• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

YANG TIMBUL

PARAMETER ANALISIS DATA FREKUENSI LAPORAN

TAHAP OPERASI FISIK-KIMIA

1. Penurunan Kualitas Udara

Parameter TSP, PM10, PM2,5 < Baku Mutu.

Sesuai dengan tabel pada lampiran PP RI No 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara

Kegiatan Operasi Coal Handling Terpadu

Pengukuran langsung dengan alat pengukur konsentrasi TSP (debu), PM10, PM2,5 sesuai dengan metode pengambilan sampel dan analisa laboratorium terakreditasi, hasil analisa kemudian dibandingkan dengan baku mutu udara ambien

jarak 100m dari lokasi coal handling terpadu (unit 8)

U-1’ = Sekitar Dermaga Baru

1 x 3 Bulan selama Operasi PLTU Berlangsung

PLTU Banten 1 (Unit 8)

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Parameter TSP, PM10,

PM2,5 < Baku Mutu.

Sesuai dengan tabel pada lampiran PP RI No 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara

Kegiatan Operasi Stock yard Pengukuran langsung dengan alat pengukur konsentrasi TSP (debu), PM10, PM2,5 sesuai dengan metode pengambilan sampel dan analisa laboratorium terakreditasi, hasil analisa kemudian dibandingkan dengan baku mutu udara ambien

Satu Titik pada Jarak 350 m dari lokasi Coal Handling Terpadu U-2’ = Area Coal Yard U-3’ = Effluent Area

Parameter TSP, PM10, PM2,5, SO2, NO2, CO, CO2, Pb, HC < Baku Mutu. Sesuai dengan tabel pada lampiran PP RI No 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara

Kegiatan Penyimpanan Batubara

Pengukuran langsung dengan alat pengukur konsentrasi TSP (debu), PM10, PM2,5 sesuai dengan metode pengambilan sampel dan analisa laboratorium terakreditasi, hasil analisa kemudian dibandingkan dengan baku mutu udara ambien

Area Proyek U-4’ = Samping CWP (Timur laut Coal Yard) U-5’ = Tapak PLTU Unit 8 (Timur Coal Yard

1 x 3 Bulan selama Operasi PLTU Berlangsung

PLTU Banten 1 (Unit 8)

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kualitas Udara Emisi:

• Konsentrasi Partikulat, SO2, NO2 dan

Opasitas< Baku Mutu Berdasarkan PerMenLH No. 21 Tahun 2008 Tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pembangkit Tenaga Listrik Termal

• Keputusan Kepala Bapedal NO. kep- 205/bapedal/07/1996 Tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak

Pembakaran Batubara Yang Menghasilkan Emisi Gas Buang

• Pengambilan sampel udara emisi secara manual sesuai dengan metode

pengambilan sampel dan analisa laboratorium terakreditasi, hasil analisa kemudian dibandingkan dengan baku mutu udara emisi sesuai dengan Permen LH No.

21 Tahun 2008

• Pengamatan opasitas berdasarkan SNI 19- 7117.11-2005 tentang Cara Uji opasitas menggunakan skala Ringelmann untuk asap hitam

Cerobong Asap PLTU Banten 1 (Unit 8)

1 x 3 Bulan selama Operasi PLTU Berlangsung

Kualitas Udara Ambien:

Konsentrasi TSP, PM10

dan PM2,5, SO2, NO2, CO, CO2, Pb, HC < Baku Mutu PP RI No. 41/99 Tentang

• Emisi Gas Buang

• Abu Terbang Yang Terhembus Angin

Pengambilan sampel udara ambien sesuai dengan metode pengambilan sampel dan analisa laboratorium terakreditasi, hasil analisa kemudian dibandingkan dengan baku mutu udara ambien

• Batas Pagar Luar Parameter TSP (3 Lokasi Timur PLTU, Tenggara PLTU dan Selatan PLTU)

1 x 3 Bulan selama Operasi PLTU Berlangsung

PLTU Banten 1 (Unit 8)

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

(2)

Pengendalian Pencemaran Udara

• U-6’ = Gunung Gede

• U-7’ = Salira Indah

• U-8’ = Sumuranja

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Parameter TSP, PM10,

PM2,5 < Baku Mutu.

Sesuai dengan tabel pada lampiran PP RI No 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara

Penyimpanan Abu Pengambilan sampel udara ambien sesuai dengan metode pengambilan sampel dan analisa laboratorium terakreditasi, hasil analisa kemudian dibandingkan dengan baku mutu udara ambien

Area Penyimpanan Abu

1 x 3 Bulan selama Operasi PLTU Berlangsung

2. Peningkatan Kebisingan

Tingkat Bising < Baku Tingkat Bising

Berdasarkan SK.Menlh No.48/1996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan

Kegiatan Unloading Batubara Pengukuran kebisingan 24 jam sesuai dengan metode pengambilan sampel dan analisa laboratorium terakreditasi dan dihitung Ls, Lm dan Lsm, hasil analisa dibandingkan dengan baku mutu sesuai KepMen LH No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan

Area Proyek :

K1’ = Barat Daya Coal Yard

K2’ = Barat Laut Coal Yard

K3’ = Utara Coal Yard K4’ = Timur Coal Tard

1 x 3 Bulan selama Operasi PLTU Berlangsung

PLTU Banten 1 (Unit 8)

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tingkat Bising < Baku

Tingkat Bising

Berdasarkan SK.Menlh No.48/1996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan

Operasional Turbin, Boiler, Pompa-Pompa

Pengukuran kebisingan 24 jam sesuai dengan metode pengambilan sampel dan analisa laboratorium terakreditasi dan dihitung Ls, Lm dan Lsm, hasil analisa dibandingkan dengan baku mutu sesuai KepMen LH No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan

K5’ = Pagar Dalam PLTU unit 8 K6’ = Pagar Luar PLTU unit 8

1 x 3 Bulan selama Operasi PLTU Berlangsung

3. Penurunan Kualitas Air Laut

Semua Parameter Fisik, Kimia dan Biologi, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara

Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 Lampiran III tentang Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut (Kecuali Parameter Radio Nuklida)

a. Sumber Proses Utama:

- Air keluaran unit meliputi air limbah non rutin maupun rutin, yaitu ceratan Boiler Acid Cleaning, air Air limbah berminyak meliputi air limbah pada Lubricating Oil Purified Area pada area rumah Turbine dan Oil Tank Turbine, HSD yang terkontaminasi pada Fuel Oil Tank;

- Air limbah regenerasi Condensate Polishing System.

b. Sumber Kegiatan Pendukung:

- Air limbah pendingin kondensor;

- Air limbah Brine Blowdown Desalination Plant;

- Air limbah pendingin Desalination Plant;

- Air limbah domestik (STP);

Pengukuran langsung di lapangan terhadap data insitu (Suhu, pH dan DO) serta pengambilan sampel air laut sesuai dengan metode pengambilan sampel dan analisa laboratorium yang terakreditasi, hasil analisa kemudian dibandingkan dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 Lampiran III tentang Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut

• A-10 = Perairan Laut Sebelum Intake PLTU UJP Banten Suralaya (05O 53’

05,80” LS; 106O 01’

50,18” BT);

• A-11 = (Perairan Laut Sekitar Outfall Kanal PLTU Banten 1 Suralaya(05O 52’

57,80” LS; 106O 02’

17,30” BT)

• A-12 = Perairan Laut 400 m dari Muara Kanal(05O 52’ 42,90”

LS; 106O 02’ 20,0”

BT);

• A-13 = Perairan Laut Sekitar Intake PLTU Banten Lestari (05O 52’ 37,1” LS; 106O 02’ 35,0” BT);

• A-14 = Perairan Laut Jalur Alur Panas (05O 52’ 23,4” LS;

106O 02’ 26,1” BT)

1 x 3 Bulan selama Operasi PLTU Berlangsung

PLTU Banten 1 (Unit 8)

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

(3)

c. Limpasan air lindi • A-15 = Perairan Laut di Luar Jalur Panas (05O 52’ 22,8” LS;

106O 01’ 18,2” BT).

Permen LH No. 08 Tahun 2009 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Termal – Lampiran I, Parameter:

- pH, TSS, Minyak &

Lemak, Khlorin Bebas, Kromium Total (Cr), Tembaga (Cu), Besi (Fe), Seng (Zn), Phosphat.

Proses Utama Pengukuran langsung di lapangan terhadap data insitu (Suhu, pH) serta pengambilan sampel air limbah sesuai dengan metode pengambilan sampel dan analisa

laboratorium yang terakreditasi, hasil analisa kemudian dibandingkan dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2009 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Termal atau Izin Pembuangan Air Limbah ke Laut yang masih berlaku (Terbaru).

A-2 = Inlet WWTP;

A-3 = Outlet WWTP

1 x 3 Bulan selama Operasi PLTU Berlangsung

PLTU Banten 1 (Unit 8)

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan -

Permen LH No. 08 Tahun 2009 – Lampiran II, Parameter:

- Temperatur dan Klorin Bebas

Pendingin (Air Bahang) Pengukuran langsung di lapangan terhadap data insitu (Suhu, pH) serta pengambilan sampel air limbah sesuai dengan metode pengambilan sampel dan analisa

laboratorium yang terakreditasi, hasil analisa kemudian dibandingkan dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2009 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Termal atau Izin Pembuangan Air Limbah ke Laut yang masih berlaku (Terbaru).

A-6 = Outlet Bahang;

A-5 = Outlet Pendingin Unit Desalinasi

1 x 3 Bulan selama Operasi PLTU Berlangsung

PLTU Banten 1 (Unit 8)

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan - pH, Tembaga, Besi

dan Salinitas

Desalinasi A-4 = Outlet Desalinasi

- TSS, pH, Fe dan Mn Leachet Batubara dan Abu Batubara

A-9 = Drainage Pit Coal Yard, dan A-8 = Settling Basin

Permen LHK No. 68 Tahun 2016

- pH, BOD, COD, TSS, Minyak & Lemak, Amoniak, Total Coliform

Limbah Domestik Pekerja Proyek

Pengukuran langsung di lapangan terhadap data insitu (Suhu, pH) serta pengambilan sampel air limbah sesuai dengan metode pengambilan sampel dan analisa laboratorium yang terakreditasi.

A-7 (Outlet STP)

4. Penurunan Kualitas Air Tanah

Semua Parameter Fisik, Kimia dan Biologi, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

907/MENKES/SK/VII/200 2 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum

Leachet dari Tempat Penyimpanan Abu Batubara

Pengambilan sampel air tanah sesuai dengan metode pengambilan sampel dan analisa laboratorium terakreditasi, hasil analisa kemudian dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 907/MENKES/SK/ VII/2002

Sumur Penduduk di Desa Salira (A-1)

1 x 3 Bulan selama Operasi PLTU Berlangsung

PLTU Banten 1 (Unit 8)

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

(4)

GEOLOGI

5. Gangguan

Kestabilan Lereng /Kerentanan Gerakan Tanah

Ada tidaknya gerakan tanah atau

perpindahan/pergeseran masa tanah dan batuan dari proses semula

Penggalian Tanah /Pemotongan Lereng

• Pengamatan/observasi langsung

• Pengambilan contoh tanah tak terganggu

• Pengukuran ulang patok-patok geser

• Analisis Felenisius untuk gerakan jenis translasi

• Di bagian Timur areal Proyek PT Indonesia Power UJP Banten 1 Suralaya (Unit 8)

• Di Tapak Proyek sampai batas perbukitan yang di Shot Crete.

1 x 6 Bulan selama Operasi PLTU Berlangsung

PLTU Banten 1 (Unit 8)

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

BIOLOGI

6. Gangguan terhadap Flora.

Banyaknya debu yang menempel pada permukaan daun.

Parameter; Kerimbunan, kerapatan dan banyaknya pohon yang tumbuh di lokasi Green belt dan lahan penghijauan serta prosentase penutupan debu di daun.

Sebaran debu yang terhembus angin dari permukaan tempat penyimpanan abu dan silo abu (terutama waktu pengisian abu terbang ke tangki pengangkut abu)

• Pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara pembuatan petak contoh berukuran 20 x 20 meter untuk

inventarisasi jenis pohon (Ø 35 cm), 10 x 10 m untuk tiang (Ø 10 – 35 cm), 5 x 5 m untuk pancang, (Ø 2 – 10 cm), dan 1 x 1 m untuk semai (tinggi < 1,5 m). Untuk penilaian penutupan kanopi dilihat berapa

% kanopi menutupi daerah tutupannya atau digambarkan dengan diagram profil.

Pengamatan penutupan debu di lihat berapa % ketebalan penutupan debunya.

• Analisis data dilakukan dengan cara;

Menghitung tingkat kerapatan dan lebar kanopi tumbuhan sebagai barier/pereduksi debu dan kebisingan.

Di sepanjang jalur Green belt (Batas timur dan Coal Yard) serta di lokasi penghijauan Tapak PLTU Banten 1 (Unit 8)

1. Batas timur Green belt

2. Sekitar timur Ash Valley

3. Tanaman penghijauan di Tapak PLTU 4. Timur Area Coal

Yard

1 x 3 Bulan selama Operasi PLTU Berlangsung

PLTU Banten 1 (Unit 8)

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

(5)

7. Gangguan terhadap Fauna

Terjadinya penurunan keanekaragaman jenis dan jumlah individu burung di daerah sekitar lokasi kegiatan.

Parameter lingkungan yang dipantau adalah ; Indeks keanekaragaman jenis, Indeks perataan , jumlah jenis dan total individu.

Kegiatan operasi PLTU Banten 1 (Unit 8) berupa; peningkatan intensitas kebisingan, sebaran debu, berkurangnya habitat fauna dan perjumpaan dengan manusia.

• Pengumpulan data untuk mengetahui kelimpahan jenis burung dilakukan menggunakan metoda IPA (Indecs Poncoels d’Abondance). Metoda ini dipergunakan untuk mengetahui populasi burung secara semi kuantitatif).

Pengamatan burung dilakukan dengan cara mengamati komunitas burung pada daerah dengan kondisi yang berbeda, dan pada setiap daerah pengamatan dilakukan sebanyak 5 titik.

Pengamatan dilakukan pada pagi hari mulai jam 06 – 10 saat aktifitas burung sedang aktif. Sepasang teropong, catatan lapangan dan Buku panduan Identifikasi Jenis burung dari Mc Kinnon (1992) digunakan sebagai alat bantu.

• Analisis Data

Hasil pengamatan lapangan digunakan untuk menentukan ; Jumlah jenis, jumlah total, indeks keanekaragaman jenis serta perataan jenis.

Indeks Keanekaragaman Jenis Shannon &

Wiener burung ; H’ = -Σ(ni/N) ln (ni/N) Dimana:

H’ = Indeks Keanekaragaman Jenis ni = Jumlah Individu jenis i

N = Jumlah total individu seluruh Jenis.

Indeks Perataan E = Hi/logs Dimana:

E = Indeks perataan

Hi = Indeks Keanekaragaman Jenis Shannon & Wiener

S = Jumlah Jenis

Pemantauan dilakukan di Tapak PLTU Banten 1 (Unit 8)

1 x 3 Bulan selama Operasi PLTU Berlangsung

PLTU Banten 1 (Unit 8)

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

8. Gangguan terhadap Biota Air

Penurunan produksi ikan Parameter: Indeks Keanekaragaman Jenis Simpson Plankton dan benthos, serta keterdapatan ikan.

Buangan limbah air bahang yang dibuang melaui limbah kanal.

• Jenis biota air yang dikumpulkan

mencakup ; Plankton, benthos dan nekton (ikan) yang terdapat di Sungai Kahal dan perairan laut sekitar lokasi kegiatan.

Pengumpulan data jenis dan kelimpahan plankton dilakukan dengan mengambil contoh plankton, dengan cara mennyaring air sebanyak 100 liter dengan Plankton net No 25 yang kemudian dikonsentrasikan menjadi 25 ml, selanjutnya ditambahkan pengawet formalin 4% sebanyak 4 tetes.

Sedangkan untuk mengetahui jenis dan kelimpahan benthos dilakukan dengan mengambil contoh substrat perairan (lumpur dan/ atau pasir) dengan menggunakan Surber net untuk perairan

Pemantauan terhadap organisma plankton dan benthos dilakukan di perairan laut di lokasi yang sama dengan pengambilan contoh kualitas air laut

1. Perairan laut dekat Coal Yard (A-10) 2. Perairan laut antara

Muara kanal – Tj.

Pujut (A-12) 3. Perairan laut jalur

arus panas (A-14) 4. Perairan laut di luar

arus panas (A-15)

1 x 3 Bulan selama Operasi PLTU Berlangsung

PLTU Banten 1 (Unit 8)

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

(6)

dangkal dan mengalir atau dengan Eckman Dredge untuk perairan tergenang.

Contoh plankton kemudian diperiksa di laboratorium dengan menggunakan mikroskoop, sedangkan contoh benthos diperiksa menggunakan Loop atau kaca pembesar.

Pada pemantauan nekton/ikan tidak dilakukan penangkapan sendiri, tetapi berdasarkan hasil tangkapan nelayan di TPI atau para pemancing dan nelayan sekitar muara kanal limbah bahang.

• Analisis data;

Data hasil analisa Laboratorium di hitung dengan menggunakan rumus Indeks Keanekaragaman Jenis dari Simpson.

I = 1-(ni/N)2 Dimana :

I = Indeks Keanekaragaman Jenis ni = Jumlah individu dari masing-masing spesies

N = Jumlah seluruh individu

Hasil perhitungan dibandingkan dengan Standar untuk perairan yang belum mendapat subsidi energy / gangguan berdasarkan Odum, yaitu > 0,6.

5. Outlet kanal PLTU UJP Banten-1 Suralaya (Unit -8) di laut (A-11)

SOSIAL EKONOMI & BUDAYA

9. Keresahan

masyarakat / gangguan kamtibnas

Adanya pengaduan ke aparat pemda

setempat.mengenai:

- Jumlah jenis dan status rekanan kerja/usaha serta peluang kerja

- Jumlah, intensitas dan jenis ketidak puasan dan gangguan kamtibmas

- Dampak primer: peluang kerja dan usaha langsung di lingkungan proyek.

- Dampak sekunder:

gejolak, ketidakpuasan dan gangguan kamtibmas.

Mengumpulkan data primer di lingkungan proyek tentang jumlaj dan jenis peluang rekanan yang dilaksanakan pada pengusaha lokal

Kelurahan Suralaya dan Desa Salira

1 x 6 Bulan selama Operasi PLTU Berlangsung

PLTU Banten 1 (Unit 8)

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon - Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang - Dinas Lingkungan

Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon - Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang - Dinas Lingkungan

Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

(7)

10. Peluang Kerja dan Usaha

Jumlah jenis dan status rekanan kerja/usaha serta peluang kerja

Langkanya Peluang Untuk Dapat Merebut Peluang Menjadi Rekanan

Kerja/Usaha Di Lingkungan Proyek Oleh Pengusaha Lokal

Mengumpulkan data primer di lingkungan proyek tentang jumlah dan jenis peluang rekanan yang dilaksanakan pada pengusaha lokal

Kelurahan Suralaya dan Desa Salira

1 x 6 Bulan selama Operasi PLTU Berlangsung

PLTU Banten 1 (Unit 8)

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon - Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang - Dinas Lingkungan

Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon - Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang - Dinas Lingkungan

Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jumlah tenaga kerja lokal

yang terserap

Kegiatan Penerimaan Tenaga Kerja

Wawancara dan Questioner Kelurahan Suralaya dan sekitarnya

1 x 6 Bulan selama Operasi PLTU Berlangsung

11. Terganggunya Aktifitas Nelayan Tertabraknya alat tangkap dan

berkurangnya fishing ground

• Setiap klaim terhadap proyek dapat di tangani

• Adanya SOP

Penanganan komplain

Oprasional Dermaga dan Coal handling Terpadu

1. Pengumpulan data:

a. Memastikan adanya rambu-rambu kegiatan di kapal

b. Mencatat jumlah pengaduan dan penyelesaiannya.

2. Analisis Data:

Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan kualitatif untuk Menyimpulkan ada atau tidak ada kejadian tertabraknya alat tangkap nelayan serta proses penanganannya.

Kelurahan Suralaya dan Kelurahan Lebakgede, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon Serta Desa Salira, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang.

1 x 1 tahun selama tahap operasi atau sewaktu-waktu bila ada kejadian yang membutuhkan penanganan segera

PLTU Banten 1 (Unit 8)

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Cilegon - Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Serang - Dinas

Perhubungan Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Cilegon - Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Serang - Dinas

Perhubungan Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan 12.. Persepsi

Masyarakat

Jumlah keluhan atau keberatan masyarakat terhadap aktivitas coal yard di lokasi kegiatan

Kegiatan Operasional Coal Yard

Wawancara dan Questioner Kelurahan Suralaya dan sekitarnya

1 x 6 Bulan selama Operasi PLTU Berlangsung

PLTU Banten 1 (Unit 8)

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten

(8)

- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 13. Gangguan

Kenyamanan Masyarakat

• Ada tidaknya keluhan dan pengaduan masyarakat (yang merasa terganggu kenyamanannya) pada aparat pemda setempat.

• Adanya gangguan pendengaran dan gangguan komunikasi percakapan akibat suara bising dari mesin pembangkit/turbin

Operasional Turbin

(Kebisingan yang timbul oleh suara/deru mesin-mesin pembangkit terutama turbin pembangkit listrik)

Survey, observasi di lapangan dan data sekunder dari catatan puskesmas setempat maupun poliklinik keliling yang

diselenggarakan oleh PLTU Banten 1 (Unit 8)

Kelurahan Suralaya Kecamatan Pulomerak dan Desa Salira Kecamtan Pulo Ampel

1 x 6 Bulan selama Operasi PLTU Berlangsung

PLTU Banten 1 (Unit 8)

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan 14. Gangguan

lalulintas laut (meningkatnya frekuensi jumlah kapal)

Tidak ada gangguan pada transportasi laut

sepanjang alur pelayaran di selat sunda.

Operasional dermaga dan Coal handling terpadu

1. Pengumpulan data:

Melakukan observasi langsung, wawancara dengan ASDP cabang Merak, Nelayan setempat, dan meninjau data dari bagian transportasi laut/kapal perusahaan.

2. Analisis data:

Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk

menyimpulkasn ada / tidak adanya gangguan trasportasi laut dan / atau kapal nelayan.

Kantor Pelabuhan ASDP Cabang Merak dan Kantor PLTU Banten 1 (Unit 8)

1 x 6 Bulan selama kegiatan mobilisasi dan demobilisasi

PLTU Banten 1 (Unit 8)

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Cilegon - Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Serang - Dinas

Perhubungan Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Cilegon - Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Serang - Dinas

Perhubungan Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

KESEHATAN MASYARAKAT

15.. Gangguan Pada Kesehatan Masyarakat

Peningkatan Jumlah pengunjung /pasien ke Puskesmas setempat.

(Airborne dan Water borne disease)

Pembongkaran batubara, penimbunan batubara, pembakaran batubara, penimbunan abu, dan air lindi dari penimbunan abu

• Observasi langsung dilapangan

• Data sekunder dari puskesmas setempat

Kelurahan Suralaya (Puskesmas Pulo Merak) dan Desa Salira (Puskesmas Pulo Ampel)

1 x 6 Bulan selama kegiatan mobilisasi dan demobilisasi

PLTU Banten 1 (Unit 8)

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Kesehatan Kota Cilegon - Dinas Kesehatan

Kabupaten Serang - Dinas Lingkungan

Hidup dan

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Kesehatan Kota Cilegon - Dinas Kesehatan

Kabupaten Serang - Dinas Lingkungan

Hidup dan

(9)

Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

16. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Tingkat Kejadian Kecelakaan kerja dan penurunan kualitas kesehatan pekerja (Tingkat kejadian kecelakaan kerja dan Penurunan Kualitas Kesehatan Pekerja)

Kegiatan Coal Yard, Kegiatan Pendukung dan faktor lingkungan di tempat kerja yang dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja dan penurunan kesehatan

- Mengumpulkan dan mengintervensi jumlah kejadian kecelakaan kerja dalam waktu perbulan dan pertahun untuk dianalisis tingkat kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dan faktor penyebab terjadinya kecelakaan

- Mengumpulkan dan mengintervensi data kesehatan pekerja dalam waktu perbulan dan pertahun untuk mengetahui penyebeb penurunnan kesehatan pekerja.

PLTU Banten 1 Suralaya (Unit 8)

1 x 6 Bulan selama kegiatan mobilisasi dan demobilisasi

PLTU Banten 1 (Unit 8)

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

- Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten - Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Referensi

Dokumen terkait

Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Selama tahap operasional berlangsung Pengujian laboratorium kualitas udara Areal produksi

Tujuan dari tesis ini untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan, kualitas produk, dan kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan pada seluler

5231009 Belanja Modal Pengadaan Papan Tulis Elektronik 5231010 Belanja Modal Pengadaan Papan Visual Elektronik 5231011 Belanja Modal Pengadaan Tabung Pemadam Kebakaran 5231012

Kemudian pada variabel ketimpa- ngan pendapatan, indikator pengeluaran untuk investasi menjadi indikator terkuat dalam membentuk ketimpangan pendapa- tan, sehingga

Tujuan pengembangan penelitian ini untuk menganalisa dan merancang aplikasi Sistem Informasi Ruang Terbuka Hijau Kota Manado berbasis GIS, dengan menggunakan metodologi

Dalam perancangan buku travel guide wisata belanja pakaian grosir di kota Surabaya berbasis fotografi diperlukan beberapa proses penelitian agar dapat ditemukan

Lingkungan sekolah (guru dan siswa) memiliki peran yang kuat dalam membentuk karakter anak (Kristiawan, 2015).. Penyelenggaraan pendidikan karakter menjadi satu hal

Salah satu kecendrungan dalam kehidupan politik di Indonesia adalah adanya kecendrungan munculnya budaya politik yang bersifat neo-patrimonisalistik; artinya meskipun memiliki