• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHASISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHASISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHASISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN

BERBANGSA DAN BERNEGARA

(Studi Deskriptif Terhadap Organisasi Mahasiswa Jurusan Di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia)

SKRIPSI

Dianjukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh

Arif Prasetyo Wibowo 1106128

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

KAJIAN TENTANG TRANSFORMASI

NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI

ORGANISASI MAHASISWA GUNA

MENINGKATKAN KESADARAN

BERBANGSA DAN BERNEGARA

Oleh

Arif Prasetyo Wibowo

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Arif Prasetyo Wibowo 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Arif Prasetyo Wibowo

Transformasi Nilai-Nilai Pancasila Melalui Organisasi Mahasiswa

Guna Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

(Studi Deskriptif Kepada Organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia,

Bandung)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Endang Sumantri, M.Ed NIP: 19410715 196703 1 001

Pembimbing II

Syaifullah, S.Pd, M.Si NIP: 19721112 199903 1 001

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Kewarganegaraan

(4)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Organisasi Mahasiswa Guna Meningkatkan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara (Studi Deskriptif terhadap Organisasi Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Jurusan di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia)”.

Penelitian ini membahas mengenai transformasi nilai-nilai Pancasila melalui Organisasi Mahasiswa guna kesadaran berbangsa dan bernegara. Kajiannya dilatar belakangi oleh

(5)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Arif Wibowo Prasetyo, (1106128), "Transformation of Pancasila Values Through Student Organizations to Raise Nation and State Awareness (A Descriptive Study of Department Level Student Organizations in the Faculty of Social Science Education, Indonesia University of Education)".

This study discusses the transformation of Pancasila values through Student Organizations to raise nation and state awareness. The background of the study is the new era of early reform today, where Pancasila is now seems to be no longer appropriate to be used in the dialectic of the reform era, Pancasila is now rarely quoted and used in all aspects of state administration, and the community is overwhelmed by the presence of democracy that they forget Pancasila as the basis of life in the nation. This study seeks to describe some formulation of problems, namely: 1) What programs are carried by the Department Level Student Organizations in the Faculty of Social Science Education in the process of Pancasila values transformation. 2) What approach, method, and media are used by the student organizations in organize its programs.3) What kind of obstacles are faced by the student organizations in the process of Pancasila values transformation.4) What kind of efforts are made to face the challenges that arise in the process of Pancasila values transformation. The approach used in this study is a qualitative approach, with descriptive method. The data is collected through observation, interview and documentation study. The subjects in this study are all of the Department Level Student Organizations in the Faculty of Social Science Education, Indonesia University of Education. Based on the results, the study found that there is a connection between the values contained in Pancasila with the programs organized by the student organizations in the Faculty of Social Science Education, which is the value of divinity, humanity, nationalism/ unity, democracy, and justice. Those values are seen in the programs organized by students in the Faculty of Social Science Education as the process of values transformation, which in every activity held, there exist the core values of Pancasila which is transferred into the programs. The method, approach and media used by the student organizations in running the organizations are democratic leadership, kinship approach, and social media as a tool to carry out every program organized. Obstacles faced by student organizations in carrying out every program in the process of Pancasila values transformation is divided into two, they are the internal obstacles coming from within the organization itself and external obstacles coming from beyond the student organization. The efforts made to overcome those obstacles are rapprochement and trainings carried out in accordance with the needs in dealing with any obstacles faced. Keywords: Transformation, Pancasila Values, Student Organizations, The Awareness of

(6)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR BAGAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitin ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Tinjauan Tentang Transformasi ... 9

1. Pengertian, Faktor-faktor yang Mempengaruhi, dan Wujud Transformasi ... 9

2. Pengertian, Dimensi, Fungsi, dan Klasifikasi Nilai. ... 10

3. Transformasi Nilai, Fungsi, Tujuan, dan Faktor-Faktor Yang Menghambat Transformasi Nilai. ... 14

B. Tinjauan tentang Pancasila ... 15

1. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. ... 15

2. Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Pancasila ... 19

3. Nilai-Nilai Pancasila dan Implementasinya ... 22

C. Tinjauan Organisasi ... 26

(7)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Tinjauan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara ... 31

1. Pengertian dan Teori Kesadaran ... 31

2. Pengeretian Bangsa dan Negara ... 32

a. Pengertian Bangsa ... 33

b. Pengertian Negara ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A. Pendekatan dan Penelitian ... 38

1. Pendekatan Penelitian ... 38

2. Metode Penelitian ... 41

B. Teknik Pengumpulan Data ... 42

1. wawancara... 42

2. Observasi... 43

3. Studi Dokumentasi ... 44

4. Focus Group Disscusion ... 45

C. Subjek Penelitian ... 45

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 46

1. Reduksi Data ... 47

2. Display Data... 47

3. Kesimpulann/Verifikasi ... 48

4. Pengujian Keabsahan Data ... 48

E. Tahap-Tahap Penelitian ... 51

1. Tahap Pra Penelitian ... 51

2. Tahap Pelaksanaan ... 52

3. Tahap Analisis Data ... 53

F. Teknik Analisis Data... 51

1. Reduksi Data (Data Reduction) ... 51

(8)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Gambaran Umum dan Subjek Penelitian... 54 1. Profil Himpunan Mahasiswa di Fakultas Pendidikan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia ... 54

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 66 1. Program kerja yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan yang

berada di lingkungan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Universitas Pendidikan Indonesia ... 68 2. Pendekatan, Metode, dan Media yang digunakan oleh Himpunan Mahasiswa

di lingkungan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas

Pendidikan Indonesia dalam melaksanakan program Kerja ... 103 3. Hambatan yang dihadapi oleh Himpunan Mahasiswa di lingkungan

Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial, Universitas Pendidikan

Indonesia ... ... 117 4. Upaya yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan

dilingkungan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia dalam proses transformasi

nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berorganisasi ... 128 C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 141

1. Program kerja yang diselenggarakan oleh Organisasi Mahasiswa Jurusan di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas

Pendidikan Indonesia dalam proses transformasi nilai-nilai Pancasila. ... 141 2. Pendekatan, Metode dan Media yang dilakukan oleh Himpunan

Mahasiswa di lingkungan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia dalam melaksanakan Program

Kerjanya sebagai proses Transformasi Nilai-Nilai Pancasila ... 156 3. Hambatan yang dihadapi oleh Organisasi Himpunan Mahasiswa di

Fakultas Pendidikan Indonesia, Universitas Pendidikann Indonesia

(9)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hambatan yang di hadapi dalam proses transformasi nilai-nilai Pancasila ... 171

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 175

A. Simpulan ... 175

B. Saran ... 179 DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN-LAMPIRAN

(10)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dalam menyambut era baru fajar reformasi ini, ada beberapa fakta mengenai belum terlaksananya transformasi nilai-nilai Pancasila, hal ini diperkuat dengan konflik-konflik sosial yang terjadi pada masyarakat yang seolah tidak pernah ada habisnya, bahkan semakin meningkat mengarah kepada anarkisme. Perang yang bersifat kedaerahan, kepentingan golongan, korupsi yang merajalela, saling bunuh dan tikam sesama bangsa, dan hal ini terjadi bukan hanya dikalangan masyarakat kecil yang minim akan pendidikan. Keributan antar sesama mahasiswa pun saat ini marak terjadi di setiap kampus seluruh Indonesia, dimana universitas yang seharusnya menghasilkan pribadi-pribadi yang sopan dan santun dalam beretika baik dimanapun ia berada menjadi individu-individu yang liar dan brutal seolah haus akan darah sesama bangsanya. Contoh “Mahasiswa Veteran UPN Tawuran” (tersedia di:http://www.pikiran-rakyat.com/node/99203).

Pancasila kini seolah tidak pantas lagi dipakai dalam dialektik era Reformasi, Dimana Pancasila sudah jarang dikutip, Pancasila sudah jarang dipakai dalam segala aspek ketatanegaraan, dan masyarakat yang terlalu menyambut gembira demokrasi yang seolah-olah melupakan Pancasila sebagai dasar kehidupan dalam berbangsa dan bernegara. Beberapa faktor penyebab yang penulis utarakan diatas merupakan contoh-contoh gejala yang melahirkan

penyakit “Amnesia Nasional” dalam diri masyarakat Indonesia, dimana transformasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sudah tidak timbul dan terlihat.

Majelis Permusyawaratan Rakyat (2013, hlm. 103) telah mengidentifikasi masalah ini. Identifikasi ini di cantumkan dalam

(11)

dalam berbangsa dan bernegara oleh sebagian masyarakat hal itu akhirnya melahirkan krisis akhlak dan moral yang berupa ketidak adilan, pelanggaran hukum, dan pelanggaran hak asasi manusia. ...(j) kurangnya pemahaman, penghayatan, dan kepercayaan akan keutamaan nilai-nilai yang terkandung pada setiap sila pancasila dan keterkaitannya satu sama lain, untuk kemudian diamalkan secara konsisten disegala lapis dan bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.

Istilah “Mahasiswa” sangat lazim atau identik dalam jenjang perguruan tinggi. Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi Pasal 1 Ayat (15) dikemukakan “Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Perguruan Tinggi”. Jadi mahasiswa adalah suatu individu-individu manusia yang mengikuti propes pengembangan diri dibidang pendidikan dalam Perguruan Tinggi.

Dalam menyalurkan minat dan bakatnya, mahasiswa membentuk student goverment dalam rangka mengembangkan dirinya, organisasi kemahasiswaan merupakan sarana belajar bagi setiap mahasiswa untuk bisa mengembangkan kemampuan intelektual, kemampuan sosial dan kemampuan religiusnya. Menurut Sukirman (2004, hlm. 72) “Organisasi Kemahasiswaan merupakan bentuk kegiatan diperguruan tinggi yang diselenggarakan dengan prinsip dari, oleh dan

untuk mahasiswa”.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Saepudin (2011, hlm. 1) menunjukan bahwa:

a. Aktivitas dalam organisasi merupakan salah satu hal yang menunjang kegiatan akademis, bukan menghambat akademis. Untuk itu sebagai mahasiswa yang harus memiliki berbagai kemampuan dan pengetahuan yang luas, maka harus bergabung dalam sebuah organisasi.

b. Peningkatan wawasan dan kecedikiawanan tidak dapat berjalan secara instan, oleh karena itu ketika bergabung dalam sebuah organisasi khususnya organisasi kemahasiswaan haruslah sampai tuntas dalam arti sampai kita merasa cukup dan memperoleh manfaat dari aktivitas di organisasi.

(12)

hidup bergaul dimasyarakat, penentuan dan pengambilan sikap jatidiri, dan pengontrolan emosional.

Berdasarkan pra-penelitian yang dilakukan penulis, didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Adanya mahasiswa yang tidak hafal Pancasila, 2. Tidak mengetahui sejarah lahirnya Pancasila,

3. Adanya kemauan untuk menjaga nilai-nilai Pancasila,

4. Dengan sadar mengakui dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,

5. Mendefinisikan Pancasila dan nilai-nilai Pancasila secara tidak jelas tanpa didasari argumen-argumen tujuan lahirnya Pancasila,

6. Pancasila di era-reformasi sudah memiliki banyak penafsiran makna, dimana Pancasila dikaji secara empiris tanpa kajian secara mendalam dan ilmiah, 7. Tidak melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi berdasarkan nilai-nilai

Pancasila, dikarenakan kurangnya minat dan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan berorganisasi serta kurangnya pemahaman mahasiswa terhadap nilai-nilai yang terkandung didalam Pancasila.

Berdasarkan penjelasan yang penulis uraikan, terdapat suatu hal yang nyata kurang dalam sistem sosial yang terjadi dikalangan mahasiswa. Dimana organisasi yang seharusnya menjadi sebuah wadah pelopor transformasi nilai-nilai Pancasila kepada tiap individu mahasiswa nyatanya masih kurang, sehingga melahirkan individu-individu yang tidak memiliki keyakinan kuat terhadap ideologi yang pantas untuk diperlihatkan.

Transformasi nilai-nilai Pancasila seharusnya dapat dilaksanakan dengan baik memalui organisasi mahasiswa, agar perluasan pemahaman mengenai pentingnya nilai-nilai pancasila dapat diimplementasikan secara langsung melalui organisasi mahasiswa. Diharapkan setelah transformasi nilai-nilai Pancasila ini berjalan dengan baik, menghasilkan masyarakat Pancasila yang berkehidupan berbangsa dan bernegara.

(13)

a. Perbaikan sistem pendidikan terhadap nilai-nilai Pancasila, dimana nilai-nilai Pancasila dikaji secara akademis melalui kajian teoritis yang diselenggarakan langsung oleh pihak perguruan tinggi untuk mengkaji dan mendiskusikan Pancasila dengan cara kuliah umum atau seminar kebangsaan.

b. Mereaktualisasikan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila oleh pihak perguruan tinggi sebagai sarana refleksi transformasi nilai-nilai Pancasila di Perguruan Tinggi.

c. Melaksanakan model-model pembelajaran dengan iplementasi langsung terhadap nilai-nilai Pancasila pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di tingkat perguruan tinggi dengan metode pembelajaran Project Citizen dan dikaitkan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai sarana pembelajaran langsung di lapangan.

Sebagaimana hasil temuan yang dilakukan oleh penulis melalui data dan fakta, oleh sebab itu penulis merasa tertarik untuk mengetahui sejauh mana transformasi nilai-nilai Pancasila melalui organisasi mahasiswa bagi kesadaran berbangsa dan bernegara dengan melakukan penelitian yang berjudul:

Transformasi

Nilai-Nilai

Pancasila

Melalui

Organisasi

Mahasiswa Guna Meningkatkan Kesadaran Bernegara

(Studi

(14)

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian penulis ialah: bagaimana transformasi nilai-nilai Pancasila melalui organisasi mahasiswa?. Mengingat luasnya kajian permasalahan pada penulisan ini, maka penulis membatasi masalah kedalam beberapa rumusan, antara lain:

1. Program apa saja yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Jurusan di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dalam proses transformasi nilai-nilai Pancasila?

2. Pendekatan, metode, dan media apakah yang digunakan organisasi mahasiswa dalam melaksanakan program kerjanya?

3. Hambatan apa yang dihadapi oleh organisasi mahasiswa dalam proses transformasi nilai-nilai Pancasila?

4. Upaya apakah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan yang muncul dalam proses transformasi nilai-nilai Pancasila?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui transformasi nilai-nilai Pancasila melalui organisasi kemahasiswaan di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Tujuan Khusus

Selain memiliki tujuan umum, penelitian ini pun memiliki tujuan khusus yaitu:

a. Untuk mengetahui bagaimana program apa saja yang dilakukan organisasi mahasiswa dalam transformasi nilai-nilai Pancasila melalui program kerja dari setiap Himpunan Mahasiswa Jurusan di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

(15)

c. Untuk mengidentifikasi hambatan apa saja yang dihadapi organisasi mahasiswa dalam melakukan transformasi nilai-nilai Pancasila.

d. Untuk mengidentifikasi upaya apa sajakah yang dilakukan organisasi mahasiswa dalam menhadapi tantangan yang muncul dalam proses transformasi nilai-nilai Pancasila.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini berkaitan dengan upaya untuk memperoleh informasi dan data mengenai transformasi nilai-nilai Pancasila melalui organisasi mahasiswa bagi kesadaran berbangsa dan bernegara.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka dapat diperoleh manfaat, sebagai berikut : 1. Segi teori

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam tataran teoritis bidang pendidikan kewarganegaraan dalam rumpun ilmu Pendidikan Pancasila. Penelitian ini memberikan gambaran tentang transformasi nilai-nilai Pancasila dalam organisasi mahasiswa sebagai langkah awal untuk menjadikan mahasiswa sebagai warga Negara yang baik, sesuai dengan tujuan PKn yaitu To Be Good Citizenship dan bagi kesadaran berbangsa dan bernegara.

2. Segi kebijakan

Melalui penelitian ini diharapkan memberikan gambaran kepada pihak pemerintah ataupun perguruan tinggi tentang kondisi transformasi nilai-nilai Pancasila dikalangan mahasiswa. Dari hasil penelitian ini diharapkan juga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk ditetapkan kebijakan-kebijakan yang tepat bagi organisasi kemahasiswaan secara khusus maupun mahasiswa secara umum. 3. Segi praktik

a. Bagi mahasiswa, penelitian dapat menjadi salah satu sumber pengetahuan dan juga dorongan kepada organisasi mahasiswa dalam mentransformasikan nilai-nilai pancasila.

(16)

mendorong dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan kemahasiswaan.

c. Bagi Perguruan Tinggi, penelitian dapat menjadi salah satu referensi mengenai sejumlah masalah dalam kehidupan mahasiswa sehingga Perguruan Tinggi dapat menemukan model-model atau pola dalam kehidupan kampus melalui organisasi mahasiswa.

d. Bagi Orang Tua, Memberikan pemahaman dan dorongan kepada Orang Tua bahwa transformasi nilai-nilai Pancasila merupakan suatu bentuk sistem nilai yang baik diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Segi isu serta aksi sosial

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan dorongan terhadap transformasi nilai-nilai Pancasila dalam tataran kehidupan kemahasiswaan khususnya dan tataran kehidupan berbangsa dan bernegara pada umumnya.

E. Struktur Organisasi Skripsi Bab I Pendahuluan

Pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, Identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi.

Bab II Kajian Pustaka

Kajian pustaka. Pada bab ini diuraikan dokumen- dokumen atau data-data yang berkaitan dengan fokus penelitian serta teori-teori yang mendukung penelitian penulis.

Bab III Metode Penelitian

Metode penelitian. Pada bab ini penulis menjelaskan metodologi penelitian, teknik pengumpulan data, serta tahapan penelitian yang digunakan dalam penelitian mengenai Transformasi Nilai-Nilai Pancasila Melalui Organisasi Mahasiswa Bagi Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

(17)

mahasiswa bagi kesadaran berbangsa dan bernegara, penerapan nilai-nilai pancasila apa saja yang muncul dan kendala yang dihadapi organisasi mahasiswa dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berorganisasi, dan juga upaya organisasi mahasiswa dalam mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam proses transformasi nilai-nilai Pancasila guna kesadaran berbangsa dan bernegara.

Bab V Kesimpulan dan Saran

(18)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu A.Pendekatan dan Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Menurut Moleong (2007, hlm. 27) mengenai pendekatan kualitatif

berpendapat

penelitian kualitatif bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, dan rancangan penelitiannya bersifat sementara serta hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak antara peneliti dan subjek penelitian.

Pendapat di atas selaras dengan pendapat Nasution (2003, hlm. 9) yang

menjelaskan bahwa:

dalam penelitian kualitatif, peneliti sebagai instrument penelitian. Peneliti adalah “key instrument” atau alat peneliti utama. Peneliti mengadakan sendiri pengamatan atau wawancara sehingga dapat mendalami dan memahami makna interaksi antar-manusia secara menyeluruh.

Dari pendapat di atas mengenai definisi pendekatan kualitatif, dapat peneliti

pahami definisi menurut para ahli tersebut. Seperti Moleong yang berpendapat

bahwasanya pendekatan kualitatif bersifat deskriptif, artinya dalam pendekatan

kualitatif tersebut lebih mementingkan proses dari pada hasil. sedangkan menurut

Nasution, penelitian kualitatif yang menjadi inti dari pada objek penelitian

tersebut adalah peneliti itu sendiri. Artinya peneliti itu sendiri yang mengadakan

pengamatan serta wawancara sehingga dapat mendalami serta memahami makna

(19)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya Moleong (2010, hlm. 6) menegaskan, hakekat penelitian

kualitatif adalah

merupakan penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, presepsi, motivasi, tindakan dan lain secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Lebih lanjut Sugiyono (2008, hlm. 15) menjelaskan bahwa penelitian

kualitatif adalah

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen), dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara proposive dan snowball, teknik pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari generalisasi.

Lebih lanjut Moleong menjelaskan penelitian dengan menggunakan metode

kualitatif adalah memahami fenomena dari objek penelitian tersebut, diantaranya

perilaku persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistic atau

menyeluruh sehingga dapat dijelaskan secara kata-kata dan bahasa pada suatu

konteks khusus yang alamiah dengan berbagai cara metode penelitian. Menurut

Sugiyono menjelaskan penelitian kualitatif merupakan penelitian yang

berlandaskan filsafat positivisme, yang artinya penelitian dilakukan pada kondisi

objek yang alamiah.

Selanjutnya Bogdan dan Taylor (dalam Basrowi dan Suwandi, 2008, hlm. 1)

mengemukakan pengertian “pendekatan kualitatif adalah salah satu prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan

perilaku orang-orang yang diamati. Pendekatan kualitatif diarahkan pada latar dan

(20)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian kualititatif menurut Moleong (2010, hlm. 7) berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode kualitatif, mengandalkan analisis data, secara induktif mengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori dari dasar, bersifat deskriptif lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannya bersifat sementara dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak antar peneliti dan subjek penelitian.

Berdasarkan definisi yang dipaparkan para ahli diatas mengenai pendekatan

kualitatif dapat penulis simpulkan, pendekatan kualitatif adalah alat dalam

meneliti suatu objek penelitian yang dimana alat tersebut adalah peneliti itu

sendiri, sehingga memungkinkan penelitian ini mendapatkan hasil yang akurat

secara mendalam.

Penulis memandang bahwa pendekatan kualitatif sangat tepat digunakan

dalam penelitian ini. Alasan penggunaan pendekatan kualitatif karena pertama,

permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini mengenai transformasi nilai-nilai

pancasila memalui organisasi mahasiswa guna kesadaran berbangsa dan bernegara

membutuhkan sejumlah data lapangan yang sifatnya kontekstual dan aktual.

Maksudnya adalah peneliti membutuhkan sejumlah data lapangan yang berisi

masalah-masalah yang nyata terjadi di lapangan dan mencari solusi dalam

memecahkan masalah tersebut.

Kedua, pendekatan kualitatif menyajikan secara langsung hakikat hubungan

antara peneliti dengan responden. Ketiga, dalam pendekatan kualitatif yang

menjadi instrument utama adalah peneliti itu sendiri, maka pendekatan kualitatif

tepat untuk digunakan dalam penelitian ini. Dengan kata lain, pendekatan

kualitatif memiliki sifat fleksibilitas yang tinggi, artinya memudahkan peneliti

untuk menyesuaikan situasi yang berubah-ubah dalam penelitian ini.

Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti berharap dapat

(21)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memperoleh data yang valid dan akurat terhadap pelaksanaan transformasi

nilai-nilai pancasila kepada organisasi mahasiswa ini.

2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Menurut Sukmadinata (2006, hlm. 72) menyatakan

metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau sesuatu pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang terjadi.

Selanjutnya Danial dan Warsiah (2009, hlm. 62) mengemukakan “metode

deskriptif adalah metode yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik

suatu situasi, kondisi objek bidang kajian pada suatu waktu secara akurat”.

Sejalan dengan Danial dan Warsiah, Isacc dan Michael (dalam Danial dan Warsiah,

2009, hlm. 62) mengemukakan, metode deskriptif adalah ‘to describe

systematically a situation or area of inters factually and accuratelly (untuk

menggambarkan secara sistematis situasi atau area inters faktual dan secara

tepat)’.

Kemudian dari pada itu, menurut Whitney (dalam Nazir, 2013, hlm. 54-55)

mengemukakan

metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tententu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.

(22)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian deskriptif ditujukan untuk mendeskriptifkan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaanya dengan fenomena lain.

Penulis memandang metode ini sangat tepat untuk digunakan dalam

penelitian yang akan dilakukan. Dengan menggunakan metode ini penulis dapat

menggambarkan secara luas fakta-fakta yang ditemukan di lapangan, sehingga

mampu mendeskripsikan temuannya secara mendalam.

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan penulis untuk

mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun teknik

pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis, diantaranya: 1. Wawancara

Menurut Moleong (2000, hlm. 150) “wawancara adalah percakapan dengan

maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interview) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu”.

Wawancara menurut Esterberg (dalam Sugiyono, 2009, hlm. 317) adalah “pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,

sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu”. Sedangkan

menurut Nasution (2003, hlm. 73), tujuan wawancara untuk “mengetahui apa

yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain, bagaimana pandangannya

tentang dunia, yaitu hal-hal yang tidak dapat kita ketahui melalui observasi”.

Berdasarkan definisi di atas dapat penulis mengerti, wawancara adalah

pencarian informasi yang dilakukan oleh penulis kepada informan untuk

(23)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

face” (berhadap hadapan) dengan informan. Dalam kegiatan wawancara tentunya

memerlukan pertanyaan-pertanyaan yang umum dan tidak terstruktur yang bersifat

terbuka membuat partisipan memberikan pandangan dan opininya.

Dalam implementasinya di lapangan peneliti melakukan wawancara kepada

11 Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan, 11 Dosen Pembina Kemahasiswaan, satu

orang Dosen dari Departemen Pendidikan Kewarganegaraan, satu orang Dosen

Pendidikan Kewarganegaraan Mata Kuliah Dasar Umum, dan satu orang Dosen

Pembina Kemahasiswaan Fakultas yang berada di Fakultas Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial. Pemilihan responden berdasarkan tujuan dan pertimbangan

bahwa mereka adalah sumber yang tepat karena responden tersebut mengetahui

dan terlibat langsung dalam pelaksanaan transformasi nilai-nilai Pancasila. 2. Observasi

Observasi yaitu pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian

terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Menurut Arikunto

(1998, hlm. 129) “observasi dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan instrumen pengamatan maupun tanpa instrumen pengamatan”. Pengamatan

memungkinkan pengamat untuk melihat dunia sebagaimana yang dilihat oleh

subjek penelitian, menangkap kehidupan budaya dari segi pandangan yang dianut

oleh para subjek pada keadaan waktu itu.

Menurut Danial (2009, hlm. 77) observasi merupakan alat ilmiah untuk menguji suatu hipotesis, bahkan bisa memunculkan konsep dan teori baru seperti halnya kuisioner. Alat ini digunakan untuk mengamati; dengan melihat, mendengarkan; merasakan mencium; mengikuti segala hal dengan cara mencatat/merekam segala sesuatunya tentang orang atau kondisi suatu fenomena tertentu.

(24)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sangat kecil (proton dan elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas.

Menurut Basrowi dan Suwandi (2008, hlm. 94) menyatakan bahwa “observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data di mana peneliti

mengamati secara visual sehingga validitas data sangat tergantung pada kemampuan observer”. Oleh karena itu objektifitas seorang peneliti dalam hal

kegiatan observasi ini sangat diutamakan. Lebih lanjut Basrowi dan Suwandi

(2008, hlm. 94) mengemukakan bahwa “observasi ini dilakukan dengan

melibatkan diri secara aktif dengan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh

masyarakat yakni tinggal di lokasi penelitian dalam waktu yang relatif cukup lama,

sehingga mengetahui secara langsung aktivitas dan interaksi masyarakat dalam hal yang diteliti”.

Berdasarkan definisi diatas, dapat penulis simpulkan observasi adalah suatu

kegiatan menelaah objek penelitian dengan berbagai cara sehingga mendapatkan

informasi yang khas dari hasil pengamatannya. Dalam kegiatan Observasi ini

penulis akan turun langsung kelapangan untuk mengamati perilaku serta aktifitas

individu dan kelompok di lokasi penelitian. Dalam kegiatan ini penulis bertanya

(apabila diperlukan informasi yang lebih spesifik guna kepentingan penelitian),

mencatat, dan merekam dengan terstruktur atau semi-struktur.

Adapun observasi yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu

transformasi nilai-nilai Pancasila memalui organisasi mahasiswa guna kesadaran

berbangsa dan bernegara. 3. Studi Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara dalam penelitian kualitatif. Menurut Danial (2009, hlm. 79)

(25)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sejalan dengan Danial, Arikunto (1998: 236) mengatakan bahwa “metode

dokumentasi merupakan salah satu cara mencari data mengenai hal-hal atau

variabel berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya”. Selanjutnya Guba dan Lincoln (dalam

Moleong, 2007, hlm. 216) memaknai dokumen sebagai “setiap bahan tertulis

ataupun film, lain dari record (bukti tertulis) yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik”.

Dokumen bisa bermacam-macam bentuknya, seperti yang dikemukakan

oleh Sogiyono (2012a, hlm. 82):

Dokumen bisa berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain.

Berdasarkan definisi diatas, penulis mengambil kesimpulan studi

dokumentasi adalah suatu kegiatan pengumpulan data informasi publik (misalnya

koran, makalah, dan laporan) dan data informasi privat (buku harian, surat-surat,

atau email) yang dibutuhkan oleh penulis, sehingga menyajikan data yang sesuai

dengan kebutuhan penelitian sebagai bukti tertulis.

Data yang diperoleh dari studi dokumentasi yang diambil oleh penulis yaitu

berupa gambar-gambar kegiatan Himpunan Mahasiswa Jurusan di Fakultas

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

4. Focus Group Discussion

Focus Group Discussion (FGD) adalah bentuk diskusi yang didesain untuk

memunculkan informasi mengenai keinginan, kebutuhan, sudut pandang, kepercayaan dan pengalaman yang dikehendaki peserta (tersedia di: http://download.portalgaruda.org)

Dari definisi diatas, penulis mengambil kesimpulan Focus Group Discussion

(26)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbagai sudut pandang dan opini dari para informan secara langsung yang

membuat penulis mendapatkan hasil kolaborasi opini dari para informan dan

mendapatkan informasi secara holistic.

C. Subjek Penelitian

Menurut Arikunto (2009: 152) “Subjek penelitian adalah benda, hal atau

orang tempat data untuk variable penelitian yang dipermasalahkan melekat”.

Subjek penelitian ini merupakan sesuatu yang sangat penting kedudukannya di

dalam penelitian. Subjek penelitian harus ditentukan terlebih dahulu sebelum

peneliti siap untuk mengumpulkan data. Berdasarkan uraian ahli di atas, maka

yang dijadikan subjek penelitian dalam penelitian ini adalah:

1. Seluruh Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan di Fakultas Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, sebagai pucuk pimpinan yang mengetahui secara

keseluruhan program kerja dan tujuan yang dicapainya.

2. Mahasiswa di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, sebagai warga

Himpunan Mahasiswa Jurusan yang mengetahui dan merasakan kinerja

himpunan dalam kegiatan keorganisasian.

3. Seluruh Dosen Pembina Kemahasiswaan di Fakultas Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, sebagai pembina yang mengetahui kelebihan dan

kekurangan Himpunan Mahasiswa Jurusan yang dibinanya.

4. Satu orang Dosen Departemen Pendidikan Kewarganegaraan Universitas

Pendidikan Indonesia, sebagai telaah kajian ilmiah mengenai nilai-nilai yang

terkandung dalam Pancasila.

Jadi dalam pengumpulan data dari responden didasarkan pada ketentuan

data dan informasi yang diberikan. Jika beberapa responden yang dimintai

keterangan diperoleh hasil yang sama, maka sudah dianggap cukup untuk proses

(27)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari responden berikut. Penentuan sampel dianggap telah memadai apabila telah

sampai pada titik jenuh.

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan pada awal proses

penelitian serta pada akhir penelitian. Senada dengan hal tersebut Nasution (2003: 129) mengemukakan “dalam penelitian kualitatif analitis data harus dimulai sejak

awal. Data yang diperoleh dalam lapangan segera harus dituangkan dalam bentuk tulisan dan dianalisis”.

Sugiyono (2009: 335) mengungkapkan analisis data sebagai berikut:

analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dijelaskan bahwa dalam

pengolahan data dan menganalisis data dilakukan melalui langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses analisis data yang dilakukan untuk mereduksi

dan merangkum hasil-hasil penelitian dengan menitikberatkan pada hal-hal yang

dianggap penting oleh peneliti. Reduksi data bertujuan untuk mempermudah

pemahaman terhadap data yang telah terkumpul sehingga data yang direduksi

memberikan gambaran lebih rinci.

Data yang penulis dapatkan dari lapangan diteliti dan dirinci, karena seiring

dengan waktu yang penulis habiskan untuk menghimpun data, data yang

terhimpun akan lebih banyak. Oleh karena itu perlu segera dilakukan analisis data

(28)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan gambaran yang lebih jelas dan merinci, serta akan memudahkan

penulis untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlukan.

2. Display Data

Display data adalah data-data hasil penelitian yang sudah tersusun secara

terperinci untuk memberikan gambaran penelitian secara utuh. Data yang

terkumpul secara terperinci dan menyeluruh selanjutnya dicari pola hubungannya

untuk mengambil kesimpulan yang tepat. Penyajian data selanjutnya disusun

dalam bentuk uraian atau laporan sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh.

Berkaitan dengan metode penelitian yang penulis pilih yaitu deskriptif

analitis, maka display data yang dilakukan oleh penulis lebih banyak dituangkan

dalam bentuk uraian singkat. Sehingga dalam mendisplaykan data, peneliti akan

dimudahkan untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut.

3. Kesimpulan/Verifikasi

Kesimpulan merupakan tahap akhir dalam proses penelitian untuk

memberikan makna terhadap data yang telah dianalisis. Proses pengolahan data

dimulai dengan catatan data lapangan (data mentah), kemudian direduksi dalam

bentuk unifikasi dan kategorisasi data. Setelah data yang terkumpul direduksi,

selanjutnya data dianalisa dan diverifikasi.

Penarikan kesimpulan ini dimaksudkan untuk mencari makna dari data yang

dikumpulkan. Agar mendapatkan suatu kesimpulan yang sahih (valid),

kesimpulan tersebut senantiasa diverifikasi selama penelitian berlangsung, untuk

menjamin validitas penelitian dan dapat dirumuskan dalam kesimpulan akhir yang

akurat.

Demikian prosedur pengolahan data dan yang dilakukan penulis dalam

(29)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan penulis dapat memperoleh data yang memenuhi kriteria keabsahan

suatu penelitian.

4. Pengujian Keabsahan Data

Sugiyono (2009: 366) mengatakan bahwa “untuk menetapkan keabasahan

data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan tersebut

meliputi uji, credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal),

dependability (reliabilitas), dan confirmability (objektivitas)”.

a. Credibility (validitas internal)

Hasil penelitian kualitatif seringkali diragukan karena dianggap tidak

memenuhi syarat validitas dan reabilitas, oleh sebab itu ada cara-cara memperoleh

tingkat kepercayaan yang dapat digunakan untuk memenuhi kriteria kredibilitas

(validitas internal). Menurut Sugiyono (2009: 368) cara yang dapat dilakukan

untuk mengusahakan agar kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya yaitu antara

lain:

1). Perpanjangan Pengamatan

Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data penelitian

ini, difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh, apakah data

yang diperoleh itu setelah dicek ke lapangan benar atau tidak, berubah atau tidak.

Bila setelah dicek kembali kelapangan data sudah benar berarti kredibel, maka

waktu perpanjangan dapat diakhiri.

2). Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat

dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan

peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Menurut Sugiyono (2009: 371), “sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalah

dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau

(30)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3). Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan

data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi

dalam penelitian ini dilakukan terhadap informasi yang diberikan subjek

penelitian.

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan

data. Sugiyono (2009: 372), menyebutkan “ada berbagai sumber, berbagai cara, dan berbagai waktu dalam pengujian kredibilitas”.

4). Analisis Kasus Negatif

Melakukan analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda

atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi

data yang berbeda atau bertentangan dengan data yang telah ditemukan, berarti

data yang ditemukan sudah dapat dipercaya. Bila tidak ada lagi data yang berbeda

atau bertentangan dengan data yang telah ditemukan, berarti data yang ditemukan

sudah dapat dipercaya. Tetapi bila peneliti masih mendapatkan data-data yang

bertentangan dengan data yang ditemukan, maka peneliti mungkin akan merubah

temuannya.

5). Menggunakan Bahan Referensi

Yang dimaksud dengan bahan referensi disini adalah adanya pendukung

untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti, peneliti

menggunakan bahan dokumentasi berupa catatan hasil wawancara dengan subjek

penelitian, foto-foto, dokumen dan sebagainya. Dalam laporan penelitian,

sebaiknya data-data yang dikemukakan perlu dilengkapi dengan foto-foto atau

dokumen autentik, sehingga lebih dapat dipercaya.

6). Mengadakan Member Check

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

(31)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan pemberi data. Apabila

data yang ditemukan disepakati oleh pemberi data berarti data tersebut valid,

sehingga semakin kredibel/dipercayai, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti

dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data, maka peneliti

perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, dan apabila perbedaanya tajam,

maka peneliti harus merubah hasil temuannya, dan harus menyesuaikan dengan

apa yang diberikan oleh pemberi data.

b. Transferability (Validitas Eksternal)

Transferability digunakan dalam pengujian hasil penelitian dengan mengacu

kepada sejauh mana hasil penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks

sosial lain. Oleh karena itu, agar orang lain dapat memahami hasil penelitian

kualitatif yang peneliti lakukan sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan

hasil penelitian ini pada kesempatan yang berbeda, maka peneliti dalam membuat

laporan memberikan uraian yang rinci, jelas dan sistematis.

Dengan demikian peneliti berharap pembaca menjadi jelas atas hasil

penelitian ini, sehingga dapat menentukan dapat atau tidaknya untuk

mengplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain.

c. Dependability (Reliabilitas)

Berkaitan dengan uji reliabilitas, peneliti dibimbing dan diarahkan secara

kontinyu oleh dua orang pembimbing dalam mengaudit terhadap keseluruhan

proses penelitian dengan tujuan supaya penulis dapat menunjukan hasil aktivitas

di lapangan dan mempertanggungjawabkan seluruh rangkaian penelitian di

lapangan mulai dari menentukan masalah/fokus, memasuki lapangan, menentukan

sumber data, melakukan analisis data, melakukan keabsahan data, sampai

membuat kesimpulan.

(32)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengenai konfirmability peneliti menguji hasil penelitian dengan

mengaitkannya dengan proses penelitian yang dilakukan di lapangan dan

mengevaluasi hasil penelitiannya, apakah hasil penelitian merupakan fungsi dari

proses penelitian yang dilakukan atau tidak.

E.Tahap-Tahap Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian harus melalui beberapa tahapan-tahapan

penelitian terlebih dahulu, berikut adalah tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan

oleh penulis:

1. Tahap Pra Penelitian

Dalam tahap pra penelitian peneliti melakukan persiapan yang diperlukan

sebelum terjun ke dalam kegiatan penelitian. Penyusunan rancangan penelitian,

pertimbangan masalah penelitian, lokasi penelitian dan pengurus perijinan

merupakan kegiatan tahap pra penelitian ini.

Memilih masalah serta menentukan judul dan lokasi penelitian merupakan

kegiatan pertama dalam tahap pra penelitian. Setelah masalah dan judul dinilai

telah mencukupi dan disetujui oleh pembimbing maka peneliti melakukan studi

lapangan untuk mendapat gambaran awal mengenai subjek yang akan diteliti.

Setelah diperoleh gambaran awal mengenai kondisi subjek penelitian, langkah

selanjutnya menyusun proposal penelitian dan pedoman wawancara serta format

observasi sebagai alat pengumpul data yang disesuaikan dengan fokus penelitian.

Pedoman wawancara yang dibuat terdiri dari empat bagian yaitu pedoman

wawancara untuk Ketua Organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan, Mahasiswa,

Pembina Kemahasiswaan, Dosen Departemen PKn, Dosen PKn MKDU. Langkah

selanjutnya, proposal penelitian, pedoman wawancara, dan observasi tersebut

dikonsultasikan dengan pembimbing, kemudian setelah disetujui dijadikan

(33)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu penulis menempuh

proses perijinan sebagai berikut:

a. Mengajukan surat permohonan ijin untuk mengadakan penelitian kepada

Ketua Departemen Pendidikan Kewarganegaraan untuk mendapatkan surat

rekomendasinya untuk disampaikan kepada Dekan FPIPS UPI.

b. Mengajukan surat permohonan ijin untuk mengadakan penelitian kepada

Pembantu Dekan I atas nama Dekan FPIPS UPI untuk mendapatkan surat

rekomendasinya untuk disampaikan kepada Rektor UPI.

c. Pembantu Rektor I atas nama Rektor UPI mengeluarkan surat permohonan ijin

penelitian untuk disampaikan kepada Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan di

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan

Indonesia.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah selesai tahap persiapan penelitian, dan persiapan-persiapan yang

menunjang telah lengkap, maka peneliti langsung terjun ke lapangan untuk

melaksanakan penelitian. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti sebagai

instrumen utama dibantu oleh pedoman observasi dan pedoman wawancara antara

peneliti dengan responden. Pedoman wawancara yang penulis persiapkan untuk

Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan, Pembina Kemahasiswaan, Dosen

Pendidikan Kewarganegaraan dari Departemen Pendidikan Kewarganegaraan,

Dosen Pendidikan Kewarganegaraan Mata Kuliah Dasar Umum, Pembina

Kemahasiswaan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pembantu Rektor

Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Pendidikan Indonesia.

Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan informasi yang

diperlukan agar dapat menjawab permasalahan penelitian yang tidak dapat penulis

(34)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kembali data-data yang terkumpul kedalam catatan lapangan, dengan tujuan

supaya dapat mengungkapkan data secara menditail dan lengkap.

3. Tahap Analisis Data

Tahap yang terakhir adalah analisis data. Kegiatan analisis data dilakukan

setelah data yang diperlukan terkumpul. Pada tahap ini peneliti berusaha

mengorganisasikan data yang diperoleh dalam bentuk catatan dan dokumentasi.

Demikian tahap-tahap penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam

mengolah dan menganalisis data serta informasi yang diperoleh dalam penelitian

mengenai transformasi nilai-nilai Pancasila memalui organisasi mahasiswa guna

(35)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab V ini merupakan kesimpulan dari hasil kajian tentang “Transformasi Nilai-Nilai Pancasila Melalui Organisasi Mahasiswa Guna Kesadaran Berbangsa dan Bernegara di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia”. Kesimpulan yang penulis rumuskan berdasarkan atas data yang terkumpul dari objek penelitian. Data yang telah diolah dan dianalisis kemudian ditafsirkan dalam bahasa karya ilmiah. Selain kesimpulan, selanjutnya peneliti menyertakan saran-saran berdasarkan hasil penelitian dengan harapan adanya perbaikan terutama bagi objek penelitian dan pada umumnya bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan karya ilmiah ini

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan secara umum bahwa Transfrormasi nilai-nilai Pancasila melalui organisasi mahasiswa sejatinya telah berpindah dengan baik ke wujud yang lebih mapan sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung didalam Pancasila sebagai ideologi terbuka yang memiliki dimensi idealisme, dimensi realitas, dan dimensi fleksibelitas dalam menjalankan roda organisasi sesuai dengan amanat yang diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga setiap organisasi mahasiswa yang berada di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dalam mewujudkan visi misi yang ingin di capai melalui pelaksanaan program kerja.

Disamping kesimpulan umum di atas, dapat diuraikan kesimpulan secara khusus, yakni:

(36)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dipindahkan kedalam program kerja yang diselenggarakannya.(1) organisasi mahasiswa merupakan mesin transformasi nilai yang baik, karena didalam organisasi mahasiswa terdapat bermacam-macam pola yang dilakukan dalam penyelenggaraan setiap progran kerja yang akan diselenggarakan dan dari setiap pola tersebut merupakan proses yang dilakukan oleh organisasi mahasiswa dalam transformasi nilai-nilai Pancasila.(2) nilai-nilai Pancasila sejatinya merupakan sekumpulan nilai inti pokok (central values) yang bersifat universal dan memiliki tiga dimensi (dimensi idealisme, dimensi realitas, dan dimensi fleksibelitas), sehingga nilai-nilai Pancasila didalam organisasi mahasiswa dapat berkembangdan merubah wujud dalam bentuk yang lebih mapan melalui program kerja yang diselenggarakan oleh organisasi mahasiswa, hal ini merupakan bentuk dimensi fleksibelitas dari nilai-nilai Pancasila yang mampu bertahan dalam berbagai kondisi setiap organisasi mahasiswa.(3) organisasi mahasiswa merupakan wadah pembentukan karakter warganegara yang baik berdasarkan Pancasila dalam menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara, karena didalam program kerja yang diselenggarakan oleh organisasi mahasiswa terdapat nilai-nilai positif yang di transformasikan baik kepada objek penerima nilai maupun keopada anggota organisasi mahasiswa tu ssendiri selaku penyelenggara kegiatan.(4) organisasi mahasiswa merupakan sarana dan wadah pembelajaran nilai-nilai Pancasila secara informal kepada mahasiswa selaku anggota dari organisasi mahasiswa yang dinaunginya, karena didalam organisasi mahasiswa terdapat proses-proses transformasi nilai-nilai yang akan berpengaruh kepada pembentukan karakter mahasiswa yang berdasarkan Pancasila yang merupakan bagian dari warganegara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara kelak.

(37)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diselenggarakan. (1) pendekatan yang dilakukan oleh tiap-tiap pucuk pimpinan organisasi mahasiswa dalam membangun etos kerja dari para penguru organisasi mahasiswa adalah dengan menggunakan pendekatan kekeluargaan, dimana tiap -tiap pucuk pimpinan organisasi mahasiswa berusaha menguatkan internal organisasi mahasiswa dalam menumbuhkan etos kerja para anggota dengan mengadakan kegiatan-kegiatan seperti makrabisasi, upgrading, atau rapat non -formal (di cafe) dengan harapan dapat menciptakan rasa nyaman dalam berkegiatan organisasi mahasiswa. (2) metode yang dilakukan oleh tiap pucuk pimpinan organisasi mahasiswa yang berada di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan dalam membangun etos kerja kepada para anggotanya adalah dengan menggunakan gaya kepemimpinan demokratis, dimana setiap pucuk pimpinan organisasi mahasiswa mendengarkan dan memperhatikan setiap masukan serta kritik yang diberikan kepadaa organisasi mahasiswa yang dipimpin oleh tiap-tiap pucuk pimpinan. (3) media yang digunakan oleh tiap-tiap organisasi mahasiswa dalam proses transformasi nilai-nilai Pancasila dalam menjalankan roda organisasinya adalah dengan menggunakan media sosial, komunikasi merupakan salah satu komponen yang paling penting dalam menjalankan roda organissi dikarenakan bila terjadi miss communication maka akan pula berpengaruh kepada proses transformasi nilai yang telah direncanakan. Di era -globalisasi saat ini, media sosial sangat erat dalam kehidupan masyarakat modern sebagai salah satu alat komunikasi, agitasi, dan propaganda yang akan dilakukan oleh organisasi mahasiswa dalam melaksanakan setiap program kerjanya. Adapun media sosial yang digunakan oleh organisasi mahasiswa di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial ini adalah facebook, twitter, instagram, line, whatsapp,

Short Messanger Service (SMS), BlackBerry Mesanger (BBM) dlll.

(38)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hambatan-hambatan yang dihadapi oleh tiap organisasi mahasiswa di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang berasal dari luar organisasi mahasiswa dalam menjalankan roda organisasi sebagai proses transformasi nilai-nilai Pancasila.(2) Hambatan internal yang dihadapi oleh organisasi mahasiswa dalam menjalankan roda organisasi diantaranya adalah kualitas anggota dan kuantitas anggota organisasi mahasiswa. Adapun hambatan internal dalam kualitas anggota organisasi mahasiswa adalah kurangnya tingkat kedisiplinan anggota, kurangnya pemahaman anggota terhadap tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan, tingkat hedonisme mahasiswa yang tinggi, sikap individualisme mahasiswa yang sulit bahkan tidak mau membaur dengan mahasiswa lainya, minimnya konseptor dikalangan mahasiswa. Sedangkan hambatan internal dalam kuantitas anggota organisasi mahasiswa yang dihadapi adalah minimnya tingkat kesadaran mahasiswa terhadap minat berorganisasi, tanggung jawab antara organisasi dan akademik yang dijadikan alasan kurang partisipatifnya mahasiswa selaku anggota organisasi mahasiswa, pengkubuan yang terjadi dikalangan mahasiswa, dan paradigma mahasiswa terhadap organisasi mahasiswa yang menjenuhkan.(3) hambatan eksternal yang dihadapi oleh organisasi mahasiswa dalam menjalankan roda organisasinya adalah minimnya dana penyelenggaraan kegiatan, alur birokrasi yang rumit saat pengajuan ijin kegiatan, kurangnya dukungan alumni dan pembina kemahasiswaan dalam merealisasikan setiap program kerja yang akan diselenggarakan, serta pihak kampus yang memprioritaskan diri.

(39)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditransformasikan kepada objek penerima nilai atau anggota organisasi mahasiswa itu sendiri sebagai komponen utama dalam organisasi mahasiswa. Hal ini dilakukan untuk menghindari pergeseran nilai yang akan diberikan kepada objek penerima nilai sehingga proses transformasi nilai-nilai Pancasila bisa berpindah dengan utuh kepada objek penerima nilai.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diambil, maka penulis mengajukan saran yang kiranya dapat menjadi masukan, adapun saran yang diajukan sebaagi berikut:

1. Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa hendaknya tidak bersikap tertutup dan mulai membaur dengan mahasiswa lainnya dalam perkumpulan atau wadah organisasi mahasiswa yang diminatinya sebagai sarana pengembangan potensi diri dalam mempersiapkan diri sebelum terjun kepada masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. b. Mahasiswa hendaknya mulai belajar membagi waktu antara akademik dan

organisasi sehingga dapat turut berperan aktif dalam kegiatan organisasi mahasiswa sebagai wadah pengembangan potensi diri dan pembentukan karakter disiplin bagi mahasiswa itu sendiri.

c. Mahasiswa hendaknya menyadari akan peran dan fungsinya sebagai agent of

control social, agent of change, and agent of iron stock dimasyarakat dan

melaksanakan peran serta fungsinya tersebut dengan bergangung kedalam organisasi mahasiswa untuk menjalankan Tridharma perguruan tinggi dalam peran dan fungsinya sebagai mahasiswa.

2. Bagi Pembina Kemahasiswaan

(40)

Arif Prasetyo Wibowo , 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Pembina kemahasiswaan hendaknya lebih meningkatkan lagi peranannya sebagai pembimbing dalam bidang keorganisasian dan mengurangi penggunaan media sosial sebagai alat komunikasi dengan para pengurus organisasi mahasiswa, sehingga pembina kemahasiswaan dapat mengetahui secara langsung apa yang terjadi dilapangan serta mengetahui kondisi psikis sesungguhnya dari para pengurus organisasi mahasiswa dalam menjalankan roda organisasi yang diembannya.

3. Bagi Organisasi Mahasiswa

a. Organisasi mahasiswa hendaknya bergerak lebih massive dalam menghadapi hambatan internal maupun hambatan eksternal yang dihadapinya, sehingga eksistensi organisasi bisa terjaga dalam mewujudkan visi dan misi yang di cita-citakan melalui penyelenggaraan program kerja.

b. Organisasi mahasiswa hendaknya mampu mengubah paradigma mahasiswa selaku anggota organisasi mahasiswa untuk turut andil dalam penyelenggaraan program kerja yang akan diselenggarakan oleh organisasi mahasiswa, pergerakan yang lebih dinamis rasanya perlu dilakukan secara terus menerus dalam menciptakan rasa nyaman sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik organisasi mahasiswa dalam meningkatkan antusiasme mahasiswa pada organisasi mahasiswa.

c. Organisasi mahasiswa hendaknya mulai berdikari dibidang ekonomi dalam meningkatkan pemasukan sebagai bekal penyelenggaraan kegiatan program kerja yang akan diselenggarakan. Hal ini bisa dilakukan dengan meningkatkan kinerja anggota organisasi dibidang dana usaha, sehingga organisasi mahasiswa dalam menghadapi tantangan pengeluaran tidak hanya bergantung kepada pihak kampus dan Republik Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia saja.

4. Bagi Dosen Pendidikan Kewarganegaraan

Referensi

Dokumen terkait

1/39-MM tentang Safeguarding The Rights of Muslim Communities and Minorities in Non OIC Member State sebagai berikut menyerukan kepada negara-negara anggota untuk

Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan hubungan gambaran sosial masyarakat yang terdapat dalam novel Rindu karya Tere Liye yang mengusung latar

PERTAMA : Hasil pengawasan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia atas pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan lama waktu pemberian analgetik rescue dan jumlah kebutuhan analgetik rescue pada kombinasi bupivakain 0,25% secara intramuskular

§ Pengetahuan umum tentang industri pariwisata termasuk, peran utama, fungsi dan hubungan diantara sektor yang berbeda tsb, dengan pengetahuan yang lebih rinci tentang topik

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kemampuan penalaran Logika Matematika mahasiswa PGMI di STAIN Ponorogo; (2) mengetahui prestasi belajar mahasiswa

 Upaya-upaya yang dilakukan oleh Kepala Sekolah yang ada di SD gugus 6 Kecamatan Kerambitan untuk mengatasi hambatan- hambatan dalam meningkatkan profesionalitas guru

Perkembangan teknologi komunikasi dan internet yang sangat menjanjikan di satu pihak, dan jumlah pengguna media sosial, khususnya dari kalangan generasi muda yang semakin