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, di antaranya:
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, maka upaya
meningkatkan kinerja mengajar guru adalah dengan meningkatkan
kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam membimbing dan mengarahkan pengembangan siswa melalui pembelajaran secara efektif sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan. Untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dapat dilakukan beberapa upaya, di antaranya: pemahaman terhadap peserta didik, perancangan
pembelajaran, penyusunan program pembelajaran, pelaksanaan
96
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik. Dengan demikian, kompetensi pedagogik akan menjadi semakin baik. Nantinya hal ini akan dapat meningkatkan kinerja mengajar guru dalam bekerja di sekolah.
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, maka upaya
meningkatkan kinerja mengajar guru adalah dengan meningkatkan
kompetensi kepribadian. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan dan keahlian khusus yang harus dimiliki guru untuk dapat menjalankan tugas
dan kewajibannya dengan sebenar-benarnya. Untuk meningkatkan
kompetensi kepribadian dapat dilakukan beberapa upaya, di antaranya: kepribadian yang mantap, stabil, dan dewasa, disiplin, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Dengan demikian, kompetensi kepribadian akan menjadi semakin baik. Nantinya hal ini akan dapat meningkatkan kinerja mengajar guru dalam bekerja di sekolah.
3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, maka upaya
meningkatkan kinerja mengajar guru adalah dengan meningkatkan
kompetensi profesional. Kompetensi profesional adalah kemampuan guru menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam terhadap kurikulum dan substansi keilmuannya. Untuk meningkatkan kompetensi profesional dapat dilakukan beberapa upaya, di antaranya: memahami
jenis-jenis materi pembelajaran, mengurutkan materi pembelajaran,
97
semakin baik. Nantinya hal ini akan dapat meningkatkan kinerja mengajar guru dalam bekerja di sekolah.
4. Dengan diterimanya hipotesis keempat yang diajukan, maka upaya
meningkatkan kinerja mengajar guru adalah dengan meningkatkan
kompetensi sosial. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk menempatkan dirinya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat dan mampu mengembangkan tugas sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Untuk meningkatkan kompetensi sosial dapat dilakukan beberapa upaya, di antaranya: mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan, dan mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/ wali. Dengan demikian, kompetensi sosial akan menjadi semakin baik. Nantinya hal ini akan dapat meningkatkan kinerja mengajar guru dalam bekerja di sekolah. 5. Dengan diterimanya hipotesis kelima yang diajukan, maka upaya
meningkatkan kinerja mengajar guru adalah dengan meningkatkan
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kinerja mengajar guru merupakan hasil kerja guru dalam pelaksanakan pekerjaannya di sekolah, dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Dengan adanya upaya peningkatan pada
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan
98
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan kinerja mengajar guru, disarankan kepada guru untuk berkeinginan melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan kompetensi pedagogiknya, di antaranya: berusaha terus untuk memahami peserta didik, merancang pembelajaran dan menyusun program pembelajaran yang sesuai kemampuan peserta didik, serta melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan melakukan evaluasi hasil belajar untuk pengembangan peserta didik. Diharapkan dengan berbagai upaya ini akan dapat mengoptimalkan kinerja mengajar guru guru di sekolah.
2. Untuk meningkatkan kinerja mengajar guru, disarankan kepada guru untuk berkeinginan melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan kompetensi kepribadiannya, di antaranya: mengembangkan kepribadian yang mantap, stabil, dan dewasa, disiplin, arif, dan berwibawa dalam mengajar peserta didik, dapat menjadi teladan bagi peserta didik, dan menunjukkan akhlak mulia dalam setiap pekerjaan di sekolah. Diharapkan dengan berbagai upaya ini akan dapat mengoptimalkan kinerja mengajar guru guru di sekolah. 3. Untuk meningkatkan kinerja mengajar guru, disarankan kepada guru untuk
99
mengorganisasikan materi pembelajaran dengan baik, serta dapat
menyediakan dan mendayagunakan sumber pembelajaran. Diharapkan dengan berbagai upaya ini akan dapat mengoptimalkan kinerja mengajar guru guru di sekolah.
4. Untuk meningkatkan kinerja mengajar guru, disarankan kepada guru untuk berkeinginan melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan kompetensi sosialnya, di antaranya: mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik di dalam dan di luar kelas, mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama guru di sekolah, serta mampu menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua/ wali. Diharapkan dengan berbagai upaya ini akan dapat mengoptimalkan kinerja mengajar guru guru di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Abu dan Achmad Rohani. 1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta:
Rineka Cipta
Anoraga, Panji. 2009.Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta
Arifin, I 2000. “Profesionalisme Guru sebagai Wacana Dalam Reformasi
Pendidikan. Simposium Nasional Pendidikan” di Universitas Gajah
Mada. Halaman 24
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta
_________________. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan
Profesional. Jogjakarta: Power Books (Ihdina)
Bafadal, Ibrahim. 2003. Peningkatan Profesionalisme Guru. Jakarta: Bumi Aksara
Balitbang Diknas, “Peningkatan Kemampuan Profesional dan Kesejahteraan
Guru, Departemen Pendidikan Nasional”, (Online) http://www.
diknas.go.id
Brandt, R. 1993. “What You Mean Profesional? Educational Leadership”, No. 6,
March
Cook. Macaulay. 1997.Perfect Empowerment(terjemaahan). Jakarta: Gramedia
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Depdiknas. 2000. Manajemen Peningkatan Profesionaltas Tenaga Pendidik.
Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Dirjen Dikdasmen
93
Hadari, Nawawi. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press
Hasibuan, J.J. 2006.Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Heidjrachman, Ranupandoyo. 1990.Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE
Laeham dan Wexley. 1982. Increasing Productiviy Through Performance
Appraisal. USA: Addison-Wesley Publishing Company Inc.
Mali, Paul. 1976. Improving Total Productivity, MBO Strategies for Business Goverment and not for Profil Organization. Toronto: John Wiley & Sons
Mukhadis, A. 2004. “Standar dan Sertifikasi Kompetensi Refresentasi
Penjaminan Mutu Profesionalisme Guru di Indonesi pada Abad Pengetahuan”. Surabaya: Seminar Nasional Pendidikan
Mulyasa, E. 2007. Standard Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja
Rosdakarya
__________. 2011. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Ravianto. 1990.Produktivitas dan Manusia Indonesia. Jakarta: SIUP
Robbins, Stephen P. 2006.Perilaku Organisasi. Jakarta: Indeks
Roqib, Moh. dan Nurfuadi. 2009. Kepribadian Guru, Upaya Mengembangkan
Kepribadian Guru Yang Sehat di Masa Depan. Yogyakarta:
GrafindoLitera Media
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:
Mandar Maju
Sinungan, Muchdarsah. 2008. Produktivitas, Apa dan Bagaimana. Jakarta:
Angkasa Persada
Sirait, Justine T. 2006.Memahami Azas-Azas Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Dalam Organisasi. Jakarta: Grasindo
Sudjana. 1992.Metode Statistika.Bandung: Tarsito
94
Sutermeister, Robert A. 1976. People and Productiviy. New York: McGraw Hill
Book Company
Tilaar, H.A.R. 2002.Membenahi Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Jakarta: Sinar Grafika
Usman, Moh. Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Wibowo, Mungkin Eddy. 2004. Standarisasi, Sertifikasi, dan Lisensi Profesi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Surabaya: Seminar Nasional
Pendidikan
Yamin, Martinis dan Maisah. 2010. Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung
Persada
Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. 2009.Manajemen Sumber Daya Manusia: Teori,