BAB III
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN SERTA UPAYA
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan, termasuk penambahan Jenis Produksi
Pupuk Anorganik PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) akan menimbulkan
dampak lingkungan baik timbulan dampak positif maupun dampak negatif.
Meskipun dampak dari kegiatan oprasional Industri Pengolahan Pupuk PT.
Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) merupakan kegiatan yang tergolong tidak
penting baik yang bersifat positif maupun negatif, namun untuk memaksimalkan dampak
positif dan meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul upaya pengelolaan tetap
harus dilakukan. Dalam pengelolaan lingkungan tersebut diterapkan pendekatan teknis
maupun non teknis yang memadai.
Dampak akibat rencana penambahan produksi pupuk jenis anorganik ini tentunya
akan berlangsung secara terus-menerus selama kegiatan oprasional masih berlangsung.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan akibat limbah yang dihasilkan oleh
kegiatan ini, maka upaya pemantauan lingkungan perlu dilakukan. Dengan adanya
pemantauan, maka dapat dilakukan antisipasi secara dini dan tindakan penanggulangan
apabila terjadi pencemaran dapat dilakukan.
Uraian upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan
hidup hanya akan terjadi pada tahap konstruksi dan operasional saja, karena pada tahap
pra konstruksi komponen lingkungan yang terkena dampak dinilai tidak ada. Pada tahap
operasi, dampak lingkungan akan terjadi secara terus menerus selama kegiatan
operasional berlansung. Sementara pada tahap konstruksi, dampak yang timbul akan
bersifat sementara selama tahap konstruksi berlangsung. Komponen-komponen
lingkungan yang diprediksi terkena dampak adalah sebagai berikut :
1. Tahap Konstruksi : kesempatan kerja dan berusaha, peningkatan kebisingan, dan
penurunan kualitas udara.
2. Tahap Operasional : kesehatan dan keselamatan kerja, potensi kebakaran, penurunan
kuantitas air tanah, penurunan kualitas air permukaan, penurunan kualitas udara,
peningkatan intensitas kebisingan, peningkatan limbah padat dan sampah, dan
3.1.
TAHAP KONSTRUKSI
3.1.1. Kesempatan Kerja Dan Berusaha
Sumber Dampak
Rekrutmen tenaga kerja untuk pembangunan sarana dan prasarana Industri
Pengolahan Pupuk.
Jenis Dampak
Pembangunan IPAL, Sumur Resapan, TPSS, dan TPS B3 Industri Pengolahan Pupuk
PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) akan mengakibatkan adanya
kesempatan kerja dan berusahan bagi masyarakat sekitar.
Besaran dampak persepsi masyarakat
Rekrutmen tenaga kerja untuk pembangunan sarana dan prasarana Industri
Pengolahan Pupuk akan dilakukan oleh kontraktor yang ditunjuk oleh pihak
perusahaan. Kontraktor ini yang nantinya akan merekrut jumlah dan kualifikasi
tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan dan penjadwalan mobilisasi tenaga kerja
dan peralatan yang telah ditetapkan. Disamping itu, kontraktor juga bertanggung
jawab atas rekrutmen tenaga kerja lokal yang diarahkan untuk berkoordinasi
dengan aparat pemerintahan Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar.
3.1.2. Peningkatan Intensitas Kebisingan
Sumber Dampak
Adanya kegiatan pembangunan dan kegiatan konstruksi sarana dan prasarana
Industri Pengolahan Pupuk.
Jenis Dampak
Peningkatan intensitas kebisingan terutama dalam areal pembangunan Industri
Pengolahan Pupuk.
Besaran Dampak
Kebisingan akibat pembangunan sarana dan prasarana Industri Pengolahan Pupuk
hanya akan terlokalisir pada areal rencana pembangunan saja, hal ini diakibatkan
tidak akan ada pergerakan peralatan berat yang dapat menimbulkan bising tinggi.
3.1.3. Penurunan Kualitas Udara
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Penurunan kualitas udara diruang areal pembangunan terutama pada lokasi
bangunan untuk operasional.
Besaran Dampak
Untuk membandingkan penurunan kualitas udara, maka dilakukan pengukuran di
lokasi sekitar pembangunan sarana dan prasarana Industri Pengolahan Pupuk,
kemudian dibandingkan dengan baku mutu dalam PP RI No. 41 Tahun 1999
tentang Baku Mutu Kualitas Udara, sebagai berikut :
Tabel 3.1. Baku Mutu Kualitas Udara
No
Parameter
Satuan
Nilai Ambang Batas
1
CO
xµg/m
310.000
2
SO
2µg/m
3265
3
NO
xµg/m
3150
4
NH
3µg/m
31.400
5
Debu
µg/m
3260
Sumber : PP RI No. 41 Tahun 1999
3.2.
TAHAP OPERASI
3.2.1. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Sumber Dampak
Kegiatan operasional Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha Indonesia
(ANDALUSIA) akan berpotensi menganggu kesehatan dan keselamatan kerja
(K-3) karyawan.
Jenis Dampak
Kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh aktivitas
operasional Industri Pengolahan Pupuk.
Besaran Dampak
Standar Operating Procedure (SOP) tentang K-3 apabila tidak diterapkan dan
diawasi secara maksimal, maka tidak menutup kemungkinan para pekerja akan
mengalami penurunan kesehatan dan terjadi kecelakaan yang diakibatkan oleh
cara atau sistem kerja yang tidak mengacu kepada standar-standar K-3. Penerapan
sistem K-3 dalam terutama dalam hal-hal seperti yang dilakukan dalam Safety
Compaign, Apel mutu dan safety, Development system SQB/ BBS (Behavior
Based Safety), Pembuatan hard book, Improve safety knowledge/ Refresh
treaning, Safety Idol, Job Cryde Check, Implementasi CSMS mutlak dilakukan
untuk menjaga agar kondisi kerja tetap pada standar K-3 yang seharusnya.
3.2.2. Potensi Kebakaran
Sumber Dampak
Adanya kegiatan operasional Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha
Indonesia (ANDALUSIA) dapat berpotensi terhadap kemungkinan terjadinya
kebakaran karena adanya pemanasan rotari menggunakan oli, dan konsleting
sistem instalasi listrik.
Jenis Dampak
Kerugian, kecelakaan, dan kerusakan fasilitas yang diderita oleh pihak pengusaha
akibat terjadinya kebakaran.
Besaran Dampak
Adanya sistem kelistrikan bertegangan tinggi, kelalaian dalam menjalankan
mesin-mesin, dan pemeliharaan sistem kelistrikan yang tidak secara berkesinambungan
akan berpotensi terhadap kebakaran, yang apabila dihitung secara fisik dapat
mengakibatkan kerugian material yang cukup tinggi. Selain itu, akibat kebakaran
juga akan berpengaruh terhadap jumlah dan insiden kecelakaan yang diderita oleh
para pekerja.
3.2.3. Penurunan Kuantitas Air Tanah
Sumber Dampak
Adanya kebutuhan air bersih untuk aktivitas karyawan, produksi, dan aktivitas
lainnya.
Jenis Dampak
Menurunnya volume air bersih akibat adanya pengambilan cadangan air bersih
untuk aktivitas karyawan, produksi, dan aktivitas lainnya.
Besaran Dampak
Kebutuhan air bersih untuk aktivitas karyawan, produksi, dan aktivitas lainnya
adalah sebanyak 3,48 m
3/hari. Kebutuhan air bersih ini menggunakan sumur
dangkal. Penggunaan air tanah yang secara terus menerus tanpa adanya upaya
konservasi dapat mengakibatkan menurunnya kuantitas air tanah.
3.2.4. Penurunan Kualitas Air Permukaan
Sumber dampak
Adanya air dari sisa-sisa aktivitas karyawan seperti aktivitas mandi, cuci, dan lain
sebagainya dan produksi akan menurunkan kualitas air permukaan.
Jenis Dampak
Menurunnya kualitas air permukaan yang akan terjadi pada badan air penerima
dilokasi.
Besaran Dampak
Limbah cair yang dihasilkan berasal dari kegiatan karyawan seperti aktivitas
mandi, cuci, dan lain sebagainya. Standar yang dipergunakan perhitungan untuk
mendapatkan volume limbah cair domestik adalah 80 % dari kebutuhan air
bersih, atau dalam bentuk matematis dihitung sebagai berikut:
QAL = 0,8 x Tot. Kebutuhan Air Bersih
Dengan demikian dapat diperkirakan bahwa timbulan limbah cair domestik
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2. Timbulan Limbah Cair Domestik
Uraian
Keterangan
Jumlah karyawan
Jiwa
14
Kebutuhan Air Bersih
0,06 m
3/o/h
0,84 m
3/h
Produksi Air Limbah
80 %
0,672 m
3/h
Sumber : Hasil Perhitungan (Program Pengembangan Sanitasi)
Sementara limbah cair dari aktivitas pencucian alat-alat produksi mencapai 1
m
3/bulan.
3.2.5. Penurunan Kualitas Udara
Sumber Dampak
Adanya kegiatan operasional yang menggunakan pembakaran saat produksi.
Jenis Dampak
Penurunan kualitas udara pada area produksi dan sekitar lingkungan Industri
Pengolahan Pupuk.
Besaran Dampak
Penurunan kualitas udara terjadi selama kegiatan produksi berlangsung,
pembakaran/pemanasan pada mesin rotari yang menggunakan oli bekas akan
menimbulkan dampak asap. Untuk membandingkan penurunan kualitas udara
maka dilakukan perbandingan dengan baku mutu dalam PP RI No. 41 Tahun 1999
tentang Pengendalian Pencemaran Udara, sebagai berikut :
Tabel 3.3. Baku Mutu Kualitas Udara
No
Parameter
Satuan
Nilai Ambang Batas
1.
CO
xµg/m
310.000
2.
SO
2µg/m
3265
3.
NO
xµg/m
3150
4.
NH
3µg/m
31.400
5.
Debu
µg/m
3260
Sumber : PP RI No. 41 Tahun 1999
3.2.6. Peningkatan Intensitas Kebisingan
Sumber Dampak
Proses produksi dan kegiatan transportasi di areal Industri Pengolahan Pupuk.
Jenis Dampak
Peningkatan intensitas kebisingan di area produksi dan lingkungan sekitar Industri
Pengolahan Pupuk.
Besaran Dampak
Kebisingan dan intensitasnya yang akan ditimbulkan ditetapkan dalam baku mutu
Kepmen LH No. 48 Tahun 1996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan
,
seperti pada
tabel dibawah ini :
Tabel 3.4. Baku Mutu Tingkat Kebisingan
Peruntukan Kawasan
Atau Lingkungan Kesehatan
Tingkat
Kebisingan
db(A)
a. Peruntukan Kawasan
1. Perumahan dan Pemukiman
2. Perdagangan dan Jasa
3. Perkantoran dan Perdaganga
4. Ruang Terbuka Hijau
5. Industri
6. Pemerintah dan Fasilitas Umum
7. Rekreasi
8. Khusus
-
Bandar Udara
-
Stasiun Kereta Api
-
Pelabuhan Laut
-
Cagar Alam
b. Lingkungan Kegiatan
1. Rumah Sakit dan Sejenisnya
2. Sekolah dan Sejenisnya
3. Tempat Ibadah dan Sejenisnya
55
70
65
50
70
60
70
60
70
55
55
55
Sumber : Kepmen LH No. 48 Tahun 1996
3.2.7. Peningkatan Limbah Padat Dan Sampah
Sumber Dampak
Adanya timbulan sampah sisa-sisa makanan dan minuman dan sampah sisa-sisa
produksi.
Jenis Dampak
Peningkatan volume sampah domestik dan sampah sisa produksi dilingkungan
sekitar Industri Pengolahan Pupuk.
Besaran Dampak
Sampah sisa-sisa pembuangan makanan, minuman, kemasan bahan baku dan
aktivitas lainnya dari Industri Pengolahan Pupuk apabila tidak dikelola akan
menyebabkan penumpukan yang menganggu estetika lingkungan, menurunkan
sanitasi lingkungan karena dapat mengundang berbagai macam vektor seperti
lalat, nyamuk, dan kecoa yang mengakibatkan timbulnya penyakit seperti malaria,
muntaber, dan gatal-gatal, dan mengakibatkan kebauan akibat gas-gas yang
diproduksi oleh sampah seperti NH
3dan H
2S. Limbah berupa sampah dari
aktivitas karyawan dalam satu hari menghasilkan 28 lt/hari, dan sampah kemasan
bahan baku mencapai 1 kg/hari.
3.2.8. Peningkatan Air Larian (Run Off)
Sumber Dampak
Adanya lahan yang tertutup bangunan di areal Industri Pengolahan Pupuk PT.
Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA).
Jenis Dampak
Meningkatnya volume air larian
(run off)
yang berpotesi mengakibatkan banjir
dan genangan.
Besaran Dampak
Lahan tertutup bangunan/material kedap air di areal Industri Pengolahan Pupuk
240 m
2(4,75%) dari total lahan seluas 5.055 m
2(100%) dan lahan
terbuka/openspase yang tersedia seluas 4.815 m
2(95,25%). Dengan menggunakan
Sumber
Dampak Dampak Jenis Dampak Besaran
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Tolok Ukur Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Ket
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
A. Tahap Konstruksi Pembangunan sarana dan prasarana Kesempatan kerja dan berusaha Jumlah warga sekitar yang akan direkrut sebagai tenaga kerja dan jumlah upah yang akan diterima yang akan meningkatkan perekonomian lokal. Menunjuk kepada kontraktor agar melibatkan masyarakat sekitar dalam melakukan pembangunan sarana dan prasarana Disekitar lokasi kegiatan Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Dilakukan selama kegiatan konstruksi berlangsung Pengawasan terhadap para kontraktor yang melaksanakan pekerjaan Disekitar lokasi kegiatan Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Dilakukan selama kegiatan konstruksi berlangsung Jumlah tenaga kerja lokal yang akan dilibatkan sebagai pekerja Pelaksana : Kontraktor Pengawas : PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA), Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Penerima laporan : BLH dan Disnakertrans Kabupaten Sukabumi Peningkatan intesitas Kebisingan Intensitas kebisingan yang dihasilkan dari kegiatan konstruksi Perusahaan pemenang tender konstruksi wajib mempunyai tenaga ahli K-3 Metode pelaksanaan konstruksi harus memperhatikan penyiapan peralatan APD Areal industri PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) Dilakukan selama kegiatan konstruksi berlangsung Pengujian tingkat kebisingan dalam dan luar ruang Areal industri PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) Dilakukan selama kegiatan konstruksi berlangsung Permenakertra ns No. PER.13/ MEN/X/ 2011 dan SK Gub Jabar No. No. 660.31/SK/694 -BKPMD/ 1982 Pelaksana : Kontraktor Pengawas : PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) dan BLH Kabupaten Sukabumi Penerima laporan : BLH Kabupaten Sukabumi Penurunan kualitas Parameter debu dan HC Perusahaan pemenang Disekitar lokasi kegiatan Dilakukan selama Pengujian kualitas udara Disekitar lokasi kegiatan Dilakukan selama PP 41 Tahun 1999 Pelaksana : Kontraktor
Sumber
Dampak Dampak Jenis Dampak Besaran Tolok Ukur Pengelolaan dan
Pemantauan
Ket
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
konstruksi harus memperhatikan penyiapan peralatan APD Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi) Penerima laporan : BLH Kabupaten Sukabumi Tahap Operasi
Proses Produksi Keselamatan dan kesehatan kerja Tingkat terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan pekerja Menerapkan SOP K-3 secara ketat yang meliputi diantaranya penggunaan APD, masker, dan sarung tangan. Juga melakukan pelatihan tentang standar-standar keselamatan dan kesehatan kerja secara berkala kepada karyawan. Lingkungan sekitar kegiatan Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Selama proses produksi berlangsung Pengamatan visual dan mengecek laporan medical para pekerja secara berkala Lingkungan sekitar kegiatan Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Dilaporkan secara berkala selama kegiatan operasional berlangsung Jumlah insiden penyakit dan kecelakaan kerja yang dialami oleh para pekerja Pelaksana : PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) Pengawas : UPTD Puskesmas Cikembar Kabupaten Sukabumi dan Disnakertrans Kabupaten Sukabumi Penerima laporan : BLH dan Disnakertrans Kabupaten Sukabumi - Resiko kebakaran Tingkat resiko terjadinya kebakaran Pemasangan instalasi listrik sesuai dengan spesifikasi teknis dan maintenance oleh tanaga Lingkungan sekitar kegiatan Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha Selama proses produksi berlangsung Melakukan pemantauan instalasi listrik secara berkala, alat pemadam kebakaran Lingkungan sekitar kegiatan Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha Dilaporkan secara berkala selama kegiatan operasional berlangsung Insiden kecelakaan dan kerugian akibat kebakaran Pelaksana : PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) Pengawas : Kantor Dampak Penerima -
Sumber
Dampak Dampak Jenis Dampak Besaran Tolok Ukur Pengelolaan dan
Pemantauan
Ket
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
dilokasi yang diperkirakan rawan terhadap bahaya kebakaran Penyimpanan bahan bahan yang mudah terbakar secara khusus dan hati-hati Mengadakan pelatihan/ simulasi untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran Cikembar Kabupaten Sukabumi Cikembar Kabupaten Sukabumi Penggunaan Air
Bersih Penurunan kuantitas air tanah Penggunaan air tanah dengan volume 3,48 m3/hari Membuat sumur resapan sebanyak 4 unit Penanaman pohon Lingkungan sekitar kegiatan Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Selama tahap operional berlangsung Pengamatan visual terhadap sumur dangkal Lingkungan sekitar kegiatan Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Selama tahap operional berlangsung Tidak terjadi penurunan muka air tanah
Pelaksana : PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) Pengawas : BLH Kabupaten Sukabumi Penerima laporan : BLH Kabupaten Sukabumi
Sumber
Dampak Dampak Jenis Dampak Besaran Tolok Ukur Pengelolaan dan
Pemantauan
Ket
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
Timbulan Limbah Oli sebesar 2 lt/hari Pencucian alat-alat produksi mencapai 1 m3/bulan dalam septic tank,septic tank yang disediakan sebanyak 1 unit Untuk limbah cair sisa pencucian dialirkan pada IPAL sederhana sebanyak 1 unit Limbah oli ditampung kedalam tangki drum Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi an dengan PermenLH No 05 Tahun 2014 Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi setiap 6
bulan sekali Sukabumi Penerima laporan : BLH Kabupaten Sukabumi
Proses Produksi Penurunan kualitas udara Kegiatan pembakaran/pe manasan saat produksi pupuk Mewajibkan penggunaan masker bagi para pekerja. Melakukan penghijauan dihalaman Maintenance alat-alat produksi untuk menjaga peformance mesin-mesin Areal produksi dan di halaman kegiatan Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Selama tahap operasional berlangsung Pengujian laboratorium kualitas udara Areal produksi dan di halaman kegiatan Industri Pengolahan Pupuk PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Sekurang-kurangnya 6 bulan sekali Permenakertra ns No. PER/MEN/X/2 011 (ruang produksi). PP RI No. 41 Tahun 1999 (lingkungan pabrik). Pelaksana : PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) Pengawas : BLH Kabupaten Sukabumi Penerima laporan : BLH Kabupaten Sukabumi
Sumber
Dampak Dampak Jenis Dampak Besaran Tolok Ukur Pengelolaan dan
Pemantauan
Ket
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
mesin-mesin Penanaman pohon yang dapat menghambat rambat bising Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi 660.31/SK/69 4-BKPMD/1982 laporan : BLH Kabupaten Sukabumi Timbulan
limbah padat Peningkatan timbulan sampah Timbulan sampah sisa-sisa makanan dan minuman dan sampah sisa-sisa produksi Menyediakan tong sampah terpilah organik dan anorganik Sampah yang mempunyai nilai ekonomis seperti karton, botol plastik dll dikerjasamakan dengan pihak ketiga untuk didaur ulang Untuk limbah B3 wajib dikerjasamakan dengan perusahaan pengelohan yang berizin. Tempat sampah sementara organik, anorganik, dan TPS B3 Setiap hari pagi dan sore Pengamatan
visual Tempat pembuangan samapah sementara anorganik, komposter, dan TPS B3 Dilakukan secara berkala Pencemaran akibat timbulan sampah berupa timbulnya vektor penyakit Pelaksana : PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) Pengawas : Distarkimsih Kabupten Sukabumi Penerima laporan : Distarkimsih dan BLH Kabupaten Sukabumi Lahan tertutup
bangunan Peningkatan run off Peningkatan run off dengan adanya bangunan sebesar 0,16 Menyediakan sumur resapan sebanyak 4 unit Memelihara ruang terbuka Sumur-sumur resapan, saluran drainase, dan RTH pada lokasi di Pada saat
musim hujan Pengamatan langsung dilapangan Sumur-sumur resapan, saluran drainase, dan RTH pada Secara berkala pada saat musim hujan terjadi Tidak terjadi genangan dan banjir Pelaksana : PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) Pengawas : -
Sumber
Dampak Dampak Jenis Dampak Besaran Tolok Ukur Pengelolaan dan
Pemantauan
Ket
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
lubang-lubang
biopori. Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Pupuk PT. Andalan Usaha Indonesia (ANDALUSIA) di Kp. Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi