• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROTOTIPE ALAT OTOMATIS PENGISIAN PENAMPUNGAN AIR RUMAH TANGGA BERBASIS ARDUINO UNO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROTOTIPE ALAT OTOMATIS PENGISIAN PENAMPUNGAN AIR RUMAH TANGGA BERBASIS ARDUINO UNO"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PROTOTIPE ALAT OTOMATIS PENGISIAN PENAMPUNGAN AIR RUMAH TANGGA BERBASIS ARDUINO UNO

1Sidiq Dwi Pamungkas, 2Veronica Ernita Kristianti

1,2Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma

1guasidik@gmail.com, 2veronica@staff.gunadarma.ac.id

Abstrak

Penggunaan tampungan air di rumah tangga juga suatu hal yang umum digunakan.

Namun, sering kali tampungan itu tidak dilengkapi dengan sistem otomatis, sehingga ketika air sudah penuh tidak diketahui oleh pemilik rumah dan menyebabkan air terbuang.

Kelalaian menyebabkan pemborosan dari segi penggunaan listrik dan tidak ramah lingkungan. Hal ini menjadi konsentrasi utama dalam penelitian ini. Prototipe pengisian penampungan air rumah tangga secara otomatis berbasis arduino uno dibuat dalam penelitian ini. Komponen yang digunakan dalam perancangan alat ini adalah Sensor Ultrasonik, Arduino Uno, Relay, Pompa DC, LCD I2C 16x2. Pompa air bekerja apabila Sensor Ultrasonik mendeteksi jarak air terhadap sensor lebih dari 12 cm maka Sensor akan mengirimkan data ke mikrokontroler untuk diproses dan Pompa air akan mengisi air ke tempat penampungan air. Ketika Sensor Ultrasonik mendeteksi jarak air terhadap sensor kurang dari 3 cm maka Sensor akan mengirimkan data ke mikrokontroler untuk diproses dan Pompa air akan berhenti mengisi air ke tempat penampungan air. Dari hasil pengujian didapatkan ketika Relay aktif maka Pompa air akan menyala dan tegangan yang didapatkan adalah 4,22 V.

Kata Kunci : Arduino Uno, LCD, Pompa DC, Relay, Sensor Ultrasonik.

1. PENDAHULUAN

Air merupakan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap bagian mahkluk hidup pasti membutuhkan air untuk melangsungkan kehidupan. Musim kemarau seperti saat ini, sebagian wilayah di Indonesia yang mengalami kekeringan selalu kesulitan air.

Pada saat musim penghujan malah sebaliknya air sangat melimpah dan sangat mudah didapatkan sehingga banyak manusia yang justru boros dalam menggunakan air.

Pemborosan air biasa terjadi pada tempat penampungan air. Mengingat pentingnya air dalam kehidupan manusia maka air harus hemat penggunaannya.

Dalam pengisian tempat penampungan air tentunya menggunakan pompa air untuk mengalirkan air. Pengisian air sekarang masih menggunakan sistem manual oleh penggunanya. Pengisian air dengan sistem manual sering menimbulkan pemborosan air jika penggunanya lalai mematikan pompa air, sehingga air akan keluar terus-menerus.

Kelalaian mematikan pompa air akan berakibat pemborosan air dan secara tidak langsung

(2)

akan berakibat menambah pemakaian energi listrik yang dikeluarkan oleh pengguna. Maka dari itu untuk mengatasi penghematan air diperlukan tandon air untuk menampung persediaan air. Namun dikarenakan harganya yang cukup mahal maka tidak semua orang yang memakai tandon air. Hal inilah yang sering terjadi dirumah-rumah sehingga perlu dicarikan solusinya.

Berdasarkan latar belakang itulah, penelitian ini membuat alat pengisian penampungan air otomatis berbasis arduino uno. Alat ini berfungsi untuk mencegah pemborosan air yang akan ditimbulkan oleh pengguna saat lalai mematikan pompa air.

Alat ini menggunakan Sensor Ultrasonik yang berfungsi sebagai pendeteksi saat air penuh dan berkurang yang memerintahkan bagian kontroler untuk bekerja. Sistem ini diharapkan mampu bekerja lebih baik agar alat ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan bersama.

2. METODE PENELITIAN

Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol atau pengendali rangkaian elektronik dan umumnya dapat menyimpan program didalamnya.

Penggunaan mikrokontroler lebih menguntungkan dibandingkan penggunaan mikroprosesor. Hal ini dikarenakan dengan mikrokontroler tidak perlu lagi penambahan memori dan I/O eksternal selama memori dan I/O internal masih bisa mencukupi. Selain itu proses produksinya secara masal, sehingga harganya menjadi lebih murah dibandingkan mikroprosesor [1]. Arduino Uno adalah sebuah board yang menggunakan mikrokontroler ATmega328. Arduino Uno memiliki 14 pin digital (6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah 16 MHz osilator kristal, sebuah koneksi USB, sebuah konektor sumber tegangan, sebuah header ICSP, dan sebuah tombol reset.

Arduino Uno memuat segala hal yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah mikrokontroler. Hanya dengan menghubungkannya ke sebuah komputer melalui USB atau memberikan tegangan DC dari baterai atau adaptor AC ke DC, maka Arduino Uno sudah dapat bekerja. Arduino Uno menggunakan ATmega16U2 yang dapat di program sebagai USB to serial converter untuk komunikasi serial ke komputer melalui port USB [2].

Catu daya atau sering disebut dengan Power Supply adalah perangkat elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk perangkat lain. Secara umum istilah catu daya berarti suatu sistem penyearah filter yang mengubah AC menjadi DC murni. Sumber DC seringkali dapat menjalankan peralatan-peralatan elektronika secara langsung, meskipun mungkin diperlukan beberapa cara untuk meregulasi dan menjaga suatu ggl agar tetap

(3)

meskipun beban berubah- ubah. Energi yang paling mudah tersedia adalah arus bolak- balik, harus diubah atau disearahkan menjadi DC berpulsa, yang selanjutnya harus diratakan atau disaring menjadi tegangan yang tidak berubah-ubah [3]. Sensor Ultrasonik adalah sebuah Sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja Sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai Sensor Ultrasonik karena Sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik). Pada Sensor Ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah alat yang disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40kHz). Secara umum, alat ini akan menembakkan gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu target. Setelah gelombang menyentuh permukaan target, maka target akan memantulkan kembali gelombang tersebut [4].

Relay adalah komponen elektronik berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, Relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi di dekatnya, ketika dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali keposisi semula dan kontak saklar kembali terbuka. Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 A/AC 220V) dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 A/12 volt DC) [5]. Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus.

Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Salah satunya yang dipakai disini yaitu pompa air celup (Submersible). Sesuai namanya, pompa air listrik ini penggunaannya dicelupkan ke dalam air [6].

LCD adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD (liquid crystal display) bisa memunculkan tulisan dikarenakan terdapat banyak sekali titik cahaya yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, namun Kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD (liquid crystal display) adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair [7]. Kabel

(4)

jumper adalah kabel yang digunakan sebagai penghubung antar komponen. Sesuai kebutuhannya kabel jumper bisa di gunakan dalam bermacam-macam versi, contohnya seperti male to female, male to male dan female to female. Karakteristik dari kabel jumper ini memiliki panjang antara 10 sampai 20 cm. Jenis kabel jumper ini jenis kabel serabut yang bentuk housing-nya bulat [8].

Blok diagram terdiri dari 4 blok yaitu blok aktivator, blok input, blok proses, dan blok output. Blok aktivator menjelaskan tentang catu daya / tegangan yang digunakan dalam pengaktifan seluruh komponen yang ada pada rangkaian, blok input yang terdiri dari Sensor Ultrasonik sebagai masukkan yang akan diproses oleh mikrokontroler, Blok proses terdiri dari Arduino Uno, Sedangkan blok output menjelaskan tentang keluaran yang dihasilkan serta media yang digunakan yaitu Relay, Pompa DC dan LCD I2C 16x2.

Gambar 1. Blok Diagram Alat Otomatis Penampungan Pengisian Air

Berdasarkan Gambar 1 diatas adalah tegangan dari PLN masuk ke bagian aktivator yaitu Catu Daya yang akan memberikan tegangan masukkan melalui Arduino Uno untuk mengaktifkan komponen lainnya. Kemudian dari Arduino Uno akan memproses bagian input yaitu Sensor Ultrasonik yang akan mendeteksi jarak antara air dengan Sensor. Lalu akan diproses kembali melalui Arduino Uno untuk mengatur bagian output yaitu Relay, Pompa DC, dan LCD I2C 16x2. Relay akan bekerja jika jarak air dengan Sensor sesuai dengan program. Jika Sensor Ultrasonik mendeteksi jarak air dengan Sensor lebih dari 12 cm, maka Relay akan aktif lalu menyalakan Pompa DC untuk melakukan pengisian air dan saat itu juga LCD I2C 16x2 menampilkan tulisan

“POMPA AIR = ON” pada baris 1 dan “SEDANG MENGISI..” pada baris 2. Relay akan terus aktif sampai Sensor Ultrasonik mendeteksi jarak air dengan Sensor kurang dari 3 cm. Lalu Relay tidak aktif maka Pompa DC berhenti melakukan pengisian air dan saat itu juga LCD I2C 16x2 menampilkan tulisan “POMPA AIR = OFF” pada baris 1

(5)

dan “SUDAH PENUH !!!!” pada baris 2.

Cara kerja dari Sistem Pengisian Air Otomatis Berbasis Arduino Uno dapat dijelaskan dengan flowchart. flowchart adalah diagram alur yang menjelaskan bagaimana kerja alat dari permulaan start, menginisialisasikan program terlebih dahulu, menjalankan kondisi hingga selesai. Penjabaran diagram alur atau flowchart akan dijabarkan seperti dibawah ini :

Gambar 2. Flowchart Alat Otomatis Pengisian Penampungan Air

Flowchart ini dimulai dengan kata Mulai, merupakan kondisi alat mendapat tegangan masukkan. Selanjutnya Tegangan, pengecekan alat mendapatkan tegangan atau tidak. Jika Tidak mendapat tegangan maka program selesai atau alat tidak aktif dan Jika Ya maka LCD menampilkan tulisan “SISTEM PENGISIAN” pada baris 1 dan

“AIR OTOMATIS” pada baris 2. Selanjutnya Inisialisasi Jarak Sensor Ultrasonik

(6)

Terhadap Air, Jika jarak antara Sensor Ultrasonik dengan air lebih dari 12 cm maka Relay akan aktif dan menjalankan Pompa DC untuk mengisi air lalu LCD menampilkan tulisan “POMPA AIR = ON” pada baris 1 dan “SEDANG MENGISI..” pada baris 2.

Jika jarak antara Sensor Ultrasonik dengan air kurang dari 3 cm maka Relay tidak aktif dan Pompa DC akan mati lalu LCD menampilkan tulisan “POMPA AIR = OFF” pada baris 1 dan “SUDAH PENUH !!!!” pada baris 2.

3. PEMBAHASAN

Skematik ini adalah gabungan dari semua komponen yang saling terhubung menjadi Sistem Pengisian Air Otomatis Berbasis Arduino Uno, terlihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Rancangan Alat secara Keseluruhan

Berdasarkan Gambar 3 Pada alat Sistem Pengisian Air Otomatis Berbasis Arduino Uno semua komponen bekerja dan memiliki fungsi masing-masing. Alat akan diberikan aktivator sebesar +5V untuk mengaktifkan Arduino Uno. Pin 9 dan 10 berfungsi sebagai pin Trig dan Echo pada Sensor Ultrasonik. Pin A4 dan A5 berfungsi sebagai pin SCL dan SDA untuk mengirimkan data tulisan ke LCD I2C 16x2. Pin 8 berfungsi sebagai pin input terhadap Relay. Perintah yang diterima dari Sensor Ultrasonik ke Arduino Uno akan di proses, kemudian perintah tersebut akan di proses menuju Relay. Relay akan menerima sinyal LOW(0) lalu Pompa DC akan bekerja dan LCD akan mencetak tulisan sesuai perintah yang diterima.

Alur kerja yang terdapat pada Gambar 3 dimulai dengan Siapkan alat dan siapkan Catu Daya 5 volt yang digunakan untuk mengaktifkan alat, lalu hubungkan Catu Daya melalui mikrokontroler Arduino Uno. Kemudian hubungkan Arduino Uno dengan komponen lainnya seperti Sensor Ultrasonik, Relay, Pompa DC dan LCD I2C 16x2

(7)

melalui pin-pin yang sesuai dengan program. Setelah itu posisikan Sensor Ultrasonik diatas tempat penampungan air agar dapat mendeteksi jarak sensor terhadap air dengan baik. Jika Sensor Ultrasonik akan mendeteksi jarak air terhadap sensor lebih dari 12 cm maka akan di proses mikrokontroler Arduino Uno untuk mengaktifkan Relay lalu Pompa DC menyala dan melakukan pengisian air, saat itu juga LCD I2C 16x2 menampilkan tulisan “POMPA AIR = ON” pada baris 1 dan “SEDANG MENGISI..” pada baris 2.

Pompa DC akan terus mengisi air sampai jarak air terhadap sensor kurang dari 3 cm maka Relay tidak aktif lalu Pompa DC mati dan berhenti melakukan pengisian air, saat itu juga LCD menampilkan tulisan “POMPA AIR = OFF” pada baris 1 dan “SUDAH PENUH

!!!!” pada baris 2.

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tegangan masukan pada Arduino Uno dan tegangan untuk mengaktifkan komponen pada input dan output.

Tabel 1. Hasil Pengujian Arduino Uno

No. Te gangan Dibutuhkan (V)

Tegangan Pengukuran (V)

Keterangan

1 5 4.42 Tegangan Sumber

Arduino Uno

2 5 4.26 Tegangan Sumber pin

5V Arduino Uno

Pada Tabel 1 diatas dapat disimpulkan bahwa nilai tegangan sumber yang terukur untuk mengaktifkan Arduino Uno adalah 4.42 V yang didapatkan dari Catu Daya. Nilai tegangan sumber yang terukur untuk komponen pada bagian input dan output yaitu Sensor Ultrasonik, Relay, Pompa DC, LCD I2C 16x2 adalah 4.26 V yang didapatkan dari pengukuran pada pin 5 V Arduino Uno. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengukuran jarak objek pada Sensor, maka diberikan jarak yang sudah ditentukan, kemudian hasil pengukuran objek akan dibandingkan dengan hasil jarak yang didapat oleh pengukuran Sensor. Sensor Ultrasonik merupakan Sensor yang dapat mengukur jarak dari 2 cm sampai 400 cm. Dalam pengukuran Sensor Ultrasonik menggunakan penggaris 15cm. Berikut tabel pengukuran Sensor Ultrasonik.

(8)

Tabel 2. Hasil Pengujian Arduino Uno

No. Pengukuran Oleh Penggaris (cm)

Pengukuran Oleh Ultrasonik (cm)

Error Keterangan

1 3 3 0 % Jarak Sesuai

2 4 4 0 % Jarak Sesuai

3 5,1 5 0,02 % Selisih 0,1 cm

4 6,1 6 0,016 % Selisih 0,1 cm

5 7,1 7 0,014 % Selisih 0,1 cm

6 8,1 8 0,012 % Selisih 0,1 cm

7 9,2 9 0,022 % Selisih 0,2 cm

8 10,2 10 0,02 % Selisih 0,2 cm

9 11,2 11 0,018 % Selisih 0,2 cm

10 12,2 12 0,016 % Selisih 0,2 cm

Pada Tabel 2 diatas dapat disimpulkan bahwa hasil pengukuran jarak Sensor terhadap objek pada alat memiliki selisih jarak. Pada saat mengukur jarak Sensor terhadap objek 3 cm dan 4 cm jarak sesuai, pada saat mengukur jarak Sensor terhadap objek 5 cm sampai 8 cm memiliki selisih 0,1 cm dan pada saat mengukur jarak Sensor terhadap objek 9 cm sampai 12 cm memiliki selisih 0,2 cm. semakin jauh jarak yang diukur, maka semakin besar selisih jaraknya. ini menandakan bahwa Sensor Ultrasonik bekerja dengan baik.

Dari hasil perhitungan kesalahan di atas dapat diketahui bahwa persentase kesalahan antara 0% hingga 0,022%. Secara umum, semakin jauh jarak yang diukur, semakin kecil kesalahan. Kesalahan dapat disebabkan oleh adanya noise. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi yang diterima oleh Pompa DC ketika Sensor Ultrasonik mendeteksi jarak air terhadap Sensor. Namun sebelum itu, akan dilakukan pengujian terhadap kondisi Relay yang berfungsi sebagai penghubung antara Pompa DC dengan Arduino Uno.

Tabel 3. Hasil Pengujian Relay dan Pompa DC

No Kondisi Relay

Tegangan Pengukuran

(V)

Kondisi Pompa

DC

Keterangan

(9)

1 Relay ON

4,22 Pompa DC

Menyala

Pompa DC Mulai Mengaliri Air 2 Relay

OFF

1,21 Pompa DC

Mati

Pompa DC Berhenti Mengaliri Air

Pada Tabel 3 diatas dapat disimpulkan bahwa ketika Relay ON tegangan yang terukur 4,22 V maka tegangan yang terhubung antara Catu Daya dan Relay pada port COM akan otomatis juga terhubung pada port NC lalu Pompa DC akan menyala. Ketika Relay OFF tegangan terukur 1,21 V port NC dan port COM tidak terhubung lalu Pompa DC akan mati.

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tampilan pada bagian output yaitu LCD I2C 16x2 ketika alat diberi tegangan masukkan dan ketika Sensor Ultrasonik mendeteksi jarak air yang sudah ditentukan.

Gambar 4 Tampilan Awal LCD Saat Alat Diberi Tegangan Masukkan

Pada gambar 4 dapat dilihat tampilan awal LCD yang menampilkan tulisan

“SISTEM PENGISIAN” pada baris 1 dan “AIR OTOMATIS” pada baris 2.

Gambar 5. Tampilan LCD Saat Pompa Air Menyala

Pada gambar 5 dapat dilihat LCD menampilkan tulisan ketika Relay aktif dan Pompa DC menyala untuk mengaliri air, maka LCD menampilkan tulisan “POMPA AIR

= ON” pada baris 1 dan “SEDANG MENGISI..” pada baris 2.

(10)

Gambar 6. Tampilan LCD Saat Pompa Air Mati

Pada gambar 6 dapat dilihat LCD menampilkan tulisan ketika Relay tidak aktif dan Pompa DC mati, maka LCD menampilkan tulisan “POMPA AIR = OFF” pada baris 1 dan “SUDAH PENUH !!!!” pada baris 2. Dari hasil pengujian ini yang didapatkan dari alat Sistem Pengisian Air Otomatis Berbasis Arduino Uno yaitu Sensor Ultrasonik mendeteksi jarak air terhadap Sensor kemudian Relay akan menyalakan Pompa DC untuk mengisi tempat penampungan air dan menampilkannya pada LCD I2C 16x2.

Tabel 4. Hasil Pengujian Keseluruhan

No. Sensor Ultrasonik Relay

Pompa

DC LCD

1

Mendeteksi Jarak Air Terhadap Sensor lebih dari

12 cm

Menyala Menyala “POMPA AIR = ON”

“SEDANG MENGISI..”

2

Mendeteksi Jarak Air Terhadap Sensor kurang dari 3 cm

Mati Mati

“POMPA AIR = OFF”

“SUDAH PENUH !!!!”

Pada saat Sensor Ultrasonik mendeteksi jarak air terhadap Sensor lebih dari 12 cm maka Pompa DC akan menyala untuk mengisi tempat penampungan air dan menampilkan tulisan pada LCD “POMPA AIR = ON” pada baris 1 dan “SEDANG MENGISI..” pada baris 2. Pompa DC akan terus mengisi air sampai jarak air dengan Sensor berada pada kurang dari 3 cm kemudian Pompa DC akan mati dan menampilkan tulisan pada LCD “POMPA AIR = OFF” pada baris 1 dan “SUDAH PENUH !!!!” pada baris 2.

(11)

4. KESIMPULAN

Setelah melakukan perancangan dan dilanjutkan dengan tahap pengujian maka dapat disimpulkan bahwa alat Sistem Pengisian Air Otomatis Berbasis Arduino Uno dapat bekerja dengan baik. Sensor Ultrasonik dapat mendeteksi tinggi rendahnya air sesuai dengan jarak yang ditentukan dan dari hasil pengukuran jarak memiliki selisih jarak, Selisih jarak yang terjadi disebabkan oleh noise, semakin jauh jarak yang diukur, maka semakin besar selisih jaraknya. ini menandakan bahwa Sensor Ultrasonik bekerja dengan baik. Relay akan menyala pada saat Sensor Ultrasonik mendeteksi tempat penampungan air yang kosong maka tegangan yang terhubung antara Catu Daya dan Relay pada port COM akan otomatis juga terhubung pada port NC lalu Pompa DC akan menyala, lalu ketika tempat penampungan air sudah penuh Relay akan mati maka port NC dan port COM tidak terhubung lalu Pompa DC akan mati. LCD I2C 16x2 dapat berfungsi menampilkan tulisan pada saat tampilan awal, saat pompa air menyala dan saat pompa air mati.

Dalam perancangan serta pembuatanya, Sistem Pengisian Air Otomatis Berbasis Arduino Uno disarankan agar alat ini bisa digunakan sesuai dengan apa yang diharapkan maka diperlukan program yang benar dan alat ini dapat dikembangkan dengan metode yang lain dengan cara meningkatkan sistem mikrokontroler dari alat tersebut dengan menggunakan mikrokontroler berbasis IoT (Internet of Things).

DAFTAR PUSTAKA

[1] Budiharto, Widodo. 2004. Interfacing Komputer dan Mikrokontroler. Jakarta:

PT Elex Media Komputindo.

[2] Adriansyah, Andi, and Oka Hidyatama. "Rancang Bangun Prototipe Elevator Menggunakan Microcontroller Arduino Atmega 328p."

[3] Fatima, Siti. (2017). Implementasi Prototype Kebakaran Hutan Menggunakan Image Processing. Politeknik Negeri Sriwijaya.

[4] Wildan, Muh Khaerul. (2019). Alat Bantu Memarkir Mobil Dengan Modul Ultrasonik Berbasis Arduino UNO. STMIK AKAKOM Yogyakarta.

(12)

[5] Nadiansyah, Ricza Rahmad. (2018). Sistem Pengendali Kipas Angin Berbasis Nodemcu ESP8226. STMIK AKAKOM Yogyakarta.

[6] Permata Sari, Dina. (2014) Perencanaan Sistim Kendali Pompa Air Menggunakan Kontaktor Pada Sisi Primer Di PDAM Tirta Musi Palembang.

Politeknik Negeri Sriwijaya.

[7] Saputra, Dony. (2014). Akses Kontrol Ruangan Menggunakan Sensor Sidik Jari Berbasis Mikrokontroler ATMEGA328P.

[8] Bayu, Prasetyo Wicaksono. (2018) Internet Of Things Pengusir Hama Burung Pemakan Padi Dengan Kendali Raspberry PI. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Gambar

Gambar 1. Blok Diagram Alat Otomatis Penampungan Pengisian Air
Gambar 2. Flowchart Alat Otomatis Pengisian Penampungan Air
Gambar 3. Rancangan Alat secara Keseluruhan
Tabel 1. Hasil Pengujian Arduino Uno
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hampir tidak mengejutkan, hingga kini mayoritas Perempuan Muslim menerima keadaan ini secara pasif.Mereka hampir tidak menyadari tingkat pelanggaran terhadap perikemanusiaan (juga

Pada dasarnya pengambilan darah vena menggunakan vacutainer sama seperti pengambilan darah vena menggunakan spuit/syringe (jarum suntik biasa), yang membedakan adalah pada

PUSAT LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KELOMPOK KERJA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

Kepada Penyedia Barang/ Jasa yang merasa keberatan agar mengajukan Sanggahan tertulis ditujukan kepada Panitia Pengadaan Barang/ Jasa di lingkungan Badan Penanggulangan

Lingkup pekerjaan : Jasa Layanan Kebersihan Gedung, Pemeliharaan Halaman dan Pemeliharaan Taman..

Pengaruh Penggunaan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah ( Oryza sativa L. ) Varietas IR 42 dengan Metode SRI.. (System of

24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik.. ❑

[r]