• Tidak ada hasil yang ditemukan

L A P O R A N L A P O R A N. Kepuasan dan Kepercayaan Merupakan Fokus BPR Kami PENERAPAN TATA KELOLA PT BPR KENCANA GRAHA TAHUN 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "L A P O R A N L A P O R A N. Kepuasan dan Kepercayaan Merupakan Fokus BPR Kami PENERAPAN TATA KELOLA PT BPR KENCANA GRAHA TAHUN 2019"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

                     

L A P O R A N  

POKOK-POKOK PELAKSANAAN TUGAS DIREKSI YANG MEMBAWAHKANKAN FUNGSI KEPATUHAN

PT BPR METHA VISION TAHUN 2018 (Januari s/d Desember)

Kepuasan dan Kepercayaan Merupakan Fokus BPR Kami

   

           

 

      L A P O R A N

PENERAPAN TATA KELOLA PT BPR KENCANA GRAHA

TAHUN 2019

     

2019  

 

(2)

Halaman 1 dari 19

Laporan Penerapan Tata Kelola PT BPR Kencana Graha Tahun 2019

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PT BPR KENCANA GRAHA

TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN

BPR menyadari bahwa penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (CCG) merupakan suatu keharusan demi menjaga kelangsungan usaha perusahaan dalam jangka panjang dan memaksimalkan nilai perusahaan. Penerapan di BPR ditujukan antara lain untuk:

• Mendukung visi dan misi BPR

• Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.

• Memberikan manfaat dan nilai tambah (added value) bagi para pemegang saham (shareholders) dan para pemangku kepentingan (stakeholders).

• Mempertahankan dan meningkatkan kelangsungan usaha yang sehat dan kompetitif dalam jangka panjang (sustainable).

1.1 Prinsip-Prinsip Utama

Pelaksanaan Good Corporate Governance pada industri perbankan harus senantiasa berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar sebagai berikut :

1) Transparansi (transparancy) yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan;

2) Akuntabilitas (accountability) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif;

3) Pertanggungjawaban (responsibility) yaitu kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip pengelolaan Bank yang sehat;

4) Independensi (independency) yaitu pengelolaan Bank secara profesional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak manapun; dan

5) Kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan aturan perundang-undangan yang berlaku.

Penerapan tata kelola dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan dijadikan sebagai prinsip utama dengan tujuan untuk mewujudkan keseragaman, kesatuan bahasa, kesamaan pandangan dan kesatuan gerak langkah operasional serta memastikan bahwa seluruh jajaran BPR Kencana Graha akan selalu berpedoman pada tata kelola dalam menjalankan pekerjaannya sehari-hari. Dalam rangka meningkatkan penerapan praktik tata kelola secara menyeluruh di BPR Kencana Graha seperti yang diisyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan, BPR Kencana Graha dalam proses untuk merancang pedoman kebijakan serta panduan penerapan tata kelola sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang diatur di dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 4/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 serta Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 5/SEOJK.03/2016

(3)

Halaman 2 dari 19

Laporan Penerapan Tata Kelola PT BPR Kencana Graha Tahun 2019

tanggal 10 Maret 2016 tentang penerapan tata kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat.

1.2 Penerapan Good Corporate Governance

Penerapan tata kelola harus melakukan penilaian sendiri (self assessment) secara berkala meliputi 9 (sembilan) faktor penilaian pelaksanaan GCG, yaitu:

1) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;

2) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;

3) Kelengkapan dan pelaksanaan tugas dan fungsi Komite;

4) Penerapan benturan kepentingan;

5) Penerapan fungsi kepatuhan, audit internal dan audit eksternal;

6) Penerapan Manajemen Risiko termasuk sistem pengendalian internal;

7) Batas Maksimum Pemberian Kredit 8) Rencana bisnis BPR;

9) Transparansi Kondisi keuangan dan non keuangan.

1.3 Visi, Misi dan Corporate Values BPR Kencana Graha adalah : Visi

Menjadi Bank Perkreditan Rakyat yang Handal dan Terpercaya Misi

a. Berorientasi dan peduli pada kebutuhan masyarakat dan lingkungan.

b. Melaksanakan manajemen bank dengan menanamkan prinsip kehati - hatian dan tata kelola yang baik.

c. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan kepentingan masyarakat.

d. Memberikan kenyamanan kepada karyawan dengan meningkatkan kualitas profesionalitas dan bertintegritas tinggi.

e. Menfasilitasi setiap individu untuk meningkatkan kualitas dan kenyamanan hidup.

f. Penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah.

Nilai-nilai Budaya Perusahaan BPR Kencana Graha

Nilai-nilai Budaya Perusahaan BPR Kencana Graha merupakan penjabaran atas slogan BPR Kencana Graha sebagai acuan pokok bagaimana perilaku BPR Kencana Graha dengan segenap jajarannya dalam mengelola aktivitas usahanya. Dari slogan tersebut lebih lanjut dapat dijabarkan nilai-nilai perusahaan BPR Kencana Graha sebagai berikut :

1) Service Excellence;

2) Professionalism;

3) Integrity;

4) Respect;

5) Intelligence;

6) Trust.

(4)

Halaman 3 dari 19

Laporan Penerapan Tata Kelola PT BPR Kencana Graha Tahun 2019

Dari keenam nilai perusahaan tersebut, maka dapat dijabarkan dalam 14 (empat belas) perilaku utama yang meliputi :

Corporate Values Perilaku Utama

1.Service Excellence 1. Ramah, tulus, kekeluargaan 2. Selalu memberikan pelayanan prima

3. Cepat, Tepat, Akurat

2.Professionalism 4. Kompeten dan bertanggung jawab

5. Memahami dan melaksanakan ketentuan perusahaan

6. Konsisten, disiplin, dan penuh semangat

3.Integrity 7. Menjaga citra bank melalui perilaku terpuji dan menjunjung tinggi etika

4.Respect 8. Fokus pada nasabah 9. Peduli pada lingkungan

10. Selalu memberikan solusi yang baik

5.Intelligence 11. Berkeinginan kuat untuk mengembangkan diri 12. Menyukai perubahan yang positif

13. Menumbuhkan Transparansi, Kebersamaan, dan

6.Trust Kerjasama yang sehat

14. Menjaga rahasia bank dan perusahaan

1.4 Struktur Tata Kelola

Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) di BPR Kencana Graha berlandaskan pada komitmen bersama dari seluruh jajaran manajemen dan karyawan untuk tunduk dan patuh pada seluruh peraturan dan perundangan yang berlaku. Hal ini dimulai dari puncak kepengurusan BPR Kencana Graha yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi yang independen dan profesional. Secara umum, kegiatan perbankan dilakukan oleh Komisaris dan Direksi. Komisaris mengkaji kebijakan-kebijakan dan melaksanakan pengawasan serta memberikan saran terhadap pengelolaan BPR, sedangkan Direksi memimpin pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan sehari-hari.

(5)

Halaman 4 dari 19

Laporan Penerapan Tata Kelola PT BPR Kencana Graha Tahun 2019

Struktur Organisasi BPR Kencana Graha :

UNIT/STAF KERJABAGIANDEPARTEMENDIVISIRUPSDIREKSIDEWAN KOMISARIS

PEMASARAN

Kepala Divisi:

[kosong]

DIREKTUR PEMASARAN Azrul Syafri

DIREKTUR UTAMA Susanto Giman

ADMINISTRASI

Kepala Divisi:

agustina.zhang

KEUANGAN DAN LIKUIDITAS Kepala Divisi:

suprianti DEWAN KOMISARIS

Timmoty G.T Darsono Liman

Team KYD.A Team KYD.B

Team DPK.A Adm DPK Analisa Kredit Taksator Legal Penagihan Pelayanan Nasabah Teller Akunting Pendukung

ANALISA KREDIT Anggota:

pitasari.kasianturi lasman.siagian PERKREDITAN

Kepala Unit:

rega.yogma

TELLER

TEKNOLOGI INFORMASI Rikko Supryadi LEGAL

PELAYANAN DAN PENGADUAN

NASABAH

PERKREDITAN Kepala Unit:

hutomo.ario Anggota:

julian.perdana imam.sofian aris.junaidi Sapriudin

APU-PPT Jeffry Lubis

PENDANAAN Kepala Unit:

angeline

PERSONALIA PENGAWASAN DAN PENANGANAN

P E R K R E D I T A N Kepala Departemen:

fiona.megawati

TELLER Kepala Unit:

agustina

Anggota:

echa ADM DPK

Anggota:

khewin.liang

KEPATUHAN Jeffry Lubis PERKREDITAN

UMKM

ADMINISTRASI PERKREDITAN Kepala Departemen:

fitri.hayati Anggota:

hermanto

DPK Dan LITERASI

PERKREDITAN UMUM

PELAYANAN NASABAH

Anggota:

devia viva.angelina ADMINISTRASI

DPK

PENILAIAN AGUNAN

PENILAIAN AGUNAN Anggota:

enggy.novanto anemai.gulo

AKUNTING ANALISA

KREDIT

AUDIT INTERNAL Melissa Polii

LEGAL Anggota:

desni.irmayasari P E M A S A R A N

Kepala Departemen:

[kosong]

PELAYANAN NASABAH PEMULIHAN

ASET

PEMANTAUAN PERKREDITAN Kepala Bagian:

binsar.siahan

Unit PENDUKUNG Umum:

Muklis Raden

Supir:

Amrizal Hari Kurniawan PEMANTAUAN

Anggota:

devianty.rizky titin.indra

Kolektor:

saor.siahaan

MANAJEMEN

RISIKO Jeffry Lubis

AKUNTING Anggota:

dessy.kwok kavin.lim

PENGAWASAN INTERNAL

RUPS

(6)

Halaman 5 dari 19

Laporan Penerapan Tata Kelola PT BPR Kencana Graha Tahun 2019

II. Pelaksanaan Tata Kelola BPR Kencana Graha

2.1 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi dan Dewan Komisaris

2.1.1 Direksi

a. Jumlah dan Komposisi Direksi

Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT. BPR Kencana Graha, Akta Notaris Nomor 31 tanggal 12 April 2019. Susunan Direksi tahun 2019 adalah sebagai berikut:

1. Direktur Utama Sekaligus

Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan : Susanto Giman

2. Direktur : Azrul Syafri

b. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, maka : 1. Direksi Berwenang untuk:

a) Menetapkan kebijakan yang dipandang tepat dalam kepengurusan Perseroan

b) Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pegawai Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang atau badan lain;

c) Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua, jasa produksi dan penghasilan lain bagi pegawai Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

d) Mengangkat, memberi penghargaan atau sanksi dan memberhentikan pegawai Perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan peraturan perundang- undangan yang berlaku;

e) Menghapusbuku piutang macet yang selanjutnya dilaporkan dan dipertanggungjawabkan dalam Laporan Tahunan

f) Tidak menagih lagi sebagian atau seluruh piutang diluar pokok dalam rangka restrukturisasi dan/atau penyelesaian kredit namun dengan kewajiban melaporkan kepada Dewan Komisaris yang ketentuan tata cara pelaporannya ditetapkan oleh Dewan Komisaris

g) Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan, dengan pembatasanpembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS.

(7)

Halaman 6 dari 19

Laporan Penerapan Tata Kelola PT BPR Kencana Graha Tahun 2019

2. Direksi Berkewajiban untuk :

a) Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya;

b) Menyiapkan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Bisnis Bank dan rencana strategis lainnya, berikut perubahannya serta menyampaikannya paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum tahun buku baru dimulai kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan;

c) Membuat dokumentasi Daftar Pemegang Saham, Risalah RUPS, dan Risalah Rapat Direksi

d) Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud pertanggungjawaban pengurusan perseroan, serta dokumen keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang Dokumen Perusahaan

e) Menyampaikan Laporan Tahunan setelah ditelaah oleh Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 5 (lima) bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir kepada RUPS untuk disetujui dan disahkan;

f) Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan;

g) Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba Rugi yang telah disahkan oleh RUPS kepada Masyarakat

h) Memelihara Daftar Pemegang Saham, Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan Perseroan dan dokumen Perseroan lainnya;

i) Menyimpan di tempat kedudukan Perseroan, Daftar Pemegang Saham, Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan Perseroan serta dokumen Perseroan lainnya;

j) Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan entitas tanpa akuntan publik (SAK-ETAP) dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian intern, terutama pemisahan fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan, dan pengawasan;

k) Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris

l) Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap dengan perincian dan tugasnya;

m) Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau yang diminta anggota Dewan Komisaris

n) Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan yang ditetapkan oleh RUPS berdasarkan peraturan perundang-undangan

3. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh atas kerugian Perseroan yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian anggota Direksi dalam menjalankan tugasnya.

4. Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian Perseroan sebagaimana dimaksud di atas, apabila dapat membuktikan:

a) Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya

b) Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati- hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan

c) Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian dan

d) Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.

(8)

Halaman 7 dari 19

Laporan Penerapan Tata Kelola PT BPR Kencana Graha Tahun 2019

c. Memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, Direksi wajib terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris dalam hal :

1) Melepas atau menjual dan menghapus aktiva tetap milik Perseroan yang melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris;

2) Mengadakan kerjasama dengan badan usaha atau pihak lain, perjanjian-Perjanjian lain yang mempunyai sifat yang sama yang berlaku untuk jangka waktu lebih dari 3 (tiga) tahun atau perpanjangannya yang mengakibatkan jangka waktu lebih dari 3 (tiga) tahun;

3) Mengambil bagian baik sebagian atau seluruhnya atau ikut serta dalam Perusahaan atau badan-badan lain atau menyelenggarakan perusahaan baru yang tidak dalam rangka penyelamatan piutang, sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

d. Perbuatan Direksi untuk tidak menagih lagi, mengalihkan dan/atau melepaskan hak tagih baik sebagian maupun keseluruhan atas:

1) Piutang pokok macet dalam rangka penyelesaian piutang

2) Selisih antara nilai pokok dengan nilai pengalihan/pelepasan hak atas piutang pokok macet, dilaksanakan oleh Direksi sampai dengan jumlah atau batas tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris. Sedangkan untuk jumlah atau batas yang Melebihi kewenangan Direksi sebagaimana ditetapkan oleh Dewan Komisaris tersebut, dilaksanakan dengan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris.

e. Direksi wajib meminta persetujuan RUPS untuk:

1) Mengalihkan kekayaan Perseroan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku atau;

2) Menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak.

f. Anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan apabila :

1) Terjadi perkara di depan Pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi yang bersangkutan; atau

2) Anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan.

g. Dalam hal terdapat keadaan sebagaimana dimaksud diatas maka yang berhak mewakili Perseroan adalah:

1) Anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan;

2) Dewan Komisaris dalam hal seluruh anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan; atau

3) Pihak lain yang ditunjuk oleh RUPS dalam hal seluruh anggota Direksi atau Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan

h. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab atas pengurusan tersebut Direksi wajib menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar.

i. Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.

j. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian.

k. Direksi wajib melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha di seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

(9)

Halaman 8 dari 19

Laporan Penerapan Tata Kelola PT BPR Kencana Graha Tahun 2019

l. Dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada Perseroan, Direksi paling kurang membentuk:

1) Satuan Kerja / Pejabat Eksekutif Audit Intern;

2) Satuan Kerja / Pejabat Eksekutif Manajemen Risiko;

3) Satuan Kerja / Pejabat Eksekutif Kepatuhan

m. Direksi wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.

n. Direksi berwenang menjalankan pengurusan sesuai dengan kebijakan yang dipandang tepat, sesuai dengan maksud dan tujuan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar.

o. Direksi wajib memastikan penerapan Tata Kelola serta Manajemen Risiko secara terintegrasi pada Perseroan serta masing-masing Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan.

p. Direksi wajib menyusuaikan Kebijakan Remunerasi sesuai dengan ketentuan perundang – undangan yang berlaku.

q. Direksi wajib mengungkapkan kepada kepada pegawai kebijakan BPR yang bersifat strategis di bidang kepegawaian.

r. Melaksanakan tugas, wewenang serta kewajiban lainnya dalam menjalankan Perseroan sesuai dengan Anggaran Dasar, Keputusan RUPS serta ketentuan Perundang – undangan yang berlaku.

(10)

Halaman 9 dari 19

Laporan Penerapan Tata Kelola PT BPR Kencana Graha Tahun 2019

Masa Jabatan Direksi

Masa jabatan Direksi tidak dibatasi, dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Para anggota Direksi diangkat untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke 3 (ketiga) setelah tanggal pengangkatannya, namun dengan tidak mengurangi hak dari RUPS untuk sewaktu-waktu dapat memberhentikan para anggota Direksi sebelum masa jabatannya berakhir.

2) Pemberhentian diatas berlaku sejak penutupan RUPS tersebut, kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS.

3) Setelah masa jabatannya berakhir, para anggota Direksi dapat diangkat kembali oleh RUPS untuk masa jabatan berikutnya dengan kondisi:

a. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Direksi lowong yang mengakibatkan jumlah anggota Direksi kurang dari 2 (tdua) orang atau tidak adanya Direktur Utama, maka dalam waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah terjadi lowongan, harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi jabatan anggota Direksi yang lowong tersebut.

b. Apabila pada suatu waktu oleh sebab apapun seluruh jabatan anggota Direksi Perseroan lowong, maka dalam waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah terjadi lowongan, harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi lowongan jabatan Direksi tersebut.

c. Selama jabatan seluruh anggota Direksi tersebut lowong dan RUPS belum mengisi jabatan Direksi yang lowong, maka untuk sementara Perseroan diurus oleh Dewan Komisaris, dengan kekuasaan dan wewenang yang sama.

2.1.2 Dewan Komisaris

a. Jumlah dan Komposisi Dewan Komisaris

Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT. BPR Kencana Graha, Akta Notaris Nomor 31 tanggal 12 April 2019. Susunan Dewan Komisaris BPR Kencana Graha tahun 2019, sebagai berikut:

1) Komisaris Utama : Timmoty George Gotama 2) Komisaris : Darsono Liman

b. Kewajiban, Tugas, Tanggungjawab, dan Wewenang Dewan Komisaris

1. Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya secara independen sehingga keputusan yang diambil obyektif dan bebas dari tekanan maupun kepentingan pihak manapun;

2. Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perseroan serta melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi.

3. Dewan Komisaris melakukan review atas suatu transaksi dalam rangka pelaksanaan pengawasan. Hasil review dituangkan dalam bentuk rekomendasi dan didokumentasikan dengan baik serta merupakan bagian dari dokumen pengambilan keputusan. Tugas pengawasan oleh Dewan Komisaris tersebut merupakan upaya pengawasan dini.

(11)

Halaman 10 dari 19

Laporan Penerapan Tata Kelola PT BPR Kencana Graha Tahun 2019

4. Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

5. Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi;

6. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan Satuan Kerja / Pejabat Eksekutif Audit Internal dan rekomendasi dari Audit Internal, Auditor Eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lain;

7. Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak ditemukannya:

a. Pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan; dan b. Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha

Perseroan. Antara lain berdasarkan rekomendasi dari komite-komite yang membantu efektivitas pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris. Hal-hal yang wajib dilaporkan adalah temuan sebagaimana dimaksud pada butir a danbutir b di atas yang belum atau tidak dilaporkan oleh Perseroan dan/atau oleh Direktur Kepatuhan kepada Otoritas Jasa Keuangan.;

8. Dewan Komisaris berwenang membentuk paling kurang:

a. Komite Audit

b. Komite Pemantau Risiko

c. Komite Remunerasi dan Nominasi

9. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa komite-komite yang telah dibentuk oleh Dewan Komisaris menjalankan tugasnya secara efektif;

10. Anggota Dewan Komisaris, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri, setiap waktu pada jam kerja Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang digunakan atau dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi;

11. Dewan Komisaris dapat meminta Direksi, setiap anggota Direksi, dan atau Jajaran Manajemen untuk memberikan penjelasan tentang segala hal mengenai Perseroan sebagaimana diperlukan oleh Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas mereka;

12. Dewan Komisaris berhak mengusulkan penggantian dan/atau pengangkatan anggota Direksi kepada RUPS dengan memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi;

13. Dewan Komisaris setiap waktu berhak memutuskan untuk memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi jika anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar Perseroan, merugikan Perseroan, melalaikan kewajiban dan/atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Adapun tata cara pemberhentian sementara tersebut mengacu pada Anggaran Dasar Perseroan;

14. Dewan Komisaris wajib:

a. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya

(12)

Halaman 11 dari 19

Laporan Penerapan Tata Kelola PT BPR Kencana Graha Tahun 2019

b. Memberika laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS;

15. Dewan Komisaris wajib menjalankan Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris;

16. Dewan Komisaris wajib mereview visi dan misi Perseroan pada setiap awal memangku jabatan setelah pengangkatannya.

17. Dewan Komisaris dalam melaksanakan kewajiban, tugas, tanggung jawab dan wewenangnya, wajib memperhatikan Anggaran Dasar Perseroan, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris Perseroan, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Pada tahun 2019 Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan yaitu :

1) Pemantauan atas pelaksanaan Rencana Bisnis BPR tahun 2019 melalui rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi ;

2) Pemantauan Kinerja Keuangan BPR Kencana Graha;

3) Pemantauan Kinerja Non Keuangan BPR Kencana Graha.

4) Pemantauan perkembangan penerapan tata kelola BPR Kencana Graha.

2.1.3 Hubungan Direksi dan Dewan Komisaris

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 4/POJK.03/2015 Tanggal 31 Maret 2015 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat, BPR Kencana Graha telah menerapkan pemisahan tugas, fungsi dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris. Selain itu, tidak terdapat hubungan keluarga baik horizontal maupun vertikal, termasuk hubungan karena pernikahan, sampai derajat ketiga, antara sesama anggota Direksi, atau antar anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris, atau sesama anggota Dewan Komisaris.

Secara umum hubungan Direksi dengan Dewan Komisaris sesuai Anggaran Dasar BPR dan Peraturan Perundang-undangan serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku, adalah :

1) Direksi dan Dewan Komisaris secara bersama-sama menandatangani dokumen Perusahaan, yaitu Rencana Bisnis BPR dan Laporan Keuangan Tahunan BPR ;

2) Transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang Direksi bertanggung jawab untuk memastikan agar semua informasi mengenai BPR secara tepat waktu dan lengkap disampaikan kepada Dewan Komisaris ;

3) Direksi wajib memberikan akses atas informasi BPR secara tepat waktu dan lengkap kepada Dewan Komisaris ;

4) Direksi dan tiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh anggota Dewan Komisaris ;

5) Atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris, Direksi memberikan keterangan hasil pemeriksaan atau hasil pelaksanaan tugas Audit Internal ;

6) Menyampaikan laporan keuangan bulanan sesuai permintaan Dewan Komisaris ;

7) Menyampaikan materi RUPS/RUPSLB untuk menjadi bahan keputusan bersama dan mendapat persetujuan Dewan Komisaris dengan Direksi ;

8) Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris dapat meminta secara langsung informasi dari fungsi - fungsi manajemen terkait operasional bank untuk melaksanakan fungsi pengawasan dengan sepengetahuan Direksi ;

9) Direksi dan atau pejabat bank lainnya wajib menghadiri undangan rapat Dewan Komisaris

(13)

Halaman 12 dari 19

Laporan Penerapan Tata Kelola PT BPR Kencana Graha Tahun 2019

dengan sepengetahuan Direksi ;

10) Direksi dapat mengundang anggota Dewan Komisaris jika diperlukan pendapatnya dalam Rapat Direksi ;

11) Risalah Rapat Direksi harus tersedia apabila diminta oleh anggota Dewan Komisaris;

12) Direksi mempunyai hak dan wewenang untuk menetapkan kebijaksanaan Bank berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris dalam menjamin kepengurusan Bank, kecuali ditetapkan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan ;

13) Dalam hal Bank mempunyai benturan kepentingan dengan kepentingan pribadi seorang anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya dan dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini bank diwakili oleh Dewan Komisaris ;

14) Pengurusan Perseroan oleh Direksi pada umumnya, (baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan dan memberikan nasehat kepada Direksi) dijalankan dibawah pengawasan Dewan Komisaris.

2.2 Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan Audit Ekstern 2.1.1 Penerapan Fungsi Kepatuhan

Pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank berdasarkan kepada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 6/SEOJK.05/2016 tentang Penerapan Fungsi Kepatuhan Bagi Bank Perkreditan Rakyat, yaitu sebagai berikut :

Fungsi, tugas, tanggung jawab Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.

a. Fungsi Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan

Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha BPR ;

Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh BPR ;

Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh BPR telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Memastikan kepatuhan BPR terhadap komitmen yang dibuat oleh BPR kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.

b. Tugas Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan

Tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan, paling kurang mencakup :

Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan BPR;

Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi ;

Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal BPR ;

Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan BPR telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

Meminimalkan Risiko Kepatuhan BPR;

Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi BPR tidak menyimpang dari ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

(14)

Halaman 13 dari 19

Laporan Penerapan Tata Kelola PT BPR Kencana Graha Tahun 2019

Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.

Tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud di atas tidak menghilangkan hak dan kewajiban Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan sebagai anggota Direksi BPR sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas, apabila untuk perbuatan-perbuatan tertentu tersebut diperlukan keputusan dari seluruh anggota Direksi BPR.

Dalam menjalankan usaha, BPR Kencana Graha telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang terkait dengan aspek kecukupan modal, pemenuhan ketentuan bidang perkreditan serta pemeliharaan likuiditas.

Aspek Kepatuhan Pemenuhan BPR Acuan (Ketentuan) Rasio Kewajiban Penyedian Modal

Minimum (KPMM) 30,61% ≥ 12%

Pelampauan / Pelanggaran Batas

Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) 0% Tidak diperkenankan

Rasio Non Performing Loan (NPL) 23.66% ≤ 5%

Rasio Likuiditas (Cash Ratio) 8.66% ≥ 4.05%

2.1.2 Penerapan Fungsi Audit Internal

1) Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit internal bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama

2) Pelaksanaan fungsi audit intern yang dilaksanakan oleh auditor internal yang dalam melaksanakan tugasnya telah berjalan baik dan efektif sesuai SPFAIB.

3) Dalam melakukan pemeriksaan audit intern telah berpedoman pada BPP Audit Intern Berbasis Risiko (Risk Based Audit), seperti SOP Internal, Ketentuan dan Pertauran Bank Indonesi serta peraturan-peraturan yang terkait lainnya

4) Audit Internal dalam melaksanakan pemeriksaannya berupa Audit Bulanan (Rekap hasil Audit Harian, dan Mingguan), sesuai dengan rencana tahunan yang disetujui oleh Direktur Utama dan dewan Komisaris.

5) Audit Internal menyampaikan Laporan Hasil Audit kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan.

6) Audit Intern melaksanakan proses audit yang telah direncanakan secara efektif dan efisien

2.1.3 Penerapan Fungsi Audit Eksternal

Sebagai Pihak Independen untuk menyampaikan laporan (transparansi kondisi) keuangan Bank dalam rangka meningkatkan kualitas pelaporan dan akurasi penyajian kondisi keuangan Bank.

Laporan keuangan BPR Kencana Graha setiap tahun di audit oleh Akuntan Publik (KAP) Independen. Penunjukan Akuntan Publik (KAP) tersebut telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dimana salah satunya ditegaskan bahwa penunjukan KAP untuk melakukan audit bank berdasarkan keputusan RUPS dan paling lama dilakukan

(15)

Halaman 14 dari 19

Laporan Penerapan Tata Kelola PT BPR Kencana Graha Tahun 2019

selama 3 (tiga) tahun berturut-turut. Persyaratan lainnya yang harus dipenuhi KAP adalah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan sebagai kantor akuntan publik dan memiliki kriteria yang disyaratkan.

Auditor Independen melakukan audit sesuai dengan standar profesional akuntan publik untuk memastikan laporan keuangan Bank disusun sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntan Publik yang berlaku. Ruang lingkup pelaksanaan audit dilakukan secara komprehensif dan menyeluruh.

2.3 Penerapan Manajemen Risiko Termasuk Sistem Pengendalian Internal

1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi

Dewan Komisaris memiliki kewajiban untuk melakukan penilaian secara berkala dan memberikan rekomendasi tentang risiko serta penerapan manajemen risiko di BPR, dalam menjalankan kewajiban tersebut Komisaris dapat dibantu oleh Audit Internal.

Dewan Komisaris melakukan peran aktif dalam pengawasan penerapan Manajemen Risiko yang dilakukan oleh Direksi, antara lain dengan menyetujui dan mengevaluasi kebijakan manajemen risiko, serta mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko.

Direksi telah bertanggungjawab atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan eksporur risiko yang diambil oleh BPR secara keseluruhan, termasuk mengevaluasi dan memberikan arahan strategi manajemen risiko berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Pejabat Eksekutif Manajemen Risiko kepada Dewan Komisaris dalam bentuk laporan Profil Risiko Setiap Semester

2. Kecukupan Kebijakan dan Prosedur

Direksi telah mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang memerlukan persetujuan Direksi.

Telah disusun kebijakan dan strategi manajemen risiko secara tertulis dan komprehensif per jenis risiko dan per aktivitas fungsional (kegiatan usaha) BPR.

BPR telah menetapkan Kebijakan Manajemen Risiko dengan sepeneuhnya sesuai ketentuan OJK, serta melakukan reviu atas setiap Kebijakan Risiko yang baru terbit.

3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan Risiko serta Sistem Informasi Manajemen Risiko.

Ditetapkan dan diterapkannya Struktur Organisasi secara berjenjang yang mendukung proses Manajemen Risiko dalam setiap kegiatan operasional.

Terdapat Sistem Informasi yang memadai dalam menghasilkan laporan-laporan yang menjadi dasar dibuatnya kebijakan oleh direksi dalam rangka meminimalisir risiko.

4. Sistem Pengendalian Intern

BPR telah menyusun dan menyampaikan Laporan Profil Risiko kepada Dewan Komisaris setiap semester.

(16)

Halaman 15 dari 19

Laporan Penerapan Tata Kelola PT BPR Kencana Graha Tahun 2019

2.4 Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (related party) dan Penyediaan Dana Besar (Related Party) atau BMPK

1. BPR tidak melanggar dan melampaui ketentuan BMPK dan Penyediaan Dana kepada pihak terkait.

2. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar diputuskan oleh manajemen secara independen

3. BPR telah menyampaikan laporan BMPK secara berkala kepada OJK

4. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur inti posisi Desember 2019 adalah sebagai berikut:

No. Penyediaan Dana Jumlah

Fasilitas Kredit/ Debitur Nominal (OS)

1 Kepada Pihak Terkait 5 Rp. 881.702ribu

2 Debitur Inti 25 Rp. 26.601.551ribu

2.5 Rencana Bisnis BPR

A. Rencana Jangka Pendek Tahun 2019

Beberapa faktor penting yang menjadi perhaitan dalam pengembangan bisnis di tahun 2019:

• Potensi meningkatnya daya minat masyarakat dalam mengelola keuangan

• Persaingan industri perbankan yang semakin ketat.

• Potensi meningkatnya kredit bermasalah

• Meningkatnya penggunaan teknologi dalam kegiatan sehari-hari.

Memperhatikan hal tersebut, pengembangan usaha yang akan dijadikan strategi jangka pendek PT BPR Kencana Graha difokuskan pada penguatan permodalan guna mendukung daya saing dan menjaga efektifitas dan efisiensi sumber daya manusia serta meningkatkan pengelolaan risiko yang memadai yang diarahkan pada:

• Melakukan edukasi literasi keuangan kepada masyarakat untuk meningkatkan pengenalan terhadap produk dan/atau jasa pelayanan BPR

• Mengintensifkan penyelesaian pada kredit bermasalah yang memerlukan tindakan yang lebih terukur dan tepat.

• Meningkatkan kemampuan penggunaan teknologi informasi untuk produk dan jasa layanan kepada masyarakat.

• Meningkatkan produktifitas sumber daya yang tersedia.

• Meningkatkan rasio LDR melaui ekspansi penyaluran kredit.

B. Rencana Jangka Menengah Tahun 2019

• Secara konsisiten meningkatrkan standar pelayanan kepada nasabah, membangun perilaku dan budaya pelayanan untuk seluruh karyawan dan memotivasi serta menciptakan lingkungan yang positif.

(17)

Halaman 16 dari 19

Laporan Penerapan Tata Kelola PT BPR Kencana Graha Tahun 2019

• Meningkatkan kemampuan teknologi informasi serta menerapkannya untuk pelayanan agar menjangkau lebih banyak nasabah.

• Mengintensifkan edukasi literasi keunagan secara lebih variative untuk meningkatkan pengenalan masyarakat terhadap perbankan, khususnya kepada BPR.

2.6 Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan

1. BPR memiliki sistem pelaporan keuangan dan non keuangan yang memadai dan didukung oleh Sistem Informasi yang handal sesuai ketentuan untuk menghasilkan laporan yang lengkap, akurat, kini dan utuh.

2. BPR menyampaikan dan mempublikasikan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Publikasi secara tepat waktu.

3. BPR melaksanakan transparansi informasi mengenai produk dan/atau layanan kepada nasabah BPR dengan berpedoman pada persyaratan, tata cara dan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

4. BPR menerima dan menindaklanjuti Pengaduan Nasabah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh BPR.

(18)

Halaman 17 dari 19

Laporan Penerapan Tata Kelola PT BPR Kencana Graha Tahun 2019

III. Kepemilikan Saham Direksi

Seluruh Direksi tidak memiliki saham dari modal disetor suatu perusahaan, baik di BPR Kencana Graha, Bank lain, lembaga keuangan bukan Bank dan perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam negeri maupun luar negeri.

Bank Lembaga

Nama BPR KG Keuangan Keterangan

lainnya

Bukan Bank

Susanto Giman Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada -

Azrul Syafri Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada -

Adapun kepemilikan saham Perseroan sebagai berikut per 31 Desember 2019 :

No Nama Jabatan Jumlah Persentase

(lembar)

1 Darsono Liman Pemegang Saham 7.650 45%

2 Eddy Hussy Pemegang Saham 4.590 27%

3 Sarinandes Hussi Pemegang Saham 3.060 18%

4 Sri Redjeki

Soedarsono Pemegang Saham 1.700 10%

17.000 100%

IV. Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris Dan Direksi Dengan Anggota Dewan Komisaris Lainnya, Direksi Lainnya Dan/Atau Pemegang Saham Pengendalian BPR Kencana Graha

Tidak memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi lainnya dan atau Pemegang Saham Pengendali Bank

V. Rasio Gaji Tertinggi Dan Terendah

Rasio gaji tertinggi dan terendah, dalam skala perbandingan sebagai berikut :

No. Keterangan Rasio

1 Rasio gaji Pegawai yang

3.03 %

tertinggi dan terendah 2 Rasio gaji Direksi yang

1.55 %

tertinggi dan terendah 3 Rasio gaji Komisaris yang

1.29 %

tertinggi dan terendah 4 Rasio gaji Direksi tertinggi

14,47 %

dan Pegawai Terendah

(19)

Halaman 18 dari 19

Laporan Penerapan Tata Kelola PT BPR Kencana Graha Tahun 2019

VI. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Dan Direksi 1) Frekuensi Rapat Pengurus

Pada tahun 2019, Dewan Komisaris dan Direksi telah melakukan rapat (secara fisik) sebanyak 4 kali pertemuan.

Nama Peserta Rapat Kehadiran Presentase

Susanto Giman 4 100%

Azrul Syafri 4 100%

Timmoty George Gotama 4 100%

Darsono Liman 4 100%

2) Frekuensi Rapat Direksi

Pada tahun 2019, Direksi telah melakukan rapat (secara fisik) sebanyak 7 (tujuh) kali pertemuan.

Nama Peserta Rapat Kehadiran Presentase

Susanto Giman 7 100%

Azrul Syafri 7 100%

VII. Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud) dan Upaya Penyelesaian

Penyimpangan / kecurangan Internal BPR yang dilakukan oleh para pegawai BPR, baik yang berkaitan dengan simpanan dana masyarakat atau penyalahgunaan kredit di BPR Kencana Graha selama tahun 2019 adalah tidak ada / tidak pernah terjadi.

VIII. Jumlah Permasalahan Hukum dan Upaya Penyelesaian

Permasalahan hukum secara perdata atau pidana yang dihadapi oleh PT BPR Kencana Graha, selama tahun 2019 adalah sebanyak 2 (dua) kali yang berkaitan dengan penyelesaian kredit bermasalah.

IX. Tranasaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan

Tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan, BPR mampu menghindari transaksi yang mengandung potensi benturan kepentingan.

X. Pemberian Dana untuk Kepentingan Sosial dan Kegiatan Politik

Tidak terdapat Pemberian Dana kepada pihak-pihak tertentu dilakukan oleh PT BPR Kencana Graha selama tahun 2019, baik untuk Kepentingan Sosial maupun Kegiatan Politik.

XI. Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Penerapan Tata Kelola BPR Kencana Graha Tahun 2017

Berdasarkan hasil Self Assessment pelaksanaan GCG PT. BPR ... periode Desember 2016, disampaikan hal-hal sebagai berikut :

a. Nilai Komposisi GCG sebesar 1.69 dengan prediksi Sangat Baik b. Peringkat masing-masing per Faktor adalah :

(20)
(21)
(22)

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh kecepatan maksimal pada kedua protokol menggunakan parameter routing overhead kurang begitu signifikan.Hasil pengujian lengkap dari skenario pertama menggunakan

Sementara, untuk penjualan dari produk agrikultur sendiri langsung dilakukan pada hari yang sama saat panen dilakukan, sehingga pencatatan pada persediaan tidak

Ijtihad adalah jalan yang ideal dan praktis bisa dijalankan untuk menghubungkan peristiwa-peristiwa hidup yang selalu timbul itu dengan ajaran-ajaran Islam Kalau

Bank CIMB NIaga, hal ini dapat ditujukkan dengan nilai sig > 0,05.Tidak adanya perbedaan yang signifikan ini menunjukkan bahwa kedua bank ini sama-sama

Hal ini juga membuktikan bahwa potensi Pajak Reklame yang dapat diraih kota Bandung sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih belum optimal karena masih banyak

Hal ini terbukti dengan meningkatnya hasil belajar fisika peserta didik kelas VIII 2 SMP Negeri 2 Sungguminasa Kabupaten Gowa setelah diterapkan pembelajaran

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar para siswa pada mata pelajaran matematika dan materi operasi hitung pecahan pada

Data kuantitatif penelitian ini dilakukan dengan mencatat dan mengelompokkan data tentang opini audit dari laporan keuangan tahunan dan laporan auditor yang telah