• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Efek Analgesi Infiltrasi Morfin 10 Mg Dan Bupivakain 0.5% 2mg Kgbb Pada Pasca Bedah Sesar Dengan Teknik Anestesi Spinal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Efek Analgesi Infiltrasi Morfin 10 Mg Dan Bupivakain 0.5% 2mg Kgbb Pada Pasca Bedah Sesar Dengan Teknik Anestesi Spinal"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : dr. Hj. Wulan Fadinie

NIM : 107114001

Tempat/Tgl Lahir : Medan, 06 Maret 1985

Pekerjaan : Staf Pengajar FK USU

Agama : Islam

Alamat Rumah : Jl. Kiwi, Komplek Kiwi Regency No: 6B

Nama Ayah : Prof. dr. H. Achsanuddin Hanafie SpAn. KIC. KAO

Nama Ibu : dr. Hj. Feraluna Nasution SpA. MHA

Status : Menikah

Nama Suami : dr. H. Ali Akbar Hasibuan M.KedOG. SpOG

Nama Anak : Jabonar Habibi Akbar Hasibuan

Shafin Mubarak Akbar Hasibuan

Riwayat Pendidikan

1991-1997 : SD Kemala Bhayangkari I Medan

1997-2000 : SMPN 13 Medan

2000-2003 : SMUN 8 Medan

2003-2009 : Fakultas Kedokteran USU Medan

2010-Sekarang : PPDS-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FK-USU

Medan

Riwayat Pekerjaan

(2)

Lampiran 2

JADWAL TAHAPAN PENELITIAN

1 Bimbingan Proposal Februari - Maret 2014

2 Seminar Proposal Maret 2014

3 Perbaikan Proposal April - Juni 2014

4 Komisi Etika (Ethical Clearance) FK USU Mei - Juni 2014

5 Pengumpulan Data Juli 2014

6 Pengolahan & Analisis Data Juli 2014

7 Seminar Hasil Penelitian Agustus 2014

(3)

Lampiran 3

LEMBAR PENJELASAN MENGENAI PENELITIAN

Bapak /Ibu/Saudara/I yth.

Saya, dr. Wulan Fadinie, saat ini saya menjalani program pendidikan dokter spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran USU dan sedang melakukan penelitian yang berjudul:

Perbandingan Efek Analgesi Dari Infiltrasi Morfin 10 mg dan Bupivakain 0.5% 2mg/kgBB Pada Pasca Bedah Sesar Dengan Teknik Anestesi Spinal”

Penelitian ini bertujuan untuk menilai obat analgetik mana yang lebih baik untuk nyeri pasca bedah dan teknik pemberian analgetik dengan metode terbaru. Adapun manfaat penelitian ini adalah, untuk mendapatkan alternatif lain pemberian analgetik pasca bedah.

Bapak/Ibu/Saudara/I Yth,

Penelitian ini menyangkut tindakan pembiusan pada pasien yang menjalani operasi bedah sesar dengan pembiusan melalui tulang belakang (spinal). Yang dimaksud dengan pembiusan melalui tulang belakang (spinal) adalah pasien mendapatkan pembiusan separuh badan, pasien tetap sadar namun sebagian tubuh yang dibius tidak merasa sakit/ sedikit merasa sakit karena telah mendapatkan pembiusan. Saya berharap operasi dapat berlangsung sesuai perkiraan dokter kandungan dan anestesi. Namun, apabila operasi tidak berlangsung sesuai perkiraan dan operasi berlangsung lebih lama maka teknik pembiusan akan dipertimbangkan kembali, tentang perlu atau tidaknya untuk beralih ke pembiusan umum.

Yang akan saya nilai adalah kondisi pasien setelah operasi, terutama mengenai nyeri pasca bedah sesar yang terjadi. Nyeri yang saya nilai adalah nyeri saat beristirahat dan nyeri saat beraktifitas (batuk). Selain itu saya juga akan menilai sifat nyeri yang dirasakan. Apakah nyeri yang dirasakan bersifat tajam dan menusuk pada daerah jahitan atau bersifat tumpul dan menyebar dari dalam perut. Nyeri ini akan saya perhatikan selama 2 hari ke depan setelah operasi. Apabila nyeri ini bersifat mengganggu dan tidak nyaman, maka saya akan memberikan obat anti nyeri.

Untuk lebih jelasnya, ketika menjadi sukarelawan pada penelitian ini,

Bapak/Ibu/Saudara/I akan menjalani prosedur penelitian sebagai berikut:

(4)

Peneliti kemudian melakukan penilaian VAS pre-operasi. Kedua kelompok pasien diberikan

preloading cairan Ringer Laktat sebanyak 10 mg/kgBB sebelum akan dilakukan tindakan teknik

anestesi spinal. Pasien diposisikan miring (lateral dekubitus) kemudian dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik dengan betadin dan alkohol 70% pada lokasi penyuntikan. Peneliti lalu melakukan teknik anestesi spinal. Segera setelah selesai dilakukan anestesi, pasien dikembalikan pada posisi terlentang horizontal, kepala diganjal bantal dan blok diatur. Operasi bedah sesar dapat dimulai bila tinggi blok telah tercapai.

Ketika operasi hampir selesai, pada saat akan menutup kulit, dilakukanlah infiltrasi secara subkutan (terbagi dua kelompok, kelompok A: Morfin 10 mg diencerkan hingga mencapai volume 20 mL dengan aquabidest, dan kelompok B: Bupivakain 0.5% 2mg/kgBB). Hal ini dilakukan oleh dokter spesialis kandungan yang mengoperasi tanpa mengetahui obat apa yang disuntikkan, obat sebelumnya telah disiapkan oleh relawan dengan teknik aseptik. Setelah operasi selesai, pasien dibawa ke ruang pemulihan. Peneliti lalu menilai skor VAS saat istirahat dan bergerak pasca pembedahan. Penilaian ini dilakukan dengan menggunakan tabel gambar VAS yang ditanyakan ke pasien dengan menunjukkan gambar yang sesuai dengan persepsi nyeri yang dirasakan oleh pasien. VAS dinilai pada pasien setelah 2,4,6,12,24, dan 48 jam pertama setelah pemberian infiltrasi lokal morfin 10 mg dan bupivakain 0.5% 2 mg/kgBB. Penilaian ini dilakukan langsung oleh peneliti yang tidak ikut terlibat di dalam pemberian obat-obatan pada pasien tersebut. VAS istirahat dinilai ketika pasien sedang berbaring tanpa bergerak sedikit pun dan ditanyakan intensitas nyeri yang dirasakan berdasarkan nilai VAS. VAS bergerak dinilai ketika pasien diminta untuk duduk sambil memeluk bantal di perut dan diminta batuk. Intensitas nyeri yang dirasakan pasien ketika sedang batuk dinilai dengan menggunakan tabel penilaian VAS.

Pada lazimnya, penelitian ini tidak akan menimbulkan hal-hal yang berbahaya bagi Bapak/Ibu/Saudara/i sekalian. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengawasan dan penanganan secara cepat terhadap efek samping maupun hal-hal yang tidak diinginkan selama dilakukannya penelitian.

Bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama penelitian berlangsung, yang disebabkan oleh perlakuan yang dilakukan pada peneltian ini, dapat menghubungi saya, dr. Wulan Fadinie (telp : 061-77451659). Seluruh biaya yang timbul untuk penelitian ini serta akibat yang muncul dari penelitian ini, sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya sendiri sebagai peneliti. Penelitian akan diawasi dan disupervisi oleh konsultan dan dokter ahli di bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

(5)

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini, diharapkan Bapak/Ibu/Saudara/i yang terpilih sebagai sukarelawan pada penelitian ini dapat mengisi lembar persetujuan turut serta dalam penelitian yang telah disiapkan.

Dan akhirnya sebagai peneliti, Saya mengucapkan banyak terima kasih atas partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i sekalian yang menjadi sukarelawan pada penelitian ini.

Medan, 2014

Peneliti

(6)

Lampiran 4

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN “ INFORMED CONSENT”

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ………..

Umur : ………..

Alamat : ………..

Pekerjaan : ………..

No telp. yang dapat dihubungi : ………...………..

Setelah memperoleh penjelasan sepenuhnya dan menyadari serta memahami tentang tujuan, manfaat serta risiko yang mungkin timbul dalam penelitian berjudul :

“”

Dan mengetahui serta memahami bahwa subjek dalam penelitian ini sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dalam keikutsertaannya, maka saya dengan penuh kesadaran dan tidak dalam paksaan dalam bentuk apapun setuju ikut serta/ mengikutsertakan diri / istri / anak / saudara (kakak / adik) / ibu saya yang bernama: ……… dalam uji penelitian dan bersedia berperan serta dengan mematuhi semua ketentuan yang berlaku dan telah saya sepakati dalam penelitian tersebut di atas.

Demikian surat pernyataan ini Saya buat, agar dapat dipergunakan bila diperlukan.

Medan, ………2014

(7)

Penanggung Jawab Penelitian Peserta Uji Klinik

(dr. Wulan Fadinie) (Nama Jelas : ………)

Saksi Orang Tua/Wali Peserta Uji Klinik

(8)

Lampiran 5

LEMBAR PEMANTAUAN PASIEN IDENTITAS PASIEN

-

Nama

:

-

Umur

:

-

Pendidikan

:

- Suku/Bangsa :

- Diagnosa :

- Tindakan :

- PS ASA :

- PBW :

- Tanggal Operasi :

- NO MR :

KEADAAN PRE OPERASI

- Tekanan Darah : / mmHg - VAS :

- Laju Nafas : x/i - Laju Nadi : x/i

- Mulai Anestesi : WIB - Selesai Anestesi : WIB

- Mulai Operasi : WIB - Selesai Operasi : WIB

(9)

Ket: Angka 0 sama sekali tidak nyeri; angka 1,2,3 nyeri ringan; angka 4,5,6; nyeri sedang; angka 7,8,9 nyeri berat dan 10 nyeri sangat berat.

Monitoring VAS & Hemodinamik:

(10)

Nyeri bersifat tumpul dan

menyebar

(11)

Lampiran 7

TABEL ANGKA RANDOM

Nomor Sekuens

00-04

AAABBB

05-09

AABABB

10-14

AABBAB

15-19

AABBBA

20-24

ABAABB

25-29

ABABAB

30-34

ABABBA

35-39

ABBAAB

40-44

ABBABA

45-49

ABBBAA

50-54

BAAABB

55-59

BAABAB

60-64

BAABBA

65-69

BABAAB

70-74

BABABA

75-79

BABBAA

80-84

BBAAAB

85-89

BBAABA

90-94

BBABAA

(12)

Lampiran 8

(13)

Lampiran 9

Rencana Anggaran Penelitian

Taksasi dana yang diperlukan selama penelitian

1. Bahan dan peralatan penelitian

Spinocan® 100 x Rp. 50.000 = Rp. 5.000.000,-

2. Seminar usulan penelitian

Pengadaan bahan untuk diskusi sebelum seminar = Rp. 100.000,-

Pengadaan bahan seminar 40 x Rp 25.000,- = Rp. 1.000.000,-

3. Seminar hasil penelitian

Pengadaan bahan 40 x Rp 25.000,- = Rp. 1.000.000,-

( dua puluh dua juta seratus lima ribu rupiah)

Gambar

TABEL ANGKA RANDOM

Referensi

Dokumen terkait

keesokan harinya dihari kedua adalah kegiatan utama pengujungi Tempat wisata benteng alla yang jaraknya tidak jauh dari tempat kami istirahat sebelum kami

Bahan-bahan yang disertakan dalam alih tangan : ……… ……….. Keterkaitan kegiatan ini dengan layanan / kegiatan pendukung terdahulu

Pengendalian mutu/kualitas dilakukan untuk mencegah timbulnya masalah atau kesalahan yang pernah terjadi, sehingga dapat di minimalisir atau tidak terjadi lagi pada waktu

Kelas : ……… Tahun Pelajaran : ……….

Multi Konstruksi, kemudian mempelajari proses pengendalian kualitas produk yang dihasilkan perusahaan dengan menggunakan peta kontrol c, dan juga mengetahui kapabilitas perusahaan

Pemilihan Jurusan / Program sesuai minat

PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN ” ANEKA ILMU” SD NEGERI ... TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PROGRAM KERJA MINGGUAN NO HARI JENIS KEGIATAN

Para penunggu pasien yang diteliti di rumah sakit itu pada dasarnya adalah penduduk yang tinggal di kota, yang dimasukkan dalam kelompok kehidupan bersama yang memiliki