• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS XI SMAN 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN PELAJARAN 2013-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS XI SMAN 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN PELAJARAN 2013-2014."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN PKn KELAS XI SMA N 1

PERCUT SEI TUAN TAHUN PELAJARAN

2013/2014

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

NATALIA E SIMAMORA NIM. 3103111057

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Natalia E. Simamora NIM 3103111057. “Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Kelas XI SMAN 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dengan penerapan model pembelajaran inquiry dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas XI SMAN 1 Percut Sei Tuan.

Lokasi penelitian SMA N 1 Percut sei tuan Kabupaten Deli serdang tahun pelajaran 2013/2014. Populasi adalah kelas XI IPA yang berjumlah 155 orang siswa. Dan sampel penelitian ini adalah kelas XI IPA 3 yang berjumlah sebanyak 40 orang siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model pembelajaran inquiry sebagai sasaran utama. Teknik pengumpulan data yang digunakan ada 2 yaitu tes hasil belajar dan lembar observasi dan angket.Tes hasil belajar dibuat dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 pilihan yang berjumlah 40 soal. Penelitian tindakan kelas ini melaksanakan 2 siklus yaitu siklus I dan Siklus II dengan menerapkan model pembelajaran inquiry. Pada siklus I peneliti menerangkan materi dengan model pembelajaran yang sama pada mata pelajaran PKn serta mengadakan pre test dan juga post test, dan di siklus ke II peneliti juga menerangkan materi dengan menggunakan model pembelajaran inquiry. Dan di akhiri dengan memberikan post test dengan instrument penelitian serta lembar pengamatan test hasil belajar.

Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada tes awal (pre test), jumlah siswa yang tuntas adalah 8 orang siswa (20%) sesuai dengan kriteria ketuntasan maksimal (KKM) yang telah ditetapkan untuk mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan yaitu 75, sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 32 orang siswa (80%). Pada siklus I telah menggunakan model pembelajaran inquiry, Jumlah siswa yang tuntas 26 orang siswa (65%), sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 14 orang siswa (35%). Dapat dilihat ada peningkatan hasil belajar siswa yaitu 18 orang. Kemudian pada siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 35 orang siswa (87,5%), sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 5 orang siswa (12,5%). Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn mengalami peningkatan. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran inquiry dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas XI SMAN 1 Percut Sei Tuan tahun pelajaran 2013/2014.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi ini dengan baik. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu

syarat dalam menyelesaikan studi di Jurusan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Univesitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak kesulitan

yang dihadapi terutama dari segi ilmu pengetahuan yang terbatas. Untuk itu

penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Dr. Deny

Setiawan, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan

masukan dan bimbingan bagi penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat

diselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari selaku manusia biasa tak luput dari kesalahan “Tidak

ada gading yang tak retak, kalau tidak retak, bukanlah gading, maka Tidak ada

manusia yang tidak punya kesalahan kalau tidak punya kesalahan bukanlah

manusia”. Oleh karena itu, penulis menyampaikan mohon maaf yang setinggi

-tingginya dan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah

membantu penulis baik moril dan maupun materil. Teristimewa penulis ucapan

terimakasih kepada kedua orangtuaku tercinta, Ibunda Helminar Siahaan dan

Ayahanda Burman Simamora, yang terus memberikan motivasi, kasih sayang,

doa, serta perjuangannya untuk menguliahkan ananda sehingga ananda dapat

(6)

memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulisan proposal ini

penulis mengucapkan terimakasih banyak.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis melaksanakan

studi di Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. H. Restu, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Medan

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Imu Sosial

4. Bapak Drs. Sugiharto, M.Si selaku Pembantu Dekan II Fakultas Imu Sosial

5. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu

Sosial.

6. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan

7. Bapak Parlaungan G. Siahaan SH.M.Hum, selaku Sekretaris Jurusan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

8. Ibu Dra. Rosnah Siregar, S.H,M.Si sebagai Dosen Penguji Utama sekaligus

Dosen Pembimbing Akademik yang memberikan saran dan petunjuk kepada

penulis

9. Bapak Drs. Halking,M.Si sebagai Dosen Penguji Utama yang memberikan

masukan dan saran kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan skripsi

(7)

10.Ibu Sri Yunita, S.Pd,M.Pd sebagai Dosen Penguji bebas yang memberikan

banyak masukan kepada penulis.

11.Seluruh bapak dan ibu Dosen Jurusan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan beserta para staf administrasinya

yang memberikan bantuan dan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti

mata kuliah dibangku perkuliahan

12.Bapak Mulyadi, S.Pd,.M.Si selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Percut Sei Tuan

yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian

13.Bapak Iswandi,S.Pd selaku PKS bidang kurikulum SMAN 1 Percut Sei Tuan

yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian

14.Ibu Lesna Sembiring, S.Pd selaku guru bidang studi PKn serta bapak, ibu guru

SMAN 1 Percut Sei Tuan yang telah banyak memberikan bantuan dan

kerjasama yang baik selama penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut

15.Kepada seluruh siswa-siswi kelas XI IPA3 yang telah melakukan kerjasama

yang baik selama penulis melakukan penelitian dikelas tersebut

16.Terspesial buat keluarga abangda Rudi H Simamora, SE dan kakak ipar Laura

Rajagukguk, SE, dan kepada abangda Titus Darsono Simamora, SE, yang

telah memberikan saya motivasi,dorongan dan didikan baik secara moril

maupun materil hingga mengantar penulis sampai kejenjang sarjana, begitu

juga adik-adik saya yang tercinta Siti Dewi K. Simamora, Evalina Simamora,

Lamtiur Simamora dan Noel Irwan Simamora dan keponakan penulis Jeslyn

(8)

memberikan doa, dukungan dan motivasi, juga semangat sehingga dapat

menyelesaikan studi S-1 di Universitas Negeri Medan

17.Terimakasih juga buat abang/kakak tersayang Erni jureta Sianturi, S.Farm,

Gugun Bintang, SE, Rifka Situmorang S.Pd, yang selalu memberikan arahan,

doa, serta motivasi kepada penulis.

18.Dan tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat tercinta kost

Aspuaka Lopito Markasih, A.Md, Rajinda Bintang,ST, Boy Situmeang,

Wandi Manullang, Janji, Natal, Dedy, Gabriel Sagala, Natan Pangaribuan

serta Nantulang/Tulang Kost Aspuaka yang telah banyak membantu dan tak

lelah memberi motivasi dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini

19.Terimakasih juga kepada kekasih tercinta abangda Emilius Manalu, S.Pd yang

setiap saat memberikan motivasi, dukungan, semangat dan doa yang tulus

terhadap penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

20.Teman-teman kelas reguler-A angkatan 2010, Fitri maria turnip, Riona

Simangunsong, Madonna Simanjuntak, Agnes sijabat, Triani Barus,Desi

Turnip, Dek Sandro Tua Bali, Rianto Simanihuruk, Melda Pakpahan. Loisa

Sipahutar, Rosmaida Sianturi serta seluruh teman-teman regular-A yang tak

bisa saya sebutkan seluruhnya

21.Teman-teman PPLT 2013 SMA N 2 Bandar, Robasa,Ruth Sinaga, Loranty

Simanjuntak, Fitri Ritonga, Armando Simarmata,Katrin Situngkir, Melvi,

(9)

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi

ini, penulis menyadari masih ada kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa.

Untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang membangun demi sempurnanya

skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya dalam bidang

pendidikan.

Medan, Juni 2014 Penulis

(10)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

2. Model Pembelajaran inquiry ... 11

3. Tujuan dan Manfaat Model Pembelajaran inquiry ... 13

4. Teknik Model Pembelajaran inquiry ... 14

5. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran inquiry ... 15

(11)

7. Pendidikan Kewarganegaraan ... 18

8. Hakikat Hasil Belajar ... 20

B. Kerangka Berfikir ... 22

C. Hipotesis Penelitian ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25

A. Jenis Penelitian ... 25

B. Lokasi Penelitian ... 25

C. Sampel ... 25

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 26

E. Desain Penelitian ... 28

F. Prosedur Penelitian ... 30

G. Jadwal Penelitian ... 33

H. Teknik Pengumpulan Data ... 33

I. Teknik Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………38

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 38

B. Hasil Penelitian ... 38

C. Pembahasan Hasil Penelitian………..56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………...65

A. Kesimpulan……….65

B. Saran………...67

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Gambar 1 Skema Bagan Alur Kerangka Berfikir ... 23

(13)

DAFTAR LAMPIRAN 1. RPP Siklus I

2. RPP Siklus II

3. Instrumen Penelitian

4. Soal Siklus I pre test dan post test

5. Soal Siklus II

6. Lembar Jawaban Siklus I dan Silkus II

7. Hasil Pre test

8. Hasil Post Test Siklus I

9. Hasil Post Test Siklus II

10.Lembar Aktivitas Siklus I

16.Surat Izin Penelitian dari Jurusan

17.Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Fakultas

18.Surat Penelitian dari Dinas dan Olah Raga Kab. Deli Serdang

19.Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian

20.Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian

21.Surat Keterangan Perpustakaan dari Jurusan PPKn

22.Kartu Bimbingan Skripsi

23.Pernyataan Keaslian Tulisan

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasal 1 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat, setiap manusia membutuhkan

pendidikan sampai kapan dan dimana pun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab

tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan

demikian pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu

bersaing disamping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

Menurut Purwanto (2000:9) “Pendidikan merupakan pimpinan yang diberikan dengan

sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar

berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat. Maka berdasarkan pengertian diatas pendidikan

dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku peserta didik agar menjadi dewasa yang mampu

hidup mandiri dan mampu bersosialisasi di lingkungan masyarakat.

Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat namun memerlukan

suatu proses pembelajaran sehingga menimbulkan hasil atau efek yang sesuai dengan proses

(15)

adanya pendidikan perkembangan suatu bangsa tidak akan terjadi. Oleh karena itu

perkembangan dalam bidang pendidikan dewasa ini semakin giat dilaksanakan. Dalam proses

pendidikan yang ada disekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling

pokok, berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada proses

pembelajaran yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik.

Menurut Buchori dalam Trianto, (2009:5) bahwa : “Pendidikan yang tidak hanya

mempersiapkan para siswanya untuk satu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan

masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari”. Masalahnya rendahnya hasil

belajar peserta didik tersebut disebabkan proses pembelajaran yang didominasi oleh

pembelajaran tradisional, serta kurangnya penggunaan media dalam proses pembelajaran

sehingga siswa sulit memahami pembelajaran PKn. Pada pembelajaran ini suasana kelas

cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif. Meskipun demikian guru lebih suka

menerapkan model tersebut, sebab tidak memerlukan alat dan bahan praktek, cukup menjelaskan

konsep-konsep yang ada pada buku yang diajar atau referensi lain. Dalam hal ini siswa tidak

diajarkan strategi belajar yang dapat memahami bagaimana belajar, berpikir dan memotivasi diri

sendiri. Masalah ini hanya di jumpai dalam kegiatan proses belajar mengajar dikelas. Oleh

karena itu, perlu menerapkan suatu model belajar yang dapat membantu untuk memahami

materi ajar dan aplikasinya dakam kehidupan sehari-hari siswa.

Guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam pendidikan pada umumnya,

karena guru memegang peranan dalam dalam proses pembelajaran, dimana proses pembelajaran

merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Proses pembelajaran merupakan suatu

(16)

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu, dimana dalam proses tersebut

terkandung multiperan dari guru.

Untuk itu, sudah sepantasnya guru selalu membuat persiapan sebelum melakukan proses

belajar mengajar didalam kelas. Dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus memiliki

strategi belajar mengajar agar siswa yang diajar dapat belajar secara efektif dan efisien. Untuk itu

salah satu langkah yang harus dimiliki adalah penguasaan tehnik-tehnik mengajar yang baik agar

dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa, serta menggunakan model-model pembelajaran

secara bervariasi. Tugas guru adalah memilih model pembelajaran yang tepat untuk

menciptakan proses belajar mengajar yang baik. Dalam praktek mengajar model yang baik

digunakan adalah model yang bervariasi dari beberapa model pembelajaran yang ada. Dengan

menggunakan model pembelajaran diharapkan siswa tidak merasa jenuh dalam belajar.

Dalam hal ini salah satu model yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar

disekolah, terutama dalam mata pelajaran PKn adalah model pembelajaran inquiry. Model

pembelajaran inquiry merupakan model pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar

berfikir ilmiah pada diri peserta didik, sehingga dalam proses pembelajaran ini peserta didik

lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah.

Penggunaan model inquiry pada pembelajaran PKn diharapkan peserta didik lebih mengerti dan

dapat dipahami. Peserta didik benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan

guru dalam pembelajaran dengan model inquiry adalah sebagai pembimbing dan fasilitator.

Model inquiry adalah model yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang

telah didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang

(17)

Menurut Sanjaya (2006 : 19), “peran guru adalah sebagai sumber belajar, fasilitator,

pengelola, demonstrator, pembimbing, dan evaluator”. Sebagai motivator guru harus mampu

membangkitkan motivasi siswa agar aktivitas siswa dalam proses pembelajaran berhasil dengan

baik. Salah satu cara untuk membangkitkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran adalah

dengan mengganti cara/model pembelajaran yang selama ini tidak diminati lagi oleh siswa

seperti pembelajaran yang dilakukan dengan ceramah dan tanya jawab model pembelajaran ini

membuat siswa jenuh dan tidak kreatif, suasana belajar mengajar yang diharapkan adalah

menjadikan siswa sebagai subjek yang berupaya menggali sendiri memecahkan sendiri

masalah-masalah dari suatu konsep yang dipelajari, sedangkan guru lebih banyak bertindak sebagai

motivator dan fasilitator. Situasi belajar yang diharapkan disini adalah siswa yang lebih berperan.

Berdasarkan hasil dari observasi peneliti di SMA N 1 Percut sei tuan salah satu faktor

yang membuat siswa merasa jenuh belajar Pendidikan Kewarganegaraan adalah cara mengajar

yang monoton. Hal itu membuat proses belajar mengajar menjadi kurang variatif dan siswa

kurang aktif dalam belajar dan hasil belajar siswa masih rendah dalam pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan. Kesulitan belajar dapat bersumber dari dalam diri siswa, misalnya cara

penyajian materi pelajaran/suasana pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh karena itu model

pembelajaran inquiry dapat diangkat sebagai model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan

dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.

Kendatipun model ini berpusat pada kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang

peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman belajar. Guru berkewajiban menggiring

peserta didik untuk melakukan kegiatan. Kadang kala guru perlu memberikan penjelasan,

melontarkan pertanyaan, memberikan komentar, dan saran kepada peserta didik. Guru

(18)

menggunakan fasilitas media dan materi pembelajaran yang bervariasi. Inquiry pada dasarnya

adalah cara menyadari apa yang telah dialami. Karena itu inquiry menuntut peserta didik

berfikir. Model ini melibatkan mereka dalam kegiatan intelektual. Model ini menuntut peserta

didik memproses pengalaman belajar menjadi suatu yang bermakna dalam kehidupan nyata.

Dengan demikian, melalui model ini peserta didik dibiasakan untuk produktif, analitis, dan kritis.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul

yaitu Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran PKn Kelas XI SMA N 1 Percut sei tuan Tahun Pelajaran 2013/2014.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang diatas maka dapat di identifikasikan masalah sebagai

berikut:

1. Kekurangmampuan guru memilih strategi yang tepat dalam menyampaikan materi.

2. Perlunya motivasi dari guru untuk meningkatkan semangat belajar siswa.

3. Aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa yang masih rendah.

4. Pembelajaran PKn dikelas masih berjalan monoton.

5. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak sesuai dengan materi pembelajaran

dan kondisi siswa.

6. Guru cenderung masih menggunakan cara mengajar konvensional dengan ceramah

sehingga siswa menjadi pasif.

C. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah-masalah yang teridentifikasi dan keterbatasan waktu

(19)

analisis hasil penelitian ini dapat dilakukan lebih dalam dan terarah. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh Arikunto (2006:18). “Batasan masalah merupakan sejumlah masalah yang

merupakan pertanyaan penelitian yang akan dicari jawabannya melalui penelitian.

Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan dalam identifikasi masalah yang

menjadi batasan dan fokus masalah dalam penelitian ini adalah

1. Kekurangmampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran yang sesuai terhadap

peserta didik pada mata pelajaran PKn.

D. Rumusan Masalah

Setiap peneliti harus memiliki rumusan masalah yang jelas dan masalah harus

konsisten dengan latar belakang dan ruang lingkup masalah. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh Nasution (2007 : 18) “bahwa perumusan masalah merupakan hal yang

paling pokok dalam suatu penelitian”.

Masalah yang dijadikan pokok penelitian harus dirumuskan dengan spesifik, sehingga

tepat ruang lingkup dan batas-batasanya. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah : “Apakah dengan menggunakan model pembelajaran inquiry dapat meningkatkan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas XI SMA N 1 Percut sei tuan?”

E. Tujuan Penelitian

Supranto (2004 :26) mengemukakan “ Tujuan penelitian adalah suatu penelitian

berkenaan dengan maksud peneliti melakukan penelitian terkait dengan perumusan masalah

dan judul”.

Setelah dilihat dari latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, dan

(20)

model pembelajaran inquiry dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn

kelas XI SMA N 1 Percut sei tuan”.

F. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian hendaknya manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada

umumnya dan bagi instansi terkait khususnya. Penulis berharap hasil penelitian ini dapat

bermanfaat :

1. Menambah ilmu dan memperluas wawasan berpikir dalam ilmu pengetahuan

pendidikan terutama dalam hal pemilihan model pembelajaran yang tepat dalam upaya

meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran PKn.

2. Sebagai sumbangan teoritis bagi pengembangan pendidikan khususnya dalam model

pembelajaran pada mata pelajaran PKn.

3. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi guru/pelajar dalam upaya mengatasi

kesalahan pemilihan model pembelajaran pada pokok-pokok bahasan dalam mata

pelajaran PKn.

4. Dapat menambah wawasan penulis dalam hal karya ilmiah khususnya tentang

pembelajaran dan sebagai informasi juga masukan bagi peneliti lain bila meneliti

(21)
(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penilitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

maka ditarik keimpulan sebagai berikut:

1. Setelah diterapkannya model pembelajaran inquiry, hasil belajar PKn siswa

dikelas XI IPA 3 di SMA N 1 Percut sei tuan semakin mengalami peningkatan.

Dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa pada test awal (pre test), dari 40 orang

siswa jumlah siswa yang tuntas adalah 8 orang siswa. Sesuai dengan Kriteria

Ketuntasan Maksimal (KKM), sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas

sebanyak 32 orang siswa. Pada siklus I telah menggunakan model pembelajaran

inquiry, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 26 orang siswa, sedangkan siswa

yang tidak tuntas sebanyak 14 orang siswa dan nilai observasi aktivitas siswa

siklus I ini ada sebanyak 12 orang siswa (30%) kategori baik, kemudian ada

sebanyak 22 orang siswa(55%) kategori cukup dan kategori aktivitas siswa

yang dinyatakan tidak baik sebanyak 6 orang siswa(15%).

2. Kemudian pada siklus II, rata-rata hasil nilai siswa semakin meningkat yaitu

perolehan siswa yang tuntas sebanyak 35 orang siswa sedangkan yang tidak

tuntas sebanyak 5 orang siswa dan Dan aktivitas siswa juga semakin meningkat

(23)

siswa(75%) dan kategori cukup sebanyak 8 orang siswa (20%), dan juga

kategori yang tidak sebanyak 2 orang siswa (5%).

3. Siswa kelas XI IPA 3 di SMA N 1 Percut sei tuan secara keseluruhan suka mata

pelajaran PKn, mereka menganggap mata pelajaran PKn penting dipelajari

walaupun tidak di ikutkan dalam Ujian Nasional (UN). Para siswa juga ikut

aktif dalam memecahkan masalah yang di bahas dalam materi yang di

sampaikan. Dengan begitu siswa juga menyatakan pendapat dengan

memberikan tanggapan, pernyataan dan pertanyaan, sehingga siswa tersebut

tidak lagi ragu-ragu dalam menyatakan pendapatnya ketika kegiatan belajar

mengajar berlansung.

4. Pada kegiatan belajar mengajar, guru jarang menggunakan model pembelajaran

yang menarik perhatian siswa. Hanya ceramah, tanya, jawab yang di

laksanakan didalam kelas hingga membuat siswa jenuh dan kurang semangat.

Dengan penggunaan model pembelajaran inquiry pada siswa dikelas XI IPA 3

di SMA N 1 Percut sei tuan membuat siswa semakin tertarik dengan mata

pelajaran yang disampaikan, dan siswa juga semangat dan antusias dalam

belajar, bukan hanya itu saja dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

siswa.

5. Setelah diterapkannya model pembelajaran inquiry,wawasan siswa akan

semakin bertambah luas, dalam pembelajaran siswa juga dapat menyimpulkan

(24)

termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dan siswa semakin mudah

memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang di kemukakan

sebelumnya, maka peneliti menyatakan hal-hal sebagai berikut:

1. Kepada guru mata pelajaran PKn, agar dalam kegiatan belajar mengajar

menggunakan model pembelajaran yang bervariasi agar tujuan pembelajaran

dapat tercapai dengan baik dan mampu meningkatkan hasil belajar dengan yang

diharapkan. Bukan hanya itu saja dengan agar dapat menggunakan penerapan

model pembelajaran inquiry,karena siswa terlihat semangat dan antusias dalam

pembelajaran PKn.

2. Kepada kepala sekolah agar membuat pelatihan lokakarya terhadap guru-guru

tentang ketrampilan dalam menggunakan strategi pembelajaran sehingga proses

pembelajaran akan berkembang.

3. Kepada seluruh siswa, agar bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan

belajar mengajar, selalu berperan aktif selama kegiatan belajar berlansung, dan

biasakan membaca terlebih dahulu dirumah sebelum memulai pembelajaran

disekolah. Dan tetap selalu fokus dengan materi yang di bahas agar dapat secara

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Bumi Aksara.

Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya.

Husin, Suady. 2010. Ilmu Kewarganegaran CIVICS. Medan: Laboratorium

Pendidikan Pancasila Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Nasution, S, 2007, Penelitian Ilmiah, Jakarta : Penerbit Bumi Aksara.

Mulyasa. 2008. Menjadi guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan

Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Pasaribu, Payerli. 2013. Pendidikan Kewaganegaraan. Medan: Unimed Press.

Purwanto,ngalim. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sanjaya,Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Rawamangun-Jakarta: Kencana Perdana Media Group

. Dr. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Sardiman, A.M. 2008. Interaksi Dan Motivasi Belajar.Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya.

Bandung.

Supranto, J. 2004. Proposal Penelitian dengan Contoh. Universitas Indonesia

(26)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Uno, Hamzah. 2009. Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang

Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Yunita, Sri.2011.Pendidikan Kewarganegaraan Medan: Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

Referensi dari Internet:

Herdian, Model Pembelajaran Inquiry, Sumber: http://herdy07.wordpres.com/2010

/05/27Model-pembelajaran-inkuiri, Diakses: Selasa 21 Januari 2014.

Nizbah, Model Pembelajaran Inquiry, Sumber: http://faizalnizbah.blogspot.com

Referensi

Dokumen terkait

Rikrik Gemi Setelah dilakukan perhitungan terhadap harga pokok produksi dengan menggunakan metode Konvensional dan metode Activity Based Costing (ABC) maka dapat diambil

Jika kendala diatas tidak dapat dipecahkan maka akan menghambat kelancaran kegiatan pada bagian keuangan.Pengaturan gaji membutuhkan suatu sistem, dimana sistem penggajian

Perusahaan Meubel Era bergerak dalam bidang industri furniture- interior. Perusahaan Meubel Era berpandangan bahwa Negara Indonesia merupakan Negara dengan mempunyai banyak hutan

Motif Sotis berasal dari daerah Miomaffo Timur, tenunan ini biasanya menggunakan warna dasar hitam atau biru dipadukan dengan putih. Dari gambar 3a terlihat bahwa

Agar proses pengembangan produk dapat berjalan secara tepat dan akurat yang sesuai dengan keinginan konsumen dalam menunjang kelancaran usaha pada perusahaan maka diperlukan

[r]

[r]

Hasil analisis statistik ujit-t menunjukan bahwa ukuran berat tubuh dan cangkang kerang hijau jantan yang berasal dari daerah Teluk Jakarta dan Teluk Banten lebih berat