Dalam bahasa Jawa , di samping kata yang menyatakan perbuatan seperti
l ungg uh
duduk ,tang i
bangkit , danl unga
pergi ada unsur kosa kata lain yang memberikan gambaran lebih lan j ut mengenai pe rbuatan tersebut . Perbuatan duduk , bangk i t , atau pergi diluki skan dengan rangkaian bunyi yang dapat membangki tkan gambaran dalam angan-angan mengenai bagaimana perbuatan itu di laksanakan .Di s amping kata-kata peniru bunyi , dalam bahasa Jawa ada kata-kata yang membayangkan gerak atau keadaan . Dengan unsur-unsur kosa kata semacam i tu suatu tuturan men j adi lebih ekspresif dan dapat menimbulkan bayangan yang hidup dan konkret dalam angan-angan . Perbuatan duduk , bangki t , dan pergi menj adi lebih j e las tergambar apab i la disertai kata-kata yang menggambarkan ge rak per
buatan tersebut menj adi :
l ungguh s rog , tang i g regah ,
danl unga k l epa t .
Perbuatan yang dinyatakan oleh kata kerj a
ngadeg
berdiri ,m l ayu
berlari ,ngguyu
tertawa ,nang i s
menangis , dans i l a
bersila menj adi lebih j elas terbayang apab i l a dis ertai k ata-kata yang menggambarkan perbuatan te rsebut men j adi :
ngadeg nya t , m l ay u b raba t , ngguy u ngg l eges , nang i s ngg r i yeng ,
dans i l a nggedhepes .
Kata ker j a yang diikuti oleh kata-kata yang menggambarkan gerak i tu , meskipun tidak banyak , kita j umpai j uga dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indones i a kita j umpai rangkaian kata
t e r t awa te rbahak-bahak , l a r i t e rb i r i t
b i r i t , b e rj a l an te rhuyung-h uyung ,
danmenang i s tersedu-sed u .
Dalam bahasa Sunda kata-kata yang menggambarkan gerak itu mendahului kata kerj anya sehingga disebut kecap anteuran .Dalam bahasa Jawa sebenarnya bukan hanya kata ker j a s a j a yang diikuti oleh unsur kosa kata seperti itu. Kata-kata keadaan seperti
sep i
sepi ,padhang
terang ,res i k
bersih ,ay u
cantik , danl emu
gemuk sering pula diikuti oleh kata yang menggambarkan si fat atau keadaan tersebut men j adi :sep i mamr i ng , padhang nj i ngg l ang , res i k gumr i n i ng , ayu th i n i k- th i n i k ,
danl emu g i nak- g i n u k .
Bahkan kita j umpai unsur kosa kata serupa itu dalam rangkaiannya dengan b i langan sepertis ewe n g i mbe t h e t h e t
semalam suntuk ,sed i na l aya
sehari penuh , dans i j i ndh i l
hanya satu ,l o ra se l o
hanya dua , tidak lebih .Unsur-unsur kosa kata yang emoti f-ekspre s i f di atas mengikuti kata-kata lain atau terikat pada kata-kata l ain . Unsur
s rog
se lalu mengikuti katal ungguh , g regah
mengikuti katatan g i ,
dank l epat
mengikuti katal unga .
Satu kata kerj a atau k ata si fat k adang-kadang memi l iki lebih dari satu kata emoti fexpresi f . Kata
l unga
dapat diikuti olehk l epat
ataub l as , nang i s ngg r i yeng
Amran Halim , Loi s Carrington and S . A . Wurm, eds Papers from the Thi rd Internat ional Conference on Austronesian Linguistics , vol . 4 : Thematic variati on , 399-406 . Paci fi c Linguistics , C-7 7 , 1983 .
© Soedj arwo 399
Soedjarwo . "unsur emotif-ekspresif dalam kosa kata bahasa Jawa". In Halim, A., Carrington, L. and Wurm, S.A. editors, Papers from the Third International Conference on Austronesian Linguistics, Vol. 4: Thematic variation.
C-77:399-406. Pacific Linguistics, The Australian National University, 1983. DOI:10.15144/PL-C77.399
©1983 Pacific Linguistics and/or the author(s). Online edition licensed 2015 CC BY-SA 4.0, with permission of PL. A sealang.net/CRCL initiative.
atau
nang i s m i ngseg-mi ngseg
ataunang i s ngg l o l o , ngguyu ngg l eges
ataungguyu cekakakan ,. sep i mam r i ng
atausep i nyenyet , ayu th i n i k- th i n i k
atauayu mob l ong
mob l ong .
Demikianlah gambaran mengenai gerak atau keadaan dari kata kerj a at au kata si fa1; itu dapat bermacam-macam .Unsur kosa k ata emoti f-ekspresif ada yang kemudian berdiri sendiri . Unsur
g regah
yang mengikutit a n g i
dapat tumbuh menj adi kata kerj a tersendiri , yaitug umregah ,
yang artinya bangki t , yang tentu s a j a dengan makna yang lebih emotifekspres i f daripada
tang i .
Katamenga
sering diikutib l ak
menj adimenga b l ak .
Unsur
b l ak
ini kemudian tumbuh menj adi kata kerj angeb l ak
terbuka ataub l a k
b l akan
seeara terbuka at au terang-terangan . Katanggeb l as
artinya pergi dancekakakan
artinya tertawa , tetapi kedua kata itu maknyanya lebih emotifekspre s i f daripada
l unga
danngguy u .
Kata ker j a dan kata si fat seperti
kemrungs ung , mbeseng u t , mb rengengeng , ndheprok , gemb robyos , men theng-men theng ,
danng l okro
memang berdiri sendiri tidak terl_kat kepada kata kerj a atau kata keadaan .Kemrungsung
menggambarkan perasaan yang tidak tenang dan terburu-buru ,mbeseng u t
menggambarkan waj ah yang masam, merilierengut ,mb rengengeng
menggambarkan tangis yang berkepan j angan ,ndheprok
artinya duduk bersimpuh ,gemb robyos
menggambarkan keadaan gerah sehingga keringat bercucuran ,men theng-mentheng
dikatakan untuk bisul yang tengah mengeras dan panas , dann g l okro
dik atakan untuk seman gat yang mengendur .Kata--kata semacam i tu j umlahnya tidak sedikit dalam bahasa Jawa . Contoh lai n , misalnya ,
n
jrebabah , kemr i c i k , k l ewa- k l ewa , k l ecam- k l ecem , cekakakan , bed i gasan ,
danyabyaba n .
Di samping itu, masih ada lagi kata-kata yang menggambarkan bunyi , gerak , dan keadactn , yang didahului oleh partikel pengantar
mak [ ma?
] danpa t i ng [ pa t i l)
].
Partikel
nBk
mengantar kata-kata peniru bunyi atau yang membayangkan gerak _ Mi salnya ,mak do r , mak gedebug , mak
jegag i ng , mak
jran th a l .
Partikel pengantar
pa t i ng
diikuti oleh peniru bunyi , gambaran tentang gerak atau keadaan j uga , hanya bunyi gerak dan keadaan yang digambarkan itu banyak dar:. bermacam-macam, contohnya :pa t i ng c r uwet , pat i ng g l odag , pa t i n g b i l u l ung , pa t i ng s l i we r ,
dan sebagainya .Jadi , ada lima macam unsur kosa kata yang emoti f-ekspresif dalam bahasa Jawa . PeI'tarM ialah k ata-kata yang mengikuti kata-kata yang menyatakan per
buatan , kedua kata-kata yang mengikuti dan menj e laskan kata si fat at au kata keadaan , ketiga kata-kata emoti f-ekspresif yang berdiri sendiri yang berupa kata kerj c, atau kata s i fat , keempat kata-kata yang didahului partikel pengantar
mak ,
dan k e l ima kata-kata yang didahului partikelpa t i ng .
UnSUI' kosa kata emoti f-ekspresif yang mengikuti dan men j elaskan kata-kata yang menya takan perbuatan ada yang hanya terdiri dari satu suku kata s aj a , mi salnya,
teka dog , l ungguh s rog , ngadeg nya t , ma t i pe t , murub bya r , l unga p r un g , i l a n g l ap , ml ebu b l en g , t u ru l es ,
danmenga b l ak .
Ada yang terdiri dari dua suku k ata , mis alnya ,m l ebu b l ede n g , l un ga k l epa t , m l ay u b rab a t , ngguyu ngg l eges , nang i s ngg r i yeng , tang i g regah , ngombe g l enggeng , udan nggre
jeh , n
joge t ml e te r ,
dans i ndhen n g g l enggeng .
Yang terdiri dari tiga suku kata , misalnya ,s i l a nggedhepes , mu
ji n d remi m i l .
Kata-kata emoti f-ekspresif yang mengikuti kata ker j a itu banyak pula yang berupa ula,ngan , baik tanpa maupun dengan varias i vikal , contohnya :
nang i s
m i ngseg-m i ngse g , man gan te l ap- te l e p , adus gebyar- geby u r , pupuran medhok-medhok ,
m l aku th i rn i k- t h i m i k ,
danngguyu l a kak- l akak.
Kata-kata emoti f- ekspres i f yang mengikuti dan men j elaskan k ata si fat at au keadaan ada yang terdiri dari dua suku kata , misalnya ,
sep i mamr i ng , padhang nj i ngg l an g , peteng ndhedh e t , adhem n j eku t , pa i t ngetheg , te l es k l ebes , abang mb ranan g , c i l i k mren g i I ,
danl emu mb l eneg .
Ada j uga yang terdiri atas tiga suku kata , misalnya ,ga r i ng mek i ngk i ng , res i k g umr i n i ng ,
danpanas s ume l et .
Kata-kata emoti f-ekspres i f yang mengikuti kata keadaan ada j uga yang ber
bentuk ulangan , misalnya ,
ayu th i n i k- th i n i k , endhek i pe l - i pe l , i j o royo- royo , l emu g i nak- g i n u k , omba ngob l ah-ob l ah , esuk u th un g - u t h ung ,
dankebak men cep
mencep .
Kata-kata emoti f-ekspre s i f yang berdiri sendiri yang berupa kata kerj a atau kata si fat mempunyai keragaman bentuk yang hampir sarna dengan kata kerj a dan kata s i fat . Unsur kos a kata tersebut dapat k ita beda-bedakan men j adi beberapa macarn yaitu yang berawalan sengau , yang mendapat s i sipan
- um- ,
yang berupa bentuk ulan g , dan yang mendapat akhiran-an .
Kata-kata emoti f-ekspresif yang berdi ri sendiri yang berawalan sengau contohnya :
mbesengu t , mb rengke l o , methothok , me tangk r i ng , mbedhedheg , mence reng , nj rebabah , mekungkung , ngececeng , ngendhanu , ny rekeke l , mrekengkong , n rece l , ng remb uyung ,
dannggedangk rang .
Yang mengandung si sipan
- um-
contohnya :kemranyas , kemr i c i k , s emrepe t , s emrawu t , kemrucuk , gemrobyos , semb r i b i t , kemruwe t , kemr i ye k , dumroj og , kemrungs ung , kemrumpyung , kemrub u t , kemremes , kemr i p i k ,
dankem ros a k .
Kata ke rj a dan kata si fat yang emoti f-ekspresi f banyak pula yang berupa bentuk ulang. Bentuk ulang itu dapat kita bedakan men j adi dua macam yaitu
ulangan bi asa dan ulangan dengan variasi vokal . Yang berbentuk ulangan b iasa misalnya :
t h a r i k- tha r i k , ceka t- ceka t , men theng-men t heng , men theg-men theg , moto l moto l , k i mp l ah- k i mp l ah , k I ewa- k I ewa , k remya-k remya , d a k i k-dak i k ,
danng i ng k r i k
i ng k r i k .
Ulangan dengan variasi vokal dapat kita bedakan men j adi beberapa macam , yaitu vari asi
[ a
+i , a
+e , a
+ e , a + a ,a
+u , a
+ 0 , dana
+ � J . Kemudian unsur yang diulang itu dapat be rupa s atu suku kata , dua suku kata , atau tiga suku kata .1 . Bentuk u1 ang dengan vari asi vo ka1 [a
+i ]
a . Unsur yang diulang s atu suku kata , mis alnya ;
thak- th i k nak-n i k sak-s i k dhak-dh i k
b . Unsur yang diulang dua suku kata , mis alnya :
k e l ap-ke l i p
ke thap-keth i p
g l enak-g l en i k
uwak-uw i k
moba t-mab i t
moya k-may i k
p I i rak- p l i r i k
c l i l a- c l i I i
mora t - ma r i t
mon ta ng-ma n t i ng
c . U�sur yang diulang terdiri atas tiga suku kata , misalnya :
pe th i tha-peth i th i pende l ak- pende l i k gendh u l ak-gendh u l i k sengkoyak-sengkay i k ke t h uwa l - ke t h uw i 1
2 . Bentuk u l ang dengan var i as i [a
+e J
a . Unsur yang diulang terdiri a t a s dua suku kata , misalnya :
menc l a-menc l e eg l a-eg l e p l e t ra- p l e t re l e ra- l e re
b . Unsur yang diulang terdiri atas tiga suku kata, misalnya :
pe t e t a - pe tete pececa- pecece
3 . Bentuk u l ang dengan va r i a s i [ a
+E J
a . Unsur yang diulang terdiri at as satu suku kata , misalnya :
mak-mek pak-pek mas -mes mbak-mbek
b . Unsur yang diulang terdiri at as dua suku kata , misalnya :
k l ema k- k l emek mewa k-mewek
l omah - l ameh rowak- rawek
c . Unsur yang diulang terdiri atas tiga suku kata , misalnya :
pethen tang- pe then theng cewewak-cewewek
4 . Bentuk u l ang dengan var i a s i [ a
+a]
a . Unsur yang diulang satu suku kata , misalnya :
p a t - pe t
p ras - p res
p l a k- p l ek
s a t - s e t
cak- cek
p ra k- prek
bat-bet
mak-mek
b . Unsur yang diulang terdiri atas dua suku kata , misalnya :
k l ecam- k l ecem mencap-mencep mesam-mesem k l es a t - k l eset uga t - uget k l es a r - k l eser uwag- uweg
c . Unsur yang diulang terdiri atas tiga suku kata , mi salnya :
cethethak-ce thethek gendhe l ak-gendhe l ek
5 . Bentuk u l ang dengan vari a s i [ a
+u J
a . Unsur yang diulang terdiri at as satu suku kata , misalnya :
b l as -b l us bas-bus bya r-byur s a r - s u r b l ang-b l ung
b . Unsur yang diulang terdiri atas dua suku kata , misalnya :
kompa l - kampu l nyomak- nyamuk g rotha l - gra t h u l soat- s a u t modha l -madhu l senthak- s e n t h u k
c . Unsur yang diulang terdiri atas tiga suku kata , misalnya :
gedebag-gedebug cenunak-cenunuk pecuca- pecucu
6 . Bentuk u l a n g dengan vari a s i [ a
+o J
Yang ada hanya yang unsur ulangannya terdiri atas dua suku kata , misalnya :
c l ewa- c l ewo l ena- l eno ge l a-ge l o
7 .
Bentuk u l ang dengan va ri a s i [a
+;, J
a . Unsur ulangan yang diulang terdiri at as satu suku k ata , misalnya :
s ak-sok nyah- nyoh
b . Unsur yang diulang terdiri at as dua suku kata , mi salnya :
p l orak- p l orok
g l ogak- g l ogok
s engak- s engok
petag- petog
c . Unsur yang diulang terdiri atas tiga suku kata , rnisalnya :
pe thothak- pethothok j e dhodh ag-jedhodhog
Unsur kosa kata ernoti f-ekspre s i f yang rnengandung akhiran
-an
contohnya :bed i gasan , . penc i l akan , p i c i c i l a n , byayakan , yabyaban , cek i k i ka n , cekakakan , j l a l a tan , pen d i rangan , pen tha l i tan ,
danj l egj l egan .
Peniru bunyi dan penggarnbaran gerak dengan partikel pengantar
mak
dapat kita bedakan rnen j adi peniru bunyi dan penggambaran gerak .Partikel
mak
yang diikuti kata peniru bunyi contohnya :mak dho r , mak b red , mak py u r , mak be l , ma k p l ethe g , mak j egu r , mak krompyan g , mak g robyak ,
danmak gedeb ug .
Partikel pengantar
ma k
yang diikuti kata-kata yang menggambarkan gerak rnis alnya :
mak b ro l , mak g re g , mak nye s , mak p l ong , mak j ra n th a l , mak bedhengus , ma k gedab i g , mak j egag i g , mak gandhe l ,
danmak ken t an t i n g .
Unsur kosa kata ernoti f-ekspre s i f yang didahu1ui partike1 pengantar
pa t i ng
j uga dapat dibedakan menj adi dua rnacarn , yaitu peniru bunyi dan pe1ukisan gerak . Bedanya dengan k ata-kata ekspresif yang dian tar dengan partike1
mak
ia1ah bahwapa t i ng
dengan kata-kata yang mengikutinya itu rneniru bunyi atay menggarnbarkan gerak yang banyak atay berrnacarn-macam.Kata-kata peniru bunyi yang didahu1ui oleh
pa t i ng
contohnya :pa t i ng c ruwe t , pa t i ng c l eb un g , pa t i ng g l odhag , pa t i ng j l e r i t , pa t i ng j l egu r , pa t i ng krae k , pa t i ng b rengok , pat i ng k r i yek , pa t i ng g robya k ,
danpat i ng kros a k .
Kata-kata yang rnenggambarkan gerak contohnya :
pat i ng b i l u l ung , pa t i ng s l i we r , pa t i ng k r u n te l , pa t i ng g l ebya r , pa t i ng k l epyu r ,
danpa t i ng g randhu l .
Berbeda de ngan
mak ,
partike1 pengantarpa t i ng
dapat mengantarkan kata-kata yang menggarnbarkan keadaan , mi sa1nya ,pa t i ng bes as i k , pa t i ng c ronga t , pa t i ng c romp l ong , pat i n g c ruw i l , pat i ng j engge l eg .
Adanya unsur kosa kata yang emoti f-ekspres i f da1arn bahasa Jawa ini merupa
kan ge j a1a yang menarik . Dengan unsur kat a semacam itu suatu tuturan men j adi 1ebih p1as tis .
Uh1en�eck ( 19 7 8 ) da1arn beberapa karangan te1ah membahas beberapa kata kerj a yang tidak terrnasuk kata kerj a yang pokok ( peripheral verbs ) da1arn bahasa Jawa yang :nempunyai ni1ai ekspresif-ernoti f . Sebagai unsur kosa kata , rnesk ipun ada yang s �dah tercatat da1am karnus , tetapi kata kerj a tersebut , seperti j uga kata-kata yang dibicarakan di sini , termasuk unsur tambahan atau unsur pinggiran
( periphera.l ) .
Uh1eru)eck membeda-bedakan kata ker j a tersebut menj adi tiga rnacam, yaitu kata k erj a yang berbentuk kat a u1ang , kata kerj a dengan awa1an
pat i ng [ pa t i � ] ,
dan k ata kerj a yang berawa1an
mak [ ma ? ] .
Kata kerja yang berupa kata u1ang dengan a1ternas i voka1 itu rnenurut Uh1enbeck pada urnurnnya rnenyatakan "a repea ted action combined with i rri tation or annoyance and in general a certain pathos on the part of the speakers " .
Mengenai bentuk
pa t i ng
danmak ,
Uh1enbeck ( 19 7 8 : 141) menyatakan sebagai berikut :The seman tic val ues of the two categories (i . e . the
maq
forms and the
pa t
i Q-forms) are qui te different .Combinations wi th
pa t i Q-
always i mpl y the presence of a plural subject . They si gnal that a pl urality of subjects partake in the action indicated by the rootmorpherne in di fferen t ways , in various places or in vari ous degrees of in tensi ty (141) .Mengenai bentuk
mak
selanj utnya Uhlenbeck mengatakan sebagai berikut . Maq-forms alwa ys have a strong phonaes thetic and onoma topoeic character . They indicate a sudden , unexpected occurrence of a sound, a vivid movemen t or a swiftl y executed action or process (141) .Rangkaian bunyi yang merupakan tanda dalam bahasa i tu bias a dikatakan bahwa hubungannya dengan makna yang ditandainya bersi fat arbitrer . Tidak ada
ketentuan bahwa suatu rangkaian bunyi tertentu harus menandai makna tertentu ; tidak ada hubungan tertentu antara tanda dengan yang ditandai .
Hal tersebut tidak berlaku untuk kata-kata emoti f-ekspresif dalam bahasa Jawa yang dibi carakan dalarn kertas kerj a ini . Unsur kosa kata tersebut bukan hanya menandai atau melambangkan melainkan meniru , membayangkan , melukiskan , dan menyarankan hal yang ditandai atau yang dilambangkannya . Dalam hal ini hubungan antara tanda dan yang ditandai tidak sekedar arbitrer .
Unsur kosa kata yang emoti f-ekspresif ini memberikan bagi pengungkapan ga.gasan atau pengalaman se cara plastis . gunaan unsur kos a kata ini dapat mengurangi kelugasan dan
sumbangan yang besar Di pihak lain peng
kecendekiaan tuturan . Kebutuhan akan pengungkapan yang ekspresif-evokatif atau yang ' kena ' memang sering timbul di k alangan penutur bahasa Indonesia yang berbahasa pertama bahasa Jawa. Di kalangan mereka itu sering kita dengar ucapan sebagai berikut .
S aya masih be lum s reg . Sekarang sudah
p l ong .
Mesinnya masih
thok-ce r .
Rasanya kok kurang nges .
Kata-kata emoti f-ekspres i f tersebut mempunyai berrnacarn-macarn bentuk tetapi sulit untuk diterangkan proses pembentukannya . Berbeda dengan k ata-kata yang lain , meskipun kita dapat menyebutkan adanya awalan , s i sipan , akhiran , atau perulangan , tetapi dasar katanya tidak pernah berdiri sendiri . Kita tidak dapat menguraikan makna bentuk-bentuk tersebut secara grarnatikal berdasarkan proses pembentukannya .
Kata-kata ernoti f-expre s i f yang ada pada umurnnya sulit diterj emahkan itu , memang bukan hanya merupakan bahan telaah i lmu bahasa , melainkan j uga i lmu gay a bahasa atau stilistik a .
HADIWIDJru�A , R. D . S .
DAFTAR PUSTAKA
1967 Ta ta-sastra . Yogyakarta : U . P . Indones i a . POERWADAru�INTA , W . J . S .
19 39 Baoesastra Djawa . Batavi a : J . B . Wolters .
1 9 5 3 Sarining paramasastra Djawa . Jakarta : Noordhoff-Ko l f f . TINA HART3.INA ISKAQ
1979 Kecap anteuran . Dalam Lembaran ilmu-i lmu sastra budaya . Penerbitan tak berkala Fakultas Sastra Budaya Universitas Diponegoro No . 4 , 19 79 : 1 77-183 . Semarang : Fakultas Sastra Budaya Universitas Diponegoro .
UHLENBECK , E . M .
1 9 7 8 Studies in Javanese morphol ogy . The Hague : Martinus Nijhoff .
Soedjarwo . "unsur emotif-ekspresif dalam kosa kata bahasa Jawa". In Halim, A., Carrington, L. and Wurm, S.A. editors, Papers from the Third International Conference on Austronesian Linguistics, Vol. 4: Thematic variation.
C-77:399-406. Pacific Linguistics, The Australian National University, 1983. DOI:10.15144/PL-C77.399
©1983 Pacific Linguistics and/or the author(s). Online edition licensed 2015 CC BY-SA 4.0, with permission of PL. A sealang.net/CRCL initiative.