• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

37 BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Menurut Ajat Rukajat menyatakan bahwa metode penelitian kualitatif adalah aktivitas penelitian yang melahirkan narasi berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber (Rukajat, 2018). Menurut Creswell memaparkan bahwa pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang melahirkan pernyataan wawasan melalui pandangan kontruktif yang memiliki makna bahwa pengalaman pribadi dan nilai sosial memiliki makna tersendiri guna membentuk teori dan pola pemikiran tertentu (Rukajat, 2018).

Menurut Denzin dan Lincoln dalam buku Albi Anggito dan Johan S, yang berjudul Metodologi Penelitian Kualitatif menyatakan bahwa penelitian Kualitatif lebih dominan menggunakan ranah berfikir untuk memaparkan suatu kejadian yang terdapat dimasa lalu atau masa depan (Setiawan, 2018). Dari penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah yang dilakukan oleh peneliti guna memecahkan permasalahan dengan cara mengumpulkan data dan mendeskripsikannya dalam tulisan sehingga terbentuknya karya yang mencangkup narasi suatu peristiwa atau kejadian yang sudah terjadi maupun akan datang.

Pendekatan kualitatif diawali dari pemikiran yang bersifat umum agar memperoleh jawaban sementara penelitian, setelah itu melakukan uji verifikasi data berdasarkan hipotesis untuk mendapatkan kesimpulan yang diinginkan (Salim, 2019). Menurut Salim & Haidir, menjelaskan bahwa terdapat lima karakter dari penelitian kualitatif, yaitu: (1) menjadikan lingkungan sebagai sumber-sumber dalam penelitian yaitu peneliti harus menganalisa dan mengamati terlebih dahulu lingkungan yang akan dijadikan objek dalam penelitian; (2) bersifat deskriptif analisis yaitu hasil wawancara, dokumentasi maupun data-data yang lainnya tidak disusun

(2)

38

menggunakan angka melainkan disusun langsung ditempat penelitian oleh peneliti; (3) fokus kepada proses bukan fokus kepada hasil; (4) memiliki sifat induktif yang artinya penelitian diawali dari lapangan berdasarkan fakta-fakta yang sudah ada; (5) penuh dengan makna berdasarkan pendapat berbagai sumber terkait suatu peristiwa (Salim, 2019). Deskriptif itu dapat diartikan sebagai pendekatan yang mengkaji serta mendeskripsikan sumber- sumber data dengan jelas dan rinci menggunakan narasi.

Jenis penelitian ini adalah jenis studi kasus, yaitu suatu aktivitas yang terikat dari satu maupun berbagai macam peristiwa dari masa ke masa berdasarkan pengumpulan data secara rinci dan detail (Manab, 2015).

Menurut Nuriman (Nuriman, 2021) mendefinisikan bahwa studi kasus merupakan aktivitas penelitian yang dilaksanakan secara intensif terus menerus guna menemukan macam-macam faktor yang berkaitan dengan peristiwa individu maupun sosial yang sedang dihadapi. Menurut Yamin seperti yang dikutip (Anggraeni, 2012) menyebutkan bahwa studi kasus merupakan suatu kegiatan penelitian yang mencangkup penemuan masalah dalam suatu peristiwa sehingga dapat menumbuhkan sikap berpikir secara kritis untuk memecahkan masalah tersebut.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa studi kasus yaitu ialah aktivitas yang dilakukan secara khusus guna memecahkan suatu masalah yang melibatkan program yang sedang berlangsung, baik waktu maupun kelompok tertentu dan untuk menemukan sumber data yang diinginkan. Peneliti dituntut untuk menambah literatur ataupun bacaan, sehingga dapat dengan mudah menyusun laporan kegiatan penelitian tersebut. Karena peneliti akan memaparkan atau menggambarkan peristiwa ataupun kejadian permasalahan dalam “Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran fikih Studi Kasus Di Kelas X MA Muhammadiyah 1 Plus Malang”.

(3)

39 B. Lokasi Penelitian

Pada penelitian ini, lokasi penelitian di MA Muhammadiyah 1 Plus Malang, yang berada di Jl. Baiduri Sepah No. 27 Tlogomas, Malang. Alasan peneliti memilih lokasi penelitian ditempat tersebut adalah:

1. Karena lokasi tersebut memiliki permasalahan sesuai dengan permasalahan yang peneliti angkat, yaitu siswa kelas X di MA Muhammadiyah 1 Plus Malang yang kurang termotivasi dalam mengikuti mata pelajaran fikih dengan ditandai sikap yang kurang baik.

Permasalahan ini dilihat berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti ketempat lokasi penelitian.

2. Kualitas sekolah yang sudah memadai, dan sudah seharusnya apabila kualitas sudah tertata dengan baik maka sudah saatnya untuk melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan berbagai macam jenis strategi yang kreatif dan menarik, dan yang sudah seharusnya diterapkan strategi tersebut dalam pembelajaran.

3. Peneliti memilih siswa kelas X sebagai subjek penelitian adalah karena kelas X sudah mewakili kriteria data yang peneliti butuhkan dan juga dengan adanya latar belakang pendidikan yang berbeda-beda sebelumnya antara siswa satu dengan yang lainnya yaitu jenjang SMP dan MTs. Hal ini dilihat dari beberapa perbedaan pengarajan yang terdapat di SMP dan MTs, dimana SMP hanya memberikan mata pelajaran agama yang mencangkup secara keseluruhan sedangkan di MTs menambahkan beberapa mata pelajaran agama yaitu Akidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab, Fikih, dan juga Qur’an Hadits. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi peneliti untuk melakukan penelitian terkait strategi guru PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fikih di kelas X MA Muhammadiyah 1 Plus Malang.

(4)

40 C. Kehadiran Peneliti

Untuk melakukan penelitian ini, kehadiran peneliti adalah hal yang sangat penting. Berikut adalah tugas dari kehadiran peneliti di lapangan adalah:

1. Peneliti akan menentukan informan untuk dijadikan sebagai seseorang yang akan melengkapi jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.

2. Peneliti akan lebih mudah menerima atau menemukan data-data yang diperlukan semasa penelitian seperti lebih dapat menjalin keakraban, jawaban atau informasi yang diperoleh lebih relevan dan efektif, dan data-data yang dibutuhkanpun akan lebih sesuai dengan realita lapangan.

Jadi, kehadiran peneliti dalam penelitian ini sangat berpengaruh terhadap perolehan data penelitian nantinya, sehingga peneliti dianjurkan untuk ikut serta hadir di lapangan pada saat penelitian itu berlangsung.

D. Sumber Data Penelitian

Menurut Johny Dimyati mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan sumber data ialah subjek dan objek terkait penelitian yang akan menghasilkan data-data yang dibutuhkan oleh peneliti (Dimyati, 2013).

Dengan kata lain data-data yang diperoleh peneliti memiliki sumbernya tersendiri, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kevalidan datanya tersebut.

Menurut Suharsimi Arikunto seperti dikutip oleh (Dimyati, 2013) bahwa ia membagi sumber data menjadi dua bagian yaitu: pertama, data pokok atau dapat disebut sebagai data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung melalui subjek maupun objek penelitian di lapangan penelitian, baik melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi.

Kedua, data pelengkap atau dapat disebut sebagai data skunder, yaitu data yang diperoleh dari berbagai macam sumber yang dapat membantu

(5)

41

melengkapi data-data dalam penelitian tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa data pokok dapat diperoleh berdasarkan observasi secara langsung, sedangkan data pelengkap dapat diperoleh melalui dokumentasi maupun berbagai macam sumber data lainnya.

Sumber data penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah dengan cara mendapatkan data-data yang diberikan oleh guru mata pelajaran fikih MA Muhammadiyah 1 Plus Malang terkait dengan penelitian tersebut. Data yang diperoleh dapat berupa data langsung dari objek penelitian tanpa perantara seperti observasi dan wawancara, sedangkan data tidak langsung berupa data yang dikumpulkan dari berbagai sumber riset sebelumnya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dijadikan sebagai cara yang dilakukan oleh peneliti guna memperoleh data yang diinginkan. Menurut Sandu Siyoto

& M Ali Sodik, membagi teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ada empat yaitu angket, observasi, interview dan dokumentasi (Sodik, 2015), adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.

Berikut adalah pengertian dari macam-macam teknik pengumpulan data tersebut, yaitu:

1. Observasi merupakan penelitian yang dilakukan secara langsung di lapangan yang bertujuan untuk mendapatkan data yang diinginkan oleh peneliti. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan instrumen pengamatan yang sudah disusun secara rinci yang berisi peristiwa dan tingkah laku tertentu (Sodik, 2015). Aktivitas observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah:

a) Mengidentifikasi lokasi penelitian b) Merumuskan objek penelitian

c) Silaturahim dengan pihak sekolah yang akan diteliti sekaligus meminta izin untuk meneliti

(6)

42

d) Merumuskan rentang waktu dalam melaksanakan penelitian e) Melihat dan mengamati proses pembelajaran berlangsung

2. Wawancara adalah teknik pengumpulan data berupa penyajian intrumen pertanyaan kepada narasumber yang telah disusun oleh peneliti. Teknik wawancara ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu wawancara yang hanya memuat poin-poin terpenting saja (tidak terstruktur) dan wawancara yang mencangkup berbagai macam pertanyaan dari a-z secara rinci dan detail (terstruktur) (Sodik, 2015).

Wawancara berguna membantu peneliti saat menyelesaikan penelitian.

Penelitian ini menggunakan panduan wawancara tidak terstruktur yaitu bebas tanpa adanya aturan wawancara secara teratur dan runtut namun sangat cukup dijadikan sebagai data penelitian. Teknik wawancara ini dilaksanakan secara langsung ke lokasi penelitian. wawancara ini juga melibatkan guru mata pelajaran fikih dan juga siswa kelas X MA Muhammadiyah 1 Plus Malang. Aktivitas wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah:

a) Menyiapkan instrumen wawancara penelitian b) Mendatangi informan satu persatu untuk wawancara

c) Mengucapkan salam dan terimakasih sudah meluangkan waktu dan bersedia sebagai informan.

d) Menyebutkan identitas diri.

e) Menyampaikan tujuan wawancara yang akan dilakukan.

f) Mengajukan permohonan izin terkait dilaksanakannya wawancara.

g) Menginformasikan kepada informan bahwa hasil wawancara akan dijaga dengan baik dan digunakan demi kepentingan penelitian saja.

h) Merangkum dan mencatat, menganalisis dan mengumpulan data, memadatkan data, menampilkan dan penyajian data dan menyimpulkan hasil wawancara yang telak dilakukan

(7)

43

i) Sebelum mengakhiri kegiatan wawancara, peneliti mengucapkan terima kasih kepada para informan atas informasi yang telah disampaikan

3. Teknik dokumentasi ini cukup menarik dijadikan pelengkap pada observasi dan wawancara. Dokumentasi disebut sebagai aktivitas menggali lebih dalam data yang berupa catatan, surat kabar, ringkasan, prasasti maupun semacamnya (Sodik, 2015). Dokumentasi ini seperti hasil raport siswa dan foto saat wawancara berlangsung, adapun dokumentasi pendukung lainnya seperti: profil sekolah, visi dan misi sekolah. Aktivitas dokumentasi dalam penelitian ini adalah:

a) Peneliti meminta izin secara langsung untuk meminta dokumen- dokumen sebagai pelengkap penelitian yang berupa hasil raport.

Dan dokumen pendukung lainnya seperti profil sekolah, visi dan misi sekolah.

b) Peneliti melakukan foto bersama informan sebagai bukti telah melaksanakan penelitian.

F. Teknik Penentuan Informan

Narasumber dapat disebut sebagai informan yang mengetahui secara jelas suatu peristiwa tertentu (Kusrini, 2008) dan akan menyampaikan informasi-informasi terkait dengan penelitian. Penentuan narasumber/informan dalam penelitian sangat penting karena akan membantu proses penelitian tersebut. Menurut Syafrida Hafni Sahir, menyebutkan bahwa terdapat beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh informan dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: (1) memahami permasalahan yang akan atau sedang diteliti; (2) selalu memiliki waktu luang ketika dimintai informasi terkait dengan penelitian; (3) narasumber ikut serta didalam lokasi penelitian; (4) narasumber harus menyampaikan informasi secara ilmiah bukan berdasarkan pemikiran sendiri (Sahir, 2021).

Teknik penentuan informan pada penelitian ini menggunakan nonprobability sampling dengan jenis snowball sampling, yaitu teknik yang

(8)

44

digunakan peneliti untuk mengambil sampel sehingga hanya beberapa sampel saja yang dipilih dan tidak memberikan kesempatan yang sama bagi anggota populasi yang lainnya untuk dijadikan sampel berikutnya (Winarni, 2018). Jenis snowball sampling merupakan penentuan sampel dengan jumlah kecil kemudian meningkat menjadi besar (Tegor, 2020), hal ini didasari dengan adanya data yang diperoleh peneliti dirasa kurang cukup sehingga peneliti menambahkan sampel lagi sesuai dengan kebutuhan.

Pada penelitian ini, peneliti memilih informan yaitu guru mata pelajaran fikih dan siswa kelas X (IPA dan IPS) MA Muhammadiyah 1 Plus Malang sebagai informan atau narasumbernya.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data ini dapat dilakukan oleh peneliti ketika seluruh data-data informasi yang telah didapatkan baik melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Yang bertujuan untuk memproses data yang terkumpul dan diolah agar mudah dipahami. Untuk melakukannya perlu kehati-hatian, karena menganalisa data dalam penelitian sangat rentan keliru. Peneliti harus lebih ulet lagi untuk mengumpulkan serta membedakan setiap jenis-jenis datanya, sehingga nantinya data-data yang digunakan untuk sumber informasi dapat dipahami serta dimengerti dengan baik.

Teknik analisis data meliputi reduksi data atau pengelompokkan data, penyajian data dan juga penarikan kesimpulan. Menurut Samiaji Sarosa (Sarosa, 2021) mengatakan bahwa terdapat tahapan pengumpulan data pada analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan penelitian, sedangkan dalam penelitian ini terdapat teknik analisis data yang akan digunakan yaitu berdasarkan teori Miles & Huberman dalam (Sarosa, 2021) adalah mengumpulkan data, memadatkan data, menampilkan serta menyajikan data dan menarik kesimpulan dan verifikasi. Berikut adalah tahapan analisis data dalam penelitian ini :

(9)

45

1. Mengumpulkan data yaitu merupakan tugas peneliti untuk mencari data dan mengumpulkan data dari berbagai sumber yang dibutuhkan dan telah ditentukan berdasarkan wawancara, observasi dan juga dokumentasi.

2. Memadatkan data yaitu merupakan aktivitas yang dilakukan oleh peneliti setelah data yang dibutuhkan sudah terkumpul berdasarkan hasil observasi, wawancara dan juga dokumentasi, maka tugas peneliti menyeleksi data-data yang diperlukan sesuai dengan kategori, sehingga apabila terdapat data yang tidak dibutuhkan maka peneliti bisa membuangnya.

3. Menampilkan serta menyajikan data yaitu aktivitas menyajikan data penelitian berdasarkan pengumpulan data dan pemadatan data secara ringkas dalam bentuk kalimat/narasi untu selanjutnya dapat ditarik kesimpulan.

4. Penarikan kesimpulan penelitian tersebut dapat disampaikan dengan bahasa yang jelas dan tegas, dan serta diverifikasi bahwa kesimpulan yang telah dibuat dan diperoleh oleh peneliti adalah berdasarkan sumber data yang telah diperoleh dari data yang valid. Penarikan kesimpulan ini harus sesuai dengan hasil observasi, wawancara dan juga dokumentasi yang telah diperoleh sebelumnya guna menjawab rumusan masalah yang peneliti cantumkan, yaitu terkait dengan: (a) apa saja strategi yang digunakan oleh guru PAI untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fikih di kelas X MA Muhammadiyah 1 Plus Malang, (b) bagaimana proses penerapan strategi yang dilakukan oleh guru PAI untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fikih di kelas X MA Muhammadiyah 1 Plus Malang, dan (c) bagaimana dampak strategi yang digunakan oleh guru PAI untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fikih di kelas X MA Muhammadiyah 1 Plus Malang.

(10)

46 H. Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan hal yang terpenting dan harus dilakukan pada saat penelitian. karena hal ini dapat membantu peneliti untuk mengoreksi keaslian dari karya tulis yang telah tersusun. Menurut Ajat Rukajat, menjelaskan bahwa keabsahan data dalam penelitian biasanya cenderung hanya menekankan kepada uji kevalidan data dan uji kreadibilitasan data (Rukajat, 2018). Hal ini bertujuan untuk menguji sejauh mana kebenaran data maupun sumber yang diperoleh peneliti, dan untuk memastikan bahwa karya ilmiahnya adalah hasil karya tulis sendiri.

Berikut adalah teknik keabsahan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Teknik triangulasi, triangulasi disebut sebagai kegiatan pengecekan data yang diperoleh dari berbagai sumber (Wijaya, 2018) yaitu teknik yang digunakan alat pengecek keabsahan data yang bermanfaat untuk membandingkan hasil data yang diperoleh melalui sudut perspektif yang berbeda-beda. Triangulasi dalam penelitian ini adalah tringulasi jenis sumber data, yaitu peneliti mencari kebenaran sumber data dengan cara observasi, wawancara serta dokumentasi guna memberikan hasil dan perspektif yang berbeda mengenai penelitian yang telah dilakukan.

2. Mengecek ulang data (member-check) ialah teknik yang digunakan oleh peneliti untuk mengecek ulang data yang telah diperoleh kepada subjek penelitian, dan memastikan bahwa data tersebut sudah benar.

Hal ini dapat menggunakan langkah yaitu menganalisa data yang sudah diperoleh kemudian mengumpulkan sesuai dengan kategori masing- masing dan peneliti dapat menyimpulkan hasil dari data tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mengikuti penyuluhan tentang ”Anemia Pada Ibu Hamil” selama 30 menit ibu hamil dapat mengetahui pentingnya melakukan pencegahan anemia selama masa

 Dari dalam negeri, pasar masih menunggu hasil kepu- tusan Bank Indonesia mengenai kebijakan suku bunga Bank Indonesia 7day (Reverse) Repo Rate yang saat ini berada di

Dari lirik lagu juga, tidak jarang kita mengenal kata-kata tertentu yang terkesan baru atau asing, padahal sebenarnya sudah lama ada di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia..

Verifikator PPK melakukan pengecekan dan penilaian terhadap keabsahan peserta Jamkesmas yang telah dilegalisasi oleh PT Askes dalam bentuk Surat Keabsahan Peserta (SKP). Peserta

Pemanfaatan bahan aktif dari ekstrak kulit jeruk sebagai repelen merupakan salah satu cara alternatif untuk menghindari frekuensi kontak antara manusia dengan nyamuk

Pemberian ekstrak etanol herba putri malu (Mimosa pudica L.) dapat menghasilkan jumlah sel neutrofil yang lebih tinggi pada tikus galur Wistar yang telah

Lain halnya yang dikatakan oleh salah satu peternak sapi potong di Desa Lompo Tengah tentang peran stratifikasi sosial masyarakat terhadap peternak dilihat dari distribusi

Fina Fitriyana Khodijah, “ Analisis Pengaruh Kualitas Layanan dan Kualitas Produk terhadap Loyalitas Pelanggan pada Online Shop menggunakan Structural Equation