• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN SERTA UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN SERTA UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN SERTA UPAYA

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMANTAUAN

LINGKUNGAN HIDUP

Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan, termasuk penambahan Jenis Produksi

Pupuk Anorganik PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) akan menimbulkan

dampak lingkungan baik timbulan dampak positif maupun dampak negatif.

Meskipun dampak dari kegiatan oprasional Industri Pengolahan Pupuk PT.

Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) merupakan kegiatan yang tergolong tidak

penting baik yang bersifat positif maupun negatif, namun untuk memaksimalkan dampak

positif dan meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul upaya pengelolaan tetap

harus dilakukan. Dalam pengelolaan lingkungan tersebut diterapkan pendekatan teknis

maupun non teknis yang memadai.

Dampak akibat rencana penambahan produksi pupuk jenis anorganik ini tentunya

akan berlangsung secara terus-menerus selama kegiatan oprasional masih berlangsung.

Untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan akibat limbah yang dihasilkan oleh

kegiatan ini, maka upaya pemantauan lingkungan perlu dilakukan. Dengan adanya

pemantauan, maka dapat dilakukan antisipasi secara dini dan tindakan penanggulangan

apabila terjadi pencemaran dapat dilakukan.

Uraian upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan

hidup hanya akan terjadi pada tahap konstruksi dan operasional saja, karena pada tahap

pra konstruksi komponen lingkungan yang terkena dampak dinilai tidak ada. Pada tahap

operasi, dampak lingkungan akan terjadi secara terus menerus selama kegiatan

operasional berlansung. Sementara pada tahap konstruksi, dampak yang timbul akan

bersifat sementara selama tahap konstruksi berlangsung. Komponen-komponen

lingkungan yang diprediksi terkena dampak adalah sebagai berikut :

1. Tahap Konstruksi : kesempatan kerja dan berusaha, peningkatan kebisingan, dan

penurunan kualitas udara.

2. Tahap Operasional : kesehatan dan keselamatan kerja, potensi kebakaran, penurunan

kuantitas air tanah, penurunan kualitas air permukaan, penurunan kualitas udara,

peningkatan intensitas kebisingan, peningkatan limbah padat dan sampah, dan

(2)

3.1.

TAHAP KONSTRUKSI

3.1.1. Kesempatan Kerja Dan Berusaha

Sumber Dampak

Rekrutmen tenaga kerja untuk pembangunan sarana dan prasarana Industri

Pengolahan Pupuk.

Jenis Dampak

Pembangunan IPAL, Sumur Resapan, TPSS, dan TPS B3 Industri Pengolahan Pupuk

PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) akan mengakibatkan adanya

kesempatan kerja dan berusahan bagi masyarakat sekitar.

Besaran dampak persepsi masyarakat

Rekrutmen tenaga kerja untuk pembangunan sarana dan prasarana Industri

Pengolahan Pupuk akan dilakukan oleh kontraktor yang ditunjuk oleh pihak

perusahaan. Kontraktor ini yang nantinya akan merekrut jumlah dan kualifikasi

tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan dan penjadwalan mobilisasi tenaga kerja

dan peralatan yang telah ditetapkan. Disamping itu, kontraktor juga bertanggung

jawab atas rekrutmen tenaga kerja lokal yang diarahkan untuk berkoordinasi

dengan aparat pemerintahan Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar.

3.1.2. Peningkatan Intensitas Kebisingan

Sumber Dampak

Adanya kegiatan pembangunan dan kegiatan konstruksi sarana dan prasarana

Industri Pengolahan Pupuk.

Jenis Dampak

Peningkatan intensitas kebisingan terutama dalam areal pembangunan Industri

Pengolahan Pupuk.

Besaran Dampak

Kebisingan akibat pembangunan sarana dan prasarana Industri Pengolahan Pupuk

hanya akan terlokalisir pada areal rencana pembangunan saja, hal ini diakibatkan

tidak akan ada pergerakan peralatan berat yang dapat menimbulkan bising tinggi.

3.1.3. Penurunan Kualitas Udara

Sumber Dampak

(3)

Jenis Dampak

Penurunan kualitas udara diruang areal pembangunan terutama pada lokasi

bangunan untuk operasional.

Besaran Dampak

Untuk membandingkan penurunan kualitas udara, maka dilakukan pengukuran di

lokasi sekitar pembangunan sarana dan prasarana Industri Pengolahan Pupuk,

kemudian dibandingkan dengan baku mutu dalam PP RI No. 41 Tahun 1999

tentang Baku Mutu Kualitas Udara, sebagai berikut :

Tabel 3.1. Baku Mutu Kualitas Udara

No

Parameter

Satuan

Nilai Ambang Batas

1

CO

x

µg/m

3

10.000

2

SO

2

µg/m

3

265

3

NO

x

µg/m

3

150

4

NH

3

µg/m

3

1.400

5

Debu

µg/m

3

260

Sumber : PP RI No. 41 Tahun 1999

3.2.

TAHAP OPERASI

3.2.1. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Sumber Dampak

Kegiatan operasional Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha Indonesia

(ANDALUSIA) akan berpotensi menganggu kesehatan dan keselamatan kerja

(K-3) karyawan.

Jenis Dampak

Kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh aktivitas

operasional Industri Pengolahan Pupuk.

Besaran Dampak

Standar Operating Procedure (SOP) tentang K-3 apabila tidak diterapkan dan

diawasi secara maksimal, maka tidak menutup kemungkinan para pekerja akan

mengalami penurunan kesehatan dan terjadi kecelakaan yang diakibatkan oleh

cara atau sistem kerja yang tidak mengacu kepada standar-standar K-3. Penerapan

sistem K-3 dalam terutama dalam hal-hal seperti yang dilakukan dalam Safety

Compaign, Apel mutu dan safety, Development system SQB/ BBS (Behavior

Based Safety), Pembuatan hard book, Improve safety knowledge/ Refresh

(4)

treaning, Safety Idol, Job Cryde Check, Implementasi CSMS mutlak dilakukan

untuk menjaga agar kondisi kerja tetap pada standar K-3 yang seharusnya.

3.2.2. Potensi Kebakaran

Sumber Dampak

Adanya kegiatan operasional Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha

Indonesia (ANDALUSIA) dapat berpotensi terhadap kemungkinan terjadinya

kebakaran karena adanya pemanasan rotari menggunakan oli, dan konsleting

sistem instalasi listrik.

Jenis Dampak

Kerugian, kecelakaan, dan kerusakan fasilitas yang diderita oleh pihak pengusaha

akibat terjadinya kebakaran.

Besaran Dampak

Adanya sistem kelistrikan bertegangan tinggi, kelalaian dalam menjalankan

mesin-mesin, dan pemeliharaan sistem kelistrikan yang tidak secara berkesinambungan

akan berpotensi terhadap kebakaran, yang apabila dihitung secara fisik dapat

mengakibatkan kerugian material yang cukup tinggi. Selain itu, akibat kebakaran

juga akan berpengaruh terhadap jumlah dan insiden kecelakaan yang diderita oleh

para pekerja.

3.2.3. Penurunan Kuantitas Air Tanah

Sumber Dampak

Adanya kebutuhan air bersih untuk aktivitas karyawan, produksi, dan aktivitas

lainnya.

Jenis Dampak

Menurunnya volume air bersih akibat adanya pengambilan cadangan air bersih

untuk aktivitas karyawan, produksi, dan aktivitas lainnya.

Besaran Dampak

Kebutuhan air bersih untuk aktivitas karyawan, produksi, dan aktivitas lainnya

adalah sebanyak 3,48 m

3

/hari. Kebutuhan air bersih ini menggunakan sumur

dangkal. Penggunaan air tanah yang secara terus menerus tanpa adanya upaya

konservasi dapat mengakibatkan menurunnya kuantitas air tanah.

(5)

3.2.4. Penurunan Kualitas Air Permukaan

Sumber dampak

Adanya air dari sisa-sisa aktivitas karyawan seperti aktivitas mandi, cuci, dan lain

sebagainya dan produksi akan menurunkan kualitas air permukaan.

Jenis Dampak

Menurunnya kualitas air permukaan yang akan terjadi pada badan air penerima

dilokasi.

Besaran Dampak

Limbah cair yang dihasilkan berasal dari kegiatan karyawan seperti aktivitas

mandi, cuci, dan lain sebagainya. Standar yang dipergunakan perhitungan untuk

mendapatkan volume limbah cair domestik adalah 80 % dari kebutuhan air

bersih, atau dalam bentuk matematis dihitung sebagai berikut:

QAL = 0,8 x Tot. Kebutuhan Air Bersih

Dengan demikian dapat diperkirakan bahwa timbulan limbah cair domestik

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2. Timbulan Limbah Cair Domestik

Uraian

Keterangan

Jumlah karyawan

Jiwa

14

Kebutuhan Air Bersih

0,06 m

3

/o/h

0,84 m

3

/h

Produksi Air Limbah

80 %

0,672 m

3

/h

Sumber : Hasil Perhitungan (Program Pengembangan Sanitasi)

Sementara limbah cair dari aktivitas pencucian alat-alat produksi mencapai 1

m

3

/bulan.

3.2.5. Penurunan Kualitas Udara

Sumber Dampak

Adanya kegiatan operasional yang menggunakan pembakaran saat produksi.

Jenis Dampak

Penurunan kualitas udara pada area produksi dan sekitar lingkungan Industri

Pengolahan Pupuk.

(6)

Besaran Dampak

Penurunan kualitas udara terjadi selama kegiatan produksi berlangsung,

pembakaran/pemanasan pada mesin rotari yang menggunakan oli bekas akan

menimbulkan dampak asap. Untuk membandingkan penurunan kualitas udara

maka dilakukan perbandingan dengan baku mutu dalam PP RI No. 41 Tahun 1999

tentang Pengendalian Pencemaran Udara, sebagai berikut :

Tabel 3.3. Baku Mutu Kualitas Udara

No

Parameter

Satuan

Nilai Ambang Batas

1.

CO

x

µg/m

3

10.000

2.

SO

2

µg/m

3

265

3.

NO

x

µg/m

3

150

4.

NH

3

µg/m

3

1.400

5.

Debu

µg/m

3

260

Sumber : PP RI No. 41 Tahun 1999

3.2.6. Peningkatan Intensitas Kebisingan

Sumber Dampak

Proses produksi dan kegiatan transportasi di areal Industri Pengolahan Pupuk.

Jenis Dampak

Peningkatan intensitas kebisingan di area produksi dan lingkungan sekitar Industri

Pengolahan Pupuk.

Besaran Dampak

Kebisingan dan intensitasnya yang akan ditimbulkan ditetapkan dalam baku mutu

Kepmen LH No. 48 Tahun 1996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan

,

seperti pada

tabel dibawah ini :

(7)

Tabel 3.4. Baku Mutu Tingkat Kebisingan

Peruntukan Kawasan

Atau Lingkungan Kesehatan

Tingkat

Kebisingan

db(A)

a. Peruntukan Kawasan

1. Perumahan dan Pemukiman

2. Perdagangan dan Jasa

3. Perkantoran dan Perdaganga

4. Ruang Terbuka Hijau

5. Industri

6. Pemerintah dan Fasilitas Umum

7. Rekreasi

8. Khusus

-

Bandar Udara

-

Stasiun Kereta Api

-

Pelabuhan Laut

-

Cagar Alam

b. Lingkungan Kegiatan

1. Rumah Sakit dan Sejenisnya

2. Sekolah dan Sejenisnya

3. Tempat Ibadah dan Sejenisnya

55

70

65

50

70

60

70

60

70

55

55

55

Sumber : Kepmen LH No. 48 Tahun 1996

3.2.7. Peningkatan Limbah Padat Dan Sampah

Sumber Dampak

Adanya timbulan sampah sisa-sisa makanan dan minuman dan sampah sisa-sisa

produksi.

Jenis Dampak

Peningkatan volume sampah domestik dan sampah sisa produksi dilingkungan

sekitar Industri Pengolahan Pupuk.

Besaran Dampak

Sampah sisa-sisa pembuangan makanan, minuman, kemasan bahan baku dan

aktivitas lainnya dari Industri Pengolahan Pupuk apabila tidak dikelola akan

menyebabkan penumpukan yang menganggu estetika lingkungan, menurunkan

sanitasi lingkungan karena dapat mengundang berbagai macam vektor seperti

lalat, nyamuk, dan kecoa yang mengakibatkan timbulnya penyakit seperti malaria,

muntaber, dan gatal-gatal, dan mengakibatkan kebauan akibat gas-gas yang

diproduksi oleh sampah seperti NH

3

dan H

2

S. Limbah berupa sampah dari

aktivitas karyawan dalam satu hari menghasilkan 28 lt/hari, dan sampah kemasan

bahan baku mencapai 1 kg/hari.

(8)

3.2.8. Peningkatan Air Larian (Run Off)

Sumber Dampak

Adanya lahan yang tertutup bangunan di areal Industri Pengolahan Pupuk PT.

Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA).

Jenis Dampak

Meningkatnya volume air larian

(run off)

yang berpotesi mengakibatkan banjir

dan genangan.

Besaran Dampak

Lahan tertutup bangunan/material kedap air di areal Industri Pengolahan Pupuk

240 m

2

(4,75%) dari total lahan seluas 5.055 m

2

(100%) dan lahan

terbuka/openspase yang tersedia seluas 4.815 m

2

(95,25%). Dengan menggunakan

(9)

Sumber

Dampak Dampak Jenis Dampak Besaran

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Tolok Ukur Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Ket

Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode

A. Tahap Konstruksi Pembangunan sarana dan prasarana Kesempatan kerja dan berusaha Jumlah warga sekitar yang akan direkrut sebagai tenaga kerja dan jumlah upah yang akan diterima yang akan meningkatkan perekonomian lokal. Menunjuk kepada kontraktor agar melibatkan masyarakat sekitar dalam melakukan pembangunan sarana dan prasarana Disekitar lokasi kegiatan Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Dilakukan selama kegiatan konstruksi berlangsung Pengawasan terhadap para kontraktor yang melaksanakan pekerjaan Disekitar lokasi kegiatan Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Dilakukan selama kegiatan konstruksi berlangsung Jumlah tenaga kerja lokal yang akan dilibatkan sebagai pekerja Pelaksana : Kontraktor Pengawas : PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA), Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Penerima laporan : BLH dan Disnakertrans Kabupaten Sukabumi Peningkatan intesitas Kebisingan Intensitas kebisingan yang dihasilkan dari kegiatan konstruksi  Perusahaan pemenang tender konstruksi wajib mempunyai tenaga ahli K-3  Metode pelaksanaan konstruksi harus memperhatikan penyiapan peralatan APD Areal industri PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) Dilakukan selama kegiatan konstruksi berlangsung Pengujian tingkat kebisingan dalam dan luar ruang Areal industri PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) Dilakukan selama kegiatan konstruksi berlangsung Permenakertra ns No. PER.13/ MEN/X/ 2011 dan SK Gub Jabar No. No. 660.31/SK/694 -BKPMD/ 1982 Pelaksana : Kontraktor Pengawas : PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) dan BLH Kabupaten Sukabumi Penerima laporan : BLH Kabupaten Sukabumi Penurunan kualitas Parameter debu dan HC  Perusahaan pemenang Disekitar lokasi kegiatan Dilakukan selama Pengujian kualitas udara Disekitar lokasi kegiatan Dilakukan selama PP 41 Tahun 1999 Pelaksana : Kontraktor

(10)

Sumber

Dampak Dampak Jenis Dampak Besaran Tolok Ukur Pengelolaan dan

Pemantauan

Ket

Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode

konstruksi harus memperhatikan penyiapan peralatan APD Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi) Penerima laporan : BLH Kabupaten Sukabumi Tahap Operasi

Proses Produksi Keselamatan dan kesehatan kerja Tingkat terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan pekerja Menerapkan SOP K-3 secara ketat yang meliputi diantaranya penggunaan APD, masker, dan sarung tangan. Juga melakukan pelatihan tentang standar-standar keselamatan dan kesehatan kerja secara berkala kepada karyawan. Lingkungan sekitar kegiatan Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Selama proses produksi berlangsung Pengamatan visual dan mengecek laporan medical para pekerja secara berkala Lingkungan sekitar kegiatan Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Dilaporkan secara berkala selama kegiatan operasional berlangsung Jumlah insiden penyakit dan kecelakaan kerja yang dialami oleh para pekerja Pelaksana : PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) Pengawas : UPTD Puskesmas Cikembar Kabupaten Sukabumi dan Disnakertrans Kabupaten Sukabumi Penerima laporan : BLH dan Disnakertrans Kabupaten Sukabumi - Resiko kebakaran Tingkat resiko terjadinya kebakaran  Pemasangan instalasi listrik sesuai dengan spesifikasi teknis dan maintenance oleh tanaga Lingkungan sekitar kegiatan Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha Selama proses produksi berlangsung Melakukan pemantauan instalasi listrik secara berkala, alat pemadam kebakaran Lingkungan sekitar kegiatan Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha Dilaporkan secara berkala selama kegiatan operasional berlangsung Insiden kecelakaan dan kerugian akibat kebakaran Pelaksana : PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) Pengawas : Kantor Dampak Penerima -

(11)

Sumber

Dampak Dampak Jenis Dampak Besaran Tolok Ukur Pengelolaan dan

Pemantauan

Ket

Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode

dilokasi yang diperkirakan rawan terhadap bahaya kebakaran  Penyimpanan bahan bahan yang mudah terbakar secara khusus dan hati-hati  Mengadakan pelatihan/ simulasi untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran Cikembar Kabupaten Sukabumi Cikembar Kabupaten Sukabumi Penggunaan Air

Bersih Penurunan kuantitas air tanah Penggunaan air tanah dengan volume 3,48 m3/hari  Membuat sumur resapan sebanyak 4 unit  Penanaman pohon Lingkungan sekitar kegiatan Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Selama tahap operional berlangsung Pengamatan visual terhadap sumur dangkal Lingkungan sekitar kegiatan Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Selama tahap operional berlangsung Tidak terjadi penurunan muka air tanah

Pelaksana : PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) Pengawas : BLH Kabupaten Sukabumi Penerima laporan : BLH Kabupaten Sukabumi

(12)

Sumber

Dampak Dampak Jenis Dampak Besaran Tolok Ukur Pengelolaan dan

Pemantauan

Ket

Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode

 Timbulan Limbah Oli sebesar 2 lt/hari  Pencucian alat-alat produksi mencapai 1 m3/bulan dalam septic tank,septic tank yang disediakan sebanyak 1 unit  Untuk limbah cair sisa pencucian dialirkan pada IPAL sederhana sebanyak 1 unit  Limbah oli ditampung kedalam tangki drum Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi an dengan PermenLH No 05 Tahun 2014 Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi setiap 6

bulan sekali Sukabumi Penerima laporan : BLH Kabupaten Sukabumi

Proses Produksi Penurunan kualitas udara Kegiatan pembakaran/pe manasan saat produksi pupuk  Mewajibkan penggunaan masker bagi para pekerja.  Melakukan penghijauan dihalaman  Maintenance alat-alat produksi untuk menjaga peformance mesin-mesin Areal produksi dan di halaman kegiatan Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Selama tahap operasional berlangsung Pengujian laboratorium kualitas udara Areal produksi dan di halaman kegiatan Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Sekurang-kurangnya 6 bulan sekali Permenakertra ns No. PER/MEN/X/2 011 (ruang produksi).  PP RI No. 41 Tahun 1999 (lingkungan pabrik). Pelaksana : PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) Pengawas : BLH Kabupaten Sukabumi Penerima laporan : BLH Kabupaten Sukabumi

(13)

Sumber

Dampak Dampak Jenis Dampak Besaran Tolok Ukur Pengelolaan dan

Pemantauan

Ket

Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode

mesin-mesin  Penanaman pohon yang dapat menghambat rambat bising Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi 660.31/SK/69 4-BKPMD/1982 laporan : BLH Kabupaten Sukabumi Timbulan

limbah padat Peningkatan timbulan sampah Timbulan sampah sisa-sisa makanan dan minuman dan sampah sisa-sisa produksi  Menyediakan tong sampah terpilah organik dan anorganik  Sampah yang mempunyai nilai ekonomis seperti karton, botol plastik dll dikerjasamakan dengan pihak ketiga untuk didaur ulang  Untuk limbah B3 wajib dikerjasamakan dengan perusahaan pengelohan yang berizin. Tempat sampah sementara organik, anorganik, dan TPS B3 Setiap hari pagi dan sore Pengamatan

visual Tempat pembuangan samapah sementara anorganik, komposter, dan TPS B3 Dilakukan secara berkala Pencemaran akibat timbulan sampah berupa timbulnya vektor penyakit Pelaksana : PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) Pengawas : Distarkimsih Kabupten Sukabumi Penerima laporan : Distarkimsih dan BLH Kabupaten Sukabumi Lahan tertutup

bangunan Peningkatan run off Peningkatan run off dengan adanya bangunan sebesar 0,16  Menyediakan sumur resapan sebanyak 4 unit  Memelihara ruang terbuka Sumur-sumur resapan, saluran drainase, dan RTH pada lokasi di Pada saat

musim hujan Pengamatan langsung dilapangan Sumur-sumur resapan, saluran drainase, dan RTH pada Secara berkala pada saat musim hujan terjadi Tidak terjadi genangan dan banjir Pelaksana : PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) Pengawas : -

(14)

Sumber

Dampak Dampak Jenis Dampak Besaran Tolok Ukur Pengelolaan dan

Pemantauan

Ket

Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode

lubang-lubang

biopori. Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Pupuk PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi

Gambar

Tabel 3.2. Timbulan Limbah Cair Domestik
Tabel 3.3. Baku Mutu Kualitas Udara
Tabel 3.4. Baku Mutu Tingkat Kebisingan  Peruntukan Kawasan

Referensi

Dokumen terkait

Pengelolaan emisi udara dari ketel uap dan genset dilakukan secara menerus sepanjang operasional kegiatan. Melakukan pemantauan emisi gas buang untuk ketel uap dengan

domestic dari sanitasi dan sampah tong sampah yang tapak proyek konstruksi Tentang Pengelolaan tapak proyek selama

dampak dan limbah yang dihasilkan selama tahap konstruksi dengan baik dan sesuai

difokuskan pada daerah sekitar lokasi proyek serta di sepanjang jalan yang dilalui selama kegiatan pengadaan dan penimbunan bahan bakar berlangsung. dilakukan selama kegiatan

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) C-3 daur ulang terhadap sampah yang bisa di

Memprioritaskan tenaga kerja setempat/sekitar, yaitu warga yang berbatasan langsung dengan lokasi pabrik, warga Kelurahan Sukmajaya, warga Kecamatan Sukmajaya, sesuai

 Membuat trap lumpur/kola m pengendapan  Membuat saluran drainase  Membuat grill  Areal lokasi kegiatan  Trap lumpur/k olam pengenda pan  Saluran drainase

Jenis dampak yang timbul adalah persepsi, tanggapan dan pemahaman yang berbeda-beda di masyarakat terhadap kegiatan Operasional Pengembangan SPAM Lubuk Pakam. Besaran