• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer sebagai Antiseptik Pembersih Tangan untuk Pencegahan COVID-19 di Desa Gemuruh Kabupaten Banjarnegara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer sebagai Antiseptik Pembersih Tangan untuk Pencegahan COVID-19 di Desa Gemuruh Kabupaten Banjarnegara"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer sebagai Antiseptik Pembersih Tangan untuk Pencegahan COVID-19 di Desa Gemuruh Kabupaten Banjarnegara

Dilipio Fransisko1, Alifah Nurfarindha2, Chairunnisa Rakhma Syarifa3, Harisa Istiqomah4, Krisna Mukti5

1,5

Pendidikan Seni Musik, Universitas Negeri Semarang 2,3

Akuntansi, Universitas Negeri Semarang 4

Bahasa dan Sastra Inggris, Universitas Negeri Semarang

Fransiskodilipio.senimusik@students.unnes.ac.id1; alifahnur25@students.unnes.ac.id2; charasyafira@students.unnes.ac.id3; harisaisti14@students.unnes.ac.id4;

krisnaernest@students.unnes.ac.id5

ABSTRAK

Munculnya Virus jenis baru dari coronavirus yaitu COVID-19 pada akhir tahun 2019 ini menjadi wabah penyakit yang menyebar ke seluruh dunia, maka terjadinya pandemi COVID-19. Adanya beberapa upaya untuk pencegahan COVID-19, salah satunya adalah mencuci tangan dengan benar. Namun, ada saat di mana jauh dari tempat cuci tangan maka diperlukan penggantinya agar menjaga diri agar tetap steril. Hand sanitizer adalah pengganti yang paling tepat dan menjadi salah satu alat kesehatan yang sangat dibutuhkan saat ini. Pertama kalinya virus COVID-19 merebak di Indonesia belum adanya persiapan khususnya dalam kebutuhan alat kesehatan yang cukup. Hal ini sempat menjadikan panic

buying yang berakibat pada scarcity (kelangkaan). Oleh karena itu, dibutuhkannya

keterampilan dan pengetahuan untuk membuat sendiri. Menyikapi hal tersebut, kegiatan pengabdian masyarakat atau KKN menjadi kesempatan untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan baik secara langsung maupun tidak langsung. Diberikannya pelatihan pembuatan

hand sanitizer kepada anak-anak kelas 6 SD dan SMP di Desa Gemuruh RT 02/RW 02,

Banjarnegara, agar dapat memberikan solusi dan langkah nyata untuk dapat membuat sendiri hand sanitizer jika terjadi kelangkaan lagi dan yang terpenting ini menjadi salah satu cara mencegah virus COVID-19.

(2)

ABSTRACT

The emergence of a new type of coronavirus, namely COVID-19 at the end of 2019, has become a disease outbreak that has spread throughout the world, hence the Covid-19 pandemic happens. There have been several ways to prevent COVID-19, one of them is washing hands properly. And factly there are times where hand washing facilities are hard to find, so a replacement is needed to stay sterile. Hand sanitizer is the most appropriate replacement and is one highly needed medical equipment at the moment. The first time the COVID-19 virus broke out in Indonesia there was no preparation, especially a necessary for medical equipment. This had made panic buying which resulted in scarcity. Considering that it takes skills and knowledge to make your own. In response to this, KKN becomes a program to take an opportunity to provide knowledge and training, either directly or indirectly. A training to produce hand sanitizers is given to 6th grade kids and middle schoolers in Gemuruh Village RT 02/RW 02, Banjarnegara, by this activity there would be solutions and good executions to be able to make their own hand sanitizers in case of scarcity being reoccured and a substantial way to prevent virus COVID-19.

Keywords: COVID-19; Hand Sanitizer; Medica Equipment

© 2020 Universitas Negeri Semarang. All rights reserved

PENDAHULUAN

Pada akhir tahun 2019, sebuah wabah yang disebabkan oleh virus terjadi di Wuhan, Provinsi Hubei, China telah menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Setelah identifikasi pada awalnya WHO memberi nama sementara virus tersebut sebagai novel coronavirus (2019-nCoV) dan kemudian secara resmi dinamai sebagai Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).

Dengan risiko pandemi yang terus berlanjut, Oganisasi Kesehatan Dunia WHO telah menyatakan bahwa pandemi COVID-19 dikategorikan sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat secara Global

(Global Public Health Emergency).

Coronavirus adalah suatu kelompok virus

yang menyerang saluran pernafasan pada hewan atau manusia. Beberapa jenis

coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome

(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru

yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.

Orang dapat tertular COVID-19 dari orang lain yang terinfeksi virus ini. Penularan COVID-19 melalui percikan

(3)

cairan (droplet) dari hidung atau mulut yang keluar saat orang yang terinfeksi COVID-19 batuk, bersin atau berbicara. Percikan cairan tersebut dapat menempel di benda dan permukaan lainnya di sekitar orang seperti meja, gagang pintu, dan pegangan tangan. Orang dapat terinfeksi apabila menyentuh benda atau permukaan tersebut, kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka. Pada umumnya, gejala dari virus corona mulai akan muncul sekitar lima hingga enam hari tetapi waktu kemunculan gejala ini dapat berkisar dari 1-14 hari. Gejala-gejala yang paling umum dari COVID-19 adalah demam, batuk kering, dan rasa lelah. Gejala lainnya yang lebih jarang dan mungkin dialami beberapa pasien meliputi rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, sakit kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare, kehilangan indera rasa atau penciuman, ruam pada kulit, atau perubahan warna jari tangan atau kaki.

Ada beberapa upaya pencegahan penyebaran COVID-19 yang dapat

dilakukan seperti

menerapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, mengggunakan masker ketika beraktivitas di tempat umum atau keramaian, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat danr utin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand

sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum. Merebaknya pandemi COVID-19 di Indonesia menyebabkan masyarakat cenderung memerlukan banyak kebutuhan alat kesehatan seperti hand sanitizer.

Dikarenakan kebutuhan masyarakat yang terus meningkat ketersediaan hand sanitizer saat semakin terbatas. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis memutuskan melakukan pengabdian masyarakat berupa Pelatihan Pembuatan Handsanitizer sebagai Antiseptik Pembersih Tangan untuk Pencegahan COVID-19 di Desa Gemuruh, Kabupaten Banjarnegara.

METODE PENELITIAN

Pelatihan pembuatan hand sanitizer dilaksanakan beberapa tahap yaitu:

1. Sosialisasi secara daring 2. Pelaksanaan kegiatan 3. Hasil pelaksanaan

Sosialisasi secara Daring

Sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2020. Sosialisasi secara daring melalui grup WhatsApp belajar anak-anak, akan diadakan pelatihan pembuatan hand sanitizer secara sederhana sebagai upaya untuk pencegahan COVID-19 di kalangan

(4)

generasi muda. Sosialisasi juga menjelaskan maksimal anak yang diperbolehkan untuk mengikuti pelatihan pembuatan hand sanitizer.

Pelaksanaan Kegiatan

Pelatihan dilaksanakan keesokan harinya setelah sosialisasi secara daring yaitu pada tanggal 23 Juli 2020. Pelatihan pembuatan hand sanitizer menggunakan metode offline (Training of Traine). Metode offline adalah metode konvensional yang biasanya dilakukan pada setiap kegiatan dengan melakukan kegiatan secara langsung atau tatap muka. Pelatihan tersebut bertujuan agar membekali para anak-anak agar bisa membuat hand sanitizer di rumah dengan bahan sederhana dan yang pasti dengan takaran yang sesuai dengan yang dianjurkan.

Pada metode offline (Training of

Trainer) kegiatan pelatihan dilakukan

dengan jumlah peserta yang telah ditetapkan. Pelatihan ini dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan dan jumlah peserta maksimal. Dalam pelatihan menggunakan peserta 2 orang.

Gambar Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer

Hasil Pelaksanaan

Hasil dari pelatihan tersebut adalah produk hand sanitizer yang sesuai dengan standar WHO Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bisa digunakan untuk kepentingan sekolah maupun pribadi. Dengan ini dapat diketahui bahwa pelatihan pembuatan hand sanitizer memiliki dua pendekatan, yaitu online

training (sosialisasi secara daring) dan offline training (pelaksanaan kegiatan).

Dua pendekatan demikian disebut juga

blended learning.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pelatihan pembuatan hand

sanitizer kepada anak-anak kelas 6 SD

dan SMP yang ada di Desa Gemuruh RT 02/RW 02 Banjarnegara ini dilakukan sebagai dasar pengetahuan untuk memberi pengertian bahwa pencegahan COVID-19 dapat diaplikasikan secara efisien dan efektif sesuai dengan kemampuan dan

(5)

keadaan. Pada saat awal adanya warga Indonesia yang terdetekti positif terinfeksi COVID-19, segala kebutuhan dan perlengkapan untuk penanganan wabah yang menyebar di seluruh dunia atau disebut pandemik ini belum sepenuhnya disiapkan dan tertangani dengan baik. Akibatnya, adanya kelangkaan atau

scarcity, lebih banyaknya permintaan

untuk kebutuhan yang diperlukan sebagai pencegahan virus ini dibandingkan dengan ketersediaan sumber daya yang ditawarkan. Oleh karena itu, dibutuhkannya kreativitas masyarakat dalam efektivitas penanggulangan yaitu dengan berusaha memproduksi apa yang dibutuhkan. Salah satu yang sangat dibutuhkan dan dicari adalah hand

sanitizer.

Hand sanitizer sebagai antiseptik

pembersih tangan ini sangat dibutuhkan karena fungsinya yang dapat menjadi alternatif pengganti sabun untuk cuci tangan di saat sedang bepergian atau beraktivitas di luar rumah sehingga mengalami kesulitan mencari toilet dan tempat mencuci tangan. Untuk mempelopori kemandirian masyarakat dalam membuat hand sanitizer, maka perlu diketahui cara membuatnya dengan benar sesuai prosedur dari para dokter atau ahli. Kami mengikuti proses pembuatannya sesuai arahan Dr. Aditya Ari Wibowo, Kepala Pusat Kesehatan

masyarakat (Puskesmas) Teluk Kepayang Kecamatan Kusan Hulu, yang juga menjadi pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Tanbu.

A. Untuk tahap awal adalah alat dan bahan:

1. Persiapkan alkohol dengan kadar 70%.

2. Di sini kami menggunakan baby

oil sebagai bahan dasar dan

memerlukan 10 ml saja.

3. Kemudian sediakan botol spray plastik, mangkuk, sendok, dan corong yang bersih dan steril.

B. Berikutnya adanya takaran yang perlu diperhatikan. Takaran ini

menggunakan rumus kimia:

V1.M1 = V2.M2.

Keterangan:

V1 = Volume awal larutan (volume alkohol 100 ml).

M1= Konsentrasi awal larutan (kadar alkohol 70%).

V2 = Volume akhir larutan (alkohol 100 ml + baby oil 10 ml. Maka volume menjadi 110 ml).

M2 = Konsentrasi akhir volume (hasil akhir larutan).

(6)

Maka akan memperoleh jawaban seperti ini: V1.M1 = V2.M2 M2 = (V1.M1)/V2 = (100.70)/110 = 7.000/110 = 63,63 %.

Dengan ini dapat diketahui bahwa penggunaan hand sanitizer yang dapat membunuh kuman atau virus itu memiliki kadar alkohol yang berkisar minimal 62%. Untuk pemakaiannya juga perlu diperhatikan karena tidak dianjurkan lebih dari 4 kali dalam sehari, untuk selebihnya lebih baik cuci tangan dengan sabun.

C. Dan yang terakhir adalah tahap pembuatannya:

1. 100 ml alkohol 70% dan 10 ml

baby oil diaduk dengan sendok

hingga tercampur merata di mangkuk yang bersih dan steril. 2. Kemudian masukkan campuran

yang sudah merata tersebut ke dalam botol spray plastik dengan menggunakan corong.

3. Antiseptik pembersih tangan ini sudah siap digunakan.

Pelatihan pembuatan hand sanitizer ditargetkan mampu memberikan dampak positif sebagai satu solusi yang ada pada permasalahan masyarakat khususnya

anak-anak akan kebersihan. Metode pelatihan offline dan online dipilih dalam rangka mencegah penyebaran lebih luas wabah COVID-19 agar turun langsung dan masyarakat atau anak-anak mengetahui secara langsung proses pembuatannya. Pada pelatihan ini juga diberikan hand sanitizer yang telah jadi kepada anak-anak secara percuma, sebagai contoh dari produk yang sesuai dengan bahan dan prosedur sesuai dengan standar WHO.

Pelatihan ini dirasakan sebagai langkah strategi civitas mahasiswa Universitas Negeri Semarang dalam menjalankan Tri-Dharma Perguruan Tinggi dan ikut serta menjaga negeri disaat wabah COVID-19 ini. Diharapkan strategi ini mengenai sasaran untuk dapat menjadi pemicu bagi masyarakat khususnya anak-anak di Desa Gemuruh, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara dalam bersama menjaga kebersihan lingkungan dan memberikan ide berinovasi bagi masyarakat terutama

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan Pelatihan Pembuatan Hand

(7)

Tangan untuk Pencegahan COVID-19 di Desa Gemuruh, Banjarnegara yang dilakukan dengan metode blended learning berjalan dengan baik dan

lancar. Salah satu program kerja kami melalui pelatihan ini dapat terealisasikan dengan baik dan juga disambut dengan antusias oleh anak-anak kelas 6 SD dan SMP di Desa Gemuruh RT 02/RW 02, Bawang, Banjarnegara, Jawa Tengah. Pelatihan ini memberikan dampak yang baik karena menyadarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga diri sebagai bentuk perilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu juga menambah pengetahuan mereka tentang cara membuat hand

sanitizer yang benar agar saat terjadi

kelangkaan lagi maka dapat memproduksi sendiri. Dan yang paling utama dari pemberian pelatihan pembuatan hand

sanitizer ini adalah sebagai langkah untuk

mencegah COVID-19.

B. SARAN

1) Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara

Perlu dilakukan penyuluhan untuk meningkatkan insight masyarakat mengenai kesadaran akan pentingnya cuci tangan supaya berbagai infeksi dan penyakit dapat terhindarkan.

2) Bagi Peneliti Selanjutnya

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode, sasaran, dan rancangan penelitian yang berbeda agar mendapatkan hasil yang lebih baik

DAFTAR PUSTAKA

Utomo, A.P, Primaningtyas, W.E, Ahmad, M.M, Kusminah, I.L, Andiana, R , Ninyapuspa.A, Tjahyonowatie, S, Ningrum, D.S. (2020). Pelatihan Pembuatan

Hand Sanitizer dan Aplikasi Pola

Hidup Bersih di SMK Negeri 4 Surabaya dalam Menyikapi Pandemi Covid-19.

Organization, W. H. (2020). Naming the coronavirus disease. Geneva:

World Health Organization.

Ying-Ying Zheng, Yi-Tong Ma, Jin-Ying Zhang & Xiang Xie. (2020). COVID-19 and the cardiovascular system. Nature Reviews

Cardiology .

https://www.who.int/indonesia/ne ws/novel-coronavirus/qa-for-public

(8)

Kalselpos.com, “Dr. Aditya: Membuat

Hand Sanitizer Yang Aman Dan

Standar”, 6 April 2020

<https://kalselpos.com/2020/04/06

/dr-aditya-membuat-hand-sanitizer-yang-aman-dan-standar/> (Diakses, 20 Agustus 2020).

Gambar

Gambar  Pelatihan  Pembuatan  Hand  Sanitizer

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu upaya strategis yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mencegah dan menanggulangi wabah pandemi akibat penyebaran virus Covid-19 adalah dengan melakukan

Maka dari itu, artikel ini membahas mengenai kegiatan sosialisasi pembuatan hand sanitizer ekstrak daun kemangi dalam upaya pencegahan COVID-19 di RT 26 RW 06 Desa

Meningkatnya kebutuhan hand sanitizer membuat harga di pasaran pun meningkat, penggunaan inilah yang membuat stok hand sanitizer kian sulit ditemukan. WHO merilis formulasi

Dalam upaya pencegahan penyebaran wabah dan dampak Covid-19 di Satuan Polisi Pamong Praja maka diperlukan Penetapan Protokol Kesehatan Dalam Rangka Pencegahan dan

Maka dari itu peneliti membuat Program KKN yaitu upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang didalamnnya memiliki dua kegiatan; Pembuatan Tempat cuci tangan serta

Laporan Pengabdian Masyarakat ini berjudul “Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer Untuk Anak Sekolah Dasar Sebagai Edukasi Pencegahan Dini Covid-19 Di Lingkungan RT.15 Kompleks

Selain itu tingkat kemiskinan Desa Traji yang masih tinggi mmenjadi alasan pelatihan pembuatan sabun cuci tangan, karena masyarakat dapat mudah membuat sendiri sabun cuci

Kesimpulan hasil kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul Pelatihan pembuatan desinfektan dan hand sanitizer dengan penambahan aroma alami sebagai upaya