• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN MASYARAKAT DALAM MEMBANTU MEMUTUS MATA RANTAI PENYEBARAN COVID-19 DENGAN MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH DI ERA NEW NORMAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERAN MASYARAKAT DALAM MEMBANTU MEMUTUS MATA RANTAI PENYEBARAN COVID-19 DENGAN MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH DI ERA NEW NORMAL"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN MASYARAKAT DALAM MEMBANTU MEMUTUS MATA RANTAI PENYEBARAN COVID-19 DENGAN MENINGKATKAN

IMUNITAS TUBUH DI ERA NEW NORMAL

Siti Khodijah Afsas1, Muhammad Hadi Kusumah2, Leoris Hemanda Putri3, Bella Rosalia Wangi4, Ilham Nur Syafaad5

1Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2Fakultas Ekonomi, 3Fakultas Hukum, 4Fakultas Ilmu Pendidikan, 5Fakultas Ilmu Keolahragaan

sitikhodijaha@students.unnes.ac.id1

ABSTRAK

Sejak awal tahun 2020 berbagai bencana telah terjadi di beberapa belahan bumi di dunia. Salah satunya adalah Virus Corona. Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.

Penyakit karena infeksi virus ini disebut Covid-19. Pandemi tersebut berimbas ke seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Pemerintah telah memberikan anjuran kepada seluruh lapisan masyarakat agar waspada terhadap wabah Covid-19 sebagai upaya mengurangi penyebaran wabah Covid-19. Berbagai cara telah dilakukan pemerintah, termasuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), lockdown, social distancing, hingga physical distancing di era new normal. Pengetahuan tentang Covid-19 penting bagi seluruh masyarakat. Kunci utama memutus mata rantai penularan Covid-19 adalah kesadaran masyarakat mengenai bahaya dari Covid-19. Selain itu pencegahan secara mandiri dapat dilakukan dengan meningkatkan imunitas tubuh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang digunakan untuk menganalisis Peran Masyarakat Kabupaten Cirebon dalam Memutus Mata Rantai Covid-19. Hasil dari penelitian ini hampir semuanya untuk peran responden masyarakat Kabupaten Cirebon terkait Covid-19 menunjukkan perilaku yang baik terhadap kesadaran akan arti New Normal dan mengikuti Protokol Kesehatan.

Kata kunci : Covid-19, Imunitas tubuh, New normal

PENDAHULUAN

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang

menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19.

Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

(2)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019.

Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan. Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini. Berdasarkan data dari laman covid19.go.id per-hari ini (20/8) 147.211 terkonfirmasi positif dan sebanyak 6.418 meninggal dunia.

New normal adalah skenario untuk mempercepat penanganan COVID-19 dalam aspek kesehatan dan sosial- ekonomi. Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana untuk mengimplementasikan skenario new normal dengan mempertimbangkan studi

epidemiologis dan kesiapan regional.

Artinya, masyarakat harus menjalani kehidupan secara new normal hingga tahun depan, bahkan lebih. perubahan perilaku akan menjadi kunci optimisme dalam menghadapi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah atau yang dikenal sebagai new normal . Oleh karena itu masyarakat harus selalu hidup bersih dan sehat agar terhindar dari virus corona.

Salah satu cara mencegah virus corona dengan cara masyarakat harus meningkatkan imunitas tubuh, banyak cara untuk meningkatkan imunitas tubuh dengan cara mengonsumsi makanan bergizi dan rajin berolahraga. berolahraga juga terbukti mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan meredakan peradangan.

Namun, perlu Anda ingat, olahraga yang dilakukan secara teratur memiliki efek yang lebih baik terhadap sistem imun dibandingkan olahraga yang hanya sesekali. Jadi, sempatkanlah untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari.

METODE

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu metode yang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai.

(3)

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Tujuan penelitian survey adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat, serta karakter-karakter yang khas dari kasus atau kejadian suatu hal yang bersifat umum. Dalam hal ini, dibutuhkan hasil survey dari masyarakat mengenai bagaimana masyarakat sadar akan bahaya Covid-19 dan bagaimana peran masyarakat Kabupaten Cirebon dalam memutus mata rantai Covid-19.

Dalam penyusunan artikel ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat permasalahannya agar data dan informasi yang diperoleh cukup lengkap digunakan sebagai dasar dalam membahas masalah yang ada, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskritif. Dalam penelitian anailisis deskriptif digunakan untuk menganalisis Peran Masyarakat Kabupaten Cirebon dalam Memutus Mata Rantai Covid-19.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengetahuan masyarakat kabupaten cirebon terkait covid-19 sangat tinggi. Hasil penelitian terkait peran masyarakat dalam memmutus mata rantai covid-19 ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yanti B, dkk (2020), yang menyebutkan bahwa 99%

masyarakat Indonesia mempunyai pengetahuan yang baik, 59% mempunyai

sikap yang positif dan 93% mempunyai perilaku yang baik terhadap upaya pencegahan Covid-19 di Indonesia. Peran masyarakat yang memiliki pengetahuan baik akan semakin mudah dalam memutus penyebaran covid-19.

Masyarakat yang telah mengetahui tentang suatu informasi tertentu terkait covid-19, maka dia akan mampu menentukan dan mengambil keputusan bagaimana dia harus menghadapinya.

Dengan kata lain, saat seseorang mempunyai informasi tentang covid-19, maka ia akan mampu untuk menentukan bagaimana dirinya harus berperilaku terhadap covid-19 tersebut (Ahmadi,2013).

Semakin melonjaknya angka positif virus corona di Indonesia, seharusnya menambah kesadaran masyarakat terhadap bahaya pandemi ini. Peran masyarakat dalam memutus mata rantai covid-19 sangat dibutuhkan, penyakit ini harus diwaspadai karena penularan yang relative cepat, memiliki tingkat mortalitas yang tidak dapat diabaikan, dan belum adanya terapi definitif. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk terlibat langsung dalam upaya pencegahan dan menghentikan penyebaran wabah virus corona (Listina, et al, 2020). Salah satu cara untuk memutus mata rantai covid-19 yaitu dengan meningkatkan imunitas tubuh. Institusi pendidikan terutama

(4)

bidang kesehatan dan institusi kesehatan memiliki peran dan tanggung jawab dalam mengedukasi masyarakat sehingga masyarakat dapat menggali informasi pengetahuan mengenai covid-19.

Tabel 1.1 menunjukkan karakteristik responden yang meliputi umur sebanyak 26 responden. Berdasarkan seluruh jawaban responden, diperoleh informasi bahwa responden usia responden mulai dari 17-54 tahun.

Tabel 1.1 Karakteristik responden USIA Responden Persentase 17-20 5 Orang 19,2%

21-22 5 Orang 19,2%

23-24 2 Orang 7,6%

25-39 2 Orang 7,6%

40-44 2 Orang 7,6%

45-47 2 Orang 7,6%

48-53 5 Orang 19,2%

54 3 Orang 11,4%

Tabel 1.2 Menunjukkan jawaban responden mengenai peranan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari guna memutus mata rantai penyebaran Covid19

Tabel 1.2 Jawaban responden

Pertanyaan

Persentase Jawaban Ya Tidak Cuci tangan yang

baik dan benar

96% 4%

Melakukan etika batuk dan bersin

92% 8%

Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktifitas

100% 0%

Waktu istrirahat 7-9 jam sehari

96% 4%

Mencuci sayur dan buah-buahan

sebelum dimakan

96% 4%

Memiliki alat kesehatan seperti Masker,

Handsanitizer, dan Sabun

100% 0%

Menjaga jarak 1-2 meter selama bepergian

88% 12%

Rutin memakan buah buahan

68% 32%

Mendapat sinar matahari yang cukup setiap harinya

96,3% 3,7%

Meminum vitamin C,E,D dengan cukup

68% 32%

(5)

Pasti melakukan olahraga dalam seminggu

68% 32%

Hidup bersih dan sehat

100% 0%

Memahami arti New Normal

96% 4%

Sudah mengerti bahaya Virus Covid- 19

100% 0%

Dalam melakukan penelitian ini, kami memperhatikan aspek-aspek yang sangat mempengaruhi imunitas tubuh terhadap penularan Covid-19, karena menjaga imunitas atau daya tahan tubuh merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari infeksi virus dan penyakit termasuk Covid-19 sehingga penelitian ini bisa melihat sejauh mana pengetahuan new normal dan covid-19 bagi warga kabupaten cirebon. Sehingga didapatkan hasil penelitian menunjukkan pengertian responden masyarakat Kabupaten Cirebon terhadap bahasa Virus Covid 19 berada pada kategori Sangat Baik (100%). Hampir semuanya Untuk peran responden masyarakat Kabupaten Cirebon terkait Covid 19 menunjukkan perilaku yang baik terhadap kesadaran akan arti New Normal dan mengikuti Protokol Kesehatan, hal ini didasari pada hasil

survey yang menunjukkan rata-rata jawaban “ya” berada diatas 50%.

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Pandemi Covid-19 telah memunculkan perilaku baru di masyarakat, yaitu jauh lebih peduli terhadap faktor kebersihan, kesehatan, dan keamanan.

Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat Kabupaten Cirebon tentang Covid 19 berada pada kategori sedang dan perilaku masyarakat tentang pencegahan dan penularan Covid-19 pada kategori baik. Kondisi ini menjadi potensi dan kekuatan yang baik bagi pemerintah Kabupaten Cirebon dalam program penanganan Covid- 19 ini. Namun demikian, upaya pencegahan dan pemantauan terhadap pemutusan penyebaran Covid-19 masih harus terus dilakukan oleh berbagai pihak agar tidak terjadi penambahan jumlah kasus yang serius.

2. SARAN

Dalam pandemi covid-19 diharapkan masyarakat tetap menjaga kesehatan terlebih imunitas tubuh yang cukup dengan berolahraga dan mematuhi protokol

(6)

kesehatan. Mengelola stres juga penting dilakukan. Pasalnya, stres berpengaruh terhadap imunitas tubuh. Apabila seseorang stres maka tubuh akan mengeluarkan hormon untuk meredakan stres. Namun, kondisi tersebut berefek menurunkan kekebalan tubuh. Oleh sebab itu, kami menghimbau masyarakat untuk tidak mudah stres menghadapai situasi yang tidak menentu ini ditengah pandemi Covid-19.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi (2013). Kesehatan Masyarakat, teori dan aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo

Ika (2020), Efektifitas Masker Kain Cegah Covid-19,

https://ugm.ac.id/id/newsPdf/19280- efektivitas-masker-kain-cegah- covid- 19-paling-rendah

Listiana, O., Sholikhati, D. I. K., &

Fatimah, I.S. (2020). Edukasi Corona Virus Desease 10 (COVID- 19) Melalui penyebaran Poster Kepada Mayarakat Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal. JABI:

Jurnal Abdimas Bhakti Indonesia, 1(2), 10-10.

WHO (2020). Corona Virus (Covid-19) outbreak, https://www.who.int/

emergencies/diseases/novel- coronavirus-2019

WHO (2020) Coronavirus disease (covid- 19) Situation Report-114, May 13, 2020

Yanti B, Eko Wahyudi, Wahiduddin dkk (2020),Community Knowledge, Attitudes, And Behavior Towards Social Distancing Policy As Prevention Transmission Of Covid- 19 In Indonesia, JAKI (Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia) Volume 8 (2020)

(7)

OCIZER: HAND SANITIZER EKSTRAK DAUN KEMANGI (OCIMUM BASILLISCUM) DALAM UPAYA PENCEGAHAN COVID-19

Oleh

Rizki Agung Pamungkas1), Uun Roamah4), Regina Nur Hikmah5), Resta Windra Wati6), dan Sri Widiastuti8)

1Fakultas Ilmu Pendidikan

4Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

5Fakultas Tekhnik

6Fakultas Ilmu Keolahragaan

8Fakultas Hukum Email

uunroamah12@gmail.com4) Abstrak

Persebaran virus COVID-19 meningkat semakin cepat melalui tetesan air liur atau keluar dari hidung ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Akan tetapi, masih sangat minim pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam melakukan upaya pencegahannya untuk memutuskan tali persebaran COVID-19. Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan untuk mencegah COVID-19 yaitu dengan mencuci tangan. Hand sanitizer sebagai alat untuk mencuci tangan menjadi trend di kalangan masyarakat saat ini. Selain efisiensi waktu, penggunaannya dinilai lebih praktis dibandingkan dengan mencuci tangan menggunakan air dan sabun. Berdasakan permasalahan tersebut, penulis melakukan pengabdian pada masyarakat melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNNES Bersama Melawan COVID-19. Kegiatan yang dilakukan salah satunya dengan metode Sosialisasi Pembuatan Handsanitizer Ekstrak Daun Kemangi Kepada Masyarakat RT 26 RW 06 Desa Karangasem Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon. Telah berhasil dibuat produk tersebut dengan diberi nama OCIZER (Ocimum Basilicum Hand Sanitizer). Melihat potensi alam yang banyak dikembangkan, daun kemangi dapat digunakan sebagai solusi pengganti hand sanitizer alami.

Daun kemangi (Ocimum Basilicum) memiliki senyawa aktif di dalamnya seperti minyak atsiri, alkaloid, saponin, flavonoid, triterpenoid, steroid, tannin dan fenol. Daun kemangi memiliki mekanisme antibakteri karena pengikatan senyawa fenol dengan sel bakteri, yang akan mengganggu permeabilitas membran dan proses transportasi sel.

Kata Kunci : pencegahan COVID-19, hand sanitizer, daun kemangi, KKN, UNNES, OCIZER (Ocimum Basilliscum Hand Sanitizer)

Abstract

The spread of the COVID-19 virus is increasing rapidly through droplets of saliva or out of the nose when an infected person coughs or sneezes. However, there is still very little understanding and awareness of the community in taking preventive measures to break the spread of COVID-19. One of the preventive measures taken to prevent COVID-19 is by washing hands. Hand sanitizer as a tool for washing hands is a trend in today's society. In addition to time efficiency, its use is considered more practical than washing hands using soap and water. Based on these problems, the authors carry out community service through the Joint UNNES Real Work Lecture (KKN) against COVID-19. One of the activities carried out was the Socialization method for Making Basil Leaf Extract Handsanitizer to the Community of RT 26 RW 06 Karangasem Village, Plumbon District, Cirebon Regency. The product has been successfully made with the name OCIZER (Ocimum Basilicum Hand

(8)

Sanitizer). Seeing the many natural potentials that have been developed, basil leaves can be used as a substitute for natural hand sanitizers. Basil leaves (Ocimum Basilicum) have active compounds in them such as essential oils, alkaloids, saponins, flavonoids, triterpenoids, steroids, tannins and phenols. Basil leaves have an antibacterial mechanism due to the binding of phenol compounds with bacterial cells, which will interfere with membrane permeability and cell transport processes.

Keywords : prevention of COVID-19, hand sanitizer, basil leaves, KKN, UNNES, OCIZER (Ocimum Basilliscum Hand Sanitizer)

PENDAHULUAN

Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia.

Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) (Guan, dkk 2020). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19 (WHO, 2020). Hingga kini laju persebaran Corona virus Disease-2019 (COVID-19) meningkat semakin cepat cepat melalui tetesan air liur atau keluar dari hidung ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Upaya pemerintah dalam menanggulangi penyebaran COVID-19 yang sangat cepat ini sudah mencakup banyak aspek kehidupan. Di bidang pendidikan, pemerintah menerapkan pelaksanaan program belajar di rumah (Kemendikbud, 2020). Hal ini bisa melalui berbagai media berbasis internet maupun

melalui media yang tidak berbasis internet (Darmalaksana, dkk 2020). Di bidang sosial masyarakat, pemerintah dengan gencar mencanangkan konsep mitigasi komunitas, berupa pengurangan frekuensi pertemuan besar, pembatasan jarak antar orang di fasilitas umum, hingga penerapan konsep aktivitas yang lebih baik dilaksanakan di rumah (Yunus, dkk 2020).

Di bidang kesehatan, pemerintah telah dengan gencarnya mengedukasi masyarakat terkait pentingnya hidup bersih dan sehat, perlunya mengenakan masker saat di luar rumah, pelaksanaan karantina mandiri untuk orang-orang yang memiliki risiko tinggi, serta berbagai pedoman yang bertujuan untuk mencegah penularan COVID-19. (Telaumbanua, 2020). Di bidang agama pun, pemerintah melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memberikan fatwa terkait dengan pelaksanaan ibadah di masa wabah pandemi COVID-19 (MUI, 2020). Hingga pada tingkat desa, pemerintah telah mengeluarkan protokol terkait Relawan

(9)

Desa Lawan COVID-19 (Kemendesa, 2020).

Namun, meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi penyebaran COVID-19, penambahan kasus positif COVID-19 di Indonesia semakin bertambah. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan terhadap pandemi yang berimplikasi terhadap minimnya kesadaran masyarakat sehingga penanganan (pencegahan bagi yang tidak terinfeksi dan atau pengobatan terhadap yang terkena wabah) kurang terintegrasi-interkoneksi dalam sistem pemerintahan di negara kita. Dari pusat sampai bagian paling bawah, yaitu desa.

Hal ini sangat berbahaya karena penyebaran COVID-19 sangat rentan tertular melalui mata, hidung, dan mulut (WHO, 2020).

Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan untuk mencegah COVID-19 yaitu dengan mencuci tangan. Hand sanitizer sebagai alat untuk mencuci tangan menjadi trend di kalangan masyarakat saat ini. Selain efisiensi waktu, penggunaannya dinilai lebih praktis dibandingkan dengan mencuci tangan menggunakan air dan sabun. Namun, saat ini hand sanitizer mahal harganya karena sudah dianggap sebagai kebutuhan penting saat pandemi ini. Bahkan banyak masyarakat memandang bahwa hand

sanitizer hanya digunakan bagi orang- orang yang mampu membelinya, karena harganya yang relatif mahal jika dibandingkan dengan kuantitas atau isi per setiap botolnya.

Melihat potensi alam yang banyak dikembangkan, daun kemangi hadir sebagai solusi pengganti hand sanitizer alami. Daun kemangi (Ocimum Basilicum) memiliki kandungan kimia aktif di dalamnya, antara lain: minyak atsiri, karbohidrat, fitosterol, alkaloid, senyawa fenolik, tanin, lignin, pati, saponin, flavonoid, terpenoid dan antrakuinon.

Sedangkan kandungan utama minyak atsiri adalah Camphor, limonene, methyl cinnamate dan linalool. (Sarma, 2011)

Sebagai salah satu civitas akademika yang memiliki tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi terpanggil untuk turut berkontribusi bersama dalam menghadapi COVID-19. (Syahrian, 2019).

Dengan melihat situasi RT 26 RW 06 Desa Karangasem Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon, kami melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNNES dengan tema besar Bersama Melawan COVID-19.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka pengabdi tertarik untuk melakukan KKN dengan melakukan

(10)

sosialisasi pembuatan hand sanitizer dari bahan alami di masyarakat RT 26 RW 06 Desa Karangasem Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon dalam upaya pencegahan COVID-19. Dalam mencegah penularan dan penyebaran COVID-19 ini, dibuat suatu produk hand sanitizer yang mengandung bahan alami asli yaitu daun kemangi (Ocimum Basilliscum) dan gel liadah buaya yang telah diberi nama produk OCIZER (Ocimum Basilliscum Hand Sanitizer). Maka dari itu, artikel ini membahas mengenai kegiatan sosialisasi pembuatan hand sanitizer ekstrak daun kemangi dalam upaya pencegahan COVID-19 di RT 26 RW 06 Desa Karangasem melalui edukasi kepada masyarakat serta pemahaman mengenai pentingnya penggunaan hand sanitizer serta cara pembuatan produk OCIZER yang mengandung bahan alami tanpa alkohol dan tidak menyebabkan iritasi di tangan.

METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini, yaitu yang pertama menginformasikan pada warga setempat (yang sasaran utamanya yaitu anak-anak).

Karena, selain anak-anak diajarkan materi sekolah, perlu juga menanamkan kreativitas dan turut andil dalam pencegahan COVID-19 diajarkan sejak dini. Kemudian, yang kedua membuat

produk OCIZER. Dalam tahap ini, siapkan desain sticker untuk ditempelkan pada botol produk yang dibuat, serta membuat desain poster yang diberi judul “Serba- Serbi OCIZER” yang berisi pengenalan produk tersebut, dan membagikan informasi mengenai bagaimana pembuatan produk tersebut terlebih dahulu. Masih dalam tahap membuat produk, kemudian membuat hand sanitizer nya yaitu yang berbahan dasar daun kemangi dan gel lidah buaya. Setelah produk dibuat, dan melakukan packing ke dalam botol spray yang disediakan, kemudian dilakukan penyaluran produk atau pembagian produk OCIZER ke warga RT 26 RW 06 Desa Karangasem sekaligus melakukan edukasi mengenai pengenalan produk, pembuatan, serta penggunaan hand sanitizer tersebut.

Adapun detail metode pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Alur Metode Pelaksanaan Mulai

Identifikasi

Pembuatan produk OCIZER (Ocimum Basilliscum Handsanitizer)

Edukasi Penyaluran Produk

Selesai

(11)

Dari latar belakang masalah yang ada, kegiatan ini dilakukan berdasarkan kalsifikasi yang terdapat pada Tabel 1.

Tabel 1. Program Pelaksanan Kegiatan Sosialisasi

No Masalah Alterna tif Pemeca han

Bentuk Kegiatan

1. Pemaham an masyarak at

terhadap upaya pencegah an COVID- 19 masih rendah

Membe rikan edukasi tentang penceg ahan COVID -19 dan cara- cara penceg ahan

Melakukan pembuatan poster edukasi produk OCIZER yang kemudian dibagikan pada tiap warga RT 26 RW 06 Desa

Karangase m

2. Pengguna an hand sanitizer saat beraktivit as di luar rumah masih jarang dilakukan .

Membe rikan edukasi penting nya penggu naan hand sanitize r di tengah pandem i COVID -19 serta menged ukasi langkah -

langkah penggu naanny a.

Membuat edukasi pembuatan dan

penggunaan hand sanitizer

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hand sanitizer merupakan jenis cairan pembersih tangan yang berbahan dasar alkohol yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme dengan pemakaian tanpa dibilas air. Menurut CDC (Center for Disease Control) hand sanitizer terbagi menjadi dua yaitu hand sanitizer yang mengandung alkohol dan tidak mengandung alkohol. Hand sanitizer dengan kandungan alkohol 60- 95 % memiliki efek anti mikroba yang lebih baik dibandingkan dengan hand sanitizer tanpa kandungan alkohol. (Galang, 2013).

Alkohol sendiri dapat membuat tangan menjadi kering, sehingga handsanitizer harus ditambah dengan moisturizer dan emolient agar menjaga tangan tetap lembut, tidak kering dan tidak seperti larutan alkohol murni yang dapat menyebabkan dehidrasi pada kulit.

Handsanitizer umumnya akan menguap sehingga tidak meninggalkan residu atau membuat tangan menjadi lengket.

(Prasetyaningtyas, 2017). Kandungan aktif yang sering ditemukan pada hand santizer dipasaran adalah 62% etil alcohol.

Kandungan tersebut bermanfaat dalam membunuh bakteri. Dalam menghambat aktivitas mikroba, alkohol 50-70%

berperan sebagai pendenaturasi dan pengkoagulasi protein, denaturasi dan koagulasi protein akan merusak enzim sehingga mikroba tidak dapat memenuhi

(12)

kebutuhan hidupnya dan akhirnya aktivitasnya terhenti. (Galang, 2013).

Penggunaan tanaman obat tradisional yang berfungsi sebagai anti bakteri adalah kemangi. Kemangi merupakan tumbuhan berbatang pendek yang tumbuh di berbagai belahan dunia.

Daun kemangi berasal dari divisi spermatophyta, kelas dikotil, ordo amaranthaceae, genus ocimum dan spesies Ocimum Basilicum. Bentuk daun kemangi sederhana dan saling berhadapan silang dengan ujung daun berbentuk runcing serta panjang tangkai daun mencapai 2 cm.

Helai daun berbentuk bulat panjang dengan ukuran panjang daun mencapai 5 cm dan lebar daun mencapai 2,5 cm. 9, 10 Daun kemangi memiliki banyak kandungan senyawa kimia antara lain saponin, flavonoid, tanin dan minyak atsiri. Kandungan paling utama pada kemangi yaitu minyak atsiri. Minyak atsiri dalam daun kemangi memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Bacilus cereus, Pseudomonas fluorescens, Candida albicans, Streptococcus alfa dan Bacillus subtilis. (Maylia, 2014)

Sedang untuk tahap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah adalah:

Tahap pertama, dilakukan membagikan informasi pada warga setempat khususnya anak-anak bahwa

akan diadakan sosialisasi cara pembuatan hand sanitizer dari bahan alami. Ditujukan pada anak-anak karena, selain menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pencegahan COVID-19 dapat dijadikan kreatifitas serta menambah wawasan bagi anak-anak.

Tahap kedua yaitu tahap pembuatan produk. Dalam tahap ini, yang pertama yaitu membuat sticker atau label yang akan ditempelkan pada botol spray untuk produk yang dibuat, dan membuat desain poster yang diberi judul “Serba- Serbi OCIZER” yang berisi pengenalan produk tersebut, dan membagikan informasi mengenai bagaimana pembuatan produk tersebut. Kegaiatan ini dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3 berikut.

Gambar 2. Kegiatan Membuat Desain Sticker

(13)

Gambar 3. Kegiatan Membuat Poster Serba-serbi OCIZER

Setelah desain sticker dan poster telah dibuat melalui aplikasi Canva, kita dapat dilihat desain yang sudah jadi pada Gambar 4 dan Gambar 5 berikut ini.

Gambar 4. Desain Sticker

Gambar 5. Desain Poster Serba-serbi OCIZER

Masih dalam tahap membuat produk tersebut, kemudian membuat hand sanitizer nya. Yang pertam, siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, seperti pisau, blender, saringan, wadah plastik, botol spray (yang sudah diberi label), daun kemangi, dan lidah buaya.

Cara pembuatannya sebagai berikut:

1. potong dan kupas kulit lidah buaya, lalu diambil dagingnya,

2. siapkan blender, kemudian tuang daging lidah buaya ke dalam blender dengan tambahkan sedikit air mineral lalu blender sampai halus,

3. tuang hasil blender ke dalam wadah yang diberi saringan di atasnya, 4. kemudian cuci daun kemangi, lalu

potong-potong daun kemangi,

(14)

5. rebus potongan daun kemangi sampai mengeluarkan ekstrak,

6. tuangkan ekstrak daun kemangi ke dalam wadah kemudian dinginkan, 7. kemudian campurkan ekstrak daun

kemangi dan lidah buaya, lalu blender sampai rata,

8. lalu tuangkan ke dalam wadah dengan diatasnya diberi saringan,

9. pindahkan hasil blender ke dalam botol spray.

Gambar 6. Kegiatan membuat cairan hand sanitizer ekstrak daun

kemangi

Setelah dilakukan pembuatan cairan hand sanitizer, kemudian melakukan pengemasan atau packing.

Gambar 7. Kegiatan packing produk

Tahap ketiga yaitu penyaluran produk dan edukasi. Pada tahap ini, dilakukan pembagian produk OCIZER pada warga RT 26 RW 06 Desa Karangasem dilakukan secara langsung dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Terdapat banyak warga yang masih belum mengetahui bagaimana cara penggunaannya. Sehingga dilakukan sosialisasi penggunaan, serta pembuatan produk OCIZER tersebut. Dengan tujuan agar warga RT 26 RW 06 Desa Karangasem Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon menjadi lebih mengerti akan pentingnya upaya pencegahan COVID-19 ini.

Gambar 8. Kegiatan penyaluran produk dan edukasi pengenalan produk OCIZER

pada warga setempat

PENUTUP A. Simpulan

Penggunaan herbal sebagai bahan hand sanitizer sangat potensi untuk digunakan, karena selain bahan- bahan nya mudah kita jumpai, bahan-

(15)

bahan alami ini aman agar kulit kita selama pemakaian tidak iritasi akan bahan-bahan kimia. Kegiatan sosialisasi pembuatan produk hand sanitizer ekstrak daun kemangi atau OCIZER ini, dapat menumbuhkan kreatifitas anak-anak serta menambah pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan pencegahan COVID-19 agar kita dapat memutuskan rantai penularan COVID-19.

B. Saran

Kegiatan sosialisasi pembuatan hand sanitizer di Desa Karangasem, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon dilakukan secara merata untuk membagikan ilmu pengetahuan serta menambahkan tingkat kesadaran masyarakat akan pencegahan penyebaran COVID-19. Kegiatan pembuatan hand sanitizer harus tetap memperhatikan protokol kesehatan supaya tidak membahayakan masyarakat. Terdapat rambu-rambu dan ketentuan yang harus dipenuhi seperti memakai masker serta tetap menjaga jarak demi mencegah penularan COVID-19.

DAFTAR PUSTAKA

Darmalaksana, W., Hambali, R., Masrur, A., & Muhlas, M. (2020). Analisis

Pembelajaran Online Masa WFH Pandemic Covid-19 sebagai Tantangan Pemimpin Digital Abad 21. Karya Tulis Ilmiah (KTI) Masa Work From Home (WFH) Covid-19 UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 1-12.

Galang, MP. (2013). Uji efektivitas daya bunuh hand sanitizer terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus [skripsi]. Semarang:

Universitas Muhammadiyah Semarang.

Guan, W. J., Ni, Z. Y., Hu, Y., Liang, W.

H., Ou, C. Q., He, J. X., ... & Du, B.

(2020). Clinical characteristics of coronavirus disease 2019 in China.

New England journal of medicine, 382(18), 1708-1720.

Kemendesa. (2020). Protokol Relawan Desa Lawan COVID-19. Jakarta:

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Kemendikbud. (2020) ‘Perluas Akses Belajar di Masa Covid-19, Mendikbud Luncurkan Program Belajar dari Rumah’ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

[online]. Tersedia di:

https://www.kemdikbud.go.id/main /blog/2020/04/perluas-akses- belajar-di-masa-covid19- mendikbud-luncurkan-program-

(16)

belajar-dari-rumah Diakses: 21 Agustus 2020.

Maylia, Novita. (2014). Daun kemangi (ocinum annum) sebagai alternatif pembuatan hand sanitizer. 9(2):136- 142.

MUI. (2020). Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor: 14 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaran Ibadah Dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19. Jakarta: Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia.

Prasetyaningtyas, Renata Putri. (2017).

Identifikasi Senyawa Aktif Dan Uji Antibakteri Hand Sanitizer Spray Daun Jambu Mete. Indonesian Journal Of Chemical Science. 6(3):

249–55

Sarma, D. Sai Koteswar, Babu, A. (2011).

Venkata Suresh. Pharmacognostic and phytochemical studies of Ocimum americanum. 3(3):337- 347.

Syahrian, F. (2019). Implementasi Backed pada Sistem Informasi Manajemen Kuliah Kerja Nyata (KKN) Untuk Tahap Pendaftaran, Pra-KKN, Plotting, dan Pengelolaan Referensi (Doctoral dissertation, Universitas Gajah Mada).

Telaumbanua, D. (2020). Urgensi Pembentukan Aturan Terkait Pencegahan Covid-19 Di Indonesia.

QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama, 12(01), 59-70.

WHO. (2020). ‘WHO announces COVID-19 outbreak a pandemic’ World Health Organzation Regional Office for Europe. [online] Tersedia di:

http://www.who.int/en/health- topics/health-

emergencies/coronavirus-covid- 19/news/news/2020/3/who- announces-covid-19-outbreak-a- pandemic Diakses: 21 Agustus 2020.

Yunus, N. R., dan Rezki, A. (2020). Kebijakan Pemberlakuan Lock Down sebagai Antisipasi Penyebaran Corona Virus COVID-19. Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i. 7(3): 110-116.

Gambar

Tabel 1.1 Karakteristik responden  USIA  Responden  Persentase  17-20  5 Orang  19,2%  21-22  5 Orang  19,2%  23-24  2 Orang  7,6%  25-39  2 Orang  7,6%  40-44  2 Orang  7,6%  45-47  2 Orang  7,6%  48-53  5 Orang  19,2%  54  3 Orang  11,4%
Gambar 1. Alur Metode Pelaksanaan Mulai
Tabel 1. Program Pelaksanan Kegiatan  Sosialisasi  No  Masalah  Alterna tif  Pemeca han  Bentuk  Kegiatan  1
Gambar 2. Kegiatan Membuat Desain  Sticker
+3

Referensi

Dokumen terkait

- Tidak terjadi kerumunan masyarakat, memutus mata rantai penularan covid-19.. - Pengawasan dan kegiatan patroli

Dalam melakukan penelitian ini, kami memperhatikan aspek-aspek yang sangat mempengaruhi imunitas tubuh terhadap penularan Covid-19, karena menjaga imunitas atau daya

bahwa dalam rangka evaluasi pelaksanaan Penerapan Protokol kesehatan guna pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kota Surabaya, terhadap penyelenggaraan

Tidak kalah penting juga perlu dilakukan sosialisasi secara terus-menerus tentang upaya efektif memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan tindakan pencegahan yang

Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat mitra dalam upaya pemutusan rantai penyebaran Covid-19 10 melalui pembentukan satuan

Sehingga dengan Program Kampung Sehat ini dapat mengurangi / memutus Mata Rantai Penyebaran Covid 19, Mengurangi / menyetop berkembangnya Covid 19, Mengurangi angka yg Meninggal

Laporan Pengabdian Masyarakat ini berjudul “Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer Untuk Anak Sekolah Dasar Sebagai Edukasi Pencegahan Dini Covid-19 Di Lingkungan RT.15 Kompleks

Pembelajaran daring yang dilaksanakan di Program Studi Manajemen Pendidikan Islam dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 menggunakan aplikasi-aplikasi