• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM ICCO DI INDONESIA (MOU )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROGRAM ICCO DI INDONESIA (MOU )"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM ICCO DI INDONESIA (MOU 2017-2019)

Dipresentasikan di untuk memperkenalkan program ICCO dalam Rapat Koordinasi LSM Internasional dan Kementrian

Dalam Negri di Jakarta, 16-18 April 2017 Disusun oleh Tim Program Indonesia

(2)

ICCO adalah lembaga swadaya masyarakat asing bersifat kemanusiaan, nirlaba, non sektarian dan non politik yang berpusat di Utrecht. Melalui Kantor Regional untuk Asia Tenggara di Bali, kami mengelola program Indonesia, Vietnam, Myanmar dan Cambodia. ICCO ROSEA telah terdaftar di Kemendagri sejak 2010 – 2019, melewati tiga kali perpanjangan MOU/MSP, Exit Activities.pptx

(3)

Penandatanganan MOU ICCO 2017- 2019 di kantor Kemendagri,

Jakarta 20 Maret 2017

Arahan Program ..\..\MOU 2017 - 2019\Arahan Program 2017- 2020.pdf

MOU/MSP 2017-2019 ..\..\MOU 2017 - 2019\MoU

ICCO 2017-2020.pdf

(4)

Organogram ICCO ROSEA <2019

Regional Manager Mr. Kees de Ruiter

(Netherlands)

Financial Controler Mrs.Triayu Prastiwi Kodrat

(Indonesian)

Office Manager Mrs. Siti Nurul Aeni

(Indonesian)

Program Development

Coordinator:

Ms. Marcella Bos (Netherland)

Market &

Financial Innovations Coordinator Mr. Jonah

Nobleza (Phillipine)

Responsible &

Sustainable Business Coordinator Mrs. Kiswara

Santi (Indonesian)

Sustainable Food Production Coordinator

Mr. Priyo B.

Asmoro (Indonesian)

Agri-Business Booster Coordinator

Mr. Arnel Astillero (Phillipine) Rajish Sinaga

R. Subodro

Esti Nuringdyah R. Herutomo

Hesti Maharini

(5)

STRATEGI DUA PILAR

ICCO GLOBAL

(6)

Peran ICCO Global di Masa Depan (pasca 2016)

1. Spesialist bidang Penyusunan Program/

program development

2. Fasilitator utk Pengembangan Pasar &

Kemitraan bersama produser kecil 3. Penyambung kepentingan multipihak 4. Membantu meningkatkan kapasitas yang

spesifik

5. Inkubator bisnis skala mikro dan kecil

Capacity builder

Lobbyist, advocate

Pendanaan strategis Innovator,

Facilitator,

Guarantee

Grants

Match funding

(7)

PROGRAM DI INDONESIA

Program dan seluruh staff ICCO di Indonesia diketahui, disetujui oleh Pemerintah Belanda dan Kedutaan Belanda di Indonesia.

ICCO adalah organisasi yang membawa muatan kebijakan program kerjasama luar negri Pemerintah Belanda dalam skup kerjasama

pemerintah Indonesia dan Belanda.

Pendanaan telah diterima dan menjadi bagian dari subsidi utama Pemerintah Belanda kepada ICCO Cooperation, melalui program

Pembangunan Ekonomi.

(8)

1. Memantapkan penyelenggaraan Pemerintahan Desa guna meningkatkan kualitas pelayanan pemerintah kepada masyarakat yang ditunjukkan dengan pemenuhan SPM Desa;

2. Memantapkan peran perencanaan partisipatif dengan perlibatan aktif

kelembagaan masyarakat desa dalam upaya pengentasan kemiskinan pada wilayah desa dan kawasan perdesaan;

3. Memantapkan tata kelola aset dan keuangan desa berdasarkan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan kemanfaatan;

4. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial budaya dan kerjasama masyarakat desa;

5. Meningkatkan kualitas evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan penyusunan peringkat tingkat perkembangan desa;

6. Meningkatkan kapasitas aparat dan lembaga masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa lingkup regional.

Misi Bina Pemdes adalah landasan

misi program ICCO di Indonesia

(9)

Misi Program ICCO

1. Kontribusi pemantapan peran perencanaan partisipatif dengan perlibatan aktif kelembagaan masyarakat desa dalam upaya

pengentasan kemiskinan pada wilayah desa dan kawasan perdesaan terutama bidang Pertanian dan Perkebunan

2. Kontribusi pemantapan tata kelola aset dan keuangan desa berdasarkan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan kemanfaatan terutama melalui akses teknologi, dan tata kelola informasi

3. Fasilitasi peningkatan kapasitas aparat dan lembaga masyarakat dalam

pelaksanaan pembangunan desa lingkup regional.

(10)

TEMA MSP 2016-2019

Dukungan untuk Peningkatan

Kapasitas Kelembagaan Desa

(11)

Wilayah Kerja & Program ICCO

Provinsi Maluku Utara, meliputi Kabupaten

Halmahera Utara

Provinsi Lampung yaitu Metro Kibang, Liwa &

Sakincau & Kab.

Tangamus

Provinsi Jawa Tengah, meliputi Kabupaten Boyolali

dan Kabupaten Semarang, Kabupaten Sukoharjo,

Kabupaten Klaten

Provinsi Jawa Timur, meliputi Kabupaten Jember, Kabupaten

Lumajang, Kabupaten Malang Perubahan wilayah program dapat dilakukan secara tertulis melalui amandemen atas persetujuan Kemendagri (Pusat Fasilitasi)

(12)

Multistakeholder Partner 2014-2015

Yayasan Jateng

Berdikari

(13)

I. Progam

Fokus Program adalah untuk mendukung program pemerintah RI dalam Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Desa.

Ruang Lingkup/cakupan program kerjasama ini adalah (1) dukungan peningkatan kapasitas kelembagaan desa dalam penguatan, teknologi

dan tata kelola informasi pedesaan, serta (2) pengembangan kerjasama desa melalui teknologi dan tata kelola informasi untuk

penguatan usaha ekonomi.

(14)

Sasaran Program

Sasaran program terdiri dari:

- Kapasitas kelembagaan desa di wilayah program - Kapasitas aparatur kelembagaan desa

- Program yang tersedia dalam ruang lingkup sesuai dengan MSP ini

- Dan kaitannya dengan teknologi, tata kelola informasi dan kapasitas kelembagaan dalam fasilitasi program -

programnya

(15)

Hasil yang Diharapkan

1. Adanya sinergi antara teknologi, tata kelola informasi dan kapasitas kelembagaan desa dengan situasi desa

2. Adanya pengaruh positif dan maksimalisasi sarana prasarana untuk meningkatkan keterlibatan aparatur dalam fasilitasi pembangunanan perdesaan dalam kaitannya dengan mitra lain seperti universitas, kelompok masyarakat sipil dan dunia usaha

3. Tumbuhnya budaya kewirausahaan dan kemandirian aparatur

kelembagaan dalam pengembangan jejaring untuk menggalang dukungan dan keterkaitan pembangunan di desa, keluar desa maupun antar desa 4. Menguatnya kapasitas fasilitasi aparatur kelembagaan dalam

mengupayakan terlibatnya dunia usaha dalam mengembangkan potensi desa mereka

(16)

Kegiatan yang Direncanakan

Kegiatan 1: Peningkatan Keterlibatan Pemerintah Desa

Sub Kegiatan Utama:

3.1. Pertemuan berkala 3.2. Fasilitasi perencanaan desa menggunakan

teknologi

3.3. Perkenalan untuk teknik Fasilitasi dan Komunikasi

3.4. Fasilitasi teknik pengembangan gagasan dari kelembagaan Desa

Kegiatan 2: Pengenalan teknologi untuk

membantu kinerja fasilitasi

Sub Kegiatan Utama:

2.1. Latihan teknologi terkait bidang pertanian dan perubahan iklim, 2.2. Pembiasaan

penggunaan alat bantu teknologi untuk

memfasilitasi analisa situasi dan kondisi desa

Kegiatan 3: Penguatan

jejaring untuk membiasakan budaya belajar inspiratif di desa, keluar desa atau antar desa

Sub Kegiatan Utama:

3.1. Anjang sana dan

mengenal perbedaan sikon di desa berbeda

karakteristiknya

3.2. Dokumentasi dan produksi alat bantu

komunikasi non teknologi untuk pemerintah desa

(17)

Kegiatan Manajemen 2017 - 2018

1. Finalisasi Rencana Induk Kegiatan/RIK bersama Bina Pemerintahan Desa 2. Finalisasi Rencana Kegiatan Tahunan/RKT bersama perwakilan provinsi dan mitra implementasi

3. Pelaksanaan program di wilayah program

3.1. Kunjungan ke mitra Pemerintah atas rekomendasi Bina Pemdes di 4 provinsi Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Maluku Utara.

3.2. Seminar/workshop Pembukaan Program 3.3. (berjalannya) Kegiatan Rutin Program 3.4. Monitoring & Evaluasi (Interkem/Internal) 3.5. Penyusunan Laporan

3.6. Seminar/workshop Penutupan Program 3.7. Wawancara penerima KITAS/staff ahli

(18)

Sinergisasi Kegiatan ICCO dan Kemendagri:

bagaimana kepala desa dan lembaga desa terkait terlibat aktif dalam tata kelola informasi

perdesaan menggunakan alat teknologi.

(19)

PENGEMBANGAN JEJARING PRODUKSI PADI DAN

PENGEMBANGAN

PEMASARAN BERAS DI JAWA TENGAH (BOYOLALI) DALAM FASILITASI BERSAMA

PEMERINTAH DESA BERSAMA YAYASAN JATENG BERDIKARI.

PENDANAAN SEKITAR 200,000 EURO/THN.

(20)

PENGEMBANGAN INFORMASI &

KAPASITAS

PEMERINTAH DESA DALAM FASILITASI AKSES DAN ADAPTASI TEKNIK PENGERINGAN

PALA DAN PELATIHAN AKSES KEUANGAN DI PROVINSI MALUKU

UTARA.

PENDANAAN 80,000 EUR/TAHUN.

(21)

Fasilitasi Teknologi & Tata Kelola Informasi bersama Kelembagaan Desa dalam bidang Hortikultur (Tomat, Cabe dan Ketimun) Provinsi Lampung yaitu Kab.

Lampung Timur (Metro Kibang), Kab. Lampung Barat (Liwa &

Sekincau), dan Kab. Tangamus.

Provinsi Jawa Tengah, meliputi Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Semarang, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten.

Provinsi Jawa Timur, meliputi Kabupaten Jember, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang.

Pendanaan 400,000 Euro/tahun.

(22)

Terima Kasih

(23)

PARTNER TO

ENTERPRISING PEOPLE

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum pelatihan yang ada pada perusahaan merupakan bentuk dari kepedulian perusahaan terhadap karyawan dan juga salah satu upaya perusahaan untuk meningkatkan kualitas

Pada Tabel 4 terlihat bahwa laju infeksi penyakit hawar daun bakteri pada berbagai varietas padi komersial dalam waktu 7 hari terlihat bahwa varietas Mekongga merupakan varietas

[r]

Berdasarkan posisi kasus sebagaimana telah diuraikan diatas, maka telah terpenuhinya unsur-unsur tindak pidana perbuatan tidak menyenangkan, hal ini berdasarkan

Pelaksanaan pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) melalui media gambar seri dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Inggris siswa ditinjau dari

Menurut Woodward (Romanyshyn 1971:6), diakonia karitatif cenderung mempertahankan status quo, ideologi, dan teologinya, karena kemiskinan tidak terhindarkan, karena

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pewarnaan TB dapat digunakan sebagai salah satu alternatif menentukan ketepatan lokasi jaringan yang akan dilakukan

Metode ini digunakan untuk melengkapi data yang belum terungkap dalam angket, mengenai gambaran konsumen dalam melakukan proses belanja, dengan menggunakan pedoman