i
PENGARUH WAKTU PEMBERIAN GIBERELIN TERHADAP
INDUKSI PEMBUNGAAN TANAMAN LEEK (Allium porrum)
THE INFLUENCE OF GIBBERELIN APPLICATION TIMING
ON LEEK (Allium porrum) FLOWERING INDUCTION
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Oleh
Dhofa Oky Aji
512004004
2011
Fakultas Pertanian dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
ii
PENGARUH WAKTU PEMBERIAN GIBERELIN TERHADAP INDUKSI PEMBUNGAAN TANAMAN LEEK (Allium porrum)
THE INFLUENCE OF GIBBERELIN APPLICATION TIMING ON LEEK (Allium porrum) FLOWERING INDUCTION
Oleh : Dhofa Oky Aji
512004004
Skripsi ini Telah Diajukan Sebagai Bahan Ujian Pada Tanggal :
Salatiga
Fakultas Pertanian dan Bisnis
Universitas Kristen
Satya Wacana
Pembimbing I, Dekan,
Ir. Maria Marina Herawati, M.P. Prof. Dr. Ir. Sonny H.
Priyanto, M.M.
Pembimbing II,
iii
RINGKASAN
Diantara beberapa jenis komoditas sayuran yang layak dikembangkan secara intensif, salah satunya adalah bawang daun. Berdasarkan informasi dari Ayep (2008, komunikasi pribadi), untuk memenuhi kebutuhan bawang daun sebagai bahan dasar makanan instant (siap saji) diperlukan bawang daun dengan aroma yang cukup kuat. Salah satu jenis bawang daun yang memenuhi syarat tersebut adalah leek varietas MPLKAT. Beberapa permasalahan dalam budidaya
leek varietas MPLKAT diantaranya adalah setiap kali akan melakukan penanaman petani harus membeli benih dengan harga mahal karena merupakan benih introduksi dan impor dari luar. Selain itu untuk mengembangkan benih sendiri petani masih kesulitan karena tanaman leek ini sulit untuk berbunga di Indonesia yang merupakan negara tropis. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu dilakukan suatu penelitian yang bertujuan agar tanaman leek varietas MPLKAT mampu membentuk bunga dan menghasilkan benih. Beberapa metode untuk merangsang pembungaan adalah melalui perlakuan pemberian substansi pengatur tumbuh seperti Giberelin (GA3) untuk menggantikan suhu rendah
(vernalisasi).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu pemberian Giberelin (GA3) terhadap pembungaan dan pertumbuhan tanaman leek, serta
menentukan waktu pemberian Giberelin (GA3) yang tepat untuk pembungaan
leek. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UKSW, Desa Wates, Kabupaten Semarang. Pelaksanaan berlangsung mulai bulan Juli 2009 sampai Maret 2010. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK). Banyaknya perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini ada 6 perlakuan, masing-masing perlakuan diulang 4 kali. Adapun perlakuan yang dicobakan meliputi; P0 : Kontrol (tanpa perlakuan), P1 : Perendaman benih dengan GA3, P2 : Perendaman benih dan
penyemprotan GA3 selama 2 minggu setelah berkecambah, P3 : Perendaman
benih dan penyemprotan GA3 selama 4 minggu setelah berkecambah, P4 :
iv
P5 : Perendaman benih dan penyemprotan GA3 selama 8 minggu setelah
berkecambah.
Penanaman leek pada penelitian ini dilakukan sampai tanaman berumur 245 HST (±8 bulan dan tidak menunjukkan lagi pertambahan tinggi tanaman) dan dilakukan pengamatan rutin untuk setiap variabel pertumbuhannya. Pengamatan yang dilakukan meliputi pengamatan selintas dan pengamatan utama. Pengamatan selintas yang dilakukan diantaranya adalah pengamatan serangan hama dan penyakit tanaman serta keadaan cuaca selama penelitian meliputi suhu serta kelembaban udara. Selama penelitian berlangsung terdapat beberapa hama dan penyakit yang menyerang tanaman leek. Hama yang kerap menyerang diantaranya adalah Kutu Hitam (Aphis tavaresi), ulat grayak (Spodoptera exiqua Hbn.) dan siput tanpa rumah. Sedangkan penyakit tanaman yang menyerang tanaman leek adalah penyakit busuk daun (Peronospora destructor). Untuk pengamatan suhu, suhu harian rata-rata tertinggi ada di bulan Januari 2010 yakni 21,30ºC, sedangkan terendah ada di bulan Oktober 2009 yakni 18,3ºC. Kelembaban udara tertinggi ada di bulan November 2009 yakni sebesar 74,62% dan terendah 72,79% di bulan Oktober 2009.
Pengamatan utama meliputi pengukuran berat akar, tinggi tanaman, jumlah daun, berat brangkasan basah dan kering tanaman, jumlah anakan per rumpun, jumlah tunas bunga per rumpun serta umur berbunga. Dari hasil análisis statistika untuk variabel pertumbuhan tanaman menunjukkan bahwa berat akar, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, brangkasan kering dan basah tanaman pada perlakuan waktu pemberian Giberelin (GA3) tidak menunjukkan
beda nyata bila dibandingkan dengan kontrol. Sampai akhir periode penelitian, tanaman leek tidak berbunga dan tidak muncul anakan sehingga tidak ada data jumlah tunas bunga per rumpun, umur berbunga dan jumlah anakan per rumpun. Pada penelitian ini GA3 eksogen yang diberikan pada tanaman leek tidak dapat
berpengaruh nyata untuk tiap variabel pertumbuhan dan pembungaan tanaman
leek diduga karena struktur tanaman leek yang tidak berkambium sehingga GA3
v SUMMARY
Leek is one of various kind of vegetables commodity that can be intensively developed. According to Ayep (2008, personal communication), in order to provide leek as basic ingredient of instant food, thus what is required is
leek with strong aroma. MPLKAT variety is one eligible leek. Some problems are found in cultivating leek of MPLKAT variety, one of them is the farmer must buy expensive seed every planting time because seed of leek is introduction and imported seed. Moreover, the farmers are still difficulties to produce their leek
seed because this leek plant is not flowering in tropical climate of Indonesia. In order to solve the problem, thus it needs a research that is specifically aimed to make leek of MPLKAT variety to be able to come into inflorescent state and produce seed. Some methods to stimulate this flowering phase are by application substance treatment of growth-regulator plant hormone such as Gibberellins (GA3) to substitute the low temperature (vernalization).
The objective if this recent research was to find out the influence of Gibberellin application timing on leek (Allium porrum) flowering induction and growth of this leek plant, and also to determine the appropriate appplication time of Gibberellins (GA3) for leek’s flowering. This research was carried out by
Agriculture Faculty of SWCU in Wates Experiment Garden, Kopeng. It was held from July 2009 up to March 2010. It used basic design of Group Random Sampling. The number of treatment used in this research was 6 treatments, each was repeated four times. Meanwhile, the tested treatment included: P0: Control (without any treatment), P1: seed dyeing in GA3, P2: seed dyeing and GA3’s
spraying for two weeks after germinating, P3: seed dyeing and GA3’s spraying for
4 weeks after germinating, P4: seed dyeing and GA3’s spraying for 6 weeks after
germinating, and P5: seed dyeing and GA3’s spraying for 8 weeks after
germinating.
vi
secondary observation and primary observation. Secondary observation was executed such as to see any pest onset and plant disease, and also the weather condition during the study which included temperature and humidity. During the research some pest and plant diseases were found. The most frequently pest attacked was Chinch Bug (Aphis tavaresi), grayak worm (Spodoptera exiqua Hbn.), and shell-less snails. Whereas, to mention the most frequent plant disease was the rotten leaf disease (Peronospora destructor). The temperature observationis the daily highest average was in January 2010, 21.300C and the lowest was in October 2009 that was 18.30C. Highest humidity was found in the month of November 2009 of 74.62% and the lowest was 72.79% in October 2009.
Primary observation comprised measurement of root weight, plant height, number of leaf, plant’s wet and dry weights, number of tiller per clump, number offlowering bud, and inflorescent age. The statistic analysis for plant growth variable showed that root weight, plant height, branch diameter, number of leaf, and wet and dry weights during giving time treatment of Gibberellins (GA3) did
not show mean differences compared to the control. Until the end of the research, there was no flower and no tiller grew, hence the researcher did not find any data about bud per clump, the age of inflorescence, and tiller per clump. In this research, application of exogenous GA3 to leek did not have evident effect on each
growth and flowering variable because it was assumed that the plant structure of cambiumless leek thus prevented the stimulation of GA3 or devernalization of the
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur dan hormat penulis kepada Tuhan Yesus Kristus karena hanya oleh Berkat, Anugerah, dan Kasih-Nya penyusunan laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian program Strata Satu jurusan Agroekoteknologi di Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Skripsi ini disusun berdasarkan penelitian Pengaruh Waktu Pemberian Giberelin (GA3) Terhadap Induksi Pembungaan Tanaman Leek (Allium
Porrum) di Salaran, Wates, Kabupaten Semarang pada tahun 2009 . Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, mulai dari persiapan hingga akhir penulisan, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Sony Heru Priyanto, M.M., selaku Dekan Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana.
2. Bapak Dr. Ir. Bistok Hasiolan Simanjuntak selaku ketua Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana.
3. Ibu Ir. Maria Marina Herawati, M.P. dan Dr. Ir. Endang Pujihartati, M.S. selaku pembimbing yang banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Seluruh dosen serta staff Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama studi di Fakultas Pertanian dan Bisnis.
5. Mas Harjanto selaku laboran Fakultas Pertanian dan Bisnis 6. Kedua orang tua atas dukungan dan doa.
7. Teman-teman Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW sertta teman-teman seniman seluruh Indonesia.
8. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis tuliskan satu per satu yang telah banyak mendukung dan membantu penulisan laporan skripsi ini.
Akhir kata penulis juga menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna. Namun sekiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
viii DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN ... i
RINGKASAN ... ii
SUMMARY ... v
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB 1. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 3
1.2. Tujuan Penelitian ... 3
1.3. Signifikansi Penelitian ... 3
1.4. Batasan Masalah ... 3
1.5 Model Hipotesis ... 4
BAB 2. KERANGKA TEORITIS ... 5
2.1. Tinjauan Pustaka... 5
2.1.1. Leek ... 5
2.1.1.1. Botani ... 5
2.1.1.2. Syarat Lingkungan Tumbuh ... 6
2.1.1.3. Jenis ... 6
2.1.2. Pembungaan Tanaman ... 7
2.1.3. Pengaruh Waktu Pemberian Giberelin Terhadap Induksi Pembungaan Tanaman ... 8
2.1.4. Pengaruh Pemberian Giberlin Terhadap Pertumbuhan Tanaman... 9
2.2 Hipotesa Penelitian ... 10
2.3 Definisi dan Pengukuran Variable ... 10
BAB 3. METODE DAN PELAKSANAAN ... 13
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian... 13
ix
3.2.1. Rancangan Penelitian ... 13
3.2.2. Jumlah Perlakuan dan Ulangan... 13
3.2.3. Tata Letak Penelitian ... 14
3.3. Teknik Penentuan Sampel ... 14
3.4. Pengamatan ... 15
3.4.1. Pengamatan Utama ... 15
3.4.2 Pengamatan Selintas ... 15
3.5. Analisa Data ... 15
3.6. Alat dan Bahan Penelitian ... 16
3.6.1. Alat Penelitian... 16
3.6.2. Bahan Penelitian ... 16
3.7. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 16
3.7.1. Persemaian Benih ... 16
3.7.2. Perlakuan Pemberian GA3... 17
3.7.2.1 Perendaman Benih ... 17
3.7.2.2 Penyemprotan GA3 Saat di Persemaian ... 17
3.7.3. Pindah Tanam ... 17
3.7.4. Pemeliharaan Tanaman ... 17
3.7.4.2 Pengairan ... 18
3.7.4.3 Penyulaman ... 18
3.7.4.4 Penyiangan ... 18
3.7.4.5 Pemupukan ... 18
3.7.4.6 Pembubunan ... 19
3.7.4.7 Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman ... 19
BAB 4. HASIL PENELITAN ... 20
4.1. Pengamatan Selintas ... 20
4.1.1. Serangan Hama dan Penyakit Tanaman ... 20
4.2.2. Keadaan Cuaca Selama Penelitian ... 20
4.2. Pengamatan Utama ... 21
4.2.1. Berat Brangkasan Basah Akar ... 21
x
4.2.3. Diameter Batang ... 23
4.2.4. Jumlah Daun ... 24
4.2.5 Berat Brangkasan Basah Tanaman ... 24
4.2.6. Berat Brangkasan Kering Tanaman ... 25
4.2.7. Jumlah Anakan Per Rumpun ... 26
4.2.8. Jumlah Tunas Bunga Per Rumpun... 26
4.2.9. Umur Berbunga... 27
BAB 5. PEMBAHASAN ... 28
5.1. Pengaruh Waktu Pemberian GA3 Terhadap Pertumbuhan Tanaman Leek ... 28
5.1.1. Pengaruh Waktu Pemberian GA3 Terhadap Berat Brangkasan Basah Akar ... 28
5.1.2. Pengaruh Waktu Pemberian GA3 Terhadap Tinggi Tanaman 29 5.1.3. Pengaruh Waktu Pemberian GA3 Terhadap Diameter Batang ... 30
5.1.4. Pengaruh Waktu Pemberian GA3 Terhadap Jumlah Daun .... 31
5.1.5. Pengaruh Waktu Pemberian GA3 Terhadap Berat Brangkasan Kering Tanaman ... 32
5.1.6. Pengaruh Waktu Pemberian GA3 Terhadap Berat Brangkasan Basah Tanaman ... 32
5.1.7 Pengaruh Waktu Pemberian GA3 Terhadap Jumlah Tunas Per Rumpun ... 33
5.2 Pengaruh Waktu Pemberian GA3 Terhadap Induksi Pembungaan Tanaman Leek ... 34
xi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1. Data Suhu Dan Kelembaban Udara Selama Penelitian. ... 21 Tabel 4.2. Pengaruh Perlakuan Waktu Pemberian GA3 Terhadap Berat
Brangkasan Basah Akar Tanaman Leek……….. 22
Tabel 4.3. Pengaruh Perlakuan Waktu Pemberian GA3 Terhadap Tinggi
Tanaman ………. 23
Tabel 4.4. Pengaruh Perlakuan Waktu Pemberian GA3 Terhadap Diameter
Batang……….. 23
Tabel 4.5. Pengaruh Perlakuan Waktu Pemberian GA3 Terhadap Jumlah
Daun ……… 24
Tabel 4.6. Pengaruh Perlakuan Waktu Pemberian GA3 Terhadap Berat
Brangkasan basah tanaman……….. 25
Tabel 4.7. Pengaruh Perlakuan Waktu Pemberian GA3 Terhadap Berat