v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penerapan E-Faktur Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dianggap dapat mengurangi jumlah peredaran faktur pajak fiktif dan juga dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak terkhusus para Pengusaha Kena Pajak (PKP). Maka dari itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan E-Faktur Pajak Pertambahan Nilai terhadap peningkatan kepatuhan Wajib Pajak (WP). Jenis penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif dengan sampel Wajib Pajak yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara sebanyak 75 sampel penelitian. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling dengan teknik pengambilan data kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Sederhana. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa penerapan E-Faktur Pajak Pertambahan Nilai mempengaruhi peningkatan kepatuhan Wajib Pajak (WP) di Kota Bandung.
vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
The application of electronic invoice value added tax deemed to be able to reduce the circulation of fictitious invoice and also can improve taxpayer compliance. Therefore this research aims to know the impact of the application of electronic invoice value added tax to increased taxpayer compliance. Purposive sampling used to obtain sample. Primary data collection method in this study is questionnaire as much 75 respondens. Technique of analyse data is simple linear regression. The result show that the application of electronic invoice value added tax have a positive impact toward taxpayer compliance.
vii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ...iv
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4Manfaat Penelitian ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 5
2.1 Kajian Pustaka .. ... 5
2.1.1. Pajak Pertambahan Nilai ... 5
2.1.1.1. Pengertian Pajak Pertambahan Nilai ... 5
2.1.1.2. Karakteristik Pajak Pertambahan Nilai ... 5
2.1.1.3. Subjek Pajak Pertambahan Nilai ... 7
2.1.1.4. Objek Pajak Pertambahan Nilai ... 9
2.1.1.5. Peraturan Pajak Pertambahan Nilai ... 9
2.1.2. Faktur Pajak ... 10
2.1.2.1. Pengertian Faktur Pajak ... 10
2.1.2.2. Jenis-Jenis Faktur Pajak ... 10
2.1.2.3. Faktur Pajak Fiktif ... 11
2.1.2.4. E-Faktur ... 12
2.1.3. Kepatuhan Wajib Pajak ... 13
2.1.4. Pengaruh Penerapan E-Faktur Pajak Pertambahan Nilai terhadap Peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak ... 14
2.1.5. Penelitian Terdahulu ... 14
2.1.6. Rerangka Teoritis ... 22
2.2 Rerangka Pemikiran ... 24
2.3. Pengembangan Hipotesis ... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 27
3.1 Jenis Penelitian . ... 27
3.2 Populasi dan Sampel ... 27
viii Universitas Kristen Maranatha
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 31
3.5 Teknik Analisis Data ... 32
3.5.1 Uji Validitas Data ... 32
3.5.2 Uji Reliabilitas ... 33
3.5.3.Uji Normalitas ... 34
3.5.5 Uji Regresi Sederhana... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36
4.1 Hasil Penelitian ... ... 36
4.1.1 Deskripsi Kuesioner ... 36
4.1.1.1. Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 37
4.1.1.2. Identifikasi Responden Berdasarkan Usia... 37
4.1.1.3. Identifikasi Responden Berdasarkan Lama Usaha ... 38
4.1.1.4. Identifikasi Responden Berdasarkan Pengusaha Kena Pajak ... ... 39
4.1.1.5. Identifikasi Item Pertanyaan Variabel Penerapan E-Faktur .. ... 40
4.1.1.6. Identifikasi Item Pertanyaan Variabel Kepatuhan Wajib Pajak ... ... 43
4.1.2 Hasil Analisis Data ... 47
4.1.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 47
1. Uji Validitas ... 47
2. Uji Reliabilitas ... 50
4.1.2.2. Uji Asumsi Klasik ... 53
4.3. Perbandingan dengan Hasil Riset Empiris ... 59
BAB V PENUTUP ... ... 60
5.1 Kesimpulan ... ... 60
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 60
5.3 Saran ... ... 61
DAFTAR PUSTAKA . ... 63
LAMPIRAN ... ... 65
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Rerangka Teoritis ... 24 Gambar 2.2 Rerangka Pemikiran ... 26
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 15
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 28
Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner ... 36
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden ... 37
Tabel 4.3 Usia Respoden... 37
Tabel 4.4 Lama Usaha... 38
Tabel 4.5 Pengusaha Kena Pajak ... 40
Tabel 4.6 Penerapan E-Faktur ... 40
Tabel 4.7 Kepatuhan Wajib Pajak ... 43
Tabel 4.8 KMO and Bartlett’s Test ... 47
Tabel 4.9 Hasil Uji Kecukupan Sampel ... 48
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Penerapan E-Faktur... 48
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak ... 49
Tabel 4.12 Uji Reliabilitas Variabel Penerapan E-Faktur ... 50
Tabel 4.13 Uji Reliabilitas Variabel Penerapan E-Faktur Item Total Statistic ... 50
Tabel 4.14 Uji Reliabilitas Variabel Penerapan Kepatuhan Wajib Pajak ... 50
Tabel 4.15 Uji Reliabilitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Item Total Statistic ... 50
Tabel 4.16 Ringkasan Uji Reliabilitas ... 52
Tabel 4.17 Uji Normalitas ... 53
Tabel 4.18 Uji Regresi Sederhana ANOVA ... 55
Tabel 4.19 Uji Regresi Sederhana Coefficient ... 56
Tabel 4.20 Uji Korelasi ... 57
xi Universitas Kristen Maranatha
LAMPIRAN
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pajak merupakan pendapatan terbesar negara Indonesia. Pajak digunakan
untuk memperbaiki dan memfasilitasi sarana umum serta untuk menyejahterakan
warga Indonesia. Salah satu pajak yang dipungut di Indonesia adalah Pajak
Pertambahan Nilai (PPN). Pajak Pertambahan Nilai adalah pengenaan pajak atas
pengeluaran untuk konsumsi baik yang dilakukan perseorangan maupun badan,
baik badan swasta maupun badan pemerintah dalam bentuk belanja barang atau
jasa yang dibebankan pada anggaran belanja negara ( Sukardji , 2000 ).
Faktur pajak merupakan bukti pungutan yang dibuat oleh Pengusaha Kena
Pajak karena penyerahan Barang Kena Pajak atau penyerahan Jasa Kena Pajak
atau bukti pungutan pajak karena impor barang kena pajak digunakan oleh
Direktorat Jenderal Pajak Bea dan Cukai ( Waluyo , 2009 ).
Faktur pajak sering disalahgunakan oleh beberapa Pengusaha Kena Pajak.
Kecurangan-kecurangan yang terjadi dalam faktur pajak salah satunya adalah
faktur pajak fiktif. Dalam kasus ini Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah
membentuk Satgas untuk menangani faktur fiktif yang beredar. Pada tahun 2014,
di kota Jakarta terdapat sekitar Rp. 900 Miliaar yang terindikasi menggunakan
BAB I PENDAHULUAN
│2Universitas Kristen Maranatha faktur fiktif dengan jumlah Rp. 71 Miliar telah mengaku dan bersedia untuk
membayar. Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan berhasil menemukan
jaringan penerbit faktur fiktif. Dari hasil pengeledahan yang dilakukan, Direktorat
Jenderal Pajak menemukan bukti dokumen berupa Surat Pemberitahuan (SPT)
dan stempel perusahaan sebanyak 58 perusahaan yang diduga terlibat dalam
jaringan penerbit faktur palsu ( Wicaksono, 2015 ).
Negara ditaksir mengalami kerugian sekitar Rp. 467 miliar dari praktek
curang penggunaan faktur pajak fiktif yang dilakukan oleh oknum petugas pajak
dan ratusan wajib pajak di Bekasi, Jawa Barat. Kerugian negara ini terjadi sejak
tahun 2010 hingga Juni 2015 akibat ulah oknum Wajib Pajak (WP) yang
'bermain' faktur pajak. Terdapat 949 Wajib Pajak (WP) yang terlibat dalam kasus
faktur pajak fiktif di Jawa Barat ( Prayitno , 2015).
Dengan adanya kecurangan faktur fiktif ini Direktorat Jenderal Pajak
menerapkan faktur pajak berbentuk elektronik, yang disebut E-Faktur. E-Faktur
adalah Faktur Pajak yang dibuat melalui aplikasi atau sistem elektronik yang
ditentukan dan/atau disediakan (Setiyo , 2015).
Sistem ini diharapkan dapat memudahkan dan meningkatkan kepatuhan
wajib pajak serta dapat mengurangi secara signifikan penggunaan faktur pajak
fiktif. Penomoran untuk Faktur Pajak juga dilakukan dengan berbentuk elektronik
yang disebut dengan E-Nofa (Elektronik Nomor Faktur).
Penelitian-penelitian sebelumnya mengenai E-Faktur telah dilakukan
antara lain Gisbu, dkk (2014) dengan judul Pengaruh Modernisasi E-Nofa
BAB I PENDAHULUAN
│3Universitas Kristen Maranatha Faktur memperoleh kesimpulan modernisasi E-Nofa Pajak Pertambahan Nilai
berpengaruh sebesar 31.3% terhadap kepatuhan Pengusaha Kena Pajak dalam
penerapan penomoran faktur. Prahaji, dkk (2015) dengan judul Analisis
Penerapan Elektornik Nomor Faktur Sebagai Upaya Untuk Mencegah Penerbitan
Faktur Pajak Fiktif diperoleh hasil pelaksanaan E-Nofa pada kantor Pelayanan
Pajak Besar Tiga sudah dilakukan dengan efektif dan efisien dimana langkah
penerapan E-Nofa dapat membawa perubahan dalam hal pembenahan
administrasi.
Berdasarkan permasalahan dan penelitian sebelumnya di atas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan variabel
penerapan E-Faktur dan peningkatan ketaatan wajib pajak dengan judul
“Pengaruh Penerapan E-Faktur Pajak Pertambahan Nilai terhadap
Peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak di Kota Bandung”.
1.2Rumusan Masalah
Dari permasalahan yang ada di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini
adalah apakah terdapat pengaruh penerapan e-faktur terhadap kepatuhan Wajib
Pajak?
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan e-faktur
terhadap
BAB I PENDAHULUAN
│4Universitas Kristen Maranatha
1.4Kegunaan Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Bagi Praktisi Bisnis
Manfaat bagi praktisi bisnis melalui penelitian ini adalah para pengusaha
dapat mengetahui tentang e-faktur, dan juga diharapkan dapat meningkatkan
kepatuhan pajak bagi Pengusaha Kena pajak dalam membayar pajak dan
dalam mengisi faktur pajak sehingga tidak ada lagi kasus faktur fiktif.
b. Bagi Pemerintah
Manfaat bagi pemerintah melalui penelitian ini adalah diharapkan pemerintah
dapat meningkatkan pengamanan dan pengawasan dalam pemeriksaan faktur
pajak yang diisi oleh para Pengusahaa Kena Pajak sehingga dapat
meningkatkan pendapatan negara melalui Pajak Pertambahan Nilai yang
60 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan di bab
sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa penerapan
E-Faktur Pajak Pertambahan Nilai memiliki pengaruh sebesar 10,4% terhadap
peningkatan kepatuhan Wajib Pajak di Kota Bandung khususnya Wajib Pajak
yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara. Sedangkan
sisanya sebesar 89,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain salah satunya
seperti responden belum mengetahui mengenai E-Faktur dilihat berdasarkan
jawaban responden saat mengisi kuesioner dan juga saat peneliti
menyebarkan kuesioner, banyak responden yang bertanya dan tidak mengerti
mengenai E-Faktur. Maka dari itu pengaruh dari E-Faktur kepada kepatuhan
Wajib Pajak menjadi sangat kecil. Dan E-Faktur Pajak Pertambahan Nilai
memiliki hubungan sebesar 32,2% dengan kepatuhan Wajib Pajak.
5.2. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian yang telah dilakukan ini tidak lepas dari
berbagai macam keterbatasan yang mungkin dapat berpengaruh pada hasil
dari penelitian yang telah diperoleh. Peneliti menyadari
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
│61Universitas Kristen Maranatha 1. Hasil dari penelitian ini hanya menggunakan sampel dari responden yang
termasuk Wajib Pajak dan yang sudah dikukuhkan menjadi Pengusaha
Kena Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Bojonagara Kota Bandung, yang memungkinkan terdapat perbedaan hasil
jika objek penelitian berbeda.
2. Peneliti hanya menggunakan kuesioner sebagai metode pengambilan data.
Sehingga memungkinkan adanya kesalahan-kesalahan seperti jawaban
yang tidak jujur, asal-asalan dan juga pertanyaan yang kurang dipahami
oleh responden.
3. Waktu pengambilan data yang terbatas. Peneliti mengambil 75 responden
sebagai sampel karena waktu yang terbatas, sehingga dapat
mempengaruhi hasil yang didapat dari penelitian ini.
5.3. Saran
Berdasarkan simpulan yang telah diambil dan keterbatasan penelitian yang
telah dipaparkan maka dapat diungkapkan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara
Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara, diharapkan dapat
mensosialisasikan lebih lagi kepada Wajib Pajak khususnya Pengusaha
Kena Pajak tentang penerapan dari E-Faktur dan juga manfaat yang dapat
diterima oleh Pengusaha Kena Pajak dengan menggunakan E-Faktur.
Sehingga saat Juli 2016 semua Pengusaha Kena Pajak diharuskan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
│62Universitas Kristen Maranatha memahami dan akan mematuhi peraturan penggunaan E-Faktur yang
akan datang.
2. Bagi Wajib Pajak terkhusus Pengusaha Kena Pajak
Bagi Wajib Pajak terkhusu Pengusaha Kena Pajak diharapkan dapat
memahami tentang E-Faktur dan mulai menggunakan E-Faktur sehingga
dapat membantu pengurangan faktur fiktif yang selama ini banyak
dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak yang ada di Indonesia. Dan juga
diharapkan dengan menggunakan E-Faktur ini Pengusaha Kena Pajak
dapat lebih efektif dalam pelaporan Pajak Pertambahan Nilai.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang akan membahas tentang hal yang
sama, disarankan sebaiknya dapat melakukan observasi secara langsung
kepada objek penelitian seperti wawacara, dan juga sebaiknya
menggunakan sampel yang lebih banyak sehingga menghindari data yang
63 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman., Mamar., Muhidin, A., Somantri, A.,. (2011). Dasar-Dasar Metode Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Pustaka Setia.
Ciptaningsih, T. (2013). Determinan Kesuksesan Implementasi Aplikasi E-Faktur Pajak. Vol 1 no 1 Juni 2013.
Cooper. D. R., dan Schindler. P. I. (2011). Business Research Method. Singapore : The Mc Graw-hill Company. Inc.
Fitriah, F.A., Astuti, E.S., Yaningwati, F. (2012). Implementasi Elektronik Nomor Faktur Pajak dalam Upaya Peningkatan Pelaporan Wajib Pajak.
Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Cetakan ke-4). Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gisbu, O.W., Kardinal., & Kathryn. (2014). Pengaruh Modernisasi E-Nofa Terhadap Kepatuhan PKP dalam Penerapan Penomeran Faktur.
Hartono, J. (2013). Metodologi Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta : BPFE.
Hidayat, N. (2013). Pemeriksaan Pajak. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Komalasari. (2011). Asesmen Teknis Non Test Perspektif BK Komperhensif. Jakarta : PT.Indeks.
Mardiasmo. (2009). Perpajakan Edisi Revisi 2009. Yogyakarta : Andi.
Peraturan. (2009). Diakses pada 30 September 2015, dari http://www.ortax.org.
Peraturan. (2012). Diakses pada 30 September 2015, dari http://www.ortax.org.
Peraturan. (2010). Diakses pada 30 September 2015, dari http://www.ortax.org.
Prahaji, M., Husaini, A., Dasono, A., (2015). Analisis Penerapan Elektronik Nomor Faktur Sebagai Upaya Untuk Mencegah Penerbitan Faktur Pajak Fiktif. Jurnal Administrasi Bisnis-Perpajakan (JAB) Vol 5 no 1 April 2015.
Resmi, S. (2008). Perpajakan : Teori dan Kasus. Jakarta : Salemba Empat.
Setiyo, A. (2015). Pertanyaan-Pertanyaan E-Faktur Online. Diakses pada 29
64 Universitas Kristen Maranatha http://www.belajarjaringankomputer.tk/2015/08/pertanyaan-pertanyaan-e-faktur-online.html?m=1.
Sugiyono. (1997). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Administrasi. Bandung Alfabeta.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sukardji, U. (2000). Pajak Pertambahan Nilai. Jakarta : Rajawali Pers
Suliyanto. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta : CV.Andi Offset.
Sunjoyo., Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., Kurniawan, A.,. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Bandung : Alfabeta.
Tambayong. (2002). Anatomi Fisiologi Untuk Keperawatan Editor Monca Ester. Jakarta : EGC.
Umar, H. (1999). Metodologi Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama.
Waluyo. (2009). Perpajakan Indonesia Buku 2. Jakarta : Salemba Empat.
Wicaksono, B.R. (2014). Pengaruh Penggunaan Sistem E-Nofa terhadap Peningkatan Pelayanan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta.
Wicaksono, Kurniawan A. 2015. Pengawasan Restitusi di Perketat E-Faktur Wajib