PERENCANAAN PENGADAAN GURU BIDANG STUDI UMUM Dl MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI DAN KAITANNYA
DENGAN KUALITAS HASIL BELAJAR
(Studi DeskriptifAnalitik Di MTsN Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur)
T E S I S
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar magister pendidikan
program studi administrasi pendidikan
Oleh
IMAN SAYOGYO
NIM. 959661
PROGRAM PASGASARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG
DISETUJU! OLEH
PEMBIMBING
PbMblMBINb I
PROF. DR. H. ABDULAZ1SWAHAB, M.A
PROF. DR. H. ENGKOSWARA. M.Ed
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG
DIKETAHUI DAN DISAHKAN
OLEH
KETUA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PPS IKIP BANDUNG
PROF. DR. H. E. KUSMANA, M.I
ABSTRAK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat serta
tantangan persaingan pada era glabalisasi semakin tajam, tidak menggeser kedudukan
gum dalam sistem dan struktur pendidikan. Justm sebaliknya, menjadi sangat penting
karena dari sentuhan tangan yang penuh dedikasi, mereka menaburkan benih harapan
bangsa dengan membimbing, mendidik, mengarahkan serta memberikan motivasi yang
kadangkala sulit untuk dibedakan dengan anak kandung sendiri. Tegasnya dapat
dikatakan bahwanasib para generasi yang akan datang tergantung dari aktivitas para guruhari ini.
Keberadaan guru di lembaga pendidikan formal baik pada satuan pendidikan
yang bernuansa duniawi maupun keagamaan, seperti Madrasah Tsanawiyah menjadi
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari komponen pendidikan lainnya Akan tetapi
dilema kekurangan guru bahkan kualitasnya masih dipertanyakan justm mewarnai
kondisi gum pada saat ini. Apakah ini problema klasik?, di mana pada satu sisi
menginginkan kualitas lulusan, dan sisi lain terlihat adanya kekurangan ataupun
penyebaran yang tidak merata Atas dasar inilah penulis mencoba untuk mengungkapkan
manajemen gum melalui penelitian yang diberi judul Perencanaan Pengadaan Guru Bidang Studi Umum di Madrasah Tsanawiyah Negeri dan Kaitannya dengan Kualitas Hasil Belajar (Studi Deskriptif Analitik pada MTsN Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi JawaTimur).
Berdasarkan gejala-gejala manajemen penyediaan guru bidang studi umum dan
kualitas hasil belajar di MTsN Srono, maka diangkat kepermukaan suatu masalah yang
sangat menarik perhatian penulis yakni; Bagaimana ketersediaan gum bidang studi
umum di Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono dan kaitannya dengan kualitas hasil belajar siswa? Data dan informasi sehubungan dengan masalah ini akan dihimpun
dengan teknik wawancara, mengedarkan angket sertamenilai dokumen manajemen dan
hasil belajar, kemudian dilakukan analisis dengan pendekatan deskriptif Artinya hasil
penelitian lapangan dianalisis dengan memaparkan keadaan sesungguhnya dan
membandingkan dengan kriteria manajemen peren-canaan pengadaan serta kualitas hasil belajar sehinggamemperoleh kesimpulan sebagai produk akhir penelitian ini.
Sampel penelitian yang diwawancari bersifat snowball sampling, dan telah
dihimpun berbagai data dari 2 (dua) orang staf biro perencanaan Departemen Agama RI, masing-masing satu orang staf Kanwil Depag Propinsi Jawa Timur (Kasi MTsN
dan Kepegawaian), Kepala Madrasah Tsanawiyah Srono beserta 3 (tiga)orang Wakil
Kepala, dan 5 (lima) orang gum yang memiliki latar belakang pendidikan bidang studi
umum, serta 5 (lima) orang gum lainnya yang mengajar bidang studi umum akan tetapi memiliki desiplin ilmu bukan bidang studi umum.
Berdasarkan analisis komparasi teoretis, disimpulkan bahwa secara umum praperencanaan gum bidang studi umum dapat dikatakan efektif Perencanaan yang dilakukan Depag Pusat cukup efektif, akan tetapi perencanaan di MTsN Srono belum efektif, disebabkan terbatasnya biaya yang tersedia Dilihat dari pelaksanaan penyediaan gum bidang studi umum yang dilakukan Depag dapat dinilai efektif, sedangkan pelaksanaan oleh pihak sekolah masih perlu pembinaan serius. Sementara itu, pengawasan berjalan baik dan masih ada aspek tertentu yang perlu mendapat perhatian serius. Dilihat dari kualitas hasil belajar siswa dua tahun terakhir cukup menggembirakan, di mana angkapadaNem, Raport termasuk bagus.
Secara umum perencanaan pengadaan gum bidang studi umum cukup efektif, ternyata mempengaruhi hasil belajar siswa setempat Dengan pengadaan yang efektif itu, membawa kontribusi terhadap pelaksanaan pengajaran dan memperoleh kualitas hasil belajar siswa yang baik. Oleh karenanya, Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pembenahan diri terutama bagi pihak MTsN Srono ataupun masukan bagi pihak Madrasah Tsanawiyah lainnya Demikian juga bagi Perencana di tingkat Pusat maupun Daerah yang ingin membutuhkan informasi penyediaan gum bidang studi umum dan hasil belajar siswa, dalam rangka memperbaiki manajemen pengadaan gum di masa yang akan datang.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMANPENGESAHAN i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN iii
KATAPENGANTAR iv
UCAPAN TERIMA KASIH vi
ABSTRAK viii
DAFTARISI x
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR TABEL xiii
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar BelakangMasalah 1
t-B. Permasalahan Penelitian 6
C. Paradigma dan Fokus Penelitian 9
D. TujuanPenelitian dan Keluaran YangDiharapkan 12
E. Manfaat Penelitian 13
BAB H KAJIAN KEPUSTAKAAN 14
A. Konsep Administrasi Pendidikan danWilayah Penelitian 14
1. Pengertian Administrasi Pendidikan 14
2. Bidang Garapan Administrasi Pendidikan 16 3. Gum Bidang Studi Umum dalam Lingkup Adm. Pendidikan 17 B. Manajemen Penyediaan Tenaga Kependidikan (Gum) 19 1. Pra-Perencanaan Penyediaan Tenaga Kependidikan (Gum) 22 2. Perencanaan Tenaga Kependidikan (Gum) 24^ 3. PelaksanaanPenyediaanTenaga Kependidikan (Gum) 28 4. Pengawasan Penyediaan TenagaKependidikan (Gum) 38
5. Manajemen Mutu Terpadu 40
6. Penilaian Efektivitas PenyediaanGum 44
C. TinjauanKinerjaGuru 46
D. Penilaian Hasil Belajar 48
E. Kajian Penelitian yang Relevan 50
BAB HI PROSEDUR PENELITIAN 54
A Metode Penelitian 54
B. Lokasi dan Sampel Penelitian 54
1. Lokasi Penelitian 54
2. Sampel Penelitian 55
C. Alat Pengumpul Data 56
D. Pelaksanaan Pengumpulan Data 57
E. Langkah-Langkah Pengolahan dan Analisis Data 58
BAB TV HASIL STUDI LAPANGAN DAN PEMBAHASAN 60
A. Hasil Studi Lapangan dan Temuan Penelitian 60
1. Ketersediaan Gum Bidang Studi Umum di MTsN Srono 60 (1) Pra-Perencanaan Penyediaan Gum Bidang Studi Umum
MTsN Srono 60
(2) Perencanaan Penyediaan Gum Bidang Studi Umum MTsN
Srono 63
(3) Pelaksanaan Penyediaan Gum Bidang Studi Umum MTsN
Srono 74
(4) Pengawasan Penyediaan Gum Bidang Studi Umum MTsN
Srono 79
2. Kinerja Gum Bidang Studi Umum 81
3. Hasil Belajar Siswa MTsN Srono 83
B. Pembahasan Temuan Penelitian 86
1. Efektivitas Penyediaan Gum Bidang Studi Umum MTsN
Srono 87
(1) Efektivitas Pra-Perencanaan Penyediaan Gum Bidang
Studi Umum MTsN Srono 87
(2) Efektivitas Perencanaan Penyediaan Guru Bidang Studi
Umum MTsN Srono 89
(3) Efektivitas Pelaksanaan Penyediaan Guru Bidang Studi
Umum MTsN Srono 91
(4) Efektivitas Pengawasan Penyediaan Gum Bidang Studi
Umum MTsN Srono 92
2. Kualitas Hasil Belajar SiswaMTsN. Srono 94 3. Pengamh Eefektivitas Perencanaan Pengadaan terhadap Kua
litas Hasil Belajar Siswa 96
BAB V Kesimpulan dan Pendapat 100.
A. Kesimpulan 100
B. Pendapat 103
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAM BAR
Halaman
1. Paradigma dan Fokus Penelitian
H
2. Bidang Garapan Administrasi Pendidikan
16
3. Siklus Perencanaan Mikro
26
4. Proses Perencanaan Tenaga Kerj a
27
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Sampel dan Lokasi Penelitian 56
2. JumlahMadrasah Tsanawiyah di Pulau Jawa 64
3. Jumlah Madrasah Tsanawiyah Model dan Kebutuhan Gum BidangStudi Umum
di Pulai Jawa Tahun 1997/1998 65
4. Kebutuhan Gum Bidang Studi Umum Madrasah TsanawiyahNegeri Srono
(Model) Tahun 1997/1998 69
5. Formasi Kebutuhan GumBidang Studi Umum Madrasah Tsanawiyah Negeri
Srono Tahun 1995/1996 71
6. Daftar GumDPK Bertugas di Madrasah Tsanawiyah Negeri SronoTahun
Pelajaran 1997/1998 72
7. Pencapaian Target Kurikulum Gum BidangStudi Umum Madrasah Tanawiyah
Negeri SronoTahun Pelajaran 1996/1997 82
8. Nilai EBTANAS Mumi Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono Tahun 1995/96
dan 1996/1997 83
17 ,:\.
i'1 <Kf S;>
T\r' '" """
\ ''l
"••••':>
„li
iHnUHJllllHUlmHimH!
llllllllllllll
\
Ii
,,". >l\
,,111111 ' ,.,'" ,il'"lllll"l||r, "'., 'I In
'/ "' '" \lllll,
fYfM
-Hit
•Hir'ii"-I I ,1 il l!,.l,'„li
I."1" | '.;;|||....
I' 'I ''I,..''1 •" r'''
\, l"A ,, I ,"
Hll.ll11 mill!
i" 'i V ' ' / •'
j
i',. ii "i;;""
i;;: „:; il1"
•• ""• / hi'
l„i'"i,:i: !i, '''.„
i,, "i "ii„.in,
,1"', '',|;!1"' >".
IIAnili W]ii,}'
. A"l-'/
!
I,,
I" ii1 '', ,r 'I i i
in-1 „i"| || 'I Ii
6V
'
' .iiiip
>"
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat dan mampu menembus segaladimensi dan lapisan kehidupan seluruh dunia, telah membawa dampak terjadinya persaingan ekonomi dan dinamika yang semakin tranparans. Guna menjawab tantangan persaingan itu diperlukan adanya manusia yang profesional, antara lain peka, mandiri,
dan bertanggung jawab.
Disadari adanya pengamh serius dari arus globalisasi terhadap tatanan kehidupan ini, pada dasarnya dibutuhkan taraf pendidikan bangsayang Iebih tinggi dan sesuai dengan tuntutan serta tantangan kehidupan tersebut. Penyesuaian taraf dan disiplin ilmu pendidikan dengan kebutuhan tuntutan bangsa perlu dilaksanakan dalam pembangunan pendidikan Kesepadanan yang diharapkan itu merupakan agenda pembangunan dalam penyusunan kebijakan Pemerintah.
penghargaan, serta menyediakan wisma-wisma guru, terutama bagi gum pendidikan
dasar.
Penajaman kebijakan tersebut didasari oleh UU No 2/1989, dan dijabarkan
melalui PP No. 38/1992, dalam pasal (10) dijelaskan bahwa "pengangkatan dan
penempatan tenaga kependidikan dilakukan oleh Menteri lain", antara lain Menteri
Agama Dalam sudut berbeda justru kualitas pendidikan tergantung dari kuantitas dan
kualitas gum yang diangkat di satuan pendidikan tersebut Secara kuantitas, gum yang
diangkat telah hams memenuhi kebutuhan pada satuan pendidikan di sana Sedangkan
kualitasnya dapat dilihat dari sikap mental, kinerja dan latar belakang pendidikan guru
yang sesuai dengan tingkat dan posisi sebagai tenaga pengajar.
Upaya melahirkan generasi yang berkualitas, prasyarat utama antara lain
diperlukan tenaga pengajar yang berkualitas pula, khususnya generasi yang bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, Departemen Agama Republik mdonesia telah
mengupayakan beberapa kebijakan, antara lain
mendirikan sekolah-sekolah yang
bernafaskan Islam. Satu diantaranya disebut Madrasah Tsanawiyah Negeri.
Sebagaimana satuan pendidikan lainnya, Madrasah Tsanawiyah memiliki
siswa, sarana dan prasarana, dana serta guru. Gum sebagai faktor dominan dalam
penyelenggaraan pendidikan di sana Dengan tidak mengecilkan arti komponen lain,
gum menempati posisi paling menentukan dalam rangka mewujudkan kualitas
pendidikan Oleh karena itu Departemen Agama Republik Indonesia melakukan
Pernyataan tersebut mengandung makna bahwa kehadiran gum sesuai dengan kuantitas dan kualitas sangat diharapkan para pengelola Madrasah Tsanawiyah. Oleh karenaitu kebijakan pengadaan gum secara kuantitas dan kualitas ini perlu dijadikan prioritas utama untuk membina dan mengembangkan satuan pendidikan Islam di
Indonesia
Menunit data DITBINRUA DEPAG (1995) diketahui bahwa secara kuantitas gum pada PergumanAgamaIslam Pendidikan Dasar di lingkungan Departemen Agama belum memenuhi kebutuhan MTs. Ternyata kekurangan itu terdapat pada setiap bidang studi umum, seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di satuan pendidikan tertentu. Namun pada Madrasah lainnya ada yang mengalami kelebihan. Kelebihan itu justm disebabkan adanya kebijakan penempatan gum bidang studi umum dari Depdikbud yang tidak merata Secara umum kebutuhan gum Madrasah Tsanawiyah Negeri sebanyak 30.658 orang, bam tersedia 14.087. Sedangkan pada Madrasah Tsanawiyah Swasta, pada saat ini terdapat 126.727 guru, termasuk di dalamnya 15.926 gum DPK (dipekerjakan) dari Departemen Agama, dan sebanyak 604 gum DPK dari Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
yang menyebabkan rendahnya kinerja gum dalam melaksanakan tugas. Oleh karena itu seyogyanya pihak yang berkepentingan melihat ulang kebijakan pengelolaan dua Deperteman ini, terutama setelah melihat kelemahan pengangkatan gum yang terjadi. Dengan pengelolaan terpadu, diikuti kehadiran gum sebagai tenaga pengajar yang memadai dan berkualitas mempakan prasyarat utama mencapai hasil belajar siswa yang sesuai dengan harapan.
Direktur BBNRUAI DEPAG RI (1997) dalam Temu Wicara Wajar Dikdas 9 Tahun mengumumkan bahwa hasil EBTANAS Madrasah Tsanawiyah masih rendah, salah satu penyebabnya terjadi mismacth antara gum dengan bidang tugas yang diembannya Akan tetapi ada kecendrungan Madrasah Tsanawiyah yang memiliki gum cukup/lebih menunjukkan hasil belajar lebih baik dibanding dengan MTs. yang mengalami kekurangan guru.
Berdasarkan pengamatan sementara yang dilakukaan pertengahan Agustus 1997
di Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur
ditemui fenomena-fenomena yang melatarbelakangi pentingnya materi ini diteliti, antara
lain yakni:
1. Keluhan Kepala Madrasah untuk mengatasi kekurangan gum bidang studi umum.
2. Keluhan dari beberapa orang guru, karena mereka diserahi tugas atau beban
mengajar bidang studi tertentu yang tidak sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
3. Keluhan dari Kabid Binraai, tentang adanya beberapa bidang studi umum yang tidak
ada atau sulit mencari gum pengajamya
4. Adanya sebagian dari lulusan Madrasah Tsanawiyah yang belum mampu bersaing
untuk masuk di satuan pendidikan berikutnya, temtama memasuki satuan pendidikan
umum.
Setelah dilakukan prasurvey, temyala faktor kekurangan gum hampir terdapat
pada setiap bidang studi umum. Apakah keterbatasan jumlah gum bidang studi yang ada
saat mi dan banyaknya tugas ganda yang diemban, akan mempengaruhi kualitas kinerja
gum di sana?. Sebab gum bidang studi agama diharuskan untuk mengajarkan bidang studi umum, antara lain Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Indonesia, Bahasa higgris,
Pendidikan Kesenian, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dan Muatan Lokal. Dampak
semua ini diduga turat mempengaruhi rendahnya motivasi guru, kurang kreatif, dan
apabila kondisi ini berlangsung lama akan turut mempengaruhi kualitas hasil belajar
Penulis merasa tertarik memilih permasalahan ini karena pengelolaan gum bidang studi umum perlu diteliti dan dianalisis lebih dalam. Apalagi bila dikaitkan dengan kualitas hasil belajar. Permasalahan ini sangat relevan dengan materi program studi administrasi pendidikan. Di samping itu, penulis ingin mendalami pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan Departemen Agama Republik Indonesia secara utuh dalam konteks penelitian sosial kualitatif
Alasan lain yang terkandung dalam penelitian ini untuk menemukan kelemahan pengelolaan gum bidang studi umum di Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono. Dengan demikian akan mampu memberikan solusi altematif untuk membenahi dan membina-kembangkan Madrasah Tsanawiayah Negeri sebagai Madrasah Tsanawiyah Negeri
Model terbaik.
B. Permasalahan Penelitian
Pengelolaan gum bidang studi memiliki permasalahan yang cukup kompleks, agar tidak terlalu luas dan melebar, penulis membatasi hanya pada pengelolaan gum bidang studi umum di Madrasah Tsanawiyah Negeri.
Lebih khusus lagi masalah utama yang diangkat kepermukaan dalam penelitian
ini adalah:
Bagaimana perencanaan pengadaan guru bidang studi umum di Madrasah
Tsanawiyah Negeri Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur dan
Untuk memperoleh data dan informasi sehubungan masalah di atas, perlu
dikemukakan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Manajemen Penyediaan Guru Bidang Studi Umum
1). Pra-Perencanaan Penyediaan Guru Bidang Studi Umum
(1) bagaimana visi Departemen Agama Dalam membina gum bidang studi
umum di Madrasah Tsanawiyah?
(2) apa misi yang diemban Departemen Agama dalam pengelolaan guru
bidang studi umum di MadrasahTsanawiyah?
(3) apatujuan Departemen Agama mengadakan gum bidang studi umum di ling
kungan MadrasahTsanawiyah Negeri?
2). Perencanaan Penyediaan Guru Bidang Studi Umum
(1) bagaimana strategi Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono Kabu
paten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur merencanakan kebutuhan gum bidang studi umum di sekolahnya?
(2) unsur-unsur mana yang terlibat dalam perencanaan kebutuhan gum bidang studi umum Madrasah Tsanawiyah Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi
Jawa Timur tersebut?
(3) faktor-faktor apakah yang menunjang dan menghambat perencanaan ke
3). Pelaksanaan Penyediaan Guru Bidang Studi Umum
(1) bagaimana perekrutan dan penempatan gum bidang studi umum yang dila kukan Biro Kepegawaian Departemen Agama Repubublik Indonesia dan relevansinya dengan permintaan Kepala Madrasah Tsanawiyah Srono KabupatenBanyuwangi Propinsi JawaTimur?
(2) upaya apa yang dilakukan Kepala Madrasah Tsanawiyah Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur bila permintaan yang direncanakan belum terpenuhi?
(3) faktor-faktor apakah yang menunjang dan menghambat proses pelaksanaan pengadaan gum bidang studiumum di Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi JawaTimur?
4). Pengawasan Penyediaan Guru Bidang Studi Umum
(1) bagaimana pengawasan dalam pengangkatan guru bidangstudi umum yang dilakukan oleh Departeman Agama?
(2) bagaimana pula pengawasan yang dilakukan dalam pengangkatan non Departeman Agama?
(3) bagaimana tindak lanjut dalam pengembangan karir setelah pengawasan yang dilakukan selama ini?
2. Kinerja Guru Bidang Studi Umum
(1) bagaimana kinerja guru bidang studi umum dalam melaksanakan tugas sebagai tenagapengajardi Madrasah Tasanawiyah Negeri Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi JawaTimur padarsaat ini?
3. Kualitas HasQ Belajar Siswa.
(1) bagaimana ketercapaian target kurikulum gum bidang studi umum di Madrasah
Tsanawiyah Negeri Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur pada
saat ini?
(2) bagaimana pula ketercapaian target kurikulum gum non bidang studi umum yang mengajar sebagai gum bidang studi umum di MTsN Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur?
(3) bagaimana hasil belajar yang dicapai siswa dari gum bidang studi umum di
Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa
Timur tersebut?
(4) bagaimana hasil belajar siswadari gum non bidang studi umum yang mengajar
sebagai gum bidang studi umum di Madrasah Tsanawiyah Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi JawaTimur?
(5) bagaimana kondisi NEM (nilai evaluasi mumi) yang diperoleh Madrasah
Tsanawiyah Negeri Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur
dalam dua tahun terakhir?
C. Paradigma dan Fokus Penelitian
Secara teoritis pekerjaan yang dilaksanakan oleh orang yang bukan ahlinya, kemungkinan peluang meraih sukses sangat kecil. Pemyataan ini berlaku bagi setiap
individu dalam melakukan tugas sesuatu.
10
yang profesional. Kemudian disusun program kerj a dengan menetapkan strategi yang
dapat diterapkan dengan baik serta dapat melakukan pengawasan yang sesuai rencana
Pada tahap implementasi yang paling penting adalah kerja sama tim yang harmonis.
Disadari bahwa pada prinsipnya pengelolaan yang efektif bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja, dalam hal ini kebutuhan tenaga gum bidang studi
umum yang sesuai dengan kebutuhan sekolah, serta mengelola gum yang sudah sudah
memenuhi persyaratan agar memiliki kinerja yang tinggi. Dengan demikian akan mampu
meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Ketersediaan gum yang sesuai dengan kuantitas dan kualitas dalam rangka
menunjang peningkatan kualitas pendidikan sangat dinanti-nanti, dan hal itu dapat
terjadi bila didukung oleh ketersediaan aturan yang tidak kaku, panggilan bamin dari
sumber daya manusia yangberkualitas, serta ketersediaan anggaran.
Kenyataan menunjukkan, bila ketersediaan tenaga kependidikan (gum bidang
studi umum) cukup memadai, baik dalam pengertian kualitas maupun kuantitas akan
mempengaruhi kualitas lulusan siswa, dan pada gilirannya mempengaruhi kualitas
sekolah secara makro.
Berdasarkan pernyataan tersebut, penulis mengemukakan paradigma dan fukos
penelitian dengan mengacu kepada suatu prinsip bahwa pengelolaan gum bidang studi
umum bertujuan untuk memperoleh proses dan lulusan sekolah yang berkualitas. Artinya
proses pengelolaan dan kualitas lulusan tercipta bilatenaga pendidik memiliki disiplin
ilmu yang sesuai dengan kualifikasi bidang mengajar serta ketersediaan dalam jumlah
11
Pemyataan di atas mempakan dasar utama melukiskan kerangka berpikir dalam penelitian ini. Secara visual paradigmadan fokus penelitian dapat diperhatikan gambar
di bawah ini.
MASUKAN Legalitas Pengangkatan Tenaga Kependidikan (Guru Bidang Studi Umum) PROSES PRA PERENCANAAN 1. Visi 2. Misi 3. Tujuan PERENCANAAN 1. Strategi
2. Unsur-unsur terlibat
3. Faktor Penunjang dan Penghambat
PELAKSANAAN
l.Rekrut & Penempatan 2.Upaya lain 3.Faktor Penunjang dan Penghambat PENGAWASAN 1. Dilaksanakan Oleh Depag 2. Oleh Depdikbud 3. Tindak lanjut Karir
l.Guru BSU 2.Gurn BSU Non BSU 3.Guru BSU Honor Gambar 1.
Paradigma dan Fokus Penelitian
KELUARAN
Kinerja
G u r u
12
D. Tujuan Penelitian dan Keluaran Yang Diharapkan
Tujuan umum penelitian adalah mengungkapkan mekanisme pengelolaan gum bidang studi umum, kinerja gum bidang studi umum, dan pada gilirannya mengetahui dengan transparan serta kualitas hasil belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Srono Kabupaten Banyuwangi Propinsi JawaTimur.
Secara khusus bertujuan untuk memperoleh data tentang penyediaan gum bidang studi umum yang dilihat dari kegiatan-kegiatan manajerial antara lain: 1) Manajemen
penyediaan guru Bidang Studi Umum dilihat dari; (1) pra-perencanaan (visi, misi
dan tujuan), (2) perencanaan (strategi, unsur-unsur terlibat, faktor penunjang dan penghambat, (3) pelaksanaan (rekrut dan penempatan dari Depag Pusat, Kepala MTsN, danfaktor penunjang penghambat), (4) pengawasan (Proses dan mekanisme, dan tindak lanjut karir). 2) Kinerja guru Bidang Stndi Umum, dilihat dari; (1) kinerja gum BSU sertifikasi BSU, (2) Non BSU. 3) Hasil Belajar Siswa, dilihat dari (1) target kurikulum, (2) daya seraf, (3) NEM dari gum BSU atau gum BSU yang non sertifikasi
BSU.
13
E. Manfaat Penelitian
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah disiplin ilmu manajemen. Artinya memberikan sumbangan teoritis bagi pengelola pendidikan dasar di lingkungan Departemen Agama, terutama dalam rangka mengantisipasi kelemahan dan kesenjangan implementasi proses pengelolaan gum bidang studi umum
secara khusus, dan umumnya dalam pengelolaan pendidikan.
Manfaat praktis dari penelitian ini, terutama bagi pengelola gum bidang studi umum di Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono antara lain dapat mengupayakan proses
pra-perencanaan, perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan secara optimal untuk
memenuhi kebutuhan pengajaran di sekolah tersebut Namun yang jelas temuan penelitian ini akan bermanfaat dalam memperbaiki implementasi kebijakan pengelolaan gum bidang studi umum di masa yang akan datang.
Khususnya bagi peneliti, dengan mengadakan penelitian di Madrasah Tsanawiyah Srono ini dapat memperluas wawasan penulisan karya ilmiah dalam konteks penelitian sosial kualitatif Bekal ilmu pengetahuan ini mempakan modal dasar dalam rangka mengadakan penelitian dengan tingkat permasalahan dan lokasi yang berbeda yang berguna bagi pembinaan serta pengembangan satuan pendidikan di
Illl'"' Ill"1
,,,'!!!"" ,„
||ii"" "
.,,' hi " i"1! hi
/ ,
A
,i ii' ,' •' ;i.
I'1,
•«i;,-""-
s'y
/
/.i'7 .:!;"!::'"
I! I, |l'"if
,il! ,|i...
\ 'in * w
'',, i' ,,'
*.;>>.. ,|P
if > 1
ii:"i-i , ii:"i-il'
" i1 •'i •
llr 'H!
'I. ',
I'
1 V
|\C i;S::; j/
,„ '"''liiiHlHm1'"'
iiiiimi i;ll!ll
/»
""i" «,i,iiiiiH,iii,i miKii llilllllll
,""H
"I'll"'^ ,,
,„il,..,ii"
V" /J
BAB i n
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Sebagaimana disebutkan pada bab sebelumnya bahwa penelitian tentang ketersediaan gura bidang studi umum di Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono ini bertujuan memperoleh gambaran pengelolaan dan hasil belajar. Oleh karena itu pengkajian terhadap berbagai variabel yang diduga menipengarulii kualitas tersebut cukup beralasan.
Setelah semuadata yang dikumpulkan melalui pelaksanaan penelitian lapangan
akan dianalisis dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan metode deskriptif
evaluatif. Artinya data dan informasi lapangan dideskripsikan sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya dari aspek pengelolaan gum bidang studi umum dan aspek hasil belajar siswa
B. Lokasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Adapun penelitian ini beraiokasi di Propinsi Jawa Timur dan DKI Jakarta
Secara rinci lokasi tersebut bertempat di (1) Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono
sebagai lokasi inti (melihat pengelolaan, kineja gum bidang studi umum dan hasil
55
belajar siswa), dan (2) Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Timur, (3)
Kantor Departemen Agama Republik Indonesia sebagai lokasi penunjang (khusus untuk
melihatkebijakan pengangkatan).
Pertimbangan untuk memilih lokasi penelitian karena faktor wilayah kerja,
waktu dan biaya Wilayah kerja di Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono mudah
memperoleh data, sebab pada umumnya tenaga kependidikan di sana sudah dikenai.
Kemudian Kantor Depag di Jakarta merupakan lokasi penunjang, dengan alasan penulis
sebagai karyawan di sana Dari sudut waktu akan relatif sedikit karena transportasi
sangat lancar. Sedangkan dari segi biaya ke lokasi Srono dapat dijangkau.
2. Sampel Penelitian
Sampel yang dijadikan sumber data dan informasi dalam penelitian ini bersifat
purposifsampling. Untuk sementara dipastikan Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri
Srono, Wakil Kepala Madrasah, Guru bidang studi umum atau gum bidang studi ,
Kepala Bagian Kepegawaian Kanwil Departemen Agama Propinsi Jawa Timur, dan
Kepala Kepegawaian Departemen Agama Republik Indonesia di Jakarta Adapun yang
dijadikan sampel tidak tetap dalam penelitian tersebut dapat diperhatikan tabel pada
Tabel 1
SAMPEL DAN LOKASI PENELTriAN
56
No SAMPEL LOKASI JUMLAH
1. Sampel Utama MTsN Srono Jawa Timur.
a. Kepala Madrasah 1 Orang
b. Wakil Kepala 2 Orang
c. Guru BSU 5 Orang
d. Guru Bidang Studi Lain 5 Orang
Mengajar BSU
2. Sampel Penunjang Kantor Depag RI Jakarta
a. Staf Biro Kepegawaian 2 Orang
b. Kepala Bidang atau Kantor Wilayah Depag 2 Orang
Staf Jawa Timur
Jumlah 17 Orang
C. Alat Pengumpulan Data
Untuk menghimpun data dan informasi sehubungan dengan aspek penelitian akan
dilakukan dengan menggunakan alat antara lain; (1) pedoman wawancara, (2) pedoman
observasi, (3) angket Selain pedoman tersebut digunakan alat bantu lain berapa buku
catatan, kamera, alat perekam. Selanjutnya data itu dihimpun dari foto copy
doknmen-dokumen penting.
Pedoman wawancara untuk menghimpun data tentang visi, misi, tujuan, peren
canaan, pelaksanaan, pengawasan, faktor-faktor penghambat dan penunjang penyediaan
gum BSU. Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui pelaksanaan pengadaan
dengan perbandingan rencana Angket untuk mengetahui identitas panitia penerimaan
57
D. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Pengumpulan data akan dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara,
observasi dan penyebaran angket serta penilaian dokumen-dokumen Kegiatan itu akan
dilakukan setelah melengkapi semua perangkat penelitian, baik lembaran angket,
pedoman dokumen, maupun kamera serta alat perekam lainnya Akan tetapi suatu hal
yang amat penting manakala mempelajari situasi lokasi dan kondisi responden
Adapun pengumpulan data tersebut dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
1. Menguras perizinan penelitian sebagaimana layak suatu penelitian ilmiah, se
hingga pihak-pihak yang dijadikan subjek penelitian tidak merasa keberatan
menerima kehadiran peneliti.
2. Menyebarkan angket yang berisi pertanyaan tentang aspek pengelolaan dan kinerja
gum bidangstudi umum.
3. Melakukan wawancara dengan sampel penelitian dengan yang direkam dengan alat
perekam yang telah disediakan. Wawancara lebih ditekankan pada konsep
snowball sampling, artinya tidak tergantung jumlah responden, tetapi pada
kelengkapan data, dapat saja dua orang sebagai sampel dalam penelitian ini,
asalkan data yang diperlukan terkumpul secara lengkap. Akan tetapi jiga data
belum terkumpul utuh dihimpun dari sumber lain
4. Materi wawancara sesuai dengan pedoman yang dibuat sebelumnya Upaya ini
58
asalkan data yang diperlukan terkumpul secara lengkap. Akan tetapi jiga data
belum terkumpul utuh dihimpun dari sumber lain.
4. Materi wawancara sesuai dengan pedoman yang dibuat sebelumnya Upaya ini
dilakukan dalam situasi santai dengan obrolanyang terstruktur.
5.
Melihat dokumen-dokumen yang berhubungan dengan aspek pengelolaan, kinerja
dan hasil belajar siswa Selanjutnya dilakukan pencatatan ataupun dengan
melakukan foto copy sehingga dapat dijadikan datayang otentik.
E. Langkah-Langkah Pengolahan dan AnalisisData
Pengolahan data yang bersifat kualitatif dilakukan melalui tahapan reduksi,
display dan veriflkasi. Pada tahapan reduksi dilakukan upaya untuk menemukan hal-hal
pokok tentang objek penelitian, yaitu pokok-pokok pengelolaan yang mengacu kepada
ketersediaan gura bidang studi umum dan hasil belajar siswa
Pada tahap display dilakukan perangkuman informasi dalam susunan yang
sistematis, sehingga tema sentral yang berhubungan dengan pengelolaan gura bidang
studi umum, kinerja dan hasil belajar siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono
Kabupaten Banyuwangi Propinsi JawaTimur dapat diketahui dengan mudah.
Pada tahap verifikasi dilakukan pemberian makna yang relevan atas kesimpulan
yang diambil dalam tema bericaitan dengan ketersediaan guru bidang studi umum dan
59
Secara operasional untuk mengolah dan menganalisis data yang merupakan bagian penting dari kegiatan penelitian ini, dan memang dari sinilah produk akhir penelitian ini diketahui baik gambaran pengelolaan maupun kemanfaatan bagi pihak yang berkepantingan. Oleh karena itu dilakukan dengan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
1. Memeriksa kelengkapan catatan berdasarican pertanyaan wawancara, observasi, serta jumlah dan isi angket yang disebarkan. Seandainya catatan dan lembaran jawaban belum terisi, dimohon kesediaan responden untuk melengkapi jawabannya 2. Memberi skor dengan angka yang kemudian diterjemahkan menjadi kualitatif
(seperti efektif, cukup efektif dan tidak efektif atau baik, sedang kurang baik) dari aspek-aspek pengelolaan, kinerja, dan hasil belajar siswa yang dihimpun melalui penelitian lapangan tersebut
3. Mentabulasi semua data kualitatif yang masuk dengan merinci setiap aspek berdasarican temuan penelitian tersebut.
4. Kemudian mendeskripsikan semua data yang dikumpulkan agar mendapatkan gambaran yang jelas.
5. Melakukan analisis dengan menyeleksi, merangkum dalam bentuk deskripsi yang sistematis.
„„ „„i m;i!;—
! ' /
if./
"l|;-'Hll,
ilj-jj'1'
|-'.„„i, . "'i'::""''
',.
'.„,il'
,ii I n:,i:;;i!
::::)
-x*
'Ci'>
i,"" ,;••
milium,.
ill' '"" 'III
'Ii
II
)
,„,
,"<>" \ \
1 ,i M i. h. Mi
I I,
\ 111
"ips
l„> 'Ii
117 iir •ii.Vi '""iiii, ir;;;. 'JJ VI .iii" ,r i!
k.
C'"Q"'m "i:'•••'.M1 „; •'.i|' ,."'
,!'" •„„••'•'«" ..I1''',!
,,i" ' '.-)" ,,i ii 'i, •',11,,,'i
x
!iii,, \. ¥ I'l. »il
1111 - ^
i i. ii ,i- ii ii, 'ii,,,'!''"•I. , ' •" iii|!i 'H, i, i,„;ii »•
1C
'W wJlQ'i.'
"" .iiill!!"1
BAB V
KESIMPULAN DAN PENDAPAT
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap hasil penelitian lapangan yang
dipaparkan padabab sebelumnya, maka padabagian ini disimpulkan antara lain:
1. Secara makro pra-perencanaan yang dilihat dari visi, misi dan tujuan penyediaan guru bidang studi umum Madrasah Tasanawiyah yang dilakukan Departemen
Agama Republik Indonesia cukup jelas. Sebab pengadaan gura bidang studi umum
bertujuan untuk mengatasi kekurangan dan menarik calon yang berkualitas.
2. Perencanaan penyediaan gum bidang studi umum (Madrasah Tsanawiyah Negeri
Srono) yang dilakukan Depertemen Agama merupakan bagian intergral dari proses
perencanaan Madrasah Tsanawiyah Indonesia Secara operasional telah meng
hasilkan produk unggulan antara lain program kerja jangka pendek, petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis tentang pelaksanaan penyediaan personil bara,
termasuk rencana penyediaan gura bidang studi umum Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono. Oleh karena itu sebagian besar kriteria penyususunan rencana yang baik telah diterapkankan, makadalam kesempatan ini dinilai efektif
3. Perencanan penyediaan gum bidang studi umum yang dilakukan Kepala Madrasah
Tsanawiyah Negeri Srono dari sudut proses dikerjakan dalam waktu relatif singkat,
dengan data dan informasi yang dimanfaatkan sangat terbatas. Oleh karenanya
dibanding dengan kriteria penyusunan rencana yang baik belum efektif; akan tetapi
101
jika dialihkan pandangan mata pada hasil yang dicapai maka untuk tahun pelajaran 1997/1998 belum ditemukan program pengadaan guru bara. Hal ini diakui bahwa dengan usia pengangkatan Kepala Madrasah yang bara beberapa bulan sudah barang tentu masih pada tingkatan prediksi, dan masih memakai program kerja lama Dalam kondisi demikian dapat dikategorikan belum efektif Demikian juga dari sudut hasil yang belum terlihat program penyediaan gura bidang studi umum yang bara secara utuh.
4. Pelaksanaan Pengadaan gura bidangstudi umum berdasarkan SK Menteri Agama RI No. B. H/l-a/KP.003/635/1997, Tanggal 15 September 1997. Pengadaan ini merupakan bagian intergal dari penyediaan personil di lingkungan Departemen Agama Republik Indonesia Secara operasional dibentuk suatu Tim yang disebut Panitia Penerimaan Pegawai di Lingkungan DepagRI baik di Tingkat Pusat sebagai komando maupun di Tingkat Daerah sebagai pelaksana Dinilai dari proses pelaksanaan penyediaan ini yang sesuai dengan petunjuk kerja, waktu, biaya dan pemanfaatan fasilitas yang optimal dapat dikategorikan efektif Sedangkan dari dimensi hasil yang telah direkrut sejumlah peserta dan dinyatakan lulus sesuai dengan kualifikasi dan kuantitasyang diharapkan maka dinilai efektif
102
6. Pengawasan teriiadap penyediaan gura bidang studi umum yang dilakukan Tim khusus dari Departemen Agama RI dinilai cukup efektif Dampak pelaksanaan pengawasan ini telah menghantarican Panitia bekerja ekstra keras dan tericesan sangat hati-hati.
7. Pengawasan yang dilakukan dalam pengangkatan gura bidang studi umum Madrasah TsanawiyahNegeri Srono dilakukan oleh Kepala Madrasah sendiri. Di sini terlihat secara implisit adanya pendelegasian wewenang pimpinan atas (Biro/Bagian Kepegawaian), tetapi tidak jarang akan terjadi suatu penilaian benar, di mana Kepala Madrasah tersebut sebagai perencana, pelaksana dan pengawas. Artinya la sebagai satu-satunyapelaku dalam kebijakan tersebut
8. Terdapat kaitan yang amat erat antara manajemen penyediaan guru bidang studi umum yang efektif dengan hasil belajar siswa Indikator yang dapat diketengahkan bahwa penyediaan dan penempatan yang tepat telah membuktikan pencapaian target kurikulum gura bidang studi umum secara maksimal menghantarican siswa kepada hasil belajar yang berkualitas. Di sinilah temuan pokok dari penelitian ini, sehingga menjadi suatu bahan pemikiran bagi pihak-pihak berkentingan dalam perekrutan dan penyeksian di masa datang.
103
B. Pendapat
Sejalan dengan temuan penelitian di atas, maka manfaat dari penelitian dapat dijadikan bahan masukan dalam memperbaiki kelemahan tertentu dalam manajemen penyedaiaan gum bidang studi umum pada saat ini. Oleh karena itu direkomendasikan sebagai berikut:
1. Kepada Panitia Penerimaan Pegawai di Lingkungan Departemen Agama Republik Indonesia(PanitiaPusat maupun Daerah), yang telah membuktikan cara kerja yang sesuai petunjuk maka budaya demikian perlu dipertahankan pada masa datang. Oleh karena itu suatu prinsip yang perlu dipegang adalah penempatan sumber daya manusia pada tempat yang tepat Artinya gura bidang studi umum yang ditempatkan di Madrasah Tsanawiyah disesuaikan dengan kebutuhan sekolah, kahlian yang bersangkutan serta kaulifikasi yang dimiliki.
2. Kepada Kepala Bagian Kepegawaian Kanwil Departemen Agama Propinsi Jawa Timur sebagai penyambung tangan birokrasi pengadaan gura bidang studi umum untuk Madrasah Tsanawiyah Pusat, diperlukan memahami petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pengadaan, sehingga dikemudian hari tidak terjadi mismacth antara yang diperoleh dengan permintaan Madrasah.
104
menantang yang membutuhkan kinerja yang tinggi diiringi loyalitas dan dedikasi yang baik.
4. Diperlukan suatu sistem pelayanan yang harmonis dalam budaya kerja Madrasah Tsanawiyah dengan tidak membedakan antara gura yang mampu dengan kurang mampu, gura PNS dengan honorer atau DPK. sistem pelayanan ini berawal dari kepemimpinan Kepala Madrasah Tsanawiyah tersebut
5. Kepada gura bidang studi umum yang membawa misi untuk memberikan berbagai disiplin ilmu umum, dengan kinerja yang sudah baik versi penelitian ini dijadikan
bahan intropeksi untuk lebih baik lagi dalam rangka menyongsong masa depan Madrasah Tsanawiyahyangpenuhtantangan, masalah dan dilema bara, baik akibat sistem yang diterapkan maupun aras globalisasi yang semakin jelas melanda berbagai dimensi kehidupan ini.
6. Kepada non gum bidang studi umum yang difungsikan sebagai gura bidang studi umum, jadikanlahmoment tersebut sebagai suatu kepercayaan untuk meningkatkan citra diri mengejar berbagaiketertinggalan selama ini.
7. Kepada gura bidang studi umum yang berstatus honorer dengan temuan kinerja yangbaik ini merupakan modal dasar untuk mengembangkan karir selanjutnya
I ' ,|l"
'III III'
if
^'" 'n|:v
I ,li
III'' III,"
"III
I ll U„|!
| pi" hi,, ' -Hi-'; ,,,..,'"'1, niJl
..'-.Ii
\
''ll, II"'
iWllliillllllllllllllwiiii iiiiiili'illlllliiiiiiiiiillilliiiiiiiiiiiiiiiiiiiu
1,1111111", III,;,,, lili,lllll,l,iiiii„ ,m
I'liiiniiii
iiiiiiiiiiiii1 'iiiiiiiiiiiiiiii
w
,ll'l, 'll
,1'" ll '
4- <CVA
|l' ill'"'!, 'lllllllllliillllllliiilliililiilillllll,
.llllllllllllll.
''!. I II '"II,, '"" I, ''ll ft. \
JL& |i| ill
nill] 111
," I1
'i;/ ,i 1.1.
V'll1,!' 'I I
•'ii-iii.
il"1! V1'
''i:!l \Ji' „""'|, ''-"•" •'''
mil H'1*
., v >
,#
'" ,.,'• r'ill'
" ii, l!'
V:: TO
"
II
£
«T||
i;;;;';;n lii';^"1
i "
ini-.'ill;
'"ii,,;
>> '
" ii1 \ r 'i ii
'I"' J'i Ii x
'•'
' /