• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sosialisasi Meningkatkan Imunitas Tubuh Anak Dalam Menghadapi COVID-19 Dengan Pola Makan Sehat dan Bergizi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Sosialisasi Meningkatkan Imunitas Tubuh Anak Dalam Menghadapi COVID-19 Dengan Pola Makan Sehat dan Bergizi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Sosialisasi Meningkatkan Imunitas Tubuh Anak Dalam Menghadapi COVID-19 Dengan Pola Makan Sehat dan Bergizi

Hanifa Adisty Ridho Amalia, Ramadhan Destanto, Yuni Anan, Rina Susweni, Denis Apriana Nurwansyah, Vira Rachmaniar Azzahra

Universitas Negeri Semarang

Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229, Indonesia ABSTRAK

Kegiatan yang dilakukan merupakan pelaksanaan dari program kerja KKN BMC UNNES 2020. Metode yang digunakan yaitu ada 2 (dua) metode yang pertama kami melaksanakan secara offline atau langsung datang ke rumah warga dengan membagikan poster dan memberikan sosialisasi. Yang kedua yaitu secara online atau sosialisasi melalui media sosial dan grup whatsapp masing –masing RT domisili KKN.Tujuan dari sosialisasi ini adalah agar pengguna media sosial dan masyarakat paham akan pentingnya menjaga imunitas dan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi ditengah pandemi COVID-19 saat ini. Media yang kami gunakan yaitu dengan menggunakan poster yang sudah dibuat. Dalam proses pelaksanaannya kami mengambil point-point penting yang kami sampaikan yaitu : 1). Pentingnya menjaga imunitas dan daya tahan tubuh di tengah pandemi COVID-19. 2).Perbedaan makanan sehat dan makanan bergizi. 3).Jenis-jenis makanan sehat dan bergizi yang wajib di konsumsi sehari-hari selama pandemi COVID-19.

Kata Kunci : Imunitas, COVID-19, Makanan Sehat, Makanan Bergizi I. PENDAHULUAN

Ancaman virus corona jenis baru (SARS- CoV2) penyebab Coronavirus Disease (COVID-19) yang sedang mendera dunia sejak pertama kali terdeteksi di Wuhan China akhir Desember 2019 lalu masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Virus ini menyebar antara manusia ke manusia melalui tetesan cairan dari mulut dan hidung saat orang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin, mirip dengan cara penularan penyakit flu.

Tetes cairan dari mulut dan hidung pasien tersebut bisa jatuh dan tertinggal pada mulut dan hidung orang lain yang berada di dekatnya, bahkan dihisap dan terserap ke dalam paru-paru orang tersebut melalui hidungnya.

Virus Corona yang menyebabkan COVID- 19 bisa menyerang siapa saja. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah maupun masyarakat untuk mengendalikan penyebaran virus yang semakin massif ini. Cara hidup yang higenis, jaga jarak, membatasi kerumunan, penggunaan masker, sering cuci tangan dan penggunaan desinfektan dianggap merupakan cara yang cukup efektif untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

Selain upaya-upaya tersebut , pengingkatan daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang virus juga tidak kalah penting.

Daya tahan tubuh tidak hanya mencegah agar tidak mudah terjangkit, namun juga mempercepat penyembuhan dan pemulihan dari penyakit. Daya tahan tubuh dapat ditingkatkan dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dan

(2)

sumber komponen bioaktif yang memiliki aktivitas antiviral dan imunomodulator/immune booster.

Konsumsi makanan yang kaya vitamin, mineral dan bahan bioaktif bisa berupa makanan pokok seperti beras merah/hitam,sorgum,ubi jalar, kacang-kacangan, berbagai sayur dan buah, produk hewani seperti olahan susu,telur dan madu maupun makanan dan minuman fungsional asal herbal.

Badan Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan pentingnya menjaga pola makan sehat selama pandemi Covid-19. Melansir laman resmi FAO AS, nutrisi dari asupan yang dikonsumsi sangat penting untuk membantu tubuh mengatasi infeksi termasuk virus Covid-19.

Saat terjadi infeksi, tubuh penderita akan mengalami demam. Kondisi ini membutuhkan energi dari nutrisi asupan yang dikonsumsi.

Menjaga pola makan sehat bergizi dan seimbang adalah bagian penting untuk mendukung sistem daya tahan tubuh.

Tujuan memakan makanan sehat bagi tubuh kita adalah untuk menjaga agar badan kita tetap sehat, tumbuh, dan berkembang secara baik.

Makanan sehat dan bergizi seimbang bukan berarti makanan yang mahal dan enak.

Makanan sehat menurut ahli gizi mengandung empat macam makanan, yaitu:

makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah.

II. METODE PELAKSANAAN

Sebelum masuk pada metode pelaksanaan, perlu diketahui dahulu tentang apa itu sosialisasi.

Sosialisasi merupakan sebuah proses seumur hidup yang berkenaan dengan cara individu mempelajari

nilai dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat agar ia dapat berkembang menjadi pribadi yang dapat diterima oleh kelompoknya.

Menurut Vander Zande dalam Ihromi (2004: 30), sosialisasi adalah proses interaksi sosial melalui mana kita mengenal cara-cara berpikir, berperasaan dan berperilaku sehingga dapat berperan secara efektif dalam masyarakat.

Selanjutnya dalam program kerja ini metode yang paling tepat untuk diimplementasikan adalah program sosialisasi Berbasis PDCA+ model yaitu Plan –Do –Check –Act + Evaluation. PDCA adalah singkatan dari PLAN, DO, CHECK dan ACT yaitu siklus peningkatan proses (Process Improvement) yang berkesinambungan atau secara terus menerus seperti lingkaran yang tidak ada akhirnya seperti tergambar pada bagan berikut :

Gambar 1. Model PDCA

Selanjutnya tahap-tahap dalam metode pelaksanaan sosialisasi ini sebagai berikut:

 PLAN

adalah tahap untuk menetapkan Target atau Sasaran yang ingin dicapai dalam peningkatan proses ataupun permasalahan yang ingin dipecahkan, kemudian menentukan metode yang akan digunakan untuk mencapai Target atau Sasaran yang

(3)

telah ditetapkan tersebut. Dalam Tahap PLAN ini juga meliputi pembentukan Tim Peningkatan Proses (Process Improvement Team) dan melakukan pelatihan-pelatihan terhadap sumber daya manusia

 Do

Tahap Do adalah tahap penerapan atau melaksanakan semua yang telah direncanakan ditahap PLAN termasuk menjalankan proses-nya, memproduksi serta melakukan pengumpulan data (data collection) yang kemudian akan digunakan untuk tahap CHECK dan ACT.

 CHECK

Memeriksa hasil yang dicapai (Check) adalah memeriksa hasil dari perbaikan dengan target yang sudah ditentukan. Bila target sudah tercapai maka tahap proses bisa dilanjutkan pada tahap selanjutnya yaitu tahap Action. Bila proses tidak memenuhi target yang diinginkan maka proses digulirkan kembali pada tahap perencanaan untuk merencanakan kembali kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai target yang ditentukan.

 ACT

Melakukan tindakan (Action) adalah melakukan penyesuaian terhadap suatu proses bila diperlukan yang didasari dari hasil analsis yang sudah dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya. Penyesuaian ini dilakukan dalam rangka mencegah timbulnya kembali masalah yang diselesaikan. Dan mengemukakan

permasalahan apalagi yang akan dilakukan setelah perbaikan masalah pada masalah sebelumnya terselesaikan.

 Evaluate

(Evaluasi) Tahap ini merupakan tahap akhir dari serangkaian kegiatan pengabdian, yaitu melakukan evaluasi terhadap pelatihan yang telah dilatihkan.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Makanan Sehat dan Gizi Seimbang

Imunitas ialah sistem pertahanan dalam tubuh yang berperan untuk menghancurkan dan menetralkan benda-benda asing ataupun sel-sel yang berpotensi merugikan tubuh.

Dalam masa pandemic saat ini menjaga pola makan sehat dan bergizi bagi anak ialah penting, salah satu alasan yang utama ialah bahwa anak memiliki imunitas yang masih rentan terhadap penyebaran virus dan penyakit, kemudian jauh sebelum pandemic terjadi Indonesia tercatat memiliki sebanyak 7 juta anak yang mengalami stunting, yang menjadikan Indonesia termasuk kedalam peringkat lima negara di dunia yang memiliki anak stunting terbanyak.

Sehingga banyak anak-anak di Indonesia yang masih kekurangan gizi karena pola makan yang tidak teratur.

Untuk membuat makanan yang sehat dan bergizi sebelumnya harus mengetahui makanan apa saja yang termasuk dalam makanan sehat dan makanan tidak sehat, hal ini berguna untuk memudahkan untuk memfilter makanan yang akan digunakan. Menurut Andarini, makanan sehat adalah makanan yang didalamnya terkandung gizi,

(4)

serat, dan zat-zat yang diperlukan oleh tubuh untuk tumbuh kembang.

Kemudian ciri-ciri makanan sehat ialah :

1. Tidak terlalu banyak mengandung lemak-lemak hewani.

2. Rendah garam dan MSG

3. Tidak mengandung bahan pengawet 4. Banyak mengandung sayuran atau serat

Sedangkan ciri makanan tidak sehat ialah : 1. Mengandung formalin

2. Mengandung boraks

3. Warna yang terlalu mencolok

Gambar 2. Poster Gizi Seimbang

Ditengah pandemic Covid-19, perubahan yang terjadi sejak pandemi Covid-19 melanda negeri menjadikan tahun ini menjadi masa yang tidak mudah bagi anak-anak dalam proses belajar.

Mereka dihadapkan pada perubahan pola belajar dari tatap muka menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), diperlukan pola hidup dengan gizi seimbang selama pembelajaram dirumah guna menjaga kekebalan tubuh serta kecerdasan anak dalam

proses belajar ditengah pandemic Covid-19 dengan gizi seimbang. Konsep Empat Sehat Lima Sempurna yang dipopulerkan Bapak Gizi Indonesia, Prof.Poerwo Soedarmo sekitar tahun 1952 sudah tidak lagi digunakan, kini sudah berkembangdan disempurnakan menjadi Pedoman Gizi Seimbang (PGS).

Demikian pernyataan Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes RI, Ir Doddy Izwardi, MA pada kegiatan Sosialisasi Pedoman Gizi Seimbang kepada Pendidik dan Institusi Pendidikanyang bertajuk Gizi Seimbang Bangsa Sehat Berprestasi di salah satu hotel di kawasan Jakarta Selatan.

Gambar 3. Poster Makanan Sehat

3.2 Pelaksanaan Sosialisasi

Dalam pelaksanaan KKN BMC UNNES 2020 ini, dilakukan sosialisasi makanan sehat untuk menjaga imunitas dan daya tahan tubuh selama pandemi Covid-19 ini. Sosialisasi dilakukan baik secara online maupun offline. Sosialisasi secara online dilakukan dengan membagikan infografis dari sumber-sumber yang relevan dan informasi pendukung pada grup WhatsApp untuk lingkungan RT.

(5)

Sedangkan sosialisasi offline dilakukan dengan mengunjungi warga dan menyampaikan materi dan informasi mengenai kriteria makanan sehat secara langsung. Sosialisasi offline dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yaitu tidak berkerumun, menjaga jarak dan menjaga kebersihan tangan.

Gambar 4. Sosialisasi Secara Offline

Antusiasme dan respon warga dari sosialisasi ini cukup tinggi dan menarik perhatian warga. Beberapa warga mengajukan pertanyaan dan meminta pendapat mengenai makanan yang biasa dikonsumsi. Dari respon warga, dapat disimpulkan bahwa warga belum sepenuhnya menerapkan pola makanan sehat. Hal ini dapat dilihat ketika ada salah satu warga yang mengatakan bahwa dia kerap kali mengonsumsi mie instan sekaligus dengan nasi.

Tentu pola makan seperti ini kurang baik, mie instan merupakan produk yang mengandung pengawet dan MSG serta tidak ada asupan dari protein maupun sayur dan buah-buahan. Terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan MSG dapat mengakibatkan menurunnya fungsi otak, hipertensi hingga kanker. Kurangnya mengonsumsi serat dapat mengakibatkan gangguan pencernaan.

Gambar 5. Sosialisasi Secara Online

Namun tidak sedikit pula warga yang sudah menerapkan pola makan sehat dengan selalu mengonsumsi buah-buahan di malam hari. Buah- buahan dapat menjadi camilan sehat dan mengenyangkan karena mengandung fruktosa yang termasuk dalam jenis karbohidrat alami sehingga mudah dicerna tubuh.

IV. PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan dari program kerja yang dilaksanakan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Makanan sehat dan bergizi sangat membantu dalam meningkatkan imunitas tubuh khususnya pada anak.

2. Pelaksanaan sosialisasi yang dilakukan secara offline dan online sehingga dapat dijangkau lebih fleksibel kepada warga.

(6)

V. DAFTAR PUSTAKA

[1] Ahui MLB, Champy P, Ramadan A., Van L.P., Araujo L., André K.B., Diem S., Damotte D., Kati-Coulibaly S., Offoumou M.A., Dy M., Thieblemont N., and Herbelin A. 2008.

Ginger prevents Th2-mediated immune responses in a mouse model of airway inflammation. International Immunopharmacology, 8:1626–1632.

[2]https://health.kompas.com/read/2020/04/17/0606 00768/panduan-pola-makan-bergizi-dan- seimbang-selama-pandemi-covid-

19?page=all

[3] Blancas-Benitez FJ, González-Aguilar G,and Sáyago-Ayerdi SG. 2017. Guava (Pisidium guajava). Fruit and Vegetable Phytochemicals. 108-1072.

[4] Novianto, N.D., “Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Pengecoran Logam Pt. Sinar Semesta (Studi Kasus Tentang Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Ditinjau Dari Pengetahuan Terhadap Potensi Bahaya Dan Resiko Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pengecoran L”. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 3, 2015, Hal. 428

[5] Kompas.com. 2020. UPDATE : Kini Ada 16.006 Kasus Covid-19 di Indonesia, Bertambah 568.

https://nasional.kompas.com/read/2020/05/14/1545 0521/update-kini-ada-16006- kasus- covid-19-di- indonesia-bertambah- 568?page=all (Diakses pada Senin, 17 Agustus 2020).

[6] Dimas Rahadian Aji. 2020. Pola Makan Sehat dan Bergizi untuk Meningkatkan Imunitas

Saat Terserang Covid-19.

https://uns.ac.id/id/uns-opinion/pola-makan-sehat- dan-bergizi-untuk-meningkatkan-imunitas-saat- terserang-covid-19.html (Diakses pada 17 Agustus 2020).

[7] Farizah Izazi dan Astrid Kusuma P. 2020. Hasil Responden Pengetahuan Mayarakat Teradap Cara Pengolahan Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza) dan Kencur (Kaemferia Galanga) Sebagai Peningkatan Imunitas Selama Covid-19 dengan Menggunakan Kedekatan Konsep Proggram Leximancer. Journal of Pharmacy and Science. Vol. 5. No. 2. Hal. 94

[8] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018.

Riset Kesehatan Dasar

[9] Andarini Trisnasari. 2008. Makanan Sehat. Bandung:

Panca Anugerah Sakti. Hal. 1

[10] Ratu Ayu Dewi Sartika,”Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh dan Asam Lemak Trans Terhadap Kesehatan”, Gizi Kesmas, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Hlm. 156-157

[11] Praja, D. I. (2015). Zat Aditif Makanan:

Manfaat dan Bahayanya. Garudhawaca.

Hlm. 2-6

[12] Nuwairy Hilda. "Pengaruh pengawet benzoat terhadap kerusakan ginjal." Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera 13, no. 2 , 2015. Hlm. 18.

[12] IA. Santoso “Serat pangan (dietary fiber) dan manfaatnya bagi kesehatan”. Magistra.

2011, Hlm. 40

[13] Wiwik Wikanta, "Persepsi masyarakat tentang penggunaan formalin dalam bahan makanan dan pelaksanaan pendidikan gizi dan keamanan pangan." BIOEDUKASI 1, no. 2 2010.

[14] Prijono,Eddy,”Masalah Pemakaian Formalin pada Pangan Ditinjau dari Aspek Hukum Keamanan Pangan. Makalah tidak dipublikasikan, FKG-Unpad, 2007 : Bandung.

[15] Apri Utami Parta Santi,”Analisis Kandungan Zat Pengawet Boraks Pada Jajanan Sekolah SDN Serua Indah 1 Kota Ciputat”, Holistika Jurnal Ilmiah PGSD Vol 1 No 1, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

(7)

Muhammadiyah Jakarta, 2017 : Jakarta.

Hlm. 59.

[16]Agustien Zulaidah, Retno Djohar Juliani,”Penggunaan Bahan Pewarna Tekstil Pada Makanan Terhadap Kesehatan Masyarakat”, Majalah Ilmiah Inspiratis Vol 5 No.9. Universitas Pandanaran, 2020. Hlm 19.

Gambar

Gambar 2. Poster Gizi Seimbang
Gambar 4. Sosialisasi Secara Offline

Referensi

Dokumen terkait

Sosialisasi Pangan fungsional dan herbal dalam meningkatkan imunitas dimasa pandemic-19 belum di respon baik oleh masyarakat, karena metode yang dilaksanakan

Pemodelan waktu tempuh ke rumah sakit rujukan Covid-19 ini dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk mitigasi bencana Covid-19 dengan meningkatkan akses ke rumah

Dalam melakukan penelitian ini, kami memperhatikan aspek-aspek yang sangat mempengaruhi imunitas tubuh terhadap penularan Covid-19, karena menjaga imunitas atau daya

Metode yang digunakan dalam melaksanakan program ini adalah dengan kegiatan sosialisasi atau pengenalan latihan multimodal dan manfaatnya bagi keseimbangan tubuh dan

anak-anak akan kebersihan. Metode pelatihan offline dan online dipilih dalam rangka mencegah penyebaran lebih luas wabah COVID-19 agar turun langsung dan masyarakat

Siklus Akuntansi Biaya dalam Rekening PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUK DALAM PROSES PERSEDIAAN PRODUK JADI TENAGA KERJA LANGSUNG BOP.. Biaya bahan baku : biaya yang

Program kerja edukasi pola hidup bersih dan sehat (cuci tangan), sosialisasi makanan bergizi, sosialisasi kesehatan ibu, anak, dan lansia, serta info penanganan

Cara–cara tersebut yang pertama yaitu, mengatur pola makan, dengan mengatur pola makan, maka tubuh anda akan lebih sehat, sebab tubuh harus membutuhkan makanan