• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Adjustable Fuse T1 612012702 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Adjustable Fuse T1 612012702 BAB II"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

4 BAB II

SISTEM DASAR ADJUSTABLE FUSE

2.1 Gambaran Alat

[image:1.595.97.509.207.621.2]

Adjustable Fuse yang dirancang merupakan smart device yang berperan sebagai pengganti sekering konvensional. Sekering konvensional yang dimaksud adalah sekering yang banyak beredar di pasaran saat ini. Macam-macam sekering konvensional yang ada di pasaran seperti sekering keramik, sekering otomatis, dan sekering model Mini Circuit Breaker. Sekering konvensional yang banyak beredar di pasaran saat ini dapat ditunjukkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Macam-macam sekering konvensional: (a) Sekering keramik, (b) Sekering Otomatis, (c) Mini Circuit Breaker

(2)

batas arus, terdapat user interface yang berupa sebuah key-pad untuk memasukkan nilai batas arus dan LCD penampil sebagai output untuk menampilkan nilai batas arus yang dipilih pengguna. Untuk dapat membatasi besarnya arus yang mengalir, alat ini dirancang hanya dapat bekerja pada jejala listrik satu phase dengan dengan frekuensi 50 Hz.

Alat yang dirancang ini nantinya akan dipasang pada instalasi listrik rumahan menggantikan sekering konvensional yang sudah ada. Pemasangan alat ini diletakkan setelah kWh meter seperti pemasangan terminal sekering pada umumnya.

[image:2.595.100.506.214.607.2]

2.2 Sistem Kerja Alat

Gambar 2.2. Cara kerja sistem

(3)

yang berlaku, maka secara otomatis alat ini akan memutus aliran listrik. Selama selang 60 detik, alat ini akan memberikan peringatan kepada pengguna berupa sinyal suara melalui buzzer, sekaligus menampilkan data nilai arus dan tegangan pada LCD penampil. Secara otomatis alat ini akan mengalirkan arus listrik kembali setelah selang waktu 60 detik. Proses ini akan berulang sebanyak tiga kali. Apabila alat ini sudah mengalami kondisi tripping sebanyak tiga kali, maka secara otomatis alat ini akan memutus aliran listrik secara permanen dan alat ini membutuhkan penekanan pada tombol reset agar dapat bekerja kembali. Alat ini membutuhkan sumber tegangan 12 volt sebagai catu daya.

2.3 Unit Antarmuka Pengguna

Unit antarmuka adalah unit yang berperan sebagai jembatan untuk terjadinya interaksi antara pengguna dan alat. Alat ini menggunakan keypad 4×4 dan LCD karakter 20×4 sebagai unit antarmuka pengguna.

[image:3.595.96.507.192.681.2]

Scanning keypad 4×4 digunakan sebagai media untuk memasukkan data. LCD karakter 20×4 digunakan untuk menampilkan data masukan dan data keluaran yang telah diolah oleh unit pemroses.

(4)

2.4 Unit Pemroses

Unit pemroses adalah unit yang bertugas untuk mengolah data yang masuk menjadi data keluaran yang dikehendaki oleh pengguna. Alat ini menggunakan mikrokontroler ATmega32 sebagai unit pemroses. Berikut adalah spesifikasi dari ATmega 32[7] :

1. 32kbytes Program Memory 2. 1024 bytes EEPROM 3. 2kbytes internal SRAM 4. Tegangan operasi 2.7-5.5Volt

5. Dapat dioperasikan dengan frekuensi: 0-16MHz 6. 32 I/O yang dapat diprogram secara terpisah 7. 9 sumber interrupt

[image:4.595.101.505.158.626.2]

8. Dilengkapi dengan tiga sumber Timer/Counter dengan satu buah lebar data 16bit dan 2 buah lebar data 8bit.

(5)

2.5 Unit Keluaran

[image:5.595.99.506.172.599.2]

Unit ini menampilkan data masukan yang telah diproses oleh unit pemroses. Data yang ditampilkan adalah sebuah sinyal ON/OFF ke sebuah Solid State Relay untuk memutuskan aliran listrik dan Buzzer sebagai keluaran suara.

Gambar 2.5. Unit keluaran pada Adjustable Fuse

(6)

Dalam unit keluaran ini, terdapat juga sebuah buzzer yang akan memperingatkan pengguna ketika terjadi kondisi tripping. Tanda peringatan yang dikeluarkan oleh buzzer berlangsung selama 60 detik. Selain Solid State Relay dan Buzzer, terdapat juga data logger dalam unit keluaran ini. Data logger ini berfungsi sebagai pencatat data saat terjadi kondisi tripping. Data yang terdapat dalam data logger berisi mengenai nilai arus, nilai tegangan, tanggal dan waktu saat terjadinya tripping. Data ini akan disimpan dengan format file.txt pada kartu memory.

2.6 Komponen Pembentuk Sistem

Untuk merancang dan merealisasikan Adjustable Fuse sistem mempunyai beberapa komponen yang memiliki fungsi masing-masing.

1. Mikrokontroler 2. Keypad 4×4 3. LCD 20×4 4. Transistor 5. Solid State Relay 6. Buzzer

7. Sensor Arus ACS712

8. AC Voltage Tranducer model AVS075-SD-420E 9. Modul Real Time Clock DS1307

Gambar

Gambar 2.1. Macam-macam sekering konvensional: (a) Sekering
Gambar 2.2. Cara kerja sistem
Gambar 2.3. Antarmuka pengguna pada Adjustable Fuse
Gambar 2.4. Modul Mikrokontroler Atmega32
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada daerah cut-off , MOSFET tidak dalam keadaan on , karena tegangan gerbang- sumber tidak cukup besar sehingga arus tidak dapat mengalir dari pin penguras

Gambar 4.20 menunjukkan antarmuka pengguna untuk melakukan instalasi driver mouse yang telah dirancang pada sistem operasi Windows 7. Setelah proses

Pada Gambar 4.13 adalah grafik arus keseluruhan sistem kondisi surut tanpa beban, terlihat bahwa arus yang mengalir pada generator mengalami naik-turun yang tidak

Efek Peltier adalah kebalikan dari efek Seebeck dimana arus listrik akan menghasilkan perbedaan temperatur (panas dan dingin) pada junction dari dua material logam

Kompor listrik ini akan bekerja menggunakan prinsip kerja induksi elektromagnetik dengan menggunakan kumparan sebagai pembangkit medan magnet yang nantinya

Keuntungan lainnya adalah dapat mengatur konsumsi arus listrik dengan tetap mempertahankan besar tegangan yang diinginkan, sehingga ballast elektronik dapat

Relay bekerja menggunakan prinsip elektromagnetik yang bertujuan untuk menggerakan kontak saklar, sehingga dengan arus listrik yang kecil relay mampu mengidupkan

Alat ini dapat memberikan peringatan pada LCD ketika suhu lingkungan melebihi batas maksimal suhu tanaman yang dipilih.. Sensor SRF dapat bekerja dengan baik untuk