Internal Training Spesifikasi Pipa SNI 0039:2013
Pipa Baja Saluran Air dengan atau Tanpa Lapisan Seng
Jumat, 17 September 2021
PT. KHI Pipe Industries – Cilegon, Banten
Content
1. Definisi 2. Kegunaan
3. Produksi Pipa
4. Proses Galvanis Pipa
5. Syarat Mutu Pengujian Sifat Kimia & Mekanis 6. Syarat Mutu Dimensional Pipa
7. Inspeksi Final
8. Prosedur Pengukuran Thickness Galvanis 9. Penandaan Pipa
10. Lampiran
- Contoh penandaan color band pada pipa galvanis
1. Definisi
Pipa baja saluran air dengan atau tanpa lapisan seng adalah pipa baja karbon
atau pipa baja paduan yang dibuat dengan cara dilas tahan listrik (ERW) atau
las busur rendam (SAW) baik dengan sambungan lurus (Longitudinal) maupun
sambungan melingkar (Helical), yang selanjutnya dilapis dengan cara dicelup
ke dalam larutan seng panas (Hot dip galvanizing) atau tanpa lapisan seng
yang digunakan untuk penyaluran air.
2. Kegunaan
a. Pipa dengan lapisan seng
Pipa dengan dengan lapisan seng digunakan untuk keperluan instalasi air bersih.
b. Pipa tanpa lapis seng
Pipa tanpa lapisan seng digunakan untuk keperluan instalasi air baku,
instalasi system plambing dan instalasi air hidran.
3. Produksi Pipa
Forming Steel Making
Hot Rolling & Coiling
Hold / Return to Supplier
Coil Storage
Uncoiler
Level
Welding Inspect ion OK?
Accumulator (Optional)
Continued
No
Yes
Continued Continued
Removing Weld Bead Outside
Water Cooling
Sizing & Straightening
Cutting Off
Pipe Numbering
Pipe Run Out Table
Visual & Dimensional Inspection Repair Not Good
Good
Final Inspection
Continued
Pipe End Facing
Marking
Pipe End Protection
Pipe Storage
Delivery to Zinkpower
Down Grade,
Other Usage /
Scrap Repair Not
Good Not
Good
Good Good
Hydrostatic Test
Continued
Incoming Inspection
Preparation
Degreasing/Fluxing Process
Pikling/Treatment Process
Fluxing Process
Hot-Dip Galvanizing Process
Quenching
Passivation
Finishing
Thickness (Coating Weight)
Final Inspection
Delivery to Customer
Continued
4. Proses Galvanis Pipa
Note :
Komposisi kimia bahan baku pelapis harus berkadar Seng (Zn) minimum 98,5%.
C (%) max Mn (%) max P (%) max S (%) max
0,20 1,40 0,035 0,030
Min Yield Strength (MPa)
Tensile Strength (MPa)
Elongation (% Min)
195 320 – 460 20
Pipe Size Number of Frequency
≤ 50 mm 1 from each 500 pcs
65 mm ~ 100 mm 1 from each 200 pcs
125 mm ~ 400 mm 1 from each 100 pcs
> 400 mm 1 from each 50 pcs
2.2 Flattening Test (HFW Pipe, OD 4-24 Inch)
Test specimen shall be at least 50 mm long.
Testing at room temperature, weld position 90o from direction press.
Flatten to 2/3 original OD without weld opening.
Frekuensi Pengujian :
1. Uji Komposisi Kimia Pipa Baja :
2. Uji Sifat Mekanis 2.1. Tensile Test :
2.3 Guided Bend Test (SAWH Pipe)
1 set specimen consist of 2 pcs: root & face
Testing at room temperature and requirement.
Bended without weld crack .
5. Syarat Mutu Pengujian Sifat Kimia dan Mekanis
2.4 HYDROSTATIC TEST PRESSURE
Hydrostatic testing is applied to each length of pipe.
Hydrostatic tester is equipped with a calibrated pressure gauge and recorder to provide a record of test pressure and duration of test.
The hydrostatic tester gauge shall be calibrated by the master gauge at least once per day.
Holding time:
The welded pipe shall be held for not less than 5 s.
Pressure and holding time are shown recording chart as well as testing date and shift no.
Grade Pipe Size Pressure (Kgf/cm
2) SNI 0039:2013 ≥ 4” Nominal OD 50
5. Syarat Mutu Pengujian Sifat Kimia dan Mekanikal
Pengukuran Tebal
Pengukuran tebal dilakukan 2 kali pembacaan titik. Apabila ada goresan (Scratch) maka kedalaman dari goresan tidak boleh melebihi ketebalan minimum sesuai table disamping.
.
Pengukuran OD
Pengukuran OD dilakukan 4 kali pembacaan titik. Pengukuran dilakukan pada jarak 2 meter dari salah satu ujung pipa. Hasil pengukuran wajib memenuhi syarat mutu sesuai table disamping.
.
6. Syarat Mutu Dimensional Pipa
6.1 Pipa Tipis
Pengukuran OD
Pengukuran OD dilakukan 4 kali pembacaan titik. Pengukuran dilakukan pada jarak 2 meter dari salah satu ujung pipa. Hasil pengukuran wajib memenuhi syarat mutu sesuai table disamping.
.
Pengukuran Tebal
Pengukuran tebal dilakukan 2 kali pembacaan titik. Apabila adagoresan (Scratch) maka kedalaman dari goresan tidak boleh melebihi ketebalan minimum sesuai table disamping.
.
6. Syarat Mutu Dimensional Pipa
6.2 Pipa Medium
Pengukuran OD
Pengukuran OD dilakukan 4 kali pembacaan titik. Pengukuran dilakukan pada jarak 2 meter dari salah satu ujung pipa. Hasil pengukuran wajib memenuhi syarat mutu sesuai table disamping.
.
Pengukuran Tebal
Pengukuran tebal dilakukan 2 kali pembacaan titik. Apabila adagoresan (Scratch) maka kedalaman dari goresan tidak boleh melebihi ketebalan minimum sesuai table disamping.
.
6. Syarat Mutu Dimensional Pipa
6.3 Pipa Tebal
Item
of Inspection Method of Inspection Frequency Acceptance Limit Reference
Surface Defect
Surface defect in weld and pipe body are inspected by visual
100%
No contain imperfection in such number or of such character as to render the pipe unsuitable for pipe structure.
Pipe shall be straight, with end pipe shall be perpendicular with pipe axis.
SNI 0039:2013 sect. 5.4
OD at Pipe Body
Diameter tape 10%
As per table 4, 5, & 6 SNI 0039:2013 table 4,5,6
OD at End Pipe 100 %
Wall Thickness Micro Caliper or UT 100% As per table 4, 5, & 6 SNI 0039:2013 table 4,5,6
Squareness of Pipe Ends / Beveled Ends
Checked by use of three- square or carpenter’s square
10%
1,6 mm from true 90° /
Width of Root Face = 1,6 mm ± 0.8 mm Bevel Angle = 30° with a tolerance of -0o,+5o
Manufacture recommendation
Straightness
Taut string is held along the pipe surface. Measure the maximum deviation with steel ruler
10% Max 0.2% SNI 0039:2013 sect 5.7
Length of Pipe Tape Measurement 100% tolerance -0’ + 100 mm SNI 0039:2013 sect 5.6
Weight Weighing Scale 10% -8% ; +10% SNI 0039:2013 sect 5.8
Out Of Roundness Micrometer / Ruler 10% Max 0,015 D Manufacture
Recomendation
Zinc Coating Thickness Gauge 10% Min 42 µ SNI 0039:2013 sect 5.9
7. Inspeksi Final
8. Prosedur Pengukuran Thickness Lapisan Galvanis
1. Gunakan APD yang sesuai dengan situasi & kondisi pekerjaannya.
2. Setiap awal shift alat digital coating thickness gauge harus dikalibrasi menggunakan calibrate/zero plate dan shim thickness
3. Pastikan hasil kalibrasi tidak menyimpang dari toleransi yang sudah ditentukan.
4. Cek kondisi permukaan coating yang akan diukur, pastikan permukaan coating dalam kondisi kering dan tidak ada kontaminasi debu,oli,minyak dll
5. Kemudian lakukan pengukuran tebal coating total sebanyak 12 kali pembacaan, dengan mengambil 3 lokasi (End 1 , Middle, End 2) dan masing-masing lokasi diukur sebanyak 4 kali pembacaan (4 single reading).
6. Catat semua hasil pengukuran tebal coating (12 single reading), kemudian hitung rata-rata aritmatika dari semua pengukuran.
7. Pastikan tebal coating sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan.
Elcometer
9. Penandaan Pipa
[Spec] [LSPro] [NPS] [WT] [Length] [Grade] [Type]
[WO NO] [PIPE NO]
[NPS] [WT] [Length] [Grade] [Type]
[WO NO] [PIPE NO]
[Spec]
[LSPro]
Contoh: Pipa SNI 0039:2013 ukuran 114,3 mm OD (4”) x 4,5 mm WT (Kelas medium)
SNI 0039:2013 LSPr-004-IDN 4” 4,5mm 12,0M Med HFW 1-0385 001-0002
Contoh: Pipa SNI 0039:2013 ukuran 508 mm OD (20”) x 12,7 mm WT (Kelas heavy)
20” 12,7mm 12,0M Hvy HFW 3-0383 0002
SNI 0039:2013 LSPr-004-IDN
D ≤ 457 mm (18”) – Luar Pipa D > 457 mm (18”) – Dalam Pipa
Penandaan SNI 0039:2013 meliputi:
a. Penandaan pipa KHI secara umum;
b. Digunakan Nominal Pipe Size, dalam inch (“), untuk menandai diameter pipa;
c. Logo SNI, Nomor SNI dan Nomor Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) hanya dicantumkan pada pipa ukuran yang telah tersertifikasi SNI (lihat prosedur no. 4-106 Prosedur d. Aplikasi Lisensi). Untuk Pipa D > 457 mm (18”), Nomor SNI dan Nomor LSPro berada di bawah Logo SNI;
e. Kelas (Lgh = tipis, Med = medium, dan Hvy = tebal);
f. Untuk pipa galvanis menggunakan color band : pipa tipis = coklat, medium = biru, tebal = merah).
Note :
Setelah KHI memperoleh sertifikasi SNI 0039:2013 LSPr-054-IDN dari IAPMO, maka penandaan LSPr diubah menjadi LSPr-054-IDN