• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye Imunisasi Dewasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kampanye Imunisasi Dewasa."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

i Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS HASIL TUGAS AKHIR ... v

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 4

1.3 Tujuan Perancangan ... 4

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 4

1.5 Skema Perancangan ... 6

BAB II. LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Kampanye ... 7

2.1.1 Definisi Kampanye ... 7

(2)

ii Universitas Kristen Maranatha

2.2 Teori Perancangan Kampanye ... 10

2.2.1 Segmentasi ... 10

2.2.2 Targeting ... 11

2.2.3 Positioning ... 11

2.2.4 SWOT ... 11

2.2.5 Tagline ... 12

BAB III. DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 13

3.1 Data dan Fakta ... 13

3.1.1 Departemen Kesehatan ... 13

3.1.2 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis ... 16

3.1.3 Hasil Kuisioner ... 18

3.1.4 Wawancara dengar Dr.Prayudi Santoso ... 26

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 26

3.2.1 Segmenting ... 28

3.2.2 Targeting ... 28

3.2.3 Positioning ... 28

(3)

iii Universitas Kristen Maranatha

BAB IV. PEMECAHAN MASALAH ... 30

4.1 Konsep Komunikasi ... 30

4.1.1 Font ... 32

4.2 Konsep Kreatif ... 33

4.3 Konsep Media ... 34

4.4 Biaya ... 36

4.5 Hasil Karya ... 37

4.5.1 Logo ... 37

4.5.2 Poster ... 38

4.5.3 Iklan Majalah ... 45

4.5.4 Iklan Urinoir ... 46

4.5.5 Brosur ... 47

4.5.6 X-banner ... 48

4.5.7 Spanduk ... 49

4.5.8 Website ... 50

4.5.9 Web banner ... 52

4.5.10 Kartu Imunisasi Dewasa ... 54

4.5.11 Gimmick ... 55

4.5.12 Ambience Media ... 59

(4)

iv Universitas Kristen Maranatha

BAB V. PENUTUP ... 62

5.1 Kesimpulan ... 62

5.2 Saran Penulis ... 62

5.3 Kata Penutup ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64

DAFTAR ISTILAH ... 65

LAMPIRAN ... 66

RIWAYAT HIDUP ... 67

(5)

v Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Dinkes ... 13

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Dinkes ... 15

Gambar 4.5.1 Logo Imunisasi-Dewasa ... 37

Gambar 4.5.2.1 Poster Teaser ... 38

Gambar 4.5.2.2 Poster Influenza ... 39

Gambar 4.5.2.3 Poster Tetanus ... 40

Gambar 4.5.2.4 Poster Hepatitis ... 41

Gambar 4.5.2.5 Poster Serviks ... 42

Gambar 4.5.2.6 Poster Talkshow ... 43

Gambar 4.5.2.7 Poster Ruang Tunggu dokter ... 44

Gambar 4.5.3 Iklan Majalah ... 45

Gambar 4.5.4 Iklan Urinoir ... 46

Gambar 4.5.5 Brosur ... 47

Gambar 4.5.6 X Banner ... 48

Gambar 4.5.7 Spanduk ... 49

Gambar 4.5.8.1 Website 1 ... 50

Gambar 4.5.8.2 Website 2 ... 50

(6)

vi Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.5.9.1 Web Banner Teaser ... 52

Gambar 4.5.9.2 Web Banner ... 53

Gambar 4.5.10.1 Kartu Imunisasi Dewasa 1 ... 54

Gambar 4.5.10.2 Kartu Imunisasi Dewasa 2 ... 54

Gambar 4.5.10.3 Kartu Imunisasi Dewasa 3 ... 55

Gambar 4.5.11.1 Gimmick Baju ... 55

Gambar 4.5.11.2 Gimmick Topi ... 56

Gambar 4.5.11.3 Gimmick Gelas ... 56

Gambar 4.5.11.4 Gimmick Pulpen ... 56

Gambar 4.5.11.5 Gimmick Payung ... 57

Gambar 4.5.11.6 Gimmick Paper Bag ... 57

Gambar 4.5.11.7 Gimmick Pin ... 58

Gambar 4.5.11.8 Gimmick Stiker ... 58

Gambar 4.5.12.1 Ambience Truk ... 59

(7)

1

Universitar Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Pendahuluan

Saat ini program imunisasi di indonesia sudah berjalan namun masih sebatas imunisasi anak-anak saja Manfaat imunisasi pada anak telah diyakini dapat mencegah penularan berbagai penyakit infeksi. sedangkan untuk imunisasi-dewasa sendiri belum berjalan secara baik, namun masih dalam skala kecil dan baru mencakup jumlah penyakit yang terbatas, yakni: Hepatitis A, B dan demam Tifoid, Meningokok dan Influenza. Kedua vaksin yang disebutkan terakhir terutama diberikan pada calon jemaah Haji.Tapi menurut data yang di peroleh dukungan untuk perluasan kegiatan imunisasi-dewasa berupa kepedulian tenaga kesehatan, ketersediaan layanan yang merata dan pedoman imunisasi-dewasa sangat diperlukan.

Pada pertemuan tahunan American Society of Internal Medicine di Atlanta, Amerika Serikat tahun 2001 terungkap bahwa imunisasi pada orang dewasa dapat mencegah kematian seratus kali lipat dibandingkan dengan anak, nyatalah imunisasi tak hanya bermanfaat untuk anak namun juga sangat bermanfaat untuk orang dewasa.

(8)

2

Universitar Kristen Maranatha

Manfaat imunisasi pada anak telah lama diyakini dapet mencegah penularan berbagai penyakit infeksi. Namun banyak petugas kesehatan yang belum meyakini manfaat dari imunisasi-dewasa ini, oleh sebab itu tidaklah mengherankan bila orang awam pun banyak yang tidak/belum memahaminya.

Dalam mendukung dan melanjutkan program Indonesia Sehat 2011, kegiatan pencegahan penyakit termasuk imunisasi merupakan upaya penting, termasuk pelaksanaan imunisasi-dewasa. Untuk itu perlu ditingkatkan pemahaman petugas medis dan masyarakat tentang manfaat imunisasi dewasa. Perlu disediakan layanan imunisasi-dewasa yang merata serta terjangkau biayanya. Perlu melibatkan pihak-pihak lembaga kesehatan seperti asuransi untuk membantu masalah pembiayaan imunisasi-dewasa. Sebenarnya, mengapa orang dewasa masih tetap membutuhkan imunisasi? Hal ini disebabkan beberapa hal. Salah satunya karena pemberian imunisasi pada saat kecil tidak dapat menjamin adanya kekebalan untuk seumur hidup.

Imunisasi bisa menghemat 20 – 25 kali biaya kesehatan nasional. Saat ini program imunisasi kurang berjalan karena implementasi kebijakan kesehatan di tingkat pusat dan daerah tidak konsisten. Dan mengingat tingginya efektifivitas biaya itu, imunisasi juga telah menjadi kebijakan global di banyak Negara (Kompas).

Meski manfaat imunisasi pada orang dewasa nyata, namun kegiatan imunisasi dewasa di Indonesia masih pada tahap awal. Diharapkan di masa depan kegiatan imunisasi dewasa dapat menyusul imunisasi pada anak dalam mencapai Indonesia Sehat 2011.

(9)

3

Universitar Kristen Maranatha

Tak banyak orang yang tahu bahwa individu dewasa pun sebaiknya diberikan imunisasi. Imunisasi juga terbukti menurunkan angka kesakitan dan kematian masyarakat pada umumnya. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat menyebabkan minimnya pengetahuan masyarakat pada imunisasi orang dewasa. Hal ini disebabkan karena pemberian imunisasi pada saat kecil tidak dapat menjamin adanya kekebalan untuk seumur hidup. (Kompas)

Imunisasi membuat kita sehat dan sama penting nya dengan diet dan olahraga dalam menjaga kesehatan serta aman dan efektif. Imunisasi bisa menjaga kesehatan sehingga biaya perawatan penyakit akan lebih murah dan produktivitas tetap terjaga. (Kompas) , Memang Imunisasi terkesan memakan biaya, namun sesungguhnya dana yang dikeluarkan untuk kesehatan jauh lebih rendah dibanding ketika harus terbaring sakit (Farmacia).

Kaitannya dengan bidang DKV yaitu DKV dapat menjadi salah satu sarana untuk memajukan imunisasi dewasa di Indonesia dengan membuat kampanye terhadap imunisasi pada orang dewasa, agar semakin di kenal oleh kalayak dan dapat berkembang pesat kedepannya. Diharapkan dengan membuat kampanye dan strategi yang baik, masyarakat mengerti dampak positif dari imunisasi dewasa.

(10)

4

Universitar Kristen Maranatha 1.2Permasalahan dan ruang lingkup

Berdasarkan pada latar belakang yang telah di uraikan di atas maka di dapat beberapa masalah yaitu :

- Bagaimana menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya imunisasi pada orang dewasa?

- Bagaimana merubah mindset masyarakat bahwa imunisasi hanya untuk anak-anak?

Permasalahan yang akan dibahas / ruang lingkup yang akan dikerjakan adalah berupa pembuatan kampanye sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tenang ada dan pentingnya imunisasi-dewasa, merubah mindset masyarakat bahwa imunisasi hanya untuk anak-anak saja. Secara skala kampanye ini akan dilakukan di Kota Bandung.

1.3Tujuan perancangan

Berdasarkan uraian permasalahan dan ruang lingkup di atas, maka berikut terdapat beberapa tujuan perancangan, yaitu:

- Agar orang dewasa mengerti manfaat dan pentingnya imunisasi pada orang dewasa

- Diharapkan masyarakat dapat menghilangkan anggapan dan kesan bahwa imunisasi hanya untuk anak-anak.

1.4 Sumber dan Teknik pengumpulan data

(11)

5

Universitar Kristen Maranatha

Penulis menggunakan sumber data primer yang berupa observasi dan wawancara terhadap Dr. Prayudi Santoso ,SpPD-KP-M.kes FINASIM, serta literatur, sedangkan sumber data sekundernya berupa kuesioner yang disebar secara acak kepada warga Kota Bandung. Penulis juga mengumpulkan data dari internet sebagai pelengkap.

Observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap objek baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal yang diketahui.

Wawancara adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan juga. Ciri utama dari wawancara adalah kontak langsung dengan tatap muka (face to face relationship) antara si pencari informasi dengan sumber informasi (interviewer

dan information hunter).

Yang dimaksud dengan studi pustaka adalah suatu kegiatan pengumpulan data dan informasi dari berbagai sumber, seperti buku-buku yang memuat berbagai ragam kajian teori yang dibutuhkan penulis.

Sedangkan yang dimaksud dengan media internet adalah pengumpulan data-data dan informasi yang dibutuhkan penulis menggunakan media internet.

(12)

6

(13)

Universitar Kristen Maranatha

1

BAB V

PENUTUP

1.1Kesimpulan

Dari hasil observasi lapangan, wawancara, kuisioner, pengumpulan data dan

finalisasi desain akhir diperoleh kesimpulah bahwa:

• Kurangnya informasi dari pemerintah akan kesehatan bangsa. Ini dapat

dilihat dari belum adanya kampanye serupa.

• Dibutuhkan suatu citra atau image yang kuat, visualisasi menarik dan

konsisten serta penyampaian pesan yang efisien akan adanya

Imunisasi-Dewasa.

• Dalam membuat suatu kampanye yang efisien dan tepat sasaran dibutuhkan

pemikiran, perencanaan dan perancangan konsep yang matang, dimulai dari

latar belakang masalah, tujuan, target, konsep, layout dan media kampanye

apa saja yang tepat untuk digunakan.

• Dalam merancang media kampanye dibutuhkan pengetahuan akan target

pasar, animo masyarakat, tujuan dari kampanye sendiri sehingga tidak

melenceng jauh dari tujuan sebenarnya dari kampanye.

• Kampanye yang bagus adalah kampanye yang melakukan pendekatan yang

tepat baik dari sisi fisik dan mental dari target.

• Kampanye bisa dikatakan berhasil apabila kampanye tersebut dapat

mendorong target melakukan tindakan sebagai respon positif terhadap target

(14)

Universitar Kristen Maranatha

2 1.2Saran Penulis

Mahal atau tidak nya suatu kampanye dapat dilihat dari media apa saja yang

digunakan, apakah media itu benar-benar dibutuhkan dan mengena pada target pasar

sebagai sasaran utama. Oleh karena itu, dalam kampanye tidak hanya sekedar

mendesain layout visual saja. Tetapi juga harus memahai target audience kampanye

sendiri agar media yang dikerjakan bisa jadi efektif.

Saran penulis untuk kampanye Imunisasi-Dewasa adalah hati-hati dalam

pemilihan media dan teknik eksekusi dari kampanye sendiri, juga perhatikan pada

bagian eksekusi model jika maemang mau mengangkat kampanye yang

menggunakan fotografi, karena terkadang sketsa yang digunakan tidak semuanya

bisa direalisasikan dalam kenyataan karena keterbatasan teknologi saat ini.

Untuk pihak Universitas Kristen Maranatha sendiri khususnya Fakultas Seni

rupa dan Desain agar selalu dapat terus menciptakan mahasiswa-mahasiswi yang

lebih berkualitas dalam menghadapai kenyataan hidup setelah lulus dan hanya diajari

teori saja ada baiknya juga jika calon mahasiswa dan mahasiswi calon Tugas Akhir

diberikan bekal ilmu seperti:

o Teknik Printing / Offset

o Jenis Bahan (Kertas, Kain, dll)

o Tempat Printing / Offset yang ada di bandung

o Penyusunan Budget

o Studio / Bengkel Desain

o Memperbanyak studi kasus/masalah yang biasa

ditemukan di dunia desain sendiri

karena mahasiswi dan mahasiswa yang menggambil Tugas Akhir sudahlah harus

(15)

Universitar Kristen Maranatha

3 1.3Kata Penutup

Penulis merasa sangat berterimakasih kepada dua dosen pembimbing, yaitu

Bapak Drs Rene Arthur.P dan Bapak Benediktus Dicky Wahyu, S.Sn. yang selalu

sabar dalam mendampingi, memberi masukan dan semangat selama penulis

menjalani proses Tugas akhir.

Juga kepada para dosen penguji, penulis mengucapkan terima kasih atas

masukan, saran dan kritiknya guna membangun penulis agar dapat berkarya lebih

baik.

Penulis juga mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kata-kata atau

perbuatan yang menyinggung pihak manapun, karena hal tersebut di luar kehendak

(16)

1 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Djauzi Samsuridjal, (2003) Konsensur Imunisasi Dewasa, Education Grant Aventis Pasteur divisi PT. Aventis Pharma.

Djauzi Samsuridjal, Sundaru Heru, (2003), Imunisasi Dewasa, FKUI, Jakarta.

Wiryawan, B.Mendiola, (2008), KAMUS BRAND A-Z, Jakarta, Red&Wine Publishing.

Venus Antar, (2010), Manajemen Kampanye, Simbiosa Rekatama Media.

http://www.uptodate.com/contents/pneumococcal-vaccination-in-adults?source=search_result&selectedTitle=8%7E150

Referensi

Dokumen terkait

Karena dari 11 kriteria yang menjadi acuan dalam menilai area beresiko, 4 kriteria pokok di dominasi oleh kecamatan batu aji, diantaranya persentase jumlah penduduk yang

Oleh karena itu, pada penelitian kali ini, akan dibuat komposit silicone rubber dengan filler serat tandan kosong kelapa sawit dengan menambahkan material Barium

Banyaknya pengguna internet saat ini kususnya layanan wireless GSM membuat semakin banyak pula penyedia layanan internet berbasis wireless GSM, dengan demikian penelitian ini

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak β -glucan pada pakan berpengaruh terhadap total leukosit, limfosit, neutrofil, dan aktivitas aglutinasi, tetapi

Argyris dan Lkert mengkritik model hubungan manusaiwi bahwa seorang bawahan tidak hanya dimotivasi dengan memberikan uang atau keinginan untuk

(1999) juga telah mela- kukan penelitian dengan penanda aktivasi pada ta- naman padi dan telah mendapatkan 14.000 tanaman transgenik fertil yang mengandung paling tidak satu

ditetapkan dalam Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan

Penelitian ini dilakukan untuk memaparkan nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Doa Anak Jalanan NDU\D 0D¶PXQ $IIDQ\ 'DUL penelitian ini ditemukan lima