PENGARUH PENGGUNAAN MODUL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGIDENTIFIKASI SISTEM
STARTER
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Teknik Mesin
Oleh
EKI MUHAMMAD RIZKIAWAN NIM 0906913
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
PENGARUH PENGGUNAAN MODUL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGIDENTIFIKASI SISTEM
STARTER
Oleh
Eki Muhammad Rizkiawan
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Eki Muhammad Rizkiawan 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
EKI MUHAMMAD RIZKIAWAN NIM. 0906913
PENGARUH PENGGUNAAN MODUL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGIDENTIFIKASI SISTEM STARTER
disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I
Dr. Wowo Sunaryo K, M. Pd. NIP. 19570304 199302 1 001
Pembimbing II
Sriyono, S. Pd.
NIP. 19690803 199802 1 001
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Teknik Mesin
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Eki Muhammad Rizkiawan (2014). Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter. Departemen Pendidikan Teknik Mesin. FPTK-UPI.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas XI TKR SMKN 8 Bandung pada kompetensi dasar mengidentifikasi sistem starter. Kompetensi yang dicapai oleh siswa masih banyak yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan modul terhadap hasil belajar siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode quasi experiment dengan desain non equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMKN 8 Bandung paket pilihan teknik kendaraan ringan yang berjumlah 5 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 361 orang. Sampel penelitian dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen yang menggunakan bahan ajar modul dan kelas kontrol yang menggunakan bahan ajar foto/gambar. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa soal pre test yang dilaksanakan sebelum siswa melaksanakan proses pembelajaran dan post test setelah siswa melaksanakan proses pembelajaran, kedua soal tes tersebut digunakan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa. Hasil pengolahan, analisis pengujian data diperoleh rata-rata hasil belajar siswa setelah menggunakan bahan ajar modul sebesar 81,73 dan rata-rata hasil belajar siswa setelah menggunakan bahan ajar foto/gambar sebesar 77,33. Hasil perhitungan persamaan regresi linier X dan Y diperoleh harga koefisien a (konstanta) sebesar 73,20 dan koefisien b (koefisien regresi) sebesar 59,54 sehingga diperoleh persamaan regresi = 73,20 + 59,54.X. Pengaruh penggunaan modul terhadap hasil belajar siswa sebesar 88,36%. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Rata-rata hasil belajar siswa setelah menggunakan bahan ajar modul berada pada kategori sedang; (2) Rata-rata hasil belajar siswa setelah menggunakan bahan ajar foto/gambar berada pada kategori sedang; (3) Penggunaan modul memiliki pengaruh tinggi sekali terhadap hasil belajar siswa.
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Eki Muhammad Rizkiawan (2014).Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter. Departemen Pendidikan Teknik Mesin. FPTK-UPI.
The study was conducted based on the low learning achievement students of XI lightweight vehicle engineering in Eight Vocational School of Bandung on basic competence of identifying engine starting system. Many of the students did not reach the required achievement criteria or as defined in school policy on this basic competence. The purpose of this study is to knowthe impact of learning modul usage tostudents learning achievement after learning process. This study was conducted on quasi-experiment method with non-equivalent control group design. The population in this study was 361 students of XI Eight Vocational School of Bandung within 5 classes of lightweight vehicle engineering. The students were grouped into two classes as samples; experimental group that use learning modul and control group that usephotos or images on their learning process. The instruments of the study were pre-test (a test before the students do the learning process) and a post-test (a test after the students pass the learning process). Both of the tests were used to show the excalation of students learning achievement. As a result of data analyzing, this study shows that the students achieved 81,73 on average after they used learning modul in learning process, and the another students who used photos or images on their learning process get 77,33 on average. The equation oflinear regression of X and Y shows coeffisient value a (constanta) as 73,20 and coeffisient value (regression) as 59,54 that obtain equation of regressionas = 73,20 + 59,54.X. The impact of learning modul to students learning achievement is 88,36%. The conclusion of this study are: (1) The average of students learning achievement after learning modul treatment on students learning process is categorized as medium level; (2) The average of students learning achievement which use photos or images on learning process is categorized as medium level; (3) The usage of learning modul has a high impact to the students learning achievement.
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4
C. Pembatasan Masalah Penelitian ... 4
D. Rumusan Masalah Penelitian ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
G. Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Pengertian Belajar ... 7
B. Bahan Ajar ... 8
1. Pengertian Bahan Ajar ... 8
2. Tujuan dan Manfaat Bahan Ajar ... 10
3. Jenis Bahan Ajar ... 10
4. Foto/gambar ... 11
C. Modul ... 12
1. Pengertian Modul ... 12
2. Komponen-komponen Modul ... 13
3. Penyusunan Modul ... 14
4. Kelebihan dan Kekurangan Modul ... 15
5. Pembelajaran dengan Modul ... 16
D. Hasil Belajar ... 18
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 19
E. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter ... 20
F. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 21
G. Kerangka Pemikiran ... 22
H. Hipotesis Penelitian ... 23
BAB III METODE PENELITIAN ... 24
A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 24
1. Lokasi Penelitian ... 24
2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 24
B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... 25
C. Definisi Operasional ... 26
D. Variabel Penelitian ... 27
E. Data dan Sumber Penelitian ... 27
1. Data Penelitian ... 27
2. Sumber Data Penelitian ... 27
F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitan ... 27
1. Teknik Pengumpulan Data ... 27
2. Instrumen Penelitian ... 28
G. Pengujian Instrumen Penelitian ... 28
1. Uji Validitas ... 28
3. Analisis Linieritas dan Regresi Sederhana ... 34
4. Perhitungan Koefisien Korelasi ... 37
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Data Hasil Penelitian ... 41
3. Rekapitulasi Hasil Penelitian ... 45
B. Pembahasan ... 48
1. Hasil Belajar Siswa Menggunakan Modul ... 48
2. Hasil Belajar Siswa Menggunakan Foto/Gambar ... 48
3. Pengaruh Penggunaan Modul terhadap Hasil Belajar ... 49
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 50
A. Kesimpulan ... 50
B. Saran ... 50
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1.1. Hasil Belajar Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter ... 2
2.1. Interpretasi Hasil Belajar ... 18
2.2. Kompetensi Kejuruan ... 20
3.1. Non Equivalent Control Group Design ... 26
3.2. Tingkat Kesukaran dan Kriteria ... 29
3.3. Klasifikasi Daya Pembeda ... 30
3.4. Analisis Varians (ANAVA) Regresi ... 35
3.5. Interpretasi Koefisien Korelasi ... 37
3.6. Kriteria Koefisien Determinasi ... 38
4.1 Data Hasil Pre Test ... 41
4.2 Data Hasil Post Test ... 42
4.3 Data Uji Homogenitas ... 42
4.4 Data Uji Normalitas ... 43
4.5 Hasil Analisis Varians (ANAVA) Regresi ... 43
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 9
4.1 Diagram Hasil Belajar Siswa Menggunakan Modul ... 46
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Hal
1. Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba ... 53
2. Soal Tes Uji Coba ... 56
3. Kunci Jawaban Soal Uji Coba ... 64
4. Perhitungan Validitas Butir Soal ... 65
5. Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 66
6. Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal ... 68
7. Perhitungan Reliabilitas Soal ... 70
8. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen ... 71
9. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 72
10. Soal Pre Test dan Post Test ... 75
11. Kunci Jawaban Soal Pre Test dan Post Test ... 80
12. Modul Pembelajaran Sistem Starter ... 81
13. Judgement Instrumen ... 112
14. Judgement Modul ... 115
15. RPP Kelas Eksperimen ... 117
16. RPP Kelas Kontrol ... 121
Lampiran B 1. Data Pre Test ... 125
2. Data Post Test ... 127
3. Perhitungan Uji Homogenitas ... 129
4. Perhitungan Uji Normalitas ... 130
5. Perhitungan Linieritas dan Keberartian Regresi ... 133
6. Perhitungan dan Pengujian Analisis Korelasi dan Hipotesis ... 141
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Berita Acara Seminar I Skripsi ... 146
3. Berita Acara Seminar II Skripsi ... 147
4. Surat Penelitian Skripsi ... 148
5. Lembar Kegiatan Bimbingan Skripsi ... 150
6. Dokumentasi Penelitian ... 152
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian
Proses pendidikan merupakan suatu proses pembinaan, pengayoman,
pengajaran dan pembentukan karakter manusia atau siswa, baik secara fisik dan
mental untuk mencapai suatu tujuan dari pendidikan itu sendiri. Sebagaimana
yang dikatakan Sudjana dan Rivai (2009, hlm. 33) “pendidikan adalah usaha sadar bertujuan”. Tujuan pendidikan yang harus dicapai pada hakekatnya merupakan bentuk-bentuk atau pola tingkah laku yang harus dikuasai oleh siswa, baik
pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Pengetahuan, sikap, maupun
keterampilan dapat diperoleh siswa dalam lembaga pendidikan.
Upaya lembaga pendidikan dalam rangka pembaharuan untuk mengikuti
perubahan-perubahan dalam bidang pendidikan salah satunya adalah dengan
selalu berupaya memperbaharui kurikulum pembelajaran. Kurikulum dirancang
sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan sumber daya
manusia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti yang
digariskan dalam haluan negara.
Kurikulum yang berlaku saat ini, menuntut partisipasi aktif dari berbagai
pihak khususnya guru, untuk senantiasa mengikuti perubahan dalam dunia
pendidikan dan kemajuan dibidang teknologi yang bisa diimplementasikan di
lapangan secara tepat. Sejalan dengan apa yang telah dikemukakan sebelumnya,
guru harus dapat mencari dan mengembangkan inovasi dalam dunia pendidikan
khususnya dalam bidang pengajaran. Inovasi yang bisa dikembangkan dalam
dunia pendidikan bertujuan untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.
Hasil pembelajaran yang ingin dicapai dari setiap proses pembelajaran adalah
materi yang disampaikan oleh guru dapat sepenuhnya diserap dan dimengerti oleh
siswa. Kenyataannya selama penulis melaksanakan Program Pengalaman
2
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa terhadap materi identifikasi sistem starter yang disampaikan oleh guru
sangat rendah.
Daya serap yang rendah peserta didik terhadap materi kompetensi dasar
mengidentifikasi sistem starter dapat dilihat dari data hasil evaluasi belajar siswa
kelas XI TKR 2 dan XI TKR 3 tahun ajaran 2013/2014. Hasil belajar siswa pada
kedua kelas tersebut masih rendah, dan distribusinya pun tidak merata, sedangkan
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) adalah 75,00.
Tabel 1.1
Hasil Belajar Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
No. Nilai Keterangan
Sumber: Dokumen Guru SMKN 8 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.
Berdasarkan tabel di atas terdapat banyak siswa yang hasil belajarnya kurang,
yaitu sebesar 58,3% pada kelas XI TKR 2 dan 72% pada kelas XI TKR 3. Hasil
belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dikelompokkan menjadi 3
bagian yaitu raw input, environment input dan instrumental input. Faktor yang
pertama adalah raw input yang meliputi minat, bakat, pengalaman, tingkat
perkembangan dan tingkat kecerdasan siswa. Faktor kedua environment input
yang meliputi aturan kelas, waktu, iklim sekolah dan lingkungan sekolah. Faktor
ketiga adalah instrumental input yang meliputi kurikulum, media pembelajaran,
alat dan bahan. Hasil belajar yang baik dapat diperoleh apabila guru menggunakan
bahan ajar yang inovatif serta mudah menarik perhatian siswa. Sebagaimana
dikemukakan Slameto (2010, hlm. 68) bahwa:
3
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumental input dalam proses pembelajaran salah satunya adalah bahan
ajar. Bahan ajar memiliki fungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran serta
memperjelas penyajian pesan, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan
memungkinkan interaksi belajar mengajar yang lebih bervariasi dan bergairah.
Pemanfaatan bahan ajar tersebut diharapkan akan membawa pengaruh positif
terhadap hasil belajar siswa agar tercapai tujuan pembelajaran.
Edgar Dale (dalam Sadiman, 2008, hlm.10) mengemukakan bahwa ‘Pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang sekitar 75%, melalui indera dengar sekitar 13% dan melalui indera lainnya sekitar 12%’. Berdasarkan hal
tersebut maka seorang guru harus berupaya menampilkan rangsangan yang dapat
diproses oleh indera pandang. Rangsangan tersebut disusun menjadi sebuah bahan
ajar sehingga dapat mengembangkan potensi kecerdasan siswa dari segi visual.
Potensi kecerdasan siswa dari segi visual dapat dikatakan sebagai kecerdasan
visual-spasial. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Howard
Gardner (2003, hlm.173) mengemukakan bahwa:
Pusat bagi kecerdasan ruang adalah kapasitas untuk merasakan dunia visual secara akurat, untuk melakukan transformasi dan modifikasi terhadap persepsi awal atas pengelihatan, dan mampu menciptakan kembali aspek dari pengalaman visual, bahkan sampai pada ketidakhadiran dari stimulus fisik yang berhubungan dengan pengalaman visualnya.
Kecerdasan visual-spasial memungkinkan siswa untuk merasakan bayangan
eksternal dan internal, melukiskan kembali, merubah, atau memodifikasi
bayangan, dan menghasilkan atau menguraikan informasi grafik. Kecerdasan ini
dapat dimiliki oleh siswa apabila guru menyusun dengan baik sebuah bahan ajar
sesuai dengan potensi kecerdasan siswa tersebut.
Bahan ajar yang sesuai dengan potensi kecerdasan siswa adalah modul.
Modul disusun secara sistematis dan menarik karena terdapat unsur-unsur visual
didalamnya seperti gambar sehingga sangat cocok apabila digunakan dalam
4
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kelebihan dalam menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah banyak.
Kelebihan lainnya adalah dapat dipelajari di mana saja dan kapan saja.
Kenyataan di lapangan, proses pembelajaran identifikasi sistem starter di
SMK Negeri 8 Bandung menggunakan modul dipandang kurang efektif. Hal
tersebut dikarenakan dalam proses pembelajaran, modul yang digunakan terlalu
banyak materi yang disajikan didalam modul sehingga materi inti dari modul
tersebut tidak dapat diserap sepenuhnya oleh siswa. Daya serap siswa yang rendah
terhadap materi yang disampaikan membuat hasil pembelajaran yang diinginkan
tidak tercapai.
Hasil pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai apabila modul disusun
sebaik mungkin sehingga mampu menyampaikan informasi secara efektif dan
efisien dalam proses pembelajaran. Berdasarkan penelitian Subandrio (2012)
menunjukkan bahwa pembelajaran dengan modul terbukti dapat meningkatkan
hasil belajar siswa, selain itu berdasarkan analisis data N-Gain penggunaan modul
juga terbukti cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan penelitian mengenai
“Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter”.
B.Identifikasi Masalah Penelitian
Identifikasi masalah diperlukan untuk menjelaskan beberapa aspek-aspek
permasalahan yang akan timbul dan diteliti lebih lanjut, sehingga akan
memperjelas arah dalam penelitian, adapun identifikasi masalah yang mengacu
dari latar belakang penelitian yaitu:
1. Adanya tuntutan pembaharuan guna kemajuan dalam bidang pendidikan
khususnya dalam penggunaan bahan ajar.
2. Modul yang digunakan kurang efektif karena terlalu banyak materi yang
disampaikan sehingga materi inti dari modul tersebut tidak dapat diserap
5
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Banyak siswa yang bosan dan tidak memperhatikan penjelasan guru ketika
proses pembelajaran kompetensi dasar Mengidentifikasi Sistem Starter sedang
berlangsung.
4. Hasil belajar siswa pada kompetensi dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
sebagian besar masih dibawah rata-rata dari nilai KKM.
C.Pembatasan Masalah Penelitian
Batasan masalah digunakan agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas
ruang lingkupnya. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bahan ajar yang digunakan adalah bahan ajar yang menyesuaikan dengan
tuntutan pembaharuan guna kemajuan dalam bidang pendidikan yaitu modul.
2. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah nilai akhir yang diperoleh
dari hasil evaluasi siswa pada kompetensi dasar Mengidentifikasi Sistem
Starter.
D.Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah didapatkan rumusan masalah sebagai
berikut: “Bagaimana pengaruh modul terhadap hasil belajar siswa pada
kompetensi dasar mengidentifikasi sistem starter?”.
E.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendapat gambaran nyata mengenai rata-rata hasil belajar siswa pada
kompetensi dasar mengidentifikasi sistem starter dengan menggunakan modul.
2. Mendapatkan gambaran nyata mengenai rata-rata hasil belajar siswa pada
kompetensi dasar mengidentifikasi sistem starter dengan menggunakan
foto/gambar.
3. Mengetahui pengaruh penggunaan modul terhadap hasil belajar siswa pada
6
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa, diharapkan penggunaan modul mampu meningkatkan motivasi
belajar, memberikan pengalaman kepada siswa untuk belajar aktif,
mengoptimalkan pembelajaran di dalam dan di luar kelas, dan dapat
meningkatkan hasil belajar.
2. Bagi guru, diharapkan sebagai bahan masukan guna penyempurnaan dan
perbaikan dalam proses pembelajaran dengan mengoptimalkan penggunaan
bahan ajar dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi sekolah, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan alternatif
penggunaan bahan ajar pada sekolah tersebut.
4. Bagi peneliti, memperoleh pengalaman langsung dalam mengeksplorasi ilmu
dan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar modul.
G.Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi merupakan urutan penyusunan materi dalam penulisan
skripsi agar susunannya lebih teratur. Struktur organisasi skripsi ini sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
berisi tentang latar belakang masalah penelitian, identifikasi masalah
penelitian, pembatasan masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan,
antara lain tentang belajar, bahan ajar, modul, hasil belajar dan kompetensi dasar
mengidentifikasi sistem starter. Selain itu, pada bab ini juga dibahas tentang
kerangka pemikiran, penelitian terdahulu yang relevan dan hipotesis penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
berisi tentang metode penelitian, definisi operasional, variabel penelitian,
7
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian, teknik pengumpulan data, pengujian instrumen penelitian dan teknik
pengolahan data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
berisi tentang hasil dari penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh
penggunaan modul terhadap hasil belajar siswa pada kompetensi dasar
mengidentifikasi sistem starter.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran-saran
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi pada penelitian ini bertempat di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8
Bandung yang beralamat di Jln Kiliningan No.31 (Buahbatu) Telp.Fax. (022)
7304438 Kode Pos 40264 yang merupakan tempat penulis melaksanakan PPL.
Objek pada penelitian ini ditujukan kepada siswa kelas XI Paket Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMKN 8 Bandung.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi Penelitian
Populasi merupakan sekelompok subjek penelitian yang dijadikan sumber
data dalam suatu penelitian. Populasi penelitian dapat berupa sekelompok
manusia, nilai-nilai tes, gejala-gejala, pendapat, dan peristiwa. Sugiyono (2013,
hlm.117) mengemukakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan”. Sesuai dengan pendapat tersebut, maka yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah siswa SMKN 8 Bandung tahun ajaran 2014/2015
kelas XI semester 3 paket pilihan Teknik Kendaraan Ringan yang berjumlah 5
kelas dengan jumlah siswa sebanyak 361 orang.
b. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari populasi. Proses pengambilan data sistem
sampel ini dapat terjadi jika penelitian dilakukan secara langsung dan bagian
tersebut dianggap dapat mewakili sifat-sifat dari keseluruhan populasi.
Sugiyono (2013, hlm.118) mengemukakan bahwa “Sampel adalah bagian dari
25
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Sugiyono (2013: hlm.118) yang dimaksud dengan teknik
sampling “Merupakan teknik pengambilan sampel”. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive. Penarikan sampel
dengan teknik sampling purposive dilakukan karena penulis membutuhkan
saran dari guru bidang studi, kira-kira kelas mana saja yang cocok untuk
penelitian yang akan penulis laksanakan.
Sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa dari masing-masing kelas
pada populasi. Satu kelas dipergunakan sebagai kelompok eksperimen yang
menggunakan modul, sedangkan satu kelas lain sebagai kelompok kontrol yang
menggunakan bahan ajar foto/gambar.
B.Metode Penelitian dan Desain Penelitian
Metode merupakan salah satu cara yang dipergunakan untuk menjawab suatu
permasalahan yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai suatu tujuan
yang diinginkan. Penentuan metode sangat penting karena akan membantu
mengarahkan peneliti dalam mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data.
Metode dalam suatu penelitian merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan penelitian, serta menjawab rumusan masalah dan hipotesis
penelitian. Hal ini sejalan dengan Sugiyono (2013, hlm.3) bahwa “Metode
penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode yang dipilih harus sesuai dengan tujuan
penelitian, rumusan masalah, dan hipotesis agar tujuannya dapat tercapai.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen
(Quasi Exsperimental Design). Selama melakukan eksperimen, siswa merupakan
objek penelitian yang tetap mengikuti pelajaran dalam kelas seperti biasa. Selain
itu, pemilihan objek penelitian juga tidak dilakukan secara acak.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah (Non
Equivalent Control Group Design) yaitu “menempatkan subjek penelitian ke dalam dua kelompok kelas yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok
26
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mekanisme penelitian dari ke dua kelas tersebut digambarkan dalam tabel
sebagai berikut :
Tabel 3.1
Non Equivalent Control Group Design
Group Pre-test Treatment Post test
Eksperimen TE1 X TE2
Kontrol TK1 Y TK2
Time
Sumber: Sugiyono, 2013, hlm.116
Keterangan :
TE1 = Tes awal yang diberikan pada kelompok eksperimen
sebelum pembelajaran.
X = Pembelajaran kompetensi dasar mengidentifikasi sistem
starter dengan menggunakan modul.
TE2 = Tes akhir yang diberikan pada kelompok eksperimen
setelah pembelajaran.
TK1 = Tes awal yang diberikan pada kelompok kontrol sebelum
pembelajaran.
Y = Pembelajaran kompetensi dasar mengidentifikasi sistem starter
dengan menggunakan foto/gambar.
TK2 = Tes akhir yang diberikan pada kelompok kontrol setelah
pembelajaran.
C.Definisi Operasional
Menghindari kesalahan pengertian atau penafsiran terhadap judul skripsi yang
27
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Modul adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik
yang didalamnya terdapat materi, metode dan evaluasi yang dapat membantu
siswa belajar secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diinginkan.
2. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah dia menerima
pengalaman belajarnya. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah nilai evaluasi belajar siswa yang dapat diukur dengan menggunakan alat
tes tertulis.
D.Variabel Penelitian
Sugiyono (2013, hlm.61) mengemukakan bahwa “variabel penelitian adalah
suatu atribut atau sifat dari orang maupun objek yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.”
Variabel pada penelitian ini adalah variabel normatif yang terdiri atas:
1. Variabel Eksperimen: Hasil belajar menggunakan modul.
2. Variabel Kontrol: Hasil belajar menggunakan bahan ajar foto/gambar.
E.Data dan Sumber Data Penelitian 1. Data Penelitian
Data penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang suatu
kejadian, persoalan, dan penelitian yang diperlukan berbagai informasi yang
berguna untuk mengarahkan tercapainya penelitian, dan untuk membuat solusi
pemecahan persoalan. Adapun data yang diperlukan pada penelitian ini adalah:
a. Data hasil pre test yang dilakukan siswa pada kompetensi dasar
mengidentifikasi sistem starter.
b. Data hasil post test yang dilakukan siswa pada kompetensi dasar
mengidentifikasi sistem starter.
2. Sumber Data Penelitian
Arikunto (2002, hlm.107) menyatakan bahwa “Sumber data adalah subjek
28
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memecahkan permasalahan pada penelitian ini, maka sumber data penelitian ini
adalah siswa kelas XI SMKN 8 Bandung tahun ajaran 2014/2015.
F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data bertujuan untuk melaksanakan penelitian dan
memperoleh data. Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Studi dokumentasi, dilakukan untuk mencari data yang berkaitan dengan
variabel-variabel yang diteliti baik berupa catatan, laporan maupun
dokumen.
b. Tes, yaitu dengan melakukan pre test dan post test. Pre test digunakan
untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum dilakukan proses
pembelajaran, sedangkan post test digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa setelah proses pembelajaran dilaksanakan. Data post test kemudian
dibandingkan dengan data pre test untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa (N-Gain).
c. Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan
data dari buku, jurnal dan media lainnya yang berhubungan dengan
penelitian yang dilakukan.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah berupa pre test dan
post test. Pre test digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum
pelaksanaan pembelajaran pada kelas yang menggunakan modul dan yang
menggunakan bahan ajar foto/gambar. Sedangkan post test digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa setelah dilakukan proses pembelajaran. N-Gain dari
kedua hasil tes ini diukur untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa pada
kedua kelompok penelitian.
29
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Uji Validitas
Menghitung validitas instrumen dalam penelitian ini yaitu dengan cara
menghitung koefisien validitas, menggunakan rumus korelasi product moment
sebagai berikut:
Sumber: Arikunto S, 2009, hlm.72
Keterangan:
rxy = Koefisien antara variabel X dan variabel Y.
X = Skor tiap item dari responden uji coba variabel X.
Y = Skor tiap item dari responden uji coba variabel Y.
n = Jumlah responden.
Setelah diketahui koefisien (r), kemudian dilanjutkan dengan taraf signifikan
korelasi dengan menggunakan rumus distribusi t, yaitu:
Sumber: Sugiyono, 2013, hlm.257
Keterangan:
r = Koefisien korelasi.
N = Jumlah responden yang di uji coba.
Kemudian jika thitung>ttabel pada taraf signifikan , maka dapat
disimpulkan item soal tersebut valid pada taraf yang ditentukan.
2. Uji Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah suatu parameter untuk menyatakan bahwa item soal
adalah mudah, sedang dan sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus:
Sumber: Arikunto S, 2009, hlm.208
30
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
P = Indeks kesukaran.
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar.
Js = Jumlah seluruh siswa peserta tes.
Kriteria untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik atau tidak
baik sehingga perlu direvisi, digunakan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.2
Tingkat Kesukaran dan Kriteria
No. Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Klasifikasi
1. 0,70 ≤ TK ≤ 1,00 Mudah
2. 0,30 ≤ TK < 0,70 Sedang
3. 0,00 ≤ T K < 0,30 Sukar
Sumber: Arikunto S, 2009, hlm.210
Makin rendah nilai TK suatu soal, makin sukar soal tersebut. Tingkat
kesukaran suatu soal dikatakan baik jika nilai TK yang diperoleh dari soal tersebut
sekitar 0,50 atau 50%. Umumnya dapat dikatakan, soal-soal yang mempunyai
nilai TK 0,00 sampai dengan 0,29 dikatakan sukar. Sedangkan soal-soal yang
mempunyai nilai TK 0,30 sampai dengan 0,69 dapat dikatakan sedang dan
soal-soal yang mempunyai nilai TK 0,70 sampai dengan 1,00 dapat dikatakan mudah.
3. Uji Daya Pembeda
Daya pembeda suatu butir soal menyatakan seberapa jauh kemampuan butir
soal tersebut mampu membedakan antara siswa yang dapat menjawab soal dengan
siswa yang tidak dapat menjawab soal. Daya pembeda suatu soal tes dapat
dihitung dengan menggunkan rumus sebagai berikut:
Sumber: Arikunto S, 2009, hlm.213
Keterangan :
D = Indeks diskriminasi (daya pembeda).
JA = Banyaknya peserta kelompok atas.
31
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar.
BB =Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
Sebagai acuan untuk mengklasifikasikan data hasil penelitian, maka
digunakan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.3
Klasifikasi Daya Pembeda
No. Rentang Nilai D Klasifikasi
1. D < 0,20 Jelek
2. 0,20 ≤ D < 0,40 Cukup
3. 0,40 ≤ D < 0,70 Baik
4. 0,70 ≤ D ≤ 1,00 Baik Sekali
Sumber: Arikunto S, 2009, hlm.218
4. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus
Sperman-Brown dengan teknik belah dua ganjil genap. Langkah-langkah perhitungannya
sebagai berikut:
a. Mengelompokkan skor butir soal bernomor ganjil sebagai belahan pertama
dan skor butir soal nomor genap sebagai belahan kedua.
b. Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua
menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar, yaitu:
Sumber: Arikunto S, 2009, hlm.72
Keterangan:
rxy = Koefisien antara variabel X dan variabel Y.
X = Skor tiap item dari responden uji coba variabel X.
Y = Skor tiap item dari responden uji coba variabel Y.
32
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus
sperman-brown, yaitu:
Sumber: Arikunto S, 2009, hlm.93
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen.
= rxy yang disebut sebagai indeks korelasi antar dua belah instrumen.
Besarnya koefisien reliabilitas diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria
reliabilitas. Menurut Arikunto S (2009, hlm.245) bahwa:
r11≤ 0,20 = Reliabilitas sangat rendah 0,20 < r11≤ 0,40 = Reliabilitas rendah
0,40 < r11≤ 0,60 = Reliabilitas sedang 0,60 < r11≤ 0,80 = Reliabilitas tinggi
0,80 < r11≤ 1,00 = Reliabilitas sangat tinggi
H.Teknik Analisis Data 1. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui homogen atau tidaknya data
kedua sampel. Apabila kesimpulan menunjukkan kelompok data homogen, maka
data berasal dari populasi yang sama dan layak untuk diuji statistik parametrik.
Sebagaimana diungkapkan oleh Siregar (2004, hlm.167) “Pengujian untuk
menyatakan bahwa dua kelompok populasi homogen adalah dengan uji F (Fisher
Test), dengan asumsi populasi berdistribusi normal dengan simpangan baku
dan ”. Adapun rumus uji F adalah sebagai berikut:
Sumber: Siregar S, 2004, hlm.167
Keterangan:
33
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= Varians terkecil.
Nilai Fhitung dibandingkan dengan harga F pada tabel distribusi F dengan =
0,05 dan = 0,01 dengan ketentuan dkA = (nA-1) yang disebut pembilang dan dan
dkB = (nB-1) yang disebut penyebut. Apabila nilai Fhitung tidak terdapat pada tabel,
maka harus dicari nilai F pada = 0,05 dan = 0,01 dengan melakukan
interpolasi menggunakan rumus:
Sumber: Siregar S, 2004, hlm.103
Kelompok populasi homogen jika P - value > = 0,05, dengan dk1 = (n1-1) dan dk2 = (n2-1). Apabila nilai F hitung lebih kecil atau sama dengan F tabel (Fh <
F t ), maka data tersebut dinyatakan homogen.
2. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji itu
berdistribusi normal atau tidak, untuk mendapatkan data yang normal maka
digunakan uji distribusi chi kuadrat. Adapun langkah-langkah pengolahan datanya
sebagai berikut:
a. Menentukan rentang dengan rumus:
R = Xa – Xb
Sumber: Siregar S, 2004, hlm.24
Keterangan:
Xa = Data terbesar
Xb = Data terkecil
b. Menetukan banyaknya kelas interval (i) dengan rumus:
i = 1 + 3,3 log n
Sumber: Siregar S, 2004, hlm.24
Keterangan: n = Jumlah sampel
c. Menghitung jumlah kelas interval dengan rumus:
34
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: Siregar S, 2004, hlm.25
Keterangan:
R = Rentang
K = Banyak kelas
d. Menghitung rata-rata kelas (i) dengan rumus:
Sumber: Siregar S, 2004, hlm.25
Keterangan:
Fi = Jumlah frekuensi
Xi = Data tengah-tengah dalam interval
e. Menghitung standar deviasi (S) dengan rumus:
Sumber: Siregar S, 2004, hlm.86
f. Tentukan batas bawah (Bb) dan batas atas (Ba) kelas iterval terendah dengan
rumus:
Interval I: Bb: Xb, boleh kurang dari Xb asal tidak melebihi P
Ba: Xb + (P-1)
Sumber: Siregar S, 2004, hlm.86
Keterangan: Bb = Batas bawah interval
g. Hitung nilai Zi untuk setiap batas bawah kelas interval dengan rumus:
Zi = (dua desimal)
Sumber: Siregar S, 2004, hlm.86
Lihat nilai peluang Zin pada tabel statistik, isiskan pada kolom lo. Harga xi
dan xn selalu diambil nilai peluang 0,5000.
Sumber: Siregar S, 2004, hlm.87
h. Hitung luas tiap kelas interval, isikan pada kolom li, contoh l1 = lo1 – lo2
35
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
i. Hitung nilai X2 untuk tiap kelas interval dan jumlahkan dengan rumus:
X2 =
Sumber: Siregar S, 2004, hlm.87
j. Lakukan interpolasi pada tabel X2, untuk menghitung Pvalue
k. Kesimpulan kelompok data berdistribusi normal jika Pvalue>
3. Analisis Linieritas dan Regresi Sederhana
Uji regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai
variabel dependen, bila nilai variabel independen di manipulasi/dirubah-rubah
atau dinaik-turunkan, maka analisis yang akan dipergunakan adalah model
analisis regresi linier sederhana. Langkah-langkah yang ditempuh dalam
pengujian regresi adalah sebagai berikut:
a. Menentukan persamaan regresi linier
Menyatakan hubungan fungsional antara dua variabel X dan Y,
digambarkan dalam persamaan matematika dengan rumus:
Ŷ
abX Sumber: Siregar S, 2004, hlm.197b. Uji linearitas regresi dengan rumus:
36
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: Siregar S, 2004, hlm.202
c. Memasukan ke tabel analisis varians (ANAVA) regresi linear sederhana.
Tabel 3.4
Analisis Varians (ANAVA) Regresi
Sumber
Sumber: Siregar S, 2004, hlm.208
d. Menghitung koefisien determinasi dengan rumus
Sumber: Siregar S, 2004, hlm.208
e. Menghitung koefisien korelasi dengan rumus
2
R r
Sumber: Siregar S, 2004, hlm.208
f. Memeriksa keberartian regresi, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Menentukan varians koefisien a dan b JKt
JK JKt
37
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: Siregar S, 2004, hlm.209
2) Uji Parameter a dan b dengan rumus :
3) Uji parameter ta dengan rumus:
ttabel= α1–(α1- α2)
Karena p-v < 0,01, maka koefisien a sangat bermakna dalam regresi Ŷ=
a+ b .X
4) Uji Parameter b dengan rumus:
ttabel = α1 –(α1- α2)
Sumber: Siregar S, 2004, hlm.211
Jika p-v < 0,01, maka koefisien a sangat bermakna dalam regresi Ŷ = a+ b.X
4. Perhitungan Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel
atau lebih, jika data berdistribusi normal, maka koefisien korelasi dihitung dengan
menggunakan rumus korelasi product moment di bawah ini.
38
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5
Interpestasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.000 – 0.199 Sangat Rendah
0.200 – 0.399 Rendah
0.400 – 0.599 Sedang
0.600 – 0.799 Kuat
0.800 – 1.000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, 2013, hlm.231
5. Uji Koefisien Korelasi
Harga r yang diperoleh dari perhitungan harus diuji, apakah berarti atau tidak,
rumus yang digunakan adalah t-student, sebagai berikut:
Sumber: Siregar S, 2004, hlm.175
6. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi X
terhadap Y, dimana rumus yang digunakan adalah :
KD = r2.100%. Sumber: Sugiyono, 2013, hlm.231
Keterangan :
KD = Koefisien determinasi
r2 = Koefisien korelasi
100% = Konstanta
Tabel 3.6
Kriteria Koefisien Determinasi
Nilai r2 Keterangan
r2 = 1 Pengaruh Sempurna
r2 = 0% Tidak Ada Pengaruh
0% < r2 < 4% Pengaruh rendah Sekali
39
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
16% < r2 < 36% Pengaruh Sedang
36% < r2 < 64% Pengaruh Tinggi
r2≥ 64% Pengaruh Tinggi Sekali
Sumber: Sugiyono, 2013, hlm.232
7. Uji Hipotesis Penelitian
Menguji kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan, dapat digunakan
rumus uji t, yaitu:
r = koefisien korelasi
n = jumlah siswa
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah menerima hipotesis kerja
( ). Pengujian hipotesis dilakukan dengan menghitung p-v melalui interpolasi
Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan penggunaan modul
terhadap hasil belajar siswa pada kompetensi dasar mengidentifikasi sistem
starter.
HA : μ1 > μ2
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan penggunaan modul terhadap
40
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Rata-rata hasil belajar siswa setelah melakukan proses pembelajaran
kompetensi dasar mengidentifikasi sistem starter menggunakan bahan ajar
modul berada pada kategori sedang.
2. Rata-rata hasil belajar siswa setelah melakukan proses pembelajaran
kompetensi dasar mengidentifikasi sistem starter menggunakan bahan ajar
foto/gambar berada pada kategori sedang.
3. Penggunaan modul memberikan pengaruh tinggi sekali terhadap hasil belajar
siswa pada kompetensi dasar mengidentifikasi sistem starter.
B.Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, penulis mengemukakan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Bagi siswa, diharapkan penggunaan bahan ajar modul dalam pembelajaran
dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.
2. Bagi guru, diharapkan dapat menggunakan bahan ajar modul dalam proses
pembelajaran guna meningkatkan kualitas dan efektivitas proses pembelajaran.
3. Bagi sekolah, diharapkan memberikan dukungan yang bersifat memajukan
proses pembelajaran dengan bahan ajar modul baik berupa sarana ataupun
prasarana.
4. Bagi penulis, diharapkan dapat mengaplikasikan teori yang didapatkan saat
perkuliahan khususnya mengenai bahan ajar dengan keadaan nyata di sekolah
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bandung: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Badan Pengembangan Pendidikan. (1974). Pedoman Penyusunan Modul. Jakarta: Depdikbud.
Departemen Pendidikan Menengah dan Kejuruan. (2004). Pedoman Penulisan Modul
Kurikulum SMK edisi 2004. Jakarta: Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Pedoman Pengembangan bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.
Gardner, H. (2003). Multiplle Intelligences. Batam. Inter Aksara.
Nasution, S. (2003). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Rusman, dkk. (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.
Sadiman. (2008). Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.
Siregar, S. (2004). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Jakarta: Grasindo.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sofa. (2008). Pembelajaran Geografi dengan Menggunakan Model Pemberian. [Online]. Tersedia: http://massofa.wordpress.com/2008/01/07/pembelajaran-geografi-dengan-menggunakan-model-pemberian. [2 Juni 2014].
Subandrio. (2012). Efektifitas Penggunaan Modul dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik di SMK Negeri 12 Bandung.
52
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014
Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sudjana dan Rivai. (2009). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. (2009). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Susilana dan Riyana. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.