• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

75 BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Bab IV ini berisikan tentang hasil analisis penelitian secara deskriptif analisis terkait pada praktik akuntansi murabahah yang diterapkan di Bank BJB Syariah Kantor Cabang Pembantu Majalengka dengan berpedoman pada PSAK 102 (revisi 2013) tentang murabahah. Adapun hal yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang perlakuan akuntansi murabahah sesuai dengan PSAK 102 (revisi 2013), yang meliputi pengakuan, penyajian, pengukuran dan pengungkapan murabahah yang diterapkan di Bank BJB Syariah Kantor Cabang Pembantu Majalengka pada produk pembiayaan pemilikan rumah iB maslahah.

Berdasarkan dari data yang telah dikumpulkan, berikut adalah analisis mengenai aktivitas akuntansi pembiayaan murabahah dengan acuan PSAK 102 (revisi 2013) yang melekatkan PSAK 50, 55, dan 60 pada aspek pengakuan dan pengukuran, penyajian serta pengungkapan di Bank BJB Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Majalengka yang menerapkan akuntansi syariah berdasarkan PSAK 102 (revisi 2013) pada pembiayaan murabahah rumah iB maslahah.

1. Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Pembiayaan murabahah Rumah iB Maslahah

Penyusunan laporan keuangan pada tahap awal yaitu pengakuan dan pengukuran. Suatu unsur diakui secara formal apabila unsur tersebut sudah memenuhi salah satu definisi pada elemen laporan keuangan. Berarti pengakuan dilakukan dengan menyatakan pos tersebut baik dalam kata-kata maupun dalam jumlah uang dan mencamtumkannya kedalam neraca atau laporan laba rugi. Pengakuan sebagai pencatatan suatu item dalam akuntansi dan laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan,

(2)

76

beban, keuntungan atau kerugian harus dapat dakui dan diukur agar dapat menyajikan informasi yang relevan.

Pengertian pengakuan dan pengukuran sebagai berikut, pengakuan merupakan proses pembentukan pos yang memenuhi definisi unsur serta kriteria pengakuan dalam neraca atau laporan laba rugi. Sedangkan pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan keuangan.59 Pengakuan memerlukan suatu konsep agar dapat menentukan kapan dan bagaimana unsur dalam akuntansi dapat diakui dalam laporan keuangan.

Dalam hal pembiayaan murabahah di Bank BJB Syariah Kantor Cabang Pembantu Majalengka, semua barang bisa dijadikan objek murabahah, selagi barang tersebut halal dan baik. Dalam hal pengajuan pembiayaan murabahah, nasabah diharapkan melengkapi persyaratan yang telah ditentukan oleh pihak Bank. Khususnya untuk pengajuan pembiayaan murabahah rumah iB maslahah, dimana pembiayaan ini diberikan kepada perorangan dan atau lembaga untuk membeli, membangun dan atau renovasi (termasuk ruko, rukan, apartemen dan sejenisnya).

Pembiayaan Pemilikan Rumah iB Maslahah merupakan Fasiitas Pembiayaan yang diberikan kepada perorangan untuk membeli, membangun dan atau renovasi (termasuk ruko, rukan, apartemen dan sejenisnya).

PPR iB Maslahah adalah Pembiayaan Pemilikan Rumah dengan dukungan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

59 Rizal Yaya, “AkuntansiSyariahTeoridanPraktikKontemporer”, SalembaEmpat, Jakarta, 2009, 23.

(3)

77

Persyaratan yang berlaku secara umum di Bank BJB Syariah KCP Majalengka antara lain :

Tabel 1.8

Dokumen Persyaratan Pengajuan

Dokumen Berpenghasilan

Tetap

Berpenghasilan Tidak Tetap Aplikasi permohonan yang diisi lengkap pemohon.

Fotocopy KTP (suami/ istri) yang masih berlaku.

Fotocopy Kartu Keluarga.

Fotocopy Akta Nikah/ Kutipan Akta Cerai/ Surat Keterangan Kematian Pasangan/ Perjanjian Pisah Harta jika ada.

Fotocopy NPWP

Dokumen asli atau fotocopy rekening koran/

tabungan/ giro

Surat Keterangan Penghasilan/ Slip Gaji -

Fotocopy Surat Keterangan Pekerjaan/ SK Pengangkatan/ SK terakhir

-

Fotocopy SPT Pph*orang pribadi atau Surat Pernyataan Penghasilan:

Berpenghasilan Tetap.

-

Berpenghasilan tidak tetap. -

Surat Pernyataan Tidak Memiliki Rumah.

Surat Pernyataan yang ditandatangani pemohon.

Surat Pernyataan Domisili (Untuk Calon Nasabah yang tidak bertempat tinggal sesuai dengan alamat KTP)

(4)

78

1. Pengakuan dan pengukuran pada aktiva (asset) murabahah

Contoh transaksi pembiayaan murabahah di Bank BJB Syariah KCP Majalengka:

Nama nasabah : Ahmad

Jenis pembiayaan :Pembiayaan murabahah rumah iB maslahah Limit pembiayaan : Rp. 40.500.000

Margin keuntungan : Rp. 9.315.000 Total murabahah : Rp. 49.815.000 Angsuran perbulan : Rp. 1.383.750 Jangka waktu (bln) : 36

Tgl awal angsuran : 01-Mei-2016

a. Pengakuan dan pengukuran pada saat perolehan (aset) murabahah

Pengakuan persediaan pada transaksi murabahah muncul karena terjadi transaksi pembelian barang dan pengukuran persediaan tersebut sebesar harga perolehannya.60

Menurut hasil wawancara dengan ibu Ninda Lubis salah satu responden karyawan Bank BJB Syariah di bagian funding officer, mengatakan bahwa:

“Pihak Bank BJB Syariah yang diwakili oleh bagian administrasi menjual barang berupa rumah jadi siap huni sebagai (aset murabahah) kepada nasabah dengan akad murabahah sesuai dengan harga yang sudah disepakati bersama, diakui oleh Bank BJB Syariah sebagai persediaan sebesar harga perolehannya”61

Menurut PSAK 102 (revisi 2013) transaksi murabahah dapat dilakukan melalui pesanan atau tanpa pesanan. Jika murabahah dengan pesanan, penjual melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari pembeli, dan barang yang di pesan tidak dapat dibatalkan karena murabahah secara pesnanan dapat mengikat pembeli. Sebaliknya jika

60 Rifki Muhammad, “Akuntansi Keuangan Syariah Konsep dan Implementasi PSAK Syariah, P3EI Press”, Yogyakarta, 2008, 144.

61 Hasil wawancara dengan Bapak Rizky Mauludi bagian Accounting Officer & Retail Bank BJB Syariah Kantor Cabang Pembantu Majalengka, 28 Januari 2018.

(5)

79

murabahah yang dilakukan tidak berdasarkan pesanan, maka tidak mengikat pembeli.

Dalam prakteknya kondisi Bank BJB Syariah KCP Majalengka melakukan akad murabahah tanpa pesanan, dengan demikian aset murabahah tidak mengikat pembeli untuk membeli barang yang dipesannya. Sebagaimana terjadi pada saat transaksi murabahah dengan Developer (pihak ketiga sebagai pemasok/ penjual rumah), Bank BJB Syariah KCP Majalengka melakukan pembelian rumah secara kredit dan dilunasi pada saat ada pesanan dari calon pembeli atau nasabah, maka jurnal yang dicatat oleh Bank BJB Syariah adalah:

Persediaan aset murabahah Rp. 40.500.000

Utang pada pemasok Rp. 40.500.000

Selanjutnya, jurnal saat pelunasan utang pada pemasok adalah sebagai berikut:

Utang pada pemasok Rp. 40.500.000

Kas/ rekening pemasok Rp. 40.500.000

Menurut penulis bahwa Bank BJB Syariah dalam pengakuan dan pengukuran aset murabahah telah sesuai dengan PSAK 102 (revisi 2013). Yaitu aset murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya perolehan, dan pembelian barang kepada pemasok diakui dan dicatat kedalam laporan keuangan dengan pembelian barang secara kredit untuk kemudian dilunasi pada saat pembeli memesan barang.

Dalam PSAK 102 paragraf 19 poin (a) (ii) jika terjadi penurunan nilai aset karena usang, rusak, atau kondisi lainnya sebelum diserahkan ke nasabah, penurunan nilai tersebut diakui sebagai beban dan mengurangi aset62, jurnal yang dicatat menurut PSAK 102 (revisi 2013) adalah:

Beban Rp. xxx

Aset murabahah Rp. xxx

62Ikatan Akuntan Indonesia, 2013, “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan”, Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI Jakarta. 102.4.

(6)

80

Dalam prakteknya penerapan pencatatan yang dilakukan Bank BJB Syariah KCP Majalengka terhadap penurunan nilai aset karena usang, atau kondisi lainnya yang belum diserahkan kepada nasabah diakui sebagai beban, sebagaimana jurnal yang dicatat sebagai berikut:

Beban Rp. 11.000.000

Aset murabahah Rp. 11.000.000

Menurut penulis pengakuan dan pengukuran terhadap penurunan nilai aset dikarenakan rusak, usang, atau kondisi lainnya sebelum diserahkan kepada nasabah sudah sesuai dengan penerapan PSAK 102 (revisi 2013) yaitu diakui sebagai beban dan mengurangi nilai aset.

b. Pengakuan dan pengukuran diskon pembelian aset murabahah

Dalam ED-PSAK 102 (revisi 2013) paragraf nomor 20 tantang diskon pembelian aset murabahah harus diakui sebagai:63

1) pengurang biaya perolehan aset murabahah jika terjadi sebelum akad murabahah, maka dijurnal:

Aset murabahah Rp. xxx

Kas Rp. xxx

2) liabilitas kepada pembeli, jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati menjadi hak pembeli, maka seharusnya dijurnal:

Kas Rp. xxx

Hutang Rp. xxx

3) tambahan keuntungan murabahah, jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai dengan akad menjadi hak penjual, maka dijurnal:

Kas Rp. xxx

Keuntungan murabahah Rp. xxx

63Ikatan Akuntan Indonesia, 2013, “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan”, Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI Jakarta. 102.4.

(7)

81

4) Pendapatan operasi lain, jika terjadi setelah akad murabahah dan tidak diperjanjikan dalam akad, dijurnal menjadi:

Kas Rp. xxx

Pendapatan operasi lain Rp. xxx

Pada prakteknya di lapangan, sebagaimana yang dituliskan diatas bahwa pihak Bank BJB Syariah sesuai dengan pencatatan transasksi akuntansi murabahah yang diterapkan menurut PSAK 102 (revisi 2013).

Dibuktikan dengan hasil wawancara penulis dengan bagian accounting officer comersil & retail bapak Rizky Mauludi.

“Karena pihak Bank bekerjasama dengan Developer perumahan terkait pembiayaan pemilikan rumah untuk nasabah maka setiap diskon harus dituliskan dicatat sebagaimana peraturan PSAK yang berlaku.”64

Dari hasil data tersebut menunjukan bahwa: pengakuan dan pengukuran pada diskon pembelian aset telah diakui sebagai pengurang biaya perolehan aset murabahah (sebelum akad), sesuai dengan akad yang disepakati (jika terjadi setelah akad), tambahan keuntungan murabahah (setelah akad), dan pendapatan operasi lain (setelah akad).

c. Pengakuan dan pengukuran pada keuntungan murabahah

Pengakuan keuntungan murabahah yang diatur dalam PSAK 102 paragraf 23 antara lain65:

Pada saat terjadinya penyerahan barang jika dilakukan secara tunai atau secara tangguh yang tidak melebihi satu tahun, maka jurnalnya adalah:

Kas Rp. xxx

Piutang murabahah Rp. xxx

Aset murabahah Rp. xxx

Keuntungan Rp. xxx

64 Hasil wawancara dengan Bapak Rizky Mauludi bagian Accounting Officer & Retail Bank BJB Syariah Kantor Cabang Pembantu Majalengka, 28 Januari 2018.

65Ikatan Akuntan Indonesia, 2013, “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan”, Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI Jakarta. 102.5.

(8)

82

Praktek yang dilakukan oleh Bank BJB Syariah KCP Majalengka sudah sepenuhnya menerapkan PSAK 102 dalam hal pengakuan dan pengukuran keuntungan murabahah.

Jurnal yang dicatat di Bank BJB Syariah KCP Majalengka adalah:

Nasabah Rp. 1.125.000

Piutang murabahah Rp. 1.125.000

Margin yang ditangguhkan Rp. 258.750 Pendapatan murabahah Rp. 258.750 (Total angsuran = Rp. 1.383.750)

Menurut data yang diperoleh Bank BJB Syariah keuntungan murabahah diakui pada saat terjadinya penyerahan barang aset murabahah, dimana metode ini digunakan untuk murabahah tangguh dengan risiko penagihan kas dari piutang murabahah dan beban pengelolaan piutang serta penagihannya relatif kecil.

d. Pengakuan dan pengukuran potongan pelunasan piutang murabahah Dalam PSAK 102 paragraf 26, Potongan pelunasan piutang murabahah yang diberikan kepada pembeli yang melunasi secara tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang disepakati diakui sebagai pengurang keuntungan murabahah.66 Pemberian potongan pelunasan piutang murabahah dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu metode berikut:

1) Diberikan pada saat pelunasan, yaitu penjual mengurangi piutang murabahah dan keuntungan murabahah, dijurnal menjadi:

Kas Rp. xxx

Keuntungan ditangguhkan Rp. xxx

Piutang murabahah Rp. xxx

Keuntungan Rp. xxx

66Ikatan Akuntan Indonesia, 2013, “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan”, Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI Jakarta. 102.6.

(9)

83

2) Diberikan setelah pelunasan, yaitu penjual menerima pelunasan piutang dari pembeli dan kemudian membeyarkan potongan pelunasannya kepada pembeli, sehingga dapat dijurnal menjadi:

Kas Rp. xxx

Keuntungan ditangguhkan Rp. xxx

Piutang murabahah Rp. xxx

Keuntungan Rp. xxx

Pada prakteknya hal ini berbeda dengan pengakuan dan pengukuran potongan pelunasan piutang murabahah di Bank BJB Syariah KCP Majalengka, jurnal yang dicatat dan diakui adalah:

(Piutang murabahah perbulan x Bulan sisa angsuran) Rp. 1.125.000 x 27 = Rp. 30.375.000

Sementara untuk margin tidak semua margin tetapi hanya margin bulan berjalan dan margin bulan berikutnya.

Jadi = Rp. 258.750 x 2 = Rp. 517.500

Nasabah Rp. 30.375.000

Margin yang ditangguhkan Rp. 517.500

Piutang murabahah Rp. 30.892.500

Maka dari data yang didapat oleh penulis, menunjukan Bank BJB Syariah KCP Majalengka tidak mengakui potongan pelunasan sesuai dengan penerapan PSAK 102 (revisi 2013).

e. Pengakuan dan pengukuran tentang potongan angsuran murabahah Paragraf 28 PSAK 102 potongan angsuran murabahah ini dapat diakui sebagai67:

1) Jika disebabkan oleh pembeli yang membayar secara tepat waktu, maka dapat diakui sebagai pengurang keuntungan murabahah, sehingga dapat dijurnal:

67Ikatan Akuntan Indonesia, 2013, “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan”, Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI Jakarta. 102.6.

(10)

84

Keuntungan murabahah Rp. xxx

Kas Rp. xxx

2) Jika disebabkan oleh penurunan kemampuan pembayaran pembeli, maka diakui sebagai beban, sehingga dapat dijurnal:

Kas Rp. xxx

Keuntungan yang ditangguhkan Rp. xxx

Beban Rp. xxx

Piutang murabahah Rp. xxx

Keuntungan Rp. xxx

Sementara pada prakteknya Bank BJB Syariah KCP Majalengka tidak mengakui adanya potongan angsuran murabahah, baik kondisi dimana pembeli memiliki kemampuan membayar secara cepat ataupun kondisi dimana pembeli disebabkan oleh penurunan kemampuan pembayaran.

Dari hasil data tersebut, menunjukan Bank BJB Syariah belum mematuhi ketentuan PSAK 102 (revisi 2013) yang berlaku saat ini.

Seharusnya pihak Bank BJB Syariah mengakui adanya potongan angsuran murabahah sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh PSAK 102 (revisi 2013).

f. Pengakuan dan pengukuran tentang denda dikenakan jika pembeli lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai dengan akad, dan denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan.

Pada paragraf 29 PSAK 102 Akuntansi murabahah, menjelaskan bahwa denda dikenakan jika pembeli lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai dengan akad, dan denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan,68 jurnalnya adalah:

68Ikatan Akuntan Indonesia, 2013, “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan”, Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI Jakarta. 102.6.

(11)

85

Dana kebajikan-Kas Rp. xxx

Dana kebajikan-Denda Rp. xxx

Pada prakteknya Bank BJB Syariah KCP Majalengka dalam mengakui adanya denda diakui dalam jurnal sebagai berikut:

a) Pada saat pembayaran telat yang diterima oleh Bank BJB Syariah KCP Majalengka,

Dana sosial = Angsuran perbulan x 0,00069 = Rp. 1.383.750 x 0,00069

= Rp. 954.77

b) Jurnal

Nasabah Rp. 1.125.000

Piutang murabahah Rp. 1.125.000 Margin yang ditangguhkan Rp. 258.750

Pendapatan murabahah Rp. 258.750

Nasabah Rp. 954,77

Dana sosial Rp. 954,77

Dengan demikian pihak Bank BJB Syariah dalam pengakuan dan pengukuran tentang adanya denda murabahah sudah diakui dan dicatat kedalam laporan keuangan sebagaimana ketentuan PSAKn 102 (revisi 2013).

g. Pengakuan dan pengukuran tentang uang muka

Paragraf 30 PSAK 102 Akuntansi murabahah pengakuan dan pengukuran uang muka adalah sebagai berikut:69

Pembayaran uang muka murabahah tersebut merupakan bagian dari harga pokok, sehingga mengurangi nilai piutang yang ditanggung oleh nasabah.

1) Uang muka diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima, maka jurnalnya:

Kas Rp. xxx

69Ikatan Akuntan Indonesia, 2013, “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan”, Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI Jakarta. 102.7.

(12)

86

Hutang Lain - Uang muka murabahah Rp. xxx

2) Jika barang jadi dibeli oleh pembeli, maka uang muka diakui sebagai pembayaran piutang (merupakan bagian pokok), jurnalnya sebagai berikut:

Utang lain – Uang muka murabahah Rp. xxx

Piutang murabahah Rp. xxx

3) Jika barang batal dibeli oleh pembeli, maka uang muka dikembalikan kepada pembeli setelah diperhitungkan dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh penjual, maka jurnalnya adalah:

Pembeli Rp. xxx

Utang Lain – Uang muka murabahah Rp. xxx

Pendapatan operasional Rp. xxx

Kas Rp. xxx

Pada prakteknya sesuai dengan hasil wawancara dengan Accounting Officer & Retail ;

“Uang muka yang dibayarkan oleh nasabah kepada Bank BJB Syariah merupakan pembayaran piutang murabahah yang termasuk pembayaran piutang, karena murabahah tersebut merupakan transaksi jual beli”70

Maka dari data wawancara tersebut menunjukan bahwa Bank BJB Syariah telah mengakui adanya uang muka murabahah dan dicatat kedalam laporan keuangan Bank BJB Syariah.

Menurut PSAK 102 (revisi 2013) tentang akuntansi untuk pembeli akhir paragraf 31 adalah hutang yang timbul dari transaksi murabahah tangguh, seharusnya diakui sebagai utang murabahah sebesar harga beli yang disepakati (jumlah yang wajib dibayarkan).

Bank BJB syariah KCP Majalengka dalam hal ini terkait dengan hutang yang timbul dari transaksi murabahah, diakui oleh Bank sebagai margin yang ditangguhkan.

70 Hasil wawancara dengan Bapak Rizky Mauludi bagian Accounting Officer & Retail Bank BJB Syariah Kantor Cabang Pembantu Majalengka, 28 Januari 2018

(13)

87

Dengan demikian pihak Bank BJB Syariah dalam pengakuan dan pengukuran hutang yang timbul dari transaksi murabahah tangguh, seharusnya diakui sebagai utang murabahah sebesar harga beli yang disepakati (jumlah yang wajib dibayarkan), dan bukan diakui sebagai margin. Ketentuan PSAK 102 (revisi 2013) pada tahap ini belum dapat direalisasikan.

2. Penyajian

a. penyajian piutang murabahah seharusnya disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, yaitu saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang.

Dalam prakteknya, penyajian piutang murabahah adalah saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian piutang, dan penyajian dalam pelaporan keuangnnya masih tergabung menjadi satu kedalam piutang dan pembiayaan. Seharusnya dilakukan pemisahan sesuai dengan akadnya masing-masing sehingga mempermudah pengguna laporan keuangan dalam melakukan analisa.

b. Margin murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra account) piutang murabahah.

Pada prakteknya Bank BJB Syariah KCP majalengka sudah menerapkan adanya penyajian margin murabahah tangguhan sebagai pengurang.

c. Beban murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra account) utang murabahah.

Pada prakteknya Bank BJB Syariah KCP Majalengka belum menerapkan terkait penyajian beban murabahah tangguhan yang disajikan sebagai pengurang utang murabahah.

(14)

88 3. Pengungkapan

Menurut PSAK 102 penjual mengungkapkan hal-hal terkait dengan transaksi murabahah tetapi tidak terbatas pada:71

a. Harga perolehan aset murabahah,

b. Janji pemesanan dalam murabahah berdasarkan pesanan sebagai kewajiban atau bukan,

c. Pengungkapan yang diperlukan sesuai dengan PSAK 102.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian Manajer Operasional, dimana pihak Bank mengungkapkan biaya-biaya yang terkait dengan proses pengajuan murabahah yakni biaya administrasi 1% dari plafon dan biaya materai. Namun biaya adminstrasi, biaya materai tersebut bukan bagian dari pendapatan pihak Bank.72

Berdasarkan hasil tersebut, maka dalam prakteknya di Bank BJB Syariah dalam hal pengungkapan ini sudah sesuai dengan PSAK 102.

Jurnal biaya administrasi:

Biaya adm = 1% dari pembiayaan murabahah

= 1% x Rp. 40.500.000

= Rp. 405.000

Rek. Nasabah Rp. 405.000

Pendapatan adm murabahah Rp. 405.000

71Ikatan Akuntan Indonesia, 2013, “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan”, Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI Jakarta. 102.8.

72 Hasil wawancara dengan Bapak Dasep Budiman bagian Manajer Operasional Bank BJB Syariah Kantor Cabang Pembantu Majalengka, 28 Januari 2018.

(15)

89

Penerapan akuntansi murabahah pada PT. Bank Jabar Banten Syariah Kantor Cabang Pembantu Majalengka secara ringkas dapat diperhatikan melalui tabel berikut ini:

Tabel 1.9

Penerapan Akuntansi Murabahah di PT. Bank Jabar Banten Syariah KCP Majalengka

Aspek Akuntansi PSAK 102 (Revisi 2013) Bank BJB Syariah Kc. Majalengka

Keterangan

Murabahah Akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapakan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli.

Akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapakan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli.

Sesuai

Akuntansi Untuk Penjual Pengakuan dan

Pengukuran Aset Murabahah

Aset murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya perolehan

Aset murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya perolehan

Sesuai

Jika terjadi

penurunan nilai aset karena usang, rusak,

Diakui sebagai beban dan mengurangi nilai aset.

Diakui sebagai beban dan mengurangi nilai aset.

Sesuai

(16)

90 atau kondisi lainnya

sebelum diserahkan ke nasabah.

Diskon pembelian aset murabahah.

(pengurang biaya perolehan aset murabahah, jika terjadi sebelum akad murabahah).

pengurang biaya perolehan aset murabahah, jika terjadi sebelum akad murabahah

pengurang biaya perolehan aset

murabahah, jika terjadi sebelum akad

murabahah

Sesuai

Liabilitas kepada pembeli, jika terjadi akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati menjadi hak pembeli.

jika terjadi akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati menjadi hak pembeli.

jika terjadi akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati menjadi hak pembeli.

Sesuai

Tambahan keuntungan murabahah, jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad menjadi hak penjual.

jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad menjadi hak penjual.

jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad menjadi hak penjual.

Sesuai

Pendapatan operasi lain, jika terjadi setelah akad murabahah dan tidak diperjanjikan dalam akad.

jika terjadi setelah akad murabahah dan tidak diperjanjikan dalam akad.

jika terjadi setelah akad murabahah dan tidak diperjanjikan dalam akad.

Sesuai

(17)

91

Aspek Akuntansi PSAK 102 (Revisi 2013) PT. Bank Jabar Banten Syariah Kc.

Majalengka

Keterangan

Pengakuan dan pengukuran pada keuntungan murabahah

Kas (D)

Piutang murabahah (D) Aset murabahah (K) Keuntungan (K)

Kas (D)

Piutang murabahah (D) Aset murabahah (K) Keuntungan (K)

Sesuai

Pengakuan dan pengukuran

potongan pelunasan piutang murabahah

Pengakuan dan pengukuran potongan pelunasan piutang murabahah

Tidak ada Pengakuan dan pengukuran potongan pelunasan piutang murabahah

Belum sesuai

Pengakuan dan pengukuran tentang angsuran

murabahah

Pengakuan dan pengukuran tentang angsuran murabahah

Tidak ada Pengakuan dan pengukuran tentang angsuran murabahah

Belum sesuai

Pengakuan dan pengukuran tentang denda dikenakan jika pembeli lalai

Denda dikenakan jika pembeli lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai dengan akad, dan denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan

Denda dikenakan jika pembeli lalai dalam melakukan

kewajibannya sesuai dengan akad, dan denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan

Sesuai

Pengakuan dan pengukuran tentang uang muka

Uang muka mengurangi nilai piutang nasabah

Uang muka mengurangi nilai piutang nasabah

Sesuai

Penyajian piutang murabahah

Saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang.

Menggabungkan antara piutang dan

pembiayaan

Belum sesuai

(18)

92 Margin murabahah

tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra account) piutang murabahah.

Murabahah tangguhan Murabahah tangguhan Sesuai

Beban murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra account) utang murabahah.

Beban murabahah tangguhan

Tidak ada Belum sesuai

Pengungkapan Penjual mengungkapkan hal-hal terkait dengan transaksi murabahah tetapi tidak terbatas pada:

a. Harga perolehan aset murabahah,

b. Janji pemesanan dalam murabahah

berdasarkan pesanan sebagai kewajiban atau bukan,

c. Pengungkapan yang diperlukan sesuai dengan PSAK 102.

Mengungkapkan hal- hal terkait dengan transaksi murabahah

Sesuai

Referensi

Dokumen terkait

kebutuhan yang meliputi kebutuhan fisik (sandang, pangan, dan papan) serta kebutuhan psikologis seperti kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan untuk

Ketika kamu masih belum dewasa, Aku bisa mengerti dan menerima kalau kamu bersikap tidak sopan atau bisa Kukatakan sebagai tindakan kurang ajar terhadap-Ku.. Hal itu kamu

Hasil peneliitian yang dapat disimpulkan bahwa latihan lari 12 menit berpengaruh lebih baik dibandingkan latihan konvensional terhadap peningkatan daya tahan,

Jadi yang dimaksud penulis dengan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di PAUD TPQ Al- I‟tikaf Tambakan Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas Tahun

Perangkat keras merupakan salah satu hal yang penting karena tanpa perangkat lunak, program yang akan dibuat tidak akan dapat berjalan. Supaya aplikasi dapat berjalan

“Kegiatan ini kami maknai sebagai bentuk rasa syukur atas berkah yang telah diterima selama 20 tahun ini dan dukungan prudential terhadap para anak didik (andik) lapas agar

Berkaitan dengan pokok permasalahan di atas yang menjadi landasan untuk mengadakan penelitian, oleh karena itu ada tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan proposal ini,

Defenisi system konstruksi dalam bangunan merupakan bagian atau elemen yang menempel pada system struktur utama, sedangkan fungsi dari system konstruksi adalah elemen yang