• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 672009305 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 672009305 Full text"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1 1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi pada saat ini telah berkembang dengan pesat yang pada akhrirnya mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan, seperti pengguna komputer dan internet yang juga pada aplikasi sehari-hari telah mengalami kemajuan. Salah satu faktor yang mendorong pesatnya perkembangan teknologi tersebut adalah adanya tuntutan terhadap peningkatan efesiensi dan efektifitas kerja di berbagai bidang. Dengan demikian perkembangan dari teknologi ini menuntut manusia untuk memahami dan menguasainya guna mencapai tujuan yang dikehendaki.

Sistem informasi pada umumnya berkembang dan banyak digunakan serta dibutuhkan oleh beberapa perusahaan dan juga kantor, namun tidak menutup kemungkinan adanya kebutuhan penggunaan sebuah sistem informasi di beberapa bidang lainnya seperti organisasi gereja yang termasuk dalam bidang non-profit. Gereja yang melayani jemaat dengan jumlah yang banyak, tentunya membutuhkan sistem informasi yang berhubungan dengan peran gereja tersebut, sehingga anggota jemaat bisa mendapatkan informasi yang jelas, tepat dan akurat mengenai perkembangan seputar lingkup gereja lokal itu sendiri [1].

GPI “Jalan Suci” Ambon pada awalnya merupakan sebuah yayasan yang bernama Yayasan Pekabaran Injil “Jalan Suci” dan berkembang sejak tahun 1980 hingga tahun 2002 di Ambon. Kemudian pada tahun 2002 telah berubah statusnya menjadi lembaga gereja, yaitu Gereja Pekabaran Injil “Jalan Suci”. GPI “Jalan Suci” ini memiliki perkembangan jumlah anggota jemaat yang terus meningkat tiap tahunnya sehingga pada akhirnya gereja dituntut untuk memiliki informasi yang tepat mengenai data anggota jemaat, kegiatan-kegiatan dalam gereja, pelayanan, serta informasi lainnya mengenai gereja tersebut. Informasi mengenai gereja hingga saat ini sudah difasilitasi melalui warta jemaat yang diterbitkan setiap minggu.

Namun saat ini pengolahan data sistem keuangan, informasi warta, renungan maupun pendataan anggota jemaat GPI “Jalan Suci” masih dilakukan secara manual. Sebagian besar informasi baik mengenai anggota jemaat maupun kelembagaan gereja masih tersimpan dalam bentuk arsip atau hardcopy. Sehingga apabila ada data yang diinginkan maka sekretaris harus kembali mencari arsip data yang dibutuhkan. Hal ini bisa menghambat pekerjaan GPI “Jalan Suci” secara umum karena tidak efisien dilihat dari segi waktu maupun biaya yang dibutuhkan, serta dapat mengurangi adanya kehilangan data.

(2)

2

informasi kontak dan sebagainya, sehingga jemaat lebih mudah mendapatkan informasi yang tepat dan akurat.

2. Tinjauan Pustaka

Pada penelitian yang berjudul Perancangan dan Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Gereja Berbasis Web menggunakan MVC, penelitian ini merancang aplikasi Sistem Informasi Manajemen Gereja di sinode Gereja Kristen Alkitab Indonesia menggunakan Model View Controller. Aplikasi ini dibangun untuk keperluan pengelolahan data gereja di lingkup GKAI. Hal ini disebabkan karena data-data yang berhubungan dengan manajemen pada GKAI serta pengolahan datanya masih manual. Metode yang digunakan sebagai solusi dari masalah tersebut adalah dengan membangun Sistem Informasi Manajemen Gereja berbasis web. Kesimpulan yang diperoleh adalah dibandingkan dengan pengolahan data secara manual, implementasi sistem SIM gereja dapat mempermudah pengolahan data dan memudahkan dalam memberikan informasi serta membantu dalam proses pengambilan keputusan [2].

Penelitian dengan judul Perancangan Sistem Informasi Manajemen Gereja (Studi Kasus di Gereja Kristen Indonesia Salatiga) membahas tentang bagaimana membuat sebuah sistem informasi yang membuat jemaat dapat berkomunikasi dengan administrasi gereja dan jemaat bisa mendapatkan arsip informasi seputar kehidupan jemaat di lingkungan Gereja Kristen Indonesia Salatiga. Sistem ini dibuat agar dapat mempermudah jemaat dalam memperoleh pelayanan baik yang bersifat administratif, maupun yang bersifat penguatan penghayatan spiritual jemaat secara pribadi maupun kolektif (persekutuan). Metode yang digunakan menggunakan metode prototype, dan sistem ini dikembangkan menggunakan media berbasis web, dengan script PHP dan database MySQL sebagai media penyimpanan data. Masalah yang dibahas mengacu pada pola manajemen dan metode tersebut digunakan untuk mengatasi masalah tersebut [3].

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan perancangan dan implementasi sistem informasi manajemen gereja, maka akan dilakukan perancangan website Gereja Pekabaran Injil “Jalan Suci” Ambon. Melalui penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan kemudahan pada pihak gereja baik dalam pengolahan data anggota jemaat hingga informasi yang akan diberikan kepada anggota jemaat, dan juga mengenai hal-hal yang mencangkup gereja dapat tersimpan secara rapi. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah website GPI “Jalan Suci” Ambon memberi informasi seputar gereja lokal tersebut, baik itu mengenai data anggota jemaat, kegiatan-kegiatan dalam gereja, jadwal pelayanan, donasi, serta informasi lainnya yang menyangkut gereja tersebut. Untuk mempermudah hamba Tuhan dalam pelayanan menangani anggota jemaat tersebut.

(3)

3

dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, da nisi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website. Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan, sedangkan website dinamis adalah seperti facebook, multiply, dan lain-lainnya. Dalam sisi pengembangannya, website statis hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja, sedangkan website dinamis bisa diupdate oleh pengguna maupun pemilik [4].

GPI “Jalan Suci” Ambon pada awalnya merupakan sebuah yayasan yang bernama Yayasan Pekabaran Injil “Jalan Suci”. Pelayanan Yayasan Pekabaran Injil “Jalan Suci” Daerah Maluku berkembang sejak tahun 1980 hingga tahun 2002. Kemudian pada tahun 2002 telah berubah statusnya menjadi lembaga gereja, yaitu Gereja Pekabaran Injil “Jalan Suci”.

Pemerintahan GPI “Jalan Suci” merupakan pelayanan dalam jemaat lokal ber-Tubuh Kristus dan berada pada otoritas sidang penatua. GPI “Jalan Suci” menganut sistem jemaat otonomi yang bebas dan bertanggung jawab dalam bidang: kepemimpinan, pengembangan dan keuangan dengan tetap berpedoman pada sistem rasuli pembangunan Tubuh Kristus. GPI “Jalan Suci” menganut sistem kepenatuaan majemuk, dimana beberapa penatua adalah pemimpin bersama dalam sebuah jemaat lokal. Sedangkan otoritas tertinggi ada di dalam Persidangan Ilahi yang terdiri dari penatua-penatua, penganggungjawab-penanggungjawab, para diaken dan jawatan roh. Persidangan Ilahi memiliki jenjang dari Nasional, Daerah, Cabang sampai Ranting.

(4)

4 3. Metode dan Perancangan Sistem

Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapaan penelitian yang terbagi dalam empat tahapan, yaitu: (1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan data, (2) Perancangan sistem, (3) Implementasi dan pengujian sistem, serta analisis hasil pengujian, (4) Penulisan laporan hasil penelitian.

Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data

Perancangan Sistem meliputi Perancangan Proses (UML),

Perancangan Database, Perancangan Antarmuka

Implementasi dan Pengujian Sistem, Serta Analisis Hasil Pengujian

Penulisan Laporan Hasil Penelitian

Gambar 4 Tahapan Penelitian [4]

Gambar 3 Struktur Organisasi Gereja Pekabaran Injil “Jalan Suci”

Ketua

(Pnt. Mezak Nababan)

Wakil Ketua

(Pnt. Christ Imanuel)

Sekretaris

(Pnj. Hengky Sairmaly, S.Pd)

Bendahara

(Ibu. Sin Ambar)

Wakil Sekretaris 1

(Sdri. Jessy Kerjapy)

Wakil Sekretaris 2

(Bpk. Ape Imuly)

Wakil Bendahara 1

(Ibu. Lin Noya)

Wakil Bendahara 2

(Ibu. Djoeana Agoha)

Biro-biro

Biro Pengembangan

Jemaat 1.Pdt. Iwan

Sinaga 2.Pdt. Yosef

Ariel Sugito 3.Ibu. Efraci

Sairmaly

Biro Musik dan Pujian 1.Sdr. Ronald

Tetty 2.Sdri. Nita

Erlely 3.Sdr. Charlie

Noya

Biro Pemuda 1. Sdr. Stevy

Soumury 2.Sdri. Fiolita

Tetty 3.Sdri. Yos

Sarupy

Biro Pekabaran Injil 1.Bpk. Betuel

Romroma 2.Ev. Sophia Rahawarin 3.Ev. Dorcie

Kerjapy

Biro Doa 1.Ibu. Yulin

Nababan 2. Ibu. Gita Muliatera 3. Ibu. Paula Tahitoe 4. Ibu. Pau Erlely 5.Ibu. Nona

Rusfader 6. Sdri. Anto

Amahuat

Biro Anak 1. Ibu. Yohana

Imanuel 2. Ibu. Melkia

Tetty 3. Sdr.

Boanerges Kerjapy 4. Ibu. Nel Kafroly

Biro Pemberdayaan

Perempuan 1.Ibu. Ester

(5)

5

Tahapan penelitian pada Gambar 4, dapat dijelaskan sebagai berikut. Tahap pertama: analisis kebutuhan dan pengumpulan data, yaitu melakukan analisis kebutuhan apa saja yang dibutuhkan, dan pengumpulan data dari analisis kebutuhan yang sudah dilakukan, kemudian akan disesuaikan apa saja yang harus dipenuhi untuk membangun sistem informasi gereja. Analisis kebutuhan dan pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara terhadap pihak gereja; Tahap kedua: perancangan sistem yang meliputi perancangan proses dengan menggunakan diagram Unified Modelling Language (UML) misalnya perancangan use case diagram, activity diagram, dan class diagram. Perancangan proses dengan menggunakan UML ini bertujuan untuk menggambarkan secara jelas alur yang ada pada aplikasi yang akan dibangun. Perancangan database yaitu merancang tabel-tabel database yang berfungsi untuk menyimpan data-data yang dibutuhkan dalam sistem, dan perancangan antarmuka yang berfungsi sebagai penghubung interaksi antara user dengan sistem, yang berupa tampilan interface; Tahap ketiga: implementasi dan pengujian sistem, serta analisis hasil pengujian yaitu melakukan implementasi rancang dalam bentuk website sesuai dengan perancangan proses pada tahap kedua, dengan menggunakan teknologi PHP dan database server yang digunakan adalah MySQL. Semua teknologi yang digunakan pada perancangan website ini merupakan teknologi opensource. Kemudian menempatkan sistem yang telah dibuat secara online, dan kemudian dilakukan pengujian, selanjutnya melakukan analisis untuk melihat apakah aplikasi yang telah dibuat sesuai dengan yang diharapkan atau tidak ada error, jika belum sesuai maka akan dilakukan perbaikan; dan Tahap keempat: yaitu penulisan laporan hasil penelitian, yaitu mendokumentasikan proses penelitian yang sudah dilakukan dari tahap awal hingga akhir ke dalam tulisan, yang nantinya akan menjadi laporan hasil penelitian.

Gambar 5 menunjukkan tentang metode perancangan sistem yang digunakan dalam merancang sistem informasi gereja. Metode ini dimualai dari analisa dan pengumpulan data atau informasi terhadap sistem yang akan dibangun dengan cara wawancara. Kemudian akan dilakukan perancangan sistem dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language), setelah itu akan dilakukan pengujian sistem yang sudah dirancang. Dan program prototype ini dievaluasi oleh customer. Metode ini masuk dalam tahapan penelitian pada tahap kedua.

(6)

6

Hasil analisis kebutuhan dan pengumpulan data adalah informasi mengenai perlunya informasi gereja, untuk mendukung kegiatan gereja itu sendiri. Pada proses wawancara yang dilakukan dengan Jemesima Getsmin Kerjapy selaku sekretaris didapatkan data yang dibutuhkan seperti data jemaat, data Hamba Tuhan, data gereja, data kegiatan gereja, form yang bersangkutan dengan keanggotaan gereja, dan lain-lain.

Website yang diperlukan adalah bagaimana caranya agar jemaat dapat menerima informasi yang jelas dan benar, dan perubahan apa saja yang kemungkinan dapat terjadi dengan cepat dan diterima oleh jemaat. Semua jalur informasi yang terjadi di dalam proses kehidupan bergereja membutuhkan sistem yang baik yaitu dapat dengan mudah diakses, diperbaharui, jelas dan valid, dapat menjangkau waktu dan tempat saat anggota gereja berada di lain tempat dan waktu. Oleh karena itu, sistem informasi gereja ini memerlukan koneksi internet. Update informasi dapat dilakukan secara realtime dan dapat memudahkan petugas gereja dan jemaat dalam melakukan tugas dan fungsinya masing-masing. Dengan kondisi manajemen gereja yang masih kurang atau belum terstruktur dengan baik, maka diperlukan sistem yang mampu mengolah data gereja baik data jemaat, formulir yang menyangkut dengan keperluan gereja dan lainnya secara terstruktur. Perancangan proses pada penelitian ini dilakukan menggunakan Unified Modelling Language (UML) dengan beberapa proses, dijelaskan sebagai berikut.

Gambar 6 menunjukan use case diagram sekretaris. Dimana sekretaris berperan sebagai admin. Ada terdapat beberapa use case yaitu Jadwal Pelayanan, Jadwal Sepekan, Kegiatan, Data Jemaat, Galeri, Renungan, Kesaksian, Khotbah Mingguan, Donasi, Janji Iman, dan Registrasi Jemaat.

Gambar 6Use Case Diagram Sekertaris

(7)

7

Gambar 7 menunjukkan use case diagram bendahara. Bendahara berperan sebagai salah satu aktor dalam sistem informasi ini. Dalam sistem ini bendahara hanya dapat melihat data donasi, data janji iman dan juga dapat melihat laporan dari donasi dan janji iman.

Gambar 8 menunjukkan use case diagram jemaat. Pada sistem ini jemaat dapat mengola kesaksian dengan cara dapat melihat, edit, tambah, dan hapus kesaksian. Dan juga dapat menambahkan janji iman.

Gambar 9 menunjukkan use case diagram guest. Guest hanya dapat menginput donasi pada sistem ini.

Gambar 10Activity Diagram

Gambar 8UseCaseDiagram Jemaat

(8)

8

Gambar 10 menunjukkan Activity Diagram dari website GPI “Jalan Suci”. Pada proses ini guest tidak perlu login terlebih dahulu dalam melakukan Donasi, guest dapat melakukan donasi dengan mengisi form terlebih dahulu kemudian akan disimpan dalam sistem dan selanjutnya sekretaris akan memvalidasi dengan data di Bank dan kemudian akan disimpan. Kemudian bendahara akan menerima laporan donasi. Selanjutnya jemaat yang telah menjadi member dapat mengisi data kesaksian dan jika jemaat belum menjadi member maka terlebih dahulu jemaat harus melakukan registrasi dan kemudian sekretaris akan memvalidasi untuk menjadi member. Sekretaris akan memvalidasi kesaksian yang telah diinput oleh jemaat dan akan tampil pada website dan jika tidak valid maka akan terhapus. Selanjutnya, bendahara hanya dapat melihat laporan donasi.

Gambar 11 menunjukkan sequence diagram guest. Proses diawali dengan guest yang akan melakukan donasi memilih menu lihat donasi dan kemudian akan menginput donasi setelah itu akan disimpan pada database dan akan ditampilkan pada menu guest.

Gambar 12 menunjukkan sequence diagram jemaat. Proses diawali dengan jemaat harus login terlebih dahulu. Kemudian cek login, jika username dan password benar maka jemaat dapat melihat menu jemaat. Selanjutnya jemaat dapat menginput kesaksian dan akan disimpan pada database, dan setelah itu akan

Gambar 12Sequence Diagram Jemaat

(9)

9

ditampilkan pada menu jemaat. Kemudian jika jemaat menginputkan janji iman maka akan di simpan pada database.

Gambar 13 menunjukkan sequence diagram sekretaris yang bertugas sebagai admin dalam mengola sistem secara keseluruhan. Sekretaris dapat memilih menu lihat, tambah, hapus, edit ketika akan mengolah data. Selanjutnya akan disimpan kedalam database dan akan ditampilakan pada menu admin/sekretaris. Data yang dikelolah oleh sekretaris adalah data jadwal pelayanan, data jadwal sepekan, data kegiatan, data khotbah mingguan, data jemaat, data renungan, data galeri, data donasi, data kesaksian, data janji iman, dan data registrasi jemaat.

Gambar 14 menunjukkan sequence diagram donasi. Proses diawali dengan guest yang akan melakukan donasi dengan cara menginputkan donasi dan selanjutnya akan disimpan ke dalam database. Kemudian sekretaris akan memvalidasi donasi kemudian akan disimpan ke dalam database. Dan selanjutnya bendahara akan melihat laporan donasi tersebut.

Gambar 13SequenceDiagram Sekretaris

(10)

10

Gambar 15 menunjukkan class diagram yang merupakan gambaran struktur data yang menjadi dasar dari website GPI “Jalan Suci”. Terdapat sepuluh class: adm, hamba, khotbah, jadwal_warta, donasi, renungan, kesaksian, kegiatan, foto_kegiatan dan jemaat. Class adm menyimpan data admin. Class hamba menyimpan data-data hamba Tuhan GPI “Jalan Suci”. Class khotbah dan class jadwal_warta masing-masing menyimpan data dan yang membedakan attribute pelayan_firman dari class khotbah dan attribute oleh dari class jadwal_warta. Class donasi menyimpan data donasi. Class renungan dan class kesaksian masing-masing menyimpan data renungan dan kesaksian. Class kegiatan dan class foto_kegiatan masing-masing menyimpan data kegiatan dan data foto setiap kegiatan pada GPI “Jalan Suci”. Class jemaat menyimpan data-data jemaat pada GPI “Jalan Suci”, class janji iman menyimpan data janji iman, dan class jemaat_reg menyimpan registrasi jemaat.

Dalam pembuatan sistem ini, terdapat 12 buah tabel yang dibuat dalam database. Tabel Adm berfungsi untuk menyimpan data-data admin. Tiap admin memiliki username yang digunakan sebagai primary key. Struktur tabel adm dapat dilihat pada Tabel 1.

No Nama Field Tipe Data Keterangan 1. username varchar (50) Primary key 2. password varchar (50)

3. nama varchar (50)

4. level varchar (50)

Gambar 15ClassDiagram

(11)

11

Tabel Hamba berfungsi untuk menyimpan data Hamba Tuhan yang ada di GPI “Jalan Suci”. Tiap Hamba Tuhan memiliki kode yang digunakan sebagai primary key. Struktur tabel Hamba dapat dilihat pada Tabel 2.

No Nama Field Tipe Data Keterangan

1. kode int Primary key

2. nama varchar (1024)

3. tanggal_lahir date 4. mulai_bertugas date 5. selesai_bertugas date

6. catatan varchar (1024)

7. foto varchar (1024)

Tabel Khotbah berfungsi untuk menyimpan data khotbah. Pada tabel ini digunakan kode sebagai primary key. Struktur tabel khotbah dapat dilihat pada Tabel 3.

No Nama Field Tipe Data Keterangan

1. kode int Primary key

2. judul varchar (1024)

3. isi text

4. tanggal timestamp

5. kode_hamba int Foreign key

6. url varchar (100)

Tabel Jadwal Warta berfungsi untuk menyimpan data jadwal warta. Dan pada tabel ini kode sebagai primary key. Struktur tabel jadwal warta dapat dilihat pada Tabel 4.

No Nama Field Tipe Data Keterangan

1. kode int Primary key

2. tanggal date

3. judul varchar (1024)

4. isi text

5. jam_mulai varchar (50) 6. jam_selesai varchar (50) 7. lokasi varchar (50)

8. oleh varchar (50) Foreign key

Tabel Donasi berfungsi untuk menyimpan data donasi, dengan kode sebagai primary key. Struktur tabel donasi dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 2 Tabel Hamba

Tabel 3 Tabel Khotbah

(12)

12

No Nama Field Tipe Data Keterangan

1. kode int Primary key

2. tanggal timestamp

3. nama varchar (100)

4. jenis int

5. jumlah decimal

6. cara int

7. catatan varchar (1024) 8. referensi varchar (1024) 9. bukti varchar (1024)

10. diperiksa_oleh varchar (50) Foreign key 11. disetujui int

Tabel Kegiatan berfungsi untuk menyimpan data-data kegiatan yang ada pada GPI “Jalan Suci”. Pada tabel ini digunakan kode sebagai primary key. Struktur tabel kegiatan dapat dilihat pada Tabel 6.

No Nama Field Tipe Data Keterangan

1. kode int Primary key

2. jenis int

3. nama varchar (1024)

4. keterangan varchar (1024) 5. tanggal_mulai timestamp 6. tanggal_selesai timestamp

7. oleh varchar (50) Foreign key

Tabel Renungan berfungsi untuk menyimpan data renungan. Pada tabel ini digunakan kode sebagai primary key. Struktur tabel renungan dapat dilihat pada Tabel 7.

No Nama Field Tipe Data Keterangan

1. kode int Primary key

2. judul varchar (1024)

3. isi text

4. tanggal timestamp

5. oleh varchar (50) Foreign key

6. url varchar (100)

Tabel Foto Kegiatan berfungsi untuk menyimpan data foto kegiatan. Pada tabel ini kode digunakan sebagai primary key. Struktur tabel foto kegiatan dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 7 Tabel Renungan

Tabel 5 Tabel Donasi

(13)

13

No Nama Field Tipe Data Keterangan

1. kode int Primary key

2. kode_kegiatan int Foreign key

3. url varchar (1024)

4. keterangan varchar (1024) 5. tanggal timestamp

Tabel Jemaat berfungsi untuk menyimpan data-data jemaat. Pada tabel ini kode digunakan sebagai primary key. Struktur tabel jemaat dapat dilihat pada Tabel 9.

No Nama Field Tipe Data Keterangan

1. kode bigint Primary key

2. nama varchar (1024)

3. tempat_lahir varchar (1024) 4. tanggal_lahir date

5. jenis_kelamin varchar (2) 6. pekerjaan varchar (1024) 7. alamat varchar (1024) 8. baptis varchar (1024) 9. tahun_anggota varchar (5) 10. meninggal varchar (50) 11. kategori_usia varchar (50)

Tabel Kesaksian berfungsi untuk menyimpan data kesaksian. Pada tabel ini digunakan kode sebagai primaty key. Struktur tabel kesaksian dapat dilihat pada Tabel 10.

No Nama Field Tipe Data Keterangan

1. kode int Primary key

2. judul varchar (1024)

3. isi text

4. tanggal timestamp

5. kode_jemaat Bigint Foreign key 6. disetujui Int

7. disetujui_oleh varchar (50) Foreign key

8. url varchar (100)

Tabel Jemaat Reg berfungi untuk menyimpan data registrasi. Pada tabel ini digunakan username sebagai primary key. Struktur tabel dapat dilihat pada Tabel 11.

No Nama Field Tipe Data Keterangan 1. username varchar(100) Primary key 2. password varchar(100)

Tabel 3.10 Tabel Kesaksian

Tabel 8 Tabel Foto Kegiatan

Tabel 9 Tabel Jemaat

(14)

14

3. nama_registrasi varchar(100) 4. tanggal timestamp 5. kode_jemaat bigint(20) 6. diperiksa_oleh varchar(50) 7. disetujui int

Tabel Janji Iman berfungsi untuk menyimpa data janji iman. Pada tabel janji iman, kode berfungsi sebagai primary key. Struktur tabel janji iman dapat lihat pada Tabel 12.

No Nama Field Tipe Data Keterangan

1. kode int Primary key

2. tanggal timestamp 3. kode_jemaat bigint(20) 4. jumlah decimal(20,2) 5. catatan varchar(1024) 6. diperiksa_oleh varchar(50) 7. disetujui int

Gambar 16 menunjukkan relasi antar-tabel. Tabel yang digunakan pada sistem yang dibangun adalah tabel adm, tabel hamba, tabel jadwal warta, tabel donasi, tabel kegiatan, tabel, renungan, tabel foto kegiatan, tabel kesaksian, dan tabel jemaat.

Tabel 12 Tabel Janji Iman

(15)

15 4. Hasil dan Pembahasan

Hasil implementasi sistem berdasarkan perancangan yang telah dibuat, dijelaskan sebagai berikut.

Gambar 17 menunjukkan antarmuka halaman utama. Halam ini dapat diakses oleh para pengunjung website. Ada terdapat 8 menu yang tersedia pada website gereja ini, yaitu: Home, Tentang, Firman, Agenda, Informasi, Galeri, Kontak, Donasi. Terdapat 6 submenu pada Tentang, yaitu: Lembaga, Sejarah, Visi, Misi, Struktur, dan Hamba Tuhan. Terdapat 3 submenu pada Firman, yaitu: Renungan, Kesaksian, dan Khotbah. Terdapat 4 submenu pada Agenda, yaitu: Daerah (Kalender), Daerah (Timeline), Lokal (Kalender), dan Lokal (Timeline). Pada Informasi terdapat 4 submenu, yaitu: Jadwal Ibadah (Kalender), Jadwal Ibadah (Timeline), Ulang Tahun (Kalender), dan Ulang Tahun (Timeline).

(16)

16

Gambar 18 menunjukkan tampilan utama (Home) bagian bawah. Halamn ini menampilkan ringkasan jadwal ibadah sepekan, agenda kegiatan, jemaat yang berulang tahun, dan kesaksian terbaru.

Gambar 19 merupakan tampilan halaman form input donasi. Form menyediakan kolom-kolom berupa nama donatur, nomor handphone atau alamat email, jenis donasi, jumlah donasi, dan cara pembayaran. Jika kolom tersebut diisi dengan benar, maka halaman ucapan terima kasih akan ditampilkan, sebagai informasi bahwa donasi telah dicatat oleh sistem.

Gambar 18 Tampilan Utama Bagian Bawah

(17)

17

Kode Program 1 Perintah untuk Menampilkan Kalender

1 var options = {

2 height: 650,

3 width: 980,

4 navHeight: 25,

5 labelHeight: 25,

6

7 };

8 var css = "<?php echo $css; ?>";

9 var events = [];

10 var rawdata = <?php echo $json; ?>;

11 var i = 0;

12 for(i=0;i<rawdata.length;i++){

13 events[i] = {

14 "EventID": rawdata[i].kode,

15 "Date": rawdata[i].tanggal_mulai.

16 replace(' ','T'),

17 "Title": rawdata[i].nama,

18 "URL": "#",

19 "Description": rawdata[i].keterangan,

20 "CssClass": css,

21 "Lokasi" : rawdata[i].lokasi,

22 "Waktu" : rawdata[i].tanggal_mulai

23 };

24 }

25 $.jMonthCalendar.Initialize(options, events);

Kode Program 1 merupakan perintah untuk menampilkan kalender pada halaman Agenda dan Informasi Jadwal. Kalendar dibuat dengan menggunakan bantuan library jMonthCalendar. Pada bagian awal, kalender diinisialisasikan ukurannya (baris 2-5). Kemudian diisi ke dalamnya, data event seperti ulang tahun, jadwal ibadah, dan kegiatan gereja (baris 12-22). Terakhir, ditampilkan kalender tersebut pada web (baris 25).

(18)

18

Pengujian sistem dilakukan untuk menguji fungsi-fungsi aplikasi hasil implementasi. Blackbox Testing, dilakukan untuk mengetahui bahwa semua fungsi dan fitur pada sistem bekerja dengan tepat. Pengujian dilakukan dengan cara melihat fungsi-fungsi pada sistem, kemudian membandingkan hasil pengujian dengan hasil yang diharapkan. Hasil dari blackbox testing ditampilkan pada Tabel 1.

Test ID

Deskripsi Hasil yang

Diharapkan

Output Sistem Kesimpulan

1. Donasi Guest mengisi

halaman donasi dengan benar

Halaman pesan sukses dan terima kasih ditampilkan

Berhasil

2. Janji Iman Jemaat mengisi form

janji iman Halaman sukses ditampilkan Berhasil 3. Registrasi Membership

Guest melakukan registrasi

membership.

Halaman sukses ditampilkan. Guest belum bisa

login. Berhasil 4. Registrasi Membership Admin menyetujui data registrasi Member dapat

melakukan login

Berhasil

5. Kesaksian Jemaat mengisi form

kesaksian Halaman sukses ditampilkan. Kesaksian belum ditampilkan di halaman Firman Berhasil

6. Kesaksian Admin menyetujui

input kesaksian

Kesaksian ditampilkan di halaman Firman

Berhasil

Berdasarkan hasil blackbox testing pada Tabel 1, disimpulkan bahwa fungsi-fungsi pada sistem bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Guest dapat melakukan input data donasi, dan registrasi membership. Member (jemaat) dapat mengisi form kesaksian.

Pada sistem yang telah dikembangkan, dilakukan pengujian terhadap 30 responden. Responden terdiri dari 10 jemaat pemuda, 10 jemaat orang tua, dan 10 guest. Hasil pengujian ditunjukkan pada Tabel 2. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah sistem telah memenuhi kebutuhan gereja dan jemaat.

Nomor Pertanyaan Ya Tidak

1 Sistem menampilkan informasi kegiatan gereja

dengan jelas.

30 0

2 Sistem menampilkan informasi jadwal gereja

dengan jelas.

30 0

Tabel 1 Hasil Blackbox Testing

(19)

19

3 Sistem menyediakan fasilitas pencatatan donasi,

dan janji iman yang mudah dimengerti.

30 0

4 Tampilan website menarik, dan informasi

tersusun dengan baik.

30 0

5 Kalendar memberikan kemudahan dalam

memahami jadwal kegiatan, jadwal ibadah, dan informasi ulang tahun jemaat

29 1

Berdasarkan hasil pengujian responden, disimpulkan bahwa sistem telah memenuhi kebutuhan yaitu menyediakan informasi kepada jemaat mengenai data anggota jemaat, kegiatan-kegiatan dalam gereja, pelayanan, serta informasi lainnya tentang gereja. Pada pertanyaan no 5, satu orang responden menjawab tidak dengan alasan bahwa jadwal kegiatan gereja lebih mudah dilihat dalam bentuk timeline/tabel.

Pengujian responden juga dilakukan pada fungsionalitas sistem untuk Sekretaris dan Bendahara. Pengujian ini dilakukan terhadap satu orang Sekretaris dan satu orang Bendahara. Hasil pengujian ditunjukkan pada Tabel 3.

Nomor Pertanyaan Ya Tidak

1 Untuk Sekretaris jemaat, sistem mempermudah

untuk mengolah data jemaat, jadwal ibadah dan kegiatan, dan firman.

1

2 Untuk Bendahara jemaat, sistem mempermudah

untuk mengelola data donasi.

1

Berdasarkan hasil wawancara, disimpulkan bahwa sistem telah memenuhi kebutuhan dalam mempermudah untuk mengolah data jemaat, jadwal ibadah dan kegiatan, dan firman. Sistem juga mempermudah Bendahara dalam mengolah data donasi.

5. Simpulan

Berdasarkan penelitian, pengujian dan analisis terhadap sistem, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) Website gereja menyediakan informasi kepada jemaat mengenai data anggota jemaat, kegiatan-kegiatan dalam gereja, pelayanan, serta informasi lainnya tentang gereja; (2) Website gereja dapat mempermudah Sekretaris Jemaat dalam mengelola data jemaat, jadwal ibadah dan kegiatan, serta firman (kesaksian, khotbah, dan renungan); (3) Website gereja dapat mempermudah Bendahara Jemaat dalam mendata donasi yang diberikan ke gereja. Saran pengembangan yang dapat diberikan untuk penelitian lebih lanjut adalah Sistem dapat dilengkapi dengan forum untuk diskusi dan belajar Alkitab.

(20)

20 6. Daftar Pustaka

[1]. Kattu, Pdt. Lambertus. 2007. Manajemen Modern dalam Konteks Gereja Masa Kini. Jawa Timur: Penerbit Departemen Multimedia bagian Literatur YPPII

[2]. Fedora, D. 2011. Perancangan dan Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Gereja Berbasis Web Menggunakan MVC (Studi Kasus : Gereja Kristen Alkitab Indonesia). Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

[3]. Tompira, M. 2010. Perancangan Sistem Informasi Manajemen Gereja (Studi Kasus di Gereja Kristen Indonesia Salatiga). Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

[4]. Wahana Komputer. 2001. Desain Web dengan Microsoft Front page 97. Yogyakarta: Penerbit Wahana Komputer dan Andi

[5]. Hasibuan, Z. A., 20007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi.

Gambar

Gambar 3 Struktur Organisasi Gereja Pekabaran Injil “Jalan Suci”
tabel database yang berfungsi untuk menyimpan data-data yang dibutuhkan dalam
Gambar 6 menunjukan use case diagram Jadwal Sepekan, Kegiatan, Data Jemaat, Galeri, Renungan, Kesaksian, Khotbah berperan sebagai admin
Gambar 8 Use Case Diagram Jemaat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengurus gereja juga berpendapat bahwa laporan keuangan gereja penting bagi jemaat karena jemaat berhak mengetahui dana yang telah diberikan kepada gereja, sebagai

Tabel-tabel yang dibuat dalam rancangan sistem informasi database Gereja Bethel Indonesia Sungai Yordan berfungsi untuk mrnyimpan data, yaitu : tabel jemaat, tabel

Dengan penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi adalah suatu kombinasi terartur apapun dari people (orang), hardware (perangkat keras), software

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) OpenSSL memberikan jaminan keamanan pada proses otentikasi

Jemaat-jemaat GKP Klasis wilayah Purwakarta memang tidak lepas dari salah satu model gereja yang ada, tetapi dari keenam model gereja tersebut, maka model gereja sebagai

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi layanan kesehatan ini dapat digunakan untuk memberikan informasi kepada

Berdasarkan penelitian, pembahasan, pengujian, dan analisis terhadap sistem, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : (1) sistem keamanan data dokumen (

51 Dalam hal ini Gereja Toraja Jemaat Tilengko sudah melakukan analisis iman; pa’ wai mata bagi Gereja adalah bagian dari pelayanan kepada mereka yang berbeban berat, dimana