ABSTRAK
EFEK MENTIMUN (Cucumis sativus) TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH
Cinta Rulita T.P, 2013.
Pembimbing : Dr. dr. Iwan Budiman, MS, MM, MKes, AIF
Prevalensi hipertensi di Indonesia pada daerah urban dan rural berkisar antara 17-21% dan setiap tahun, hipertensi menjadi penyebab 1 dari 7 kematian. Berdasarkan kebiasaan yang beredar di masyarakat, ada bahan alami yang dipercaya dapat menurunkan tekanan darah contohnya mentimun.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui apakah mentimun menurunkan tekanan darah.
Penelitian ini dilakukan pada 30 orang pria dewasa usia 19-23 tahun, dilakukan pengukuran tekanan darah sistolik dan diastolik dalam satuan mmHg setelah dan sebelum meminum 250 ml mentimun pada posisi duduk dan kaki menyentuh lantai dengan menggunakan sphygmomanometer air raksa. Analisis menggunakan uji t berpasangan dengan α=0,05.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa rata-rata tekanan darah setelah meminum mentimun sebesar 102,03/73,77 mmHg lebih rendah dibandingkan tekanan darah rata-rata sebelum meminum mentimun yaitu sebesar 116,67/82,67 mmHg (p<0,01)**.
ABSTRACT
THE EFFECTS OF CUCUMBER (Cucumis sativus) ON
DECREASING BLOOD PRESSURE
Cinta Rulita T.P, 2013
Tutor : Dr. dr. Iwan Budiman, MS, MM, MKes, AIF
Hypertension prevalence in Indonesia, particularly in urban and rural area about 17-21% each year. In fact, hypertension became the cause of 1 of 7 deaths. According to the opinion and habits of people in old and this century, there are natural resource like fruits and vegetables that could decreasing blood pressure and one of them is cucumber.
The objective of this research was to find out if cucumber decreasing blood pressure.
This research was conducted in 30 adult male, aged between 19-23 years old. Systolic and diastolic blood pressure measurement were taken in mmHg after and before drinking 250 ml of cucumber in sitting position and feet lay on the floor, using sphygmomanometer. Statistic analysis used paired t-test (α=0,05).
The result show that the average blood pressure after drinking cucumber was 102.03/73.77 mmHg lower than the average before drinking cucumber that was 116.67/82.67 mmHg (p<0,01)**.
In conclusion, cucumber had effect on decreasing blood pressure.
DAFTAR ISI
1.2 Identifikasi Masalah ... 1
1.3 Tujuan Penelitian ... 1
1.4 Manfaat Penelitian ... 2
1.5 Kerangka Pemikiran ... 2
1.6 Hipotesis Penelitian ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mentimun ... 4
2.1.1 Taksonomi dan Morfologi Mentimun ... 4
2.1.2 Kandungan dan Khasiat Mentimun (Cucumis sativus) ... 8
2.2 Tekanan Darah... 10
2.2.1 Definisi Tekanan Darah... 10
2.2.2 Metode Pengukuran Tekanan Darah ... 11
2.2.3 Sistem Regulasi Tekanan Darah... 15
2.2.4Faktor yang Berpengaruh Dalam Tekanan Darah ... 22
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 33
3.2 Subjek Penelitian ... 33
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian... 33
3.4 Besar Sampel Penelitian ... 34
3.5 Metode Penelitian ... 34
3.5.1 Desain Penelitian ... 34
3.5.2 Data yang Diukur... 34
3.5.3 Analisis Data... 34
3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 35
3.6.1 Variabel Perlakuan ... 35
3.6.2 Variabel Respon ... 35
3.6.3 Definisi Operasional Variabel Perlakuan ... 35
3.6.4 Definisi Operasional Variabel Respon ... 35
3.7 Prosedur Penelitian ... 35
3.8 Uji Pendahuluan ... 37
BAB IV HASIL, PEMBAHASAN DAN PENGUJIAN
HIPOTESIS PENELITIAN
4.1 Hasil dan Pembahasan Penelitian ... 384.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 39
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan... 415.2 Saran ... 41
DAFTAR PUSTAKA ... 42
LAMPIRAN... 45
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Nilai Normal Tekanan Darah ... 11
Tabel 2.2 Definisi Bunyi Korotkoff ... 14
Tabel 2.3 Klasifikasi Tekanan Darah JNC 7... 30
Tabel 2.4 Klasifikasi Hipertensi Pada Usia di Atas 18 Tahun... 30
Tabel 4.1 Tekanan Darah Rata-Rata Sistolik dan Diastolik Setelah dan Sebelum Meminum Mentimun ... 38
Tabel L 2.1 Paired Sample Statistic Tekanan Darah Setelah dan Sebelum Meminum Mentimun ... 46
Tabel L 2.2 Paired Sample Corellation Tekanan Darah Setelah dan Sebelum Meminum Mentimun ... 46
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Informed Consent ... 45 Lampiran II Hasil Uji t Berpasangan untuk Tekanan Darah Setelah dan
DAFTAR SKEMA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampai saat ini hipertensi masih menjadi masalah global karena beberapa hal, antara lain meningkatnya prevalensi hipertensi, masih banyak pasien hipertensi yang masih belum mendapatkan pengobatan, ataupun pasien hipertensi yang sudah mendapatkan pengobatan tapi tekanan darahnya belum mencapai target, serta adanya penyakit penyerta dan komplikasi yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas (Yogiantoro, 2006).
Prevalensi hipertensi di Indonesia pada daerah urban dan rural berkisar antara 17-21%, setiap tahun, hipertensi menjadi penyebab 1 dari 7 kematian (Dinkes-Sulsel, 2007).
Mentimun (Cucumis sativus) mempunyai banyak khasiat. Dalam berbagai uji coba yang dilakukan, ekstrak mentimun berdampak positif jika digunakan untuk mengobati penyakit seperti susah buang air besar, menurunkan kolesterol, meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah hepatitis, sariawan, demam, darah tinggi dan beberapa gangguan kesehatan lainnya (Genie, 2009).
Berdasarkan kebiasaan yang beredar di masyarakat, hipertensi dapat dicegah dengan obat dan juga dengan diet sehat, contohnya mentimun (Makanan Sehat Untuk Mencegah Hipertensi, 2011).
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah mentimun menurunkan tekanan darah.
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
• Menambah pengetahuan mengenai efek mentimun dalam menurunkan tekanan darah.
• Memperoleh terapi adjuvant pada penderita hipertensi yang murah dan mudah didapatkan oleh masyarakat.
1.5. Kerangka Pemikiran
Mentimun memiliki dua kandungan penting yang berfungsi dalam penurunan tekanan darah yaitu kalium dan alfa bloker. Kalium dapat bertindak sebagai ACE-Inhibitor dan juga menurunkan potensial membran sel.
ACE (Angiotensin Converting Enzyme) dihasilkan oleh paru-paru saat terjaadi pengaktifan sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron yang berfungsi mengubah angiotensin I menjadi angiotensin 2 yang bersifat vasokonstriktor dan angiotensin II ini pula akan meranngsang sekresi aldosteron juga anti diuretic hormone (ADH). Fungsi dari aldosteron dan ADH adalah menurunkan reasorbsi air dan natrium di ginjal, sehingga jika reasorbsoinya turun, maka ekskresi air dan Natrium melalui ginjal dalam bentuk urin akan meningkat. Hal ini menyebabkan volume cairan intravaskular akan menurun dan terjadi penurunan tekanan darah.
Potensial membran sel yang turun akibat kalium, menyebabkan terjadinya relaksasi otot polos pembuluh darah perifer dan pada akhirnya terjadi penurunan tekanan darah.
Skema 1.1 Mekanisme M
1.6 Hipotesis Penelitian
Mentimun menurunkan t
e Mentimun Menurunkan Tekanan Darah
an
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Mentimun menurunkan tekanan darah.
5.2 Saran
• Mentimun sebaiknya dikonsumsi 250 ml setiap hari karena sudah teruji menurunkan tekanan darah.
Efek Mentimun Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Cinta Rulita Tiominar Panggabean1, Iwan Budiman2
1.Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung 2. Bagian Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia
ABSTRAK
Latar BelakangPrevalensi hipertensi di Indonesia pada daerah urban dan rural berkisar antara 17-21% dan setiap tahun, hipertensi menjadi penyebab 1 dari 7 kematian. Berdasarkan kebiasaan yang beredar di masyarakat, ada bahan alami yang dipercaya dapat menurunkan tekanan darah contohnya mentimun.
Tujuan PenelitianUntuk mengetahui apakah mentimun menurunkan tekanan darah.
Metode PenelitianBersifat eksperimental semu. Penelitian ini dilakukan pada 30 orang pria dewasa usia 19-23 tahun, dilakukan pengukuran tekanan darah sistolik dan diastolik dalam satuan mmHg setelah dan sebelum mengonsumsi 250 mL red wine pada posisi duduk dan kaki menyentuh lantai dengan menggunakan sphygmomanometer air raksa. Analisis menggunakan uji t berpasangan denganα=0,05.
Hasil Rerata tekanan darah setelah mengonsumsi mentimun sebesar 102,03/73,77 mmHg lebih rendah dibandingkan tekanan darah rerata sebelum mengonsumsi mentimun yaitu sebesar 116,67/82,67 mmHg (p<0,01).
SimpulanMentimun menurunkan tekanan darah
Kata Kunci : Mentimun, Tekanan darah
ABSTRACT
Backgrounds Hypertension prevalence in Indonesia, particularly in urban and rural area about 17-21% each year. In fact, hypertension became the cause of 1 of 7 deaths. According to the opinion and habits of people in old and this century, there are natural resource like fruits and vegetables that could decreasing blood pressure and one of them is cucumber.
ObjectivesTo find out if cucumber lowers blood pressure.
MethodsThis research is using quasi-experimental design. The subject of this research consist of 30 adult male aged between 19-23 years. Blood pressure measurement were taken systolic and diastolic in mmHg before and after consuming 250 mL of blenderized cucumber in sitting position and feet touching the floor using sphygmomanometer. Statistic analysis used paired t-test (α=0,05).
ResultsThe mean of blood pressure after consuming cucumber 102,03/73,77 mmHg is lower than the mean of before consuming cucumber 116,67/82,67 mmHg (p<0,01).
ConclusionCucumber lowers blood pressure.
PENDAHULUAN
Sampai saat ini hipertensi masih menjadi masalah global karena beberapa hal, antara lain meningkatnya prevalensi hipertensi, masih banyak pasien hipertensi
yang masih belum mendapatkan
pengobatan, ataupun pasien hipertensi yang sudah mendapatkan pengobatan tapi tekanan darahnya belum mencapai target, serta adanya penyakit penyerta dan komplikasi yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas(1).
Mentimun (Cucumis sativus)
mempunyai banyak khasiat. Dalam
berbagai uji coba yang dilakukan, ekstrak
mentimun berdampak positif jika
digunakan untuk mengobati penyakit seperti susah buang air besar, menurunkan kolesterol, meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah hepatitis, sariawan, demam, darah tinggi dan beberapa gangguan kesehatan lainnya(2).
TUJUAN PENELITIAN
Ingin mengetahui apakah mentimun menurunkan tekanan darah
ALAT, BAHAN DAN CARA
Penelitian ini bersifat eksperimental
semu. Analisis data memakai uji t
berpasangan dengan α=5%. Alat dan
bahan yang digunakan untuk penelitian ini
berupa sphygmomanometer air raksa untuk
mengukur tekanan darah sistol dan
diastol, stopwatch, gelas kaca, air,
stetoskop, blender, dan mentimun. Subjek penelitian terdiri dari 30 orang pria usia
19-23 tahun. Subjek penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 Tekanan Darah Rerata Sistolik dan
Diastolik Sebelum dan Setelah
Mengonsumsi Mentimun
N Rerata Std.
Deviasi Uji t
Sistolik Post 30 102,03 4,390 p
<0,01
Pre 30 116,67 4,795
Diastolik Post 30 73,77 4,360 p
<0,01
Pre 30 82,67 4,498
Tabel 1 : Rerata tekanan darah sistolik setelah mengonsumsi mentimun sebesar 102,03 mmHg (SD = 4,390) lebih rendah dibandingkan rerata tekanan darah sistolik sebelum mengonsumsi mentimun sebesar 116,67 mmHg (SD = 4,795) dengan perbedaan sebesar 14,64 mmHg (p<0,01). Sedangkan rerata tekanan darah diastolik setelah mengonsumsi mentimun sebesar 73,77 mmHg (SD = 4,360) lebih rendah
dibandingkan rerata tekanan darah
diastolik sebelum mengonsumsi mentimun sebesar 82,67 mmHg (SD = 4,498) dengan perbedaan sebesar 8,9 mmHg (p<0,01).
DISKUSI
Tekanan darah (BP) adalah daya dorong ke semua arah pada seluruh permukaan tertutup dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah. Tekanan darah
Rata-rata tekanan darah normal (normotensi) biasanya 120/80. Tekanan darah dinyatakan dalam millimeter air
raksa/milimeter of hidragyrum (mmHg)
karena manometer air raksa telah dipakai sebagai rujukan baku untuk pengukuran tekanan darah. Tekanan darah dapat juga
dinyatakan dalam sentimeter air (cmH2O)
karena berat jenis air raksa adalah 13,6 kali berat jenis air(5).
Curah jantung atau cardiac output (CO) adalah volume darah yang dipompa oleh ventrikel ke dalam aorta dalam waktu satu menit, yang pada orang normal berkisar antara 5 – 6 liter per menit. Curah jantung dipengaruhi oleh frekuensi denyut jantung atau heart rate (HR) dan isi sekuncup atau
stroke volume (SV). Ketika darah melewati pembuluh darah (arteri, arteriol, kapiler, venula, dan vena) akan timbul resistensi akibat gesekan antara darah dengan dinding pembuluh darah. Jumlah dari seluruh resistensi yang timbul disebut
dengan tahanan periferal total (Total
Peripheral Resistance)(6).
Mentimun memiliki batang berbulu serata berbuku-buku panjang atau tinggi tanaman dapat mencapai 50-250 cm dan bercabang. Daunnya bersegi mirip jantung dan bagian ujung daunnya meruncing. Mentimun memiliki akar tunggang dan buluh-buluh akar. Mentimun adalah salah
satu sayuran buah yang banyak
dikonsumsi segar dan dalam bentuk olahan. Nilai gizi mentimun cukup baik karena sayuran buah ini mengandung sumber mineral, beta bloker, dan vitamin diantaranya protein, pati, karbohidrat, fosfor, besi, kalium, natrium dan vitamin A, C, B1, B2, B6, B12(7).
Kandungan serat dalam mentimun dapat menurunkan kadar lemak tubuh dan
kolesterol serta memberi efek
mengenyangkan sehingga kita jadi tidak gampang lapar. Selain itu, mentimun juga mengandung asam malonat yang dapat mencegah gula darah berubah menjadi
lemak, sehingga sangat membantu
menurunkan berat badan. Pemanfaatan mentimun dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi yaitu dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (melalui air seni). Mentimun mengandung mineral yaitu kalium, magnesium, dan fosfor(8).
SIMPULAN
Mentimun menurunkan tekanan darah
SARAN
Diharapkan mengonsumsi mentimun 2 gelas sehari dimana telah terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan dibutuh kan penelitian selanjutnya untuk meneliti
efek mentimun terhadap penurunan
tekanan darah pada penderita hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Yogiantoro. Hipertensi Essensial . Dalam Aru W Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simandibrata K, Siti Setiadi.; 2006.
2.Genie. Obati Hipertensi Dengan Mentimun. [Online].; 2009. Available from: "http://www.lifestyle.okezone.com/read/ obati-hipertensi-dengan-mentimun"
3.Guyton AC, Hall JE. Textbook of Medical Physiology. 11th ed. Schmitt W, editor. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2006. 4.Hull, A. Fisiologi Kedokteran. EGC; 1986. 5.Guyton AC, Hall JE. Textbook of Medical 7.Sumpena. Budi Daya Mentimun Intensif
Dengan Mulsa Secara Tumpang Gilir. Penebar Swadaya; 2007.
8.Myrank. Awas Bom Hipertensi. [Online].;
DAFTAR PUSTAKA
Achadi, E. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, PT Raja Grafindo Persada.
Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Aram, V. 2003. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. Retrieved from http://www.jama-ama-assn.org diunduh tanggal 5 Januari 2013.
Arif, M. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: EGC.
Budiman, I. 2012. Hypertension and Herbal. (Paramitha, Ed.) AJCN , 20 (17), 10-20.
Cahyono. 2003. Budidaya Tanaman Mentimun. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Dinkes-Sulsel. 2007. Hipertensi Penyebab Utama Penyakit Jantung. Retrieved Desember 5, 2012, from Dinkes-Sulsel: Dinkes-Sulsel.go.id diunduh tanggal 5 Januari 2013.
Fikri. 2008. Mentimun, Murah Menyegarkan. Retrieved from http://tabloidcempaka.com/2008/28/mentimun-murah-menyegarkan/ diunduh tanggal 7 Januari 2013
Ganong, W. F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Vol. 20). Jakarta: EGC. Gardner, F. S. 2007. Smart Treatment for High Blood Pressure. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher.
Ikisboyz. 2009. Obati Hipertensi Dengan Mentimun. Retrieved from http://bottonblog.blogspot.com/ diunduh tanggal 12 Februari 2013.
Imdad. 2001. Sayuran Jepang. Jakarta: Penebar Swadaya.
Indonesia, L. 2010. Retrieved from www.lautanindonesia.com diunduh tanggal 14 Februari 2013
Makanan Sehat Untuk Mencegah Hipertensi. 2011. Retrieved Desember 5,
2012, from Referensi Dunia:
http://referensidunia.blogspot.com/2011/06/makanan-sehat-untuk-mencegah-hipertensi.html diunduh tanggal 14 Februari 2013.
Mangoting. 2008. Tanaman Lalap Berkhasiat Obat. Jakarta : Penebar Swadaya.
Masud, I. 1989. Human Physiology. London, Toronto, New York: McGraw-Hill Book Company.
Mohrman, D. E., & Heller, L. J. 2003. Cardiovascular Physiology (Vol. 5). New York: Lange Medical Books.
Myrank. 2009. Awas, Bom Hipertensi. Retrieved from http://myrank.web.id diunduh tanggal 15 februari 2013.
Nawangsih. 2001. Budidaya Mentimun Intensif. Jakarta: Penebar Swadaya. Nirmala, M. 2008. Mentimun Si "Dingin" dengan 1001 Manfaat. Retrieved
from http://cybermed.cbn.net.id diunduh tanggal 16 Februari 2013.
Putra, A. 2011. Putri Agroteknologi. Retrieved Desember 5, 2012, from http://putriagroteknologi.blogspot.com/2011/07/contoh-proposal-pl.html Rukmana, R. 1994. Budidaya Mentimun . Yogyakarta: Kanisius.
Sheps, S. G. 2005. Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: PT Intisar Mediatama.
Sherwood, l. 2013. human physiology (13 ed.). baltimore: Thomson.
Sitanggang, S. W. 2002. Tanaman Obat Untuk Penyakit Jantung, Darah Tinggi, dan Kolesterol. Jakarta: PT Agromedia Pustaka.
Smadi. 2002. Teknik Budidaya Mentimun. Jakarta: Deptan.
Sumpena, U. 2001. Benih Sayuran. Penerbit Swadaya.
Sumpena, U. 2007. BUDI DAYA MENTIMUN INTENSIF DENGAN MULSA, SECARA TUMPANG GILIR . Penebar Swadaya.
Sumpena, U. 2001. Budidaya Mentimun Intensif dengan Mulsa Secara Tumpang Gilir. Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia: Penebar Swadaya.
Tyndall. 1987. Sumber Sejarah Tanaman Mentimun. London: The Macmillan Press ltd.
WHO. 2013. Retrieved from
http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/blood_pressure_prevalence_text/ en/index.html. diunduh tanggal 17 Februari 2013.
Wiryowidagdo, S. 2002. Tanaman Obat Untuk Jantung,Darah Tinggi dan Kolesterol. Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia: PT Agromedia Pustaka.
Yanto, B. 2012. Budi Daya Mentimun. Retrieved Desember 5, 2012, from
http://teknis-budi.blogspot.com:
http://teknis-budi.blogspot.com/2012_05_01_archive.html diunduh tanggal 17 Februari 2013.