• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PAKET PEKERJAAN :

REVIEW RENCANA PSDA WS JRATUNSELUNA

SATKER BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI - JUANA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

SUMBER DANA APBN MURNI

TAHUN ANGGARAN 2022

(2)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

REVIEW RENCANA PSDA WS JRATUNSELUNA

URAIAN PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pemanfaatan sumber daya air untuk berbagai keperluan di satu pihak terus meningkat dari tahun ke tahun, sebagai dampak pertumbuhan penduduk dan pengembangan aktivitasnya. Padahal dilain pihak ketersediaan sumber daya air semakin terbatas bahkan cenderung semakin langka, terutama akibat penurunan kualitas lingkungan dan penurunan kualitas akibat pencemaran.

Apabila hal seperti ini tidak diantisipasi, maka dikhawatirkan dapat menimbulkan ketegangan dan bahkan konflik akibat terjadinya benturan kepentingan manakala permintaan (demand) tidak lagi seimbang dengan ketersediaan sumber daya air untuk pemenuhannya (supply). Oleh karena itu perlu upaya secara proporsional dan seimbang antara pengembangan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya air baik dilihat dari aspek teknis maupun dari aspek legal.

Untuk memenuhi kebutuhan air yang terus meningkat diberbagai keperluan, diperlukan suatu perencanaan terpadu yang berbasis wilayah sungai guna menentukan langkah dan tindakan yang harus dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan mengoptimalkan potensi pengembangan Sumber Daya Air (SDA), melindungi/melestarikan serta meningkatkan nilai SDA dan lahan.

Mengingat pengelolaan sumber daya air merupakan masalah yang kompleks dan melibatkan semua pihak baik sebagai pengguna, pemanfaat maupun pengelola, tidak dapat dihindari perlunya upaya bersama untuk mempergunakan pendekatan integrated water resources managament. Keterpaduan dalam perencanaan, kebersamaan dalam pelaksanaan, dan kepedulian dalam pengendalian sudah waktunya diwujudkan.

Perencanaan Pengelolaan SDA Wilayah Sungai (WS) adalah merupakan suatu pendekatan holistik, yang merangkum aspek kuantitas dan kualitas air. Perencanaan tersebut merumuskan dokumen inventarisasi sumberdaya air wilayah sungai, identifikasi ketersediaan saat ini dan masa mendatang, pengguna air dan estimasi kebutuhan mereka baik pada saat ini maupun di masa mendatang, serta analisis upaya alternatif agar lebih baik dalam penggunaan sumberdaya air. Termasuk di dalamnya evaluasi dampak dari upaya alternatif terhadap kualitas air, dan rekomendasi upaya yang akan menjadi dasar dan pedoman dalam pengelolaan wilayah sungai di masa mendatang.

Pada Pasal 1 ayat 10 UU Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air

(3)

menyebutkan bahwa : Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air adalah hasil Perencanaan secara menyeluruh dan terpadu yang diperlukan untuk menyelenggarakan Pengelolaan Sumber Daya Air.

Pada Pasal 39 ayat 1 sampai dengan ayat 5 UU no. 17 Tahun 2019 menyebutkan bahwa Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun Pola Pengelolaan Sumber Daya Air untuk terselenggaranya Pengelolaan Sumber Daya Air yang dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat. Pola Pengelolaan Sumber Daya Air diuraikan lebih lanjut dalam Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air sebagai acuan pelaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Air jangka panjang. Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air sebagaimana dimaksud merupakan acuan penyusunan program Pengelolaan Sumber Daya Air dan program kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian yang terkait. Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air merupakan dasar dan salah satu unsur dalam penyusunan, peninjauan kembali, dan/atau penyempurnaan rencana tata ruang wilayah.

Undang-Undang tersebut (dan Peraturan Pemerintah yang terkait) mencerminkan arah pemikiran yang berkembang saat ini berkaitan dengan penataan ulang tanggung jawab dalam sektor sumber daya air.

Undang-Undang tersebut mengungkapkan sejumlah aspek dimana pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai dapat ditingkatkan lebih lanjut, antara lain dengan dimuatnya pasal-pasal tentang perencanaan pengelolaan sumber daya air.

Dengan terbitnya UU No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air tersebut di atas, jelas bahwa tahapan pengelolaan SDA Wilayah Sungai adalah sebagai berikut :

(1) Perencanaan Pengelolaan Sumber Daya Air. Tahap perencanaan ini meliputi penyusunan Pola PSDA yang kemudian dilanjutkan dengan Rencana PSDA sebagai acuan dalam pelaksanaan pengelolaan SDA jangka panjang.

(2) Pelaksanaan konstruksi prasarana Sumber Daya Air dan pelaksanaan nonkonstruksi;

(3) Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air; dan (4) Pemantauan dan evaluasi Pengelolaan Sumber Daya Air.

WS Jratunseluna merupakan WS kewenangan Balai Besar WS Pemali Juana, dimana mencakup 4 (tiga) sistem sungai yaitu sistem sungai Jragung-Tuntang, sistem sungai Serang-Lusi-Juana, sistem sungai Dolok- Penggaron dan sistem sungai Semarang Barat. Keempat sistem sungai tersebut sangat penting dalam pengelolaan Wilayah Sungai Jratunseluna.

Pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai mencakup 5 aspek yaitu Konservasi Sumber Daya Air, Pendayagunaan Sumber Daya Air, dan Pengendalian Daya Rusak Air, didukung dengan Sistem Informasi Sumber Daya Air dan Pemberdayaan Masyarakat.

(4)

Rencana PSDA WS Jratunseluna telah ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum pada tahun 2016 Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10/PRTM/2015 Tahun 2015 tentang Rencana dan Rencana Teknis Pengaturan Air dan Tata Pengairan pasal 10 bahwa Rencana PSDA yang telah ditetapkan dapat ditinjau dan dievaluasi kembali paling singkat setiap 5 tahun sekali.

Untuk hal tersebut di atas, pada tahun anggaran 2022, Balai Besar WS Pemali Juana bermaksud akan melakukan Review Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Wilayah Sungai Jratunseluna guna mewujudkan pemanfaatan dan pendayagunaan sumber air di wilayah sungai tersebut secara serasi dan optimal, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daya dukung lingkungan serta sesuai dengan kebijaksanaan pembangunan nasional dan daerah yang berkelanjutan.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari Pekerjaan ini adalah :

Maksud dari kegiatan pekerjaan ini adalah agar Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air WS Jratunseluna yang ada dapat dikaji dan dianalisa kembali parameter maupun data-data sesuai dengan kondisi saat ini sehingga siap dilegalisasi menjadi Pedoman Rencana Pengelolaan

Sumber Daya Air WS Jratunseluna.

Tujuan pekerjaan ini antara lain :

Tujuan dari review Rencana Pengelolaan Sumber Daya air Wilayah Sungai Jratunseluna adalah untuk diperolehnya Rencana Pengelolaan SDA WS Jratunseluna yang siap dilegalisasi untuk menjadi Pedoman Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air WS Jratunseluna.

3. SASARAN Sasaran studi ini adalah :

Sasaran dari pekerjaan Review Rencana PSDA WS Jratunseluna adalah sebagai berikut:

• Memberikan kerangka dasar dalam merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air.

• Memberikan arahan yang berkaitan dengan konservasi dan pendayagunaan sumber daya air pada pengembangan kawasan- kawasan agar tidak menimbulkan dampak negatif seperti timbulnya/meningkatnya daya rusak air.

• Memberikan arahan yang berkaitan dengan sumber daya air terhadap pengembangan kawasan pembangunan antara lain kawasan budidaya, sistem pusat-pusat pemukiman, sistem sarana dan prasarana wilayah dan kawasan yang perlu diprioritaskan.

• Memberikan arahan kebijakan yang menyangkut tata guna tanah, tata guna air, mitigasi bencana, tata guna sumber daya alam serta kebijakan penataan ruang wilayah yang direncanakan secara

(5)

bersinergi.

• Menjamin kepentingan masa kini dan generasi yang akan datang, yang terkait dengan ketersediaan sumberdaya air.

4. LOKASI KEGIATAN

Lokasi pelaksanaan kegiatan ini adalah di Wilayah Sungai Jratunseluna (Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Sragen, Kabupaten Boyolali, Kota Semarang, dan Kota Salatiga), Provinsi Jawa Tengah.

5. SUMBER PENDANAAN

Kegiatan ini dibiayai dari sumber Pendanaan :

APBN Tahun Anggaran 2022, yang tercantum dalam DIPA Satker Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana, PPK Perencanaan dan Program dengan HPS sebesar Rp. 2.849.929.280 (Dua Milyar Delapan Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Dua Ratus Delapan Puluh Rupiah) termasuk PPN 10%.

6. NAMA DAN ORGANISAS I

PENGADAAN BARANG/JA SA

PPK Perencanaan dan Program

Satker Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana Alamat: Jl. Brigjen S. Sudiarto No. 375 Semarang

DATA PENUNJANG

7. DATA DASAR Data yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

NO. DATA ANALISIS KELUARAN

1. KONSERVASI SDA - RTRW

- Peta Topografi - Peta Tata Guna Lahan - DEM (Digital Elevation Model)

- Peta DAS dan WS - Peta Daerah Adm Pemeritahan

- Analisis Peta Tematik DAS dan WS

- Metode : GIS

Peta Batas-batas DAS, pada WS dan pada Wilayah Adm Pemerintahan Prov, Kab/Kota, Kecamatan pada DAS/WS beserta prosentase luasnya.

- Laporan & Peta BPDAS - Curah Hujan

- RTRW

- Peta Tata Guna Lahan - DEM (Digital Elevation Model)

- Peta batas DAS pada WS dan Wil. Adm

Pemerintahan

- Analisis Luas Tutupan Lahan pada DAS dan Sempadan Sungai - Metode : GIS

% luas tutupan lahan pada DAS dan % luas tutupan lahan pada sempadan sungai pada kondisi awal (saat ini) dan asumsi % luas tutupan lahan pada 5, 10, 15 dan 20 th yang akan datang.

Dinamika perubahan tata guna lahan yang lalu dan trend perubahannya pada masa yang akan datang.

(6)

- Curah Hujan - Sedimen dan Erosi - Peta Tata Guna Lahan - DEM (Digital Elevation Model)

- Analisis Potensi Erosi Lahan - Metode :

Universal Soil Loss Equation (USLE)

Sedimentasi lahan pada kondisi awal (saat ini) dan asumsi sedimentasi lahan pada 5, 10, 15 dan 20 th yang akan datang.

- Curah Hujan - Debit

- Sampel tanah, Diuji Lab Mektan, diameter butiran tanah

Debit maksimum Debit minimum Peta DAS pada WS

- Analisis Angkutan Sedimentasi Sungai - Metode :

Suspended Load and Bad Load Qmax/Qmin

Sedimentasi sungai pada kondisi awal (saat ini) dan asumsi sedimentasi sungai pada 5, 10, 15 dan 20 th yang akan datang.

Qmax/Qmin pada kondisi awal (saat ini) dan asumsi Qmax/Qmin pada 5, 10, 15 dan 20 th yang akan datang.

- Data Lokasi Prasarana- Sarana SDA (Aset SDA) - Kebijakan Nasional,

Pemerintah Provinsi, Pemerintah

Kabupaten/Kota Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air

- UU dan PP dan Perda terkait, seperti UU No. 41 Th 1999 Ttg Kehutanan

- Analisis aset konservasi sumber daya air Tinjauan terhadap

kebijakan, UU, PP dan Perda

- Porsentase berfungsinya atau kerusakan aset konservasi SDA - Kebijakan, UU, PP dan

Perda yang tidak sesuai dan yang masih relevan dengan skenario dan strategi konservasi sumber daya air.

2. PENDAYAGUNAAN SDA - Curah hujan (hujan

maksimum dan rata-rata harian

- Debit

-Analisa

Ketersediaan Air Permukaan Metode :

Pemodelan Curah Hujan –Aliran Limpas dengan menggunakan tengki/kotak Standar :Tata Cara Perhitungan Debit Andalan Air Sungai dengan Analisis lengkung Kekerapan Revisi SNI 19- 6738-2002, diterbitkan BSN

Ketersediaan Air Permukaan sampai saat ini

Ketersediaan Air Permukaan dalam 5,10,15 dan 20 th yang akan datang.

Peta Cekungan Air Tanah Peta Geologi/Permeabilitas Peta Potensi Air Tanah DEM ( Digital Elavation Mode)

Analisis

Ketersediaan Air Tanah

Metode : GIS

Ketersediaan Air Tanah sampai saat ini, Asumsi Ketersediaan Air Tanah dalam 5,10,15 dan 20 tahun yang akan datang.

- Data jumlah penduduk tahun terakhir

- Angka pertumbuhan penduduk

- Standart kebutuhan untuk air baku

Analisis Kebutuhan Air:

- Kebutuhan Air DMI per distrik - Kebutuhan Air Irigasi per distrik

Asumsi kebutuhan air per distrik dalam 5,10,15 dan 20 tahun yang akan datang dilengkapi Petanya

(7)

- iklim-evapotranspirasi -Rencana Pengembangan Industri

- Peta Topografi - Peta Tata Guna Lahan - Data Pasang Surut - Salinitas di Sungai - Rencana Pengembangan Irigasi

- Data Lokasi Prasarana- Sarana SDA ( Aset SDA) - DEM

-Kebutuhan Air Yang lain

(Pertanian,Perkebu nan, Perikanan, Pariwisata per distrik)

- Data pengguna dan jumlah penggunaan air tanah 3 tahun terakhir

- Peta Cekungan Air Tanah - DEM (Digital Elevation Mode)

Analisis Kebutuhan Air Tanah

Analisis didasarkan pada penggunaan air tanah yang ada saat ini serta perkiraan kenaikan penggunaan dalam 5,10,15 dan 20 tahun yang akan datang.

Asumsi Penggunaan Air Tanah dalam 5, 10, 15 dan 20 tahun yang akan datang dan Peta Cekungan Air Tanah beserta lokasi penggunanya

- Ketersediaan Air

Permukaan dalam 5, 10, 15 dan 20 th yang akan datang

- Ketersediaan Air Tanah dalam 5,10,15 dan 20 th yang akan datang - Perkiraan kebututah air

per distrik dalam 5, 10, 15 dan 20 tahun yg akan datang dilengkapi Petanya

- Perkiraan Penggunaan Air Tanah dalam 5, 10, 15 dan 20 tahun yg akan datang

- Peta Kekeringan Air - Tampungan Air (Waduk,

embung)

Neraca Air per distrik

Alokasi air dengan simulasi antara ketersediaan air permukaan dan air tanah dengan kebutuhan air per distrik

Dalam simulasi diprioritaskan pengambilan dari air permukaan.

Untuk air tanah dapat dilakukan pengambilan untuk penggunaan yang telah ada

(eksisting) dan penggunaan apabila air permukaan tidak mencukupi.

1. Neraca Air per distrik dalam 5,10,15 dan 20 2. Lokasi daerah/distrik yang mengalami kekurangan air pada kemarau

Lokasi daerah/distrik yang mengalami kekurangan air sepanjang tahun

- Data Lokasi Prasarana-

Sarana SDA (Aset SDA) Analisis Aset Pendayagunaan Sumber Daya Air

Porsentase berfungsinya atau kerusakan aset pendayagunaan SDA - Kebijakan Nasional,

Pemerintah Provinsi, Pemerintah

Kabupaten/Kota Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air

- UU dan PP dan Perda

Tinjauan terhadap kebijakan, UU, PP dan Perda

Kebijakan, UU, PP dan Perda yang tidak sesuai yang masih relevan dengan skenario dan strategi pendayagunaan sumber daya air

(8)

terkait

3. PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR

- Peta Genangan Banjir - Peta bencana

- Peta tata guna lahan - DEM (Digital Elevation Model)

- Data frekuensi kejadian bencana (banjir, longsor, gempa dan tsunami, abrasi pantai) dalam 10 tahun terakhir

- Upaya pengendalian daya rusak yang telah dilakukan

- Analisis Peta Tematik Bencana (banjir, longsor, gempa dan tsunami, abrasi pantai,

penutupan muara) - Metode : GIS

- Peta-peta daerah genangan tahunan, rawan longsor, rawan gempa dan tsunami, rawan abrasi pantai, penutupan muara - Katagori daerah rawan

bencana

- Data Lokasi Prasarana-

Sarana SDA (Aset SDA) Analisis aset pengendalian daya rusak air

Prosentase berfungsinya atau kerusakan aset

pengendalian daya rusak air - Data frekwensi kejadian

banjir dalam 10 tahun terakhir

Analisis terhadap kala ulang banjir yang selalu terjadi pada WS setiap tahunnya

Metode : Statistik dan Regresi

Asumsi frekwensi kejadian banjir

- Curah Hujan (hujan maksimum rata – rata harian)

- Debit

- Analisis Debit Banjir

- Standar : Tata Cara Perhitungan Debit Banjir Revisi SNI 03- 2415-1991

Asumsi kejadian banjir yang akan terjadi setiap

tahunnya 5,10,15,20 Tahun yang akan datang beserta daerah genangannya.

- Kualitas Air

- Jumlah dan Lokasi limbah yang dibuang ke sungai selama 3 th terakhir - Jumlah dan lokasi stasiun

pemantau kualitas air sumber dan badan air

Analisis Kualitas Air Sungai,

Pencemaran Sungai, jumlah dan lokasi pembuangan limbah RT dan Industri dengan adanya

pertambahan penduduk dan industri

Tingkat pencemaran yang terjadi pada sungai serta golongan badan air

- Kebijakan Nasional, Pemerintah Provinsi, Pemerintah

Kabupaten/Kota Tentang Pengelolaan Sumber Daya air

- UU dan PP dan Perda terkait, seperti UU No. 24 th 2007 Tentang

Penanggulangan Bencana, UU No. 23 Th 1997 Ttg Pengelolaan Lingkungan Hidup, Perda Tentang Baku

Tinjauan terhadap kebijakan, UU, PP dan Perda

Kebijakan, UU, PP dan Perda yang tidak sesuai yang masih relevan dengan skenario dan strategi pengendalian daya rusak air

(9)

Mutu Badan Sungai, Ambang batas

golongan/kelas air sungai - dan Persyaratan Kualitas

Limbah Buangan

4. KETERSEDIAAN DATA &

SISTEM INFORMASI SDA - Data lokasi dan kondisi

prasarana-sarana SDA - Jumlah, lokasi dan

kondisi sta. hujan, muka air/debit dan klimatologi - Jumlah, lokasi dan

kondisi stasiun pemantau kualitas air sumber dan badan air - DEM (Digital Elevation

Model)

- Keberadaan Sistim Informasi SDA - Peta rawan bencana - Keberdaaan sistim

peringatan dini bencana - Ketersediaan dan

kelengkapan data

- Analisis kerapatan jaringan stasiun hujan, muka air/debit, klimatologi stasiun pemantau kualitas air sumber dan badan air - Tinjauan terhadap

ketersediaan dan kelengkapan datanya.

- Tinjauan terhadap kondisi stasiun tersebut di atas, sistim operasi dan pemeliharaanny a.

- Tinjauan terhadap keberadaan Sistim Informasi SDA

1 Kerapatan Jaringan Stasiun Hujan, Muka Air/Debit dan Klimatologi 2 Rekomendasi O & P 3 Peta lokasi jaringan stasiun hujan, muka air/debit, klimatologi dan stasiun pemantau kualitas air sumber dan badan air Rekomendasi keberadaan sistim informasi SDA Rekomendasi keberadaan peringatan dini bencana

5. PEMBERDAYAAN&PENING KATAN PERAN MASY &

DUNIA USAHA

- Keberadaan dan Jumlah Organisasi Pengguna Air - Kemandirian Organisasi (swadaya)

- Keberadaan dan Jumlah Usaha Terkait SDA - Peran Dunia Usaha

Dilakukan tinjauan terhadap kuantitas dan peran

organisasi masyarakat serta dunia usaha yang terkait dengan pengelolaan SDA

Rekomendasi pengembangan dan peningkatan peran

organisasi masyarakat serta dunia usaha yang terkait dengan pengelolaan SDA

- Stake Holder yang terkait dan

berkepentingan dengan Pengelolaan Sumber Daya Air,

- Kelembagaan : Pengelola Sumber Daya Air

Dilakukan analisis Stake Holder dengan melakukan tinjauan terhadap tugas pokok dan fungsi dari

kelembagaan yang terkait dengan pengelolaan SDA WS.

Hubungan kerja dan koordinasi antar kelembagaan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta Susunan atau daftar Stake Holder yang diundang dalam PKM 1 dan PKM 2

6. KONDISI EKONOMI

- Kabupaten/Kota dalam angka - Pertumbuhan Tingkat kondisi ekonomi

(10)

- Aspek Sosial ekonomi

daerah ekonomi daerah,

- sektor dominan dalam

pertumbuhan ekonomi,

- neraca keuangan daerah

daerah (kuat, sedang, ringan).

8. STANDAR TEKNIS

1. Standar Teknis SNI.

2. Surat Edaran Dirjen SDA Kementerian PU No. 04/SE/D/2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Neraca Air dan Penyelenggaraan alokasi air.

3. Revisi SNI 19-6738-2002 tentang Tata Cara Perhitungan Debit Andalan Air Sungai dengan Analisis lengkung Kekerapan.

4. Revisi SNI 03-2415-1991 tentang Tata Cara Perhitungan Debit Banjir.

5. Standar teknis lain yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang yang berkaitan dengan pekerjaan ini.

9. STUDI – STUDI TERDAHULU

1. Penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Jratunseluna dan WS Pemali Comal tahun 2006.

2. Penyusunan Masterplan Pengembangan WS Jratunseluna dan Pemali Comal, 2008.

3. Pola Pengelolaan SDA WS Jratunseluna Tahun 2010.

4. Finalisasi Rencana Pengelolaan SDA Untuk Wilayah Sungai Jratunseluna tahun 2011.

5. Penyusunan review (peninjauan dan evaluasi) pola pengelolaan sumber daya air WS Jratunseluna tahun 2015.

6. Rencana Pengelolaan SDA WS Jratunseluna Tahun 2016.

7. Detail Desain Embung 1 Lokasi di Kab. Rembang Tahun 2014.

8. Detail Desain Embung 1 Lokasi di Kab. Pati Tahun 2014.

9. Detail Desain Embung 1 Lokasi di Kab. Semarang Tahun 2014.

10. Detail Desain Embung 1 Lokasi di Kab. Blora Tahun 2014.

11. Detail Desain Embung 1 Lokasi di DAS Lusi tahun 2014 12. Detail Desain Bendungan Jragung tahun 2015

13. Detail Desain Bendungan Dolok tahun 2015

14. Feasibility Study Bendungan Ngemplak tahun 2019

15. Feasibility Study Bendungan Bakalan tahun 2019, dan studi-studi lain yang terkait.

10. REFERENSI HUKUM

1. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 Tentang Irigasi.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan

(11)

Sumber Daya Air.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 Tentang Sistem Penyediaan Air Minum.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai.

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 4 Tahun 2015 tentang Kriteria Dan Penetapan Wilayah Sungai

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10/PRT/M/2015 Tentang Rencana Dan Rencana Teknis Tata Pengaturan Air Dan Tata Pengairan.

8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14/PRT/M/2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi.

9. Peraturan LKPP Nomor 12 tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia.

11. LINGKUP PEKERJAAN

Ruang Lingkup Pekerjaan Review Rencana PSDA WS Jratunseluna tidak terbatas pada :

i. Tahap Persiapan

Pada tahap ini dilakukan inventarisasi seluruh data terkait data awal mengenai kondisi pemanfaatan jaringan tata air, peta jaringan tata air, hidrotopografi/ karakteristik lahan, dll dari studi-studi terdahulu.

ii. Tahap Tinjauan dan evaluasi Rencana PSDA

Sebelum melakukan tahap tinjuan terhadap RPSDA perlu dilakukan finalisasi terhadap Analisa dan dokumen Pola PSDA WS Jratunseluna. Tinjauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pengelolaan SDA dapat dilakukan dengan menggunakan indikator. Indikator – indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan pelaksanaan Rencana PSDA antara lain :

(1) Aspek Konservasi SDA, untuk menentukan keberhasilannya digunakan indikator-indikator DAS Kritis, diantaranya :

- Prosentase tutupan lahan tehadap luas DAS, - Erosi dan Sedimentasi daerah tangkapan air, - Sedimentasi Sungai,

- Perbandingan Qmaks dengan Qmin.

- Analisa ketersediaan neraca air - Perubahan iklim

Catatan: Setelah 5 tahun, ditinjau apakah kondisi DAS akan semakin membaik atau semakin kritis.

(2) Pendayagunaan Sumber Daya Air, untuk menentukan

(12)

keberhasilannya digunakan indikator-indikator : - Neraca air per- DAS

- Penggunaan air tanah terkendali - Pengusahaan air berkelanjutan - Analisa geoteknik permukaan - Perubahan iklim

Catatan: Setelah 5 tahun, ditinjau neraca airnya berlebih, mencukupi atau tidak mencukupi.

(3) Pengendalian Rusak Air, untuk menentukan keberhasilannya digunakan indikator-indikator :

- Frekuensi kejadian banjir dan rob - Luas daerah genangan banjir dan rob

- Tingkat kerawanan bencana banjir, rob dan longsor - Lingkup Analisa landsubsidence

- Perubahan iklim

Catatan : Setelah 5 tahun, ditinjau apakah kejadian banjirnya semakin tinggi atau semakin rendah

(4) Sistim Informasi Sumber Daya Air, untuk menentukan keberhasilannya digunakan indikator- indikator :

- Kerapatan jaringan stasiun hujan, muka air sungai, klimatologi

- Keberadaaan dan kelengkapan database

- Aplikasi monitoring pengelolaan sumber daya air WS Jratunseluna yang harus diterapkan ke depannya

Catatan : Setelah 5 tahun, ditinjau apakah keberadaan jaringan stasiun hujan, muka air sungai dan stasiun klimatologinya semakin rapat atau tetap.

(5) Pemberdayaan dan Peningkatan Peran Masyarakat dan Dunia Usaha, untuk menentukan keberhasilannya digunakan indikator-indikator :

- Peran aktif dan kemandirian masyarakat pengguna air - Peran aktif dunia usaha

Catatan : Setelah 5 tahun, ditinjau apakah peran aktif dan kemandirian masyarakatnya semakin bertambah atau sebaliknya.

iii. Tahap Rekomendasi

Berdasarkan tinjauan dan evaluasi maka disusunlah rekomendasi terhadap rencana yang telah ditetapkan agar dapat dijadikan acuan dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya.

(13)

iv. Tahap Review Penyusunan Rencana

(1) PKM 1, Review penyusunan Rencana PSDA dimulai dengan PKM 1. Dalam PKM 1 disampaikan hasil tinjauan dan evaluasi Rencana PSDA yang telah ditetapkan serta rekomendasi yang dihasilkan. Selain hal tersebut disampaikan juga mengenai kondisi umum SDA saat ini (inventarisasi data SDA, identifikasi lingkungan, potensi SDA dan permasalahan SDA).

(2) Penyempurnaan Rumusan Masalah dan Kemungkinan, Perumusan masalah, kemungkinan pengembangan potensi sumber daya air serta harapan- harapan para pemilik kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air disiapkan untuk dianalisis.

(3) Skenario Kondisi Wilayah Sungai, Dirumuskan skenario kondisi wilayah sungai yang merupakan asumsi tentang kondisi pada masa yang akan datang yang mungkin terjadi pada seluruh aspek dalam pengelolaan sumber daya air.

(4) Analisis Sebagai Dasar Pertimbangan Pengelolaan Sumber Daya Air, Sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan arah pengelolaan sumber daya air, digunakan beberapa analisis yang dilandasi/menggunakan standar, kriteria serta metodologi yang telah ditetapkan.

Hasil analisis disampaikan dalam bentuk pelatihan kepada pemilik pekerjaan dengan melakukan pengadaan software pengelolaan sumber daya air dan dongle nya.

(5) Alternatif Pilihan Strategi Pengelolaan Sumber Daya Air dan Konsep Kebijakan Operasional, berdasarkan skenario kondisi wilayah sungai disusun beberapa alternatif strategi guna mencapai tujuan pengelolaan sumber daya air. Untuk melaksanakan alternatif pilihan strategi pengelolaan sumber daya air, disusun konsep kebijakan operasional. Alternatif Pilihan strategi dan kebijakan operasional tersebut disusun untuk setiap aspek dalam pengelolaan sumber daya air.

(6) Pertemuan Konsultasi Masyarakat 2, PKM 2 dilaksanakan untuk memperolah masukan, tanggapan, koreksi, khususnya terhadap skenario kondisi wilayah sungai, alternatif pilihan strategi pengelolaan sumber

(14)

daya air untuk disepakati bersama oleh para pemilik kepentingan guna penyusunan kebijakan operasional pengelolaan sumber daya air.

(7) Penyempurnaan Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air, Konsep rancangan rencana pengelolaan sumber daya air yang telah disepakati dalam PKM 2, disempurnakan menjadi Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air dan divisualisasikan dengan pembuatan video pengelolaan sumber daya air WS Jratunseluna.

12. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah tersedianya Dokumen Review Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Jratunseluna.

13. PERALATAN MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Disediakan Oleh Pemilik Pekerjaan

Data dan fasilitas yang disediakan oleh pemilik pekerjaan yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa :

a) Laporan dan Data

Penyedia jasa dapat meminjam buku-buku laporan studi terdahulu yang berkaitan dengan pekerjaan ini pada perpustakaan BBWS Pemali Juana maupun pada instansi terkait.

b) Staf Pengawas/Pendamping

Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau pendamping (counterpart) dalam rangka pelaksanaan pekerjaan konsultansi.

c) Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan oleh penyedia jasa, adalah ruang pertemuan berikut audio sistem dan layar (screen) untuk presentasi.

Catatan: pemilik pekerjaan akan membantu kebutuhan data yang tersedia bila ada, bila tidak ada dapat mencari sendiri pada instansi/ lembaga terkait.

14. PERALATAN DAN MATERIAL DARI

PENYEDIA JASA

KONSULTANSI

Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, antara lain terdiri dari:

a) Kantor/Studio lengkap dengan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan seperti : komputer beserta printer laserjet A3, scanner, dan kamera digital. Kantor

(15)

harus beralamat/berdomisili di kota Semarang (8 unit bulan) b) Peralatan pengolah data yang memenuhi standar dan telah

direkomendasi oleh Direksi Pekerjaan, yang berupa : Komputer/Desktop 64 unit bulan;

Scanner 40 unit bulan;

Kamera digital 8 unit bulan; dan Printer Laserjet A3 64 unit bulan;

c) Bahan habis pakai dan ATK, yang berupa : ATK (8 set bulan) dan Persediaan Komputer (8 set bulan)

d) Fasilitas komunikasi seperti telpon, fax, dan internet (8 set bulan).

e) Fasilitas perjalanan dinas ke lokasi pekerjaan di Provinsi Jawa Tengah (uang harian 90 orang hari dan penginapan 45 orang hari) dan asistensi laporan RPSDA ke Ditjen SDA, Kementerian PUPR (transportasi 15 orang hari, uang harian 15 orang hari, taksi 15 orang hari dan penginapan 10 orang hari).

f) Fasilitas transportasi termasuk kendaraan bermotor roda 4 (empat) (8 unit bulan) dan kendaraan bermotor roda 2 (dua) (10 unit bulan) yang layak untuk inspeksi lapangan beserta pengemudinya.

g) Keperluan biaya sosial dan pengobatan selama pekerjaan lapangan di lokasi Proyek sudah termasuk di dalam Biaya Langsung Personil

15. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA

1. Apabila penyedia jasa adalah sebuah joint venture (KSO) yang beranggotakan lebih dari satu penyedia, anggota KSO tersebut memberi kuasa kepada salah satu anggota KSO untuk bertindak dan mewakili hak-hak dan kewajiban anggota penyedia lainnya.

2. Konsultan perencana bertanggung jawab terhadap hasil desain sekurang-kurangnya sampai produk desain tersebut selesai dilaksanakan pembangunannya, sepanjang lingkup dan/atau kondisi lingkungan masih sesuai dengan kriteria desain awal.

3. Konsultan perencana yang tidak cermat sehingga hasil desain tidak dapat dilaksanakan, dikenakan sanksi berupa keharusan menyusun kembali perencanaan dengan beban biaya dari konsultan perencana yang bersangkutan, apabila tidak bersedia dikenakan sanksi masuk dalam daftar hitam atau sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

16. JANGKA WAKTU

PENYELESAIAN

Jangka Waktu Pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 240 ( dua ratus empat puluh ) hari kalender.

(16)

PEKERJAAN

17. PERSONIL 1. TENAGA AHLI

Tenaga Ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah yang terdiri sebagai berikut :

a. KETUA TIM (TEAM LEADER) (bobot penilaian : 15) Ketua Tim disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Teknik Sipil atau Teknik Pengairan lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang sudah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi. Berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan sumber daya air selama 4 (empat) tahun sebagai Team Leader dan memiliki Sertifikasi Keahlian Sumber Daya Air tingkat madya yang diterbitkan oleh asosiasi profesi yang telah terakreditasi oleh lembaga yang berwenang.

Status tenaga ahli tenaga tetap / tidak tetap.

Sebagai Ketua Tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam melaksanakan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

Kebutuhan Orang Bulan sebagai Ketua Tim adalah 8 OB [1 Orang x 8 Bulan].

b. TENAGA AHLI HIDROLOGI (bobot penilaian : 5) Tenaga ahli disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Teknik Sipil atau Teknik Pengairan lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang sudah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan Hidrologi minimal 4 (empat) tahun dan memiliki Sertifikasi Keahlian Sumber Daya Air tingkat muda yang diterbitkan oleh asosiasi profesi yang telah terakreditasi oleh lembaga yang berwenang. Status tenaga ahli tenaga tetap / tidak tetap.

Tugas dan tanggung jawab Tenaga ahli Hidrologi adalah Kajian dan analisis ketersediaan air dan kebutuhan air sebagai data/informasi dasar pengembangan SDA.

Kebutuhan Orang Bulan sebagai Tenaga Ahli Hidrologi adalah 4 OB [1 Orang x 4 Bulan].

c. TENAGA AHLI HIDROLIKA (bobot penilaian : 5) Tenaga ahli disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata

(17)

1 (S1) Jurusan Teknik Sipil atau teknik pengairan lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang sudah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan sungai, pengelolaan dan pengendalian banjir minimal 4 (empat) tahun dan memiliki Sertifikasi Keahlian Sumber Daya Air tingkat muda yang diterbitkan oleh asosiasi profesi yang telah terakreditasi oleh lembaga yang berwenang.

Status tenaga ahli tenaga tetap / tidak tetap.

Tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli Hidrolika adalah melakukan kajian dan analisa hidrolika, baik pada bangunan bendungan maupun sungai.

Kebutuhan Orang Bulan sebagai Tenaga Ahli Hidrolika adalah 4 OB [1 Orang x 4 Bulan].

d. TENAGA AHLI AIR BAKU (bobot penilaian : 5)

Tenaga ahli disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Teknik Sipil atau teknik pengairan lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang sudah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan sungai, pengelolaan dan pengendalian banjir minimal 4 (empat) tahun dan memiliki Sertifikasi Keahlian Sumber Daya Air tingkat muda yang diterbitkan oleh asosiasi profesi yang telah terakreditasi oleh lembaga yang berwenang. Status tenaga ahli tenaga tetap / tidak tetap.

Tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli Air Baku adalah melakukan kajian dan analisis ketersediaan dan kebutuhan air baku/air bersih beserta jaringannya, serta memberikan konsep pengelolaan air baku/air bersih.

Kebutuhan Orang Bulan sebagai Tenaga Ahli Air Baku adalah 4 OB [1 Orang x 4 Bulan].

e. TENAGA AHLI SUNGAI (bobot penilaian : 5)

Tenaga ahli disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Teknik Sipil atau teknik pengairan lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang sudah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan sungai,

(18)

pengelolaan dan pengendalian banjir minimal 4 (empat) tahun dan memiliki Sertifikasi Keahlian Sumber Daya Air tingkat muda yang diterbitkan oleh asosiasi profesi yang telah terakreditasi oleh lembaga yang berwenang.

Status tenaga ahli tenaga tetap / tidak tetap.

Tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli Sungai adalah melaksanakan kajian, analisis, kondisi dan fungsi sungai.

Kebutuhan Orang Bulan sebagai Tenaga Ahli Sungai adalah 4 OB [1 Orang x 4 Bulan].

f. TENAGA AHLI PANTAI (bobot penilaian : 5)

Tenaga ahli disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Teknik Sipil atau teknik pengairan lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang sudah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan pantai, pengelolaan dan pengendalian rob minimal 4 (empat) tahun dan memiliki Sertifikasi Keahlian Sumber Daya Air tingkat muda yang diterbitkan oleh asosiasi profesi yang telah terakreditasi oleh lembaga yang berwenang.

Status tenaga ahli tenaga tetap / tidak tetap.

Tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli Pantai adalah melaksanakan kajian, analisis, kondisi dan fungsi pantai.

Kebutuhan Orang Bulan sebagai Tenaga Ahli Pantai adalah 4 OB [1 Orang x 4 Bulan].

g. TENAGA AHLI HIDROGEOLOGI (bobot penilaian : 5)

Tenaga ahli disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Teknik Sipil atau Teknik Geologi, lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang sudah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan hidrogeologi pada pengelolaan sumber daya air minimal 4 (empat) tahun dan memiliki Sertifikasi Keahlian Sumber Daya Air tingkat muda atau Geoteknik yang diterbitkan oleh asosiasi profesi yang telah terakreditasi oleh lembaga yang berwenang. Status tenaga ahli tenaga tetap / tidak tetap.

Tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli Hidrogeologi

(19)

adalah melaksanakan kajian, analisis, kondisi dan fungsi hidrogeologi.

Kebutuhan Orang Bulan sebagai Tenaga Ahli Hidrogeologi adalah 4 OB [1 Orang x 4 Bulan].

h. TENAGA AHLI IRIGASI (bobot penilaian : 5)

Tenaga ahli disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Teknik Sipil atau teknik pengairan lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang sudah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan irigasi minimal 4 (empat) tahun dan memiliki Sertifikasi Keahlian Sumber Daya Air tingkat muda yang diterbitkan oleh asosiasi profesi yang telah terakreditasi oleh lembaga yang berwenang. Status tenaga ahli tenaga tetap / tidak tetap.

Tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli Irigasi adalah Menganalisa kebutuhan air irigasi dan memberikan konsep perencanaan jaringan irigasi.

Kebutuhan Orang Bulan sebagai Tenaga Ahli Irigasi adalah 4 OB [1 Orang x 4 Bulan].

i. TENAGA AHLI BENDUNGAN (bobot penilaian : 5) Tenaga ahli disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Teknik Sipil atau teknik pengairan lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang sudah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan sungai, pengelolaan dan pengendalian banjir minimal 4 (empat) tahun dan memiliki Sertifikasi Keahlian Bendungan tingkat muda yang diterbitkan oleh asosiasi profesi yang telah terakreditasi oleh lembaga yang berwenang.

Status tenaga ahli tenaga tetap / tidak tetap.

Tugas dan tanggung jawab Melakukan kajian terhadap kondisi struktur bendungan dalam berbagai kondisi, Mengkoordinasi studi/ perencanaan SDA/

tampungan air terutama sebagai tenaga ahli dalam pelaksanaan pekerjaan.

Kebutuhan Orang Bulan sebagai Tenaga Ahli Bendungan adalah 4 OB [1 Orang x 4 Bulan].

(20)

j. TENAGA AHLI SDA (bobot penilaian : 10)

Tenaga ahli disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Teknik Sipil atau teknik pengairan lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang sudah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan pengelolaan sumber daya air minimal 4 (empat) tahun dan memiliki Sertifikasi Keahlian Sumber Daya Air tingkat muda yang diterbitkan oleh asosiasi profesi yang telah terakreditasi oleh lembaga yang berwenang Status tenaga ahli tenaga tetap / tidak tetap.

Tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli SDA antara lain ; Mengumpulkan data-data mengenai potensi sumber daya air baik air permukaan maupun air tanah, mengidentifikasi daerah aliran sungai, wilayah sungai dan daerah aliran air tanah.

Kebutuhan Orang Bulan sebagai Tenaga Ahli SDA adalah 4 OB [1 Orang x 4 Bulan].

k. TENAGA AHLI LINGKUNGAN (bobot penilaian : 5) Tenaga ahli disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Teknik Lingkungan lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang sudah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan sumber daya air minimal 4 (empat) tahun dan memiliki Sertifikasi Keahlian Lingkungan tingkat muda yang diterbitkan oleh asosiasi profesi yang telah terakreditasi oleh lembaga yang berwenang. Status tenaga ahli tenaga tetap / tidak tetap.

Tugas dan Tanggung jawab Tenaga Ahli Lingkungan adalah melaksanakan identifikasi dan prakiraan dampak penting keterkaitan komponen kegiatan terhadap komponen lingkungan aspek lingkungan yang menunjukkan adanya dampak sesuai dengan pentahapannya (tahap pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi / operasi.

Kebutuhan Orang Bulan sebagai Tenaga Ahli Lingkungan

(21)

adalah 4 OB [1 Orang x 4 Bulan].

l. TENAGA AHLI EKONOMI DAN SOSIAL (bobot penilaian : 5)

Tenaga ahli disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Ekonomi Pertanian lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang sudah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan sumber daya air minimal 4 (empat) tahun. Status tenaga ahli tenaga tetap / tidak tetap.

Tugas dan Tanggung jawab melakukan survei kondisi sosial ekonomi, melakukan kajian kelayakan ekonomis dan finansial, melakukan kajian dan analisis dampak sosial.

Kebutuhan Orang Bulan sebagai Tenaga Ahli Ekonomi dan Sosial adalah 4 OB [1 Orang x 4 Bulan].

m. TENAGA AHLI KONSERVASI (bobot penilaian : 5) Tenaga ahli disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Kehutanan lulusan universitas/

perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang sudah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan konservasi air dan tanah minimal 4 (empat) tahun. Status tenaga ahli tenaga tetap / tidak tetap.

Tugas dan Tanggung jawab Tenaga Ahli Konservasi adalah melakukan kajian/evaluasi mengenai data kehutanan, lahan konservasi dan usaha konservasi yang ada, serta memberikan konsep perlindungan dan pelestarian sumber air, pengawetan air, pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.

Kebutuhan Orang Bulan sebagai Tenaga Ahli Konservasi adalah 4 OB [1 Orang x 4 Bulan].

n. TENAGA AHLI PERMODELAN SDA (bobot penilaian : 5)

Tenaga ahli disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Teknik Sipil atau Teknik Pengairan

(22)

lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang sudah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan pemodelan numerik menggunakan aplikasi River Basin Simulation Model (RIBASIM) pada pekerjaan perencanaan dan pengelolaan SDA minimal 4 (empat) tahun dan memiliki Sertifikasi Keahlian Sumber Daya Air tingkat muda yang diterbitkan oleh asosiasi profesi yang telah terakreditasi oleh lembaga yang berwenang. Status tenaga ahli tenaga tetap / tidak tetap.

Tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli Permodelan SDA adalah melakukan analisis dan kaiian permodelan pengelolaan SDA dengan menggunakan aplikasi terkait.

Kebutuhan Orang Bulan sebagai Tenaga Ahli Pemodelan SDA adalah 4 OB [1 Orang x 4 Bulan].

o. TENAGA AHLI PEMETAAN (bobot penilaian : 5) Tenaga ahli disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Teknik Geodesi lulusan universitas/

perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang sudah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi. Berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan Geodesi (Pengukuran/ pemetaan prasarana keairan atau perencanaan) minimal 4 (empat) tahun dan memiliki Sertifikasi Keahlian Teknik Geodesi tingkat Muda yang diterbitkan oleh asosiasi profesi yang telah terakreditasi oleh lembaga yang berwenang.

Status tenaga ahli tenaga tetap / tidak tetap.

Tugas dan Tanggung jawab melakukan penggambaran/

penyajian data dari analisis pengukuran topografi dengan GIS.

Penugasan sebagai Tenaga Ahli Pemetaan adalah 4 OB [1 Orang x 4 Bulan].

p. TENAGA AHLI KELEMBAGAAN (bobot penilaian : 5) Tenaga ahli disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Administrasi Publik lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang sudah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam

(23)

melaksanakan pekerjaan perencanaan sumber daya air minimal 4 (empat) tahun. Status tenaga ahli tenaga tetap / tidak tetap.

Tugas dan Tanggung jawab Tenaga Ahli Kelembagaan adalah melakukan kajian/ evaluasi kondisi kelembagaan berdasarkan inventarisasi permasalahan yang ada dalam penyusunan rencana pengelolaan SDA.

Kebutuhan Orang Bulan sebagai Tenaga Ahli Kelembagaan adalah 3 OB [1 Orang x 3 Bulan].

q. Tenaga Ahli K3 Konstruksi (bobot penilaian : 5) Tenaga ahli disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil Strata 1 (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi. Berpengalaman di bidang K3 Konstruksi pekerjaan sumber daya air, diutamakan 4 (empat) tahun dan memiliki Sertifikasi Keahlian di bidang K3 Konstruksi tingkat Muda yang diterbitkan oleh asosiasi profesi yang telah terakreditasi oleh lembaga yang berwenang. Status tenaga ahli tenaga tetap / tidak tetap.

Tugas dan Tanggung jawab Tenaga Ahli K3 Konstruksi:

1. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi SMKK

2. Menerapkan ketentuan peraturan perundang- undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi

3. Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi

4. Merencanakan dan menyusun program K3

5. Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3

6. Membuat laporan sesuai Permen No.10 Tahun 2021 Penugasan sebagai Tenaga Ahli Ahli K3 Konstruksi adalah 2 OB [1 Orang x 2 Bulan].

2. TENAGA PENDUKUNG Tenaga Pendukung Lainnya : a) Enumerator

Berpendidikan minimal Sarjana Muda (D3) dengan pengalaman di bidangnya. Kebutuhan Orang Bulan adalah 20 OB [4 Orang x 5 Bulan]

(24)

b) Tenaga Administrasi

Seorang administrator minimal Lulusan Sarjana Muda (D3) atau sederajat dengan pengalaman dibidangnya.

Kebutuhan Orang Bulan adalah 8 OB [1 Orang x 8 Bulan].

c) Operator Komputer

Seorang operator minimal berpendidikan Sarjana Muda (D3) dengan pengalaman dibidangnya.

Kebutuhan Orang Bulan adalah 8 OB [1 Orang x 8 Bulan].

d) Tenaga Office boy

Kebutuhan Orang Bulan adalah 8 OB [1 Orang x 8 Bulan].

18. AUDIT INTERNAL SMKK

Pengguna jasa melakukan audit internal berdasarkan laporan hasil pemantauan dan evaluasi dari Tim Keselamatan Konstruksi (K3) sesuai Permen PUPR No 10 Tahun 2021.

Apabila Penyedia Pekerjaan Konsultansi Konstruksi belum/tidak melakukan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi secara benar akan diterbitkannya Surat Peringatan Pertama, pengguna jasa memberikan kesempatan kepada Penyedia Pekerjaan Konsultansi Konstruksi untuk melakukan upaya perbaikan dalam waktu yang ditentukan, terhitung diterbitkannya Surat Peringatan Pertama hingga kedua ataupun sampai penghentian pekerjaan sesuai Pasal 162 dan Pasal 163 Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No. 2 tahun 2017 dan/atau prosedur penghentian kerja.

19. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

KEGIATAN BULAN KE- 1 2 3 4 5 6 7 8

Tahap Persiapan

Tahap Tinjauan dan evaluasi

Rencana PSDA

Tahap Rekomendasi

Tahap Review Penyusunan

Konsep

(25)

- PKM 1

- Penyempurnaan Rumusan

Masalah dan Kemungkinan

- Skenario Kondisi Wilayah

Sungai

- Analisis Sebagai Dasar Pertimbangan Pengelolaan

Sumber Daya Air

-Alternatif Pilihan Strategi Pengelolaan Sumber Daya Air dan Konsep Kebijakan Operasional

-PKM 2

-Penyempurnaan Konsep

Pengelolaan Sumber Daya Air

20. PROGRAM MUTU

Penyedia Jasa wajib memahami dan menerapkan Permen PUPR No 10 Tahun 2021. Program Mutu sebagai dokumen Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan yang disusun oleh penyedia jasa merupakan Jaminan Mutu terhadap proses kegiatan dan hasil kegiatan sebagaimanan yang dipersyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja.

Laporan Program Mutu dibuat rangkap 3 (tiga) dan diserahkan paling lambat 2 (dua) minggu setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja dari Pengguna Jasa.

21. LAPORAN PENDAHULUAN

Laporan Pendahuluan diserahkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah dimulainya pekerjaan ini sebanyak 3 (tiga) buah yang sebelumnya terkonsep dan melewati asistensi, berisikan :

a. Hasil pengumpulan seluruh data yang dapat dikumpulkan oleh Konsultan.

b. Temuan-temuan awal dari Konsultan yang menyangkut baik masalah teknis maupun non teknis.

c. Rumusan-rumusan dasar yang akan dipergunakan untuk studi lebih lanjut.

d. Kendala-kendala yang ditemukan selama melaksanakan pekerjaan.

e. Rencana kegiatan secara keseluruhan.

22. LAPORAN BULANAN

Penyedia Jasa diharuskan membuat laporan bulanan dibuat dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Laporan bulanan harus diserahkan dalam rangkap 3 (lima) buah, paling lambat pada tanggal 3 (tiga) bulan berikutnya.

b. Isi laporan ini merupakan gabungan dari kemajuan pekerjaan mingguan yang sudah dicapai dalam bulan

(26)

yang bersangkutan.

c. Laporan ini memuat hal-hal sebagai berikut : 1) Uraian proyek.

2) Lingkup proyek 3) Program kerja

4) Personil Penyedia Jasa

5) Peralatan yang dipakai oleh Penyedia Jasa

6) Kemajuan pekerjaan yang sudah dicapai sampai dengan bulan yang bersangkutan

7) Rencana kerja bulan berikutnya dan rencana penyerapan dananya

8) Jadwal pelaksanaan dalam bentuk Kurva S.

9) Kendala-kendala yang mungkin terjadi dilapangan yang dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan.

10) Keterangan-keterangan lainnya yang dianggap perlu untuk dilaporkan.

11) Foto-foto hasil pelaksanaan pekerjaan.

23. LAPORAN ANTARA

Laporan Sela diserahkan sebanyak 3 (Tiga) buah yang sebelumnya terkonsep dan melewati asistensi, berisikan :

a. Semua aspek pekerjaan termasuk metodologi pelaksanaan pekerjaan termasuk jika terdapat perubahan-perubahan.

b. Permasalahan baik teknis maupun non-teknis yang muncul serta alternatif penyelesaiannya.

c. Hasil studi data dan studi terdahulu.

d. Hasil pengukuran topografi.

e. Hasil analisis hidrologi dan hidrolika.

f. Rencana kegiatan selanjutnya

24. LAPORAN HASIL

TINJAUAN DAN EVALUASI RENCANA PSDA

Laporan hasil tinjauan dan evaluasi Rencana PSDA diserahkan sebanyak 3 (Tiga) buah yang sebelumnya terkonsep dan melewati asistensi, berisikan :

a. Hasil tinjauan dan evaluasi aspek Konservasi SDA.

b. Hasil tinjauan dan evaluasi aspek Pendayagunaan SDA.

c. Hasil tinjauan dan evaluasi aspek Penanggulangan Daya Rusak Air.

d. Hasil tinjauan dan evaluasi aspek Sistim Informasi Sumber Daya Air.

e. Hasil tinjauan dan evaluasi aspek Pemberdayaan dan Peningkatan Peran Masyarakat dan Dunia Usaha.

25. LAPORAN AKHIR

Laporan Akhir berisikan :

1. Laporan Akhir Utama (Bahasa Indonesia) rangkap 3 (Tiga).

(27)

2. Rancangan Final Rencana Pengelolaan SDA (Bahasa Indonesia) rangkap 3 (Tiga).

3. Laporan Ringkasan (Bahasa Indonesia) rangkap 3 (Tiga).

4. Laporan Ringkasan (Bahasa Inggris) rangkap 3 (Tiga).

5. Laporan Penunjang (Bahasa Indonesia) masing-masing rangkap 3 (Tiga), meliputi :

- Laporan Hidrologi

- Laporan PKM I & Laporan PKM II - Laporan Inventarisasi Data

- Laporan Analisis Data/ Survey Investigasi - Laporan Inventarisasi PSDA Eksisting - Laporan Kegiatan Rencana PSDA - Laporan Prakiraan Kelayakan

- Laporan Proses Pembuatan Simulasi Model - Laporan perhitungan neraca air

- Software Model Pengelolaan SDA beserta Dongglenya 6. Lisensi dan Software Model Pengelolaan SDA beserta

dongle-nya.

7. Album Peta (Draft) A3, rangkap 3 (Tiga)

8. Video Pengelolaan Sumber Daya Air dengan kualitas Cinematografi HD.

9. Laporan K3 Konstruksi, rangkap 3 (tiga)

10. Flash Disk 32GB berisikan semua file laporan, dan foto- foto serta rekaman video survey dan Investigasi Lapangan, gambar digital dan file presentasi sebanyak 3 (tiga) copy.

11. Hard disk eksternal 2TB berisikan paling sedikit : rekaman data, software, laporan, paparan dan video dan analisis sebanyak 2 buah.

26. DISKUSI INTERNAL

Penyedia Jasa Wajib melakukan Diskusi Internal dengan Tim Direksi setidak – tidaknya 1 (satu) kali dalam sebulan. Dalam Diskusi Internal, Penyedia Jasa melaporkan progress kegiatan sesuai jadwal pelaksanaan kegiatan, serta menghadirkan Tenaga Ahli yang bertanggung jawab atas laporan terkait.

27. DISKUSI LAPORAN

- Laporan Program Mutu (1 kali) - Laporan Pendahuluan (1 kali) - Laporan Antara (1 kali) - Laporan Konsep Akhir (1 kali)

- Pertemuan Konsultansi Masyarakat (2 kali)

- Diskusi dengan Subdit KKPSDA (Keterpaduan Pola Prengelolaan Sumber Daya Air), Direktorat SSPSDA (5 kali)

(28)

- Pelatihan Pengelolaan SDA (3 kali) - Diskusi Internal (8 kali)

Seluruh kegiatan diskusi menerapkan protokoler kesehatan dalam pencegahan penyebaran virus COVID-19.

28. PERTEMUAN KONSULTASI MASYARAKAT

a. Kegiatan PKM I merupakan pemaparan Laporan Pendahuluan. PKM dihadiri oleh seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholder) dalam Pengelolaan Sumber Daya Air WS Jratunseluna. Pelaksanaan kegiatan PKM menerapkan protokoler kesehatan dalam pencegahan terhadap penyebaran virus COVID-19. Tujuan dari pelaksanaan PKM ini adalah untuk memperoleh data dan informasi, saran dan masukan tambahan dari stakeholder mengenai Pengelolaan Sumber Daya Air, selain itu juga dilaksanakan untuk memperoleh konfirmasi hasil inventarisasi data dan temuan masalah yang ada. Kegiatan PKM I dilaksanakan setelah laporan pendahuluan berakhir.

b. Kegiatan PKM II merupakan pemaparan Laporan Interim.

PKM dihadiri oleh seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholder) dalam Pengelolaan Sumber Daya Air WS Jratunseluna. Tujuan dari pelaksanaan PKM ini adalah untuk memperoleh data dan informasi, saran dan masukan tambahan dari stakeholder mengenai Hasil Konsep Rencana Pengeloan Sumber Daya Air, selain itu juga dilaksanakan untuk memperoleh konfirmasi hasil inventarisasi data dan temuan masalah yang ada. Kegiatan PKM II dilaksanakan setelah laporan interim berakhir.

29. PRODUKSI DALAM NEGERI

a) Mengutamakan memakai tenaga ahli Indonesia (dalam negeri)

b) Memungkinkan menggunakan komponen berupa tenaga ahli dan perangkat lunak yang tidak berasal dari dalam negeri (impor) dengan ketentuan:

• Tenaga ahli asing dipakai untuk semata-mata mencukupi kebutuhan jenis keahlian yang belum dapat diperoleh di Indonesia, berdasarkan keperluan nyata dan direncanakan semaksimal mungkin terjadi alih pengalaman/keahlian dari tenaga asing ke tenaga Indonesia.

• Komponen berupa perangkat lunak yang diproduksi di dalam negeri belum memenuhi persyaratan.

30. PERSYARATAN KERJASAMA

Dalam hal peserta akan melakujkan kerjasama operasi (KSO)/

Kemitraan, maka disyaratkan sebagai berikut:

A. Wajib mempunyai perjanjian Kerjasama Operasi/ Kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut;

B. Penilaian kualifikasi dilakukan terhadap seluruh peserta yang tergabung dalam Kerjasama Operasi/ Kemitraan;

(29)

C. Membentuk kemitraan/ KSO dengan nama kemitraan/ KSO tertentu;

D. Menunjuk 1 (satu) nama peserta sebagai perusahaan utama (leading firm) untuk kemitraan/ KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan atas nama kemitraan/ KSO.

31. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA

LAPANGAN

Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut :

a) Data lapangan didapatkan melalui ijin dari pihak yang berwenang dan hasil data lapangan yang digunakan dalam laporan harus memiliki pengesahan berupa tanda tangan dan cap basah dari instansi terkait.

b) Seluruh data lapangan, peta, dan gambar yang digunakan dalam pekerjaan ini, harus diserahkan pada saat penyerahan Laporan Akhir.

32. ALIH

PENGETAHUAN

Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program.

Semarang, 10 Januari 2022

Penanggung Jawab Kegiatan

Dewi Shinta Rulisyani, ST., B.BE NIP. 198507092009122001

Referensi

Dokumen terkait

Persyaratan minimal berpendidikan Sarjana Teknik (S-1) jurusan Teknik Sipil / Pengairan lulusan universitas / perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta

Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah S2 Sarjana Teknik Lingkungan, lulusan Universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil Strata Tingkat 1 (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang disamakan/

Persyaratan minimal berpendidikan Sarjana Teknik (S-1) jurusan Teknik Sipil / Pengairan / Sipil Hidro lulusan universitas / perguruan tinggi negeri atau perguruan

Persyaratan minimal berpendidikan Sarjana Teknik (S-1) jurusan Teknik Sipil / Pengairan / Sipil Hidro lulusan universitas / perguruan tinggi negeri atau perguruan

Persyaratan minimal berpendidikan Sarjana Teknik (S-1) jurusan Teknik Sipil / Pengairan / Sipil Hidro lulusan universitas / perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi

Persyaratan minimal berpendidikan Sarjana Teknik (S-1) jurusan Teknik Sipil / Pengairan / Sipil Hidro lulusan universitas / perguruan tinggi negeri atau perguruan

Persyaratan minimal berpendidikan Sarjana Teknik (S-1) jurusan Teknik Sipil / Pengairan / Sipil Hidro lulusan universitas / perguruan tinggi negeri atau perguruan