i
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER
KALIMANTAN SELATAN
TESIS
Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni konsentrasi Pendidikan Seni Musik
oleh
Benny Mahendra NIM 1302743
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI SEKOLAH PASCASARJANA
ii
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER
KALIMANTAN SELATAN
Oleh
Benny Mahendra, S. Pd UNLAM Banjarmasin, 2012
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi Pendidikan Seni
© Benny Mahendra 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruh atau sebagiannya
dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya tanpa izin penulis
Benny Mahendra, 2015
Pembelajaran Musik Kintung Berbasis Kreativitas Pada Peserta Didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan
iii
LEMBAR PENGESAHAN
BENNY MAHENDRA
1302743
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG
BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK
DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Disahkan dan disetujui oleh:
Pembimbing
Dr. Dewi Suryati Budiwati, S. Sen., M. Pd. NIP. 196204221986092001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikaan Seni SPs. UPI
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Pembelajaran musik kintung berbasis Kreativitas pada peserta didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan adalah judul tesis ini yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengimplementasikan desain konsep pembelajaran musik kintung berbasis Kreativitas. Metode yang digunakan untuk menggali data-data tentang musik kintung di desa Kelampaian Ilir dilakukan secara deskriptif melalui pendekatan kualitatif, sedangkan untuk menguji coba desain konsep pembelajaran musik kintung digunakan metode eksperimen melalui pendekatan kuantitatif. Kedua metode tersebut dibantu dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, studi pustaka, dan angket. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan sistem koleksi data, penyajian, reduksi data, verifikasi data, dan uji
t hitung. Temuan tesis penelitian ini adalah model pembelajaran musik kintung dengan
desain konsep pembelajaran yang terdiri dari empat tahapan yaitu: (1) persiapan, (2) verifikasi, (3) representasi yang diterapkan pada lima kali pertemuan di Dapur Theater. Pembelajaran tersebut berisi empat materi pokok yaitu apresiasi musik kintung, mengaransir atau membuat komposisi musik kintung secara berkelompok, berlatih memainkan aranseman atau komposisi musik kintung secara berkelompok, dan menampilkan hasil proses pembelajaran berupa produk karya musik kintung. Pembelajaran musik kintung di Dapur Theater Kalimantan Selatan, menghasikan peningkatan wawasan dan pengetahuan peserta didik tentang kesenian musik kintung serta meningkatkan kreativitas dan produktivitas peserta didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan sebesar 83%.
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
The teaching and learning of kintungmusic based on creativity of students of Dapur Theater, South Kalimantan, is the title of this thesis, aiming to describe and implement a concept design of kintung music teaching and learning based on creativity. To collect the data on kintung music in KelampaianIlir Village, a descriptive method with qualitative approach was employed, whereas to test the design of kintung music teaching and learning, an experimental method with quantitative approach was adopted. The two methods were aided by the techniques of observation, interview, documentation, literature review, and questionnaire. Data were processed and analyzed with the systems of data collection, data display, data reduction, data verification, and t-test. The research has resulted in a model of kintung music teaching and learning with a concept of instructional design consisting of three stages, namely: (1) preparation, (2) verification, and (3) representation, which were implemented in five meetings in Dapur Theater. The teaching and learning consists of four primary materials, namely appreciation of kintung music,
kintung music arrangement or composition, group exercise in playing the arrangement or
composition of kintung music, and presentation of the teaching and learning outcomes in the form of kintung music work production. The teaching and learning of kintungmusic in
Dapur Theater,South Kalimantan, has improved students’ insight and knowledge on kintung music arts and improved the creativity and productivity of the students in Dapur
Theater,SouthKalimantan, for as much as 83%.
ix Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Penelitian... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian... 3
C. Tujuan Penelitian... 4
D. Manfaat dan Signifikansi Penelitian... 5
E. Struktur Tesis... 6
BAB II LANDASAN TEORETIS... 8
A. Pembelajaran seni... 8
1. Konsep PembelajaranSeni... 8
2. Tujuan Pembelajaran Seni... 9
3. Model Pembelajaran Seni... 10
4. Metode Pembelajaran Seni... 10
5. Media Pembelajaran Seni... 12
6. Kreativitas... 12
B. Konsep Seni Musik... 13
1. Pengertian Seni Musik... 13
2. Aspek Musik... 14
3. Karakter Seni... 18
4. Sejarah dan Perkembangan Musik Kintung... 20
C. Kreativitas... 21
1. Makna kreativitas... 21
2. Cri-ciri kreativitas... 22
3. Tahapan proses kreatif... 23
BAB III METODE PENELITIAN... 25
A. Desain Penelitian... 25
x Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Fokus, Populasi dan Sampel... 30
D. Instrumen Penelitian... 32
E. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data... 32
F. Teknik Analisis data... 36
1. Analisis Data Kualitatif... 36
2. Analisis Data Kuantitatif... 38
G. Validasi data... 40
H. Realibilitas data... 41
I. Hipotesis... 41
BAB IV TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN... 43
A. Temuan Hasil Penelitian... 43
1. Deskripsi Umum Pembelajaran Musik kintung... 43
2. Deskripsi Khusus Pembelajaran Musik kintung... 44
a. Karakteristik Musik kintung Sebagai Materi Pembelajaran Seni musik di Dapur Theater Kalimantan Selatan... 45
1) Nilai budaya... 46
2) Fungsi masing-masing alat musik kintung (fungsi Waditra)... 48
3) Bentuk penyajian musik kintung... 49
4) Aspek musikal... 54
b. Desain Konsep Pembelajaran Musik KintungBerbasis Kreativitas Pada Peserta Didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan... 67
c. Implementasi Pembelajaran Musik Kintung Berbasis Kreativitas Pada Peserta Didikdi Dapur Theater Kalimantan Selatan... 79
1) Pertemuan pertama...79
1. Karakteristik Musik kintung Sebagai Materi Pembelajaran Seni Musik di Dapur Theater Kalimantan Selatan... 126
2. Desain Konsep Pembelajaran Musik Kintung Berbasis Kreativitas Pada Peserta Didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan... 130
3. Implementasi Pembelajaran Musik Kintung Berbasis Kreativitas Pada Peserta Didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan... 133
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI... 139
xi Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Tahapan proses kreatif... 23
Bagan 3.1 Desain penelitian pembelajaran musik kintungberbasis kreativitas.... 26
Bagan 3.2 Analisis data kualitatif... 36
Bagan 3.3 Proses analisis data kuantitatif... 39
Bagan 3.4 Triangulasi teknik pengumpulan data... 40
Bagan 3.5 Desain konsep pembelajaran musik kintung berbasis Kreativitas... 41
Bagan 4.1 Bagan pembelajaran musik kintung berbasis Kreativitas... 68
Bagan 4.2 Desain kegiatan pembelajaran dalam lima pertemuan... 69
Bagan 4.3 Sintak pertemuan pertama pembelajaran musik kintung... 74
Bagan 4.4 Sintak pertemuan kedua pembelajaran musik kintung... 75
Bagan 4.5 Sintak pertemuan ketiga pembelajaran musik kintung... 76
Bagan 4.6 Sintak pertemuan keempat pembelajaran musik kintung... 77
Bagan 4.7 Sintak pertemuan kelima pembelajaran musik kintung... 78
Bagan 4.8 Desain pembelajaran tahapan proses kreatif Walas... 130
xii Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR FOTO
Foto 3.1 Gedung Taman Budaya Kalimantan Selatan... 29
Foto 3.2 wawancara dengan narasumber musik kintung... 34
Foto 4.1 Kegiatan latihan musik kintung di desa Kelampaian Ilir... 44
Foto 4.2 Pergelaran musik kintung... 51
Foto 4.3 Pertandingan musik kintung... 54
Foto 4.4 Bagian-bagian kintung ... 55
Foto 4.5 Jenis bambu batung... 56
Foto 4.6 Alat pembuatan musik kintung... 57
Foto 4.7 Proses pembentukan tabung alat musik kintung... 58
Foto 4.8 Proses penyetelan nada alat musik kintung... 58
Foto 4.8 Paringtuha(salah satu jenis alat musik kintung)... 59
Foto 4.10 Pindua tinggi (salah satu jenis alat musik kintung)... 59
Foto 4.11 Pindua rendah (salah satu jenis alat musik kintung)... 60
Foto 4.12 Guruk(salah satu jenis alat musik kintung)... 60
Foto 4.13 Pajak (salah satu jenis alat musik kintung)... 61
Foto 4.14 Pintalu basar(salah satu jenis alat musik kintung)... 61
Foto 4.15 Pintalu kacil(salah satu jenis alat musik kintung)... 62
Foto 4.16 Kegiatan mengapresiasi musik kintung... 86
Foto 4.17 Kegiatan pembelajaran teknik mengaransemen... 94
Foto4.18 Kegiatan membuat aransemen atau komposisi musik kintung... 92
Foto 4.19 Kegiatan berlatih aransemen atau komposisi musik kintung oleh kelompok 1... 102
Foto 4.20 Kegiatan berlatih aransemen atau komposisi musik kintung oleh kelompok 2... 103
Foto 4.21 Pertunjukan musik kintung kreasioleh kelompok 1... 118
Foto 4.22 Pertunjukan musik kintung kreasioleh kelompok 2... 121
xiii Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
xiv Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Hasil pretest peserta didik... 84
Grafik 4.2 Pencapaian hasil belajar peserta didik pada pertemuan pertama... 89
Grafik 4.3 Pencapaian hasil belajar peserta didik pada pertemuan kedua... 98
Grafik 4.4 Pencapaian hasil belajar peserta didik pada pertemuan ketiga... 106
Grafik 4.5 Pencapaian hasil belajar peserta didik pada pertemuan pertama... 112
xv Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR NOTASI
Notasi 2.1 Contoh pola ritme... 15
Notasi 2.2 Contoh pola melodi... 16
Notasi 2.3 Contoh pola harmoni...16
Notasi 2.4 Contoh bentuk dan struktur lagu... 17
Notasi 4.1 Pola ritme paring tuha... 63
Notasi 4.2 Pola ritme pindua tinggi...63
Notasi 4.3 Pola ritme pindua rendah...63
Notasi 4.4 Pola ritme guruk... 64
Notasi 4.5 Pola ritme pajak... 64
Notasi 4.6 Pola rite pintalu basar... 64
Notasi 4.7 Pola ritme pintalu kacil... 64
Notasi 4.8 pola melodi guruk... 65
Notasi 4.9 pola melodi pajak... 65
Notasi 4.10 Lagu kutincalan dan badumbing... 66
Notasi 4.11 Lagu kutincalan dan badumbing... 85
Notasi 4.12 Contoh teknik aransemen dengan teknik unsur kord... 93
Notasi 4.13 Contoh teknik aransemen dengan teknik unsur interval nada... 94
Notasi 4.14 reportoar kelompok 1... 117
Notasi 4.15 reportoar kelompok 2... 119
xvi Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar sampel penelitian... 31
Tabel 3.2 Perhitungan uji t... 39
Tabel3.3 Triangulasi teknik pengumpulan data... 39
Tabel 4.1 Kegiatan pengajar dan peserta didik pada pertemuan pertama... 80
Tabel 4.2 Hasil Pretest peserta didik... 83
Tabel 4.3 Hasil pencapaian peserta didik pada pertemuan pertama... 88
Tabel 4.4 Kegiatan pengajar dan peserta didik pada pertemuan kedua... 91
Tabel 4.5 Daftar kelompok kerja peserta didik... 94
Tabel 4.6 Hasil pencapaian peserta didik pada pertemuan kedua... 97
Tabel 4.7 Kegiatan pengajar dan peserta didik pada pertemuan ketiga... 100
Tabel 4.8 Hasil pencapaian peserta didik pada pertemuan ketiga... 105
Tabel 4.9 Kegiatan pengajar dan peserta didik pada pertemuan keempat... 107
Tabel 4.10 Hasil pencapaian peserta didik pada pertemuan keempat... 110
Tabel 4.11 Hasil posttest peserta didik... 114
Tabel 4.12 Kegiatan pengajar dan peserta didik pada pertemuan kelima... 115
Tabel 4.13 Penilaian produk karya kelompok 1... 122
Tabel 4.14 Penilaian produk karya kelompok 2... 122
xvii Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara... 146
Lampiran 2 Data hasil wawancara... 147
Lampiran 3 Jadwal Observasi... 149
Lampiran 4 Angket prestest penelitian... 151
Lampiran 5 rekap nilai pretest peserta didik... 153
Lampiran 6 Angket posttest penelitian... 155
Lampiran 7 rekap nilai posttest peserta didik... 157
Lampiran 8 Rubrik Penilaian Pembelajaran musik kintung berbasis kreativitas... 159
Lampiran 9 Penilaian kemampuan berkresasi kelompok...161
Lampiran 10 Penilaian produk atau karya secara berkelompok... 162
Lampiran 11 Penilaian kemampuan cara menyajikan musik secara berkelompok... 163
Lampiran 12 Foto-foto penelitian ... 164
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam
menghasilkan sumber daya manusia yang kreatif, sehingga mampu menciptakan
produk-produk yang baru dan berkualitas. Oleh karena itu proses pembelajaran
harus dilakukan dengan baik sesuai dengan maksud dan tujuan pembelajaran. Hal
ini sesuai dengan Peraturan pemerintah No. 19 tentang standar nasional
pendidikan Pasal 19, ayat (1) yang berbunyi:
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi anak.
Berdasarkan pernyataan tersebut pembelajaran di Indonesia dapat
dilaksanakan sesuai dengan karakter lingkungannya. Hal tersebut dapat mewarnai
proses pembelajaran yang mengembangkan komponen-komponen yang
mempengaruhinya, salah satu komponen tersebut adalah materi pembelajaran.
Materi sangatlah penting untuk dipilih secara tepat, karana hal ini dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik, salah satu materi yang diprogramkan
melalui kegiatan pembelajaran seni untuk diberikan kepada peserta didik yaitu
penanaman nilai edukasi dan nilai kearifan lokal, sebuah materi yang mengusung
nilai-nilai tersebut antara lain musik kintung.
Musik kintung sebagai salah jenis kesenian yang tumbuh dan berkembang di
Desa Kalampayan Ilir Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, merupakan
bentuk kesenian tradisional yang menjadi aset budaya masyarakat suku banjar,
selain itu musik kintung juga menjadi bagian untuk memenuhi kebutuhan estetis
dalam kehidupan masyarakat pendukungnya. Seperti halnya kesenian yang lain,
kesenian musik kintung juga merupakan kesenian yang berasal dari warisan nenek
moyang dan diwariskan secara turun temurun.
Musik kintung terdiri dari beberapa instument atau alat musik yang tergolong
dalam instrumen percussion, dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik kintung
terbuat dari bambu, bambu yang digunakan untuk membuat alat tersebut adalah
2
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memiliki ruas yang panjang. Bambu tersebut dipilih karena dapat menghasilkan
bunyi yang bagus, mudah disetel (tunnig), dan tidak mudah pecah. Alat musik
kintung berbentuk tabung yang besar dan tebal, tabung alat musik kintung akan
lebih besar jika dibandingkan dengan angklung dari Jawa Barat, tabung alat musik
kintung dibuat secara mandiri dan disusun secara tunggal tidak seperti angklung
yang dirangkai. Panjangnya biasanya dua ruas, dan buku yang ada di bagian
tengahnya dilobang agar menghasilkan bunyi. Buku adalah penyekat tiap
ruang-ruang bambu. Pengaturan bunyi biasanya tergantung pada rautan bagian atasnya,
semakin dibuang atasnya akan menimbulkan nada yang lebih tinggi.
Biasanya bambu yang digunakan untuk membuat alat musik ini tidak
sembarangan bambu, artinya harus dipilih secara cermat terutama yang dapat
mengeluarkan bunyi yang bagus dan tidak mudah pecah. Berdasarkan konsep
musikal awal terciptanya, musik kintung terdiri dari 7 bagian dan masing-masing
mempunyai nama, yaitu: (1) Paring Tuha, (2) Pindua Tinggi, (3) Pindua Randah,
(4) Guruk, (5) Pajak, (6) Pintalu Basar, (7) Pintalu Kacil. Jika dilakukan
pelarasan dari setiap tabung dengan mengadaptasi tangganada diatonis memalui
pendekatan musik barat maka alat musik kintung memiliki nada Do, Re, Mi, Fa,
Sol, Si, Do’.
Dalam perkembangannya musik kintung merupakan musik yang bersifat
instrumental (berupa permainan instrumen alat musik). musik kintung yang
tumbuh dan berkembang di Desa Kalampayan Ilir, memiliki khususan yang belum
semua orang mengetahuinya yaitu sebagai sarana ritual dan sebagai media
komunikasi atau sebagai simbol budaya. Sejalan dengan perkembangan musik
kintung difungsikan sebagai media hiburan, pendidikan, pertunjukan seni dan
lain-lain.
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas musik kintung dapat di gunakan
sebagai alternatif materi pembelajaran seni musik, baik dalam pendidikan formal
maupun non formal. Hal itu dikarenakan kesenian musik kintung dapat membantu
melatih kepekaan ritme, mengenal nada, melatih kerjasama, kreativitas dan
lain-lain. namun disisi lain musik kintung kurang di minanti oleh anak muda
dikarenakan musik kintung masih sangat sederhana dan jangkauan nadanya yang
3
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada masa sekarang perkembangan musik kintung sangat menghawatirkan,
pertunjukan musik kintung semakin jarang ditemukan di desa-desa di Kecamatan
Astambul Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Hal ini dikarenakan kurangnya
perhatian dari pihak Pemerintah daerah dan Dinas Kebudayan dalam mengadakan
pagelaran musik kintung untuk ditampilkan di acara-acara nasional sehingga
banyak masyarakat yang tidak mengenal musik kintung khususnya masyarakat
Kalimantan Selatan. Alat musik kintung yang diwariskan secara turun temurun
jarang sekali yang bisa membuat dan para seniman yang tersisa di wilayah
Astambul adalah orang-orang tua, jarang generasi muda disana yang mau
meneruskan kesenian musik kintung karena menurut mereka musik kintung di
anggap kurang menarik di badingkan musik barat, padahal jika dikaji lebih dalam
musik kintung memiliki nilai budaya yang repersentatif. Karena kondisi musik
kintung yang memprihatinkan penulis termotivasi untuk ikut andil mengangkat
musik kintung tersebut menjadi sebuah materi pembelajaran seni di sanggar
dengan di harapakan dapat turut serta melestarikan musi kintung dan menjadi
stimulus peserta didik dalam berkreativitas.
Ketertarik menjadikan musik kintung yang memiliki akan nilai budaya lokal
sebagai materi pembelajaran seni di sanggar, dengan alasan hal ini sesuai dengan
kebutuhan sanggar yang menanamkan sikap-sikap kreatif pada peserta didik, serta
mencari metodelogi pembelajaran yang tepat, ketepatan untuk memilih komponen
yang terdapat pada metodologi sangat diperlukan untuk tercapainya tujuan
pembelajaran.
Hal tersebutlah yang mendasari peneliti melakukan penelitian pembelajaran
musik kintung berbasis kreativitas di Dapur Theater Kalimantan Selatan untuk
meningkatkan kreativitas peserta didik dalam rangka menciptakan pembelajaran
yang kreatif dan produktif, serta guna melestarikan kembali kesenian musik
kintung.
B. Rumusan masalah penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan terdahulu maka dapat
dirumuskan permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pengembangan model
4
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menerapkan komponen-komponen yang terdiri dari model, pendekatan, metode
teknik, serta materi ajar yang bebasis kearifan lokal. Masalah lainnya
teridentifikasi antar lain karakteristik musik, uji coba pembelajaran musik kintung
berbasis kreativitas dengan unsur pendukungnya yang dapat diterapkan adalah
memperhatikan kompetensi pembelajaran dan potensi belajar. Berdasarkan
identifikasi masalah tersebut maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik musik kintung Kalimantan Selatan sebagai materi
pembelajaran seni musik di Dapur Theater Kalimantan Selatan?
2. Bagaimana desain konsep pembelajaran musik kintung berbasis kreativitas
pada peserta didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan?
3. Bagaimana implementasi desain konsep pembelajaran musik kintung berbasis
kreativitas pada peserta di Dapur Theater Kalimantan Selatan?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian maka penelitian
ini secara umum bertujuan mengimplementasikan pembelajaran musik kintung
berbasis kreativitas pada peserta didik di Daput Theater Kalimantan Selatan dalam
penanaman nilai edukasi dan nilai budaya lokal dan memvalidasi desain konsep
pembelajaran seni musik di sanggar sedangkan secara khusus bertujuan untuk
mengetahui, mendeskripsikan, merancang, dan menjawab pertanyaan penelitian
tentang:
1. Karakteristik musik kintung di Kalimantan Selatan sebagai materi
pembelajaran seni musik di Dapur Theater Kalimantan Selatan.
2. Desain konsep pembelajaran musik kintung berbasis kreativitas di Dapur
Theater Kalimantan Selatan.
3. Implementasi desain konsep pembelajaraan musik kintung berbasis
5
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Manfaat dan Signifikansi Penelitian
1. Dari segi teoretis penelitian ini dapat:
a. Menghasilkan desain konsep pembelajaran musik kintung untuk
meningkatkan sikap apresiatif dan kreativitas peserta didik secara
konseptual
b. Mengangkat kesenian musik tradisional sebagai bahan ajar di sekolah
formal atu nonformal
c. Menabah referensi metodelogi pembelajaran seni musik.
d. Memberikan wawasan tentang pengertian fungsi cara membuat bentuk
pertunjukan dan taeknik bermain Musik kintung.
e. Memberikan informasi tentang tata cara proses penelitian dan proses
pembuatan musik tradisional yaitu musik kintung.
2. Dari segi praktis penelitian ini diharpakan memberikan kontribusi yang
bermanfaat bagi pihak-pihak terkait, antara lain bagi:
a. Menjadi sarana peneliti dalam mensosialisasikan keilmuan dalam bidang
seni daerah/nusantara dan menambah wawasan serta pengalaman.
b. Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dapat memberikan
subangsih berupa karia ilmiah yang bisa digunakan dokumentasi pustaka.
c. Bagi sanggar dan sekolah Memberikan media pembelajaran seni musik
yaitu pembelajaran musik kintung untuk meningkatkan kreativitas peserta
didik.
d. Guru atau instruktur seni dapat diijadikan landasan tentang bagaimana cara
mengajarkan musik kintung.
e. Peserta didik dapat menumbuhkan sikap kreatif dan produktif
f. Seniman memeberikan penghargaan kepada para kreator dan pelaku
kesenian musik kintung dengan cara turut melestarikan kesenia musik
kintung melalui penelitian ini.
3. Dari segi kebijakan diharapakan penelitian ini dapat:
a. Memberikan masukan kepada dinas kebudayaan dan pariwisata
Kalimantan Selatan untuk lebih memperhatikan kesenian musik kintung
6
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Memberikan masukan kepada dinas pendidikan Kalimantan Selatan untuk
menggunakan kesenian tradisional sebagai materi pembelajaran seni yang
syarat akan nilai-nila budaya uang repersentatif.
c. Masukan kurikulum pengajaran untuk sanggar sebagai wadah
pembelajaran non formal.
E. Struktur Organisasi Tesis
Struktur organisasi tesis yang berjudul “pemebelajaran musik kintung
berbasis Kreativitas pada peserta didik di dapur theater Kalimantan Selatan”
disusun berdasarkan konsep penulisan ilmiah yang disesuaikan dengan data-data
kegiatan penelitian, yaitu:
1. BAB I pendahuluan sebagai paparan awal penulisan data-data penelitian
tesis yang merupakan pondasi permasalahan yang di teliti masalah-masalah
terkait di susun sebagai berikut: (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3)
tujuan penelitian, (4) manfaat dan signifikansi penelitian, (5) struktur
organisasi tesis.
2. BAB II kajian pustaka yang mengungkapkan teori konsep yang berfungsi
untuk membedah data-data penelitian, ruang lingkup masalah trsebut terdiri
dari: (1) konsep pembelajaran seni, (2) tujuan pembelajaran seni, (3) model
pembelajaran seni, (4) Kreativitas, (5) pengertian musik, (6) aspek musikal,
(7) sejarah dan perkembangan musik kintung, (8) nilai-nilai dasar seni.
3. BAB III metode penelitian sebagai strategi yang digunakan untuk
mengangkat penelitian, mengupulkan data, menganalisis data, mengolah
data, dan memvalidasi data.
4. BAB IV Temuan dan Pembahasan yakni temuan penelitian berdasarkan
hasil pengolahan dan analisis data sesuai dengan rumusan masalah dan
pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang
telah dirumuskan sebeluamnya yang berisi:
a. Karakteristik musik kintung Kalimantan Selatan sebagai materi
pembelajaran seni musik di Dapur Theater Kalimantan Selatan.
b. Desain konsep pembelajaran musik kintung berbasisi kreativitas pada
7
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Implementasi desain konsep pembelajaran musik kintung berbasis
kreativitas pada peserta didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan.
5. BAB V simpulan, implikasi, rekomendasi yang berikan penafsiran dan
pemaknaan peneliti sekaligus mengajukan hal-hal penting yang dapat di
manfaatkan dari hasil penelitian pembelajaran musik kintung bebasis
23 Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian yang berjudul pembelajaran musik kintung berbasis kreativitas
pada peserta didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan didesain melalui
penelitian yang berparadigma kualitatif dan kuantitatif yang biasa disebut dengan
penelitian kombinasi atau campuran (mixed methoods). Creswell dalam Sugiyono
(2014, hlm. 404) menyatakan bahwa, metode penelitian kombinasi merupakan
pendekatan dalam penelitian yang mengkombinasikan atau menghubungkan
antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif dalam penelitian
ini digunakan untuk mengumpulkan data-data secara alami dan nyata mengenai
pengkajian musik kintung yang digunakan sebagai bahan ajar pada kegiatan
pembelajaran seni di Dapur Theater Kalimantan Selatan. Sedangkan pendekatan
kuantitatif bertujan untuk mengevaluasi hasil pembelajaran musik kintung di
Dapur Theater Kalimantan Selatan dengan menggunakan statistika dalam
penghitungan validitas data dan realibilitas.
Untuk proses pendeskripsian data-data secara faktual dan naturalistik yang
digali melalui pendekatan kualitatif dipaparkan dan dianalisis sebagai gambaran
yang diaplikasikan melalui media ungkap audio visual, dan pendukung utama
penerapan pendekatan kuantitatif melalui eksperimen bahan ajar tentang musik
kintung. Metode eksperimen dalam metode tersebut diharapkan mampu
membedah dan menggali daat-data sebagai kegiatan evaluatif untuk melihat
keberhasilan uji coba dalam penerapan karya musik tradisional melalui kegiatan
pembelajaran di Dapur Theater Kalimantan Selatan yang berbasis pada kegiatan
pendidikan luar sekolah yaitu di sanggar.
Desain penelitian dipersiapkan sebaik mungkin agar penelitian dapat berjalan
dengan baik, teratur dan sistematis. Model desain penelitian yang dirancang oleh
peneliti terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut: (a) pra-lapangan, (b)
implemasi, (c) pelaporan penelitian. Dalam model desian penelitian yang
26
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilaksanakan dari tahap persiapan, tahap penelitian sampai tahap penyusunan
laporan. Adapun langkah yang dilakukan dalam penelitian ini diilustrasikan
melalui diagram berikut:
Bagan: 3. 1
Desian penelitian pembelajaran musik kintung berbasis kreativitas pada peserta didik di Dapur Theater Kalimantan selatan
Studi pendahuluan
- Mengimplementasikan instrumen penelitian di lapangan - Pendeskripsian data musik kintung
- Mengimplementasikan desain dan konsep pembelajaran musik kintung di lapangan
1. Bagaimana karakteristik musik kintung Kalimantan Selatan sebagai materi pembelajaran seni musik di Dapur Theater Kalimantan Selatan?
2. Bagaimana desain dan konsep pembelajaran musik kintung untuk berbasis kreativitas pada peserta didik di Dapur Theater
Kalimantan Selatan?
3. Implementasi pembelajaran musik kintung untuk berbasis kreativitas pada peserta didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan?
Mengumpulkan, evaluasi (validitas dan reabilitas), menganalisis (reduksi, diplay, analisis, verifikasi), mendeskripsikan, dan menyusun
data yang telah di hasilkan di lapangan
Draf Tesis
Diseminasi melalui sidang tahap satu dan dua
Tesis Pembelajaran Musik Kintung Bebasis kreativitas pada peserta didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan
27
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Tahap 1(pra lapangan)
Tahap studi pendahuluan merupakan tahap awal (pra lapangan). Tahap ini
merupakan tahap dimana penulis menuntukan topik dan obyek penelitian yang
ingin diteliti, setelah itu peneliti merumuskan masalah yang akan dibahasa dalam
hasil penelitian, menentukan landasan teori yang diguanakan dalam penelitian dan
menyusun instrumen penelitian. Selain hal tersebut dalam tahap ini peneliti juga
melakukan pemilihan metode yang tepat untuk pelaksanaan penelitian di
lapangan, setelah berberapa aspek-aspek dalam tahap 1 (pra lapangan) ditentukan
peneliti melakukan kajian empirik terhadap aspek-aspek tersebut yaitu
berdasarkan pengalaman peneliti yang didapat selama pendidikan di bidang
pendidikan seni. hal ini dilakukan agar proses penelitian dapat berjalan baik dan
tepat sasaran.
2. Tahap 2 (Implementasi)
Tahap penelitian dimana peneliti melakukan studi lapangan, pada tahap ini
peneliti terjun langsung ke lapangan, yaitu di Desa Kelampaian kab. Banjar
Kalimantan Selatan tempat dimana kesenian musik kintung lahir dan berkembang.
Pada tahap ini peneliti melakukan obsevasi, wawancara, dan dokumentasi dengan
tujuan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan kesenian musik kintung.
Setelah mendapakan semua data yang berkaitan dengan kesenian musik kintung.
Selanjutnya penelitian dilaksanakan di Dapur Theater Kalimantan Selatan guna
mengimplementasikan desain konsep pembelajaran musik kintung berbasis
kerativitas pada peserta didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan.
3. Tahap 3 (penulisan laporan)
Tahap ini merupakan tahap akhir, berisi tentang penyusunan hasil penlitian.
Dalam tahap ini peneliti menuliskan dan menyusun semua data yang telah
terkumpul dari hasil penelitian di lapangan, baik di Desa Kelampaian kab. Banjar
Kalimatan Selatan tempat kesenian musik kintung lahir dan berkembang dan di
Dapur Theater Kalimantan Selatan dimana pembelajaran musik kintung berbasis
kreativitas diimplementasikan. Namun dalam penulisan dan penyusunan hasil
28
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan reabilitasnya agar data tersebut valid, realibel, serta dapat menjawab rumusan
masalah dan pertanyaan penelitian.
B. Partisipan dan Tempat Penelitian
1. Partisipan
Dalam penelitian ini peniliti melibatkan beberapa orang yang berpartispasi
sebagai narasumber dalam pengumpulan data penelitian tentang pembelajaran
musik kintung, narasumber tersebut antara lain adalah:
a. Muhammad, kreator atau pembuat alat musik kintung sebagai narasumber
menganai musik kintung
b. Badri atau pelaku seni sebagai pemain musik kintung sebagai narasumber
musik kintung
c. Anggota Dapur Theater Kalimantan Selatan.
2. Tempat penelitian
Penlitian ini dilakukan di dua tempat yang berbeda:
a. Penelitian pertama dilakukan di desa Kelampayan kecamatan Astambul
kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, tempat dimana musik kintung lahir dan
berkembang. Berikut ini denah dari desa Kelampaian Ilir kecamatan
Astambul kabupaten Banjar Kalimantan Selatan.
Gambar: 3.1
29
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Sanggar Dapur Theater Kalimantan Selatan yang tempat di Tamman Budaya
Kalimatan Selatan jalan Brigjen Hasan Basri No. 2, Banjarmasin Kalimantan
Selatan. Berikut adalah gambar denah dan foto gedung Taman Budaya
Kalimantan Selatan.
Gambar: 3.2
Denah Taman Budaya Kalimantan Selatan Sumber google map)
Foto: 3.1
30
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Fokus, Populasi dan Sampel
1. Fokus
Spradley dalam Sugiyono (2014, hlm. 288) menyatakan bahwa a focused
refer to a single cultular domain or a few related domains. Maksudnya adalah
bahwa fokus itu merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait
dari situasi sosial. Dalam penelitian ini untuk menghidari meluasnya
permasalahan penelitian peneliti menetapkan fokus permasalahan, yang berisi
masalah pokok yang masih bersifat umum. Fokus penelitian tersebut adalah
pembelajaran musik kintung di Dapur Theater Kalimantan Selatan.
2. Populasi dan sampel
Arikunto (2003, hlm. 108), menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan
objek penelitian. Sedangkan Sugiyono (2008, hlm. 117), menjelaskan bahwa
populasi adalah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan ditarik kesimpulan. Di daerah Banjarmasin provisi Kalimantan Selatan
Terdapat lebih dari 10 sanggar yang bebasis kesenian, dari beberapa
sanggar-sanggar tersebut peneliti memilih Dapur Theater Kalimatan Selatan. Hal tersebut
dikarenakan sebagian besar anggota Dapur Theater Kalimatan Selatan berisikan
Mahasiswa jurusan kesenian dari Universitas Lambung Mangkurat dan STKIP
PGRI Banjarmasin. Selain itu Dapur Theater merupakan sanggar yang bergerak
pada kegiatan seperti seni musik, tari, dan drama. Hal tersebut sesuai dengan
nama theater yang diambil dari bahasa Yunani yaitu theatron yang artinya gedung
pertunjukan Anggota Dapur Theater Kalimantan Selatan yang berjumlah 123
orang yang terdiri dari 64 perempuan dan 59 laki-laki.
Setelah populasi ditentukan maka diambil beberapa anggota yang akan
dijadikan sampel penelitian. Riduwan (2008, hlm. 56), menyatakan bahwa sampel
merupakan sebagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu
yang akan diteliti. Populasi anggota Dapur Theater yang sangat besar
mengakibatkan peneliti tidak mungkin memberikan pembelajaran kepada semua
anggota polulasi. Oleh karena peneliti perlu membatasi jumlah peserta didik untuk
31
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diambil secara acak. Jadi sampel yang dijadikan sebagai data penelitian adalah
23,5% dari seluruh populasi. Berikut ini daftar nama peserta didik yang
diguanakan sebagai sampel dalam penelitian ini.
Tabel: 3.1 Daftar sampel penelitian
No Nama Jenis Kelamin
1 Misnawati Perempuan
2 H. Husni Riadi Laki-laki
3 R. Dewi Safitri Perempuan
4 M. Zaki Mubarak Laki-laki
5 Riska Aulia Putri Perempuan
6 Ratu Budi Setiawati Perempuan
7 Ni Made Putri T. S Perempuan
8 Nida Arifah Perempuan
9 Mubdi Arrasyid Laki-laki
10 Sukma Akhwan Perempuan
11 M. Firdaus Laki-laki
12 Dewi Rika Puspita S Perempuan
13 Ebbar Laki-laki
14 Juvina Bayatri Perempuan
15 Fajar Setiawan Laki-laki
16 Restika Dianningtyas Perempuan
17 Hidayati Perempuan
18 Yulia Khairiyati Perempuan
19 Septika Lusita Putri Perempuan
20 M. Ikhlas Aprido Laki-laki
21 Gusti Nadia H Perempuan
22 Putra Maulana Laki-laki
23 Arina Dyah N Perempuan
24 Mina S Perempuan
25 Maysa Putri Perempuan
26 Benny A Laki-laki
27 M. Muhtadie Billah Laki-laki
28 Abay Laki-laki
32
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. InstumenPenelitian
Penelitian ini dilakasanakan dengan dua kriteria yang berbeda. Pertama
penelitian yang berparadigma kualitatif untuk menggali data-data kesenian musik
kintung yang dilaksanakan di Desa Kelampayan Kecamatan Astambul Kabupaten
Banjar Kalimantan Selatan dimana musik kintung lahir dan berkembang, guna
mencari data tentang kondisi objektif musik kintung. Kedua penelitian yang
bersifat kuantitatif untuk melakukan kegiatan eksperimen dalam menerapkan
musik kintung melalui kegiatan pembelajaran di Dapur Theater Kalimantan
Selatan guna mengimplementasikan pembelajaran musik kintung berbasis
Kreativitas. Untuk memudahkan proses pengumpulan data penelitian dibuat
baberapa instrumen penelitian yang mengacu pada pedoman obsevasi,
wawancara, dokomentasi dan test angket. Data-data Instrumen kualitatif bersifat
fleksibel (dapat berkembang setelah terjun ke lapangan), akan tetapi data dari hasil
tes angket divalidasi dan hasilnya secara perhitungan statistika yang bersifat
realibel. Instrumen penelitian tersebut dapat dilihat pada bagian lampiran.
E. Teknik Pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian ini bermaksud untuk memperoleh
bahan-bahan, keterangan, atau informasi yang benar dan dipercaya. Teknik pengumpulan
dan alat pengumpulan yang tepat memungkinkan data yang obyektif, Arikunto
(1998 hlm. 142). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan empat metode antara lain:
1. Observasi
Teknik observasi digunakan dalam penelitian ini adalah obsevasi partisipatif
yaitu peneliti terjun langsung ke dalam obyek penelitian,Peneliti langsung
memperhatikan, mengamati, dan berpartisipasi dalam aktivitas obyek yang akan
diteliti. Hal tersebut sesuai dengan dengan pernyataan Susan Stain back
(Sugiyono 2014, hlm. 311) yaitu, ‘in participant obsevation, the researcher observer what people do, listen to what thay say, and participates in their
33
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan dan berpartisipasi dalam
aktivitas mereka. Dalam penelitian ini obsevasi dilaksanakan di Desa Kelampayan
Ilir Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, observasi dilakukan selama minggu
yaitu pada tanggal 10 sampai 24 Maret 2015. Adapun Obyek dan kegiatan yang
diamati atau diobservasi meliputi:
a. Kondisi sosial budaya masyarakat desa yang meliputi pendidikan, mata
pencaharian masyarakat, kehidupan seni dalam masyarakat, dan kehidupan
keagamaan. Proses observasi dimulai dengan melakukan survey awal yaitu
melakukan pengamatan langsung terhadap masyarakat desa Kalampayan Ilir
dan dilanjutkan dengan kegiatan pengumpulan subyek yang berkaitan dengan
obyek atau sasaran penelitian.
b. Pembuatan alat musik kintung dengan para pengerajin alat dan bentuk
penyajian musik kintung dengan para seniman musik kintung kab. Banjar
Kalimantan Selatan di Desa Kelampaiyan serta karakteristik dan nilai-nila
budaya yang terkandung di dalam musik kintung untuk disosialisasikan
melalui pembelajaran musik berbasis kearifan lokal di dalam pendidikan luar
sekolah.
2. Wawancara
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tanya jawab secara langsung kepada
orang yang dianggap dapat memberikan informasi tentang musik kintung
(informan). Model wawancara yang digunakan adalah model wawancara bersifat
terstuktur dan tidak terstruktur. Dalam wawancara ini peneliti berpedoman pada
instrumen penelitian yang telah disusun, akan tetapi dalam implemetasinya
instrumen tersebut bisa dikembangkan (fleksibel) sesuai dengan kodisi di
lapangan. Sedangkan wawancara tidak terstruktur merupakan waawancara yang
bebas diamana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap dalam pengumpulan data. Dalam
wawancara tidak terstuktur peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang
diceritakan oleh narasumber. Untuk memudahkan proses wawancara penulis
34
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Proses wawancara tersebut dilaksanakan di dua tempat yaitu di Desa Kelampayan
Ilir Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar Kalimantan Selatanpada tanggal 10
sampai 24 Maret 2015 dan di Dapur Theater Kaliamatan Selatan yang Bertempat
di Taman Budaya Kalimantan Selatan pada dari tanggal 18 sampai dengan 29
April 2015. Wawancara secara khusus ditujukan kepada informan penelitian,
yaitu:
a. Muhammad sebagai kreator atau pembuat alat Musik Kintung di Kalampayan
Ilir Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan
b. Badri sebagai seniaman atau pemain alat musik Tradisional Kintung di Desa
Kalampayan Ilir Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan.
c. Syarifudi anggota Dapur Theater Kalamantan Selatan
d. Ebbar anggota Dapur Theater Kalimantan Selatan.
Berikut adalah bukti visual di saat peneliti sedang mewawancarai narasumber
tentang sejarah, bentuk pertujukan, fungsi, dan pembuatan alat musik kintung.
Foto: 3.2
Wawancara dengan narasumber musik kintung (dok Benny Mahendra, 2015)
3. Dokumentasi
Dalam penelitian ini, dokumentasi yang digunakan adalah foto dan video
35
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kelampaian Ilir kecamatan Astambul kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Serta
adanya data manuskrip berupa data-data kesenian musik kintung yang sudah
dideskripsikan. Data tersebut cukup berharga dan sering digunakan dalam
penelitian-penelitian kualitatif, serta merupakan sumber data yang stabil dan
akurat. Saat penelitian dan setelah kegiatan ini data-data yang terhimpun melalui
observasi, wawancara didokumentasikan melalui alat rekam audio visual dan
catatan lapangan, semua indikator tersebut merupkan data-data kualitatif.
Sedangkan hasil portofolio dijadikan sebagai dokumen data kuantitatif. Proses
dokumentasi dilakukan dalam waktu pengumpulan data, yang dilakukan di dua
tempat yaitu sebagai berikut:
a. Desa Kelampayan Ilir Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar Kalimantan
Selatan. Dokumentasi yang dikumpulkan di Desa Kelamapayan berupa foto,
catatan, video yang berkaitan kesenian musik kintung Kalimantan Selatan.
b. Komunitas Dapur Theater Kalimantan Selatan yang bertempat di Taman
BudayaPropensi Kalimantan Selatan.
4. Studi Pustaka
Teknik studi pustaka yang dilakukan merupakan sebagai langkah awal untuk
pemahaman terhadap beberapa teori terkait yang akan dijadikan sebagai
pembadah masalah penelitian terutama tentang pertanyaan penelitian. Adapun
referensi yang digunakan untuk mendukung proses penelitian pembelajaran musik
kintung berbasis kreativitas pada peserta didik di Dapur Theater Kalimantan
Selatan dari buku-buku terkait antara:
a. Jazuli (2008) tentang pembelajaran seni
b. Triatno (1994) tentang sejarah dan perkembangan musik kintung
c. Jamalus (1991) tentang aspek musikal dan unsur-unsur musik
d. Soemardjo (2001) tentang nilai-nilai dasar seni.
36
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Kualitatif
Sugiyono (2012 , hlm. 87) mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif,
data diproleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan
data triangulasi (obsevasi, wawacara, dan dokumentasi), dan dilakukan secara
terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan demikian untuk memperoleh suatu
kesimpulan yang benar, data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan
dokumentasi, selanjutnya diorganisir dengan catatan-catatan yang dihasilkan dari
lapangan untuk dianalisis.
Analisis data merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari
pengumpulan data. Data dan informasi yang berhasil dikumpulkan secara
berkelanjutan ditafsirkan maknanya dan dianalisis dengan teknik analisis
deskriptif, yakni analisis yang dilakukan untuk memaparkan data-data hasil
kualitatif. Analisis ini tidak berkaitan dengan angka-angka, akan tetapi berkaitan
dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk
memperoleh kesimpulan. Dalam menganalisis data penelitian mengadaptasi
model analisis data Miles Huberman dalam Sugiyono (2014, hlm. 334) yaitu
sebagai berikut:
Bagan: 3.2 Analisi data kualitatif
a. Koleksi data
Koleksi data merupakan data semua data yang didapatkan dari hasil proses
pengumpulan data, dalam hal ini semua data yang dikumpulkan peneliti
merupakan data yang berkaitan dengan kesenian musik kintung. Namun data yang
Koleksi data
Penyajian data
Reduksi data, analisis data
37
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat
secara teliti dan rinci. Semakin lama penilitian di lapangan, maka jumlah data
akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan
analisis data melalui reduksi data.
b. Reduksi data dan analisi data
Reduksi data diartikan sebagai peruses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan. Dengan demikian, reduksi data merupakan
suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,
membuang yang tidak perlu dengan cara sedemikian rupa sehingga simpulan
akhirnya dapat ditarikdan diverifikasi. Dalam hal ini peneliti melakukan reduksi
data mengenai kesenian musik kintung yang telah terkumpul dari hasil
pengumpulan data dilapangan terutama tentang karakteristik musik kintung yang
akan digunakan sebagai bahan ajar seni musik di Dapur Theater Kalimantan
Selatan dan mereduksi tentang bentuk penyajian musik kintung dan aspek
musikalitas lainnya.
c. Penyajian Data
Kegiatan pada tahap ini yaitu membuat rangkuman temuan penelitian dalam
suasana yang sistematis sehingga pola dan tema pembelajaran musik kintung
berbasis kreativitas dapat diketahui dengan mudah, pada tahap ini data yang
dirangkum disesuaikan dengan rumusan masalah penelitian, yaitu; (1)
karakteristik musik kintung Kalimantan Selatan sebagai materi pembelajaran seni
musik di Dapur Theater Kalimantan Selatan, (2) desain konsep pembelajaran
musik kintung berbasis Kreativitas pada peserta didik di Dapur Theater
Kalimantan Selatan, (3) implementasi pembelajaran musik kintung berbasis
kreativitas pada peserta didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan. Dengan
demikian, semua data dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun
dalam bentuk yang padu dan mudah diraih maka dalam menentukan kesimpulan
yang benar, peneliti melakukan penarikan yang tersusun sehingga mudah
38
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Verifikasi data
Verifikasi data dimaksudkan untuk melakukan pengujian atas rangkuman
data dan kesimpulan yang telah diambil dengan membandingkan teori-teori yang
relevan serta pedoman pembelajaran musik kintung berbasis bebasis kreativitas di
Dapur Theater Kalimantan Selatan. Upaya memverifikasi data dikaitkan dengan
data prasurvey melalui kegiatan member check, sehingga menghasikan data yang
dapat menjawab petanyaan penelitian, rumusan masalah, dan menghasikan suatu
penelitian yang bermakna tentang (1) karakteristik musik kintung Kalimantan
Selatan sebagai materi pembelajaran seni musik di Dapur Theater Kalimantan
Selatan, (2) desain konsep pembelajaran musik kintung berbasis kreativitas pada
peserta didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan, (3) implementasi
pembelajaran musik kintung berbasis kreativitas pada peserta didik di Dapur
Theater Kalimantan Selatan.
2. Analisis Data kuantitatif
Dalam penelitian ini metode eksperimen yang digunakan adalah one-groub
pretest-posttest design. Sugiyono (2013, hlm. 112) menjelaskan One-groub
pretest-posttest design adalah penelitian dimana terdapat suatu kelompok yang
diberikan test awal sebelum diberikan perlakuan, dan selajutnya dilakukan
obeservasi pada test kedua setelah diberikan perlakuan. Desain tersebut dapat
digambarkan seperti berikut:
O1 = nilai pretest (sebelum diberikan perlakuan)
O2 = nilai Posttest (setelah diberikan perlakuan)
Pengaruh pemebelajaran musik kintung bebasis synectics terhadap kreatifitas
dan produktifitas peserta didik = (O2- O1).
Berikut ini adalah langkah-langkah proses analisi kuantitatif dalam penelitian
ini.
39
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan: 3.3
Proses analisis data kuantitatif
a. Prestest sebagai masukan awal (input) tetang kompentensi peserta didik
melalui tes angket sebelum melakukan eksperimen pembelajaran musik
kintung dengan sasaran pemebalajar di Dapur Theater Kalimantan Selatan
yang berjumlah 29 orang.
b. Proses uji coba yaitu Implementasi desain konsep pembelajaran musik
kintung berbasis kreativitas pada peserta didik di Dapur Theater kalimantan
Selatan dengan sampel 29 orang. Langkah-langkah yang dilakukan
disesuikan dengan tahapan-tahapan kreativitas.
c. Posttest sebagai keluaran (output) untuk melihat keberhasilan kompetensi
peserta didik dalam ranah afektif psikomotor dan kognitif tentang
pembelajaran musik kintung berbasis kreativitas di Dapur Theater Kalimantan
Selatan
Perhitungan hasil pembelajaran musik kintung berbasis kreativitas pada
peserta didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan dilakukan dengan teknik
statistik inferensial nonparametris, yaitu uji t. Peneliti menggunakan teknik ini
karena peneliti ingin menarik kesimpulan dari data yang sampelnya tidak
homogen. Berikut ini rumus uju t yang diadopsi dari Sugiyono (2014, hlm. 245)
dari digunakan dalam perhitungan hasil pembelajaran tersebut.
Tabel: 3.2 Perhitungan uji t
No Nama X Y x2 y2 x.y
1 ...
2 ...
… ... 29 ...
Jumlah
40
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
x = nilai peserta didik sebelum proses pemelajaran
y = nilai peserta didik setelah proses pemelajaran
x2 = kuadrat nilai peserta didik sebelum proses pemelajaran
y2 = kuadrat nilai peserta didik setelah proses pemelajaran
x.y = nilai sebelum proses pembelajaran dikali nilai setelah proses pembelajaran
√
√
Hasil t hitung akan dibandingkan dengan t table dengan taraf kesalahan 0,5%.
Dengan dk = n-k-1, bila t hitung lebih besar dari t tabel maka hasil penelitian
diterima, namun jika t hitung lebih kecil dari t tabel maka hasil penelitian ditolak.
Keterangan:
n = jumlah sampel k = jumlah variabel
G. Validasi Data
Terdapat bermacam-macam cara untuk menguji validitas data hasil penelitian.
Dalam penelitian kali ini untuk mencapai keabsahan atas data yang telah
dikumpulkan di lapangan peneliti mengunakan langkah kredibilitas. Kredibilitas;
dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh kebenaran hasil penelitian dapat
dipercaya. Dalam kepentingan ini dilakukan kegiatan berupa tringulasi teknik
pengumpulan data.
Bagan: 3. 4
Triangulasi teknik pengumpulan data
Obsevasi wawancara
41
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Triangulasi teknik pengumpulan data digunakan untuk menguji kredibilitas
data dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik
yang berbeda. Dalam hal ini peneliti mencocokan data yang berkaitan dengan
musik kintung, data tersebut di ambil dengan tiga teknik pengumpulan data
yaitu wawancara, obsevasi dan dokumentasi.
H. Reliabilitas Data
Terdapat bermacam-macam cara dalam menguji reabilitas data hasil
penelitian. Hal tersebut dilakukan agar data hasil penelitian valid dan reliabel.
Dalam proses reliabilitas data tersebut peneliti menggunakan dua cara yaitu
sebagai berikut:
a. Depenability; dalam proses ini pengujian depenability dengan cara mengaudit
terhadap keseluruhan hasil penelitian pembelajaran musik kintung berbasis
kreativitas pada peserta didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan. Proses ini
dilakukan oleh pembimbing tesis yang bersangkutan untuk mengaudit
keseluruhan aktivitas penelitian. Bagaimana peneliti menentukan masalah
atau fokus, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis
data, sampai membuat kesimpulan yang dituju oleh peneliti.
b. Konfrimability; pengujian ini disebut juga uji obyektifitas penelitian.
Penelitian dikatakan apabila disepakati oleh banyak orang. Dalam proses ini
pengujian penelitian pembelajaran musik kintung berbasis kreativitas pada
peserta didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan dilakukan dengan cara
disidangkan dalam dua tahap, pengujian ini dilaksanakan di hadapan
beberapa tim ahli yang berperan sebagai penguji.
I. Hipotesis
Sugiono (2014, hlm. 99) menjelaskan bahwa hipotesis merupkan jawaban
terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah telah dinyatakan
42
Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Penelitian pembelajaran musik kintung di Dapur Theater Kalimantan Selatan
bertujuan untuk melestarikan kembali kesenian tradisional musik kintung dan
meningkatkan sikap kreatif dan produktif peserta didik melalui preoses
pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut diperoleh hipotesis sebagai berikut:
1. Peserta didik berminat mempelajarai musik kintung
2. Peserta didik memiliki wawasan pengetahuan tentang musik kintung
3. Peserta didik memiliki keterampilan bermain musik kintung
4. Peserta didik mampu menciptakan gagasan-gagasan atau karya musik baik
139 Benny Mahendra, 2015
PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
Bab V dalam tesis ini akan memaparkan simpulan, implikasi, dan rekomendasi dari hasil penelitian “Pembelajaran Musik Kintung Berbasis
kreativitas pada peserta didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan”. Untuk lebih
rinci simpulan, implikasi, dan rekomendasi dari penelitian ini dipaparkan sebagai
berikut:
A. Simpulan
Pembelajaran musik kintung berbasis kreativitas pada peserta didik di Dapur
Thaater Kalimantan Selatan dapat dimplementasikan dengan baik. Melalui
kegiatan pembelajaran tersebut menghasilkan konsep pembelajaran baru terhadap
musik kintung. Pembelajaran musik kintung berdampak baik bagi peserta didik,
pembelajaran tersebut meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan
peserta didik terhadap kesenian musik kintung serta meningkatkan kreativitas dan
produktivitas peserta didik dalam bermusik.
1. Karaterisik Musik Kintung sebagai Materi Pembelajaran Seni Musik di
Dapur Theater Kalimantan Selatan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, musik kintung memiliki
karakter yang cocok untuk digunakan sebagai materi pembalajaran seni musik
baik di pendidikan formal maupun non formal, khususnya di wilayah Kalimantan
Selatan. Hal tersebut dikarenakan musik kintung memiliki nilai-nilai seni yang
representatif. Nilai-nilai tersebut antara lain sebagai berikut: (1) nilai penampilan,
(2) nilai religi, (3) nilai pendidikan, (4) nilai pengungkapan
2. Desain dan Konsep Pembelajaran Musik Kintung Berbasis Kreativitas
pada Peserta Didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan
Desain pembalajaran musik kintung berbasis kreativitas diadaptasi dari teori
kreativitas yang dikemukakan oleh Wallas. Desain tersebut mengalami perubahan
dari yang semula tahapan proses kreativitas terdiri dari empat tahapan yaitu,