• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PROTOTYPE PENGEMBANGAN SISTEM UJI KOMPETENSI CALON LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI SMK MUHAMMADIYAH SUMPIUH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MODEL PROTOTYPE PENGEMBANGAN SISTEM UJI KOMPETENSI CALON LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI SMK MUHAMMADIYAH SUMPIUH"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar Nasional

Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”

Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2

428 MODEL PROTOTYPE PENGEMBANGAN SISTEM UJI KOMPETENSI CALON

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI SMK MUHAMMADIYAH SUMPIUH

PROTOTYPE MODEL FOR COMPETENCY EXAM SYSTEM DEVELOPMENT OF CANDIDATE PROFESSIONAL CERTIFICATION BODY OF SMK MUHAMMADIYAH SUMPIUH

1)Muhammad Hamka, 2) Dimara Kusuma Hakim

1,2,3)Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Sains

Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. K.H. Ahmad Dahlan PO. BOX 202 53182 Purwokerto

*Email: [email protected] ABSTRAK

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat bertujuan mengembangan Sistem Uji Kompetensi bagi Calon Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) SMK Muhammadiyah Sumpiuh menggunakan model pengembangan ProtoType. Tahapan yang dilakukan dalam pengembangan Sistem Uji Kompetensi adalah : 1) Fase communication, 2) Fase quick plan, 3) pengembangan prototipe Sistem Uji Kompetensi sebagai implementasi tahap Construction of prototype, dan 4) pengujian untuk mendapatkan evaluasi, mencari kelemahan aplikasi, serta mendapatkan umpan balik terkait penyesuaian aplikasi dengan kebutuhan pengguna. Hasil dari pengujian adalah iterasi penyempurnaan pengembangan Sistem Uji Kompetensi untuk mendapatkan hasil yang sesuai keinginan dan kebutuhan pengguna.

Sistem Uji Kompetensi dikembangkan dalam waktu 2 (dua) bulan, terdiri dari 3 (tiga) iterasi. Iterasi pertama dilakukan selama 1 (satu) bulan, iterasi kedua membutuhkan 20 (dua puluh) hari, dan 10 (sepuluh) hari untuk menyelesaikan iterasi ketiga. Sesuai jumlah day in sprint pada iterasi pertama, kedua, dan ketiga, model Prototype merupakan salah model pengembangan perangkat lunak yang dapat mempersingkat waktu pengembangan aplikasi. Hasil pengujian pada aspek tampilan adalah 86,9 dan 88,1, aspek informasi adalah 89,6 dan 88,5, nilai rata-rata aspek navigasi adalah 87,4 dan 87,1, sedangkan nilai rata-rata aspek keamanan adalah 85,5 dan 89,6, dan dari aspek performa, dengan nilai rata-rata 86,7 dan 89,1.Kkeseluruhan aspek di dalam Sistem Uji Kompetensi sangat baik dengan nilai rata-rata hasil pengujian adalah 87,64.

Kata Kunci : Lembaga Sertifikasi Profesi, Prototype, Sistem Uji Kompetensi.

ABSTRACT

Community Service Activities aim to develop a Competency Test System for Candidates for Professional Certification Institutions (LSP) at SMK Muhammadiyah Sumpiuh using a prototype development model. The stages carried out in the development of the Competency Test System are: 1) Communication phase, 2) Quick plan phase, 3) Development of a prototype Competency Test System as the implementation of the Construction of prototype stage, and 4) testing to get evaluation, find application weaknesses, and get feedback. feedback related to adapting the application to user needs. The results of the test are iterations of perfecting the development of the Competency Test System to get the results according to the wishes and needs of users.

The Competency Exam System was developed within 2 (two) months, consisting of 3 (three) iterations. The first iteration is carried out for 1 (one) month, the second iteration takes 20 (twenty) days, and 10 (ten) days to complete the third iteration. According to the number of day in sprints in the first, second, and third iterations, the Prototype model is a software development model that can shorten application development time. The test results on the display aspect are 86.9 and 88.1, the information aspect is 89.6 and 88.5, the average value of the navigation aspect is 87.4 and 87.1, while the average value of the security aspect is 85, 5 and 89.6, and from the performance aspect, with an average score of 86.7 and 89.1. Overall aspects in the Competency Test System are very good with the average value of the test results is 87.64.

Keywords : Professional Certification Body, Prototype, Competency Exam System.

PENDAHULUAN

Tujuan penyelenggaran pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sesuai Lampiran I Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan adalah menghasilkan tenaga kerja terampil yang memiliki

(2)

Seminar Nasional

Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”

Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2

429 kemampuan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia usaha/industri (Kemendikbud 2018). Terkait tujuan pendidikan SMK tersebut, pada Pedoman Penyelenggaran Uji Kompetensi siswa SMK melalui Lembaga Sertifikasi Profesi SMK (LSP SMK) menyebutkan bahwa uji kompetensi merupakan bagian dari penilaian yang khas dari SMK (Kemendikbud 2019). Tujuan pelaksanaan uji kompetensi bagi siswa SMK adalah untuk mengukur capaian kompetensi berdasarkan skema okupasi dan atau skema kualifikasi (Permendikbud 2018).

Telebih lagi Indonesia saat ini sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dimana kebutuhan tenaga kerja kompeten dan profesional menjadi persyaratan untuk memenangkan persaingan dengan tenaga kerja dari negara lain serta peningkatan mutu dan produktivitas kerja (Hamid et al. 2020).

Tenaga kerja kompeten suatu profesi didefinisikan sebagai individu yang memiliki kemampuan dan kewenangan pada suatu profesi tertentu berdasarkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap sesuai standar kerja profesi tersebut (Setyowati et al. 2017). Pengakuan kompetensi keahlian tersebut dilakukan melalui serangkaian proses uji kompetensi untuk memperoleh Sertifikat Kompetensi (Hartono dan Sofya 2021) (Grataridarga, Setiawati, dan Dewi 2020). Pelaksanaan sertifikasi kompetensi kerja menjadi tugas dan tanggung jawab Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (Pemerintah Republik Indonesia 2018).

Selanjutnya BNSP memberikan lisensi kepada Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk melakukan kegiatan uji kompetensi dalam dengan tujuan pemberian Sertifikat Kompetensi Kerja kepada seseorang yang dinilai kompeten pada suatu bidang atau jabatan pekerjaan.

Permasalahan yang umumnya dihadapi LSP dalam pelaksanaan uji kompetensi adalah pengelolaan dokumen dan berkas uji kompetensi (Sampurno, Susrama, dan Sugiarto 2020). Dokumen-dokumen yang terlibat dalam proses uji kompetensi antara lain adalah : 1) form APL 01 untuk permohonan sertifikasi calon asesi, 2) form APL 02 yang digunakan untuk penilaian asesmen mandiri asesi, 3) form Persetujuan Asesmen, 4) form Rekaman Asesmen Kompetensi, 5) form Umpan Balik dan Catatan Asesmen, 6) form Laporan Asesmen, 7) form Merencanakan Aktivitas dan Proses Asesmen, dan 8) form Ceklis Observasi. Observasi yang dilakukan oleh (Vinanda, Wicaksono, dan Amalia 2019) menemukan bahwa setidaknya terdapat 50 (lima puluh) lembar kertas yang dibutuhkan untuk satu orang asesi. Tentunya hal ini akan menimbulkan permasalahan dalam penyimpanan dan pengelolaan berkas uji kompetensi serta memerlukan ruang penyimpanan dokumen yang cukup luas. Permasalahan lainnya adalah saat proses pengisian dokumen.

Pengisian form uji kompetensi melalui berkas fisik berpotensi menyebabkan kesalahan dan mengakibatkan data yang disimpan tidak konsisten (Irmawati dan Indrihapsari 2014) (Fatulloh and Hendro 2021).

Permasalahan-permasalahan tersebut dapat diatasi melalui implementasi aplikasi berbasis web. Seiring perkembangan Teknologi Informasi, aplikasi berbasis web dikembangkan untuk meningkatkan interaksi seseorang dengan institusi atau interaksi antar institusi. Melalui aplikasi berbasis web, interaksi dapat dilakukan secara jarak jauh tanpa harus datang ke lokasi suatu institusi (Sumardi, Suryani, dan Musadad 2021) serta dapat digunakan tanpa dibatasi waktu (Putra et al. 2019).

Berdasarkan uraian permasalahan dan pemecahan masalah yang telah disebutkan di atas, maka kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan Sistem Uji Kompetensi berbasis web bagi Calon Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) SMK Muhammadiyah Sumpiuh menggunakan model pengembangan Prototype. Sistem Uji Kompetensi berbasis web bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyimpan berkas uji kompetensi baik secara ruang maupun waktu, dan meningkatkan pemrosesan data dan akses kembali data berkas uji kompetensi. Selain itu, adanya Sistem Uji Kompetensi dapat meningkatkan kualitas layanan calon LSP SMK Muhammadiyah Sumpiuh dalam melaksanakan kegiatan Sertifikasi Kompetensi bagi siswanya.

METODE

Metode yang digunakan dalam mengimplementasikan Sistem Uji Kompetensi calon LSP SMK Muhammadiyah Sumpiuh adalah pengembangan perangkat lunak dengan model Prototype. Model Prototype digunakan karena waktu pengembangan perangkat lunak dapat dilakukan lebih cepat (Susanto dan Meiryani 2019). Selain itu, pengguna dapat melakukan eksperimen dengan prototipe awal perangkat lunak Sistem Uji Kompetensi dan memberikan usulan perubahan perangkat lunak sesuai kebutuhan (Sommerville 2011).

Tahapan pelaksanaan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat dan pengembangan Sistem Uji Kompetensi menggunakan model Prototype ditunjukkan pada gambar 1.

(3)

Seminar Nasional

Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”

Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2

430 Gambar 1. Alur Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat sesuai gambar 1 dimulai dari tahap koordinasi dengan pihak mitra. Tahap ini bertujuan untuk menggali informasi tentang alur prosedur pelaksanaan uji kompetensi di calon LSP SMK Muhammadiyah Sumpiuh, permasalahan serta potensi pengembangan Sistem Uji Kompetensi. Fase selanjutnya adalah aktivitas pengembangan Sistem Uji Kompetensi di calon LSP SMK Muhammadiyah menggunakan model Prototype. Model Prototype dimulai dari fase communication. Pada tahap ini dilakukan komunikasi dengan pihak mitra untuk pengumpulan data pengembangan Sistem Uji Kompetensi yang menjadi dasar analisis kebutuhan. Data yang dikumpulkan meliputi profil calon LSP SMK Muhammadiyah, daftar Skema Sertifikasi, daftar jurusan atau Program Keahalian, daftar Tempat Uji Kompetensi, daftar Asesor Kompetensi, serta alur proses pelaksanaan sertifikasi kompetensi dimulai dari proses pendaftaran hingga laporan uji kompetensi. Hasil pada tahap communication menjadi dasar pada tahap Quick Plan, yaitu penyusunan rencana pengembangan sistem (Kustanto dan Chernovita 2021). Tahap berikutnya adalah merepresentasikan hasil kebutuhan fungsional ke dalam pemodelan terstruktur Sistem Uji Kompetensi untuk memenuhi fase Modelling Quick Design (Ardhiyani dan Mulyono 2018). Selain itu pada pemodelan terstruktur mendeskripsikan secara lebih detil kebutuhan aplikasi Sistem Uji Kompetensi beserta fitur-fiturnya, dan sekaligus memberikan gambaran rancangan data masukan dan data luaran hasil pemrosesan aplikasi. Diagram yang digunakan dalam pemodelan adalah Use Case. Fase berikutnya adalah pengembangan prototipe Sistem Uji Kompetensi sebagai implementasi tahap Construction of prototype. Pada tahap ini pemodelan terstruktur serta rancangan data diterjemahkan ke dalam serangkaian struktur kode program (Kustanto and Chernovita 2021). Bahasa Pemrograman yang digunakan adalah PHP melalui framework CodeIgniter 4, serta dukungan JavaScript, Ajax dan Jquery.

Hasil pengembangan prototipe kemudian diuji oleh pengguna untuk mendapatkan evaluasi, mencari kelemahan aplikasi, serta mendapatkan umpan balik terkait penyesuaian aplikasi dengan kebutuhan pengguna.

Hasil dari fase ini adalah iterasi penyempurnaan pengembangan aplikasi e-commerce untuk mendapatkan hasil yang sesuai keinginan dan kebutuhan pengguna (Sismadi 2021). Pengujian aplikasi dilakukan dari perpektif developer (programmer) dan pihak pengguna. Metode pengujian pada sisi developer adalah black-box testing.

Skenario pengujian menggunakan metode black-box ditunjukkan pada gambar 2. Sedangkan pengujian dari sisi pengguna menggunakan metode Web Testing Strategies (R.S. Pressman and Maxim 2019) seperti ditunjukkan pada gambar 3.

Gambar 2. Skenario Pengujian di Sisi Developer

(4)

Seminar Nasional

Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”

Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2

431 Gambar 3. Strategi Pengujian di Sisi Pengguna

(Sumber : (R.S. Pressman dan Maxim 2019))

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sesuai data yang dikumpulkan pada proses komunikasi iterasi pertama, dihasilkan tabel rencana kerja sebagai panduan dalam pengembangan Sistem Uji Kompetensi calon LSP SMK Muhammadiyah Sumpiuh.

Rencana kerja meliputi durasi hari yang dibutuhkan dalam tiap fase prototype serta jumlah iterasinya. Rencana kerja pengembangan Sistem Uji Kompetensi ditunjukkan pada tabel 1.

Tabel 1. Aktivitas pada Iterasi 1

Iterasi 1 Jumlah Minggu

1. Modul Admin LSP 1 2 3 4

1.1. Modul login 1.2. Modul Admin LSP

1.3. Modul Pengelolaan jadwal Uji Kompetensi 1.4. Modul Pengeloaan asesi

1.5. Modul Pengelolaan asesor

1.6. Modul cetak berkas pendaftaran Uji Kompetensi 1.7. Modul cetak presensi Uji Kompetensi

1.8. Modul cetak berkas rekaman Uji Kompetensi 1.9. Modul Pengelolaan skema sertifikasi 1.10. Modul pengelolaan pengguna aplikasi 1.11. Modul tanda tangan admin LSP 2. Modul Asesor Kompetensi

2.1. Modul tanda tangan Asesor Kompetensi 2.2. Modul proses asesmen

2.3. Modul laporan asesmen 3. Modul Asesi

3.1. Modul jadwal uji kompetensi 3.2. Modul APL 01

3.3. Modul APL 02

3.4. Modul data skema sertifikasi 3.5. Modul Materi Uji Kompetensi 3.6. Modul tanda tangan asesi

Berdasarkan rencana kerja yang disusun, kemudian dihasilkan analisis kebutuhan fungsional aplikasi Sistem Uji Kompetensi calon LSP SMK Muhammadiyah Sumpiuh. Hasil analisis kebutuhan fungsional tersebut direpresentasikan dalam diagram Use Case seperti ditunjukkan pada gambar 4.

(5)

Seminar Nasional

Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”

Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2

432 Gambar 4. Use Case Diagram Sistem Uji Kompetensi

Sesuai gambar 4, pengguna pada sistem Uji Kompetensi terdiri dari 3 (tiga) level, yaitu 1) Admin LSP, 2) Asesor Kompetensi, dan 3) Asesi. Fitur aplikasi pada sisi Admin LSP , Asesor Kompetensi dan asesi sebagaimana ditunjukkan pada tabel 1. Berikutnya hasil pemodelan terstruktur diimplementasikan ke dalam bentuk aplikasi melalui bahasa pemrograman. Hasil aplikasi pada iterasi pertama merupakan prototype Sistem Uji Kompetensi versi pertama. Tampilan halaman awal Admin LSP ditunjukkan pada gambar 5, dan halaman awal asesi ditunjukkan pada gambar 6.

Gambar 5. Halaman Awal Admin LSP

Gambar 6. Halaman Awal Asesi

Seperti ditunjukkan pada gambar 5, Admin LSP merupakan implementasi dari hasil pemodelan terstruktur. Salah fitur pada Admin LSP adalah penugasan Asesor Kompetensi untuk mengases seorang asesi.

Dalam penugasan asesor, Admin LSP menentukan nama asesi, skema sertifikasi, tanggal asesmen, Tempat Uji

(6)

Seminar Nasional

Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”

Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2

433 Kompetensi, serta pemilihan Asesor Kompetensi. Tampilan fitur penugasan Asesor Kompetensi oleh Admin LSP ditunjukkan pada gambar 7. Salah satu fitur Sistem Uji Kompetensi adalah pengisian form pendaftaran Uji Kompetensi (Form APL 01). Halaman pengisian Form APL 01 pada sisi asesi ditunjukkan pada gambar 8.

Gambar 7. Halaman Penugasan Asesor Kompetensi

Gambar 8. Halaman Pengisian Form APL 01

Fase selanjutnya dalam pengembangan aplikasi menggunakan model Prototype adalah evaluasi dari sisi pengembangan dan pengguna dalam rangka mendapatkan umpan balik untuk penyesuaian prototype. Evaluasi dari sisi pengguna melibatkan 10 (lima) responden. Aspek-aspek yang dievaluasi sesuai gambar 3 meliputi : 1) antar muka aplikasi, 2) konten, 3) kemudahan navigasi, 4) keamanan informasi, dan 5) performa aplikasi.

Hasil evaluasi pada sisi pengguna ditunjukkan pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil Pengujian di Sisi Pengguna

No. Pernyataan Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Tampilan aplikasi SIUKOM nyaman bagi

pengguna 82 86 84 93 95 95 81 80 91 82

2 Posisi komponen pada aplikasi konsisten 89 81 91 91 94 86 83 94 91 81 3 Mudah membaca informasi yang

disajikan pada aplikasi SIUKOM 84 95 88 90 90 91 81 92 94 91

4 Susunan informasi yang disajikan pada

aplikasi SIUKOM sangat jelas 85 90 91 80 85 93 87 91 89 94

5 Istilah yang digunakan pada aplikasi

SIUKOM mudah dipahami 84 95 89 84 86 93 92 82 83 89

(7)

Seminar Nasional

Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”

Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2

434 6 Aplikasi SIUKOM dapat digunakan

secara mudah oleh semua tingkat pengguna

89 86 85 80 94 93 91 92 89 89

7 Navigasi aplikasi SIUKOM mudah digunakan untuk berinteraksi antara aplikasi SIUKOM dan pengguna

90 93 89 81 83 90 82 81 93 92

8 Proses pada aplikasi SIUKOM sesuai

dengan perancangan 80 91 84 89 85 88 95 82 85 92

9 Aplikasi data kustomer pada SIUKOM dilindungi dengan baik serta mencegah data digunakan oleh pihak yang tidak berkepentingan

86 82 87 95 82 85 83 92 81 82

10 Aplikasi SIUKOM dapat memastikan transaksi digunakan oleh pihak yang sebenarnya

89 86 94 83 85 92 86 80 85 83

11 Aplikasi SIUKOM memiliki keandalan

tinggi 80 80 83 85 94 84 95 81 93 92

12 Aplikasi SIUKOM memberikan respon secara cepat terhadap perintah yang diberikan pengguna

80 89 86 91 82 94 95 92 90 92

Rata-Rata Skor 84.83 87.83 87.58 86.83 87.91 90.33 87.58 86.58 88.66 88.25

Nila Rata-Rata 87,64

Nilai rata-rata hasil pengujian dari sisi pengguna seperti ditampilkan pada tabel 2 adalah 87,64. Nilai tersebut menunjukkan bahwa Sistem Uji Kompetensi yang dibangun secara umum sudah memenuhi kebutuhan pengguna, serta mudah digunakan oleh semua tingkatan pengguna. Selain itu informasi yang disajikan mudah dipahami, hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata 10 (sepuluh) responden pada pernyataan nomor 3 dan 4 adalah 89,6 dan 88,5. Pada aspek navigasi, aplikasi memiliki kejelasan navigasi dan proses sesuai perancangan yang sudah ditetapkan dengan nilai rata-rata 87,4 dan 87,1. Dari aspek keamanan, aplikasi e-commerce dinilai dapat menjamin integritas data penggunanya. Hasil tersebut sesuai dengan nilai rata-rata pernyataan nomor 9 dan 10, yaitu 86,5 dan 86,3. Kemudian dari aspek performa, aplikasi e-commerce dinilai memiliki performa baik sesuai dengan nilai rata-rata pernyataan nomor 11 dan 12, yaitu 86,7 dan 89,1. Fase berikutnya setelah mendapatkan umpan balik adalah perbaikan prototype sesuai masukan yang diberikan pengguna. Umpan balik pada siklus sebelumnya atau iterasi 1 menjadi masukan bagi siklus berikutnya. Iterasi pertama membutuhkan total durasi penyelesaian selama 30 hari, durasi penyelesaian iterasi kedua adalah 20 (dua puluh) hari, sedangkan iterasi ketiga membutuhkan waktu 10 (sepuluh) hari.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa model Prototype merupakan salah model pengembangan perangkat lunak yang dapat mempersingkat waktu pengembangan aplikasi. Sesuai jumlah day in sprint pada iterasi pertama, kedua, dan ketiga. Durasi total pengembangan membutuhkan total waktu 2 (bulan). Sesuai hasil pengujian pada sisi pengguna (tabel 2) dapat disimpulkan bahwa aplikasi Sistem Uji Kompetensi calon LSP SMK Muhammadiyah Sumpiuh sudah memenuhi kebutuhan dan proses di dalam aplikasi sesuai dengan perancangan. Hal tersebut ditunjukkan pada nilai keseluruhan aspek dengan nilai rata- rata hasil pengujian adalah 87.64 atau sangat baik.

DAFTAR PUSTAKA

Ardhiyani, Raysa Puteri, and Herry Mulyono. 2018. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pariwisata Berbasis Web Sebagai Media Promosi Pada Kabupaten Tebo.” Jurnal Manajemen Sistem Informasi 3(1):952–72.

Fatulloh, Agus, and Hendro. 2021. “Aplikasi Asesmen Lembaga Sertifikasi Profesi POLIBATAM Berbasis Website.” G-Tech : Jurnal Teknologi Terapan 5(1).

Grataridarga, Niko, Rahmi Setiawati, and Nur Fadilah Dewi. 2020. “IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI ARSIP VITAL LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI UNIVERSITAS INDONESIA (LSP UI).”

(8)

Seminar Nasional

Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”

Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2

435 BIBLIOTIKA : Jurnal Kajian Perpustakaan Dan Informasi Volume 4(2):199–209.

Hamid, Abdul, Ali Martondi, Syamsul Bahri, Lukman Hakim, Numan Musyaffa, and Ricki Sastra. 2020.

“Sistem Informasi Pendaftaran Uji Kompetensi Pada Lembaga Sertifikasi Profesi Pertanian Organik Jakarta.” Jurnal Sains Dan Teknologi: Jurnal Keilmuan Dan Aplikasi Teknologi Industri 20(1):12. doi:

10.36275/stsp.v20i1.218.

Hartono, Randi, and Nora Dery Sofya. 2021. “Aplikasi Pendaftaran Sertifikasi Kompetensi Pada Career Development Center (CDC) Universitas Teknologi Sumbawa Berbasis Web.” Hexagon Jurnal Teknik Dan Sains 2(2):32–42.

Irmawati, Dessy, and Yuniar Indrihapsari. 2014. “Sistem Informasi Kearsipan Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan.” Jurnal Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan UNY 22(2):136–47. doi:

10.21831/jptk.v22i2.8947.

Kemendikbud. 2019. Pedoman Penyelenggaraan Uji Sertifikasi Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Melalui Lembaga Sertifikasi Profesi Sekolah Menengah Kejuruan (LSP SMK).

Kustanto, Ghavinkson Enstayn Abednego, and Hanna Prillysca Chernovita. 2021. “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Studi Kasus : PT Unicorn Intertranz.” Jurnal Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer 8(4):719. doi: 10.25126/jtiik.2021844849.

Pemerintah Republik Indonesia. 2018. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2018 Tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi.

Permendikbud. 2018. Permendikbud No. 34/2018 Tentang Standar Nasional Pendidikan SMK/MAK.

Putra, Ricky Eka, Diastian Vinaya Wijanarko, Sri Usodoningtyas, and Andi Juhrah Singke. 2019.

“Pengembangan Aplikasi Sertifikasi Online Untuk Menguji Kompetensi Mahasiswa Unesa.” Journal Information Engineering and Educational Technology 3(2):90–96.

R.S. Pressman, and Bruce R. Maxim. 2019. Software Engineering:A Practitioner’s Approach. 9th ed. New York: McGraw-Hill.

Sampurno, Ilham Ade Widya, I. Gede Susrama, and Sugiarto. 2020. “Sistem Terintegrasi Uji Kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi.” Jurnal Penelitian Politeknik Penerbangan Surabaya 5(3):181–91.

Setyowati, Widhy, Cahyani Nuswandari, G. Anggan. Lisiantara, and Mita Septi Anggraeni. 2017.

“Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Sebagai Sarana Peningkatan Sumber Daya Manusia Kompeten.” Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat (PENAMAS) 1(1):67–74.

Sismadi. 2021. “Penerapan Model Prototipe Aplikasi Perangkat Lunak Pemesanan Air Bersih PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.” Inti Nusa Mandiri 15(2):119–26.

Sommerville, Ian. 2011. Software Engineering. 9th ed. New York: Pearson.

Sumardi, Dody, Nunuk Suryani, and Akhmad Arif Musadad. 2021. “Website-Based Learning Management System (LMS) as a Tool for Learning in the Covid-19 Pandemic Period for Junior High Schools.” Journal of Education Technology 5(3):346. doi: 10.23887/jet.v5i3.38371.

Susanto, Azhar, and Meiryani. 2019. “System Development Method with The Prototype Method.”

International Journal of Scientific and Technology Research 8(7):141–44.

Vinanda, Arif Rahmadani, Satrio Agung Wicaksono, and Faizatul Amalia. 2019. “Pengembangan Sistem Informasi Asesmen Lembaga Sertifikasi Profesi Berbasis Web (Studi Kasus : SMK Negeri 4 Malang).”

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer 3(6):6220–29.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

1) Class diagram yang memperlihatkan business worker, business entity dan interaksinya satu sama lain. 2) Activity diagram dimana swimlane-nya memperlihatkan

Dalam fungsi spline terdapat titik knot yang merupakan titik perpaduan yang menunjukkan perubahan perilaku kurva pada selang yang berbeda [9].. Dalam bagian ini dibahas

Hasil pengujian SPSS 15.0 penelitian ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja memiliki nilai signifikasi sebesar 0,052 dimana nilai signifikasi lebih besar dari 0,05

Jadi definisi operasional judul penelitian secara keseluruhan adalah suatu daya yang ditimbulkan oleh rangkaian atau proses belajar terhadap hasil belajar mahasiswa

Pabrik Gula Candi Baru Sidoarjo sangat menentukan prestasi atau hasil kerja pegawai, oleh karena itu faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai atau hasil kerja

Setelah selesai menjawab soal siswa diminta untuk mengamati benda di dalam kelas yang dapat digunakan untuk mengukur panjang benda

Pada bidang empat T.ABC, bidang alas ABC merupakan segitiga sama sisi, TA tegak lurus pada bidang alas, panjang TA sama dengan 1 dan besar sudut TBA adalah 30 . Limas beraturan