• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN PENGADAAN GURU BIDANG STUDI UMUM DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI DAN KAITANNYA DENGAN KUALITAS HASIL BELAJAR : Studi Deskriptif Analitik Di MTsN Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERENCANAAN PENGADAAN GURU BIDANG STUDI UMUM DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI DAN KAITANNYA DENGAN KUALITAS HASIL BELAJAR : Studi Deskriptif Analitik Di MTsN Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN PENGADAAN GURU BIDANG STUDI UMUM Dl MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI DAN KAITANNYA

DENGAN KUALITAS HASIL BELAJAR

(Studi DeskriptifAnalitik Di MTsN Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur)

T E S I S

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar magister pendidikan

program studi administrasi pendidikan

Oleh

IMAN SAYOGYO

NIM. 959661

PROGRAM PASGASARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG

(2)

DISETUJU! OLEH

PEMBIMBING

PbMblMBINb I

PROF. DR. H. ABDULAZ1SWAHAB, M.A

PROF. DR. H. ENGKOSWARA. M.Ed

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG

(3)

DIKETAHUI DAN DISAHKAN

OLEH

KETUA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PPS IKIP BANDUNG

PROF. DR. H. E. KUSMANA, M.I

(4)

ABSTRAK

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat serta

tantangan persaingan pada era glabalisasi semakin tajam, tidak menggeser kedudukan

gum dalam sistem dan struktur pendidikan. Justm sebaliknya, menjadi sangat penting

karena dari sentuhan tangan yang penuh dedikasi, mereka menaburkan benih harapan

bangsa dengan membimbing, mendidik, mengarahkan serta memberikan motivasi yang

kadangkala sulit untuk dibedakan dengan anak kandung sendiri. Tegasnya dapat

dikatakan bahwanasib para generasi yang akan datang tergantung dari aktivitas para guruhari ini.

Keberadaan guru di lembaga pendidikan formal baik pada satuan pendidikan

yang bernuansa duniawi maupun keagamaan, seperti Madrasah Tsanawiyah menjadi

bagian yang tidak dapat dipisahkan dari komponen pendidikan lainnya Akan tetapi

dilema kekurangan guru bahkan kualitasnya masih dipertanyakan justm mewarnai

kondisi gum pada saat ini. Apakah ini problema klasik?, di mana pada satu sisi

menginginkan kualitas lulusan, dan sisi lain terlihat adanya kekurangan ataupun

penyebaran yang tidak merata Atas dasar inilah penulis mencoba untuk mengungkapkan

manajemen gum melalui penelitian yang diberi judul Perencanaan Pengadaan Guru Bidang Studi Umum di Madrasah Tsanawiyah Negeri dan Kaitannya dengan Kualitas Hasil Belajar (Studi Deskriptif Analitik pada MTsN Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi JawaTimur).

Berdasarkan gejala-gejala manajemen penyediaan guru bidang studi umum dan

kualitas hasil belajar di MTsN Srono, maka diangkat kepermukaan suatu masalah yang

sangat menarik perhatian penulis yakni; Bagaimana ketersediaan gum bidang studi

umum di Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono dan kaitannya dengan kualitas hasil belajar siswa? Data dan informasi sehubungan dengan masalah ini akan dihimpun

dengan teknik wawancara, mengedarkan angket sertamenilai dokumen manajemen dan

hasil belajar, kemudian dilakukan analisis dengan pendekatan deskriptif Artinya hasil

penelitian lapangan dianalisis dengan memaparkan keadaan sesungguhnya dan

membandingkan dengan kriteria manajemen peren-canaan pengadaan serta kualitas hasil belajar sehinggamemperoleh kesimpulan sebagai produk akhir penelitian ini.

Sampel penelitian yang diwawancari bersifat snowball sampling, dan telah

dihimpun berbagai data dari 2 (dua) orang staf biro perencanaan Departemen Agama RI, masing-masing satu orang staf Kanwil Depag Propinsi Jawa Timur (Kasi MTsN

dan Kepegawaian), Kepala Madrasah Tsanawiyah Srono beserta 3 (tiga)orang Wakil

Kepala, dan 5 (lima) orang gum yang memiliki latar belakang pendidikan bidang studi

umum, serta 5 (lima) orang gum lainnya yang mengajar bidang studi umum akan tetapi memiliki desiplin ilmu bukan bidang studi umum.

(5)

Berdasarkan analisis komparasi teoretis, disimpulkan bahwa secara umum praperencanaan gum bidang studi umum dapat dikatakan efektif Perencanaan yang dilakukan Depag Pusat cukup efektif, akan tetapi perencanaan di MTsN Srono belum efektif, disebabkan terbatasnya biaya yang tersedia Dilihat dari pelaksanaan penyediaan gum bidang studi umum yang dilakukan Depag dapat dinilai efektif, sedangkan pelaksanaan oleh pihak sekolah masih perlu pembinaan serius. Sementara itu, pengawasan berjalan baik dan masih ada aspek tertentu yang perlu mendapat perhatian serius. Dilihat dari kualitas hasil belajar siswa dua tahun terakhir cukup menggembirakan, di mana angkapadaNem, Raport termasuk bagus.

Secara umum perencanaan pengadaan gum bidang studi umum cukup efektif, ternyata mempengaruhi hasil belajar siswa setempat Dengan pengadaan yang efektif itu, membawa kontribusi terhadap pelaksanaan pengajaran dan memperoleh kualitas hasil belajar siswa yang baik. Oleh karenanya, Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pembenahan diri terutama bagi pihak MTsN Srono ataupun masukan bagi pihak Madrasah Tsanawiyah lainnya Demikian juga bagi Perencana di tingkat Pusat maupun Daerah yang ingin membutuhkan informasi penyediaan gum bidang studi umum dan hasil belajar siswa, dalam rangka memperbaiki manajemen pengadaan gum di masa yang akan datang.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMANPENGESAHAN i

MOTTO DAN PERSEMBAHAN iii

KATAPENGANTAR iv

UCAPAN TERIMA KASIH vi

ABSTRAK viii

DAFTARISI x

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR TABEL xiii

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar BelakangMasalah 1

t-B. Permasalahan Penelitian 6

C. Paradigma dan Fokus Penelitian 9

D. TujuanPenelitian dan Keluaran YangDiharapkan 12

E. Manfaat Penelitian 13

BAB H KAJIAN KEPUSTAKAAN 14

A. Konsep Administrasi Pendidikan danWilayah Penelitian 14

1. Pengertian Administrasi Pendidikan 14

2. Bidang Garapan Administrasi Pendidikan 16 3. Gum Bidang Studi Umum dalam Lingkup Adm. Pendidikan 17 B. Manajemen Penyediaan Tenaga Kependidikan (Gum) 19 1. Pra-Perencanaan Penyediaan Tenaga Kependidikan (Gum) 22 2. Perencanaan Tenaga Kependidikan (Gum) 24^ 3. PelaksanaanPenyediaanTenaga Kependidikan (Gum) 28 4. Pengawasan Penyediaan TenagaKependidikan (Gum) 38

5. Manajemen Mutu Terpadu 40

6. Penilaian Efektivitas PenyediaanGum 44

C. TinjauanKinerjaGuru 46

D. Penilaian Hasil Belajar 48

E. Kajian Penelitian yang Relevan 50

(7)

BAB HI PROSEDUR PENELITIAN 54

A Metode Penelitian 54

B. Lokasi dan Sampel Penelitian 54

1. Lokasi Penelitian 54

2. Sampel Penelitian 55

C. Alat Pengumpul Data 56

D. Pelaksanaan Pengumpulan Data 57

E. Langkah-Langkah Pengolahan dan Analisis Data 58

BAB TV HASIL STUDI LAPANGAN DAN PEMBAHASAN 60

A. Hasil Studi Lapangan dan Temuan Penelitian 60

1. Ketersediaan Gum Bidang Studi Umum di MTsN Srono 60 (1) Pra-Perencanaan Penyediaan Gum Bidang Studi Umum

MTsN Srono 60

(2) Perencanaan Penyediaan Gum Bidang Studi Umum MTsN

Srono 63

(3) Pelaksanaan Penyediaan Gum Bidang Studi Umum MTsN

Srono 74

(4) Pengawasan Penyediaan Gum Bidang Studi Umum MTsN

Srono 79

2. Kinerja Gum Bidang Studi Umum 81

3. Hasil Belajar Siswa MTsN Srono 83

B. Pembahasan Temuan Penelitian 86

1. Efektivitas Penyediaan Gum Bidang Studi Umum MTsN

Srono 87

(1) Efektivitas Pra-Perencanaan Penyediaan Gum Bidang

Studi Umum MTsN Srono 87

(2) Efektivitas Perencanaan Penyediaan Guru Bidang Studi

Umum MTsN Srono 89

(3) Efektivitas Pelaksanaan Penyediaan Guru Bidang Studi

Umum MTsN Srono 91

(4) Efektivitas Pengawasan Penyediaan Gum Bidang Studi

Umum MTsN Srono 92

2. Kualitas Hasil Belajar SiswaMTsN. Srono 94 3. Pengamh Eefektivitas Perencanaan Pengadaan terhadap Kua

litas Hasil Belajar Siswa 96

BAB V Kesimpulan dan Pendapat 100.

A. Kesimpulan 100

B. Pendapat 103

DAFTAR KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(8)

DAFTAR GAM BAR

Halaman

1. Paradigma dan Fokus Penelitian

H

2. Bidang Garapan Administrasi Pendidikan

16

3. Siklus Perencanaan Mikro

26

4. Proses Perencanaan Tenaga Kerj a

27

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Sampel dan Lokasi Penelitian 56

2. JumlahMadrasah Tsanawiyah di Pulau Jawa 64

3. Jumlah Madrasah Tsanawiyah Model dan Kebutuhan Gum BidangStudi Umum

di Pulai Jawa Tahun 1997/1998 65

4. Kebutuhan Gum Bidang Studi Umum Madrasah TsanawiyahNegeri Srono

(Model) Tahun 1997/1998 69

5. Formasi Kebutuhan GumBidang Studi Umum Madrasah Tsanawiyah Negeri

Srono Tahun 1995/1996 71

6. Daftar GumDPK Bertugas di Madrasah Tsanawiyah Negeri SronoTahun

Pelajaran 1997/1998 72

7. Pencapaian Target Kurikulum Gum BidangStudi Umum Madrasah Tanawiyah

Negeri SronoTahun Pelajaran 1996/1997 82

8. Nilai EBTANAS Mumi Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono Tahun 1995/96

dan 1996/1997 83

(10)

17 ,:\.

i'1 <Kf S;>

T\r' '" """

\ ''l

"••••':>

„li

iHnUHJllllHUlmHimH!

llllllllllllll

\

Ii

,,". >l\

,,111111 ' ,.,'" ,il'"lllll"l||r, "'., 'I In

'/ "' '" \lllll,

fYfM

-Hit

•Hir'ii"-I I ,1 il l!,.l,'„li

I."1" | '.;;|||....

I' 'I ''I,..''1 •" r'''

\, l"A ,, I ,"

Hll.ll11 mill!

i" 'i V ' ' / •'

j

i',. ii "i;;""

i;;: „:; il1"

•• ""• / hi'

l„i'"i,:i: !i, '''.„

i,, "i "ii„.in,

,1"', '',|;!1"' >".

IIAnili W]ii,}'

. A"l-'/

!

I,,

I" ii1 '', ,r 'I i i

in-1 „i"| || 'I Ii

6V

'

' .iiiip

>"

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat dan mampu menembus segaladimensi dan lapisan kehidupan seluruh dunia, telah membawa dampak terjadinya persaingan ekonomi dan dinamika yang semakin tranparans. Guna menjawab tantangan persaingan itu diperlukan adanya manusia yang profesional, antara lain peka, mandiri,

dan bertanggung jawab.

Disadari adanya pengamh serius dari arus globalisasi terhadap tatanan kehidupan ini, pada dasarnya dibutuhkan taraf pendidikan bangsayang Iebih tinggi dan sesuai dengan tuntutan serta tantangan kehidupan tersebut. Penyesuaian taraf dan disiplin ilmu pendidikan dengan kebutuhan tuntutan bangsa perlu dilaksanakan dalam pembangunan pendidikan Kesepadanan yang diharapkan itu merupakan agenda pembangunan dalam penyusunan kebijakan Pemerintah.

(12)

penghargaan, serta menyediakan wisma-wisma guru, terutama bagi gum pendidikan

dasar.

Penajaman kebijakan tersebut didasari oleh UU No 2/1989, dan dijabarkan

melalui PP No. 38/1992, dalam pasal (10) dijelaskan bahwa "pengangkatan dan

penempatan tenaga kependidikan dilakukan oleh Menteri lain", antara lain Menteri

Agama Dalam sudut berbeda justru kualitas pendidikan tergantung dari kuantitas dan

kualitas gum yang diangkat di satuan pendidikan tersebut Secara kuantitas, gum yang

diangkat telah hams memenuhi kebutuhan pada satuan pendidikan di sana Sedangkan

kualitasnya dapat dilihat dari sikap mental, kinerja dan latar belakang pendidikan guru

yang sesuai dengan tingkat dan posisi sebagai tenaga pengajar.

Upaya melahirkan generasi yang berkualitas, prasyarat utama antara lain

diperlukan tenaga pengajar yang berkualitas pula, khususnya generasi yang bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, Departemen Agama Republik mdonesia telah

mengupayakan beberapa kebijakan, antara lain

mendirikan sekolah-sekolah yang

bernafaskan Islam. Satu diantaranya disebut Madrasah Tsanawiyah Negeri.

Sebagaimana satuan pendidikan lainnya, Madrasah Tsanawiyah memiliki

siswa, sarana dan prasarana, dana serta guru. Gum sebagai faktor dominan dalam

penyelenggaraan pendidikan di sana Dengan tidak mengecilkan arti komponen lain,

gum menempati posisi paling menentukan dalam rangka mewujudkan kualitas

pendidikan Oleh karena itu Departemen Agama Republik Indonesia melakukan

(13)

Pernyataan tersebut mengandung makna bahwa kehadiran gum sesuai dengan kuantitas dan kualitas sangat diharapkan para pengelola Madrasah Tsanawiyah. Oleh karenaitu kebijakan pengadaan gum secara kuantitas dan kualitas ini perlu dijadikan prioritas utama untuk membina dan mengembangkan satuan pendidikan Islam di

Indonesia

Menunit data DITBINRUA DEPAG (1995) diketahui bahwa secara kuantitas gum pada PergumanAgamaIslam Pendidikan Dasar di lingkungan Departemen Agama belum memenuhi kebutuhan MTs. Ternyata kekurangan itu terdapat pada setiap bidang studi umum, seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di satuan pendidikan tertentu. Namun pada Madrasah lainnya ada yang mengalami kelebihan. Kelebihan itu justm disebabkan adanya kebijakan penempatan gum bidang studi umum dari Depdikbud yang tidak merata Secara umum kebutuhan gum Madrasah Tsanawiyah Negeri sebanyak 30.658 orang, bam tersedia 14.087. Sedangkan pada Madrasah Tsanawiyah Swasta, pada saat ini terdapat 126.727 guru, termasuk di dalamnya 15.926 gum DPK (dipekerjakan) dari Departemen Agama, dan sebanyak 604 gum DPK dari Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

(14)

yang menyebabkan rendahnya kinerja gum dalam melaksanakan tugas. Oleh karena itu seyogyanya pihak yang berkepentingan melihat ulang kebijakan pengelolaan dua Deperteman ini, terutama setelah melihat kelemahan pengangkatan gum yang terjadi. Dengan pengelolaan terpadu, diikuti kehadiran gum sebagai tenaga pengajar yang memadai dan berkualitas mempakan prasyarat utama mencapai hasil belajar siswa yang sesuai dengan harapan.

Direktur BBNRUAI DEPAG RI (1997) dalam Temu Wicara Wajar Dikdas 9 Tahun mengumumkan bahwa hasil EBTANAS Madrasah Tsanawiyah masih rendah, salah satu penyebabnya terjadi mismacth antara gum dengan bidang tugas yang diembannya Akan tetapi ada kecendrungan Madrasah Tsanawiyah yang memiliki gum cukup/lebih menunjukkan hasil belajar lebih baik dibanding dengan MTs. yang mengalami kekurangan guru.

(15)

Berdasarkan pengamatan sementara yang dilakukaan pertengahan Agustus 1997

di Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur

ditemui fenomena-fenomena yang melatarbelakangi pentingnya materi ini diteliti, antara

lain yakni:

1. Keluhan Kepala Madrasah untuk mengatasi kekurangan gum bidang studi umum.

2. Keluhan dari beberapa orang guru, karena mereka diserahi tugas atau beban

mengajar bidang studi tertentu yang tidak sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

3. Keluhan dari Kabid Binraai, tentang adanya beberapa bidang studi umum yang tidak

ada atau sulit mencari gum pengajamya

4. Adanya sebagian dari lulusan Madrasah Tsanawiyah yang belum mampu bersaing

untuk masuk di satuan pendidikan berikutnya, temtama memasuki satuan pendidikan

umum.

Setelah dilakukan prasurvey, temyala faktor kekurangan gum hampir terdapat

pada setiap bidang studi umum. Apakah keterbatasan jumlah gum bidang studi yang ada

saat mi dan banyaknya tugas ganda yang diemban, akan mempengaruhi kualitas kinerja

gum di sana?. Sebab gum bidang studi agama diharuskan untuk mengajarkan bidang studi umum, antara lain Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Matematika, Ilmu

Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Indonesia, Bahasa higgris,

Pendidikan Kesenian, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dan Muatan Lokal. Dampak

semua ini diduga turat mempengaruhi rendahnya motivasi guru, kurang kreatif, dan

apabila kondisi ini berlangsung lama akan turut mempengaruhi kualitas hasil belajar

(16)

Penulis merasa tertarik memilih permasalahan ini karena pengelolaan gum bidang studi umum perlu diteliti dan dianalisis lebih dalam. Apalagi bila dikaitkan dengan kualitas hasil belajar. Permasalahan ini sangat relevan dengan materi program studi administrasi pendidikan. Di samping itu, penulis ingin mendalami pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan Departemen Agama Republik Indonesia secara utuh dalam konteks penelitian sosial kualitatif

Alasan lain yang terkandung dalam penelitian ini untuk menemukan kelemahan pengelolaan gum bidang studi umum di Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono. Dengan demikian akan mampu memberikan solusi altematif untuk membenahi dan membina-kembangkan Madrasah Tsanawiayah Negeri sebagai Madrasah Tsanawiyah Negeri

Model terbaik.

B. Permasalahan Penelitian

Pengelolaan gum bidang studi memiliki permasalahan yang cukup kompleks, agar tidak terlalu luas dan melebar, penulis membatasi hanya pada pengelolaan gum bidang studi umum di Madrasah Tsanawiyah Negeri.

Lebih khusus lagi masalah utama yang diangkat kepermukaan dalam penelitian

ini adalah:

Bagaimana perencanaan pengadaan guru bidang studi umum di Madrasah

Tsanawiyah Negeri Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur dan

(17)

Untuk memperoleh data dan informasi sehubungan masalah di atas, perlu

dikemukakan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Manajemen Penyediaan Guru Bidang Studi Umum

1). Pra-Perencanaan Penyediaan Guru Bidang Studi Umum

(1) bagaimana visi Departemen Agama Dalam membina gum bidang studi

umum di Madrasah Tsanawiyah?

(2) apa misi yang diemban Departemen Agama dalam pengelolaan guru

bidang studi umum di MadrasahTsanawiyah?

(3) apatujuan Departemen Agama mengadakan gum bidang studi umum di ling

kungan MadrasahTsanawiyah Negeri?

2). Perencanaan Penyediaan Guru Bidang Studi Umum

(1) bagaimana strategi Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono Kabu

paten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur merencanakan kebutuhan gum bidang studi umum di sekolahnya?

(2) unsur-unsur mana yang terlibat dalam perencanaan kebutuhan gum bidang studi umum Madrasah Tsanawiyah Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi

Jawa Timur tersebut?

(3) faktor-faktor apakah yang menunjang dan menghambat perencanaan ke

(18)

3). Pelaksanaan Penyediaan Guru Bidang Studi Umum

(1) bagaimana perekrutan dan penempatan gum bidang studi umum yang dila kukan Biro Kepegawaian Departemen Agama Repubublik Indonesia dan relevansinya dengan permintaan Kepala Madrasah Tsanawiyah Srono KabupatenBanyuwangi Propinsi JawaTimur?

(2) upaya apa yang dilakukan Kepala Madrasah Tsanawiyah Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur bila permintaan yang direncanakan belum terpenuhi?

(3) faktor-faktor apakah yang menunjang dan menghambat proses pelaksanaan pengadaan gum bidang studiumum di Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi JawaTimur?

4). Pengawasan Penyediaan Guru Bidang Studi Umum

(1) bagaimana pengawasan dalam pengangkatan guru bidangstudi umum yang dilakukan oleh Departeman Agama?

(2) bagaimana pula pengawasan yang dilakukan dalam pengangkatan non Departeman Agama?

(3) bagaimana tindak lanjut dalam pengembangan karir setelah pengawasan yang dilakukan selama ini?

2. Kinerja Guru Bidang Studi Umum

(1) bagaimana kinerja guru bidang studi umum dalam melaksanakan tugas sebagai tenagapengajardi Madrasah Tasanawiyah Negeri Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi JawaTimur padarsaat ini?

(19)

3. Kualitas HasQ Belajar Siswa.

(1) bagaimana ketercapaian target kurikulum gum bidang studi umum di Madrasah

Tsanawiyah Negeri Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur pada

saat ini?

(2) bagaimana pula ketercapaian target kurikulum gum non bidang studi umum yang mengajar sebagai gum bidang studi umum di MTsN Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur?

(3) bagaimana hasil belajar yang dicapai siswa dari gum bidang studi umum di

Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa

Timur tersebut?

(4) bagaimana hasil belajar siswadari gum non bidang studi umum yang mengajar

sebagai gum bidang studi umum di Madrasah Tsanawiyah Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi JawaTimur?

(5) bagaimana kondisi NEM (nilai evaluasi mumi) yang diperoleh Madrasah

Tsanawiyah Negeri Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur

dalam dua tahun terakhir?

C. Paradigma dan Fokus Penelitian

Secara teoritis pekerjaan yang dilaksanakan oleh orang yang bukan ahlinya, kemungkinan peluang meraih sukses sangat kecil. Pemyataan ini berlaku bagi setiap

individu dalam melakukan tugas sesuatu.

(20)

10

yang profesional. Kemudian disusun program kerj a dengan menetapkan strategi yang

dapat diterapkan dengan baik serta dapat melakukan pengawasan yang sesuai rencana

Pada tahap implementasi yang paling penting adalah kerja sama tim yang harmonis.

Disadari bahwa pada prinsipnya pengelolaan yang efektif bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan tenaga kerja, dalam hal ini kebutuhan tenaga gum bidang studi

umum yang sesuai dengan kebutuhan sekolah, serta mengelola gum yang sudah sudah

memenuhi persyaratan agar memiliki kinerja yang tinggi. Dengan demikian akan mampu

meningkatkan kualitas hasil belajar siswa

Ketersediaan gum yang sesuai dengan kuantitas dan kualitas dalam rangka

menunjang peningkatan kualitas pendidikan sangat dinanti-nanti, dan hal itu dapat

terjadi bila didukung oleh ketersediaan aturan yang tidak kaku, panggilan bamin dari

sumber daya manusia yangberkualitas, serta ketersediaan anggaran.

Kenyataan menunjukkan, bila ketersediaan tenaga kependidikan (gum bidang

studi umum) cukup memadai, baik dalam pengertian kualitas maupun kuantitas akan

mempengaruhi kualitas lulusan siswa, dan pada gilirannya mempengaruhi kualitas

sekolah secara makro.

Berdasarkan pernyataan tersebut, penulis mengemukakan paradigma dan fukos

penelitian dengan mengacu kepada suatu prinsip bahwa pengelolaan gum bidang studi

umum bertujuan untuk memperoleh proses dan lulusan sekolah yang berkualitas. Artinya

proses pengelolaan dan kualitas lulusan tercipta bilatenaga pendidik memiliki disiplin

ilmu yang sesuai dengan kualifikasi bidang mengajar serta ketersediaan dalam jumlah

(21)

11

Pemyataan di atas mempakan dasar utama melukiskan kerangka berpikir dalam penelitian ini. Secara visual paradigmadan fokus penelitian dapat diperhatikan gambar

di bawah ini.

MASUKAN Legalitas Pengangkatan Tenaga Kependidikan (Guru Bidang Studi Umum) PROSES PRA PERENCANAAN 1. Visi 2. Misi 3. Tujuan PERENCANAAN 1. Strategi

2. Unsur-unsur terlibat

3. Faktor Penunjang dan Penghambat

PELAKSANAAN

l.Rekrut & Penempatan 2.Upaya lain 3.Faktor Penunjang dan Penghambat PENGAWASAN 1. Dilaksanakan Oleh Depag 2. Oleh Depdikbud 3. Tindak lanjut Karir

l.Guru BSU 2.Gurn BSU Non BSU 3.Guru BSU Honor Gambar 1.

Paradigma dan Fokus Penelitian

KELUARAN

Kinerja

G u r u

(22)

12

D. Tujuan Penelitian dan Keluaran Yang Diharapkan

Tujuan umum penelitian adalah mengungkapkan mekanisme pengelolaan gum bidang studi umum, kinerja gum bidang studi umum, dan pada gilirannya mengetahui dengan transparan serta kualitas hasil belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi JawaTimur.

Secara khusus bertujuan untuk memperoleh data tentang penyediaan gum bidang studi umum yang dilihat dari kegiatan-kegiatan manajerial antara lain: 1) Manajemen

penyediaan guru Bidang Studi Umum dilihat dari; (1) pra-perencanaan (visi, misi

dan tujuan), (2) perencanaan (strategi, unsur-unsur terlibat, faktor penunjang dan penghambat, (3) pelaksanaan (rekrut dan penempatan dari Depag Pusat, Kepala MTsN, danfaktor penunjang penghambat), (4) pengawasan (Proses dan mekanisme, dan tindak lanjut karir). 2) Kinerja guru Bidang Stndi Umum, dilihat dari; (1) kinerja gum BSU sertifikasi BSU, (2) Non BSU. 3) Hasil Belajar Siswa, dilihat dari (1) target kurikulum, (2) daya seraf, (3) NEM dari gum BSU atau gum BSU yang non sertifikasi

BSU.

(23)

13

E. Manfaat Penelitian

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah disiplin ilmu manajemen. Artinya memberikan sumbangan teoritis bagi pengelola pendidikan dasar di lingkungan Departemen Agama, terutama dalam rangka mengantisipasi kelemahan dan kesenjangan implementasi proses pengelolaan gum bidang studi umum

secara khusus, dan umumnya dalam pengelolaan pendidikan.

Manfaat praktis dari penelitian ini, terutama bagi pengelola gum bidang studi umum di Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono antara lain dapat mengupayakan proses

pra-perencanaan, perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan secara optimal untuk

memenuhi kebutuhan pengajaran di sekolah tersebut Namun yang jelas temuan penelitian ini akan bermanfaat dalam memperbaiki implementasi kebijakan pengelolaan gum bidang studi umum di masa yang akan datang.

Khususnya bagi peneliti, dengan mengadakan penelitian di Madrasah Tsanawiyah Srono ini dapat memperluas wawasan penulisan karya ilmiah dalam konteks penelitian sosial kualitatif Bekal ilmu pengetahuan ini mempakan modal dasar dalam rangka mengadakan penelitian dengan tingkat permasalahan dan lokasi yang berbeda yang berguna bagi pembinaan serta pengembangan satuan pendidikan di

(24)

Illl'"' Ill"1

,,,'!!!"" ,„

||ii"" "

.,,' hi " i"1! hi

/ ,

A

,i ii' ,' •' ;i.

I'1,

•«i;,-""-

s'y

/

/.i'7 .:!;"!::'"

I! I, |l'"if

,il! ,|i...

\ 'in * w

'',, i' ,,'

*.;>>.. ,|P

if > 1

ii:"i-i , ii:"i-il'

" i1 •'i •

llr 'H!

'I. ',

I'

1 V

|\C i;S::; j/

,„ '"''liiiHlHm1'"'

iiiiimi i;ll!ll

""i" «,i,iiiiiH,iii,i miKii llilllllll

,""H

"I'll"'^ ,,

,„il,..,ii"

V" /J

(25)

BAB i n

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Sebagaimana disebutkan pada bab sebelumnya bahwa penelitian tentang ketersediaan gura bidang studi umum di Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono ini bertujuan memperoleh gambaran pengelolaan dan hasil belajar. Oleh karena itu pengkajian terhadap berbagai variabel yang diduga menipengarulii kualitas tersebut cukup beralasan.

Setelah semuadata yang dikumpulkan melalui pelaksanaan penelitian lapangan

akan dianalisis dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan metode deskriptif

evaluatif. Artinya data dan informasi lapangan dideskripsikan sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya dari aspek pengelolaan gum bidang studi umum dan aspek hasil belajar siswa

B. Lokasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Adapun penelitian ini beraiokasi di Propinsi Jawa Timur dan DKI Jakarta

Secara rinci lokasi tersebut bertempat di (1) Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono

sebagai lokasi inti (melihat pengelolaan, kineja gum bidang studi umum dan hasil

(26)

55

belajar siswa), dan (2) Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Timur, (3)

Kantor Departemen Agama Republik Indonesia sebagai lokasi penunjang (khusus untuk

melihatkebijakan pengangkatan).

Pertimbangan untuk memilih lokasi penelitian karena faktor wilayah kerja,

waktu dan biaya Wilayah kerja di Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono mudah

memperoleh data, sebab pada umumnya tenaga kependidikan di sana sudah dikenai.

Kemudian Kantor Depag di Jakarta merupakan lokasi penunjang, dengan alasan penulis

sebagai karyawan di sana Dari sudut waktu akan relatif sedikit karena transportasi

sangat lancar. Sedangkan dari segi biaya ke lokasi Srono dapat dijangkau.

2. Sampel Penelitian

Sampel yang dijadikan sumber data dan informasi dalam penelitian ini bersifat

purposifsampling. Untuk sementara dipastikan Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri

Srono, Wakil Kepala Madrasah, Guru bidang studi umum atau gum bidang studi ,

Kepala Bagian Kepegawaian Kanwil Departemen Agama Propinsi Jawa Timur, dan

Kepala Kepegawaian Departemen Agama Republik Indonesia di Jakarta Adapun yang

dijadikan sampel tidak tetap dalam penelitian tersebut dapat diperhatikan tabel pada

(27)

Tabel 1

SAMPEL DAN LOKASI PENELTriAN

56

No SAMPEL LOKASI JUMLAH

1. Sampel Utama MTsN Srono Jawa Timur.

a. Kepala Madrasah 1 Orang

b. Wakil Kepala 2 Orang

c. Guru BSU 5 Orang

d. Guru Bidang Studi Lain 5 Orang

Mengajar BSU

2. Sampel Penunjang Kantor Depag RI Jakarta

a. Staf Biro Kepegawaian 2 Orang

b. Kepala Bidang atau Kantor Wilayah Depag 2 Orang

Staf Jawa Timur

Jumlah 17 Orang

C. Alat Pengumpulan Data

Untuk menghimpun data dan informasi sehubungan dengan aspek penelitian akan

dilakukan dengan menggunakan alat antara lain; (1) pedoman wawancara, (2) pedoman

observasi, (3) angket Selain pedoman tersebut digunakan alat bantu lain berapa buku

catatan, kamera, alat perekam. Selanjutnya data itu dihimpun dari foto copy

doknmen-dokumen penting.

Pedoman wawancara untuk menghimpun data tentang visi, misi, tujuan, peren

canaan, pelaksanaan, pengawasan, faktor-faktor penghambat dan penunjang penyediaan

gum BSU. Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui pelaksanaan pengadaan

dengan perbandingan rencana Angket untuk mengetahui identitas panitia penerimaan

(28)

57

D. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Pengumpulan data akan dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara,

observasi dan penyebaran angket serta penilaian dokumen-dokumen Kegiatan itu akan

dilakukan setelah melengkapi semua perangkat penelitian, baik lembaran angket,

pedoman dokumen, maupun kamera serta alat perekam lainnya Akan tetapi suatu hal

yang amat penting manakala mempelajari situasi lokasi dan kondisi responden

Adapun pengumpulan data tersebut dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

1. Menguras perizinan penelitian sebagaimana layak suatu penelitian ilmiah, se

hingga pihak-pihak yang dijadikan subjek penelitian tidak merasa keberatan

menerima kehadiran peneliti.

2. Menyebarkan angket yang berisi pertanyaan tentang aspek pengelolaan dan kinerja

gum bidangstudi umum.

3. Melakukan wawancara dengan sampel penelitian dengan yang direkam dengan alat

perekam yang telah disediakan. Wawancara lebih ditekankan pada konsep

snowball sampling, artinya tidak tergantung jumlah responden, tetapi pada

kelengkapan data, dapat saja dua orang sebagai sampel dalam penelitian ini,

asalkan data yang diperlukan terkumpul secara lengkap. Akan tetapi jiga data

belum terkumpul utuh dihimpun dari sumber lain

4. Materi wawancara sesuai dengan pedoman yang dibuat sebelumnya Upaya ini

(29)

58

asalkan data yang diperlukan terkumpul secara lengkap. Akan tetapi jiga data

belum terkumpul utuh dihimpun dari sumber lain.

4. Materi wawancara sesuai dengan pedoman yang dibuat sebelumnya Upaya ini

dilakukan dalam situasi santai dengan obrolanyang terstruktur.

5.

Melihat dokumen-dokumen yang berhubungan dengan aspek pengelolaan, kinerja

dan hasil belajar siswa Selanjutnya dilakukan pencatatan ataupun dengan

melakukan foto copy sehingga dapat dijadikan datayang otentik.

E. Langkah-Langkah Pengolahan dan AnalisisData

Pengolahan data yang bersifat kualitatif dilakukan melalui tahapan reduksi,

display dan veriflkasi. Pada tahapan reduksi dilakukan upaya untuk menemukan hal-hal

pokok tentang objek penelitian, yaitu pokok-pokok pengelolaan yang mengacu kepada

ketersediaan gura bidang studi umum dan hasil belajar siswa

Pada tahap display dilakukan perangkuman informasi dalam susunan yang

sistematis, sehingga tema sentral yang berhubungan dengan pengelolaan gura bidang

studi umum, kinerja dan hasil belajar siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono

Kabupaten Banyuwangi Propinsi JawaTimur dapat diketahui dengan mudah.

Pada tahap verifikasi dilakukan pemberian makna yang relevan atas kesimpulan

yang diambil dalam tema bericaitan dengan ketersediaan guru bidang studi umum dan

(30)

59

Secara operasional untuk mengolah dan menganalisis data yang merupakan bagian penting dari kegiatan penelitian ini, dan memang dari sinilah produk akhir penelitian ini diketahui baik gambaran pengelolaan maupun kemanfaatan bagi pihak yang berkepantingan. Oleh karena itu dilakukan dengan kegiatan-kegiatan sebagai

berikut:

1. Memeriksa kelengkapan catatan berdasarican pertanyaan wawancara, observasi, serta jumlah dan isi angket yang disebarkan. Seandainya catatan dan lembaran jawaban belum terisi, dimohon kesediaan responden untuk melengkapi jawabannya 2. Memberi skor dengan angka yang kemudian diterjemahkan menjadi kualitatif

(seperti efektif, cukup efektif dan tidak efektif atau baik, sedang kurang baik) dari aspek-aspek pengelolaan, kinerja, dan hasil belajar siswa yang dihimpun melalui penelitian lapangan tersebut

3. Mentabulasi semua data kualitatif yang masuk dengan merinci setiap aspek berdasarican temuan penelitian tersebut.

4. Kemudian mendeskripsikan semua data yang dikumpulkan agar mendapatkan gambaran yang jelas.

5. Melakukan analisis dengan menyeleksi, merangkum dalam bentuk deskripsi yang sistematis.

(31)

„„ „„i m;i!;—

! ' /

if./

"l|;-'Hll,

ilj-jj'1'

|-'.„„i, . "'i'::""''

',.

'.„,il'

,ii I n:,i:;;i!

::::)

-x*

'Ci'>

i,"" ,;••

milium,.

ill' '"" 'III

'Ii

II

)

,„,

,"<>" \ \

1 ,i M i. h. Mi

I I,

\ 111

"ips

l„> 'Ii

117 iir •ii.Vi '""iiii, ir;;;. 'JJ VI .iii" ,r i!

k.

C'"Q"'m "i:

'•••'.M1 „; •'.i|' ,."'

,!'" •„„••'•'«" ..I1''',!

,,i" ' '.-)" ,,i ii 'i, •',11,,,'i

x

!iii,, \. ¥ I'l. »il

1111 - ^

i i. ii ,i- ii ii, 'ii,,,'!''"•I. , ' •" iii|!i 'H, i, i,„;ii »•

1C

'W wJlQ'i.'

"" .iiill!!"1

(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN PENDAPAT

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap hasil penelitian lapangan yang

dipaparkan padabab sebelumnya, maka padabagian ini disimpulkan antara lain:

1. Secara makro pra-perencanaan yang dilihat dari visi, misi dan tujuan penyediaan guru bidang studi umum Madrasah Tasanawiyah yang dilakukan Departemen

Agama Republik Indonesia cukup jelas. Sebab pengadaan gura bidang studi umum

bertujuan untuk mengatasi kekurangan dan menarik calon yang berkualitas.

2. Perencanaan penyediaan gum bidang studi umum (Madrasah Tsanawiyah Negeri

Srono) yang dilakukan Depertemen Agama merupakan bagian intergral dari proses

perencanaan Madrasah Tsanawiyah Indonesia Secara operasional telah meng

hasilkan produk unggulan antara lain program kerja jangka pendek, petunjuk

pelaksanaan, petunjuk teknis tentang pelaksanaan penyediaan personil bara,

termasuk rencana penyediaan gura bidang studi umum Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono. Oleh karena itu sebagian besar kriteria penyususunan rencana yang baik telah diterapkankan, makadalam kesempatan ini dinilai efektif

3. Perencanan penyediaan gum bidang studi umum yang dilakukan Kepala Madrasah

Tsanawiyah Negeri Srono dari sudut proses dikerjakan dalam waktu relatif singkat,

dengan data dan informasi yang dimanfaatkan sangat terbatas. Oleh karenanya

dibanding dengan kriteria penyusunan rencana yang baik belum efektif; akan tetapi

(33)

101

jika dialihkan pandangan mata pada hasil yang dicapai maka untuk tahun pelajaran 1997/1998 belum ditemukan program pengadaan guru bara. Hal ini diakui bahwa dengan usia pengangkatan Kepala Madrasah yang bara beberapa bulan sudah barang tentu masih pada tingkatan prediksi, dan masih memakai program kerja lama Dalam kondisi demikian dapat dikategorikan belum efektif Demikian juga dari sudut hasil yang belum terlihat program penyediaan gura bidang studi umum yang bara secara utuh.

4. Pelaksanaan Pengadaan gura bidangstudi umum berdasarkan SK Menteri Agama RI No. B. H/l-a/KP.003/635/1997, Tanggal 15 September 1997. Pengadaan ini merupakan bagian intergal dari penyediaan personil di lingkungan Departemen Agama Republik Indonesia Secara operasional dibentuk suatu Tim yang disebut Panitia Penerimaan Pegawai di Lingkungan DepagRI baik di Tingkat Pusat sebagai komando maupun di Tingkat Daerah sebagai pelaksana Dinilai dari proses pelaksanaan penyediaan ini yang sesuai dengan petunjuk kerja, waktu, biaya dan pemanfaatan fasilitas yang optimal dapat dikategorikan efektif Sedangkan dari dimensi hasil yang telah direkrut sejumlah peserta dan dinyatakan lulus sesuai dengan kualifikasi dan kuantitasyang diharapkan maka dinilai efektif

(34)

102

6. Pengawasan teriiadap penyediaan gura bidang studi umum yang dilakukan Tim khusus dari Departemen Agama RI dinilai cukup efektif Dampak pelaksanaan pengawasan ini telah menghantarican Panitia bekerja ekstra keras dan tericesan sangat hati-hati.

7. Pengawasan yang dilakukan dalam pengangkatan gura bidang studi umum Madrasah TsanawiyahNegeri Srono dilakukan oleh Kepala Madrasah sendiri. Di sini terlihat secara implisit adanya pendelegasian wewenang pimpinan atas (Biro/Bagian Kepegawaian), tetapi tidak jarang akan terjadi suatu penilaian benar, di mana Kepala Madrasah tersebut sebagai perencana, pelaksana dan pengawas. Artinya la sebagai satu-satunyapelaku dalam kebijakan tersebut

8. Terdapat kaitan yang amat erat antara manajemen penyediaan guru bidang studi umum yang efektif dengan hasil belajar siswa Indikator yang dapat diketengahkan bahwa penyediaan dan penempatan yang tepat telah membuktikan pencapaian target kurikulum gura bidang studi umum secara maksimal menghantarican siswa kepada hasil belajar yang berkualitas. Di sinilah temuan pokok dari penelitian ini, sehingga menjadi suatu bahan pemikiran bagi pihak-pihak berkentingan dalam perekrutan dan penyeksian di masa datang.

(35)

103

B. Pendapat

Sejalan dengan temuan penelitian di atas, maka manfaat dari penelitian dapat dijadikan bahan masukan dalam memperbaiki kelemahan tertentu dalam manajemen penyedaiaan gum bidang studi umum pada saat ini. Oleh karena itu direkomendasikan sebagai berikut:

1. Kepada Panitia Penerimaan Pegawai di Lingkungan Departemen Agama Republik Indonesia(PanitiaPusat maupun Daerah), yang telah membuktikan cara kerja yang sesuai petunjuk maka budaya demikian perlu dipertahankan pada masa datang. Oleh karena itu suatu prinsip yang perlu dipegang adalah penempatan sumber daya manusia pada tempat yang tepat Artinya gura bidang studi umum yang ditempatkan di Madrasah Tsanawiyah disesuaikan dengan kebutuhan sekolah, kahlian yang bersangkutan serta kaulifikasi yang dimiliki.

2. Kepada Kepala Bagian Kepegawaian Kanwil Departemen Agama Propinsi Jawa Timur sebagai penyambung tangan birokrasi pengadaan gura bidang studi umum untuk Madrasah Tsanawiyah Pusat, diperlukan memahami petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pengadaan, sehingga dikemudian hari tidak terjadi mismacth antara yang diperoleh dengan permintaan Madrasah.

(36)

104

menantang yang membutuhkan kinerja yang tinggi diiringi loyalitas dan dedikasi yang baik.

4. Diperlukan suatu sistem pelayanan yang harmonis dalam budaya kerja Madrasah Tsanawiyah dengan tidak membedakan antara gura yang mampu dengan kurang mampu, gura PNS dengan honorer atau DPK. sistem pelayanan ini berawal dari kepemimpinan Kepala Madrasah Tsanawiyah tersebut

5. Kepada gura bidang studi umum yang membawa misi untuk memberikan berbagai disiplin ilmu umum, dengan kinerja yang sudah baik versi penelitian ini dijadikan

bahan intropeksi untuk lebih baik lagi dalam rangka menyongsong masa depan Madrasah Tsanawiyahyangpenuhtantangan, masalah dan dilema bara, baik akibat sistem yang diterapkan maupun aras globalisasi yang semakin jelas melanda berbagai dimensi kehidupan ini.

6. Kepada non gum bidang studi umum yang difungsikan sebagai gura bidang studi umum, jadikanlahmoment tersebut sebagai suatu kepercayaan untuk meningkatkan citra diri mengejar berbagaiketertinggalan selama ini.

7. Kepada gura bidang studi umum yang berstatus honorer dengan temuan kinerja yangbaik ini merupakan modal dasar untuk mengembangkan karir selanjutnya

(37)

I ' ,|l"

'III III'

if

^'" 'n|:v

I ,li

III'' III,"

"III

I ll U„|!

| pi" hi,, ' -Hi-'; ,,,..,'"'1, niJl

..'-.Ii

\

''ll, II"'

iWllliillllllllllllllwiiii iiiiiili'illlllliiiiiiiiiillilliiiiiiiiiiiiiiiiiiiu

1,1111111", III,;,,, lili,lllll,l,iiiii„ ,m

I'liiiniiii

iiiiiiiiiiiii1 'iiiiiiiiiiiiiiii

w

,ll'l, 'll

,1'" ll '

4- <CVA

|l' ill'"'!, 'l

llllllllliillllllliiilliililiilillllll,

.llllllllllllll.

''!. I II '"II,, '"" I, ''ll ft. \

JL& |i| ill

nill] 111

," I1

'i;/ ,i 1.1.

V'll1,!' 'I I

•'ii-iii.

il"1! V1'

''i:!l \Ji' „""'|, ''-"•" •'''

mil H'1*

., v >

,#

'" ,.,'• r'ill'

" ii, l!'

V:: TO

"

II

£

«T||

i;;;;';;n lii';^"1

i "

ini-.'ill;

'"ii,,;

>> '

" ii1 \ r 'i ii

'I"' J'i Ii x

'•'

' /

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan Delone &amp; McLean IS Success Model dengan menggunakan Kemudahan Penggunaan dari Theory Acceptance Model sebagai variabel intervening

masing kriteria, sedangkan metode TOPSIS digunakan untuk meranking alternatif pekerjaan perbaikan pipa penyalur, berdasarkan pengolahan decision matrix dengan bobot

Perbedaan  kerumunan  data  domba  yang  diamati  pada  Gambar  1,  menunjukkan  bahwa  tipe  pedaging  pada  umumnya  memiliki  skor  ukuran  yang  lebih 

St art ed commercial operat ion in Oct ober 1996, XL’ s business consist s of Consumer Solut ions as dual band (GSM 900/ 1800) cellular net work provider t hrough j empol, j imat

The results of the analysis indicated that public ownership structure, corporate governance practice, industrial type, firm size, profitability had a significant

Tanpa memiliki program riset yang tepat dalam peranan, fungsi dan kegiatan perencanaan atau program kerja public relations/humas dalam mewakili organisasi/perusahaan, maka

penelitian tentang hubungan antara persepsi lansia terhadap dukungan sosial dengan. harga

Dari segi bahan bangunan hampir semua berupa rumah permanen (tembok bertulang) hanya sedikit rumah di Tinjomoyo yang semi permanen (kayu). Rumah yang semi permanen atau non