• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS IX-C MTs ANNUR PALANGKA RAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS IX-C MTs ANNUR PALANGKA RAYA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

243

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS IX-C

MTs ANNUR PALANGKA RAYA

Juhairi Yansah

Email juhairiyansah20081985@gmail.com

ABSTRAK

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK). dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Kemudian menggunakan instrumen tes berupa pretest dan posttest, serta instrumen non tes berupa lembar wawancara, lembar observasi dan catatan lapangan. Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas MTs Annur Palangka Raya tahun pelajaran 2022/2023 dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Akidah Akhlak di MTs Annur Palangka Raya dengan menggunakan Media Video.

Adapun indikator keberhasilan yang dicapai KKM adalah ≥75. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pembelajaran menggunakan media Video dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari skor pra siklus ke skor siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Pada pra siklus siswa yang mencapai nilai KKM adalah 53,13 %, pada siklus I siswa yang mencapai nilai KKM adalah 71,88% dan untuk siklus II siswa yang mencapai nilai KKM adalah 84,38%. Maka, penggunaan Media Vidio dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak khususnya pada materi akhlak terpuji pada diri sendiri (Berilmu) di MTs Annur Palangka Raya.

Kata Kunci : Penelitian Tindakan Kelas, Media Video, Hasil Belajar Siswa

PENDAHULUAN

Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi setiap makhluk yang berbudaya dan berakal sehat, yakni manusia yang sekaligus sebagai khalifah Allah di muka bumi. Kata pendidikan berasal dari bahasa Yunani yaitu

(2)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

244

“paedagogie” yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Dalam bahasa Inggris pendidikan adalah “education” yang bermakna pengembangan atau bimbingan, sedangkan dalam bahasa Arab pendidikan adalah “tarbiyah”

(Rusydi Ananda, Dkk 2017 : 2)

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 dipaparkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Nanang Purwanto 2014 : 23)

Pendidikan adalah pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak untuk menuju tingkat dewasa (Rosdiana A Bakar 2008 : 12). Pendidikan salah satu usaha yang pada dasarnya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan langkah untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Dalam Islam pendidikan juga merupakan bagian penting, secara umum pendidikan Islam adalah usaha yang dilakukan untuk mengembangkan seluruh potensi manusia baik lahir maupun batin agar terbentuknya pribadi muslim seutuhnya (Haidar Putra Daulay 2014 : 11)

Pentingnya melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas untuk menumbuhkan motivasi dalam diri peserta didik untuk belajar.

Motivasi sangatlah diperlukan, sebab kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilan belajar. Dengan demikian, usaha meningkatkan motivasi belajar adalah sangat perlu dan penting, terutama motivasi yang berasal dari dalam diri peserta didik (motivasi intrinsik) dengan cara senantiasa memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai cita-cita. Senantiasa memasang tekad bulat dan selalu optimis bahwa cita-cita dapat dicapai dengan belajar.

Peserta didik yang memiliki motivasi belajar tinggi akan mendorong perhatian dan minatnya terkonsentrasi pada hal-hal yang harus dipelajari, sehingga dapat mencapai tujuan belajar secara maksimal. Supaya pembelajaran di sekolah lebih bermakna bagi peserta didik sehingga mereka dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari, maka guru harus mampu memilih metode, model ataupun strategi pembelajaran yang tepat agar peserta didik dapat aktif mengikuti pembelajaran dengan baik yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga lebih bermakna.

(3)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

245

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang di dorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran di kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa di tuntut untuk menghubungkanya dengan kehidupan sehari-hari (Wina Sanjaya 2010 : 1) Akidah Akhlak merupakan salah satu Mata Pelajaran wajib sebagai salah satu komponen dari Pendidikan Agama Islam di tingkat satuan pendikan Madrasah Tsawiyah (MTs) setingkat SMP. Pembelajaran Akidah Akhlak digunakan untuk membekali peserta didik dengan keyakinan terhadap kekuasaan Allah SWT dalam nantinya mengarungi kehidupan di masyarakat. Selain itu juga melatih pembiasaan peserta didik untuk berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Sebagai pendidik dalam menanamkan pemahaman serta penerapan nilai-nilai Ketuhanan dan Perilaku peserta didik dalam proses pembelajaran merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam kaitannya mewujudkan generasi bangsa yang berkualitas dan kompetitif di tengah perkembangan zaman yang semakin maju.

Berdasarkan pengamatan terhadap hasil evaluasi pembelajaran peserta didik Kelas IX-C MTs Annur Palangka Rayapada materi Akhlak Terpuji pada Diri Sendiri, terdapat beberapa kendala yang dihadapi, salah satunya adalah kurangnya motivasi belajar peserta didik dan kurang memahami materi yang diajarkan guru sehingga nilai yang diperoleh rendah. Kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya :

1. Kurangnya minat belajar Peserta Didik terhadap materi pembelajaran khususnya pelajaran Akidah Akhlak.

2. Banyak Peserta Didik yang pasif dalam proses pembelajaran.

3. Kurangnya motivasi Peserta Didik dalam mengemukakan pendapat/ ide.

4. Media pembelajaran yang dimanfaatkan kurang bervariasi di dalam kegiatan pembelajaran.

5. Proses pembelajaran masih berpusat kepada guru

6. Hasil belajar tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

(4)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

246

Berikut ini adalah nilai kelas IX-C sebelum peneliti melakukan penelitian.

Tabel 1.1 Nilai Kelas IX-C

No Nama Peserta Didik Jenis

Kelamin

Nilai

1 AKHMAD SAPUTRA L 60

2 MUHAMMAD SUBUR SAPUTRA L 80

3 AHMAD FAUZI P 80

4 GAFURURAHIM P 80

5 MUHAMMAD MAULANA RIFQY L 50

6 HALIMATUS SYA'DIAH L 40

7 MAUDY REVALINA A. L 40

8 RAFA RAMADAN P 50

9 AHMAD REZA SUGIONO P 50

10 RAHMAD RADITIA TRI EKA NANDA L 50

11 FAUZIAH RAHMAWATI L 40

12 NABILA ARTHA RIANTI P 80

13 NASYWA SALWA BATARI PUTRA P 80

14 RISA RAIHANA FAJARWATI L 80

15 RIFQI P 80

16 KHALID HIDAYAT P 60

17 DIKLAT JAYA L 50

18 MUHAMMAD IRFAN SAPUTRA P 50

19 NAYLI DWI ITQIYANA L 60

20 PUJA MUTIARA DEWI P 80

(5)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

247

21 MOCH ARDIANSYAH P 80

22 RIZQY ABDILLAH P 80

23 QONITA NABILA SUYITNO P 50

24 SELA DWI MARNIYAWATI L 50

25 MINI ZAHRA RIYANA P 80

26 RABIATUL ADAWIYAH P 80

27 MOCH ARDIANSYAH P 80

28 RIZQY ABDILLAH P 40

29 RAUHAN OCTAVIA NISSY L 80

30 HASAN AL-WAFA P 80

31 RAHMAD RADITIA TRI EKA NANDA P 80

32 FAUZIAH RAHMAWATI P 80

Dari data diatas, nilai evaluasi akhir BAB 1 yakni Beriman Kepada Hari Akhir peserta didik kelas IX-C Semester Gasal, untuk pencapaian hasil belajar masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di MTs Annur Palangka Rayapada pelajaran Akidah Akhlak yakni 75. Dari daftar nilai diatas diperoleh data sebanyak 16 peserta didik belum mencapai KKM, nilai tertinggi 80, nilai terendah 40 dan rata– rata kelas 65,31.

Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan satu tindakan guru yang solutif dalam upaya mencari dan kemudian menerapkan sumber belajar lain yang sekiranya dapat meningkatkan pemahaman pada pembelajaran akidah akhlak di kelas IX-C. Peneliti mencoba memanfaatkan media video bermakna dalam pembelajaran mata pelajaran Akidah akhlak dengan tujua untuk memudahkan peserta didik dalam belajar memahami materi pelajaran Akidah Akhlak dan menjadikan proses pembelajaran yang tidak membosankan, akan tetapi pembelajaran tersebut akan menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi peserta didik.

METODOLOGI PENELITIAN

(6)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

248

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan penggunaan media gambar dan video pada pembelajaran Akidah Akhlak Kelas IX-C MTs Annur Palangka Raya dengan model pembelajaran Discovery Learning, yang merupakan suatu strategi dalam pembelajaran Akidah Akhlak.

Dalam pelaksanaannya, penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin, yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah pokok yaitu : (1) perencanaan (planning), (2) aksi atau tindakan (acting), (3) observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting). (Zainal Aqib dkk. (2009 : 21).

Secara keseluruhan, empat tahapan dalam PTK tersebut membentuk suatu siklus PTK yang digambarkan dalam bentuk spiral. Seperti pada gambar dibawah ini.

HASIL PENELITIAN

1. Ketuntasa Hasil Belajar Siswa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pembelajaran menggunakan media Video dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal

(7)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

249

ini dibuktikan dari skor pra siklus ke skor siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Pada pra siklus siswa yang mencapai nilai KKM adalah 53,13 %, pada siklus I siswa yang mencapai nilai KKM adalah 71,88% dan untuk siklus II siswa yang mencapai nilai KKM adalah 84,38%. Maka, penggunaan Media Vidio dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak khususnya pada materi akhlak terpuji pada diri sendiri (Berilmu) di MTs Annur Palangka Raya.

2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menggunakan media video dengan model pembelajaran discovery learning dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.

3. Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian,diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak pada materi Akhlak Terpuji Pada diri Sendiri (Berilmu) yang paling dominan adalah belajar dengan menggunakan media, mengamati/memperhatikan penjelasan guru melalui media pembelajaran dan diskusi antar siswa dibimbing guru. Jadi dapat dikatakan aktifitas siswa dapat dikategorikan aktif.

Sedangkan untuk aktifitas guru selama pembelajaran telah menggunakan media Video dan melaksanakan Langkah-langkah pembelajaran Discovery Learning dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul diantaranya membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan tugasnya,memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana presentasi untuk aktivitas diatas cukup besar.

KESIMPULAN

Setelah penulis menjelaskan berbagai permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar, maka penggunaan media video dalam pembelajaran Akidah Akhlak terhadap peserta didik kelas IX-C MTs ANNUR Palangka Raya sudah termasuk dalam kategori berhasil. Terbukti dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Pembelajaran dikelas menjadi menyenangkan dan lebih hidup sehingga dari hasil belajarpun meningkat.

(8)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

250 DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata. (2006). Akhlak Tasawuf, Jakarta: Rajawali press.

Ahmad Syafi’i Ma’arif. (2005). Kuliah Akhlak, Yogyakarta: LPPI, cet. Ke-7 Amril Mansyur. (2007). Akhlak Tasawuf. Pekanbaru: Program Pascasarjana UIN Suska Riau dan LSFK2P

Ananda Rusyidi, Dkk. 2017. Inovasi Pendidikan. Medan: CV Widya Puspita Arikunto Suharsimi, Dkk. (2017). Peneliian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Asih. (2016). Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Bandung: CV Pustaka Setia

Asmal May. (2015). Melacak Peranan Tujuan Pendidikan dalam Perspektif Islam. Tsaqafah: Vol 11 No. 2

Aqib Zainal, Dkk. (2016). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrahma Widia Bakar A Rosdiana. (2008). Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Ciptapustaka Media Basyiruddin Usman. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: Ciputat Press Benny A.Pribadi. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Dian Rakyat Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Daulay Haidar Putra. (2014). Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana

Departemen Agama RI. (2006). Al-Qur’an dan Terjemahannya. Madinah:

Mujamma al Malik Fadhli ath-Thiba al-Mushaf asy-Syarif

Djamarah, Syaiful. (1999). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Haryono. D. A. 2014. Metode Praktis Pengembangan Sumber Belajar dan Media Pembelajaran.

Margono. (1997). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Nana Sudjana. (1988). Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: Pustaka Martiana

(9)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

251

Nur Hamim dan Husniyatus Salamah. (2009) Penelitian Tindakan Kelas.

Surabaya: Revka Petra Media.

P. Joko Subagyo. (2006). Metode Penelitian: Dalam Teori dan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta

Purwanto Nanag. (2014). Pengantar Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu Sanjaya Wina. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto. (1998). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta,

Ulil Amri Syafri. (2012). Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an. Jakarta:

Rajawali Pers Zainal Aqib dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, TK. Bandung: CV. Yrama Widya

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media

Referensi

Dokumen terkait

yang kurang paham terhadap keadaan atau mungkin salah persepsi dalam kasus yang terjadi. Dalam hal inilah perlu dilakukan proses pengeditan berita oleh redaksi. Gaya

Akuntansi Keuangan 1, begitu pula sebaliknya semakin rendah intensitas belajar maka semakin rendah pula prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan 1. Variabel latar belakang

Dalam proses pemecahan masalah, digunakan metode penelitian tindakan kelas (action research classroom). Dalam penelitian ini terdapat sumber data utama, yaitu siswa

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelsaikan skripsi ini dengan judul Pengaruh

(1) Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan dan mengkoordinasikan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis

Kelemahan penelitian ini adalah tidak dapat dihitung secara statistik hubungan kualitas udara dengan gangguan faal paru karena pengukuran kualitas udara hanya pada satu titik yaitu

Bahkan bagaimanapun baiknya pengendalian internal yang ideal di rancang, namun keberhasilannya bergantung pada kompetisi dan kendala dari pada pelaksanaannya dan

Satu aspek terpenting vang ditekankan dalam perlaksanaan kurikulum di peringkat sekolah adalah menerapkan penghavatan etika kebangsaan dan nilai-nilai moral vang mumi dalam