BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Tahapan Penelitian
Penelitian ini akan dimulai dengan studi literatur, perumusan dan batasan masalah kemudian dilanjutkan penentuan populasi dan sampel serta identifikasi variabel yang akan dipergunakan. Setelah mengolah data dan menganalisis data tersebut akan dilakukan pembahasan yang selanjutnya digunakan untuk pembuktian hipotesis dan akan ditutup dengan kesimpulan serta saran. Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.3. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan menyebarkan survei dengan berupa kuesioner terhadap responden dan data yang diperoleh diolah untuk mengetahui korelasi antara hasil data yang didapat dengan hipotesis yang telah dibangun. Sehingga didapatkan desain penelitian ini yaitu survei.
Obyek yang diamati adalah kontraktor utama yang berpengalaman. Hal ini bertujuan untuk menganalisis penerapan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan penerapan manajemen risiko. Untuk menentukan penerapan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dilakukan oleh sebuah proyek konstruksi ini maka dilakukan penelitian dengan cara pengisian kuesioner yang telah disusun. Selanjutnya pengolahan data yang telah diperoleh di proses menggunakan metode analisis regresi dan analisis korelasi. Penggunaan metode analisis regresi dan korelasi dipilih karena data yang diambil merupakan data subjektif yang didapat melalui kuesioner.
4.2 Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Secara umum data kuantitatif lebih bersifat konkret karena dapat dikuantitaskan berupa angka. Data ini bersifat objektif dan dapat di tafsirkan sama oleh semua orang bila hasil pengukuran atau observasi dapat dinyatakan dengan satuan ukur dan angka–
angka tertentu, maka kumpulan angka–angka tersebut dinamakan data kuantitatif.
4.2.1 Data Primer
Data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama yang didapat di lapangan. Sumber data ini di ambil dari hasil wawancara dan pengisian
kuesioner pada pihak–pihak terkait. Dalam penelitian kali ini dipilih kontraktor utama yang memiliki kompetensi dan pengalaman pada bidang konstruksi sehingga dapat menjawab pertanyaan dengan tepat. Responden dari penelitian adalah karyawan yang terlibat dalam pembangunan proyek.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan model Skala Likert. Seperti yang telah dikemukakan oleh Sugiyono (2011:93) Skala Likert digunakan untuk mengungkap sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikaor tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan negatif. Untuk mengukur variabel digunakan Skala Likert sebanyak lima tingkat sebagai berikut:
a. Sangat Setuju (SS) b. Setuju (S)
c. Kurang Setuju (KS) d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
Setiap poin jawaban memiliki skor yang berbeda-beda, yaitu: untuk jawaban SS memiliki skor 5, jawaban S memiliki skor 4, jawaban KS memiliki skor 3, jawaban TS memiliki skor 2 dan jawaban STS memiliki skor 1. Metode ini digunakan agar peneliti dapat mengetahui dan memiliki data mengenai penilaian yang diberikan oleh setiap responden untuk selanjutnya dapat ditarik kesimpulan.
4.2.2 Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang sudah diolah lebih lanjut. Misalnya dalam bentuk tabel, grafik, diagram, dan sebagainya. Data sekunder juga merupakan suatu informasi karena merupakan hasil pengolahan data primer yang sudah lebih informatif.
4.3 Metode Penelitian
Adapun penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2018:15) metode kuantitatif dapat diartikan sebagai “metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat prositivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menggambarkan dan menguji hipotesis yang telah di tetapkan”.
Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam skripsi. Karena datanya kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia. Misalnya akan menguji hipotesis hubungan antara dua variabel, bila datanya ordinal maka statistik yang digunakan adalah korelasi spearman rank, sedang bila datanya interval atau ratio digunakan korelasi pearson product moment. Bila akan menguji signifikansi komparasi data dua sampel, datanya interval atau ratio digunakan t-test dua sampel, bila datanya normal digunakan Chi Kuadrat. Selanjutnya bila akan hipotesis komperatif lebih dari dua sampel, datanya interval, digunakan analisis varian.
Sifat penelitian ini adalah explanatory research, yaitu merupakan penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Penjelasan kedudukan variabel- variabel tersebut dilakukan melalui pengujian hipotesa (Sugiyono, 2011).
4.4 Populasi dan Sampel 4.4.1 Populasi Penelitian
Populasi menurut Sugiyono (2015:117) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi bukan hanya orang tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi yang di teliti adalah karyawan dari suatu proyek. Proyek yang dijadikan penelitian adalah proyek penanganan banjir sungai Cipunten Agung Hilir Kecamatan Labuan oleh Dinas PUPR Banten.
4.4.2 Sampel Penelitian
Sampel menurut Sugiyono (2015:118) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Bila populasi yang akan diambil oleh penulis adalah populasi dalam jumlah besar dan penulis tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka penulis bisa menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut, tetapi sampel yang diambil dari populasi harus bisa mewakili populasi. Pada proyek penanganan banjir sungai Cipunten Agung Hilir Kecamatan Labuan terdapat 30 pegawai yang terlibat dalam bidang K3.
Pengambilan data sampel responden pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel jenuh. Menurut Sugiyono (2019:85) sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
4.5 Validasi Pakar
Untuk menguji validitas instrumen penelitian, maka dapat digunakan pendapat dari para ahli (judment experts). Untuk itu kuesioner yang telah dibuat berdasakan teori tertentu, dikonsultansikan kepada ahlinya (minimal tiga) untuk mendapatkan tanggapan atas kuesioner yang telah dibuat, saran para ahli dapat tanpa perbaikan, dengan perbaikan atau dirombak total. Dalam menguji validitas kuesioner harus melakukan pengujian oleh para ahli di bidangnya. Kriteria pakar dalam validitas kuesioner yaitu sebagai berikut:
1. Kontraktor utama proyek konstruksi bidang K3 atau dosen Teknik Sipil Untirta bidang manajemen rekayasa konstruksi dan hidrologi. Pada penelitian ini berkaitan juga dengan dosen teknik sipil bidang hidrologi, karena pada penelitian ini adanya di proyek penanganan banjir sungai.
2. Berjumlah minimal 3 orang.
3. Pengalaman bekerja di proyek konstruksi bidang K3 bagian manajemen rekayasa konstruksi dan hidrologi selama minimal 10 tahun.
Setelah pengujian validasi pakar selesai, perlu diteruskan dengan uji coba kuesioner tersebut kepada para populasi yang mempunyai kriteria serupa atau kepada para mahasiswa. Hal ini karena kuesioner harus bisa dipahami dan dimengerti oleh responden di proyek. Kriteria mahasiswa dalam uji coba kuesioner yaitu sebagai berikut:
1. Mahasiswa aktif jurusan Teknik Sipil Untirta.
2. Pada semester ini mengontrak skripsi.
3. Bidang dalam skripsi yang diambil yaitu bidang manajemen rekayasa konstruksi.
4. Berjumlah 3 orang.
4.6 Variabel Penelitian
Penelitian kali ini terdapat 1 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Variabel bebas terdiri dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (X) dan variabel terikat terdiri dari manajemen risiko (Y). Oleh karena itu, metode yang dipakai adalah metode analisis regresi sederhana.
Tabel 4.1 Variabel Bebas (X)
Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Variabel Komponen Penelitian Sumber
X.1 Setiap pekerja dalam proyek dapat mencapai tempat kerja dengan aman
Sofiatul Muflihah (2019) X.2 Telah terpasang pagar pengaman pada ruang
terbuka didalam proyek untuk mencegah terjatuhnya pekerja
Sofiatul Muflihah (2019)
X.3 Lokasi proyek memiliki penerangan dan pencahayaan yang baik
Sofiatul Muflihah (2019) X.4 Telah terpasang rambu-rambu atau tanda-tanda
keselamatan kerja pada area tertentu di proyek
Sofiatul Muflihah (2019) X.5 Perusahaan menyediakan pakaian kerja, helm,
sepatu boots, sarung tangan, masker, sabuk pengaman, dan lainnya
Sofiatul Muflihah (2019)
X.6 Semua peralatan tersebut dalam kondisi baik dan dapat digunakan sesuai fungsinya
Sofiatul Muflihah (2019) X.7 Para pekerja menggunakan peralatan dan pakaian
kerja saat bekerja
Sofiatul Muflihah (2019) X.8 Perusahaan menyediakan alat pengaman kerja
seperti tangga, jarring, railing, dll
Sofiatul Muflihah (2019) X.9 Peralatan dan mesin yang ada dioperasikan oleh
pekerja yang telah berpengalaman
Sofiatul Muflihah (2019) X.10 Melakukan perawatan pada alat-alat kerja yang
sering digunakan secara berkala
Sofiatul Muflihah (2019) X.11 Telah diberlakukan larangan merokok pada area
proyek untuk menghindari kebakaran
Sofiatul Muflihah (2019) X.12 Tersedia alat pemadam kebakaran yang mencukupi Sofiatul Muflihah (2019) X.13 Telah dibatasi bahan material yang mudah terbakar Erni Kurniawati (2018) X.14 Telah disediakan tempat untuk menyimpan dan
membuang material atau barang yang mudah terbakar
Erni Kurniawati (2018)
X.15 Telah terpasang pagar beserta pintu masuk dan keluar dengan keadaan yang baik di sekitar lokasi proyek
Erni Kurniawati (2018)
X.16 Telah dipasang rambu/tanda/informasi mengenai proyek di sekitar lokasi proyek
Erni Kurniawati (2018) X.17 Pemasangan sign board K3, yang berisi antara lain Erni Kurniawati (2018)
Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Variabel Komponen Penelitian Sumber
slogan yang mengingatkan akan perlunya bekerja dengan selamat, dll
X.18 Terdapat jalur penyelamatan yang cukup sebagai jalur alternatif dalam keadaan darurat
Erni Kurniawati (2018) X.19 Tersedia kamar mandi yang cukup dan
diberlakukan tugas piket untuk membersihkan kamar mandi
Erni Kurniawati (2018)
X.20 Tersedia ruang untuk istirahat dan dapur beserta air minum untuk para pekerja
Erni Kurniawati (2018) X.21 Tersedia kotak P3K untuk pertolongan pertama
pekerja
Erni Kurniawati (2018) X.22 Pemeriksaan kesehatan untuk karyawan sebelum
dilakukannya proyek dan pemeriksaan kesehatan berkala saat pelaksanaan proyek
Erni Kurniawati (2018)
X.23 Memberikan asuransi dan bekerja sama dengan pihak puskesmas atau rumah sakit untuk para pekerja
Erni Kurniawati (2018)
(Sumber: Analisis Penulis, 2022)
Tabel 4.2 Variabel Terikat (Y)
Variabel Manajemen Risiko
Variabel Komponen Penelitian Sumber
Y.1 Perusahaan mengikut sertakan para pekerja pada pelatihan mengenai prosedur keselamatan kerja
Erni Kurniawati (2018) Y.2 Memiliki peraturan yang jelas dan memberikan
sanksi terhadap pelanggaran peraturan K3
Erni Kurniawati (2018) Y.3 Perusahaan memberikan briefing mengenai
prosedur keselamatan kerja dihari tertentu selama proyek berlangsung
Erni Kurniawati (2018)
Y.4 Mengidentifikasi secara menyeluruh terhadap kecelakaan kerja yang pernah terjadi sebelumnya
Erni Kurniawati (2018) Y.5 Terdapat jalur evakuasi yang cukup dalam
keadaan darurat
Erni Kurniawati (2018) Y.6 Tidak nyamannya dengan peralatan pelindung
diri yang ada
Ida Bagus Ngurah Purbawijaya (2018)
Y.7 Terbiasa dengan apa adanya tenpa alat pelindung diri
Ida Bagus Ngurah Purbawijaya (2018)
Y.8 Alat yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan para pekerja
Ida Bagus Ngurah Purbawijaya (2018)
Y.9 Keterbatasan pengetahuan tentang keselamatan kerja membuat para pekerja enggan untuk bekerja dengan alat pelindung diri
Ida Bagus Ngurah Purbawijaya (2018)
Y.10 Banyak pekerja yang tidak mengetahui jaminan K3 pada proyek konstruksi yang ada
Ida Bagus Ngurah Purbawijaya (2018)
Y.11 Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar atau pokok
Ida Bagus Ngurah Purbawijaya (2018)
Y.12 Tidak adanya komunikasi untuk mengikutsertakan pekerja pada program K3
Ida Bagus Ngurah Purbawijaya (2018)
Y.13 Pola pikir pekerja tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang minim
Ida Bagus Ngurah Purbawijaya (2018)
Y.14 Perusahaan meminimkan modal untuk Ida Bagus Ngurah Purbawijaya
Variabel Manajemen Risiko
Variabel Komponen Penelitian Sumber
menjalakan program K3 (2018)
Y.15 Tidak adanya kepedulian dari pihak perusahaan tentang K3
Ida Bagus Ngurah Purbawijaya (2018)
Y.16 Tidak tersedianya ruang untuk istirahat atau kota P3K serta kebersihan dalam proyek konstruksi
Ida Bagus Ngurah Purbawijaya (2018)
Y.17 Alat pelindung diri yang tidak disediakan oleh perusahaan
Siti Maisarah Lubis (2017) Y.18 Tidak ada sanksi tegas untuk pelanggar K3 Siti Maisarah Lubis (2017) Y.19 Pengawasan Pemerintah yang lemah dalam
menerapan K3 dalam proyek konstruksi
Siti Maisarah Lubis (2017) Y.20 Perusahaan tidak mengasuransikan para pekerja
tetapi lebih memberikan bonus untuk para pekerja
Siti Maisarah Lubis (2017)
Y.21 Penerapan K3 yang tidak terkoordinasi karena manajemen yang lemah sehingga tidak terlaksanakan dengan baik
Siti Maisarah Lubis (2017)
Y.22 Perusahaan tidak mempertimbangkan ekonomis dana jika terjadi sesuatu pada pekerja akibat kurangnya kesadaran penerapan k3
Siti Maisarah Lubis (2017)
4.7 Analisis Data
(Sumber: Analisis Penulis, 2022)
Alur pemikiran penelitian dimulai dari melakukan identifikasi masalah, lingkup dan judul penelitian yang didukung berdasarkan suatu kajian/studi pustaka yang diseimbangkan dengan tujuan awal penelitian. Dilanjutkan dengan menetapkan konsep penelitian yang menjadi dasar untuk memilih metode penelitian dan pola pengambilan data yang akan dilakukan. Sehingga hasil analisis dan pembahasan diakhiri dengan penyusunan kesimpulan. Mekanisme penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini ialah menggunakan metode analisa statistik dimana penggunaan penafsiran berdasarkan kumpulan data yang dimiliki melalui observasi dan penganalisaan dengan metode perhitungan matematis. Selanjutnya data–data yang terkumpul akan diolah menggunakan metode analisis regresi berganda, yaitu analisis yang digunakan untuk mengolah bagaimana variabel dependen/kriteria dapat diprediksikan melalui variabel independen atau variable prediktor, secara individual. Data diolah menggunakan perangkat lunak SPSS untuk mempermudah peneliti mendapatkan hasil penelitian ini. Hasil penelitian ini berupa angka persentase hubungan antara penerapan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan penerapan manajemen risiko di proyek konstruksi.
4.7.1 Uji Instrumen Penelitian
Banyak penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai skala pengukuran variabel penelitian. Kriteria kuesioner yang baik salah satunya memenuhi validitas dan reliabilitas.
4.7.1.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan atau pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Untuk menguji kuesioner digunakan rumus koefisien korelasi yang dapat dicari melalui program SPSS versi 20. Untuk mengukur validitas di gunakan rumus (sugiyono, 2004:104).
Menurut Sugiyono (2017:125) nilai standar dari validitas adalah sebesar 0,05. Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar daripada nilai standar maka pertanyaan tersebut valid (Signifikan). Jadi dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa jika memiliki koefisien korelasinya lebih besar dari 0,05 maka dinyatakan valid namun jika koefisien korelasinya dibawah 0,05 maka dinyatakan tidak valid.
4.7.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Test-retest, instrumen penelitian yang reliabilitasnya diuji dengan test-retest dilakukan dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali pada responden. Jadi dalam hal ini instrumennya sama, respondennya sama, dan waktu yang berbeda.
Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrument tersebut sudah dinyatakan reliabel. Pengujian cara ini sering juga disebut stabiliti.
(Sugiyono, 2019: 130)
Menurut Ghozali (2011:133), jika nilai Cronbach's Alpha > 0.5, maka instrumen penelitian reliabel. Jika nilai Cronbach's Alpha < 0.5, maka instrumen penelitian tidak reliabel.
4.7.1.3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan menguji apakah variabel terikat dan variabel bebas dalam suatu regresi linear berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Normalitas data dilihat denan histogram yang membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Selain itu dapat dilakuka normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentu satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal.
Jika data yang ada berdistribusi normal maka yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2005). Sedangkan pengambilan keputusan normalitas data adalah sebagai berikut: jika nilai signifikan atau nilai probabilitas < 0.05 maka data berdistribusi tidak normal. Jika nilai signifikan atau nilai probabilitas > 0.05 maka data berdistribusi normal.
4.8 Analisis Regresi
Korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Setiap regresi pasti ada korelasinya, tetapi korelasi belum tentu dilanjutkan dengan regresi. Korelasi yang tidak dilanjutkan dengan regresi, adalah korelasi antara dua variable yang tidak mempunyai hubungan kasual/sebab akibat, atau hubungan fungsional. Untuk menetapkan kedua variabel mempunyai hubungan kusal atau tidak, maka harus didasarkan pada teori atau konsep-konsep tentang dua variabel tersebut. Hubungan antara panas dengan tingkat muai panjang, dapat dikatakan sebagai hubungan yang kausal, hubungan antara kepemimpinan dengan kepuasan kerja pegawai dapat dikatakan hubungan yang fungsional, hubungan antara kupu- kupu yang datang dengan banyaknya tamu di rumah bukan merupakan hubungan kausal maupun fungsional. Kita gunakan analisis regresi bila kita ingin mengetahui bagaimana variabel dependen/kriteria dapat diprediksikan melalui variabel independen atau variable prediktor, secara individual. Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikan dan menurunkan keadaan variabel independen, atau meningkatkan keadaan variabel
dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen/dan sebaliknya.
4.8.1 Rumus Analisis Regresi Sederhana
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen.
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah:
Ỳ = a + Bx (4.1)
Dimana:
ý = subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.
Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.
x = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
Secara teknis harga b merupakan tangen dari (perbandingan) antara panjang garis variabel independen dengan variabel dependen, setelah persamaan regresi ditemukan. Lihat gambar berikut:
Gambar 4.1 Garis Regresi Y karena Pengaruh X, Persamaan Regresinya Y = 2,0 + 0,5 X
(Sumber: https://rufiismada.files.wordpress.com, 2012)
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏 = 𝑟 𝑆𝑦
𝑆𝑋 (4.2)
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑎 = 𝑌 − 𝐵𝑥 (4.3)
Dimana:
r = koefisien korelasi product moment antara variabel X dengan variabel Y
2 2
Sy = simpangan baku variabel Y Sx = simpangan baku variabel Y
Jadi harga b merupakan fungsi dari koefisien korelasi. Bila koefisien korelasi tinggi, maka harga b juga besar, sebaliknya bila koefisien korelasi rendah maka harga b juga rendah (kecil). Selain itu bila koefisien korelasi negatif maka harga b juga negatif, dan sebaliknya bila koefisien korelasi positif maka harga b juga positif.
Selain itu harga a dan b dapat dicari dengan rumus berikut:
(∑ 𝑌𝑖) (∑ 𝑋2)−(∑ 𝑋 )(∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖 )
𝑎 = 𝑖 𝑖 (4.4)
𝑛 ∑ 𝑋2−(∑ 𝑋 )2
𝑖 𝑖
𝑏 = 𝑛 ∑ 𝑋𝑛 ∑ 𝑋 −(∑ 𝑋 ) 𝑖 𝑌𝑖− (∑ 𝑋𝑖)(∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖 ) (4.5)
𝑖 𝑖
4.8.2 Rumus Uji Koefisien Korelasi
Analisis Koefisien Korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel. Korelasi tidak menunjukan hubungan fungsional atau dengan kata lain analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2013:96)
Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel. Batas koefisien adalah antara -1 < r < 1, semakin jauh dari r ke 0 (nol) maka semakin kuat hubungan antar variabel.
Berikut rumus koefisien korelasi : r = n∑Xy−(ΣX)(Σy)
√(n∑(X)2−(ΣX)2)(n∑(y)2−(∑y)2) (4.6)
Dimana:
r = Koefisien Korelasi n = Jumlah sampel X = Jumlah variabel X Y = Jumlah variabel Y
Tabel 4.3 Batasan Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
(Sumber: Sugiyono, 2018)
4.8.3 Rumus Uji Koefisien Determinasi
Menurut Imam Ghozali (2013:97) “koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen”.
Dalam penelitian ini koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar persentase pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Manajemen Resiko. Adapun rumus Koefisien Determinasi sebagai berikut:
Kd = R2 x 100% (4.7)
Dimana:
Kd = Koefisien Determinasi r2 = Koefisien Korelasi 4.9 Uji Hipotesa
4.9.1 Uji t (Parsial)
Menurut Ghozali (2016:97) menjelaskan bahwa uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Salah satu cara melakukan uji t adalah dengan membandingkan nilai statistik t dengan baik kritis menurut table.
Hipotesis 1:
1. H0: β2 = 0 (Tidak ada pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Manajemen Resiko) pada proyek konstruksi Penanganan Banjir Sungai Cipunten Agung Hilir Kecamatan Labuan.
2. H1: β ≠ 0 (ada pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Manajemen Resiko) pada proyek konstruksi Penanganan Banjir Sungai Cipunten Agung Hilir Kecamatan Labuan.
Hipotesis 2:
1. H0: β3 = 0 (tidak ada pegaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Manajemen Resiko) pada proyek konstruksi Penanganan Banjir Sungai Cipunten Agung Hilir Kecamatan Labuan.
2. H1: β ≠ 0 (ada pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Manajemen Resiko) pada proyek konstruksi Penanganan Banjir Sungai Cipunten Agung Hilir Kecamatan Labuan.
Bila probabilitas t observasi < 0.05 maka H0 ditolak sehingga H1 diterima sebaliknya dan jika Probabilitas t observasi > 0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.
4.9.2 Uji F
Uji F digunakan untuk menguji variabel independen secara menyeluruh atau simultan terhadap variabel dependen. Cara yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel.
Uji F dipakai untuk mengetahui pengaruh secara bersama variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang terdapat di dalam model secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel independen uji hipotesis pengaruh secara bersamaan menggunakan angka F cara membandingkan angka taraf signifikan hasil perhitungan dengan taraf signifikan 0,05 (5%) dengan kriteria sebagai berikut.
1) Merumuskan hipotesis
1. Ho = β1 = β2 = 0, berarti secara bersama-sama tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel berikut.
2. Ho β1 ≠β2 ≠ 0, berarti secara bersama-sama ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
2) Menentukan daerah keputusan 1. Nilai sig 5%
Df = k – 1 dan Df2 = n-k (4.8)
Keterangan
Df = Degree of freedom / derajat kebebasan N = jumlah sampel
K = banyaknya koenfisien regresi + konstanta
Mulai
Studi Literatur
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Batasan Masalah
Tidak
Penentuan Pola Pengambilan Keputusan Penentuan Metode
Penelitian
Penyusunan Kuesioner
3) Menentukan daerah keputusan
1. jika F- hitung (sig) < F-tabel α =0,05 maka Ho dan Ha ditolak, maka artinya semua variabel bebas secara bersama-sama. Tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
2. Jika F-hitung (sig) > F-tabel α = 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, maka artinya semua variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
4.10 Bagan Alur Penelitian
Dalam sebuah penelitian, dibutuhkan sebuah bagan alur untuk mendukung pelaksanaan penelitian. Berikut merupakan bentuk bagan alur pembahasan yang digunakan pada penelitian ini:
Validasi Pakar
Ya
Pengambilan Data dan Pengolahan Data
A
Validasi Hasil Hasil Analisa
Gambar 4.2 Bagan Alur Penelitian
(Sumber: Analisis Penulis, 2022) A
Uji Validitas dan Reliabilitas
Analisis Regresi Sederhana dan Korelasi
Tidak
Ya
Selesai Kesimpulan dan Saran
4.11 Jadwal Penelitian
Tabel 4.4 Jadwal Penelitian
(Sumber: Analisis Penulis, 2022)
Keterangan:
Warna hijau = Rencana Warna merah = Aktual
No Tahapan
Penyusunan Skripsi
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November December Januari Februari Maret
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Judul
2 Penyusunan Proposal dan Observasi
3 Penyusunan Naskah Skripsi Bab 1-4 (Revisi/Update Proposal) 4 Seminar Proposal Skripsi 5 Revisi Proposal dan Laporan Hasil 6 Seminar Hasil Skripsi
7 Sidang Akhir
8 Revisi Finalisasi Naskah Skripsi
Bimbingan Skripsi 1 Bimbingan 1 2 Bimbingan 2 3 Bimbingan 3 4 Bimbingan 4 5 Bimbingan 5 6 Bimbingan 6 7 Bimbingan 7 8 Bimbingan 8 9 Bimbingan 9 10 Bimbingan 10 11 Bimbingan 11 12 Bimbingan 12 13 Bimbingan 13 14 Bimbingan 14 15 Bimbingan 15 16 Bimbingan 16 17 Bimbingan 17 18 Bimbingan 18 19 Bimbingan 19 20 Bimbingan 20
X X
X
X X
X X
X
X
X X
X
X