SOSIALISASI PROGRAM
BEDAH KEMISKINAN RAKYAT SEJAHTERA BERBASIS PERTANIAN
(#BEKERJA) TAHUN 2019
DITJEN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN RI
DI PROPINSI SULBAR
Disampaikan Pada
Pertemuan Sosialisasi dan Koordinasi Program # BEKERJA Di D’Maleo Hotel Mamuju & Convetion
Mamuju, Sulawesi Barat Tanggal 14 – 15 Maret 2019
1. Latar Belakang
► Program penanggulangan kemiskinan berbasis:
 bantuan sosial,
 pemberdayaan masyarakat,
 pemberdayaan usaha kecil
tentang Perubahan Atas
Peraturan tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, yang bertujuan untuk
mempercepat penurunan angka kemiskinan.
Presiden Nomor 15 Tahun 2010
Kegiatan yang telah ditetapkan dalam percepatan penanggulangan
kemiskinan bidang pertanian, meliputi:
1. Padat karya tunai di desa (cash for work).
2. Penanganan Stunting.
3. Pengentasan daerah rentan rawan pangan.
Perpres Nomor 96 Tahun 2015
2. Dasar Pelaksanaan Program #BEKERJA
1. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 14 Tahun 2019 tentang ►
Pedoman Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera Berbasis Pertanian TA. 2019.
2. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 58/KPTS/OT.050 /M/1/2019 tentang Tim Pelaksana Program Bedah
Kemiskinan Rakyat Sejahtera Berbasis Pertanian TA. 2019.
3. Keputusan Direktur Peternakan dan Kesehatan Hewan selaku Ketua/Penanggung Jawab Program Bekerja Nomor
1888/Kpts/050/02/2019 tentang Tim Pakar Pelaksanaan Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera Berbasis Pertanian TA. 2019
4. Keputusan Direktur Peternakan dan Kesehatan Hewan
tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera Berbasis Pertanian TA. 2019
5. Petunjuk Teknis Masing-Masing UPT Pelaksana Kegiatan
Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera Berbasis Pertanian TA.
2019.
3. Implementasi Pengentasan Kemiskinan Kementan
Program #Bekerja Kementan
peningkatan produksi komoditas pertanian untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan melalui
kegiatan pertanian dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat miskin
Program #Bekerja PKH 2019
bantuan berupa ayam, pakan, obat-obatan dan desinfektan serta kandang dalam rangka peningkatan produksi ternak unggas guna memenuhi
konsumsi protein hewani.
RTM-P
adalah Rumah Tangga Miskin yang lapangan usaha atau pekerjaan
utama di bidang peternakan.
4. Program #BEKERJA Di Sulawesi Barat :
Permentan Nomor 14 Tahun 2019
Sulbar 16.121 RTM-P
Paket Bantuan Per RTM-P :
1. Ayam umur 4 minggu 50 ekor.
2. Bantuan pakan 150 kg.
3. Obat hewan, (roboransia dan disinfektan 1 paket.
4. Bantuan biaya pembuatan kandang ayam Rp.500.000
RTM
Tinggal di Desa pada Kabupaten yang telah ditetapkan dalam
Permentan Nomor 14 Tahun 2019
KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN & KESEHATAN HEWAN
2019
SULAWESI BARAT
PROVINSI KABUPATEN JML RTM SULAWESI BARAT MAMUJU UTARA 1.489
MAMUJU TENGAH 1.202
MAMUJU 4.434
MAJENE 2.888
POLEWALI MANDAR 6.113 SULAWESI BARAT Total 16.126
PERKABUPATEN KOTA
1489
1202
4434
2888 6113
KABUPATEN KECAMATAN JML
DESA JML RTM
MAMUJU UTARA BARAS 5 541
DAPURANG 5 726
DURIPOKU 4 222
MAMUJU UTARA Total 14 1.489
KABUPATEN KECAMATAN JML
DESA JML RTM MAMUJU TENGAH
BUDONG-BUDONG7 798
PANGALE 4 404
MAMUJU TENGAH Total 11 1.202
KABUPATEN KECAMATAN JML DESA JML RTM
MAMUJU KALUKKU 13 2.697
MAMUJU 6 819
PAPALANG 6 1.165
MAMUJU Total 25 4.434
KABUPATEN KECAMATAN JML
DESA JML RTM
MAJENE MALUNDA 12 1.610
ULUMANDA 8 1.278
MAJENE Total 20 2.888
KABUPATEN KECAMATAN JML DESA JML RTM POLEWALI
MANDAR B U L O 8 1.053
LUYO 10 2.699
MAPILLI 10 1.725
MATANGNGA 5 636
POLEWALI MANDAR Total 33 6.113
TINGKAT PROPINSI UPT Pelaksana
Dinas Peternakan Provinsi Dinas Sosial Propinsi
Dinas Peternakan Kabupaten, Dinas Sosial Kabupaten
Polres Kodim
SOSIALISASI KOORDINASIDAN
TINGKAT KABUPATEN UPT Pelaksana,
Tim Dinas Kabupaten, TKSK, Koramil, Babinsa, Polsek, Babinkantibmas,
Kepala Desa, Pendamping
TINGKAT KECAMATAN Pendamping Teknis, TKSK, Babinsa, Babinkantibmas, Kepala
Desa, Pendamping Desa
Untuk memberikan persamaan
pemahaman /persepsi mengenai kegiatan Bekerja Ditjen PKH Tahun 2019,
5. Stakeholder Terkait
5. Pengorganisasian
►
1. Tim Pusat :
Tim Pusat ditetapkan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, dengan tugas sebagai berikut :
► Melakukan koordinasi dan sosialisasi dengan Kementerian Sosial;
Kejaksaan Agung; Kepolisian; Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi; Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (LKPP); Dinas Provinsi; Kabupaten/Kota dan pihak terkait lainnya;
► Melakukan pembinaan bersama dinas terkait dan TKSK, monitoring dan evaluasi pada tahun berjalan; dan
► Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
2. Tim UPT :
Tim UPT ditetapkan oleh masing-masing Kepala UPT
Pelaksana Kegiatan Bekerja PKH 2019, dengan tugas sebagai berikut :
► Melakukan koordinasi dan sosialisasi kegiatan kepada instansi terkait di Provinsi, Dinas Kabupaten/Kota, penerima kegiatan dan pemangku kepentingan lainnya.
Lanjutan….
►
► Melakukan verifikasi RTMP calon penerima bantuan.
► Melakukan pembinaan bersama dinas terkait dan TKSK, monitoring dan evaluasi pada tahun berjalan.
► Melaksanakan bimbingan teknis (bimtek) bagi petugas pendamping tentang tatacara pemeliharaan unggas yang baik.
► Membuat laporan harian distribusi bantuan, laporan perkembangan
(bulanan) dan laporan akhir kegiatan disampaikan kepada kepada Ketua Tim Pelaksana Kegiatan Bekerja ditembuskan kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, sesuai format - 3.
3
. Tim Provinsi :Tim Provinsi ditetapkan oleh Kepala Dinas Provinsi, dengan tugas sebagai berikut :
► Melakukan koordinasi dan sosialisasi kegiatan kepada
instansi terkait di Provinsi, Dinas Kabupaten/Kota, penerima kegiatan dan pemangku kepentingan lainnya .
Lanjutan….
►
► Melakukan verifikasi RTMP calon penerima bantuan bersama Satker pelaksana.
► Melakukan pembinaan bersama dinas terkait dan TKSK, monitoring dan evaluasi.
► Membuat laporan perkembangan (bulanan) pelaksanaan kegiatan untuk disampaikan kepada Satker pelaksana dan ditembuskan kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
4. Tim Kabupaten :
Tim Kabupaten ditetapkan oleh Kepala Dinas Kabupaten, dengan tugas sebagai berikut :
► Melakukan sosialisasi dan koordinasi kegiatan di tingkat kabupaten
► Melakukan verifikasi RTMP calon penerima bantuan bersama Satker pelaksana.
► Melakukan pembinaan bersama dinas terkait dan TKSK, monitoring dan evaluasi.
► Dalam hal terjadi kasus penyakit yang memerlukan penanganan khusus, dokter hewan dinas setempat melakukan tindakan yang diperlukan dan dapat mengkonsultasikan dengan pemerintah pusat.
Lanjutan….
►
► Membuat laporan perkembangan (bulanan) pelaksanaan kegiatan untuk disampaikan kepada Satker pelaksana dan ditembuskan kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
5. Balai Veteriner (BBVET/BVET) wajib melakukan monitoring/
surveilan terhadap penyakit sebagaimana dimaksud pada butir 4 (d), dilakukan setelah 1 (satu) bulan pasca distribusi sesuai dengan wilayah kerjanya dan melaporkan hasilnya serta
memberi saran kepada Dinas setempat dengan tembusan ke Direktur Kesehatan Hewan.
6. Petugas Pengawas Distribusi Petugas pengawas distribusi dapat terdiri dari unsur perangkat desa, TKSK, Satker, Dinas Kabupaten/Kota,
Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
7. Petugas Pendamping Teknis, Petugas pendamping teknis dapat
terdiri dari penyuluh pertanian, petugas dinas Provinsi/Kabupaten/
Kota, petugas puskeswan, petugas Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan TKSK.
Skema Keterkaitan Stakeholder Dalam Kegiatan #Bekerja
►
RTM-P
PPK Tim Teknis
Bvet Banjarbaru Penyedia
Tim Dinas Provinsi
Tim Dinas Kabupaten
Petugas Pendamping Teknis (PPL) Kepala Desa
TKSK Babinsa Babinkantibmas Tim Pusat
Pendamping Desa
Pengawalan
Penyaluran Ayam
supervisisi supervisi
Pengawasan dan Pengawalan distribusi ayam 1. UPKK
2. Kandang 3. Pelaporan
Pelaporan dan Pendampingan
Teknis
Dinsos Koramil
Polsek
supervisi si
6. Pelaksanaan Kegiatan
Penetapan RTM-P :►
1. Dilakukan verifikasi oleh tim verifikasi yang ditetapkan oleh PPK Satker Pelaksana Bekerja PKH 2019.
2. Tim Verifikasi paling kurang terdiri dari unsur: satker
pelaksana, Dinas Teknis Provinsi/Kabupaten, dinas yang membidangi fungsi sosial kabupaten, TKSK, dan
perangkat desa.
3. Verifikasi administratif data calon RTM-P berpedoman pada persyaratan penerima bantuan yang telah ditetapkan (on desk)
4. Verifikasi faktual dilakukan melalui konfirmasi data RTM-P dengan aparat desa dan TKSK (in filed)
Lanjutan….
►
5. Hasil verifikasi dituangkan dalam Berita Acara yang
ditandatangani oleh Tim Verifikasi, diketahui oleh Kepala Desa dan Kepala Dinas kabupaten setempat;
6. Hasil verifikasi disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
7. Berdasarkan hasil verifikasi, PPK menetapkan daftar RTM-P penerima bantuan dan disahkan oleh Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA).
8. Dalam hal RTM-P Penerima Bantuan yang telah disahkan meninggal dunia yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Kematian dari Kepala Desa atau Camat setempat dapat
digantikan oleh ahli waris yang tercantum dalam daftar kartu keluarga dan bersedia memelihara ayam.
9. Dalam hal RTM-P Penerima Bantuan yang telah disahkan meninggal dunia tanpa ahli waris, mengundurkan diri, pindah tempat tinggal yang dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Kepala Desa setempat dan tidak dapat dialihkan ke RTM-P lainnya.
7. Pengadaan Ayam (LELANG)
►
PENGADAAN AYAM, PAKAN DAN
OBAT-OBATAN (806.050 EKOR)
WAKTU : 6 BULAN
WILAYAH UTARA (MAMUJU UTARA
DAN MAMUJU TENGAH) (134.400 EKOR)
WILAYAH SELATAN (MAMUJU,
MAJENE DAN POLMAN) (671.650 EKOR)
8. Pembuatan Kandang Oleh Kelompok RTM-P
PETUGAS PENGAWAS 1. Pendamping desa.
2. Aparat desa.
3. Petugas Dinas kabupaten/kecamatan.
4. Aparat Keamanan (Babinsa, Babinkantibmas)
1. Dibentuk UPKK (Unit Pengelola Keuangan Kelompok) terdiri 20-30 RTM yang dikoordinir oleh seorang Pendamping Desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa.
2. Bantuan pembuatan kandang dalam bentuk uang tunai Rp.
500.000,- yang disalurkan ke Rekening Kelompok.
3. Pelaksanaan pembuatan kandang direkomendasikan dengan padat karya
Gambar Kandang Ayam
Ukuran paling kurang 5 m2
(2 m x 2,5 m)
9. Penyaluran Ayam
►
1. Wilayah Sebaran Selatan (Kab. Mamuju, Kab. Majene dan Kab. Poliwali Mandar) Sekitar 33.000 ekor/minggu, setara dengan 600 buah kandang.
2. Wilayah Sebaran Utara (Kab. Mamuju Utara dan Kab.
Mamuju Tengah) Sekitar 8.000 ekor/minggu, setara dengan 160 buah kandang.
3. Pelaksanaan penyebaran dilakukan penyedia sampai pada titik bagi.
10. Pendampingan Teknis
1. Dikoordinasikan oleh Bidang Kesehatan Hewan Kabupaten.
2. Dikoordinasikan oleh Bidang Produksi/Budidaya /Perbibitan Ternak Kabupaten.
3. Dilaksanakan oleh Petugas pendamping kecamatan/PPL
11. Supervisi (Pemantauan) dan Monev
►
1. Pemantauan wajib dilakukan oleh semua unit organisasi pelaksana kegiatan Bekerja sesuai dengan kewenangannya secara berkala atau sewaktu waktu sesuai kebutuhan, untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan Bekerja pada setiap tahapannya.
Dari pemantauan ini dapat diketahui faktor-faktor yang pendukung dan penghambat kelancaran pelaksanaan kegiatan.
2. Dilakukan secara berkala oleh Dinas Propinsi dan Dinas Kabupaten (Kepala Dinas, Kepala Bidang).
12. Pengawasan dan Pengawalan Penyaluran Bantuan
►
1. Dilakukan oleh aparat keamanan (Babinsa dan Babinkamtibmas) ditempat penyaluran bantuan.
2. Pelaksanaan penyaluran bantuan yang dilakukan penyedia sampai pada titik bagi yang ditetapkan Kepala Desa.
13. Evaluasi dan Pelaporan
Pelaporan diperlukan dalam rangka menyediakan informasi tentang perkembangan pelaksanaan kegiatan Bekerja PKH 2019.
Petugas pendamping menyampaikan laporan hasil pendampingan kepada dinas Kabupaten/Kota kemudian diteruskan ke Satker pelaksana kegiatan Bekerja dengan tembusan ke penanggung jawab Provinsi sampai ke Direktur Jenderal PKH.
Evaluasi dilakukan oleh semua unit organisasi pelaksana kegiatan Bekerja Ditjen PKH 2019 sesuai dengan
kewenangannya. Hasil evaluasi akan menjadi bahan pertimbangan untuk kebijakan selanjutnya
Terima Kasih
Selamat
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id