• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi dan Fungsi Komunikasi

Kata Komunikasi dalam Bahasa Inggris berasal dari kata latin communis yang berarti sama, kata lain yang mirip dengan komunikasi ialah komunitas yang menekankan kesamaan atau kebersamaan. Menurut (Mulyana, 2008) komunikasi adalah interaksi antara dua makhluk atau lebih. Dalam hal ini arti komunikasi sangatlah luas, tidak memiliki arti yang benar ataupun yang salah, para peserta yang memungkinkan menggunakan proses komunikasi juga beragam, termasuk hewan, tanaman, dan bisa juga jin. Pada hal ini komunikasi juga memiliki sebuah kategorisasi berdasarkan tingkatan (level) yang digunakan untuk melihat konteks komunikasi, menurut (Mulyana, 2008) ada beberapa konteks komunikasi yaitu:

a) Komunikasi Intrapribadi

Komunikasi ini merupakan komunikasi yang dilakukan kepada dirikita ke dirikita sendiri.

Contoh dari komunikasi ini adalah berfikir, bertanya kepada diri sendiri. Komunikasi ini merupakan landasan yang digunakan untuk komunikasi yang lainnya, karena sebelum berkomunikasi dengan orang lain, kita tentunya akan berkomunikasi dengan diri kita sendiri.

b) Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi antar pribadi atau yang disebut Interprsonal Communication adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang bisa jadi orang yang melakukan komunikasi ini menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik dilakukan secara verbal

(2)

8 dan non verbal, dan sifat pesan yang disampaikan pada komunikasi ini bersifat pribadi atau personal.

c) Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok ini merujuk pada komunikasi dalam small group atau kelompok kecil yang memiliki tujuan, dan dilakukan secara tata muka.

d) Komunikasi Publik

Komunikasi ini dilakukan oleh seorang pembicara kepada sejumlah orang besar atau bisa disebut dengan khalayak yang bersifat tidak dikenal satu sama lain, komunikasi ini sering disebut dengan pidato, ceramah, atau kuliah umum.

e) Komunikasi Organisasi

Komunikasi ini terjadi pada suatu organisasi bersifat formal dan juga informal.

Komunikasi ini berada dalam jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok, komunikasi ini juga dinamakan, komunikasi kelompok dari kelompok kelompok.

f) Komunikasi Massa

Komunikasi massa dilakukan menggunakan media massa, baik media cetak atau elektronik. Dalam komunikasi biaya relatif mahal

Dalam hai ini komunikasi adalah hal yang selalu digunakan manusia dalam berbagai hal diantaranya adalah beraktivitas dengan orang lain, lalu apakah sebenarnya fungsi komunikasi itu sendiri. Menurut (Mulyana, 2008) berikut fungsi-fungsi komunikasi:

1. Komunikasi Sosial

Fungsi komunikasi ini untuk mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep pada diri kita, untuk kelangsungan kehidupan, untuk memperoleh suatu kebahagiaan, untuk menghindari suatu ketegangan dan

(3)

9 menjadikan suatu hubungan dengan yg lain. Dalam hal ini terdapat beberapa konsep yang membentuk faktor komunikasi sosial:

a) pentekukan Konsep diri

konsep ini merupakan pandangan kita terhadap siapakah diri kita ini, dan hal itu akan kita peroleh lewat informasi yang diberikan oleh orang lain kepada kita. Kita sadar bahwa kita itu manusia dengan informasi yang diberikan oleh orang lain karena kita melakukan leat perilaku verbal dan non verbal. Konsep diri yang paling mendasar dalam hal ini dipengaruhi oleh keluarga dan orang-orang terdekat disekitar kita

b) Pernyataan Eksistensi Diri

Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis, maksudnya ialah saya berbicara maka saya ada. Bila kita berdiam diri maka orang lain akan memperlakukan kita seolah-olah tidak eksisi. Hal ini memiliki kesamaan bahwa ketika kita berkomunikasi maka kita akan mendiskripsikan hubungan kita.

c) Untuk kelangsungan Hidup manuisa

Sejak kita dilahirkan di dunia kita tidak bisa hidup sendiri untuk melakukan kelangsungan hidup, kita prlu dan harus melakukan komunikasi dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan biologis seperti makan dan minum kita, dan untuk memenuhi kebutuhan psikologis kita seperti sukses dan kebahagiaan.

2. Komunikasi Ekspresif

(4)

10 Komunikasi ini erat berkaitan dengan komunikasi sosial, komunikasi ekspresif juga dapat dilakukan baik sendiri maupun dengan orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk dapat menyampaikan perasaan atau sebuah emosi yang kita rasakan. Perasaan-perasaan tersebut dapat dikomunikasikan melalui pesan-pesan non verbal. Perasaan seperti sayang, peduli, simpati, terharu, gembira, dan sedih dapat disamaikan lewat kata-kata, namun terutama lewat perilaku non verbal.

3. Komunikasi Ritual

Komunikasi ritual ini biasanya dilakukan secara kolektif. Dalam hal ini komunitas biasanya akan sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun. Mulai dari upacara kelahiran, upacara sunatan, pertunangan, prosesi siraman, pernikahan, hingga upacara kematian. Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali komitment mereka kepada tradisi keluarga, komunitas, suku, bangsa, negara, dan ideologi atau agama mereka. Komunikasi ritual juga sering bersifat ekspresif, menyatakan perasaan terdalam seseorang.

4. Komunikasi Instrumental

Dalam hal ini memiliki beberapa tujuan umum yaitu menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku dan juga menghibu.

Bila diringkas tujuan diatas bersifat persuasive atau membujuk. Komunikasi yang memiliki fungsi menginformasikan dalam arti bahwa pembicara menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikan akurat dan layak diketahui.

Komunikasi berfungsi sebagai instrument untuk mencapai tujuan pribadi dan pekerjaan, baik itu adalah tujuan jangka pendek ataupun tujuan jangka panjang.

(5)

11 2.2 Komunikasi Antar Kedua Orang Tua Beda Budaya

2.2.1 Pengertian budaya

Budaya disebut juga dengan kebudayaan yang memiliki arti dari Bahasa sansekerta yautu buddayah yang memiliki makna budi dan akal. Semakin besar perbedaan antara kedua orang semakin besar pula perbedaan persepsi mereka terhadap realitas (Mulyana, 2008). Dan maka dari itu tidak ada orang yang mempunyai nilai budaya yang sama persepsi yang sama pula. Larry A.

Samovar dan Richard E. Porter dalam (Mulyana, 2008) mengatakan enam unsur budaya yang secara langsung mempengaruhi persepsi kita ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain:

 Kepercayaan, Nilai, dan Sikap

 Pandangan dunia

 Organisasi sosial

 Orientasi kegiatan

 Persepsi tentang diri dan orang lain

2.2.2 Komunikasi Orang Tua Beda Budaya

Bertukarnya suatu budaya merupakan sesuatu yang sangat biasa dilakukan. Dengan nilai budaya yang tertanam di dalam dirinya, mereka harus mampu beradaptasi untuk berbagi tempat kepada orang lain dan budaya yang lainnya. Dalam hal ini pertukaran yang dialami bisa saja menimbulkan sebuah permasalahan. Permasalahan ini bisa diredakan dengan tertanamnya sebuah kesadaran dalam diribahwa setiap individi pasti memiliki budaya dan setiap individu juga harus memiliki kesadaran bahwa budaya yang dimiliki orang lain berbeda dengan yang ia miliki.

(Mulyana, 2008) bahwa budaya-budaya yang sangat berbeda memiliki sistem- sistem nilai yang berbeda dan karenanya ikut menentukan tujuan hidup yang berbeda bagaimana cara kita

(6)

12 berkomunikasi bergantung pada budaya yang kita bawa. Dengan pemahaman ini maka komun ikas antar orang-orang yang berbeda budaya akan lebih efektif.

Dalam hal ini kita ketahui bahwa perbedaan budaya akan memunculkan sebuah konsep baru dalam sebuah komunikasi antara suami dan istri dalam sebuah hubungan keluarga. Dalam hal ini dalam sebuah rumah tangga pasti terdapat suatu konflik. Konflik adalah dimana antara suatu pasangan memiliki sikap atau pandangan atau pemikiran yang berbeda dari pasangan lain, cara mereka memecahkan masalah dan menghadapi suatu konflik akan berperan penting dalam keharmonisan suatu hubungan kekeluargaan.

Beberapa faktor konflik dalam pernikahan dapat dikarenakan masalah internal dari diri suami ataupun istri seperti adanya ketidakjujuran, yang akan menimbulkan rasa tidak percaya, dan prasangka buruk antar kedua belah pihak. Selain itu banyak juga faktor yang mempengaruhi konflik antara orang tua beda budaya yaitu, faktor ekonomi, perbedaan cara asuh anak, keikutsertaan mertua dalam keluarga, dank arena latar belakang budaya yang dimiliki. Faktor- faktor yang mempengaruhi konflik antara komunikasi orang tua beda budaya:

a) Perasaan kurang dihargai

Perasaan ini biasanya muncul saat suami maupaun istri merasa tidak puas dengan apa yang diekspektisak, atau apa yang diinginkan oleh suami dan istri, dalam hal ini sifat yang acuh diantara satu sama lain menimbulkan perasaan kurang diapresiasi atas apa yang telah dilakukan.

b) Kurangnya keterbukaan

Bagaimana pun keterbukaan merupakan salah satu aspek terpenting dalam hubungan pernikahan, dari segi istri maupun suami seharusnya memiliki sifat jujur dan terbuka agar tidak menimbulkan masalah seperti kecurigaan terhadap satu sama yang lain,

(7)

13 alangkah baiknya untuk melakukan komunikasi terus menerus guna memperbaiki masalah antara kedua belah pihak.

c) Perbedaan pendapat

Setiap individu pasti memiliki pemikiran yang berbeda, pemikiran ini dilatarbelakangi beberapa faktor mungkin karena perbedaan budaya yang dibawanya akan menimbulkan perbedaan pendapat. Dan bisa juga perbedaan pendapat ini mengarah pada cara asuh mereka terhadap anak.

d) Kurangnya komunikasi

Konflik juga dapat terjadi karena miskomunikasi yang dilakukan antara kedua belah pihak, maka dari itu solusi untuk miskomunikasi adalah komunikasi itu sendiri.

2.3 Komunikasi antar Kedua Orang Tua Beda Budaya dalam Mengasuh Anak

Dalam hal ini pernikahan campuran yang dilakukan oleh seorang individu dengan individu lain sangatlah lumrah terjadi seiring berjalannya waktu, hal ini akan menimbulkan sebuah konsep baru dimana dalam keluarga akan memiliki nilai, moral, budaya yang berbeda antara suami dan istri. Perbedaan ini akan peneliti kaitkan dengan cara orang tua beda budaya dalam hal pengasuhan anak, tentunya berhubungan dengan cara orang tua berkomunikasi dengan anak.

2.3.1 Pengertian Anak

Anak secara umum adalah sesuatu yang lebih kecil, pengertian lain anak merupakan seseorang yang belum menganjak dewasa, atau sesuatu yang dibawahi oleh subjek lain yang lebih besar. Dalam bidang psikologu anak merupakan sesuatu yang belum bisa dikatakan dewasa karena belum memenuhi secara fisik dan mental, atau belum memasuki masa pubertas. Menurut Undang-

(8)

14 Undang Perlindungan Anak, anak merupakan “seseorang yang belum menginjak usia 18 tahun dan anak juga termasuk yang masih berada dalam kandungan.

Hal ini berkaitan dengan orang tua, bahwa ruang lingkup yang mendasari anak itu ialah orang tua, dasar pendidikan anak iru berada dalam tangan orang tua, oleh karena itu orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam hal pengasuhan anak, guna menjadikan anak sebagai seseorang yang memiliki nilai positif yang baik dan berguna bagi orang tua, masyarakat, nusa dan bangsa. Wajar jika orang tua akan rela melakukan apapun demi kebaikan pengasuhan anak, karena kasih sayang yang dilakukan orang tua akan berdapak langsung bagi pengasuhannya, dan seorang anak berhak mendapatkan kasih sayang dan pengasuhan dari kedua orang tuanya.

2.3.2 Pengasuhan Anak

Pengasuhan anak merupakan kewajiban bagi setiap orang tua, setiap orang tua tentunya menginginkan anaknya menjadi pribadi yang baik dan positif. Anak dapat berkembang melalui pengalaman yang dia lalui dan juga efek dari lingkungan sekitar (Hidayah, 2009) jika pada lingkungan memberikan sikap yang baik dan positif maka akan membentuk kepribadian anak yang positif juaga. Dalam agama juga di jelaskan bahwa memberikan belas kasih kepada anak merupakan kawajiban yang harus dilakukan sebagai oran tua. “Dan mereka bertanya kepadmu tentang anak yatim, katakanlah: “Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu menggauli mereka, maka mereka adalah saudaramu dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. …” (QS al-baqarah: 220) (Hidayah, 2009). Hal ini dapat diketahui bahwa kemuliaan dalam mengasihani seorang anak adalah perbuatan yang baik.

2.3.3 Komunikasi antar Kedua Orang Tua dalam mengasuh Anak

(9)

15 Orang tua ialah pendidikan pertama bagi anak-anak mereka, orang tua merupakan faktor terpenting dalam mempengaruhi suatu pertumbuhan anak. Beberapa peranan keluarga dalam pengasuhan anak adalah sebagai berikut (Hidayah, 2009):

1. Hubungan yang harmois dalam keluarga dapat diterapkan dengan menggunakan pola asuh islami:

a) Tuntunan orang tua yang baik ialah memilih pasangan bagi anak yang baik pula agar bisa menjadi penuntun untuk kedepannya.

b) Memberikan kasih sayang ketika kita dalam kandungan untuk membentuk hubungan baik antara ibu dan anak.

c) Pemberian pendidikan agama bagi anak-anak mereka. Dalam islam disebutkan bahwa memberikan ilmu agama adalah hal terbaik untuk mendidik anak. Orang tua yang baik akan menurunkan sifat yang baik juga kepada anak.

d) Memberikan pemahaman kepada anak bahwa nilai agama bukan hanya untuk kewajiban namun suatu kebutuhan.

2. Dalam pengasuhan anak kesabaran sangatlah dibutuhkan, karena dengan menanamkan kesabaran pada orang tua akan memberikan output yang baik juga dalam mengasuh anak.

Oleh karena itu hal positif akan berarti penting bagi dirinya sendiri, masyarakat diantaranya:

a) Menanamkan sifat yang soleh bukan hanya unruk dirinya namun juga untuk orang lain dan masyarakat sekitar

(10)

16 b) Untuk membentuk rasa sayang, keseitiakawanan, dan

rasa berteman yang baik.

c) Bisa untuk saluran, atau chanel yang baik, dan suatu hubungan yang baik.

d) Ketika anak mempunyai nilai kesabaran maka apa yang dilakukan akan memberikan kebaikan pula.

3. Apapun yang dimiliki seorang anak maka orang tua harus menerimanya dengan hati yang ikhlas, orang tua juga harus meyakini bahwa anak memiliki banyak kemampuan. Bukan hanya kecerdasan intelektual melainkan juga memiliki kecerdasan bersifat majemuk:

a) Kecerdasan linguistic

Kemampuan ini murupakan kemampuan untuk berbicara dan berkomunikasi, tipe kecerdasan ini dimiliki oleh mereka yang berprofesi sebagai sastrawan, penyiar dan lain- lain.

b) Kecerdasan logika matematika

Kemampuan ini dapat dilihat ketika sesorang bisa memecahkan sebuah angka- angka.

c) Kecerdasan visual spasial

Tipe kemampuan ini bisa dilihat ketika sesorang bisa membaca arah atau maps dan melihat benda dari berbagai sudut.

d) Kecerdasan gerak tubuh

Kemampuan ini dapat kita lihat ketika individu memiliki bakat dalam keolahragaan dan tari.

(11)

17 e) Kecerdasan musikal

Dalam individu dapat terlihat bisa membaca sebuah note dan pandai bernyanyi atau mengolah nada.

f) Kecerdasan interpersonal

Pada kecerdasan ini memudahkan individu untuk mengerti, memahami, dan bekerja dengan diri sendiri.

g) Kecerdasan intrapersonal

Tipe kecerdasan ini adalah seseorang yang dapat memahami serta melakukan sesuai dengan yang mereka pahami.

h) Kecerdasan natural

Keseimbangan pada alam adalah ciri yang dimiliki oleh seseorang yang memiliki kemampuan ini.

i) Kecerdasan spiritual dan kecerdasan eksistensial

A) Menanamkan pada anak sifat yang adil, bahwa sifat adil ialah menempatkan sesuai dengan tempatnya dan yang pas dengan porsinya.

B) Mengajarkan anak komunikatif. Komunikasi yang terbuka dilakukan oleh orang tua dan anak merupakan suatu nilai yang harus di terapkan agar terciptanya komunikasi yang jujur.

C) Orang tua melakukan pengawasan penuh terhadap anaknya, melakukan monitoring terhadap apa yang ia lakukan dan dengan siapa ia bergaul.

Dapat disimpulkan dalam peranan keluarga guna mengasuh anak bukan haya untuk memberikan belas kasihan namun juga memberikan kaih sayang kepada seorang anak.

Peranan orang tua juga sangatlah di butuhkan untuk mengasuh anak agar menjadi pribadi

(12)

18 positif dan baik, orang tua juga harus menggunakan peioman agama sebagai dasar untuk mengasuh anak, agar menciptakan pribadi yang shalih dan shalihah yang berguna bagi diri mereka maupun bagi masyarakat di sekitarnya.

2.3.4 Bila Orang Tua Beda budaya

Dalam pengasuhan sangat wajar jika dilakukan ketika orang tua memiliki karakteristik dan latar belakang budaya yang sama, namun pada kajian seperti diatas bagaimana jika pengasuhan ini dilakukan dengan orang tua beda budaya, apakah dalam suatu keluarga yang memiliki anggota dengan berbeda budaya memiliki karakter tersendiri dalam hal pengasuhan anak.

Dalam hal ini merupakan suatu keistimewaan sebagai manusia, sebagaimana makhluk hidup yang telah tuhan ciptakan didunia, manusia lah yang memiliki kemampuan berfikir, dengan keistimewaan tersebut manusia tentunya berkemampuan melakukan komunikasi dengan baik, keberadaan suatu individu menentukan bagaimana mereka berkomunikasi, dan suatu wilayah pasti memiliki kebudayaan yang beragam. Budaya dan manusia merupakan dua hal yang saling bersinggungan. Manusia bukan satu-satunya makhluk yang mampu bekerjasama dengan sesamanya untuk mencapai tujuan bersama, manusia adalah makhluk yang mampu berbudaya (Mulyana, 2008). Kebudayaan meliputi sebuah jaringan kerja dalam kehidupan antar manusia. Kebudayaan merupakan suatu yang sangat bersinggungan dengan manusia, maka dari itu manusia merupakan faktor penting dalam berbudaya (Liliweri, 2002).

Dari kutipan tersebut bisa kita ketahui bahwa manusia merupakan makhluk hidup yang menjalankan kebudayaan tersebut, tanpa manusia budaya tidak akan ada.

(13)

19 Pada hal ini komunikasi sangatlah dibutuhkan dalam berkeluarga, terutama pada pasangan suami dan istri yang berbeda budaya. (Liliweri, 2002)Komunikai antar budaya merupakan komunikasi yang dilakukan oleh orang yang hidup dengan budaya yang berbeda, seperti memiliki Bahasa yang beda, etnik yang beda. Peneliti mengambil orang tua berbeda budaya yakni orang tua yang memiliki latar belakang kebudayaan, etnik, Bahasa yang berbeda satu sama lain. Faktor terpenting dalam berkomunikasi ialah berbahasa. Fungsi Bahasa adalah untuk memberikan nama pada sebuah reatitas dan kejadian, memberikan sebutan dan julukan (Mulyana, 2008).

Tidak sedikit pula konflik antar budaya yang dilatar belakangi oleh perbedaan Bahasa yang mereka gunakan, namun dengan adanya komunikasi dapat membantu permasalahan tersebut. Sangatlah lumrah jika Bahasa merupakan salah satu faktor penghambat komunikasi antar individu, dengan dilatar belakangi perbedaan tempat lahir dan tempat tinggal. Namun lokasi tempat tinggal mereka yang saat ini sangatlah berengaruh besar terhadap lunturnya budaya yang sudah mereka bawa dari lahir.

Stereotip atau prasangka masyarakat juga dapat menjadikan konflik pada keudayaan tertentu, namun stereotip yang tidak benar akan menimbulkan konflik pada masyarakat.

Banyak masyarakat yang mengira masyrakat timur merupakan orang-orang yang kasar, namun sebenarnya tidak, hanya saja nada bicaranya yang tinggi membuat kebanyakan masyarakat mengira mereka berbicara dengan marah-marah atau dengan nada yang tinggi.

2.4 Definisi Konseptual

Definisi konseptual merupakan definisi konsep yang di katakana oleh para ahli terkait dengan komunikasi antar orang tua beda budaya dalam pegasuhan anak. Untuk kedepannya definisi

(14)

20 terebut akan berfungsi sebagai pegangan bagi peneliti dalam hal mengumpulkan dan meneliti data:

1. Komunikasi. Komunikasi menurut KBBI ialah proses pengiriman dan pengiriman pesan atau berita yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang bertujuan untuk memahami sebuah pesan.

2. Karakter. Karakter merupakan suatu warna kejiwaan yang melekat dan menjadi karakteristik dalam seorang individu. Dalam KBBI adalah kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang tertanam dalam jiwa seseorang dan sifat itu membedakan seseorang dari orang lain.

3. Pengasuhan. Pengasuhan berasal dari kata dasar asuh, pengasuhan ini menurut KBBI memiliki arti proses, cara, perbuatan mengasuh. Dalam hal ini pengasuhan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah orang tua kepada anak.

4. Orang tua. Adalah seseorang yang lahir sebelum kita. Menurut KBBI orang tua ialah ayah atau ibu kandung, yang dianggap tua.

5. Budaya. Budaya menurut KBBI adalah akal budi, budaya juga merupakan sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang susah diubah.

2.5 Basis Teoritik

Teori Penetrasi Sosial

Sejak tahun 1973 teori penetrasi sosial mulai dikembangkan oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor. Teori penetrasi sosial ini mengemukakan bahwa sebuah hubungan interpersonal akan berakhir baik hanya jika Interpersonal mereka memproses dalam sebuah "tahapan dan bentuk yang teratur dari permukaan ke tingkatan pertukaran yapg intim sebagai fungsi dari hasil langsung dan perkiraan" Model teori penetrasi sosial dalam ilmu komunikasi dapat

(15)

21 menggambarkan perkembangan hubungan interpersonal dan untuk mengembangkannya dengan pengalaman individu sebagai proses pengungkapan diri yang mendorong kemajuan hubungan.

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan kajian yang dapat peneliti gunakan dalam penelitian karena akan memberikan reverensi untuk menunjang sebuah penelitian yang serupa.

No. Nama Peneliti dan Judul Penelitian

Hasil Penelitian Perbedaan

1.

Rio Ramdhani. 2013.

Komunikasi

Interpersonal Orangtua dan Anak dalam Membentuk Perilaku Positif Anak pada Murid SDIT Cordova Samarinda.

Peran komunikasi orang tua dengan anak sangat berperan penting. Komunikasi baik verbal maupun non verbal sangat dibutuhkan anak dalam menentukan perilaku positif.

Faktor yang mendukung adalah intensitas komunikasi yang tergolong sering dilakukan terutama kaum ibu yang banyak meluangkan waktunya bersama anak-anak.

Perbedan dengan penelitian yang sudah ada adalah pada subjek yang di teliti. Penelitian yang akan di teliti menggunakan focus subjek orang tua yang berbeda latar belakang budaya atau daerah kelahiran dan asal. Maka penelitian yang akan berlangsung berfokus pada hubungan kedua

(16)

22 Faktor pendukung lain adalah

lingkungan sekitar.

orang tua yang berbeda budaya dalam mengasuh anak.

2.

Tasya Safhira 2019.

Pola Patriaki dalam Pengasuhan Anak pada Keluarga Kawin Campur Beda Negara

Pola asuh yang digunakan oleh ketiga keluarga adalah Pola asuh demokratis yang memprioritaskan kepentingan dan keinginan sang anak, akan tetapi tidak ragu untuk memberikan hukuman ketika anak melakukan kesalahan.

Proses komunikasi yang digunakan dalam percampuran pernikahan adalah proses komunikasi antar budaya,

Dalam membangun

komunikasi interpersonal antara budaya timur dan budaya barat.

Perbedaan dengan penelitian terdahulu adalah subjek yang digunakan ialah pasangan suami dan istri yang menikah campuran yang dilatarbelakangi oleh perbedaan negara dalam mengasuh anak.

Perbedaan yang ke dua pada penelitian terdahulu ialah penelitian terdahulu meneliti pola asuh anak yang bagaimana yang diterapkan orang tua beda negara. Sedangkan penelitian ini akan membahas komunikasi interpersonal yang

(17)

23 bagaimana yang dilakukan orang tua yang dilatar belakangi perbedaan budaya dalam mengasuh anak.

3.

Nita Fitria 2016. Pola Asuh Orang Tua Dalam Mendidik Anak Usia Prasekolah Ditinjau dari

Aspek Budaya

Lampung.

Pola asuh dalam mendidik anak disebabkan berbagai faktor dan tentunya latar belakang budaya juga berpengaruh dalam cara orang tua mengasuh anak. Pada penelitian ini peneliti berfokus pada pola asu yang bagaimana yang dilakukan orang tua dalam mengasuh anak ditinjau dari aspek budaya lampung.

Perbedaan yang sangat terlihat dalam penelitian terdahulu adalah pemilihan aspek budaya, pada penelitian terdahulu peneliti menggunakan aspek budaya lampung pada penelitiannya.

Sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan aspek yang dikaji dalam penelitian yaitu dua budaya yang berbeda yang untuk mencapai suatu tujuan yaitu mengasuh anak.

Dan tentunya perbedaan

(18)

24 pada penelitian terdahulu adalah pemilihan tempat penelitian.

2.7 Fokus Penelitian

Fokus Penelitian ini adalah mengetahui bagaimana komunikasi interpersonal orang tua yang dilatar belakangi perbedaan budaya dalam hal mengasuh anak di perumahan medina residence 2, landungsari, malang. Pada penelitian ini peneliti lebih berfokus pada bagaimana cara orang tua yaitu ayah dan ibu melakukan komunikasi interpersonal kepada anaknya, untuk membentuk suatu karakter anak. Parenting atau pengasuhan anak dalam penelitian ini juga salah satu faktor penting, karena dalam hal pengasuhan anak yang dilakukan oleh orang tua pasti ada komunikasi atau pertukaran pesan yang terkandung dalam pengasuhan tersebut. Adapun komunikasi interpersonal yang peneliti maksud pada penelitian ini adalah dalam hal pengasuhan seperti dalam hal ini ialah:

1. Latar belakang pertemuan pasangan subjek, mengetahui alasan subjek memutuskan untuk menikah beda budaya dengan perbedaan nilai-nilai yang dibawa, cara mereka memahami karakteristik atau sifat masing-masing subjek.

2. Proses komunikasi dengan anak sehari-hari, untuk mengetahui bagaimana seorang ayah sebagai kepala keluarga dan seorang ibu menasehati seorang anak pada saat anak tersebut melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan.

(19)

25 3. Cara orangtua menanggapi proses belajar anak, ingin mengetahui bagaimana reaksi atau tanggapan ayah maupun ibu dalam hal menjawab pertanyan yang diutarakan anak kepada orangtuanya.

4. Nilai budaya peneliti juga ingin mengetahui nilai budaya yang dibawa orang tua sebagai kekuatan dalam mengasuh anak untuk menuju pada kebaikan anak.

Referensi

Dokumen terkait

Dari data maupun infromasi yang telah didapatkan, peserta didik diminta menyelesaikan beberapa soal di LKPD, yaitu mencoba untuk menyelesaikan soal yang

Pada hamil normal, dengan sebab yang belum jelas, terjadi infasi trofoblas ke dalam lapisan otot arteria spiralis, yang menimbulkan degenerasi lapisan otot tersebut sehingga terjadi

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah banyak memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.. Selanjutnya penulis menyadari bahwasanya

52 Jakarta Selatan, dengan ini Unit Layanan Pengadaan BNP2TKI menetapkan Hasil Prakualifikasi untuk paket pekerjaan Pembuatan Peta Sistem Monitoring Dan

Dari wawancara yang lain yang dilakukan oleh penulis kepada Bu Munawaroh, selaku perangkat Desa Pugeran Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto beliau menjelaskan bahwa

Energi listrik yang dihasilkan merupakan tegangan searah sehingga dapat dimanfaatkan sebagai catuan untuk mengisi ulang baterai telepon seluler.Dari penelitian tugas

Pencampuran Serbuk Limbah Pecahan Genteng (Limbah Puing) Untuk Stabilitas Lempung Ekspansif.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Asistensi penugasan kesehatan turbin dan penjelasan materi oleh pembimbing 18 28 September 2020 Pembelajaran mandiri 19 29 September 2020 Asistensi penugasan