• Tidak ada hasil yang ditemukan

i LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "i LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat KATA PENGANTAR"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

i

LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas hidayah dan inayahNya Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan program pembangunan bidang kesejahteraan sosial tahun anggaran 2019 yang disusun melalui Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP).

LKjIP Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat, disamping sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan program kegiatan pembangunan bidang kesejahteraan sosial yang diamanatkan kepada Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat, juga sebagai upaya memberikan gambaran tentang kapasitas kinerja dalam pelaksanaan program kegiatan.

Pelaksanaan program kegiatan tahun anggaran 2019 didukung dari dana dekonsentrasi Kemensos RI dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran / Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran ( DPA / DPPA ) APBD yang dialokasikan untuk penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) serta Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). Penanganan PMKS dilaksanakan melalui berbagai pendekatan, termasuk pendekatan profesi Pekerja Sosial, dengan harapan dapat berdaya guna dan berhasil guna sehingga dapat memberikan kontribusi yang bermakna bagi pemecahan masalah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial bagi individu, kelompok dan masyarakat.

Guna mengetahui tataran tingkat keberhasilan program kegiatan tersebut, maka dalam LKjIP ini diformulasikan dengan indikator kinerja sebagai instrument pengukuran keberhasilan program kegiatan yang telah dilaksanakan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan LKjIP ini masih jauh dari sempurna, sehingga diperlukan ketelitian dan kecermatan yang lebih mendalam dalam rangka mendukung kinerja organisasi serta aspek-aspek yang

Demikian laporan ini semoga menjadi bahan informasi dan atas perhatiannya, kami sampaikan terima kasih.

Mataram, Januari 2020 Kepala Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat,

Dra. T. Wismaningsih Drajadiah Pembina Utama Muda NIP. 19630328 198703 2 012

(2)

ii

LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………

i

Daftar isi ………..

ii

Daftar Tabel………

iii

Lampiran ……….

iv

Ihktisar Eksekutif ………

v

I.

PENDAHULUAN ……….

1

I.1

Latar belakang………. ……….

1

I.2

Dasar hukum………...

2

I.3

Gambaran umum organisasi……….. ………

2

I.4

Aspek strategis yang berpengaruh………….……….

6

I.5

Sistematika penyajian ………..

6

I.6

Permasalahan utama ……….

7

II.

PERENCANAAN KINERJA

2.1 Visi dan misi kepala daerah..……….

10

2.2 Keterkaitan Misi dengan tujuan………

11

2.3 Sasaran……….. ………

11

2.4 Perjanjian Kinerja ( PK ) …………..………..

13

III.

AKUNTABILITAS KINERJA ………

18

A.

Capaian Kinerja Organisasi ………..

18

Membandingkan antara target dan realisasi tahun ini ..………..

19

Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja

tahun ini dengan tahun lalu dan tahun sebelumnya………..

21

Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan

target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen

perencanaan strategis organisasi………. …..

23

Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan…….

33

Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya ……….

34

Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian pernyataan kinerja………..

36

B.

Realisasi Anggaran ……….

52

(3)

iii

LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

IV.

PENUTUP ……….

63

4.1 Kesimpulan ………

63

4.2 Permasalahan dan Upaya Pemecahan ……….

64

4.3 Strategi untuk peningkatan kinerja di masa datang ……….

65

4.4 Lampiran – lampiran ………..

67

1.

Perjanjian Kinerja

2.

Indikator Kinerja Utama

3.

Laporan Capaian Kinerja Perangkat Daerah

4.

Laporan Realisasi Anggaran

5.

Rencana Aksi

(4)

iv

LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

DAFTAR TABEL :

1.

Daftar Nama Balai …..………..

5

2.

Tujuan, Indikator Tujuan , Sasaran dan Indikator Sasaran Jangka

Menengah pada Rencana Strategis Dinas Sosial Prov. NTB

( 2019-2023 ) ………..………..

15

3.

Perjanjian Kinerja Tahun 2019.………..………...

17

4.

Skala Nilai Peringkat Kinerja ………

19

5.

Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Dinas Sosial Prov. NTB ……….

20

6.

Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2019………..

21

7.

Perbandingan Realisasi dan capaian kinerja Tahun 2018, 2017 dan Tahun

2016 ……….………

22

8.

Realisasi Kinerja berdasarkan target kinerja RPJMD ( 2019- 2023 )……… ….

23

9.

Data PMKS yang diberikan pelayanan tahun 2019 ………..

25

10.

Jenis PMKS yang ditangani dari Tahun 2016 sampai dengan 2019…..……….

26

11.

Capaian Indikator Kinerja urusan sosial tahun 2019 ……..………..

27

12.

Efisiensi Penggunaan sumber daya ……….………

35

13.

Permasalahan dan Solusi penyelenggaraan Urusan Sosial ……….

51

14.

Rincian Sumber Dana penanganan untuk PMKS……….

52

15.

Pencapaian Kinerja dan Anggaran……….. ……….

53

16.

Pagu dan Realisasi Belanja Langsung Tahun Anggaran 2019 ……….

55

17.

Perbandingan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun

Anggaran 2018 dan Tahun Anggaran 2019………

(5)

v

LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

LAMPIRAN – LAMPIRAN :

1.

Perjanjian Kinerja ( PK ) Tahun Anggaran 2019

2.

Indikator Kinerja Utama

3.

Laporan Capaian Kinerja Perangkat Daerah

4.

Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2019

5.

Rencana Aksi

(6)

vi

LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

IKHTISAR EKSEKUTIF

Pelaksanaan kebijakan pembangunan dan pelayanan masyarakat berorientasi kepada visi, misi dan tujuan suatu organisasi, dengan memperhitungkan kekuatan, hambatan, peluang dan ancaman yang ada atau mungkin terjadi. Penyelenggaran program kegiatan di bidang / urusan sosial pada Dinas Sosial sebagaimana ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2018.

Penetapan kinerja memuat sasaran, indikator kinerja sasaran, target yang ingin dicapai serta program dan kegiatan yang bersifat operasional, dengan mengacu pada renstra 2019- 2023 dan Rencana Kerja tahun 2019. Penyusunan Laporan Kinerja ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kinerja penyelenggaraan pemerintah yang dilaksanakan berdasarkan tugas pokok dan fungsi organisasi.

Dalam rangka mewujudkan visi Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat “ Terwujudnya Derajat Kesejahteraan Penyandang Masalah Sosial menuju masyarakat Nusa Tenggara Barat yang beriman, berdaya saing dan sejahtera,“ sesuai dengan yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra), maka aplikasinya melalui pelaksanaan program kegiatan penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dengan target dan sasaran program yaitu masalah-masalah kemiskinan keterbelakangan, dan ketertinggalan juga masalah-masalah-masalah-masalah lain seperti ketunaan sosial, kecacatan, keterlantaran, korban bencana dan konflik sosial serta korban tindak kekerasan.

Target dan sasaran program kegiatan dimaksud teralokasi di Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan UPTD dideskripsikan pada penjelasan program kegiatan yang terurai dalam LKjIP ini.

Guna mendukung target sasaran tersebut Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat memperoleh anggaran sebesar Rp. 74.383.716.200,- ( Tujuh puluh empat milyar tiga ratus delapan puluh tiga juta tujuh ratus enam belas ribu dua ratus rupiah) yang bersumber dari dana Dekonsentrasi ( APBN ) dan APBD dengan rincian sebagai berikut :

- APBN Dekonsentrasi dari Kemensos RI : Rp. 15.349.747.000,-

- APBD Provinsi NTB : Rp. 59.033.969.200,-

Untuk mengatasi masalah kesejahteraan sosial, Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan upaya-upaya dalam bentuk Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) melalui berbagai program, program-program itu terbagi dalam berbagai kelompok Satker (Satuan Kerja) dan masing-masing Satker memberikan pelayanan sosial melalui kegiatan APBN yang terbagi dalam 5 (lima) Satker yaitu :

(7)

vii

LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

1. Satker Pemberdayaan Sosial dengan penanganan kegiatan yaitu :

- Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial

- PSKS perorangan yang mendapatkan pemberdayaan

- PSKS lembaga yang mendapatkan pemberdayaan

- Kabupaten kota yang mengembangkan SLRT

- Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan ( TKSK ) yang mendapatkan Pemberdayaan

- Layanan dukungan manajemen satker

- Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil ( KAT )

- Pengelolaan sumber dana bantuan sosial

2. Satker Penanganan Fakir Miskin dengan penanganan kegiatan yaitu :

- Penanganan Fakir Miskin Wilayah II

3. Satker Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial dengan sasaran pelayanan sebagai berikut :

- Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza

- Rehabilitasi Sosial bagi Penyandang Disabilitas

- Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang

- Pelayanan Sosial Anak

- Pelayanan Sosial Lanjut Usia

4. Satker Perlindungan dan Jaminan Sosial dengan sasaran pelayanan sebagai berikut :

- Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam

- Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial

- Jaminan Sosial Keluarga

5. Satker Sekretariat sebagai unsur penunjang dengan Program Penerapan

Kepemerintahan yang baik melalui kegiatan :

- Perencanaan dan Penganggaran

6. Satker Badan Pendidikan, Penelitian dan Penyuluhan Sosial melalui kegiatan :

- Penyuluhan Sosial Kementerian Sosial

Kegiatan APBD teralokasi anggaran sebesar Rp. 59.033.969.200,- yang terdiri

dari belanja tidak langsung sebesar Rp. 22.003.973.600,- dan belanja langsung Rp. 37.029.995.600,-. Belanja langsung yang mencakup kegiatan pelayanan masyarakat /

publik bidang sosial dan pelayanan dalam Panti mulai dari tahap seleksi, bimbingan mental, fisik dan bimbingan sosial sampai dengan terminasi yang dilaksanakan pada 8 (delapan) UPTD.

(8)

viii

LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

Dengan pelayanan bidang kesejahteraan sosial diharapkan dapat membawa pengaruh yang cukup signifikan terhadap penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang ada, sehingga visi dan misi Dinas Sosial untuk mewujudkan kesejahteraan penyandang masalah sosial dapat tercapai.

(9)

1 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Reformasi birokrasi tidak semata bertujuan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik melainkan juga mengarah pada upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pemerintahan demokratis yang dilandasi nilai-nilai dasar sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Prinsip clean government dan good governance dalam reformasi birokrasi merupakan dua hal penting yang menjadi landasan dalam upaya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Diharapkan hal ini mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat dan tentunya dapat menunjang keberhasilan pembangunan nasional.

Sesuai dengan yang telah diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan tatacara review atas LKjIP / Lakip, Peraturan Gubernur Nomor 34 tahun 2016 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tatacara review atas LKjIP/Lakip. Laporan akuntabilitas kinerja berisi ikhtisar pencapaian sasaran yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan.

Selain itu instansi pemerintah yang akuntabel tentunya akan dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat maupun lingkungan. Dengan demikian maka sangatlah perlu disusun sebuah laporan kinerja instansi pemerintah yang dilandasi oleh semangat reformasi birokrasi.Hal ini diharapkan dapat mewujudkan pula transparansi dalam pemerintahan sehingga dapat lebih membangkitkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah dalam menggunakan anggaran.Hal terpenting dalam penyusunan laporan ini adalah pengukuran kinerja serta evaluasi yang merupakan hasil analisis terhadap pengukuran kinerja tersebut.

(10)

2 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

1.2. Dasar Hukum

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Dinas Sosial Tahun 2019 mengacu pada :

1. Undang-undang No. 28 tahun 1999, tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme.

2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

3. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 11 tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

4. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 44 Tahun 2017 tentang Susunan Organisasi, kedudukan, tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat.

1.3. Gambaran Umum Organisasi

Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat dibentuk berdasarkan surat keputusan Gubernur NTB Nomor 11 Tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang sosial, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

1. Tugas pokok

Dinas Sosial mempunyai tugas melakukankoordinasi pengawasan dan pengendalian dalam penyelenggaraan urusan pemerintah daerah dan tugas pembantuan di bidang sosial yang diberikan pemerintah kepada Gubernur serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan.

2. Fungsi

Untuk menjalankan tugasnya, Dinas Sosial memiliki fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang sosial;

(11)

3 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

c. Pelaksanaan Koordinasi penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang sosial;

d. Pembinaan dan pelaksanaan tugas urusan pemerintahan di bidang sosial;

e. Pengelolaan kesekretariatan meliputi perencanaan umum, kepegawaian, keuangan, evaluasi dan pelaporan;

f. Pelaksanaan pengawasan, pengendalian evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan di bidang sosial.

3. Susunan Organisasi

Susunan Organisasi Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat berdasarkan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 44 Tahun 2017 tentang Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas – dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, adalah sebagai berikut :

a. Sekretariat

1). Sub Bagian Umum; 2). Sub Bagian Keuangan; 3). Sub Bagian Program.

b. Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, terdiri dari : a). Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana alam b). Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial c). Seksi Jaminan Sosial Keluarga

c. Bidang Rehabilitasi Sosial, terdiri dari :

a). Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas b). Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial

c). Seksi Anak Lanjut Usia dan Napza

d. Bidang Pemberdayaan Sosial, terdiri dari :

a). Seksi Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat

b). Seksi Kepahlawanan , Keperintisan , Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial c). Seksi PSDBS

e. Bidang Penanganan Fakir Miskin :

a). Seksi Penanganan Fakir Miskin Perdesaan b). Seksi Penanganan Fakir Miskin Perkotaan

(12)

4 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

c). Seksi Penanganan Fakir Miskin Pesisir dan

f. Kelompok Jabatan Fungsional

g. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) sebanyak 8 ( delapan ) yaitu : a). Balai Sosial Asuhan Anak “ Generasi Harapan “ Mataram

b). Balai Sosial Lanjut Usia “ Mandalika “ Mataram c). Balai Sosial Bina Remaja “ Karya Mandiri “ Mataram

d). Balai Sosial Perlindungan Petirahan Anak “ Sasambo Matupa “ Selat Narmada

e). Balai Sosial Karya Wanita “ Mirah Adi “ Mataram

f). Balai Sosial Bina Laras “ Mutmainnah “ Selebung Lombok Tengah g). Balai Sosial Bina Karya “ Madani “ Aikmel Lombok Timur

h). Balai Sosial Lanjut Usia “ Meci Angi “ Bima

4. Sumber Daya Manusia

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat didukung oleh Sumber Daya Manusia baik sebagai Aparatur Sipil Negara ( ASN ) maupun Non ASN. Personil pendukung tersebut antara lain :

No Uraian Jumlah Personil

1. Aparatur Sipil Negara ( Dinas dan Balai ) 244 orang

2. Tenaga Teknis ( PTT/ Kontrak ) 7 orang

3. Pekerja Sosial Profesional 41 orang

4. TKSK 102 orang

5. PSM 1.909 orang

6. Penyuluh Sosial 8 orang

7. Pendamping PKH 687 orang

a.KORWIL 8 orang

b.KORKAB 10 orang

8. Sakti Peksos 8 orang

9. Tagana ( Taruna Siaga Bencana) 409 orang

(13)

5 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

Selain itu dalam mendukung kinerja terdapat Unit Pelaksana Teknis yang melaksanakan pelayanan kesejahteraan sosial secara langsung kepada masyarakat penerima manfaat / PMKS, terdiri dari :

Tabel. 1 Daftar Nama Balai

No BALAI ( UPT ) SASARAN JUMLAH KLAYAN

1 2 3 4

1. Balai Sosial Bina Remaja “ Karya Mandiri “ Mataram

Remaja putus sekolah 70 orang

2. Balai Sosial Karya Wanita “Mirah Adi” Mataram

Wanita Rawan Sosial Ekonomi ( WRSE ), dan Korban Tindak Kekerasan

80 orang ( 2 angkatan )

3. Balai Sosial Lanjut Usia “ Mandalika “ Mataram

Untuk para lanjut usia terlantar 80 orang

4. Balai Sosial Asuhan Anak “ Generasi Harapan “ Mataram

Yatim, Yatim Piatu, Piatu kurang mampu dan anak terlantar usia sekolah

80 anak

5. Balai Sosial Perlindungan dan Petirahan Anak “ Sasambo Matupa “ Selat Narmada

- Anak dalam situasi darurat, ABH, anak dari kelompok minoritas dan terisolasi, anak tereksploitasi dan anak korban perlakuan salah serta penelantaran;

- Anak sekolah siswa SD/MI kelas IV,V dan VI yang mengalami hambatan fungsi sosial sehingga berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajarnya.

540 anak

6. Balai Sosial Bina Laras “ Mutmainnah” Selebung Lombok Tengah

Untuk para klayan orang dengan gangguan jiwa ( ODGJ )

100 orang

7. Balai Sosial Bina Karya “ Madani “ Aikmel Lombok Timur

Untuk pengemis, gelandangan dan keluarga rentan

150 orang

8. Balai Sosial Lanjut Usia “ Meci Angi “ Bima

(14)

6 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

1.4. Aspek Strategis yang berpengaruh

Aspek strategis yang berpengaruh terhadap kinerja Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat antara lain :

1. Permasalahan di bidang sosial yang sangat kompleks serta cukup variatifnya kategori penyandang masalah kesejahteraan sosial yang tersebar di wilayah Nusa Tenggara Barat.

2. Masih perlunya peningkatan dan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial yang tersedia di wilayah Nusa Tenggara Barat

3. Jaringan dan koordinasi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah yang masih perlu diperluas serta ditingkatkan dalam rangka penanganan permasalahan kesejahteraan sosial secara komperehensif.

1.5. Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Dinas Sosial berpedoman pada :

1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

Substansi LKJiP Dinas Sosial terdiri dari :

1. Ikhtisar Eksekutif

Pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis serta sejauh mana OPD / Unit kerja mencapai tujuan dan sasaran utama tersebut serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya disebutkan pula langkah-langkah apa yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut dan langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala yang mungkin akan terjadi pada tahun mendatang.

2. Pendahuluan

Pada bagian ini dijelaskan informasi umum tentang SKPD / Unit kerja serta uraian singkat mandat apa yang dibebankan kepada SKPD / Unit Kerja

3. Rencana dan Perjanjian Kinerja

Pada bagian ini disajikan gambaran singkat mengenai rencana strategis, rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja. Pada awal bab disajikan gambaran secara

(15)

7 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

singkat sasaran utama yang ingin diraih SKPD / Unit Kerja pada tahun yang bersangkutan serta bagaimana kaitannya dengan capaian visi dan misi SKPD / Unit Kerja.

4. Akuntabilitas Kinerja

Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja. Termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis perbandingan data kinerja secara memadai, keberhasilan / kegagalan, hambatan / kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil. Disajikan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan rencana dan realisasi anggaran bagi pelaksanaan tupoksi atau tugas-tugas lainnya dalam rangka mencapai sasaran / tujuan SKPD / Unit kerja yang telah ditetapkan, termasuk analisis tentang capaian indikator kinerja dan efisiensi.

5. Penutup

Pada bagian ini dikemukakan simpulan secara umum tentang keberhasilan / kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja SKPD / unit kerja yang bersangkutan serta strategi pemecahan masalah.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Sosial juga dilengkapi dengan lampiran sebagai berikut :

a. Penetapan Kinerja b. Pengukuran Kinerja

1.6. PERMASALAHAN UTAMA ( STRATEGIC ISSUED )

Analisis isu-isu startegis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral serta etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan, perencanaan pembangunan antara lain dimaksudkan agar layanan OPD senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan dan aspirasi pengguna layanan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat dari masyarakat dan lingkungan eksternalnya merupakan perencanaan dari luar ke dalam yang tidak boleh di abaikan.

Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi OPD adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan dan dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena

(16)

8 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

dampaknya yang signifikan bagi Dinas Sosial di masa yang akan datang. Suatu kondisi / kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar. Berlaku demikian juga sebaliknya, jika tidak dimanfaatkan maka akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.

Dari isu – isu strategis yang ada dapatlah ditarik inti permasalahan yang harus dihadapi oleh Dinas Sosial karena terikat pada tupoksinya sebagai pelaksana teknis urusan sosial. Di tahun 2019, urusan sosial masih menghadapi beberapa issu strategis.Adapun Isu Strategis Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat pada periode Renstra 2019-2023 antara lain :

1. Kemiskinan, merupakan inti masalah penyandang masalah kesejahteraan sosial

(PMKS)dikarenakan ketersediaan data base PMKS yang belum valid, Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki komitmen dan kompetensi yang memadai sebagai pelaku pembangunan Kesejahteraan Sosial, komitmen politik dan dukungan anggaran APBD yang masih kurang, pendayagunaan sumber ekonomi dan potensi lokal yang masih lemah dan kurang memiliki daya saing, sinergisitas dan sinkronisasi program/kegiatan yang kurang konsisten, efektif, berkelanjutan dan terfokus serta sulit diukur tingkat capaian keberhasilannya. Apabila hal ini tidak segera ditangani secara lintas sektor dan lintas program, akan menimbulkan permasalahan sosial lain.

2. Keterlantaran, masih rendahnya partisipasi masyarakat mengatasi masalah sosial

dilingkungannya. Organisasi Sosial/ LSM keberadaan dan peranannya dalam penanganan masalah sosial sementara ini mutu dan kinerjanya masih dihadapkan pada berbagai keterbatasan yang mengakibatkan belum optimalnya peran dan kontribusi yang dilaksanakan, keberhasilan penanganan kesejahteraan sosial bukan tanggang jawab pemerintah saja tetapi merupakan tanggung jawab bersama dengan masyarakat dan kalangan dunia usaha khususnya pelayanan dalam panti sosial. Kualitas pelayanan dalam panti sosial khususnya milik masyarakat masih belum memenuhi standar pelayanan baik yang berkaitan dengan manajemen, sumber daya maupun operasional pelayanan panti. Dan yang paling penting adalah kerjasama antara Pemerintah Provinsi dengan Kabupaten/Kota, antar provinsi serta lintas sektoral belum terintegrasi dengan baik.

(17)

9 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

3. Kecacatan, masih terbatasnya pelayanan sosial yang diperoleh oleh Orang Dengan

Kecacatan dikarenakan minimnya sinergitas dan sinkronisasi program baik dari Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota.

4. Ketunaan Sosial dan Penyimpangan Perilaku, masih tingginya jumlah

penyandang masalah kesejahteraan sosial seperti penyakit sosial masyarakat baik di wilayah perkotaan dan kawasan wisata yang menimbulkan bertambahnya jumlah korban pengidap HIV/AIDS dan penyalahgunaan Napza.

5. Korban Bencana, tingginya frekuensi kejadian Bencana Alam dan Bencana Sosial

di Nusa Tenggara Barat merupakan ancaman yang diakibatkan rusaknya bentang alam dan kondisi letak geografis daerah kepulauan dan pegunungan seperti puting beliung, gempa bumi, tanah longsor, banjir, air pasang sedangkan untuk Bencana Sosial timbul karena konflik sosial/kekerasan sosial akibat terjadinya gesekan kepentingan yang berlatar belakang ekonomi, budaya, agama, suku, politik dan sosial. Apabila hal ini tidak diantisipasi secara dini, akan menimbulkan permasalahan sosial lain.

(18)

10 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2019-2023 merujuk pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2019-2023 serta dijadikan acuan / pedoman dalam menyusun Renja tahunan Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat. Rencana Strategis berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 ( lima ) tahun, tahapan proses disusun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan setiap potensi maupun peluang yang ada serta hambatan yang mungkin akan timbul.

Perencanaan Kinerja yang sistematis sangat diperlukan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan selama satu tahun yang akan berjalan. Berhasil atau tidaknya suatu kegiatan sangat bergantung pada kelengkapan dokumen perencanaan. Jika pelaksanaan kegiatan mengacu pada dokumen perencanaan yang benar, maka tujuan dilaksanakannya suatu kegiatan yang tertuang dalam output kegiatan akan tercapai. Pencapaian output kegiatan yang sesuai akan menjadikan outcome dari suatu program terealisasi dengan baik.

Tujuan dan sasaran Dinas Sosial telah dirumuskan menjadi sasaran strategis yang diukur melalui target indikator kinerja yang tertuang dalam dokumen perjanjian kinerja Dinas Sosial.

Perjanjian kinerja Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan suatu dokumen yang diformalkan dalam kaitannya dengan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Perjanjian kinerja merupakan rencana tahunan sebagai penjabaran lebih lanjut dari rencana pembangunan jangka menengah daerah. Target indikator kinerja akan menjadi tolok ukur dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan pemerintah dalam upaya pencapaian visi misi tujuan dan sasarannya.

2.1. Visi dan Misi Kepala Daerah

Visi Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat dalam kurun waktu 2019-2023 adalah ” Membangun Nusa Tenggara Barat Gemilang ( NTB Gemilang ) ”.

(19)

11 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

Visi tersebut dijabarkan dalam enam misi. Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya untuk mewujudkan visi. Misi yang termuat dalam RPJMD Nusa Tenggara Barat periode 2019-2023 antara lain :

1. NTB Tangguh dan Mantap 2. NTB Bersih dan Melayani 3. NTB Sehat dan Cerdas 4. NTB Asri dan Lestari

5. NTB Sejahtera dan Mandiri 6. NTB Aman dan Berkah

2.2. Keterkaitan Misi dengan Tujuan

Sebagaimana visi dan misi diatas, maka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam pembangunan kesejahteraan sosial mendukung pencapaian misi pertama yakni NTB Tangguh dan Mantap serta Misi kelima Sejahtera dan Mandiri.

Tujuan yang akan dicapai Dinas Sosial hingga tahun 2023 adalah meningkatkan penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang diukur melalui persentase Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. Ditargetkan pada tahun 2023 persentase yang dicapai sebesar 10 persen. Tujuan tersebut diwujudkan dengan carameningkatkan Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.

2.3. SASARAN

Sasaran target kinerja Dinas Sosial 5 ( lima ) tahun kedepan diarahkan pada penanganan 26 jenis PMKS, dengan total populasi PMKS di Nusa Tenggara Barat sebanyak 504.584 yang sudah ditangani sebanyak 22.316 atau 4,42 %, penguatan kapasitas 16 jenis PSKS sebanyak 6.949 PSKS, serta peningkatan sarana dan prasarana di 8 Balai Sosial.

Sasaran yang ingin dicapai melalui pelaksanaan program Tahun 2019 antara lain :

(20)

12 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

A. APBN ( Dekonsentrasi ) yaitu ;

1. Orang yang mendapatkan penghargaan dan penanaman nilai kepahlawanan, keperintisan, kesetiakawanan dan restorasi sosial sebanyak 520 orang;

2. Terbinanya PSKS perorangan yang mendapatkan pemberdayaan sebanyak 80 orang;

3. Terbinanya PSKS lembaga yang mendapatkan pemberdayaan sebanyak 117 lembaga;

4. Kabupaten / Kota yang mengembangkan SLRT 10 Kabupaten / Kota 5. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan ( TKSK ) yang mendapatkan

Pemberdayaan 116 orang

6. Layanan dukungan menajemen satker 1 layanan

7. Terlaksananya layanan penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan komunitas adat terpencil ( KAT ) sebanyak 1 layanan;

8. Jumlah layanan dekonsentrasi PSDBS sebanyak 1 Layanan;

9. Terpenuhinya Keluarga penerima Manfaat ( KPM ) yang memperoleh Bantuan Usaha Ekonomi Produktif di perkotaan sebanyak 1.500 KK, antara lain :

- Bantuan sosial KUBE Kab. Lombok Timur sebanyak 400 KK x 1 paket

- Bantuan sosial KUBE Kab. Lombok Tengah sebanyak 300 KK x 1 paket;

- Bantuan sosial KUBE Kab. Lombok Barat sebanyak 200 KK x 1 paket;

- Bantuan sosial KUBE Kab. Sumbawa sebanyak 200 KK x 1 paket; - Bantuan sosial KUBE Kab. Bima sebanyak 200 KK x 1 paket; - Bantuan sosial KUBE Kota Bima sebanyak 200 KK x 1 paket. 10. Terlaksananya kesiapsiagaan dan mitigasi masyarakat di lokasi

rawan bencana sebanyak 210 orang;

11. Terlayaninya korban bencana sosial yang mendapatkan pelayanan kebutuhan sebanyak 20 jiwa;

12. Terpenuhinya keluarga miskin yang mendapat bantuan tunai bersyarat sebanyak 1 keluarga penerima manfaat ( KPM );

(21)

13 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

13. Terlayaninya korban penyalahgunaan Napza yang mendapatkan rehabilitasi dan perlindungan sosial sebanyak 20 orang;

14. Terlayaninya penyandang disabilitas fisik, mental, sensorik dan intelektual yang mendapatkan rehabilitasi dan perlindungan sosial sebanyak 100 orang;

15. Terlayaninya tuna sosial dan korban perdagangan orang yang mendapatkan rehabilitasi dan perlindungan sosial sebanyak 35 orang;

16. Terlayaninya anak balita terlantar, anak terlantar / anak jalanan, anak berhadapan hukum dan anak yang membutuhkan perlindungan khusus yang mendapatkan rehabilitasi dan perlindungan sosial sebanyak 271 orang;

17. Terpenuhinya lanjut usia yang mendapatkan rehabilitasi dan perlindungan sosial sebanyak50 orang;

18. Terlayaninya lanjut usia yang mendapatkan pelayanan Home Care sebanyaknya 1 orang;

B. APBD yaitu ;

1. Terlaksananya tugas-tugas di bidang Umum dan Keuangan;

2. Terlaksananya pemantauan, pengendalian dan evaluasi program secara berkala serta tersusunnya laporan akuntabilitas kinerja, laporan tahunan dan laporan lainnya.

3. Terlaksananya program bantuan sosial yang diserahkan kepada pihak ketiga / masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan fakir miskin

2.4. Renstra , IKU Perjanjian Kinerja ( PK ) Tahun 2019

Perjanjian kinerja adalah lembar / dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program / kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja ( outcome ) yang seharusnya terwujud

(22)

14 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun –tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya. Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur. 2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

3.

Sebagai dasar penilaian keberhasilan / kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan

sanksi.

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan

supervisi atas perkembangan / kemajuan kinerja penerima amanah. 5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

- Renstra Dinas Sosial Tahun 2019 – 2023.

Untuk mencapai tujuan sebagaimana tertuang dalam renstra 2019-2023 maka yang menjadi sasaran adalah meningkatnya jaminan sosial bagi penduduk miskin. Berikut ini adalah tujuan, sasaran dan indikator kinerja sasaran serta target capaian kinerja jangka menengah Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019 – 2023 sebagai berikut :

(23)

15 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

Tabel. 2

Tujuan, Indikator Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran Jangka Menengah pada Rencana Strategis Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat (2019 – 2023)

NO TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN (IKU)

SASARAN INDIKATOR

SASARAN

TARGET KINERJA TAHUN KE

2019 2020 2021 2022 2023 1. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang berkualitas Angka Kemiskinan Meningkatnya jaminan sosial bagi penduduk miskin Cakupan penduduk miskin yang mendapatkan Jaminan Sosial (%) 100 100 100 100 100 Persentase PMKS yang tertangani (%) 5,50 6,60 7,60 8,60 10,00

(24)

16 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

- Indikator Kinerja Utama ( IKU )

Indikator Kinerja Utama ( IKU ) merupakan ukuran keberhasilan yang menggambarkan kinerja utama instansi pemerintah sesuai dengan tugas fungsi serta mandat ( core Business ) yang diemban. IKU dipilih dari seperangkat indikator kinerja yang berhasil diidentifikasi dengan memperhatikan proses bisnis organisasi dan kriteria indikator kinerja yang baik. Indikator kinerja pada tingkat kementerian / lembaga / pemerintah daerah sekurang-kurangnya adalah indikator hasil ( outcome ) sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsinya masing-masing. Indikator kinerja pada unit kerja ( setingkat eselon II ) sekurang-kurangnya adalah indikator keluaran ( output ). Adapun IKU Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut :

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU )

1. NAMA UNIT

ORGANISASI

: DINAS SOSIAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

2. TUGAS : Membantu Gubernur melaksanakan urusan Pemerintahan daerah dan tugas pembantuan di Bidang Sosial.

3. FUNGSI : a. Perumusan kebijakan dibidang sosial; b. Pelaksanaan kebijakan di bidang sosial;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang sosial; d. pelaksanaan administrasi dibidang sosial;

e. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Gubernur; sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

4. INDIKATOR KINERJA UTAMA

:

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

PENJELASAN

1. Meningkatnya Jaminan Sosial bagi penduduk miskin

Angka kemiskinan Formulasi

Penghitungan: Jumlah Realisasi Bantuan Penanganan Bantuan Tunai ( BPNT), Rastra, bantuan PKH, ASLUT,ASODK, Bantuan KUBE dan PMKS lainnya Jumlah Penduduk Miskin Tipe

Penghitungan:

Tahunan

Sumber Data : Bidang Teknis Dinas Sosial Provinsi NTB

(25)

17 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

- Perjanjian Kinerja ( PK ) Tahun 2019

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kepala Dinas Sosial pada tahun 2019 telah melakukan Perjanjian Kinerja dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat untuk mewujudkan target kinerja sesuai lampiran perjanjian ini yang telah melaksanakan 12 program dan 46 kegiatan yang didukung oleh dana APBD Provinsi sebesar Rp. 59.033.969,200,- ( Lima puluh sembilan milyar tiga puluh tiga juta sembilan ratus enam puluh sembilan ribu dua ratus rupiah ).

Adapun perjanjian kinerja yang dilakukan Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel. 3

Perjanjian Kinerja Tahun 2019

Tingkat Organisasi Perangkat Daerah Tahun 2019

1. Perjanjian Kinerja Antara Gubernur dan Kepala Dinas

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3 4

1. Meningkatnya Jaminan Sosial bagi Penduduk Miskin

Cakupan Penduduk Miskin yang Mendapatkan Jaminan Sosial 100 % Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ) yang ditangani 5,50 %

(26)

18 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis penetapan kinerja, merupakan petunjuk penyusunan LKjIP dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah. LKJiP menyajikan informasi tentang uraian singkat organisasi; rencana dan target kinerja yang ditetapkan; pengukuran kinerja; dan evaluasi serta analisis kinerja untuk setiap sasaran strategis atau hasil program / kegiatan dan kondisi terakhir yang seharusnya terwujud termasuk analisis efisiensi penggunaan sumber daya.

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas / pemberi amanah. Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat selaku pengemban amanah dibidang sosial melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkatan pencapaian target masing-masing indikator sasaran strategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2019-2023 maupun perjanjian kinerja tahun 2019.

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pengukuran keberhasilan dengan tolok ukur akuntabilitas kinerja mengandung arti bahwa setiap akhir tahun anggaran dilakukan proses pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis pencapaian kinerja. Pengukuran kinerja merupakan proses membandingkan target kinerja dengan realisasinya yang digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan/program/kebijakan sesuai dengan sasaran dan tugas yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi pemerintah daerah.

Pengukuran kinerja Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat didasarkan pada pencapaian indikator kinerja tahun 2019, dengan cara membandingkan antara capaian tahun 2019 dengan target indikator kinerja tahun 2019, capaian tahun 2018 dan capaian tahun 2017. Tujuan dilakukannya pengukuran kinerja adalah untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis.

(27)

19 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

Guna mempermudah interprestasi atas pencapaian indikator kinerja sasaran digunakan skala nilai peringkat kinerja yang mengacu pada formulir tabel VII.c dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah sebagaimana pada tabel berikut :

Tabel 4. Skala Nilai Peringkat Kinerja

No Intervel Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja

1. 91 ≥ Sangat Tinggi

2. 76 ≤ 90 Tinggi

3. 66 ≤ 75 Sedang

4. 51 ≤ 65 Rendah

5. ≤ 50 Sangat Rendah

Adapun Tingkat Capaian Kinerja Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Tahun 2019 berdasarkan hasil pengukuran diatas adalah sebagai berikut :

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian

1. Meningkatnya jaminan sosial bagi penduduk miskin Cakupan penduduk miskin yang mendapatkan jaminan sosial 100 100 100 % Persentase PMKS yang tertangani 5,50 4.42 80,36 %

Capaian kinerja persentase PMKS yang tertangani sebesar 4,42 % dari target yang telah ditetapkan sebesar 5,50 %. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran dengan indikator tersebut ditetapkan capaian kinerja 80,36 % dengan predikat tinggi.

Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2019 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

(28)

20 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

Tabel 5. Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019

No Sasaran Indikator Tujuan / Sasaran Target Kinerja

Realisasi Kinerja

1 2 3 4 5

1. Meningkatnya jaminan sosial bagi penduduk miskin

a. Cakupan penduduk miskin yang mendapatkan Jaminan Sosial

100 100

b. Persentase PMKS yang ditangani

5.50 4,42

Sasaran strategis program Dinas Sosial sebagai sasaran pendukung RPJMD yang tertuang dalam perjanjian kinerja meliputi :

1. Meningkatnya kemampuan dan kemandirian keluarga FM, KAT dan PMKS lainnya;

2. Meningkatnya kemampuan fakir miskin dalam pemenuhan kebutuhan dasar serta produktifitasnya secara sosial, kelembagaan dan ekonomi;

3. Meningkatnya kemampuan dan kemandirian Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial ( PSKS );

4. Meningkatnya akses pelayanan bagi PMKS dalam pemenuhan kebutuhan dasar;

5. Meningkatnya pelayanan dan rehabilitasi bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS );

6. Meningkatnya pemberdayaan para penyandang cacat dan trauma;

7. Meningkatkan kemampuan penduduk miskin, anak, penyandang disabilitas, lanjut usia dan kelompok marginal lainnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar;

8. Meningkatnya perlindungan dan jaminan sosial bagi korban bencana alam, korban bencana sosial dan keluarga miskin bersyarat;

9. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran; 10. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana;

11. Meningkatnya kualitas laporan capaian kinerja dan keuangan; 12. Meningkatnya managemen asset/barang milik daerah;

(29)

21 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian kinerja yang diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas Sosial Provinsi NTB. Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari suatu penilaian sistematik yang sebagian besar didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator masukan, keluaran dan hasil.

Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi dengan target pada Dokumen Penetapan Kinerja ( Tapkin ). Pada tahun 2019, Dinas Sosial telah melaksanakan berbagai program / kegiatan untuk mencapai sasaran – sasaran yang telah ditetapkan. Skala pengukuran dengan rumus dan kategori sebagai berikut :

Formulasi Penghitungan :

Jumlah PMKS yang ditangani dalam 1 tahun

X 100 % Jumlah PMKS secara keseluruhan

Capaian kinerja Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat sesuai dengan pengukuran kinerja tahun 2019 disajikan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, dan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah. Sedangkan evaluasi capaian dan akuntabilitas kinerja meliputi analisis penyebab keberhasilan / kegagalan, analisis efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan / kegagalan diuraikan guna memberikan gambaran

efektifitas dan efisiensi pencapaian target kinerja.

perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, dapat dilihat dari tabel dibawah ini;

 Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2019 Tabel. 6

Realisasi dan capaian kinerja Tahun 2019

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Target, Realisasi dan capaian kinerja 2019

Target Realisasi % Capaian Meningkatnya

jaminan sosial bagi penduduk miskin

Cakupan penduduk miskin yang mendapatkan

(30)

22 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

jaminan sosial Persentase PMKS yang tertangani

5,50 4.42 80,36 %

Pada tahun 2019 sesuai dengan RPJMD Provinsi NTB 2019-2023, Dinas Sosial Provinsi NTB memiliki 2 ( dua ) indikator Sasaran yang menjadi Indikator Kinerja Kunci ( IKK ) yaitu Cakupan penduduk miskin yang mendapatkan jaminan sosial dan Persentase PMKS yang tertangani. Sedangkan untuk tahun-tahun sebelumnya Dinas Sosial memiliki satu indikator sasaran yaitu Persentase cakupan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial.

 Perbandingan target, realisasi dan capaian kinerja pada tahun lalu dan beberapa tahun sebelumnya;

dapat dilihat dari tabel dibawah ini :

Tabel. 7

Perbandingan Realisasi dan capaian kinerja Tahun 2018, 2017 dan tahun 2016

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target, Realisasi dan capaian kinerja

2018 2017 2016 Target Realisa si % Capaian Target Realisa si % Capaian Target Realis asi % Capaian Tersedian ya layanan sosial bagi penyanda ng masalah kesejahter aan sosial Persentas e cakupan penangan an penyanda ng masalah kesejahter aan sosial 2,42 22,42 926,45 2,20 5,07 230,45 2,00 4,99 249,5

Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, dari 2 ( dua ) tabel diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

1). Tahun 2019 indikator kinerja Dinas Sosial ada 2 yaitu cakupan penduduk miskin yang mendapatkan jaminan sosial dengan target sebesar 100 % dengan realisasi sebesar 100 %, sedangkan untuk target PMKS yang ditangani sebesar 5,50 %, dengan realisasi yang sudah di tangani sebesar 4,42 % dan capaiannya mencapai 80,36 %;

(31)

23 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

2). Untuk tahun 2018 target PMKS yang ditangani sebesar 2,42 %, dengan realisasi yang sudah ditangani sebesar 22,42 % dan capaiannya mencapai 926,45 % melebihi 100 %;

3). Sementara pada tahun 2017 untuk target PMKS yang ditangani sebesar 2,20 %, dengan realisasi yang sudah ditangani sebesar 5,07 % dan capaiannya mencapai 230,45 %;

4). Sedangkan untuk tahun 2016 target PMKS yang ditangani sebesar 2,00 % dengan realisasi yag sudah ditangani sebesar 4,99 % dan capaiannya mencapai 249,5 %.

Berdasarkan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019-2023, telah ditetapkan target kinerja Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Perbandingan antara Realisasi kinerja tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan startegis organisasi ;

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel. 8

Realisasi Kinerja Berdasarkan Target Kinerja RPJMD Tahun 2019-2023

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target dan Realisasi jangka menengah

2019 2020 2021 2022 2023 Target Realisa si Target Realisa si Target Realisa si Target Realisa si Target Realisa si Meningkat nya jaminan sosial bagi penduduk miskin Cakupan penduduk miskin yang mendapat kan jaminan sosial 100 100 100 - 100 - 100 - 100 - Persentas e PMKS yang tertangani 5,50 4,42 6,60 - 7,60 - 8,60 - 10,00 -

Dari tabel capaian kinerja diatas dapat di uraikan rincian sebagai berikut :

1. Pada tahun anggaran 2019 Indikator RPJMD yang berkaitan dengan urusan sosialada 2 indikator yaitu cakupan penduduk miskin yang mendapatkan jaminan sosial dimana target indikatornya sebesar 100 % dengan realisasi

(32)

24 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

100 % sedangkan untuk indikator persentase PMKS yang tertangani target indikatornya sebesar 5,50 % dengan realisasi sebesar 4,42 % atau 22.316. Sumber dana dalam penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial ( PMKS ) berasal dari alokasi anggaran APBD sebesar Rp. 59.033.969.200,- dan dari APBN sebesar Rp. 15.349.747.000,-.

Sesuai dengan RPJMD Tahun 2019 – 2023 sasaran strategis Dinas Sosial Provinsi NTB adalah Meningkatnya jaminan sosial bagi penduduk miskin. Awal tahun 2019 cakupan penanganan PMKS baru 4,42 %. Berbagai program dan kegiatan dalam rangka penanganan PMKS telah dilakukan oleh Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat baik di dinas induk maupun UPTD Dinas Sosial yang secara langsung melaksanakan pelayanan bagi PMKS. Cakupan penanganan bagi PMKS tahun 2018 telah mencapai 22,42 % atau 147.609 orang PMKS. Sedangkan Penanganan PMKS pada tahun 2019 mencapai 4,42 % atau 22.316 orang PMKS yang diberikan pelayanan artinya capaian kinerja menurun dari target yang telah ditetapkan sebesar 5,50 %. Pada tahun 2018 di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat dilanda bencana gempa bumi yang mengakibatkan kerusakan yang cukup parah dibeberapa tempat, sehingga mengakibatkan banyaknya penduduk yang kehilangan harta benda. Sehingga penanganan PMKS menjadi tinggi dan melebihi dari target yang ditentukan.

Dari tahun ke tahun perkembangan populasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) mengalami peningkatan seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Sebaliknya dukungan pembiayaan untuk penanganannya mengalami penurunan dengan kondisi perekonomian global yang mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung terhadap penyediaan dana pemerintah.

Penanganan PMKS dilakukan sebagian besar di dalam 8 ( delapan ) balai yang dimiliki oleh Dinas Sosial Provinsi NTB. Adapun yang termasuk dalam PMKS dan menjadi tugas Dinas Sosial beserta balai sosial untuk menanganinya antara lain : keluarga fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil, penyandang disabilitas, anak terlantar, lanjut usia terlantar, korban trafficking dll.

Jenis dan jumlah PMKS yang telah mendapat penanganan selama tahun 2019 adalah sebagai berikut :

(33)

25 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

Tabel. 9

Data PMKS Yang Diberikan Pelayanan Tahun 2019

NO Jenis PMKS Jumlah PMKS Yang Sudah diberikan Pelayanan % Sisa Penanganan PMKS %

1. Anak Balita Terlantar 36.062 Jiwa 1.940 jiwa 5,38 34.122 Jiwa 94,62 2. Lanjut Usia Terlantar 93,368 Jiwa 835 jiwa 0,90 92,433 Jiwa 99,10 3. Penyandang

Disabilitas

24,080 Jiwa 1.424 jiwa 5,91 22.656 Jiwa 94,09

4. Tuna Susila 350 Jiwa 80 jiwa 22,86 270 Jiwa 77,14 5. Gelandangan 588 Jiwa 75 jiwa 12,76 513 Jiwa 87,24 6. Pengemis 227 Jiwa 75 jiwa 33,04 152 Jiwa 66,96 7. Korban Traficking - Jiwa 200 jiwa 100 - Jiwa -

8. Korban Tindak Kekerasan

1.287 Jiwa 166 jiwa 12,90 1.121 Jiwa 87,10

9. Korban Bencana Alam - KK 10.928 KK 100 - KK - 10. Korban Bencana Sosial - KK 93 KK 100 - KK -

11. Keluarga Fakir Miskin 348.722 KK 6.500 KK 1,86 342.222 KK 98,14

Jumlah 504.584 22.316 4,42 428.268 95,89

Dari tabel diatas dapat dilihat ada beberapa jenis golongan PMKS yang diberi bantuan terdiri dari : anak terlantar, lanjut usia terlantar, penyandang disabilitas, tuna susila, gelandangan, pengemis, korban traffikng, korban tindak kekerasan, korban bencana alam, korban bencana sosial, keluarga fakir miskin. Sedangkan untuk melihat perbandingan jumlah masing-masing PMKS yang tertangani oleh Dinas Sosial Prov. NTB selama 4 ( empat ) tahun terakhir dapat di lihat dari tabel berikut :

(34)

26 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

Tabel. 10

Jenis PMKS yang ditangani Dari Tahun 2016 s.d 2019 Jenis PMKS yang ditangani 2016 2017 2018 2019 Target yang ditangani Realisasi yang ditangani Target yang ditangani Realisasi yang ditangani Target yang ditangani Realisasi yang ditangani Target yang ditangani Realisasi yang ditangani Anak terlantar 109.901 10.101 99.353 2.600 96.753 7.656 36.062 1.940 Lanjut usia terlantar 50.596 100 50.366 1.106 49.260 3.883 93.368 835 Penyanda ng disabilitas 13.983 1.207 12.651 1.540 11.111 1.169 24.080 1.424 Tuna Susila 93 50 115 115 - - 350 80 Gelandang an 298 53 169 75 94 100 588 75 Pengemis 117 50 75 75 - - 227 75 Korban Traffiking - 200 Korban tindak kekerasan 5.086 909 3.950 593 3.357 34 1.287 166 Korban bencana alam 18.722 16.821 23.410 23.410 12.672 127.863 - 10.928 Korban bencana sosial 6.334 - 6.318 16 6.302 795 - 93 Keluarga fakir miskin 352.241 3.519 348.325 3.187 345.138 5.380 348.722 6.500

Dari 26 ( dua puluh enam ) jenis Penyandang masalah kesejahteran sosial ( PMKS ) yang diberikan pelayanan hanya beberapa yang dapat terealisasi atau yang dapat ditangani oleh Dinas Sosial Provinsi NTB. Ini dikarenakan ketersediaan keuangan atau anggaran yang ada tidak mampu untuk mencakup keseluruhan dari PMKS yang ditangani.

(35)

27 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

Indikator utama Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat yang mengacu pada tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJM-D ) yaitu Cakupan penduduk miskin yang mendapatkan jaminan sosial dan persentase PMKS yang tertangani yang tertuang dalam misi pertama dan kelima RPJMD-D yaitu Tangguh dan mantap serta Sejahtera dan mandiri.

Untuk urusan sosial yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial dan 8 UPTD nya melalui 4 ( empat ) program pokok dan 18 ( delapan belas ) kegiatan utama, sebagaimana tabel berikut:

Tabel. 11

Capaian Indikator Kinerja Urusan Sosial Tahun 2019

NO PROGRAM SASARAN

PROGRAM KEGIATAN

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA

URAIAN TARGET REALISASI

1. Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT Dan PMKS Lainnya Penduduk miskin yang rentan dan mendapatkan pemberdayaan Peningkatan Kemampuan (Capacity Building) Petugas Dan Pendamping Sosial Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT Dan PMKS Lainnya - Petugas SLRT yang dibayarkan honorarium nya 2 orang 2 orang Pengadaan sarana dan prasarana pendukung bagi keluarga miskin Hibah barang dan / atau jasa yang diserahkan kepada masyarakat 250 KK 250 KK Jenis bantuan Kain sarung, beras, kendaraan roda 3, peralatan catering dan jilbab Kain sarung, beras, kendaraan roda 3, peralatan catering dan jilbab Pemberdayaan Fakir Miskin Hibah barang dan / atau jasa yang diserahkan kepada 150 kelompok 150 kelompok

(36)

28 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

masyarakat

Jenis bantuan Wireless, kendaraan roda 3, kendaraan roda 4, terop, kursi plastik, peralatan menjahit, peralatan catering, peralatan banjar, peralatan musik, peralatan pertukangan, peralatan perbengkelan, peralatan las, perlengkapan salon kecantikan dan perlengkapan laundry. Wireless, kendaraan roda 3, kendaraan roda 4, terop, kursi plastik, peralatan menjahit, peralatan catering, peralatan banjar, peralatan musik, peralatan pertukangan, peralatan perbengkelan, peralatan las, perlengkapan salon kecantikan dan perlengkapan laundry. Hibah barang untuk diserahkan kepada kelompok usaha bersama ( KUBe) FM dan PMKS lainnya 100 kelompok 100 kelompok

Jenis bantuan Peralatan menjahit, peralatan perbengkelan, peralatan las, perlengkapan salon kecantikan, peralatan prosesing makanan, peralatan Peralatan menjahit, peralatan perbengkelan, peralatan las, perlengkapan salon kecantikan, peralatan prosesing makanan, peralatan

(37)

29 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

pertukangan, peralatan catering, peralatan laundry, peralatan percetakan dan peralatan pencucian motor. pertukangan, peralatan catering, peralatan laundry, peralatan percetakan dan peralatan pencucian motor. Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil ( KAT ) Pelaksanaan semiloka daerah hasil studi kelayakan dan penjajagan awal study kelayakan 2 lokasi ( Kab. Sumbawa dan Kab. Bima ) 2 Lokasi ( Kab. Sumbawa dan Kab. Bima ) Monitoring, evaluasi dan pelaporan Laporan Monev pelayanan fakir miskin dan PMKS lainnya 1 dokumen 1 dokumen 2. Pelayanan dan rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Meningkatnya kualitas pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial Pelayanan dan perlindungan sosial, hukum bagi korban eksploitasi, perdagangan perempuan dan anak Kasus perlindungan sosial, hukum bagi korban eksploitasi perdagangan perempuan dan anak 200 kasus 166 Kasus Pelayanan psikososial bagi PMKS di Trauma center termasuk bagi korban bencana Penerima layanan psikososial bagi PMKS dan korban bencana di trauma center 250 orang 200 orang Pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas Hibah barang dan / atau jasa yang diserahkan kepada masyarakat 200 orang 200 orang

(38)

30 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

Jenis bantuan: Kursi roda, tongkat ketiak, alat bantu dengar dan kaki palsu

Kursi roda, tongkat ketiak, alat bantu dengar dan kaki palsu Peningkatan keterampilan bagi PMKS Hibah barang dan / atau jasa yang diserahkan kepada masyarakat 150 orang 150 orang

Jenis bantuan: Peralatan menjahit, peralatan percetakan, peralatan tenun, peralatan olahan kue, peralatan bengkel dan peralatan pertukangan Peralatan menjahit, peralatan percetakan, peralatan tenun, peralatan olahan kue, peralatan bengkel dan peralatan pertukangan Pembinaan anak dalam balai sosial Anak yang dilayani dan dilindungi di BSAA “ generasi Harapan” Mataram 80 orang 80 orang Anak yang dilayani dan dilindungi di BSPPA“ Sasambo Matupa” Selat Narmada 540 orang 540 orang Anak yang dilayani dan dilindungi di BSBR “ Karya Mandiri” Mataram 80 orang 80 orang Pembinaan dan perlindungan Lansia yang dilayani di 80 orang 80 orang

(39)

31 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

bagi penghuni panti jompo BSLU “ Mandalika “ Mataram Lansia yang dilayani di BSLU “ Meci Angi “ Bima 50 orang 50 orang Rehabilitasi sosial bagi orang dengan gangguan jiwa ( ODGJ ) Eks psikotik yang mendapat rehabilitasi di BSBL “ Mutmainah “ Selebung Loteng 100 orang 100 orang Pemberdayaan eks penyandang penyakit sosial Wanita tuna susila yang mendapat rehabilitasi di BSKW “ Mirah Adi “ Mataram 50 orang 50 orang Gelandangan pengemis yang mendapat pembinaan di BSBK “ Madani” Aikmel Lotim 150 orang 150 orang 3. Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial Meningkatnya kapasitas dan kualitas kelembagaan kesejahteraan sosial Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha Peserta pertemuan forum CSR dalam meningkatkan peran aktif dan dunia usaha dalam pembangunan kessos 100 orang 50 orang Peningkatan jejaring kerjasama pelaku usaha kesejahteraan sosial Pelaksanaan Hari Pahlawan 100 orang 50 orang

(40)

32 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

Hibah barang dan / atau jasa yang diserahkan kepada masyarakat 100 orang Jenis bantuan: peralatan soundsystem, weirless, alat musik, kendaraan roda 4 peralatan pemandian jenazah, kursi plastik, peralatan banjar dan sarung 100 orang Jenis bantuan: peralatan soundsystem, weirless, alat musik, kendaraan roda 4 peralatan pemandian jenazah, kursi plastik, peralatan banjar dan sarung

4. Jaminan Sosial Meningkatnya penduduk miskin yang mendapatkan jaminan sosial Jaminan sosial bagi korban bencana alam - Uang saku petugas droping air bersih 12 orang 12 orang / 120 hari - Bimbingan teknis pemantapan petugas kampung siaga bencana 50 orang 50 orang / 2 hari - Bantuan logistic bencana 1 paket 400 bungkus - Honorarium petugas P3S ( pelayanan pengawasan dan pengendalia n sosial ) 10 orang 10 orang / 12 bulan Jaminan sosial bagi korban bencana sosial Forum silaturahmi akses kearifan lokal dengan tokoh agama/toma/ 100 orang 100 orang / 10 Kab/Kota

(41)

33 LKjIP/LAKIP Dinas Sosial Tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Barat

budayawan dan tokoh lainnya Jaminan sosial bagi keluarga Rapat koordinasi teknis pelaksanaan program keluarga harapan ( PKH ) 300 orang 300 orang / 10 Kab / Kota

Sumber : Dinas Sosial Prov. NTB

Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan / penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan

Jika dilihat dari sasaran strategis Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2019 yaitu “ meningkatnya jaminan sosial bagi penduduk miskin “ dengan indikator cakupan penduduk miskin yang mendapatkan jaminan sosial pada tahun 2019 targetnya sebesar 100 % dan terealisasi sebesar 100 % dengan capaian kinerja 100 %, artinya bahwa indikator cakupan penduduk miskin yang mendapatkan jaminan sosial telah dapat memenuhi sasaran sesuai dengan target yang diinginkan, yaitu : Terpenuhinya pemberian kebutuhan dasar dan pemberian bantuan sosial kepada masyarakat miskin melalui Bantuan Pangan Non Tunai atau ( BPNT ) diseluruh Kabupaten / Kota, pemberian bantuan sosial untuk disabilitas berat melalui Asistensi Penyandang disabilitas berat atau ( ASPDB ), pemberian jaminan hidup ( Jadup ) bagi lanjut usia melalui Asistensi Lanjut Usia dan pemberian bantuan sosial melalui Bantuan Tunai Bersyarat untuk Program Keluarga Harapan ( PKH ).

Sedangkan untuk indikator kinerja kedua yaitu Persentase PMKS yang tertangani pada tahun 2019 ditargetkan sebesar 5,50 % dengan realisasi 4,42 % dan capaian kinerjanya sebesar 80,36 %. Jika dilihat dari targetnya maka realisasi untuk tahun ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu yang dapat melampaui target, hal ini dikarenakan :

• Peningkatan populasi penyandang masalah kesejahteraan sosial ( PMKS ) baik secara kualitas maupun kuantitas belum sebanding dengan kapasitas penanganannya, sebagai akibat perubahan pergeseran nilai kehidupan;

• Masih kurangnya petugas professional yang diharapkan mampu memberikan pelayanan prima guna percepatan penanganan penyandang masalah

Gambar

Tabel  4.  Skala Nilai Peringkat Kinerja
Tabel  5.  Target  dan  Realisasi  Kinerja  Sasaran  Dinas  Sosial  Provinsi  Nusa  Tenggara Barat Tahun 2019
Tabel  dibawah  ini  adalah  perbandingan  antara  pencapaian  kinerja  dan  anggaran melalui dana APBD berdasarkan sasaran :

Referensi

Dokumen terkait

Menindaklanjuti hasil evaluasi dokumen penawaran pekerjaan Konstruksi Bantuan Stimulan Peningkatan Sarana dan Prasarana Ekonomi Melalui Pembangunan Jaringan Irigasi Kabupaten

Peserta pelelangan dapat menyampaikan sanggahan secara online melalui website pengadaan : lpse.tegalkota.go.id atas penetapan pemenang ini kepada Kelompok Kerja Unit

70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 serta Perka LKPP No.14 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012,

Denikian Penqumumai Pem han Lanqsuns deisan Pasekuarlikas in dibuar deiqan sebenahya. Tabanai 4 september

[r]

Rangkaian budaya yang ditawarkan oleh DCF pada dasarnya merupakan refleksi dari budaya Jawa pada umumnya, namun ditambah dengan kearifan lokal masyarakat Dieng yang

[r]

[r]