RAK 2020-2024 REVISI 2
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III
MERAUKE
KATA PENGANTAR
Dengan Rasa Syukur atas Rahmat Allah Yang Maha Kuasa serta Berkat dan Karunia- Nya sehingga Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Revisi ke-2 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke tahun 2020-2024 ini dapat diselesaikan.
Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Revisi ke-2 ini bertujuan untuk Meningkatkan Pelayanan Kekarantinaan di pintu masuk Negara dengan menjabarkan tujuan dan sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi, target kinerja dan kegiatan.
Sebagai buku Rencana Aksi Kegiatan kedua untuk tahun RPJMN 2020-2024, kami merasakan buku ini masih memiliki banyak kekurangan karena dukungan data yang belum memadai terutama data-data yang digunakan sebagai bahan analisis situasi, prioritas program/
kegiatan, dan upaya rencana aksi. Selanjutnya kedepan akan terus disempurnakan dan disesuaikan dengan perkembangan kegiatan dipintu masuk Negara. Diharapkan program dan kegiatan dalam RAK Revisi 2 tahun 2020-2024 dapat dijadikan dasar dan acuan dalam melaksanakan upaya mencegah masuk keluarnya penyakit di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke. Diharapkan RAK Revisi ke-2 tahun 2020-2024 dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun Rencana Kerja dan Sasaran Kerja Pegawai.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berproses bersama dan mendukung tersusunnya Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Revisi ke-2 tahun 2020- 2024 ini, semoga buku ini menjadi dokumen bersama dan dijadikan acuan dalam pelaksanaan Dukungan Manajemen dan layanan kekarantinaan di pintu masuk , semoga bermanfaat bagi kita semua.
Merauke, Desember 2021
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke
dr. Bambang Budiman NIP 196905312006041001
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024 telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024. Dalam penjabaran Renstra Kementerian Kesehatan, disusun Rencana Aksi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit P2P Tahun 2020-2024 yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian penyakit dengan menjabarkan tujuan dan sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi, target kinerja dan kegiatan serta pemantauan dan pelaporan.
Periode tahun 2020-2024 merupakan tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, sehingga merupakan periode pembangunan jangka menengah yang sangat penting dan strategis. RPJMN 2020-2024 akan mempengaruhi pencapaian target pembangunan dalam RPJPN, dimana pendapatan perkapita Indonesia akan mencapai tingkat kesejahteraan setara dengan negara-negara berpenghasilan menengah atas (Upper-Middle Income Country) yang memiliki kondisi infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, pelayanan publik, serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik.
Sejalan dengan Visi Presiden Republik Indonesia Tahun 2020-2024 yaitu Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong - Royong, dimana peningkatan kualitas manusia Indonesia menjadi prioritas utama dengan dukungan pembangunan kesehatan yang terarah, terukur, merata dan berkeadilan. Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Undang undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa Kementerian/Lembaga menyusun Rencana Strategi (Renstra). Selanjutnya merujuk kepada Keputusan Menteri
Kesehatan nomor 21 tahun 2020 tentang Rencana Strategik Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 bahwa tingkat Eselon 1 menjabarkan dalam Rencana Aksi Program (RAP) dan Eselon II atau satuan kerja menjabarkan Rencana Aksi Kegiatan (RAK).
Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat tersebut, dibutuhkan program Kesehatan yang bersifat preventif dan promotif salah satunya adalah Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), upaya kekarantinaan dilakukan sebagai salah satu cara untuk mendukung pencegahan dan pengendalian penyakit di pintu masuk negara. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Menjabarkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit dalam RAK 2020-2024 yang berpedoman pada RAP Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI.
B. Kondisi Umum
1. Capaian Indikator Kinerja
Berdasarkan kertas kerja perhitungan kinerja tahun 2019 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke, melalui 12 (dua belas) Indikator Kinerja, terdapat 8 (delapan) indikator kinerja telah mencapai target, 2 (dua) indikator kinerja telah melebihi target dan 2 (dua) indikator tidak mencapai target yaitu :
a. Jumlah pemeriksaan alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan Kesehatan dengan hasil sertifikat 101%
b Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP 100%
c Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit 99%
d Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus 100%
e Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah 100%
f Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan 99%
g Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi 100%
h Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area 100%
i Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung 196%
j Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya 100%
k Jumlah pengadaan sarana prasarana 100%
l Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P 100%
Berdasarkan kertas kerja perhitungan kinerja tahun 2020, dari 7 (tujuh) indikator yang terdapat pada Perjanjian Kinerja Tahun 2020 diperoleh hasil semua indikator capaiannya melebihi 100 % dengan rincian :
a. Persentase faktor risiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan sebesar 118,78 %
b. Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan sebesar 110.83 %
c. Indeks pengendalian faktor risiko di pintu masuk Negara sebesar 113,68 % d. Nilai kinerja anggaran sebesar 110 %
e. Persentase tingkat kepatuhan penyampaian laporan keuangan sebesar 125 % f. Kinerja implementasi WBK Satker sebesar 118,29 %
g. Persentase peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL sebesar 114,89 % Rata-rata capaian indikator pada tahun 2020 adalah sebesar 115,92 %, lebih tinggi dari rata-rata capaian indikator pada tahun 2019 sebesar 107,92 %.Keberhasilan pencapaian target disebabkan karena :
a. Disiplin dan komitmen dari pegawai dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke
b. Kerjasama yang baik dengan Lintas Program dan Lintas Sektor c. Sarana dan prasarana yang memadai
Berdasarkan DIPA No. 024.05.2.416057/2020 tanggal 12 November 2019 Anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke tahun 2020 sebesar Rp. 12,182.878.000,- serapan anggaran sebesar Rp. 9.788.761.195 (80,35%) sedangkan anggaran tahun 2019 sebesar Rp. 11.255.937.000,- realisasinya sebesar Rp. 10.845.930.735 (96,36 %). Kegagalan pencapaian target disebabkan oleh :
a. Pembatalan kontrak pengadaan mobil ambulance b. Penundaan kegiatan PON 2020 di Papua
c. Pandemi Covid mengakibatkan beberapa kegiatan tidak dapat dilaksanakan d. Terdapat sisa anggaran gaji dan tunjangan sebesar Rp. 500.938.729, hal ini
disebabkan karena pada tahun 2020 terdapat 3 (tiga) orang pegawai yang pensiun pada awal bulan Januari dan Februari.
Diharapkan dari kegagalan dan keberhasilan yang diperoleh dalam mencapai target di tahun 2020 dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan di tahun 2021.
C. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, SDM merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak untuk mencapai tujuan organisasi tersebut.
Jumlah SDM (pegawai) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke per 31 Desember 2020 sebanyak 50 orang (PNS sebanyak 28 orang dan tenaga honorer sebanyak 22 orang) dan rincian jumlah pegawai PNS sebagai berikut : 1. Menurut Jabatan
• Jabatan Struktural : 2 orang
• Jabatan Fungsional Umum : 13 orang
• Jabatan Fungsional tertentu : 13 orang
Grafik 1 : Distribusi ASN Berdasarkan Jabatan
ASN Berdasarkan Jabatan
Struktural Jabatan fungsional umum Jabatan fungsional tertentu
2. Tingkat dan Jenis Pendidikan
• Profesi
- Dokter : 4 orang
- Apoteker : 1 orang
- Ners : 1 orang
• Strata 2 (S2)
- S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat : 2 orang
• Strata 1 (S1)
- S1 Kesehatan Masyarakat : 6 orang
- S1 Ekonomi : 2 orang
- S1 Sosial : 1 orang
• Diploma 3 (D III)
- D – III Analis Kesehatan : 1 orang - D – III Kesehatan Lingkungan : 4 orang - D – III Perawat : 6 orang
Grafik 2 : Distribusi ASN Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan 3. Rincian pegawai honorer berdasarkan alokasi penerimaan sebagai berikut :
• Sopir : 2 orang
• Satpam : 3 orang
• Pramubakti : 7 orang
• Petugas kebersihan : 10 orang
0 5
10 4
1 1 2
6
2 1 1 4 6
Distribusi ASN Berdasarkan
Latar Belakang Pendidikan
Grafik 3 Rincian Pegawai Honorer Berdasarkan Alokasi Penerimaan
4. Distribusi pegawai berdasarkan wilayah kerja
• Kantor Induk : 39 orang
• Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Wanam : 1 orang
• Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Agats : 2 orang
• Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Bade : 2 orang
• Wilayah Kerja PLBN Sota : 3 orang
• Wilayah Kerja PLBD Mindiptana : 3 orang
Grafik 4 Distribusi pegawai berdasarkan wilayah kerja
Distribusi pegawai di kantor induk sebanyak 39 orang, hal ini disebabkan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sopir Satpam Pramubakti Petugas
kebersihan 2
3
7
10
R i n c i a n P e g a w a i H o n o r e r B e r d a s a r k a n A l o k a s i P e n e r i m a a n
0 10 20 30 40
39
1 2 2 3 3
Distribusi Pegawai
karena di wilayah Merauke selain Pelabuhan Laut Yos Sudarso, Pelabuhan Laut Perikanan Nusantara, Pelabuhan Pertamina dan Pelabuhan Kelapa Lima juga terdapat pelabuhan rakyat diantaranya adalah : Pelabuhan Gudang arang, Pelabuhan Cikombong, Pelabuhan Sidomulyo, Pelabuhan Kumbe, Pelabuhan Kali Tamu, Pelabuhan Matandi, Pelabuhan Serapu dan Pelabuhan Lampu Satu. Setiap hari pegawai di kantor induk ditugaskan secara bergantian untuk melakukan pengawasan di beberapa Pelabuhan dan Bandara Mopah Merauke.
5.
Distribusi Pegawai Berdasarkan Golongan
• Golongan IV/a : 2 orang
• Golongan III/c : 8 orang
• Golongan III/b : 7 orang
• Golongan III/a : 6 orang
• Golongan II/d : 3 orang
• Golongan II/c : 2 orang
Grafik 5 Distribusi Pegawai Berdasarkan Golongan
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Golongan IV/a
Golongan III/c
Golongan III/b
Golongan III/a
Golongan II/d
Golongan II/c 2
8 7
6
3 2
Distribusi Pegawai Berdasarkan Golongan
2. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Permenkes Nomor 33 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan yang menyebutkan Klasifikasi KKP sebagaimana dimaksud meliputi KKP Kelas I, II, III dan IV. KKP Kelas I berjumlah 7 (tujuh) KKP, KKP Kelas II berjumlah 26 (dua puluh enam), KKP Kelas III berjumlah 16 (enam belas) KKP, dan KKP Kelas IV berjumlah 2 (dua) KKP. Kantor Kesehatan Pelabuhan memiliki Tugas Pokok dan fungsi sebagai berikut :
a. Tugas Pokok Kantor Kesehatan Pelabuhan
KKP mempuyai tugas melaksanakan upaya cegah tangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko Kesehatan di wilayah kerja Pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas darat negara.
b. Fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan
(1) Penyusunan rencana, kegiatan, dan anggaran;
(2) Pelaksanaan pengawasan terhadap penyakit dan faktor risiko Kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan;
(3) Pelaksanaan pencegahan terhadap penyakit dan faktor risiko Kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/ atau lingkungan;
(4) Pelaksanaan respon terhadap penyakit dan faktor risiko Kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/ atau lingkungan;
(5) Pelaksanaan pelayanan kesehatan pada kegawatdaruratan dan situasi khusus;
(6) Pelaksanaan penindakan pelanggaran di bidang kekarantinaan kesehatan;
(7) Pengelolaan data dan informasi di bidang kekarantinaan Kesehatan;
(8) Pelaksanaan jejaring, koordinasi, dan kerja sama di bidang kekarantinaan Kesehatan;
(9) Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang kekarantinaan Kesehatan;
(10) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kekarantinaan Kesehatan; dan
(11) Pelaksanaan urusan administrasi KKP
c. Struktur Organisasi
Gambar 1 Struktur Organisasi
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke terletak di Jl. Prajurit No. 01 Merauke Provinsi Papua, berdasarkan struktur organisasi, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke terdiri dari :
1. Kepala Kantor
2. Sub Bagian administrasi umum 3. Kelompok jabatan fungsional
Subbagian administrasi umum sebagaimana dimaksud mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, pengelolaan keuangan dan barang milik negara, urusan kepegawaian, organisasi dan tatalaksana, dan hubungan masyarakat, pengelolaan data dan informasi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan, kearsipan, persuratan, dan kerumahtanggaan. Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi KKP Merauke, maka dibentuk Wilker KKP Merauke yang telah ditetapkan
oleh Menteri Kesehatan. Wilker KKP merupakan unit kerja fungsional yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala KKP. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas memberikan pelayanan fungsional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi KKP sesuai dengan bidang keahlian dan ketrampilan. Dalam pelaksanaan tugas ditetapkan koordinator pelaksana fungsi pelayanan fungsional yang mempunyai tugas mengkoordinasikan dan mengelola kegiatan pelayanan fungsional seuai bidang dan tugas masing-masing, penugasan pejabat fungsional ditetapkan oleh pimpinan unit organisasi sesuai bidang keahlian dan ketrampilan.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke memiliki 5 wilayah kerja yang terletak di 4 (empat) kabupaten :
a. Wilker Pelabuhan Laut Agats/Asmat
Wilker Pelabuhan Laut Agats terletak di Kabupaten Asmat, Wilker Pelabuhan Laut Agats dapat ditempuh melalui jalur udara dengan waktu tempuh 1 jam atau jalur perjalanan laut selama ±48 jam. Sumber Daya Manusia sebanyak 2 (dua) Orang yang terdiri dari koordinator wilayah dengan latar belakang pendidikan D3 Kesehatan Lingkungan dan 1 (satu) orang tenaga honorer dengan latar belakang pendidikan SMA (petugas kebersihan)
Gambar 2 Kantor Wilker Pelabuhan Laut Agats b. Wilker Pelabuhan laut Bade
Wilker Pelabuhan Laut Bade terletak di Kabupaten Mappi, Wilker Pelabuhan
Laut Bade dapat ditempuh melalui jalur penerbangan dengan waktu tempuh 45 menit atau melalui jalur darat selama 6 jam dan dilanjutkan dengan menggunakan speedboat selama 4 jam. Sumber Daya Manusia di Pelabuhan Laut Bade sebanyak 2 (dua) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang koordinator wilayah kerja dengan latar belakang pendidikan Entomolog dan dibantu 1 (satu) orang tenaga honorer dengan latar belakang pendidikan SMA (petugas kebersihan)
Gambar 3 Kantor Kesehatan Pelabuhan Laut Bade c. Wilker Pelabuhan Laut Wanam
Wilker Pelabuhan Laut Wanam terletak di Kabupaten Merauke, Wilker Pelabuhan Laut Wanam dapat ditempuh melalui jalur penerbangan dengan waktu tempuh 45 menit atau melalui jalur laut dengan waktu tempuh 36 jam.
Sumber Daya Manusia di Pelabuhan Laut Wanam 1 (satu) orang ang koordinator wilayah kerja dengan latar belakang pendidikan perawat
Gambar 4 Pelabuhan Laut Wanam
d. Wilker Pos Lintas Batas Darat Sota (PLBD)
Wilker Pos Lintas Batas Darat Negara (PLBDN) Sota terletak di Kabupaten Merauke, Pos Lintas Batas Darat Negara (PLBDN) Sota dapat ditempuh melalui
jalur darat dengan waktu tempuh 1,5 jam (80 km). Sumber Daya Manusia di Pos Lintas Batas Darat Sota (PLBD) 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang koordinator wilayah kerja dengan latar belakang pendidikan dokter, 1 (satu) orang Sanitarian dan dibantu 1 orang tenaga honorer dengan latar belakang pendidikan SMA (petugas keamanan)
Gambar 5 Kantor Wilker PLBDN Sota
e. Wilker Pos Lintas Batas Darat Mindiptana
Wilker Pos Lintas Batas Darat Mindiptana berada di Kabupaten Boven Digoel Distrik Kombut (pemekaran dari Distrik Mindiptana), dapat ditempuh melalui jalur penerbangan dengan waktu tempuh 45 menit atau melalui jalur darat selama 10-11 jam. Perjalanan darat dari Kabupaten Merauke melewati Kabupaten Boven Digoel dengan jarak tempuh sekitar 475 km dalam waktu 8 Jam, kemudian dilanjutkan ke Distrik Mindiptana dengan jarak tempuh 110 km dalam waktu 2,5 jam. Dari Distrik Mindiptana menuju Distrik Kombut jaraknya 11 km dengan waktu tempuh 30 menit jika akses jalan bagus, tetapi jika hujan dan jalan rusak maka waktu tempuh bisa sampai 3 jam. Sumber
Daya Manusia di Pos Lintas Batas Darat Mindiptana 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang koordinator wilayah kerja dengan latar belakang pendidikan sanitarian dan dibantu 2 (dua) orang tenaga honorer dengan latar belakang pendidikan SMA sebagai petugas kebersihan dan pramubakti.
Gambar 6 wilker PLBD Mindiptana Distrik Kombut
f. Pos Pelabuhan Laut Merauke
Pelabuhan Laut Merauke terletak di Kabupaten Merauke yang dapat ditempuh melalui jalur darat selama ± 10 menit. Setiap hari petugas dari induk dijadwalkan melakukan pengawasan di Pelabuhan laut Merauke
Gambar 7 Pos Pelabuhan Laut Merauke g. Pos Bandar Udara Mopah
Bandar Udara Kelas I Mopah merupakan bandara kelas I yang menghubungkan Kabupaten Merauke dengan kota-kota lain di Indonesia, terdapat 3 Maskapai pernerbangan Nasional yang beroperasi di Bandara
Mopah yaitu : maskapai penerbangan Garuda Air Lines, Lion Air Lines, dan Batik Air yang menggunakan Pesawat Boing 373-800NG, disamping itu juga terdapat Maskapai Susi Air dengan pesawat sejenis Twin otter/Caravan dan Pesawat Hercules milik TNI yang mengangkut bahan keperluan TNI dan mengangkut porsonil militer lainnya. Setiap hari petugas dari kantor induk dijadwalkan bertugas di Bandara Mopah.
Gambar 8 Pos Bandar Udara Mopah
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
A.
Visi dan MisiDalam rangka mencapai terwujudnya Visi Presiden yakni: “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong”, maka telah ditetapkan 9 (sembilan) Misi Presiden 2020-2024, yakni:
Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia, Penguatan Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya Saing, Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan, Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan, Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa, Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya, Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga, Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya dan Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan.
Guna mendukung peningkatan kualitas manusia Indonesia, termasuk penguatan struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing, Kementerian Kesehatan telah menjabarkan Misi Presiden Tahun 2020-2024, melalui Menurunkan angka kematian ibu dan bayi, Menurunkan angka stunting pada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke sebagai unit pelaksana teknis dibawah Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian penyakit mendukung pelaksanaan penjabaran visi misi presiden yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
B.
TujuanGuna mencapai tujuan Kementerian Kesehatan khususnya Ditjen pencegahan dan Pengendalian penyakit dalam peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit dan pengelolaan kedaruratan kesehatan masyarakat, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke Memiliki tujuan strategis yaitu Meningkatnya Pelayanan Kekarantinaan di Pintu Masuk Negara dan wilayah. Tujuan tersebut akan tercapai melalui pelaksanaan kegiatan :
1. Meningkatnya Pelayanan Kekarantinaan di Pintu Masuk Negara dan Wilayah
2. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
C.
SASARAN STRATEGISDalam mencapai tujuan Strategis KKP Kelas III Merauke ditetapkan sasaran strategis, yaitu meningkatnya faktor rIsiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan sebesar 100% pada tahun 2024 dengan indikator :
1. Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan : 413.614 sampai akhir tahun 2024 2. Persentase faktor risiko penyakit yang dikendalikan pada pada orang,
alat angkut, barang dan lingkungan : 100 % sampai akhir tahun 2024 3. Indeks Pengendalian Faktor Risiko di pintu masuk negara 100 % sampai
akhir tahun 2024
4. Nilai kinerja anggaran : 100 sampai akhir tahun 2024
5. Nilai indikator kinerja pelaksanaan anggaran : 100 sampai akhir tahun 2024
6. Kinerja implementasi WBK satker : 85 sampai akhir tahun 2024
7. Persentase peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL 80 % sampai akhir tahun 2024
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN KERANGKA REGULASI
A. Arah Kebijakan
Arah kebijakan dan strategi kegiatan KKP Kelas III Merauke.adalah mendukung kebijakan dan strategi Ditjen P2P dan Kementerian Kesehatan yang didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi ditetapkan arah kebijakan KKP Kelas III Merauke sebagai berikut :
1. Penguatan deteksi dini dan respon terhadap penyakit dan faktor risiko
Dengan meningkatnya perkembangan tekonologi alat angkut sehingga membuat jarak antar negara seolah semakin dekat dan mobilisasi orang dan barang semakin cepat melebihi masa inkubasi penyakit menular. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap risiko penularan penyakit secara global. Untuk mengantisipasi masuk keluarnya ancaman penyakit secara global di pintu masuk maka Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke perlu meningkatkan kinerja kekarantinaan dan surveilans epidemiologi. Salah satu upaya perlu dilakukan adalah meningkatkan penguatan deteksi dini dan respon terhadap penyakit dan faktor risiko di pintu masuk negara.
2. Penguatan akuntabilitas dalam upaya mewujudkan reformasi birokrasi
Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Target yang ingin dicapai melalui program ini adalah:
• Meningkatnya kinerja instansi pemerintah
• Meningkatnya akuntabilitas instansi pemerintah.
Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini digunakan indikator-indikator:
a. Keterlibatan Pimpinan
Dalam penyelenggaraan sistem akuntabilitas kinerja, salah satu komponen yang termasuk di dalamnya adalah dokumen perencanaan strategis unit kerja tersebut. Dokumen ini menyajikan arah pengembangan yang diinginkan dengan
memperhatikan kondisi unit kerja saat ini termasuk sumber daya yang dimiliki, strategi pencapaian, serta ukuran keberhasilan. Agar penjabaran dokumen perencanaan strategis ini dapat terlaksana dengan baik dibutuhkan keterlibatan pimpinan instansi. Beberapa hal yang harus dilakukan oleh pimpinan instansi, sebagai berikut:
1. Unit kerja telah melibatkan pimpinan secara langsung pada saat penyusunan perencanaan;
2. Unit kerja telah melibatkan secara langsung pimpinan saat penyusunan penetapan kinerja; dan
3. Pimpinan telah memantau pencapaian kinerja secara berkala.
b. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja
Pengelolaan akuntabilitas kinerja terdiri dari pengelolaan data kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja. Untuk mengukur pencapaian program ini digunakan indikator dibawah ini:
1. Unit kerja telah memiliki dokumen perencanaan;
2. Dokumen perencanaan telah berorientasi hasil;
3. Indikator kinerja telah memiliki kriteria Specific, Measurable, Acheivable, Relevant and Time bound (SMART);
4. Unit kerja telah menyusun laporan kinerja tepat waktu;
5. Pelaporan kinerja telah memberikan informasi tentang kinerja; dan 6. Unit kerja telah berupaya meningkatkan kapasitas SDM yang
menangangi akuntabilitas kinerja.
7. Unit kerja telah membangun sistem informasi kinerja.
8. Unit kerja telah memiliki ukuran kinerja sampai ke individu.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke berupaya meningkatkan kinerja implementasi Wilayah Bebas Korupsi (WBK) agar terwujud Wilayah Bebas Korupsi di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke, pelayanan yang diberikan dapat menunjang terwujudnya reformasi birokrasi, pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara yang akrual.
3. Penguatan kapasitas dan pengembangan Sumber Daya manusia
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke berupaya meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia yang ada di KKP Merauke melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, pembinaan, pengawasan, dan pemantauan agar SDM yang ada
memiliki wawasan, keahlian, etika dan moral yang tinggi. Dalam rangka memenuhi standar kompetensi jabatan dan pengembangan karir, ASN dapat dicapai melalui pendidikan formal berupa tugas belajar.
4. Penguatan sinergisme, kolaborasi dan integrasi program
Pelaksanaan kegiatan tugas dan fungsi KKP Merauke di wilayah kerja tidak terlepas dari peran serta lintas program dan lintas sektor sehingga untuk memastikan efektifitas pelaksanaan kegiatan perlu dibangun sinergitas, kolaborasi dan integrasi program
B.
StrategiSeperti yang telah ditetapkan di Bab sebelumnya, bahwa KKP Kelas III Merauke telah menetapkan tujuan strategis yang mendukung strategi program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2020 - 2024 serta mengacu pada strategi Kementerian Kesehatan yang kemudian dijabarkan melalui strategi aksi kegiatan sebagai berikut:
1. Perluasan cakupan deteksi dini penyakit dan faktor risiko 2. Peningkatan respon kejadian penyakit dan faktor risiko
3. Peningkatan inovasi dalam deteksi dini dan respon penyakit dan faktor risiko 4. Peningkatan komunikasi dan advokasi
5. Penguatan akuntabiitas dan integritas
6. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia 7. Kerjasama lintas sektor dan program
C.
Kerangka regulasiDalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke berkewajiban menyediakan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat/pengguna jasa. Dalam menjalankan peran pemerintah ini tentunya membutuhkan dukungan regulasi yang menjadi landasan dan dasar hukum sehingga tidak salah arah dan mempunyai aspek perlindungan yang kuat.
Disamping peraturan perundang-undangan yang disusun oleh pusat juga diperlukan peraturan dalam bentuk Standar Operating Procedur (SOP) yang dibuat oleh
satuan Kerja. Dukungan regulasi yang baik akan menjamin standar dan mutu dalam pelayanan.
Saat ini sudah tersedia regulasi, antara lain :
1. UU No. 6 tahun 2018, tentang Kekarantinaan Kesehatan 2. UU No.4 tahun 1984, tentang Wabah.
3. UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
4. UU No 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji;
5. PP No. 66 tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
6. Kepmenkes RI No. 1098/Menkes/SK/IX/2003 tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran
7. Kepmenkes No. 942/Menkes/SK/VII/2003 tentang Pedoman Persyaratan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan
8. Kepmenkes RI No. 1405/ Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri
9. Kepmenkes RI No. 1350/Menkes/SK/XII/2001 tentang Pengelolaan Pestisida 10. Permenkes RI No. 40 tahun 2015 tentang Sertifikat Sanitasi Kapal
11. Permenkes RI No. 456/Menkes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air
12. Permenkes RI No. 1096/ Menkes/Per/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga 13. Permenkes RI No 44/ Menkes/PER/VIII/2014 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan
dan Bandar Udara Sehat
14. Permenkes RI No. 50 tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkun 15. Permenkes RI Nomor 949/MENKES/SK/VIII/2004 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem KewaspadaanDini Kejadian Luar Biasa (KLB).
16. Permenkes No. 356/ Menkes/PER/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan sebagaimana telah diubah dengan Permenkes No.
2348/ Menkes/PER/IX/2011
17. Permenkes No 15 tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji;
18. Permenkes No 12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi;
19. Permenkes No 23 tahun 2018 tentang Pelayanan dan Penerbitan Sertifikat Vaksinasi Internasional.
20. Pedoman Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons oleh Departemen Kesehatan RI tahun 2009.
21. International Health Regulation(IHR) 2005.
Dalam rangka mendukung tercapainya sasaran strategis Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke membuat Standar Operating Procedur (SOP) yang terdiri dari :
1.
SOP Pengawasan orang, barang dan alat angkut2.
SOP Pengendalian Faktor risiko pada orang, barang dan alat angkuy3.
SOP Penerbitan COP4.
SOP Penerbitan SSCEC5.
SOP Penerbitan P3K6.
SOP Penerbitan PHQC7.
SOP Penerbitan Health Book8.
SOP Penerbitan suat Laik Terbang9.
SOP Penerbitan surat ijin angkut orang sakit10.
SOP Vaksinasi11.
SOP Penerbitan ICV12.
SOP Layanan rujukan13.
SOP penerbitan Ijin Angkut Jenazah14.
SOP pengawasan Lalu Lintas Pelintas Batas15.
SOP Pengendalian vektor16.
SOP Pemeriksaan Tempat Pengolahan Makanan (TPM)BAB IV
TARGET KINERJA DAN KEGIATAN
Memperhatikan Rencana Aksi Program Direktorat Pencegahan dan Pengendalan Penyakit tahun 2020-2024, Tujuan, Arah Kebijakan, Strategi dan Sasaran Strategis sebagaimana diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, maka target kinerja dan kerangka pendanaan program dan kegiatan KKP Kelas III Merauke 2020-2024.
A. Target Kinerja
Target kinerja merupakan penilaian dari pencapaian program yang diukur secara berkala dan dievaluasi pada akhir tahun 2024. Sasaran kinerja dihitung secara kumulatif selama lima tahun dan berakhir pada tahun 2024.
Tabel 4.1
Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan Indikator Sasaran Strategis RAK KKP Kelas III Merauke 2020-2024
2021 2021
4 Nilai kinerja anggaran 83 3.263.010.000
Subbagian Administrasi Umum
5 Nilai indikator kinerja
pelaksanaan anggaran 93 4.185.762.000 Subbagian Administrasi Umum
7 Persentase Peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL
80% 184.822.000
Subbagian Administrasi Umum, Substansi PKSE, Substansi PRL
dan KLW 12.022.848.000
Subbagian Administrasi Umum, Substansi PKSE, Substansi PRL
dan KLW
JUMLAH 2
3 Substansi PKSE, Substansi PRL
dan KLW Meningkatnya dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit
6 Kinerja implementasi WBK
satker 75
Substansi PKSE, Substansi PRL dan KLW
Indeks Pengendalian Faktor
Risiko di pintu masuk 90% 620.251.000
Substansi PKSE, Substansi PRL dan KLW
Persentase faktor risiko penyakit dipintu masuk yang dikendalikan pada orang,
95% 915.894.000
PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN Meningkatnya pelayanan
kekarantinaan di pintu masuk negara dan wilayah
1 Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, Barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan
324800
SASARAN NO INDIKATOR TARGET ALOKASI
2.776.170.000
76.939.000
2022 2022
4 Nilai kinerja anggaran 85 8.644.470.000
Subbagian Administrasi Umum
5 Nilai indikator kinerja
pelaksanaan anggaran 93 241.682.000 Subbagian Administrasi Umum
7 Persentase Peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL
80% 588.614.000
Subbagian Administrasi Umum, Substansi PKSE, Substansi PRL
dan KLW 13.948.363.000
96.894.000
Subbagian Administrasi Umum, Substansi PKSE, Substansi PRL
dan KLW
JUMLAH 2
3 Substansi PKSE, Substansi PRL
dan KLW Meningkatnya dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit
6 Kinerja implementasi WBK
satker 75
Substansi PKSE, Substansi PRL dan KLW
Indeks Pengendalian Faktor
Risiko di pintu masuk 95% 1.025.412.000
Substansi PKSE, Substansi PRL dan KLW
Persentase faktor risiko penyakit dipintu masuk yang dikendalikan pada orang,
97%
PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN Meningkatnya pelayanan
kekarantinaan di pintu masuk negara dan wilayah
1 Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, Barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan
345500
SASARAN NO INDIKATOR TARGET ALOKASI
3.235.333.000
115.958.000
2023 2023
4 Nilai kinerja anggaran 87 8.644.470.000
Subbagian Administrasi Umum
5 Nilai indikator kinerja
pelaksanaan anggaran 95 265.850.200 Subbagian Administrasi Umum
7 Persentase Peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL
80% 647.475.400
Subbagian Administrasi Umum, Substansi PKSE, Substansi PRL
dan KLW 14.478.752.300
106.583.400
Subbagian Administrasi Umum, Substansi PKSE, Substansi PRL
dan KLW
JUMLAH 2
3 Substansi PKSE, Substansi PRL
dan KLW Meningkatnya dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit
6 Kinerja implementasi WBK
satker 75
Substansi PKSE, Substansi PRL dan KLW
Indeks Pengendalian Faktor
Risiko di pintu masuk 97%
Substansi PKSE, Substansi PRL dan KLW
Persentase faktor risiko penyakit dipintu masuk yang dikendalikan pada orang,
99%
PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN Meningkatnya pelayanan
kekarantinaan di pintu masuk negara dan wilayah
1 Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, Barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan
384656
SASARAN NO INDIKATOR TARGET ALOKASI
3.558.866.300
127.553.800
1.127.953.200
A. Kegiatan
Dalam rangka menjamin tercapainya Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan Indikator Sasaran Strategis, maka ditetapkan Sasaran Program, Indikator Kinerja Program, Sasaran Kegiatan, dan Indikator Kinerja Kegiatan Rencana Aksi kegiatan 2020-2024. Sasaran Kantor Kesesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke adalah Meningkatnya faktor rIsiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan, Untuk mencapai sasaran hasil, maka kegiatan yang akan dilakukan adalah:
1. Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan
Kegiatan yang dilakukan :
a.
Pengawasan penumpang yang datang dan berangkatb.
Pengawasan ABK/Kru yang datang dan berangkatc.
Pengawasan pelintas batas yang masuk dan keluar di Pos Lintas Batas Darat Negarad.
Deteksi dini penyakit TB, HIV dan malariae.
Pengawasan terhadap alat angkut yang tiba dan berangkat2024 2024
4 Nilai kinerja anggaran 90 9.508.917.000
Subbagian Administrasi Umum
5 Nilai indikator kinerja
pelaksanaan anggaran 95 292.435.220 Subbagian Administrasi Umum
7 Persentase Peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL
80% 712.222.940
Subbagian Administrasi Umum, Substansi PKSE, Substansi PRL
dan KLW 15.925.467.950
117.241.740
Subbagian Administrasi Umum, Substansi PKSE, Substansi PRL
dan KLW
JUMLAH 2
3 1.240.748.520 Substansi PKSE, Substansi PRL
dan KLW Meningkatnya dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit
6 Kinerja implementasi WBK
satker 75
Substansi PKSE, Substansi PRL dan KLW
Indeks Pengendalian Faktor Risiko di pintu masuk 99%
3.914.752.930
Substansi PKSE, Substansi PRL dan KLW
Persentase faktor risiko penyakit dipintu masuk yang dikendalikan pada orang,
100%
PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN Meningkatnya pelayanan
kekarantinaan di pintu masuk negara dan wilayah
1 Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, Barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan
413614
SASARAN NO INDIKATOR TARGET ALOKASI
139.149.600
f.
Pengawasan lingkungang.
Pengawasan barang (jenazah, barang bawaan penumpang dan sampel laboratorium)2. Persentase faktor risiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan Lingkungan
Kegiatan yang dilakukan :
a. Tindakan isolasi/karantina pelaku perjalanan
b. Tindakan desinfeksi pada alat angkut,orang dan barang c. Tindakan Penundaan Keberangkatan Pada Pelaku Perjalanan d. Pemeriksaan sanitasi lingkungan
e. Pemeriksaan TPM
3. Indeks Pengendalian Faktor Risiko di pintu masuk negara Terdiri dari :
a.
Kelengkapan data surveilansb.
Jumlah sinyal SKD KLB dan Bencana yang direspon kurang dari 24 jamc.
Penyusunan rencana kontijensid.
Indeks pinjal ≤ 1e.
HI perimeter = 0f.
Tidak ditemukan larva anophelesg.
Kepadatan kecoa rendahh.
Kepadatan lalat <2i.
TTU memenuhi syaratj.
TPM Layak hygienek.
Kualitas air bersih memenuhi syarat 4. Nilai kinerja anggaranNilai kinerja anggaran merupakan capaian keluaran kegiatan diukur dari realisasi Volume Keluaran (RVK) dan realisasi volume keluaran kegiatan (RIKK) dengan menggunakan formula rata geometric
5. Nilai indikator kinerja pelaksanaan anggaran
IKPA adalah indikator yang penetapannya oleh Kementerian Keuangan selaku BUN untuk mengukur kualitas kinerja pelaksanaan anggaran belanja Kementerian Negara/Lembaga dari sisi kesesuaian terhadap perencanaan, efektivitas pelaksanaan anggaran, efisiensi pelaksanaan anggaran, dan kepatuhan terhadap regulasi
Rumus/Cara perhitungan
Tabel 4.2 Indikator IKPA serta Persentase bobotnya
No Indikator/Unsur Penilaian % Bobot % Pengaruh pada IKU PKPA
1 Revisi DIPA 5,00% 2,00%
2 Deviasi Halaman III DIPA 5,00% 2,00%
3 Pagu minus 5,00% 2,00%
4 Data kontrak 15,00% 6,00%
5 Pengelolaan UP dan TUP 8,00% 3,20%
6 LPJ Bendahara 5,00% 2,00%
7 Dispensasi SPM 5,00% 2,00%
8 Penyerapan anggaran 15,00% 6,00%
9 Penyelesaian tagihan 12,00% 4,80%
10 Konfirmasi capaian output 10,00% 4,00%
11 Retur SP2D 5,00% 2,00%
12 Perencanaan kas 5,00% 2,00%
13 Kesalahan SPM 5,00% 2,00%
Jumlah 100,00% 40,00%
6. Kinerja Implementasi WBK Satker Kegiatan yang dilakukan :
Perolehan nilai implementasi menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke melalui penilaian mandiri (self Assesment) yang dilakukan oleh Satuan Kerja dengan menggunakan Lembar Kerja Evaluasi (LKE) Zona Integritas menuju WBK/WBBM yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang
berlaku dan kemudian dilakukan evaluasi oleh Unit Pembina Sekretariat Direktorat Jenderal P2P
7. Peningkatan kapasitas SDM Pengelolaan Barang /Jasa
Pengembangan kompetensi bagi ASN yang dilakukan paling sedikit 20 (dua puluh) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun dan dapat dilakukan pada tingkat instansi dan nasional.
B. Kerangka Pendanaan
Guna memenuhi kebutuhan pendanaan secara keseluruhan untuk mencapai target Sasaran Kegiatan sebagaimana tersebut diatas dapat bersumber dari APBN baik yang bersumber dari Rupiah Murni, Pendapatan Nasional Bukan Pajak (PNBP), Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (PHLN), serta sumber/skema lainnya seperti Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan Corporate Social Responsibility (CSR).
Tabel 4.3 Target kegiatan dan alokasi anggaran tahun 2020-2024
2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
2
3
4 Nilai kinerja anggaran 80 83 85 87 90 8.671.006.000 3.263.010.000 8.644.470.000 8.644.470.000 9.508.917.000
5 Nilai indikator kinerja
pelaksanaan anggaran 80 93 93 95 95 134.058.000 4.185.762.000 241.682.000 265.850.200 292.435.220
7 Persentase Peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL
45% 80% 80% 80% 80% 277.919.000 184.822.000 588.614.000 647.475.400 712.222.940
12.182.878.000
12.022.848.000 13.948.363.000 14.478.752.300 15.925.467.950 106.583.400
117.241.740
JUMLAH
75 75 75 386.059.000 76.939.000 96.894.000 421.068.000
620.251.000 1.025.412.000 1.127.953.200 1.240.748.520 115.958.000
127.553.800 139.149.600
Indeks Pengendalian Faktor
Risiko di pintu masuk 85% 90% 95% 97% 99%
3.914.752.930
Persentase faktor risiko penyakit dipintu masuk yang dikendalikan pada orang,
90% 95% 97% 99% 100% 613.840.000 915.894.000
384656 413614 1.678.928.000 2.776.170.000 3.235.333.000 3.558.866.300 1 Jumlah pemeriksaan orang,
alat angkut, Barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan
297332 324800 345500
6 Kinerja implementasi WBK satker
70 75
NO INDIKATOR TARGET ALOKASI
BAB IV P E N U T U P
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) KKP Kelas III Merauke (Revisi ke-2) Tahun 2020-2024 ini disusun untuk menjadi acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian upaya KKP Kelas III Merauke dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Dengan demikian, Bidang/ seksi di KKP Kelas III mempunyai target kinerja yang telah disusun dan akan dievaluasi pada pertengahan periode (2022) dan akhir periode 5 tahun (2024) sesuai ketentuan yang berlaku.
Penyusunan dokumen ini melibatkan semua substansi dan bagian di KKP Kelas III Merauke. Oleh karena itu kepada semua pihak yang telah berkontribusi disampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Diharapkan melalui penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Revisi ke-2 KKP Kelas III Merauke, upaya dukungan manajemen memberikan kontribusi yang bermakna dalam Pencegahan dan Pengendalian Penyakit khususnya dan umumnya pembangunan kesehatan untuk menurunkan angka kematian, kesakitan dan kecacatan akibat penyakit serta pencapaian sasaran program berdasarkan komitmen nasional dan internasional.
Apabila di kemudian hari diperlukan adanya perubahan pada dokumen ini, maka akan dilakukan penyempurnaan sebagaimana mestinya.
PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN
2020 2021 2022 2023 2024
2
3
4 Nilai kinerja anggaran 80 83 85 87 90 Subbagian Administrasi
Umum 5 Nilai indikator kinerja
pelaksanaan anggaran 80 93 93 95 95 Subbagian Administrasi
Umum
7 Persentase Peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL
45% 80% 80% 80% 80%
Subbagian Administrasi Umum, Substansi PKSE, Substansi PRL dan KLW PENANGGUNGJAWAB
KEGIATAN Substansi PKSE, Substansi PRL dan KLW
Substansi PKSE, Substansi PRL dan KLW
Substansi PKSE, Substansi PRL dan KLW
Subbagian Administrasi Umum, Substansi PKSE, Substansi PRL dan KLW
75 75 75 75
6 Kinerja implementasi WBK
satker 70
Indeks Pengendalian Faktor
Risiko di pintu masuk 85% 90% 95%
95%
97% 99%
97% 99% 100%
Persentase faktor risiko penyakit dipintu masuk yang dikendalikan pada orang,
90%
1 Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, Barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan
297332 324800 345500 384656 413614
NO INDIKATOR TARGET
MATRIKS ALOKASI ANGGARAN RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) TAHUN 2020-2024 KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III MERAUKE