DAMPAK MENGGUNAKAN VIDEO BREAKING TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDAYUNG ROWING
(Studi Eksperimen Atlet Rowing PODSI Kota Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Oleh:
SOPYAN RIZKI HARYADI 1001181
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
DAMPAK MENGGUNAKAN VIDEO BREAKING TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDAYUNG ROWING
(Studi Eksperimen Pada Atlet PODSI Kota Bandung)
Oleh
Sopyan Rizki Haryadi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Sopyan Rizki Haryadi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA : SOPYAN RIZKI HARYADI
NIM : 1001181
JUDUL : DAMPAK MENGGUNAKAN VIDEO BREAKING
TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDAYUNG ROWING
(Studi Eksperimen Atlet PODSI Kota Bandung)
Disetujuidan Disahkan Oleh : Pembimbing I,
Drs.Dede Rohmat N, M.Pd. NIP.196312091988031001
Pembimbing II,
Ira Purnamasari, S.Pd., M.Pd. NIP.198107072008122002
Diketahui oleh:
Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Batasan Penelitian ... 5
F. Batasan Istilah ... 6
G. Definisi Istilah ... 6
H. Struktur Organisasi ... 8
BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Olahraga Dayung ... 9
B. Keterampilan Gerak ... 12
1. Pemberian Instruksi ... 19
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi
C. Keterampilan Teknik Pembelajaran ... 26
1. Pengertian Teknik Dasar Pembelajaan... 26
a. Motor program ... 27
b. Keterampilan Mental dan Karakteristik Pelatihan Tahap Mental... 29
c. Tahap Praktek ... 29
d. Karakteristik Tahap Otomatis ... 30
e. Umpan Balik (Feedback) ... 30
2. Evaluasi Pembelajaran ... 33
D. Media Pembelajaran (video) ... 33
E. Teknik Mendayung Rowing ... 38
1. Dinamika Mendayung ... 39
2. Fase-fase kayuhan ... 43
a. Persiapan ... 43
b. Awal dan pertama dari fase kayuhan ... 44
c. Akhir kayuhan ... 45
d. Akhir kayuhan dan pelepasan dari kayuhan (realase) ... 45
e. Fase Pemulihan (Recovery) ... 46
F. Kerangka Pemikiran ... 48
G. Hipotesis Penelitian ... 52
BAB III METODEDAN PROSEDUR PENELITIAN A.Metode Penelitian ... 53
B. Desain Penelitian ... 55
C. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitain ... 56
D. Populasi dan Sampel ... 57
E.Definisi Operasional ... 58
1. Video ... 58
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii
3. Rowing ... 59
F. Istrumen Penelitian ... 60
F.Prosedur Pengolahan Data ... 68
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A.Pengolahan dan Analisis Data ... 72
B. Diskusi Penemuan ... 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 79
B. Saran ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 80
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 82
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii
DAFTAR TABEL
Halaman 2.1 Characteristics of the Classification of Sports Groups
(Klasifikasi Karakteristik Berdasarkan Cabang Olahraga) ... 10
3.1Format Penilaian Tes Keterampilan Mendayung ... 62
3.2Cara penghitungan ... 65
3.3Data mentah hasil tes uji validitas... 65
3.4Hasil perhitungan rata-rata uji validitas ... 66
3.5Data mentah hasil tes uji reliaabilitas ... 66
3.6Hasil perhitungan rata-rata uji reliabilitas ... 67
4.1Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku ... 72
4.2Hasil Pengujian hasil Kesamaan Dua variansi ... 73
4.3Ringkasan Hasil Uji Normalitas Sampel Masing-masing Variabel denganPendekatan Uji Liliefors ... 73
4.4Hasil pengujian kelompok latihan kedua kelompok latihan ... 75
4.5Data Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku Peningkatan Hasil Latihan Kedua Kelompok Latihan ... 76
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Input Output Manusia ... 15
2.2 Arah-Arah Gaya Pada Olahraga Dayung ... 39
2.3 Analisa Perahu Dayung Yang Sedang Lomba ... 40
2.4 Points Of Contacts ... 42
2.5 Persiapan ... 43
2.6 Awal Dan Paruh Pertama Dari Kayuhan ... 44
2.7 Akhir Kayuhan ... 44
2.8 Akhir Dari Kayuhan ... 45
2.9 Paruh Pertama dari Pemulihan ... 46
2.10 Paruh Kedua Dari Fase Kayuhan ... 46
3.1 Desain Penelitian (The Static Group Pretest-Postest Design) ... 55
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Lampiran 1 Program Latihan menggunakan Video Breaking ... 82
2. Lampiran 2 Program Latihan tidak menggunakan Video Breaking ... 94
3. Lampiran 3 Hasil Perhitungan ... 106
4. Lampiran 4 Tabel Perhitungan ... 116
5. Lampiran 5 Foto Penelitian ... 119
i
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
DAMPAK MENGGUNAKAN VIDEO BREAKING TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDAYUNG ROWING
Sopyan Rizki Haryadi 1001181
Pembimbing I : Drs. H. Dede Rohmat N, M.Pd. Pembimbing II : Ira Purnamasari, S.Pd, M.Pd
Masalah penelitian yang penulis ajukan adalah untuk mengetahui pengaruh dari latihan menggunakan video breaking terhadap keterampilan mendayung rowing.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak menggunakan video breaking terhadap peningkatan keterampilan mendayung rowing. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet dayung PODSI Kota Bandung, sedangkan sampelyang dipergunakan dalam penelitian initerdiri dari 8 orang atlet yang mengambil spesialisasi rowing menggunakan teknik purposive sampling, dan dibagi ke dalam dua kelompok dengan cara berpasangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis, data tersebut berdistribusi normal (dengan menggunakan pendekatan uji liliefors) dan hasil penghitungan latihan menggunakan video breaking dengan rata-rata peningkatan kelompoktreatment4,65 dan peningkatan rata-rata kelompok kontrol 1,32. Dihitung dengan uji signifikan perbedaan dua rata-rata satu pihak menghasilkan t’ 10,56 lebih besar dari 2,35, sehingga Ho ditolak artinya terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan dari latihan Menggunakan video breaking dan kelompok kontrol tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan menggunakan video breaking memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan mendayung rowing.
Dapat disimpulkan bahwa latihan menggunakan video breaking memberikan pengaruh yang signifikan dibanding dengan kelompok kontrol terhadap peningkatan keterampilan. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan keterampilan mendayungrowing dapat diberikan latihan menggunakan video breaking.
i
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
THE IMPACT USING VIDEO-BREAKING ON THE IMPROVEMENT OF SKILL ROWING
Sopyan Rizki Haryadi 1001181
Supervisor I: Drs. H. Dede Rohmat N, M.Pd. Supervisor II: Ira Purnamasari, S. Pd, M.Pd
The research problem that the authors propose is to determine the effect of exercise using a video breaking the rowing rowing skills.
This study aims to determine the impact of using video breaking the rowing skill enhancement. The population in this study was a rower PODSI Bandung, while the samples used in this study consisted of 8 people rowing athlete who specializes in using purposive sampling technique, and divided into two groups by pairs. The method used in this study is the experimental method.
Based on the results of the processing and analysis, the data is normally distributed (using the approach Liliefors test) and the results of a calculation using a video breaking exercise with an average increase treatment4,65 group an average increase in the control group 1.32. Significant difference test calculated by the average of the two parties generate t '10.56 is greater than 2.35, so Ho is rejected it means there is a significant difference from training Using video breaking and the control group. The results showed that the use of video-breaking exercise a significant influence on the rowing skills.
Can be concluded that the use of video-breaking exercise a significant influence compared with the control group to increase skills. Based on the results of this study indicate that to improve skills mendayungrowing be given exercises using video breaking.
1
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan olahraga dayung di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berkembang dan menunjukkan tendensasi yang terus meningkat. Salah satu indikatornya adalah peningkatan prestasi atlet dayung Indonesia dalam mengikuti kejuaraan-kejuaran baik tingkat nasional maupun internasional.
Olahraga dayung yang dikenal dan berkembang di Indonesia sebenarnya merupakan gabungan dari cabang olahraga yaitu : Canoeing, Rowing dan Tradisional Boat Race. Di dalam tataran regional dan internasional, ketiga cabang olahraga tersebut mempunyai induk organisasi yang tersendiri, yaitu : ICF (International Canoe Federation) untuk Canoeing, FISA (Federation Internasional Des Societes De Aviron atau The International Rowing Federation) untuk Rowing dan IDBF (International Dragon Boat Federation) untuk Traditional Boat Race. Di Indonesia ketiga cabang tersebut keberadaannya menginduk pada satu organisasi, yaitu : PODSI (Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia)
Dalam pembinaan olahraga prestasi seperti pada cabor dayung diperlukan aspek-aspek penting yang harus dimiliki oleh seorang atlet juara. Menurut Lutan, dkk(1999:4)
sasaran pembinaan atlet tertuju pada 4 aspek penting yang harus dimiliki oleh seorang atlet juara, yakni:
1. Sikap mental terhadap pelaksanaan pelatihan, meliputi (1) kesediaan untuk melaksanakan kerja keras sebagai syarat mutlak untuk sukses, (2) kesiapan menerima kepemimpinan pelatih dan (3) kesiapan untuk menjalin kerja sama dalam sebuah tim.
2
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ketekunan dan ketabahan, dan (5) kecepatan dan kejernihan pikiran dalam membuat keputusan.
3. Efektifitas teknik yang mencakup pernguasaan keterampilan dalam cabang olahraga dayung yang di dukung oleh koordinasi yang halus. 4. Efektifitas keterampilan taktis, mencakup kemampuan untuk
me-nerapkan teknik yang sesuai dengan keadaan yang berubah-ubah. Seperti penjelasan di atas dalam dunia kepelatihan olahraga bentuk latihan dapat di pisahkan menjadi fisik, teknik, taktik, dan mental. Pelatihan teknik sangat di butuhkan dalam melakukan olahraga pada umumnya,dengan demikian tidak menutup kemungkinan dalam olahraga dayung membutuhkan latihan keterampilan seperti penjelasan di atas. Untuk melakukan latihan keterampilan teknik banyak metode pembelajaran yang dapat di lakukan,misalkan dengan bantuan alat atau media pembelajaran.
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukupluas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.
Banyaknya pengertian media yang menjelaskan tentang video untuk pembelajaran,Kemudian menurut National Education Associaton (dalam Haryanto2012) mengungkapkan bahwa „media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras‟.Retrieved januari ,2012 from Haryanto, S.Pd Welcome Center Web site: http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/.
3
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
(Sadiman,2002: 6) Terdapat berbagai jenis media belajar, yaitu: 1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik 2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya 3. Projected still media: slide; over head projektor (OHP), LCD Proyektor
dan sejenisnya
4. Projected motion media: film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
5. Study Tour Media : Pembelajaran langsung ke obyek atau tempat study seperti Museum, Candi, dll.
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik atau atlet.
Dengan adanya bantuan media pembelajaran suatu pembelajaran keterampilan teknik seseorang dapat lebih bervariasi dalam penyampaian materi dan lebih memudahkan untuk proses pembelajaran di begitupun dalam dunia kepelatihan olahraga.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
4
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh atlet.
Dengan demikian, yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh video breaking terhadap peningkatan keterampilan, dan yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah :
”Apakah latihan menggunakanvideo breakingberdampak yang signifikan terhadap peningkatan keterampilan mendayung rowing?”
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah dan judul yang ditetapkan penulis, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut :
“Untuk mengetahui dampak video breaking terhadap peningkatan keterampilan mendayung rowing”.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka yang diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah manfaat secara teoritis dan secara praktis, yang dipaparkan sebagai berikut :
1. Secara teoretis : Untuk memperoleh pemahaman secara teoritis mengenai metode pelatihan dalam olahraga dayung khususnya, sebagai bahan referensi dan rujukan bagi atlet, pelatih dan pembina pada umumnya
2. Secara praktis : Untuk memperkenalkan cara meningkatkan keterampilan mendayung, agar pelatih Dayung Kota Bandung memiliki variasi dalam latihan
E. Pembatasan Penelitian
5
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian dengan variabel bebas dan variabel terikat.
a. Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati. Dari uraian tersebut didapat variable bebas yang digunakan adalah video breaking
b. Variable terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti. Dan variable terikatnya adalah peningkatan keterampilan mendayung rowing
2. Populasi yang diambil adalah atlet dayung Kota Bandung sebanyak 8 orang
3. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen
4. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah ergometerrowingkarenateknik mendayung di ergometer yang umumnya mengikuti pola yang sama seperti dayung yang biasa di atas air, tetapi dengan
sedikit modifikasi seperti yang di jelaskan wikipedia, ”Rowing technique on the erg broadly follows the same pattern as that of a normal rowing stroke on
water, but with minor modifications”
F. Batasan Istilah
6
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Latihan menurut Harsono (1988:101) “adalah suatu proses berlatih yang sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang, dan kian hari jumlah beban latihannya kian bertambah.”
2. Teknik dasar menurut Harsono (1988) adalah pola-pola gerak yang menjadi ciri dasar dalam suatu olahraga dan perlu dilatih.
3. Rowing adalah nomor pertandingan yang termasuk dalam cabang olahraga dayung.
G. Definisi Istilah
1. Video
Video adalah sebuat tayangan dari hasil rekaman, atau menurut Riana (2008:...) “Teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.” Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan
2. Breaking
7
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Keterampilan
Keterampilan yaitu kemampuan untuk menggunakan akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehngga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut.Keterampilan atau kemampuan tersebut pada dasarnya akan lebih baik bila terus diasah dan dilatih untuk menaikkan kemampuan sehingga akan menjadi ahli atau menguasai dari salah satu bidang keterampilan yang ada.
4. Rowing
Olahraga jenis rowing meliputi sculling, sweep, dan ergometer rowing . Induk organisasi internasional olahraga jenis rowing adalah FISA ( Federation Internasional Des Societes De Aviron atau De Internasional Rowing Federation). Pada scull dan sweep rowing, posisi pendayung duduk yang dapat bergerak maju mundur, menghadap kebagian butiran perahu. Mendayung dengan segenap anggota tubuhnya (tungkai, badan, dan lengan). Tangkai dayung yang digunakan untuk mengayuh terletak pada sisi kiri dan kanan perahu yang disangga oleh satu set alat penyangga dayung (Rigger). Pada ergometer rowing posisi pedayung duduk yang dapat bergerak maju mundur, melihat monitor. Mendayung dengan segenap anggota tubuhnya (tungkai, badan, dan lengan), jenis ergometer rowing di perlombakan di darat dengan melihat monitor.
5. Mesin ergometer (Rowing Machine)
Mesin ergometera(rowing machine)adalah alat pengukuran yang dirancang khusus dengan menggunakan hambatan angin yang masuk ke dalam kipas untuk menghasilkan tahanan pada mesin. “Mesin ini befungsi sebagai alat untuk berlatih atau test prestasi bagi para pedayung khususnya
8
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Skripsi terdiri atas lima bab, yaitu:
1. BAB I Pendahuluan: berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah tujuan penelitian, dan manfaat atau signifikansi penelitian
2. BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian 3. BAB III Metode Penelitian: Berisi penjabaran yang rinci mengenai metode
penelitian, termasuk beberapa komponen berikut: 3.1. Lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian 3.2. Desain penelitian
3.3. Metode Penelitian 3.4. Definisi Operasional 3.5. Instrumen penelitian
3.5. Proses pengembangan instrumen
3.6. Teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya 3.7. Analisis data
4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan: terdiri dari dua hal utama, yakni:
4.1. Hasil pengolahan data
4.2. Analisis dan pengolahan data 4.3. Diskusi penemuan
53
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Pada proses penelitian hendaknya dapat menentukan suatu metode penelitian yang akan digunakan, hal ini berdasarkan pada suatu pemahaman bahwa metode penelitian dapat dijadikan suatu cara atau langkah untuk memperoleh suatu data, menganalisis data, sehingga pada akhirnya akan mendapatkan hasil dari sasaran serta tujuan penelitian yang decapai. Sebagai penunjang untuk mempermudah penulis dalam mengambil langkah-langkah dalam penelitian, penulis menggunakan suatu metode. Metode adalah langkah-langkah yang diambil untuk mempermudah penelitian. Setiap penelitian terlebih dahulu harus menentukan metode apa yang akan digunakan dalam penelitian tersebut, hal ini perlu dilakukan karena metode merupakan cara yang akan menentukan berhasil atau tidaknya tujuan yang akan dicapai. Hal ini diperkuat oleh pendapat ahli tentang metode yaitu:
Surakhmand (1998: 181) menjelaskan
Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik dan alat-alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.
54
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode penelitian sangat tergantung kepada permasalahan yang akan dibahas, hal ini dapat diartikan bahwa penggunaan suatu metode penelitian dapat dilihat dari segi efektivitas, efesiensi, serta relevansinya metode penelitian tersebut dengan permasalahan pada sebuah penelitian yang dilakukan.Metode penelitian dikatakan efektif dalam hal ini dapat diartikan, bahwa selama pelaksanaan penelitian dapat terlihat adanya suatu perubahan positif ke arah tujuan yang diharapkan. Sedangkan apabila dalam pelaksanaan penelitian penggunaan waktu, fasilitas, biaya, dan tenaga dapat terlaksana dengan sehemat mungkin akan tetapi tujuan dari penelitian tetap tercapai maka metode tersebut dapat dikatakan efesien dalam sebuah penelitian. Selanjutnya penelitian dapat dikatakan relevan apabila penelitian tersebut berjalan dengan lancar serta dapat menghasilkan hasil sesuai dengan tujuan penelitian serta adanya kesesuaian antara waktu penggunaan hasil pengolahan dengan tujuan yang akan dicapai pada suatu penelitian tidak terjadi penyimpangan..
55
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor yang mengganggu”.
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa eksperimen merupakan suatu cara dalam penelitian dengan mengadakan kegiatan percobaan untuk menyelidiki suatu hubungan antara variabel-variabel untuk mendapatkan hasil.
Adapun variabel-variabel yang menjadi pokok dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas video breaking.
2. Variabel terikat peningkatan keterampilan mendayung rowing
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan penulis adalah Desain Prates-Pascates Kelompok Statis. Sebelum dilaksanakan perlakuan diadakan tes awal, kemudian diberi perlakuan dalam jangka waktu tertentu, dan tes akhir dilakukan setelah pemberian perlakuan selesai. Diagram desain penelitian ini, menurut Sukmadinata (2012: 209) menggambarkannya sebagai berikut :
Gambar 3.1Desain Penelitian (The Static Group Pretest-Postest Design) Keterangan:
A : Kelompok eksperimen B : Kelompok pembanding O1 : Tes awal
X1 : Latihan Menggunakan Video Breaking
X2 : Kelompok Kontrol O2 : Tes akhir
Mengacu pada desain penelitian, maka disusunlah langkah-langkah penelitian sebagaimana yang tertera pada gambar 3.2 berikut ini:
A O1 X1 O2
56
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2
Langkah-langkah Penelitian
C. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di ruangan lab kebugaran jasmani Kampus FPOK Universitas Pendidikan Indonesia. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 4 minggu yaitu antara bulan April 2014 sampai dengan Mei 2014 dengan frekuensi latihan tiga kali dalam satu minggu, sehingga dapat diketahui bahwa pelaksanaan treatment ini dilakukan sebanyak 12 kali tatap muka.Sebagaimana dikatakan Wilmore dan Costill (1994:310) mengenai proses latihan bahwa : “ …
training frequency to 1 or 3 sessions per week”. Maksud dari pernyataan di atas adalah frekuensi latihan 1 sampai 3 kali dalam seminggu.
Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti melakukan subjek yang akan diteliti, subjek tersebut berupa populasi dan sampel. Populasi merupakan keseluruhan
TES AKHIR
PENGELOLAAN DAN ANALISIS
KESIMPULAN POPULASI
SAMPEL
TES AWAL
KELOMPOK A:
LATIHAN MENGGUNAKAN VIDEO BREAKING
57
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
subjek dalam seluruh penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian subjek yang diambil dari keseluruhan populasi dan mewakili populasi tersebut.
Berdasarkan kutipan populasi menurut Sugiyono (2008:297) adalah “ Wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Maka populasi dari penelitian ini adalah atlet Dayung Kota Bandung pada nomor rowing. Sedangkan tentang jumlah sampel penelitian, penulis menggunakan total sampling atau sampel jenuh. Menurut Sugiyono (2008:124) “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Oleh karena dengan pertimbangan jumlah atlet Kota Bandung Jawa Barat yang merupakan atlet rowing kurang dari 100 orang. Seperti menurut Sugiyono hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil.
D. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan kumpulan individu yang memiliki sifat-sifat umum. Dari populasi dapat diambil suatu data yang diperlukan untuk memecahkan suatu permasalahan dalam penelitian. Menurut Arikunto (2006:130) “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Sedangkan menurut Lutan, Berliana dan Sunaryadi (2007:82) menjelaskan bahwa “Populasi adalah sekelompok subjek yang diperlukan oleh peneliti, yaitu kelompok dimana peneliti ingin menggeneralisasikan temuan penelitiannya”.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah atlet pemula yang tergabung dalam atlet dayung kota Bandung yang berjumlah 30 orang yang terdiri dari 12 orang dragon boat, 9 orang rowing dan 9 orang canoing. Sampel yang di ambil dari populasi yaitu sebanyak 8 orang nomor rowing.
58
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan menurut Sugiyono (2002:56) menjelaskan bahwa : “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Selanjutnya Lutan, Berliana dan Sunaryadi (2007:80) menjelaskan bahwa : “Sampel adalah kelompok yang digunakan dalam penelitian dimana data/informasi itu diperoleh”.
Adapun cara-cara pengambilan sampel dalam penelitian dapat dilakukan sebagai berikut : sampel random, sampel berstrata, sampel wilayah, sampel proporsi, sampel bertujuan, sampel kuota, sampel kelompok, sampel kembar. (Arikunto, 2006). Berdasarkan pernyataan di atas, maka dalam penelitian ini penulis mempergunakan teknik sampel bertujuan atau purposive sampling dalam menentukan sampel maksud nya peneliti menentukan sendiri sampel yang di ambil karena ada pertimbangan tertentu, yang di lihat dari latarbelakang sample tersebut. “Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu”. (Arikunto, 2006:139). Adapun prosedur pengambilan sampelnya dilakukan dengan langsung memilih atlet dayung yang masih pemula dengan spesialisasi nomor rowing sebanyak 8 orang. Tujuan dari pengambilan sampel adalah untuk memilih testi untuk mewakili populasinya. Untuk menentukan kelompok yang akan diberikan latihan dengan video breaking yang teridiri dari 4 orang dan sisanya adalah kelompok kontrol sebanyak 4 orang, terlebih dahulu dilakukan tes awal, setelah tes awal diperoleh, kemudian dilakukan penjodohan dengan tujuan membentuk sampel yang lebih homogen secara kualitas dan kuantitas.
E. Definisi operasional
1. Video
59
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan
2. Breaking
Breaking yaitu terputus-putus atau terpecah-pecah menjadi beberapa bagian (fase). Maka, video breaking juga dapat di artikan sebuah video yang di tampilkan secara terputus-putus menjadi beberapa bagian untuk memecahkan masalah ketika latihan.
3. Keterampilan
Keterampilan yaitu kemampuan untuk menggunakan akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehngga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut. Keterampilan atau kemampuan tersebut pada dasarnya akan lebih baik bila terus diasah dan dilatih untuk menaikkan kemampuan sehingga akan menjadi ahli atau menguasai dari salah satu bidang keterampilan yang ada.
4. Rowing
60
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Instrument penelitian
Instrumen merupakan suatu alat yang digunakan untuk penelitian. Hal ini diperjelas Arikunto (2006:149) bahwa : “Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode”. Ada banyak instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian, dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen dengan metode tes. “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. (Arikunto, 2006:150).
Guna untuk tercapainya keberhasilan dalam penelitian maka diperlukan alat ukur untuk mendapatkan data. Nurhasan dan Cholil (2007:5) mengemukakan bahwa : “Pengukuran adalah proses pengumpulan data/informasi dari suatu obyek tertentu, dalam proses pengukuran diperlukan suatu alat ukur”.
Alat ukur yang digunakan penulis untuk mengukur keterampilan mendayung rowing yaitu rowing ergometer (rowing machine).Rowing ergometer (rowing machine)Sebuah pendayung dalam ruangan yang menggunakan mesin dayung yang digunakan untuk mensimulasikan aksi perahu dayung untuk tujuan latihan atau pelatihan untuk mendayung. Adapun instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan data diperoleh dari :
a. Tes keterampilan mendayung sebagai tes awal b. Tes keterampilan mendayung sebagai tes akhir 2. Alat dan Perlengkapan
a. Rowing machine b. Perlengkapan alat tulis c. Format penilaian
d. Testi dan tester e. Perekam Video f. Projector / Laptop 3. Prosedur Pelaksanaan Tes
a. Prosedur umum
61
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Pelaksanaan tes mengacu pada latihan pada mesin ergometer seperti biasanya.
3) Testi melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum melaksanakan tes b. Pelaksanaan tes
a) Testi berada pada mesin rowing ergometer.
b) Testi melakukan gerakan mendayung pada rowing ergometer.
c) Setiap testi melakukan gerakan mendayung dengan jangka waktu ±7 menit untuk melakukan rekam (record).
d) Tester bersiap melihat dan menilai hasil keterampilan mendayung testi. 4. Prosedur penilaian
Penilaian yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah penilaian berskala (rating scale), karena dalam penelitian ini yang akan dinilai adalah perilaku atau performance seseorang. Tipe penilaian ini dilakukan dalam bentuk point yang tersebar secara continues atau dalam bentuk kategori yang dideskripsikan kerakteristiknya dalam setiap kategori (Nurhasan dan Cholil, 2007:357).
Penilaian dalam tes keterampilan mendayung ini dilakukan oleh tiga juri, Yaitu Drs. Dede Rohmat N M.Pd, Dian Kurniawan S.Pd, Deni Ramdani S.Pd. Pemilihan juri dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Ahli dan berpengalaman dalam bidang dayung khususnya pada nomor rowing.
2. Memahami dan mengerti tentang analisis mekanika gerakan dalam cabang olahraga dayung.
Keterampilan atau kemampuan yang dinilai dalam tes ini adalah sebagai berikut:
62
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut ini adalah contoh format penilaian yang akan dipakai dalam pelaksanaan tes keterampilan mendayung oleh para juri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1 mengenai kategori penilaian.
Tabel 3.1
Format Penilaian Tes Keterampilan Mendayung
No Keterampilan Deskripsi kemampuan
Nilai
1 2 3 4 5
1. Phase Catch
a) Lengan lurus b) pandangan lurus ke
depan
c) bahu rileks dan tidak membungkuk
d) Tubuh bagian atas condong pada posisi
1150
2. Phase Drive
a) Tungkai/kaki di dorong di bawah badan
b) Telapak dengan kaki kontak penuh dengan foot plate.
c) Tangan lurus dan tetap menjaga posisi 1150
d) Posisi kaki mendekati lurus
e) Tubuh bagian atas tetap Tabel 3.1 (Lanjutan 2)
63
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No 1 2 3 4 5
di posisi 1150
f) Lengan di tarik menuju ke tulang rusuk yang lebih rendah dalam garis lurus.
3. Phase Finish
a) Kaki lurus
b) Tangan rileks pada posisi tulang rusuk bagian bawah. c) Tubuh bagian atas
posisikan pada posisi
650, sedikit bersandar d) Posisi kepala netral. e) Leher dan bahu rileks, f) lengan pada tulang
rusuk dengan pergelangan datar.
4. Phase Recovery
a) Posisi lengan di perpanjang sampai lengan lurus.
Tubuh bagian atas di condongkan ke depan menuju posisi 1150
64
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Keterampilan Deskripsi kemampuan
Nilai
1 2 3 4 5
b) Setelah tangan dan pegangan dayung telah melewati bagian atas, biarkan kedua lutut menekuk dan secara bertahap menggeser kursi ke depan Jumlah
Sumber : http://www.concept2.com/indoor-rowers/training/technique-videos
Data dari hasil tes merupakan data mentah yang harus di uji secara statistik. Oleh karena itu, validitas suatu alat ukur harus sesuai dengan materi tes yang diukur. Mengenai validitas suatu alat ukur Nurhasan dan Cholil (2007:35) mengemukakan bahwa : “Tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak diukur”. Untuk itu alat ukur keterampilan mendayung harus diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Adapun cara yang penulis gunakan untuk mencari validitas yaitu dengan cara teknik korelasi product momen dengan simpangan. Sedangakan cara yang penulis gunakan untuk mencari reliabilitas yaitu dengan cara test-retest.
Maka data dari hasil tes merupakan data mentah yang harus di uji secara statistik. Penghitungan dilakukan dengan cara penjumlahan poin dalam tiap phase dibagi banyaknya poin dalam phase tersebut. Kemudian dari hasil tersebut nilai setiap phasenya di jumlahkan untuk mendapatkan nilai dari satu jurinya. dan terakhir nilai setiap juri di jumlahkan dan dibagi dengan banyaknya juri, sehingga didapatkan rumus : nilai juri 1+nilai juri 2+nilai juri 3
3
65
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Cara penghitungan:
Nama juri Phase Catch Phase Drive Phase Finish Phase Recovery jumlah
Yudit 1 2+3+3+2:4
Adapun data mentah dari hasil tes untuk mengukur validitas dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Data Mentah Hasil Tes
No Hasil Tes X Hasil Tes Y
Keterangan dari tabel di atas adalah
1. Hasil tes X adalah hasil tes keterampilan mendayung yang akan diukur validitasnya.
66
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data mentah di atas terlebih dahulu di T-skor kan yang bertujuan untuk menyetarakan skor yang berbeda satuan ukurannya menjadi skor baku atau standar. Berdasarkan hasil T-skor dan hasil uji validitas dengan cara product moment dengan simpangan maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.4
Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata dan Uji Validitas
X � rxy
7,31 21,78 0,99
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa rata-rata hasil tes keterampilan mendayung adalah (7,31) dan rata-rata hasil jumlah dari 3 juri adalah (21,78). Sedangakan koefisien korelasi dari kedua hasil tersebut adalah (0,99) yang merupakan koefisiean derajat validitas tes keterampilan mendayung..
Untuk mencari reliabilitas tes ketereampilan mendayung penulis menggunakan cara test-retest atau pengukuran ulang. Adapun data mentah dari hasil tes untuk mengukur reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Data Mentah Hasil Tes
No Hasil tes X Hasil tes Y
1 7,17 7,17
2 9,17 10,17
3 7,08 6,50
4 6,83 7,00
5 7,25 7,25
67
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Hasil tes X Hasil tes Y
6 7,00 6,33
7 6,92 7,17
8 7,08 6,75
Keterangan dari tabel di atas adalah
1. Hasil tes X adalah hasil tes pertama pada keterampilan mendayung
2. Hasil tes Y adalah hasil tes ke dua atau ulangannya pada keterampilan mendayung
Data mentah di atas terlebih dahulu di T-skor kan yang bertujuan untuk menyetarakan skor yang berbeda satuan ukurannya menjadi skor baku atau standar. Berdasarkan hasil T-skor dan hasil uji reliabilitas dengan cara test-retest maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.6
Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas
∑X ∑Y rxy
58,51 58,34 0,96
Tabel 3.6 menunjukkan bahwa jumlah hasil tes keterampilan mendayung
pertamaadalah (58,51) dan jumlah tes ke dua adalah (58,34). Sedangakan koefisien korelasi dari kedua hasil tersebut adalah (0,96) yang merupakan koefisiean derajat reliabilitas tes keterampilan mendayung.
G. Prosedur Pengolahan Data
68
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Mencari validitas dengan cara teknik korelasi product momen dengan simpangan, dengan menggunakan rumus :
rxy = N∑XY –(∑X)(∑Y)
√(N(∑X2) –(∑X)2) (N(∑Y2) –(∑Y)2) Arti dari unsur-unsur tersebut adalah :
rxy = korelasi antara varibel x dan y X = skor varibael X
Y = skor varibel Y
∑X = jumlah skor variabel X ∑Y = jumlah skor variabel Y
∑XY = jumlah dari hasil perkalian antara X dan Y ∑X2 = jumlah dari kuadrat skor X
∑Y2 = jumlah dari kuadrat skor Y N = jumlah subyek
2. Mencari reliabilitas dengan cara test-retest, dengan menggunakan rumus : rxy = N∑XY –(∑X)(∑Y)
√
(N(∑X2) –(∑X)2) (N(∑Y2) –(∑Y)2) Arti dari unsur-unsur tersebut adalah : rxy = korelasi antara varibel x dan y X = skor varibael X
Y = skor varibel Y
∑X = jumlah skor variabel X ∑Y = jumlah skor variabel Y
∑XY = jumlah dari hasil perkalian antara X dan Y ∑X2
= jumlah dari kuadrat skor X ∑Y2
69
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data yang terkumpul dari hasil pengukuran berdasarkan tes keterampilan mendayung pada sampel penelitian, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik uji –t, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Mencari nilai rata-rata (X ) dari setiap kelompok data dengan rumus: X =
n X
Arti tanda-tanda rumus diatas adalah: X = nilai rata - rata yang dicari x = skor mentah
n = jumlah sampel ∑ = jumlah dari
2. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data dengan menggunakan rumus
Arti tanda-tanda rumus di atas adalah: S = simpangan baku yang dicari ∑ = jumlah dari
X = nilai data mentah X = nilai rata - rata yang dicari
n = jumlah sampel
3. Rumus yang digunakan adalah dengan uji kenormalan secara non parametrik yang dikenal dengan uji liliefors. Untuk pengujian hipotesis nol, ditempuh dengan prosedur sebagai berikut:
a. Pengamatan X1, X2, ... ..., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ... ..., Zn dengan menggunakan rumus :
S X Xi
70
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(X dan S merupakan rata - rata dan simpangan baku setiap kelompok butir tes).
b. Untuk tiap bilangan baku ini, menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F (Zi) = P (Z < Zi).
d. Hitung selisih F (Zi) - S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini (Lo).
f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan Lo ini dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors, dengan taraf nyata α (penulis menggunakan α = 0,05). Kriterianya adalah tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi normal, Jika Lo yang diperoleh dari pengamatan melebihi L dari daftar kritis uji Liliefors. Dalam hal lain hipotesis nol diterima. (Sudjana, 2005:466 - 467).
4. Menguji homogenitas sampel dengan menggunakan rumus:
erkecil
5. Uji Kesamaan Dua Rata-rata (Skor Berpasangan) Rumus
n SB
B t
71
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Batas penerimaan dan penolakan hipotesis : t<t1- ½ α
1- ½ 0,05 0,975 dk : = n1-1 = 4-1 = 3
6. Uji Signifikansi Perbedaan Dua Rata-rata Satu Pihak Pasangan hipotesis
Ho : µ1 = µ 2 H1 : µ1 > µ 2 Pendekatan statistika t’ = X1 – X2
√ S12 / n1 + S22 / n2 t’ = 11,81– 8,47
√ ( 0,03÷ 4 ) + ( 0,16÷ 4 ) t’ = 15,33
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis
Terima hipotesis jika : t’ < W1 t1 + W2 t2 W1 + W2
Tolak hipotesis jika : t’ ≥ W1 t1 + W2 t2 W1 + W2 Batas kritis penerimaan dan penolakan hipotesis
79
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari pengolahan dan analisis data, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:
Terdapat peningkatan keterampilan mendayung secara signifikan pada kelompok A yang dilatih dengan menggunakan video breaking dalam cabang olahraga dayung.
B. Saran-saran
Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagi para pelatih, pembina dan atlet khususnya cabang olahraga dayung yang ingin meningkatkan keterampilan mendayung untuk atlet pemula, disarankan untuk latihan menggunakan video breaking dalam program latihannya. Karena latihan menggunakan video breaking ini membantu mempercepat peningkatan keterampilan dan dalam hal ini juga gerakan atau posisi tubuh saat melakukan kesalahan dalam proses latihan dapat dikoreksi secara bersama-sama. Dan hal itu sangat dibutuhkan oleh setiap pendayung untuk mengkoreksi gerakan yang tidak seharusnya di lakukan 2. Bagi mahasiswa yang akan meneliti dan pemerhati olahraga, atau pun mahasiswa
jurusan olahraga yang akan melakukan penelitian lebih lanjut dengan kajian lebih
mendalam dan sampel yang lebih banyak.
80
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. (1996) Prosedur Penelitian Ilmiah suatu Pendekatan Praktis. Jakarta. Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi, (1997). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta ; Bumi Aksara.
Concept2 (2003). Concept2 Indoor Rower US.
Harsono, (1988). Coaching : Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta ; CV Tambak Kusuma.
Jose nones.(1999). Junior Rowing Guide. FISA youth Commision.
Lutan, Berliana, dan Sunaryadi. (2007). Penelitian Pendidikan Dalam Pelatihan
Olahraga. Bandung. Jurusan Pendidikan Kepelatihan FPOK UPI.
Maybery, Keith. (2002). Rowing “The essential guide to aquipment and tecniques”.
Singapore; Unifoto pty ltd.
Mahendra, A. (2007). Teori Belajar Motorik. Bandung; FPOK UPI Bandung. Sugiyono. (2002). Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.
Martens reiner. (2004). Susces Full Coaching. Human Kinetics Publisher,Inc,Champaging,Illinois.
Miller, Brian. (1997).Gold Minds, The Psychologi of wining in the Sport. The Crowod Press Ltd, Ramsbury,Marlborought.
Nolte,Volker. (2005).Rowing Faster,Training, Rigging,technuique,Racing. Human Kinetics Publisher,INC, Champaign, Illinois.
81
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Susilana, riana (2008).MediaPembelajaran.Bandung: KURTEKPEND FIP UPI Bandung
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung. Tarsito.
Surakhmad, W. PenelitianPenelitianPenelitianIlmiah.Bandung :Tarsito
Secher Niels, Voliantis Stefanos, (2007).Rowing Hanbook of sport Medicine and
Science.Blackwell Publishing UK.
Thompson, Paul.(2005). Sculling Training Technique & Performance.The Crowood Press Ltd, Ramshbury, Marlborought.
UPI (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Willmore & Costill. (1994). Physiology of Sport and Exercise. Amerika. Human Kinetics.s
---. (2014. 20Maret).
Tersedia: http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/05/media-audio-visual.html). ---.(2012. 21Januari).Tersedia:
http://belajarpsikologi.com/pengertianmedia-pembelajaran/ ---. (2008. 12Januari).Tersedia:
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/konsep-media-pembelajaran/ ---. (2008.
12Januari).Tersedia:http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/konsep-media-pembelajaran/
---. (2013.
19Desember).Tersedia:http://en.wikipedia.org/wiki/Indoor_rower ---. (2014. 20Maret).Tersedia:
82
Sopyan Rizki Haryadi, 2014
Dampak Menggunakan Video Breaking Terhadap Peningkatan Keterampilan Mendayung Rowing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu